Anda di halaman 1dari 27

KONTRASEPSI

Pembimbing : dr.Marta Isyana Dewi,


Sp.OG

Oleh:
Kelompok U3 dan U6
Jenis Kontrasepsi

Kontrasepsi
Kontrasepsi
Metode
Non Hormonal
Barrier

Kontrasepsi Kontrasepsi
Hormonal Mantap

Kontrasepsi
Darurat
TERAPI/TEKNIK NON-
HORMONAL
Coitus Lactationa
interruptu Penarikan penis dari vagina
amenorrhe
l Metode ini mengandalkan
pemberianASI secara eksklusif.
s sblm ejakulasi a Pe↑ level prolaktin & pe↓
Fertilisasi dicegah melalui tidak gonadotropin-releasing hormone
kontaknya antara spermatozoa dari hipotalamus selama laktasi
dgn ovum  menekan ovulasi
Efikasi: tergantung pd
kemampuan pria utk menarik Metode ini dapat digunakan bila
penis sblm ejakulasi menyusui secara eksklusif dan
sering, ibu belum mengalami
haid lagi, umur bayi <6bulan,
Keuntungan: efektif bila dilakukan
dengan benar, tdk perlu alat, tdk Keuntungan: menstruasi
perlu biaya, tdk menggunakan ditekan, stlh melahirkan  dpt
bhn kimia digunakan langsung,
Kerugian: kemungkinan hamil memfasilitasi pe↓ BB
>> jika cara tdk tepat postpartum, tidak ada efek
Keterbatasan: mengganggu samping, efektivitas tinggi
hubungan seksual, tidak Kerugian: kembalinya fertilitas
dipakai pada suami dengan tdk pasti, menyusui yg berkali-
riwayat ejakulasi dini kali  tdk nyaman, metode ini
tdk bisa dipakai utk ibu dgn
HIV
TERAPI/TEKNIK NON-
HORMONAL

• Salah satu metode yg paling banyak digunakan utk regulasi fertilitas 


terutama utk orang2 religious atau memiliki kepercayaan yg melarang
pemakaian alat maupun obat utk kontrasepsi
• Teknik utk menentukan periode kesuburan meliputi: metode kalender, metode
mukus cervical.

• METODE KALENDER berdasarkan 3 asumsi: 1) Ovum mampu dibuahi hanya ± 24 jam stlh ovulasi; 2)
Spermatozoa masih memiliki kemampuan membuahi hanya ±48 jam stlh coitus; 3) Ovulasi biasanya
tjd 12-16 hari sblm onset menstruasi berikutnya
• Menstruasi dicatat selama 6 siklus utk memperkirakan periode kesuburan
• Hari paling awal dari periode kesuburan ditentukan oleh total jumlah hari dlm siklus
menstruasi terpendek dikurang18
• Hari paling akhir dari periode kesuburan ditentukan oleh total jumlah hari dlm siklus
menstruasi terpanjang dikurangi 11
TERAPI/TEKNIK NON-
HORMONAL
Contoh Perhitungan Metode Kalender
CATAT
6 siklus menstruasi

28 25 2 2 2
21 2 6 6
Perhitungan masa
subur: 21 – 18 = 3
28 – 11 = 16

Kesimpulan:
Masa SUBUR yaitu 3 s.d 16 hari yang dihitung dari hari pertama menstruasi
 JANGAN intercourse pd periode tsb jika ingin menunda kehamilan
TERAPI/TEKNIK NON-
HORMONAL

• METODE MUKUS CERVICAL, wanita berusaha


memperkirakan periode kesuburannya melalui pengukuran
mukus cervical dengan jarinya
• Adanya estrogen  jumlah mukus me↑, lebih elastis &
berlebihan sampai waktu puncak
• Adanya progesteron  mukus << dan kering masih
berlangsung sampai onset menstruasi berikutnya
• Intercourse baru diperbolehkan 4 hari stlh mukus cervical
maksimal s.d menstruasi
TERAPI/TEKNIK NON-
HORMONAL

