Anda di halaman 1dari 49

Keluarga Berencana

Definisi
Keluarga berencana adalah usaha untuk
menjarangkan  atau merencanakan jumlah dan
jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi

Untuk dapat mencapai hal tersebut maka


dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah
ataupun  menunda kehamilan. Cara-cara tersebut
termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan
perencanaan keluarga.
Tujuan :

1. Tujuan demografis
yi dapat dikendalikannya tingkat
pertumbuhan penduduk
2. Tujuan normatif
yi dapat dihayatinya Norma Keluarga
Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) yg pada
waktunya akan menjadi falsafah hidup
masyarakat indonesia
Pola dasar kebijakan KB
1. Menunda perkawinan dan kehamilan
sekurang-kurangnya sampai usia 20 tahun
2. Menjarangkan kelahiran ; catur
warga,panca warga
3. Hendaknya besarnya keluarga dicapai
selama dlm usia reproduksi sehat; 20 – 30
tahun
4. Mengakhiri kesuburan pada usia 30 – 35
tahun
Sasaran :
1. Sasaran langsung
PUS → peserta KB → penurunan fertilitas

2. Sasaran tidak langsung


organisasi dan lembaga kemasyarakatan,
instansi pemerintah maupun swasta, tokoh
masyarakat → NKKBS
kontrasepsi
Kontrasepsi
- Berasal dari kata kontra dan konsepsi
- Kontrasepsi/anti konsepsi adalah cara utk
mencegah terjadinya konsepsi
- Metode kontrasepsi bekerja dengan dasar
mencegah sperma laki-laki mencapai dan
membuahi telur wanita (fertilisasi) atau
mencegah telur yang sudah dibuahi untuk
berimplantasi (melekat) dan berkembang di
dalam rahim dengan memakai alat atau obat-
obatan
- Kontrasepsi dapat reversibel (spacing)  atau
permanen (kontrasepsi tetap-kontap)
Syarat – syarat kontrasepsi :
•Kontrasepsi tersebut aman digunakan
•Tidak memiliki efek samping yang berbahaya
•Tidak mengganggu hubungan seksual
•Mudah penggunaannya dan murah biayanya
•Tidak memerlukan pengawasan khusus ketika
digunakan
•Dapat ditentukan lama kerjanya
●Dapat diterima oleh pasangan suami istri
Jenis – jenis kontrasepsi
Jenis kontrasepsi menurut cara kerjanya

A. Metode kontrasepsi alami


B. Metode kontrasepsi barrier (penghalang)
C. Metode kontrasepsi operatif
D. Metode kontrasepsi mekanik
E. Metode kontrasepsi hormonal
A. Metode kontrasepsi alami
1. Abstinensia
- Tujuan utama adalah untuk mencegah PMS
- Sasarannya adalah kaum remaja
- Kaum remaja diajak untuk bersikap “ NO “ untuk
sexual intercourse
- Situasi tekanan seksual yang tinggi harus dihindarkan
- “ No” should be said clearly

2. Sangggama – terputus [ coitus interuptus ]


- Keluarkan penis dari vagina sebelum terjadi ejakulasi
- Memerlukan disiplin tinggi ; Kegagalan 4% - 19%
- Keuntungan : murah, aman
- Kerugian : eksitasi terputus, didasarkan pd p’gendalian
diri yang kuat dan tidak dapat mencegah PMS
Lanjutan……………………
.
3. MAL (metode amenorrhea laktasi)

4. Metoda ritmik
a. Metode ritmik kalender merupakan metode yang paling
tidak efektif, bahkan untuk wanita yang memiliki siklus
menstruasi yang teratur.

Wanita sebaiknya mencatat siklusnya dalam 12 bulan


terakhir. Untuk mengetahui saat tidak boleh melakukan
hubungan seksual, dilakukan perhitungan berikut:
(siklus terpendek - 18) dan (siklus terpanjang - 11).

Contohnya, jika siklus seorang wanita dalam waktu 12


bulan terakhir berkisar antara 26-29 hari, maka 26-18=8
dan 29-11=18, artinya hubungan seksual tidak boleh
dilakukan pada hari ke-8 sampai hari ke-18 setelah
menstruasi.
Lanjutan…………………….
b. Pada metode temperatur, dilakukan pengukuran suhu basal (suhu
ketika bangun tidur sebelum beranjak dari tempat tidur).
Suhu basal akan menurun sebelum ovulasi dan agak meningkat
(kurang dari 1° Celsius) setelah ovulasi.
Hubungan seksual sebaiknya tidak dilakukan mulai dari menstruasi
hari pertama sampai suhu basalnya meningkat.