Keuntungan: tdk ada efek samping terkait hormon; kemungkinan hanya


satu-satunya metode yg sesuai bagi pasangan yg tdk menginginkan
kesuburan, akan tetapi terhalang alasan kultur atau agama; dpt langsung
subur begitu metode dihentikan

Kerugian: hanya sesuai bagi ♀ dgn siklus menstruasi yg teratur & mdh
diprediksi; metode ini diperlukan selama periode kesuburan (apabila
tdk dpt dilakukan, maka harus digunakan kontrasepsi); metode ini
memerlukan disiplin; metode mjd tdk efektif jika tdk dilakukan dgn tepat;
tingkat kegagalan cukup tinggi; metode ini tdk dpt melindungi dari PMS
METODE BARRIER

1. KONDOM UNTUK PRIA

• Kondom tdd lapisan tipis yg diletakkan di atas glans & sepanjang batang penis
sblm diaplikasikan & sblm dimasukkan ke dlm vagina
• Barrier mekanik yg paling popular dipakai
• Diantara seluruh metode barrier, kondom pria mrpkn pelindung paling efektif utk
melindungi saluran genital dari STD
• Pemakaiannya telah me↑ dari 13.2-18.9% diantara seluruh ♀ usia reproduktif yg perhatian
thd bahaya infeksi HIV & STD
• Mampu mencegah kehamilan dgn menghalangi masuknya semen ke dlm vagina

Efikasi: tingkat kegagalan pemakaian kondom pd tahun pertama pemakaian diperkirakan ±


3- 14%  tingkat kegagalan dpt disebabkan oleh cara pemakaian yg salah
• Bbrp kesalahan dlm penggunaan kondom, meliputi: kegagalan aplikasi kondom pd saat
intercourse, ketidaktepatan penggunaan lubrikan pd kondom lateks (ex: lubrikan berbasis
minyak), penempatan kondom pd penis yg tdk tepat, serta teknik withdrawal yg tidak tepat

Keuntungan: kondom mdh didpt & harga terjangkau, kondom cukup efektif baik utk
mencegah kehamilan maupun mencegah transmisi STD
Kerugian: kemungkinan kondom dpt me↓ rasa kepuasan seksual, bbrp pemakai dpt alergi thd
bhn lateks, bhn kondom yg mdh sobek & licin dpt me↓ efektivitasnya, lubrikan berbasis minyak
dpt merusak kondom
METODE BARRIER

2. KONDOM UNTUK WANITA

• Terbuat dari sarung poliuretan  ditujukan utk sekali pakai, seperti pd kondom pria
• Tdd 2 cincin fleksibel dgn ukuran diameter 7,8 cm & panjang 17 cm
• Kondom wanita mencegah kehamilan dgn berperan sbg penghalang utk masuknya semen
ke vagina
• Pemakaian kondom pria & wanita secara bersamaan  tdk direkomendasikan krn keduanya
dpt melekat satu sama lain

Efikasi: uji awal menunjukkan  laju kehamilan ±15% dlm 6 bulan

Keuntungan: kondom wanita mampu memberi perlindungan thd labia & pangkal penis selama
intercourse, dpt dipasang selama 8 jam sblm intercourse

Kerugian: lubrikan tdk mengandung spermicide, kondom wanita sulit dipasang di vagina, cincin
bagian dlm dpt menyebabkan rasa tidak nyaman, bbrp pemakai mengeluhkan bahwa
kondom wanita tdk praktis, kondom wanita jg dpt menyebabkan infeksi pd sal.kencing jika
kondom ini dipakai di vagina dlm jangka panjang
METODE BARRIER

3. DIAFRAGMA KONTRASEPSI
• Diafragma merupakan kap bulat cembung yang terbuat dari lateks, dimasukan ke
dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks
• Diafragma diproduksi dlm berbagai diameter
• Pemeriksaan pelvic & pengukuran panjang kanal vaginal  digunakan utk
menentukan ukuran diafragma yg sesuai
• Alat ini dimasukkan sblm intercourse
• Krim atau jelly spermicidal dioleskan di bagian dlm kubah diafragma

menutupi cervix
• Alat ini dpt mencegah kehamilan dgn menghalangi masuknya semen ke
cervix
• Sekali dipakai, alat ini dpt efektif sbg kontrasepsi selama 6 jam

Efikasi: efektivitas tergantung pd usia pemakai, pengalaman menggunakan.


Tingkat kegagalan dlm tahun pertama pemakaian diperkirakan ±20%

Keuntungan: tdk memerlukan terapi hormonal, kontrasepsi dikontrol oleh


wanita

Kerugian: pemakaian jangka panjang dpt me↑ risiko UTI, pemakaian >24 jam tdk direkomendasikan krn
berisiko menyebabkan TSS (toxic shock syndrome), pemasangan tdk tepat dpt mengakibatkan erosi
METODE BARRIER

4. CERVICAL CAP
• Cervival cap adalah alat lateks berbentuk cangkir yang dipasang di pangkal
serviks
• Cap harus diisi spermisida (bahan kimia u/bunuh sperma) (1/3 bagian cap) sblm
insersi
• Ini dimasukkan selama 8 jam sebelum senggama & dapat dibiarkan selama 48
jam
• Cervical cap berperan baik sbg penghalang mekanik (mencegah migrasi sperma
menuju kanal cervical) & sbg agen kimia (bersama penggunaan spermicide)
Efikasi:
• Tingkat kegagalan sebesar 9% (wanita blm pernah melahirkan), sebesar 20%
(wanita pernah melahirkan)

Keuntungan: cervical cap tdk melibatkan pemakaian hormon yg terus-menerus

Kerugian: erosi cervical dpt menyebabkan noda pd vagina, berisiko tjd TSS (toxIic shock syndro
m) jika digunakan dlm jangka panjang, memerlukan latihan khusus dlm penggunaan, obesitas
berat menyulitkan pemakaian alat ini,
METODE BARRIER

5. AGEN SPERMICIDAL
• Spermisida vagina tdd kombinasi basa dgn nonoxynol-9 atau octoxynol
• Agen spermicidal mrpkn surfaktan yg dpt menghancurkan membran sel sperma
• Basa yg digunakan meliputi: vaginal foams, suppositories, jellies, tablets, & creams, aerosol
• Agen ini harus dimasukkan ke vagina sblm intercourse
• Pemakaian agen ini dpt me↓ risiko infeksi baik oleh virus atau bakteri penyebab PMS  namun
demikian, data klinik pendukung efikasi agen ini dlm mencegah transmisi HIV masih terbatas
• Nonoxynol-9 bersifat toksik thd lactobacilli (bagian dari flora normal vagina)
• Spermisida mencegah sperma masuk ke tulang cervical dgn menyerang flagella & tubuh sperma, me↓
mobilitas sperma, & merusak aktivitas fruktolitik  menghambat nutrisi sperma

Efikasi: tingkat kegagalan dlm 1 thn pertama sebesar 6%


Keuntungan: efek lubrikasi yg dihasilkan oleh spermisida mampu me↑ kepuasan kedua pasangan, kemudahan
pemakaian, mdh didapat krn harga terjangkau, menambah efikasi dari diafragma & cervical cap, tdk ada efeksamp
ing sistemik
Kerugian: hanya memberi perlindungan minimal thd risiko PMS, dpt menyebabkan ketidaknyamanan pd bbrp
pasangan, iritasi vagina dpt tjd, dpt menyebabkan reaksi alergi
KONTRASEPSI
HORMONAL
1. IMPLANT
• Metode ini tdd 6 buah batang karet silikon, masing2 berukuran panjang 34 mm & diameter 2,4
mm, masing2 berisi 36 mg levonorgestrel
• Implant melepas ±80 mcg levonorgestrel per 24 jam selama thn pertama pemasangan 
mencapai konsentrasi serum efektif sebesar 0,4-0,5 ng/mL dlm 24 jam pertama
• Laju pelepasan me↓ ±30 mcg/hari pd thn2 berikutnya
• Pelepasan agen progestational melalui difusi  dpt memberi efek kontrasepsi yg efektif selama 5
thn
• Proteksi kontrasepsi dpt dimulai dlm 24 jam stlh dipasang  jika pemasangan dilakukan selama minggu
pertama siklus menstruasi
• Batang implant dimasukkan secara s.c  biasanya pd lengan atas wanita, terlihat di bawah
kulit
• Mekanisme kerja: kombinasi antara penekanan thd lonjakan LH, penekanan thd ovulasi,
membuat mukus cervical mjd kental & berkurang utk menghalangi penetrasi sperma, serta
mencegah pertumbuhan & perkembangan endometrial
Efikasi: ekuivalen dgn metode sterilisasi pembedahan, laju kehamilan me↑ 0,2% dlm 1 thn terakhir s.d
1,1% selama 5 thn
Keuntungan: efektivitasnya yg panjang, tdk ada eksogen estrogen, dpt kembali pd keadaan fertilitas
spt semula stlh implant dilepas, tdk ada ES pd produksi ASI
KONTRASEPSI HORMONAL
1. IMPLANT