c. Pada metode lendir, masa subur wanita diketahui dengan


mengamati lendir servikal, yang biasanya dikeluarkan dalam jumlah
yang lebih banyak dan lebih encer sesaat sebelum ovulasi.
Hubungan seksual tidak boleh pada saat terjadinya peningkatan
jumlah lendir servikal sampai 4 hari sesudahnya.

d.Metoda simptotermal terdiri dari pengamatan perubahan lendir


servikal dan suhu basal tubuh, juga gejala lainnya yang
berhubungan dengan ovulasi (misalnya nyeri kram ringan pada
perut bagian bawah).
Metoda ini merupakan metoda yang paling dapat diandalkan.
B. Metode kontrasepsi barrier (penghalang)

1. Kondom
2. Diafragma
3. Penutup serviks
4. spermicida
1. Kondom
- kondom tidak hanya m’cegah kehamilan, ttp
jg m’cegah IMS t’msk HIV/AIDS
- efektif bila dipakai dg baik dan benar
- dapat dipakai b’sama kontrasepsi lain utk
m’cegah IMS
Lanjutan kondom nonnnn….
a. Kondom pria

b. Kondom wanita
2. Diafragma
 Diafragma merupakan plastik berbentuk kubah dengan sabuk yang
lentur, dipasang pada serviks dan menjaga agar sperma tidak
masuk ke dalam rahim.

Ukurannya bervariasi dan harus dicocokkan oleh dokter atau
perawat.

Pemakaiannya harus selalu bersamaan dengan krim atau jeli.

Diafragma dipasang sebelum melakukan hubungan seksual dan
tetap terpasang sampai minimal 8 jam tetapi tidak boleh lebih dari
24 jam.
Ukuran diafragma harus diganti jika:
- terjadi penambahan atau penurunan berat badan sebanyak lebih
dari 5 kg
- diafragma telah dipakai selama lebih dari 1 tahun
- baru melahirkan anak atau mengalami aborsi,
karena ukuran dan bentuk vagina mungkin mengalami perubahan.
3. Penutup serviks (leher rahim)

Penutup serviks (cervical cap) hampir


menyerupai diafragma tetapi ukurannya lebih
kecil dan lebih kaku, dipasang pada serviks.
4. Spermicida

Sediaan untuk menghentikan atau membunuh sperma


atau disebut juga spermisida (dalam bentuk busa, krim,
jel dan suppositoria yang dimasukkan ke dalam vagina)

Busa, krim, jeli dan suppositoria vagina dimasukkan


sebelum melakukan hubungan seksual.
Selain mengandung spermisida, bahan tersebut juga
merupakan penghalang fisik untuk sperma.
C. Metode kontrasepsi operatif/sterilisasi

1. Tubektomi

Ligasi tuba adalah pemotongan dan pengikatan atau


penyumbatan tuba falopii (saluran telur dari ovarium ke
rahim).
Pada ligasi tuba dibuat sayatan pada perut dan dilakukan
pembiusan total.
Ligasi tuba bisa dilakukan segera setelah melahirkan atau
dijadwalkan di kemudian hari.
Usia > 26 tahun, paritas > 2
2. Vasektomi

Melalui insisi kecil pada scrotum , dilakukan pemotongan


vas deferen
Sterilitas tidak segera terjadi oleh karena cadangan
sperma yang berada di vas deferen kira-kira akan habis
dalam waktu 3 bulan atau setelah 20 kali ejakulasi .

Setelah pemeriksaan laboratorium terhadap 2 kali


ejakulasi menunjukkan tidak ada sperma, maka
dikatakan bahwa pria tersebut telah mandul.
Komplikasi dari vasektomi adalah:
- Perdarahan
- Respon peradangan terhadap sperma yang merembes
- Pembukaan spontan.
D.Metode kontrasepsi mekanik
 IUD / AKDR
- Sangat efektif, reversibel, dan
berjangka panjang
- Haid menjadi lebih lama dan
lebih banyak
- Pemasangan dan pencabutan
memerlukan pelatihan
- Dapat dipakai oleh semua
perempuan usia reproduksi
- Tidak boleh dipakai oleh wanita
yang terpapar IMS
- Jenis AKDR :

• Inert, dari plastik ( lippes loop ) atau


baja anti karat ( the chinese ring )
• Mengandung tembaga seperti CuT 380A,
CuT 200C, dll
• Mengadung hormon steroid
Cara kerja
 Sampai saat ini mekanisme kerja AKDR belum diketahui
secara pasti, Pendapat terbanyak :
- AKDR menimbulkan reaksi radang pada endometrium
dengan serbukan leukosit yang dapat menghancurkan
blastokista atau sperma.
- AKDR yang mengandung tembaga juga menghambat
khasiat anhidrase karbon dan fosfatase alkali, memblok
bersatunya sperma dan ovum, mengurangi jumlah
sperma yg mencapai tuba falopii, dan menginaktifkan
sperma.
- AKDR yang mengeluarkan hormon juga menebalkan
lendir serviks hingga menghalangi pergerakan sperma.
Keuntungan

• Efektifitas tinggi (0,6-0,8 kehamilan per 100


perempuan dalam 1 tahun pertama
• AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan
• Metoda jangka panjang (CuT 380A mempunyai jangka
proteksi 10 tahun)
• Sangat efektif karena tidak perlu mengingat-ingat
• Tidak mempengaruhi hubungan seksual
• Meningkatkat kenyamanan seksual karena tidak perlu
takut hamil
• Tidak ada efek samping hormonal terhadap CuT 380A
• Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
• Dapat dipasang segera setelah abortus atau
melahirkan
• Dapat digunakan sampai menopause
• Tidak ada interaksi dengan obat-obatan
Kerugian

• Efek samping yang umum terjadi:


1. Perub siklus haid (umumnya pd 3 bln I dan akan
berkurang setelah 3 bulan)
2. Haid lebih lama dan banyak
3. Spotting antar menstruasi
4. Haid terasa lebih sakit

• Komplikasi lain:
1. merasakan sakit selama 3-5 hari setelah pemasangan
2. perdarahan berat waktu haid atau diantaranya dapat
memungkinkan terjadinya anemia
3. perforasi dinding uterus
• Tidak mencegah IMS termasuk HIV

• Tidak baik digunakan pada wanita dengan IMS atau sering berganti
pasangan

• Penyakit radang panggul terjadi sesudah wanita dengan IMS


menggunakan AKDR. Hal ini dapat memicu infertilitas

• Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik perlu dilakukan dalam


pemasangan AKDR. Beberapa wanita mungkin takut dengan prosedur ini

• Sedikit nyeri dan perdarahan terjadi segera setelah pemasangan AKDR.


Biasanya menghilang dalam 1-2 hari

• Klien tidak dapat melepas AKDR sendiri. Pelepasan AKDR dilakukan oleh
petugas terlatih

• Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui

• Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik

• Wanita harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu. Untuk
melakukan ini, wanita harus memasukkan jarinya ke dalaam vagina.
Sebagian perempuan tidak mau melakukan ini
Yang dapat menggunakan AKDR:
• Usia reproduktif
• Keadaan nullipara
• Menginginkan kontrasepsi jangka panjang
• Menyusui dan ingin memakai kontrasepsi
• Setelah melahirkan dan tidak menyusui
• Setelah abortus dan tidak ada tanda infeksi
• Resiko rendah IMS
• Tidak menghendaki metoda hormonal
• Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil
• AKDR juga dapat digunakan pada ibu dalam segala
kemungkinan misalnya perokok, pasca abortus, gemuk/kurus,
sedang menyusui, penderita tumor jinak payudara, penderita
kanker payudara, pusing-pusing,hipertensi,varises, penderita
penyakit jantung, pernah menderita stoke, penderita diabetes,
penderita penyakit hati/empedu, malaria, penyakit tiroid,
epilepsi, setelah pembedahan pelvik.
Yang tidak diperkenankan menggunakan AKDR :
• Sedang hamil atau kemungkinan hamil
• Perdarahan per vagina yang tidak diket penyebabnya
• Penderita infeksi alat genital
• Sering menderita PRP atau abortus septik
• Penyakit trofoblas yang ganas
• Penderita TBC pelvik
• Kanker alat geintal
E. KONTRASEPSI HORMONAL

1. Pil / Tablet
2. NORPLANT
3. SUNTIK/INJEKSI
1. PIL/TABLET
a. Pil Oral Kombinasi (POK)
Adalah pil kontrasepsi berisi estrogen maupun progesterone (progestagen,
gestagen). Dosis estrogen ada yang 0,05; 0,08; dan 0,1 mg pertablet.