Kerugian:
• Memerlukan prosedur pembedahan minor utk pemasangan implant
• Pelepasan implant yg cukup sulit
• Sering tjd ketidakteraturan menstruasi disertai ES seperti sakit kepala, perubahan mood, hirsutisme,
galactorrhea, & jerawat
Kontraindikasi absolut meliputi: tromboflebitis aktif atau penyakit tromboemboli, undiagnosed
genital bleeding, penyakit liver akut, tumor liver ganas maupun jinak, kanker payudara (terdeteksi
maupun dugaan), & riwayat hipertensi intrakranial idiopatik
Kontraindikasi relatif meliputi: perokok berat, riwayat kehamilan ektopi, DM, hiperkolesterol, jerawat
berat, hipertensi, riwayat penyakit kardiovaskular, sakit kepala migrain atau vaskular berat, serta
depresi berat

Pengguna yg sesuai: wanita postpartum atau menyusui, wanita yg sulit patuh dgn
penggunaan kontrasepsi, wanita yg dikontraindikasikan utk hamil krn kondisi medis, serta
wanita yg dikontraindikasikan memakai estrogen
KONTRASEPSI HORMONAL
2. INJEKSI DMPA (Depomedroxyprogesterone Acetate)

• DMPA adalah suspensi mikrokristal dari progestin sintetik yg disuntikkan secara i.m
• Level farmakologi aktif tercapai dlm waktu 24 jam stlh diinjeksi & kadar dlm serum sebesar 1
ng/mL dpt dipertahankan selama 3 bulan
• Mekanisme aksi: DMPA menghambat ovulasi dgn menekan level FSH & LH serta mengeliminasi lonjakan
LH
• Dosis tunggal sebesar 150 mg dpt menekan ovulasi pd sebagian besar wanita selama 14 minggu
• Regimen kontrasepsi tdd 1 dosis tiap 3 bulan

Efikasi: pilihan kontrasepsi yg sangat efektif, variasi BB maupun pengobatan obat lain dpt mengubah
efikasi DMPA, tingkat kegagalan dlm 1 thn pertama sebesar 0,3%

Keuntungan: DMPA tidak menyebabkan ES estrogen yg serius seperti tromboemboli, anemia <<,
dysmenorrhea <<, risiko kanker endometrial & ovarian <<, tdk mengandung estrogen shg cocok utk
wanita yg dikontraindikasikan thd estrogen, aman digunakan utk ibu yg sedang menyusui
KONTRASEPSI HORMONAL
2. INJEKSI DMPA (Depomedroxyprogesterone Acetate)
Kerugian:
• Mengganggu siklus menstruasi hingga tjd amenorrhea pd 50% wanita dlm 1 thn pertama
• Persistent irregular bleeding dpt diterapi dgn pemberian dosis lanjutan mjd lebih
awal atau pemberian terapi estrogen dosis rendah secara temporer
• Karena DMPA tetap berada dlm tubuh selama bbrp bulan, wanita yg menggunakan
DMPA jangka panjang  dpt mengalami penundaan fertilitas stlh berhenti
memakai
• ES DMPA meliputi: pe↑ BB, depresi, menstruasi yg tdk teratur  dpt berlanjut selama
1 thn stlh penyuntikan terakhir
KONTRASEPSI HORMONAL
3. Progestin-Only Oral Contraceptives

• Progestin-only oral contracepstives, juga dikenal sbg minipills


• Wanita yg diindikasikan menggunakan kontrasepsi ini adalah menyusui & wanita yg
dikontraindikasikan thd estrogen
• Mekanisme aksi: (1) menekan ovulasi (tdk secara seragam pd semua siklus); (2) memperkecil
efek pd midcycle peaks dari LH & FSH; (3) me↑ viskositas mukus cervical melalui pe↓ volum &
merubah strukturnya; (4) me↓ jumlah & ukuran kelenjar endometrial; (5) me↓ motilitas cilia
dlm tuba falopi  memperlambat laju transport ovum

Efikasi: level progestin dlm serum mencapai puncak ±2 jam stlh pemberian, efikasi >>
dpt tercapai jika pemberiannya konsisten
Keuntungan: risiko tromboemboli minimal krn tdk ada estrogen, me↓ dysmenorrhea,
me↓ menstrual blood loss, me↓ PMS (premenstrual syndrome symptoms)
• Tdk seperti DMPA, fertilitas dpt segera kembali seperti semula stlh kontrasepsi ini
dihentikan
KONTRASEPSI HORMONAL
3. Progestin-Only Oral Contraceptives

Kerugian: kepatuhan dlm penggunaan yg harus terus-menerus, pengguna harus diedukasi terkait
tambahan metode kontrasepsi jika lupa atau terlambat minum pil
• Dikatakan terlambat minum pil apabila pil baru diminum 3 jam stlh waktu yg telah
ditetapkan
• Jika pil lupa diminum  sebaiknya segera minum pil begitu teringat  pil berikutnya diminum
pd waktu yg telah ditetapkan  kontrasepsi tambahan sebaiknya diberikan utk 48 jam
berikutnya
• ES meliputi: perdarahan tdk terjadwal & bercak-bercak darah, mual, breast tenderness, sakit
kepala, & amenorrhea
KONTRASEPSI HORMONAL
4. COC (Combination Oral Contraceptives)
• Saat ini, etinil estradiol digunakan pd semua preparat yg mengandung estrogen 35 mcg
• Komponen progestin tdd norethindrone, levonorgestrel, norgestrel, norethindrone
acetate, ethynodiol diacetate, norgestimate, & desogestrel
• Jenis pil kombinasi: monofasik, bifasik, trifasik
• Pemakaian sebaiknya dimulai baik pd hari pertama menstruasi atau hari minggu pertama
stlh siklus menstruasi dimulai
• Sebagian besar formula COC tdd 21 pil hormonal aktif diikuti 7 pil plasebo  memfasilitasi
pemakaian pil yg konsisten
Mekanisme aksi: mencegah ovulasi  mekanisme dominan
• Baik estrogen maupun progesteron mampu menghambat FSH & LH secara adekuat utk
mencegah tjd nya ovulasi
• Kombinasi 2 steroid mampu menghasilkan efek sinergis  mampu me↑ efek
antigonadotropik & efek penghambatan ovulasi
• Mampu merubah konsistensi mukus cervical  mempengaruhi lapisan endometrial &
transport
tubal

BAGAIMANA JIKA LUPA MINUM PIL?