 Monophasic
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet, mengandung hormon aktif
estrogen/progestin (E/P) dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa
hormon aktif.6
 Pil Biphasic
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet, mengandung hormon aktif
estrogen/progestin (E/P) dalam dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet
tanpa hormon aktif
 Pil Triphasic
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet, mengandung hormon aktif
estrogen/progestin (E/P) dalam tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet
tanpa hormon aktif

ex : Mycrogynon-30,Neugynon, Nordette-28, Mercilon-28, Ovostat,


Marvelon, Eugynon
Cara kerja Pil kombinasi :

(a) Menghalangi produksi gonadotropin dan hipofise secara


terus-menerus, sehingga tidak terjadi ovulasi;
(b) Merubah konsistensi lendir serviks menjadi tebal dan
kental, sehingga penetrasi dan transportasi sperma akan
terhalang, sulit, atau tidak mungkin sama sekali;
(c) Merubah peristaltic tuba dan rahim, sehingga
mengganggu transportasi sperma maupun sel telur;
(d) Menimbulkan perubahan pada endometrium, sehingga
tidak memungkinkan terjadinya nidasi;
(e) Merubah kepekaan indung telur terhadap rangsangan-
rangsangan gonadotropin.
KELEBIHAN :
1. Efektivitasnya tinggi, dapat dipercaya jika dimakan sesuai aturan
pakainya.
2. Pemakai pil dapat hamil lagi, bilamana dikehendaki kesuburan dapat
kembali dengan cepat.
3. Tidak mengganggu kegiatan seksual suami istri
4. Siklus haid menjadi teratur
5. Dapat menghilangkan keluhan nyeri haid (dismenorea).
6. Untuk pengobatan kemandulan, kadang-kadang dapat dipakai untuk
memancing kesuburan
7. Untuk mengobati perdarahan haid pada wanita usia muda (Juvenile
bleeding)
8. Dapat memperbaiki perdarahan tidak teratur yang disebabkan
pemberiankontrasepsi hormonal lainnya.
9. Dikatakan dapat mengurangi kejadian kanker ovarium.
10. Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause.
11. Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin
menggunakan untuk mencegah kehamilan.
12. Dapat dihentikan setiap saat.
Kelemahan/efek samping
a. Perdarahan tidak teratur.
Sering terjadi pada beberapa bulan pertama pemakaian
pil KB, jika tubuh telah menyesuaikan diri dengan
hormon biasanya perdarahan abnormal akan berhenti.

b. Beberapa bulan setelah berhenti menggunakan pil KB,


mungkin tidak akan terjadi menstruasi, tetapi obat ini
tidak menyebabkan berkurangnya kesuburan secara
permanen.

c. Efek samping yang berhubungan dengan estrogen


adalah mual, nyeri tekan pada payudara, perut
kembung, penahanan cairan, peningkatan tekanan
darah dan depresi.
Kelemahan/efek samping
d. Efek samping yang berhubungan dengan progestin
adalah penambahan berat badan, jerawat dan
kecemasan.

e. Bekuan darah diperkirakan 3-4 kali lebih sering terjadi


pada pemakaian pil KB dosis tinggi.

f. Mual dan sakit kepala.

g. 1-2% wanita pemakai pil KB mengalami depresi dan


kesulitan tidur.

h. Melasma (bercak-bercak berwarna gelap di wajah).

I. Resiko terjadinya kanker leher rahim tampaknya


meningkat, terutama jika pil KB telah dipakai selama
lebih dari 5 tahun Pap Smear min 1 thn sekali
Advis penggunaan kontrasepsi oral :
 Diminum pada hari pertama haid
 Diminum tiap hari , pada waktu yang kurang lebih
sama, sebaiknya malam hari untuk mengatasi efek
mual.
 Bila terlewatkan 1 pil, keesokan hari diminum 2 pil
sekaligus.
 Bila terlewatkan 2 pil maka gunakan pencegahan cara
lain (kondom).
 Letakkan kemasan OC ditempat yang selalu terlihat
(digantungkan di samping cermin pada meja hias).
b. MINI PIL
 Pilihan yang baik bagi ibu menyusui dan ingin
menggunakan pil, mulai diminum pada minggu ke-6 setelah
melahirkan.
 Sangat efektif selama masa menyusui.
 Jika digunakan tidak pada masa menyusui, biasanya terjadi
perubahan pola haid terutama flek-flek diantara masa haid.
 Pil Progestin / Mini Pil yang beredar saat ini antara lain :
Exluton PIL PROGESTIN / MINI PIL

 Jenis Minipil
· Kemasan dengan isi 35 pil : 300 μg levonorgestrel atau 350 μg
noretindron.
· Kemasan dengan isi 28 pil : 75 μg norgestrel.6
 KONTRASEPSI DARURAT
Sejumlah wanita menghendaki adanya pelindungan
kontrasepsi pasca hubungan seksual yang tidak
direncanakan atau pada kasus perkosaan.
 Jenis obat yang digunakan :
- Kombinasi KO yang terdiri dari : 4 buah pil yang
masng-masing berisi
 Ethinyl estradiol 50 ug
 Levonogestrel 0.25 mg
2 tablet diminum dalam waktu 72 jam pasca
sanggama dan diikuti dosis kedua [2 tablet ] 12 jam
kemudian
- Sediaan progestin [ PROSTINOR – 2 ]
Terdiri dari 2 tablet yang masing-masing mengandung
0.75 mg levonogestrel
1 tablet diminum dalam waktu 72 jam pasca
sanggama dan diikuti dosis kedua [1 tablet ] 12 jam
kemudian
2. SUNTIK
 Sangat efektif untuk mencegah kehamilan bila disuntik setiap 1
bulan atau 3 bulan (sesuai dengan jenis suntik KB).
 Gangguan perdarahan biasa terjadi-seperti flek-flek, perdarahan
ringan diantara dua masa haid. Setelah pemakaian satu tahun
sering tidak mengalami haid. Kenaikan berat badan juga biasa
terjadi atau timbul sakit kepala ringan.
 Dapat digunakan wanita berbagai golongan umur, baik yang
sudah maupun yang belum mempunyai anak.
 Bila berhenti memakai cara KB ini, kehamilan dapat segera
terjadi.
 Aman digunakan pada masa menyusui, setelah 6 minggu setelah
melahirkan.
 Membantu mencegah tumor rahim dan mencegah kehamilan
diluar rahim.
 Suntik KB yang beredar saat ini antara lain :
Suntik KB 1 bulan sekali : Cyclofem
Suntik KB 3 bulan sekali : Depo Provera, Depo Geston, Depo
Progestin.
 Depo Provera :
 Pemberian secara i.m dalam dibokong
dengan dosis 150 mg setiap 3 bulan
 Mekanisme kerja :
 Mencegah ovulasi
 Menekan proliferasi endometrium
 Mengentalkan lendir servik
 Keuntungan :
 Efektivitas lebih baik dibandingkan dengan OC
 Durasi kerja yang panjang
 Gangguan laktasi minimal
 Anemia defisiensi besi jarang terjadi pada
penggunaan yang lama
 Menurunkan kejadian dismenorea dan mittelschrmez
 Resiko KET menurun
 Penggunaan bersama dengan antibiotika aman
 Kerugian :
 Perdarahan uterus tak teratur
 Anovulasi berkepanjangan
 Kembalinya tingkat fertiltas yang lama pasca
penghentian kontrasepsi
 Diperkirakan akan menambah berat badan ?
 Penggunaan jangka panjang akan menurunkan
densitas kalsium tulang
 Kenaikan berat badan
 Tegang pada payudara
 Depresi
 Kontra indikasi sama dengan penggunaan OC seperti
terlihat pada tabel diatas
3. NORPLANT
suatu alat kontrasepsi yang
mengandung levonorgestrel
yang dibungkus dalam
kapsul silastic-silicone dan
disusukkan di bawah kulit.
Jumlah kapsul yang
disusukkan di bawah kulit
adalah sebanyak 6 kapsul
dan masing-masing kapsul
panjangnya 34 mm dan
berisi 36 mg levonorgestrel.
 Mekanisme kerja
1. Menghentikan lendir serviks uteri
sehingga menyulitkan penetrasi sperma.
2. Menimbulkan perubahan-perubahan pada
endometrium sehingga tidak cocok untuk
implantasi zygote.
3. Pada sebagian kasus dapat pula
menghalangi terjadinya ovulasi
 Tersedia 3 macamsusuk KB terdiri dari 1 batang, 2 batang
dan 6 batang.
 1,2 atau 6 buah batang ini dimasukkan dibawah kulit pada
lengan bagian atas.
 Sangat efektif untuk masa 3 tahun ( untuk jenis 1 dan 2
batang ) dan 5 tahun (untuk jenis 6 batang).
 Bila diinginkan, susuk KB dapat diangkat setiap waktu.
 Segera setelah susuk KB diangkat, wanita dapat hamil.
 Perubahan pola haid masih dalm batas normal-perdarahn
ringan diantara masa haid, flek-flek atau tidak haid. Juga
timbul sakit kepala ringan.
 Aman digunakan pada masa menyusui. Dipasang setelah 6
minggu melahirkan.
 Membantu mencegah anemia dan kehamilan diluar
kandungan.
 Susuk KB yang beredar saat ini antara lain:
 Norplant ( 6 batang), Implanon (1 batang), Indoplant (2
batang), Sinoplan(2 batang) ,
Tugas :

Buatlah Asuhan keperawatannya!!!!

Anda mungkin juga menyukai