• Apabila lupa minum 1 atau 2 pil  segera minum 1 pil begitu teringat
• Apabila lupa minum > 2 pil  disarankan memakai kontrasepsi tambahan sambil
tetap melanjutkan minum paket pil sampai menstruasi berikutnya
KONTRASEPSI HORMONAL
4. COC (Combination Oral Contraceptives)

Keuntungan:
• Kontrasepsi oral dpt digunakan sbg terapi utk menstruasi yg tdk teratur
• Pencegahan ovulasi
• Wanita dgn anemia sekunder akibat menorrhagia  utk me↑ cadangan besi
• Wanita dpt memanipulasi siklus utk menghindari menstruasi selama saat2 tertentu, ex: liburan 
dgn memperpanjang jumlah minum pil aktif atau melepas pil plasebo
• Kontrasepsi oral dpt mencegah benign conditions seperti penyakit kanker jinak, PID
(pelvic inflammatory disease), functional cysts
• Functional cysts dpt di↓ dgn menekan stimulasi ovary oleh FSH & LH
• Kehamilan ektopik dicegah melalui penghentian ovulasi
• Dpt mencegah epithelial ovarian & endometrial carcinoma

KERUGIAN:
• Mual, breast tendernesss, breakthrough bleeding, amenorrhea (tdk mengalami menstruasi), &
sakit
kepala
• Kontrasepsi oral tdk mencegah dari STD
• Diperlukan pemakaian setiap hari yg konsisten, sementara pemakaian yg tdk konsisten dpt
me↑ tingkat kegagalan
• Penundaan siklus ovulatory selama bbrp bulan dpt tjd stlh penghentian kontrasepsi oral
• Wanita dgn amenorrhea yg tetap berlangsung hingga 6 bulan stlh kontrasepsi oral dihentikan
KONTRASEPSI HORMONAL
Combination Patch Contraceptives

• Melepaskan estrogen dan progesterone secara langsung


pada kulit
• Setiap patch mengandung norelgestromin & ethinyl
estradiol yang dapat bertahan 1 minggu
• Keuntungan:
• Kepatuhan lebih baik
• Efek samping mual dan muntah rendah
Kerugian dan kontraindikasi: sama dengan pil KB
kombinasi
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
STERILISAS
I
Tubektomi

• Sterilisasi laparoskopi : memungkinkan


visualisasi dan manipulasi abdomen dan
organ-organ pelvis secara langsung
dengan gangguan abdomen minimal,
prosedur ini menawarkan banyak
manfaat
• Sterilisasi laparoskopi dapat dilakukan
dengan metode-metode berikut:
1. Oklusi dan reseksi parsial melalui
pembedahan elektro unipolar.
2. Oklusi dan transeksi melalui
pembedahan elektro unipolar.
3. Oklusi melalui koagulasi elektro
bipolar.
4. Oklusi melalui alat-alat mekanis
Kontrasepsi Darurat • Kontasepsi darurat
adalah kontrasepsi yang
dapat mencegah
kehamilan bila digunakan
Waktu setelah hubungan
Cara Merk Dosis Pemberian seksual
Mekanis
Indikasi:
AKDR Copper T 1xpemasangan 7 hari post coitus • Bila terjadi kesalahan
Medikamentosa dalam pemakain
kontrasepsi, misalnya
3 hari post kondom/diafragma bocor,
Ovral, Nordiol,
Pil kombinasi
Eugynon, 2x2 tablet
coitus, dosis lepas, atau salah
dosis tinggi kedua 12 jam penggunaan, coitus
Microgynon 50 kemudian interuptus, salah hitung
masa subur, ekspulsi
3 hari post AKDR, lupa minum pil
Pil Kombinasi Mikrodiol, coitus, dosis
Nordette, 2x4 tablet KB>2 hari, terlambat >2
dosis rendah Microgynon 50 kedua 12 jam minggu untuk suntik KB
kemudian
• Pemerkosaan
• Tidak menggunakan
3 hari post
coitus, dosis kontrasepsi
Progestin Postinor-2 2x1 tablet kedua 12 jam
kemudian Kontraindikasi
• Hamil atau tersangka
hamil
Kontrasepsi Darurat

Cara Merk Dosis Waktu Pemberian


Medikamentosa

Estrogen Lynoral, premarin, 2,5 mg/dosis 3 hari post coitus, 2x1 dosis
progynova 10 mg/dosis selama 5 hari

Mifepriston RU-486 1X600 mg 3 hari post coitus

3hari post coitus, dosis


Donazol Donocrine Azol 2x4 tablet kedua 12 jam kemudian
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai