Anda di halaman 1dari 40

KONTRASEPSI

DisusunOleh :
• Agus Supriono
• Citra FajarWaruju
• Cynthia Frisilia
• DeaniNurul Mubarika
• Nurul Husnah
• ShafiraFathin
• Stephany Ningtias
• WaliyyinRazanQanit
Kelompok 1
Fisiologis Haid Normal

• Fase Menstruasi : terjadi jika sel ovum tidak


dibuahi sel sperma produksi H. estrogen
& H. pogesteron terhenti peluruhan dinding
endrometrium.

• Fase Proliferasi : Hipofisis anterior sekresi H.


FSH (fol. primer fol. sekunder) terjadi
pembentukan H. Estrogen (diproduksi oleh
fol. sekunder)

• Ovulasi : H. estrogen mempengaruhi hipofisis


anterior untuk mensekresikan H. LH (melepas
sel ovum)

• Fase Luteal/Pasca Ovulasi: pembentukan Kor.


Luteum menghasilkan H. progesterone
(mempertebal dinding endometrium)

FIRST UP
CONSULTANTS
Kontrasepsi

 Kontrasepsi adalah pencegahan kehamilan setelah hubungan seksual dengan


menghambat sperma dari mencapai sel telur yang matang (yaitu, metode
yang bertindak sebagai penghalang atau mencegah ovulasi) atau dengan
mencegah ovum yang dibuahi agar tidak berhasil ditanamkan dalam
endometrium (yaitu mekanisme yang menciptakan lingkungan rahim yang tidak
menguntungkan). (Pharmacotherapy handbook 7th).
 Penentuan kontrasepsi dipilih berdasarkan beberapa faktor diantaranya sikap
pasien terhadap metode kontrasepsi, efektifitas, efek samping, harga,
kemudahan penggunaan, riwayat pemakaian terdahulu, dan faktor spesifik
pasien seperti usia, frekuensi hubungan seksual, status merokok dan riwayat
penyakit.
Kontrasepsi

Cara kerja dan fungsi dari penggunaan kontrasepsi, diantaranya :


 Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi
 Melumpuhkan sperma.
 Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.
 Untuk mengatur jumlah dan jarak anak yang diinginkan
 Mencegah kehamilan di luar nikah
 Mengurangi resiko terjangkit penyakit hubungan seksual
Terapi Non
Farmakologi
Kontrasepsi Kontrasepsi
Hormonal
Terapi Non
Farmakologi
Abstinence
Conitus Metode dengan cara penarikan penis dari vagina sebelum ejakulasi. Degan metode ini, fertilisasi dicegah
melalui tidak adanya kontak antara spermatozoa dengan ovum
Interruptus
Keuntungan: immediate availability, tidak perlu alat, tidak ada biaya, tidak menggunakan bahan kimia,
menurunkan risiko transmisi STD

Kerugian: kemungkinan hamil apabila cara tdk tepat

Lactational Metode laktasi dimana kenaikan level prolaktin & penurunan gonadotropin-releasing hormone dari
hipotalamus selama laktasi dapat menekan ovulasi. Pada saat menyusui, terjadi penurunan pelepasan LH
Amenorrhea dan penghambatan maturasi folikular
Keuntungan: Menstruasi ditekan, dapat digunakan tepat setelah melahirkan

1.Kerugian: Kembalinya fertilitas yang tidak pasti waktunya

1.Natural Menggunakan perhitungan masa subur wanita (perhitungan kalender). Metode ini dapat mencegah
kehamilan dengan tidak melakukan intercourse ketika sedang dalam masa subur.
Family
Keuntungan: Tidak ada efek samping terkait hormone, dapat langsung subur begitu metode ini
Planning dihentikan, kemungkinan hanya metode ini yang sesuai bagi pasangan yang tidak ingin menggunakan
kontrasepsi lainnya
Kerugian: Perhitungan hanya pada wanita yang siklus mentruasi tertatur (dapat diprediksi), perlu
melakukan metode abstinence secara keseluruhan untuk memperkecil terjadinya kehamilan, perlu
ketaatan, tingkat kegagalan tinggi, tidak dapat melindungi dari resiko STD.
Barrier Techniques (Pelindung)

Diaphragm
Cervical
(Kontrasepsi
Cap
Diafragma)

Kondom
Alat kontrasepsi shallow latex cup.
Diaphragm

 Sebelum dimasukan, perlu dioleskan terlebih dahulu krim atau jelly
spermicide untuk melindungi serviks
Kontrasepsi  perlu ditentukan terlebih dahulu diameter yang tepat dari alat ini untuk
Diafragma digunakan dengan pemeriksaan pelvic dan pengukuran panjang
kanal vagina.
 Spermicide merupakan agen surfaktan yang dapat menghancurkan
dinding sel sperma dimana agen ini mengandung nonoxynol-9 atau
octoxynol.
 Efektifitas diafragma bergantung pada krim atau jelly spermicide yang
dioleskan pada diafragma sebelum dimasukan, dan pengalaman
pemakaian.
 Dapat mencegah kehamilan dengan cara mencegah semen masuk
ke dalam serviks.
 Efektif digunakan sebagai kontrasepsi selama 6 jam
 Alat ini merupakan alat sekali pakai.

Keuntungan:
 Kontrasepsi ini dapat dikontrol oleh wanita
Kerugian:
 Apabila pemasangan tidak tepat dapat mengakibatkan erosi vagina
Cervical Cap  Alat kontrasepsi berbentuk cup yang terbuat dari bahan latex
uang bentuknya menyesuaikan bagian bawah serviks.
 harus diisi dengan cairan spermicide terlebih dahulu sebelum
dilakukan insersi
 Bisa dimasukan 6 jam sebelum intercourse dan dapat bertahan
selama 48 jam.

Keuntungan :
 Penambahan spermicide tidak diperlukan untuk repeated
intercourse
 Tidak melibatkan pemakaian hormon secara terus-menerus
Kerugian:
 Erosi cervical dapat menyebabkan noda pada vagina,
 jika digunakan lebih dari 48 jam beresiko terjadi toxic shock
syndrome (TSS)
 Diperlukan latihan khusus dalam untuk menggunakannya
 Sulit digunakan pada seseorang yang obesitas
Kondom
Kondom terdiri dari kondom untuk pria dan kondom untuk wanita. Fungsi
kondom ini adalah untuk mencegah masuknya semen ke dalam vagina

Kondom untuk Pria Kondom untuk Wanita


Berbentuk lapisan tipis yang terbuat dari latex. Terbuat dari poliuretan. terdapat 2 cincin di
Alat ini efektif untuk melindungi dari STD. kedua ujung dari kondom untuk wanita ini.
Keuntungan: Mudah didapat, harga terjangkau, Penggunaan kondom untuk wanita dan pria
efektif untuk mencegah kehamilan dan secara bersamaan perlu dihindari karena
mencegah transmisi STD. beresiko terjadinya pelekatan antar keduanya.
Kerugian: Dapat terjadi alergi terhadap bahan Keuntungan: Mampu memberi perlindungan
lateks pada beberapa orang, mudah robek terhadap labia dan pangkal penis selama
intercourse, dapat dipasang selama 8 jam
sebelum intercourse
Kerugian: Lubrikan tidak mengandung
spermicide, sulit dipasang , cincin bagian dalam
dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, dapat
menyebabkan infeksi pada saluran kemih jika
dipakai dalam jangka panjang

Kondom pria Kondom wanita


Kontrasepsi
Hormonal
1. Implant

 Terdapat 6 buah batang karet silikon, berukuran panjang 34 mm &


diameter 2,4 mm, berisi 36 mg levonorgestrel
 Implant melepas ±80 mcg levonorgestrel per 24 jam selama thn pertama
pemasangan  mencapai konsentrasi serum efektif sebesar 0,4-0,5 ng/mL
dlm 24 jam pertama
 Laju pelepasan me↓ ±30 mcg/hari pd thn2 berikutnya
 Pelepasan agen progestational melalui difusi  dpt memberi efek
kontrasepsi yg efektif selama 5 thn
 Batang implant dimasukkan secara s.c pada lengan atas wanita
 Mekanisme kerja: kombinasi antara penekanan thd lonjakan LH, penekanan
thd ovulasi, membuat mukus cervical mjd kental & berkurang utk
menghalangi penetrasi sperma, serta mencegah pertumbuhan &
perkembangan endometrial
2. INJEKSI DMPA (Depomedroxyprogesterone Acetate)
• DMPA adalah suspensi mikrokristal dari progestin sintetik yg disuntikkan
secara i.m
• Level farmakologi aktif tercapai dlm waktu 24 jam stlh diinjeksi & kadar dlm
serum sebesar 1 ng/mL dpt dipertahankan selama 3 bulan
• Selama 5 atau 6 bulan stlh injeksi, kadarnya menurun mjd 0,2 ng/mL  mjd
tdk terdeteksi 7-9 bulan stlh disuntik
• Mekanisme aksi: DMPA menghambat ovulasi dgn menekan level FSH & LH
serta mengeliminasi lonjakan LH
• Dosis tunggal sebesar 150 mg dpt menekan ovulasi pd sebagian besar wanita
selama 14 minggu
3. Progestin-Only Oral
Contraceptives
 Progestin-only oral contracepstives, juga dikenal sbg minipills  tdk
banyak digunakan di US
 Diindikasikan untuk wanita yang sedang menyusui & kontraindikasi
terhadap estrogen
 Terdapat 2 macam formula  keduanya mengandung progestin dgn
dosis << COC (combined oral contraceptives), salah satu formula
mengandung 75 mcg norgestrel sedangkan formula lainnya
mengandung 350 mcg norethindrone
 Mekanisme aksi: (1) menekan ovulasi (tdk secara seragam pd semua
siklus); (2) memperkecil efek pd midcycle peaks dari LH & FSH; (3) me↑
viskositas mukus cervical melalui pe↓ volum & merubah strukturnya; (4)
me↓ jumlah & ukuran kelenjar endometrial; (5) me↓ motilitas cilia dlm
tuba falopi  memperlambat laju transport ovum
4. COC (Combination Oral Contraceptives)

ESTROGEN
 Salah satu dari kelompok hormon steroid (termasuk estriol, estrone & estradiol)
yang mengendalikan perkembangan seksual wanita, mendorong
pertumbuhan & fungsi organ seks wanita & karakteristik seksual sekunder wanita
(seperti perkembangan payudara)
 Estrogen disintesis terutama oleh ovarium; sejumlah kecil juga diproduksi oleh
korteks adrenal, testis & plasenta
 Estrogen sintetis adalah unsur utama kontrasepsi oral

PROGESTOGEN
 Salah satu dari kelompok hormon steroid sintetis yang terjadi secara alami,
termasuk progesteron yang mempertahankan kehamilan normal
 Karena mereka mencegah ovulasi, progestogen adalah konstituen utama
kontrasepsi oral & bentuk lain dari kontrasepsi hormonal
4. COC (Combination Oral Contraceptives)

Mekanisme aksi: mencegah ovulasi  mekanisme dominan


• Baik estrogen maupun progesteron mampu menghambat FSH & LH secara
adekuat utk mencegah tjd nya ovulasi
• Kombinasi 2 steroid mampu menghasilkan efek sinergis  mampu me↑ efek
antigonadotropik & efek penghambatan ovulasi
• Mampu merubah konsistensi mukus cervical  mempengaruhi lapisan
endometrial & transport tubal
COCs DOSE & REGIMENS
Brand Name Pack EE Progestin Dosage
ed g Regimens mg
Lyndiol 22 50 Lynestrenol 2.5
Ovostat 28 28 50 Lynestrenol 1
Nordiol 28 28 50 Levonorgestrel 0.25
Microgynon30 28 30 Levonorgestrel 0.15
Nordette 28 28 30 Levonorgestrel 0.15
Marvelon 28 28 30 Desogestrel 0.15
Mercilon 28 28 20 Desogestrel 0.15
Cyclic Treatment
Gynera 21 30 Gestodene 0.075 : Spotting 6 %
Continues treatment for 42 – 126
Diane 35 21 35 Cypropterone ac 2
days : spotting 15 %
Yasmine* 21 30 Drospirenone 3 The Eurepean journal of
YAZ (24 + 4) 28 20 Drospirenone 3 Contraception and Reproductive
Health Care 2003; 8 : 162-169
Contraindications of
Combined Oral Contraception
5. Contraceptives Vaginal Ring

• Cincin vagina dapat memberikan kombinasi progesteron atau


progesteron-estrogen
• Cincin ini digunakan dalam jadwal yang sama dengan kontrasepsi
oral, dibiarkan selama 3 minggu penggunaan cincin & dilepas
selama 1 minggu untuk mengeluarkan darah.
• Cincin dapat dimasukkan kapan saja selama 5 hari pertama siklus
menstruasi
• Cincin harus diletakkan di dalam vagina bahkan jika wanita itu
belum menyelesaikan perdarahan & dia harus menggunakan
metode kontrasepsi cadangan selama 7 hari
• Cincin harus diganti setiap bulan
• Jika cincin keluar selama 3 minggu pertama penggunaan, cincin itu
harus dicuci dengan air hangat & diganti
• Cincin tidak boleh tertinggal di vagina selama lebih dari 4 minggu
6. Intrauterine Devices (IUD)

• IUD pelepas progesteron berbentuk T yang ditempatkan


di dalam rongga rahim, terbuat dari kopolimer etilena
asetat vinil
• Ini mengandung 38 mg progesteron & jumlah minimal
barium sulfat untuk visibilitas yang lebih besar pada film
x-ray
• Sekitar 65 mcg / d progesteron dilepaskan dari bentuk
progesteron dari reservoir di batangnya
• Ini adalah jumlah hormon yang cukup untuk bertahan
selama 400 hari sehinggaIUD harus diganti setiap tahun
• IUD menyebabkan lendir serviks lebih tebal dalam
konsistensi sehingga mengubah migrasi sperma
• Perubahan cairan & motilitas uterus menghambat
migrasi sperma
• IUD juga menghasilkan penekanan endometrium
7. STERILISASI
• Sterilisasi dapat dilakukan melalui pembedahan pada
periode postpartum dengan sayatan infraumbilikal
transversal kecil atau selama periode interval
• Metode sterilisasi tuba fallopi meliputi oklusi dengan FEMALE STERILIZATION
cincin, klip, atau pita Falope; penghancuran segmental
dengan elektrokoagulasi; atau ligasi jahitan dengan
salpingektomi parsial

• Vasektomi melibatkan sayatan kantung skrotum, transeksi vas


deferens & oklusi kedua ujung yang parah dengan ligasi atau
fulgurasi jahitan.
VASECTOMY • Prosedur ini biasanya dilakukan dengan pasien di bawah anestesi
lokal dalam pengaturan rawat jalan
• Komplikasi termasuk pembentukan hematoma sperma &
granuloma sperma
• Vasektomi mencegah masuknya sperma ke dalam cairan mani
dengan menghalangi vas deferens
8. Emergency Postcoital
Contraception
Faktor-Faktor Yang berpengaruh Pada Pemilihan Kontrasepsi

Keuntungan

Kenyamanan Kerugian

Mekanisme
Keamanan Rasional Aksi

Pemilihan
Kontrasepsi

Berdasarkan Berdasarkan
CYP Efisien Efektif angka
kegagalan
Efektivitas Kontrasepsi
Berdasarkan Angka
Kegagalan

Trussell, J., Aiken, A. R. A., Micks, E., & Guthrie, K. A. (2018). Efficacy,
safety, and personal considerations. Contracept Technol. 21st ed.
New York City: Ayer Company Publishers, Inc.
Efisiensi Kontrasepsi Berdasarkan Angka
CYP (Couple Years Protection)
Kontrasepsi CYP per Unit
Kontrasepsi Oral 15 siklus per CYP
Kondom (pria dan wanita) 120 units per CYP
Vaginal Ring/Patch Bulanan 15 units per CYP
Noristerat Injeksi 6 doses per CYP
Cyclofem Injeksi Bulanan 13 doses per CYP
Copper-T 380-A IUD 4.6 CYP per IUD
Implant per 3 tahun (Contoh : Implanon) 2.5 CYP per implant
Sumber : Project yang dilakukan USAID tahun 2011
Masalah Terkait Obat
Kontrasepsi (DRP)
Kepatuhan : Lupa minum pil

- Minum segera setelah


ingat
1 pil (hari 1-21)
- Tidak perlu kontrasepsi
lain
Berapa kali terlupa?
- minum 2 pil setiap hari
sampai sesuai jadwal
≥ 2 pil
- Gunakan kontrasepsi lain
sampai habis 1 paket pil
ADR dari Combined Hormonal Contraceptive
(CHC)
Efek Merugikan Penanganan
Kelebihan Estrogen
Mual, payudara nyeri, pusing, peningkatan - Menurunkan kadar estrogen pada CHC
BB - Pertimbangkan penggunaan OC yg mengandung
progestine saja atau IUD
Dismenoria, Menoria, pertumbuhan fibroid - Menurunkan kadar estrogen pada CHC
uterin - Consider extended-cycle or continuous
regimen OC
- Pertimbangkan penggunaan OC yg mengandung
progestine saja atau IUD
- NSAID utk Diemenoria
Kekurangan Estrogen
Vasomotor symptoms, nervousness, - Meningkatkan kadar estrogen pada CHC
penurunan libido
Siklus lebih awal (maju) - Meningkatkan kadar estrogen pada CHC
Amenoria - Meningkatkan kadar estrogen dalam CHC jika haid
diperlukan
Efek Merugikan Penanganan
Kelebihan progestin
Peningkatan nafsu makan, BB naik, Menurunkan kadar progestin dalam CHC
kembung, konstipasi
Jerawat, Kulit berminyak, hirsutisme - Menurunkan kadar progestin dalam CHC
- Pilih CHC dengan kadar androgenic
progestine rendah
Depresi, kelelahan, iritabilitas Menurunkan kadar progesterobe dalam CHC
Kekurangan progestin
Dismenoria, Menoragia - Meningkatkan kadar progestin dalam CHC
- Consider extended-cycle or continuous
regimen OC
- Pertimbangkan penggunaan OC yg
mengandung progestine saja atau IUD
- NSAID utk Diemenoria
Siklus lebih lambat (mundur) - Meningkatkan kadar progestin dalam CHC
KONTRAINDIKASI
Combination Oral Contraceptive
(COC)
 Riwayat serangan jantung atau stroke, nyeri dada.
 Gangguan tromboflebitis atau tromboemboli.
 Penyakit arteri serebrovaskular atau koroner.
 Kanker payudara yang diketahui atau diduga, endometrium, serviks, vagina,
atau kanker tertentu yang sensitif terhadap hormon.
 Perdarahan vagina yang tidak dapat dijelaskan (tidak terdiagnosis).
 Adenoma atau karsinoma hati, gagal hati, penyakit hati aktif.
 Diketahui atau diduga hamil.
 Hipertensi yang tidak terkontrol: hipertensi pada wanita di atas 35 tahun.
 Diabetes mellitus dengan penyakit pembuluh darah.
 Merokok pada wanita di atas 35 tahun.
 migrain dengan aura, gejala lokal, atau gejala neurologis perifer; migrain
yang bertambah buruk frekuensi atau tingkat keparahan dengan
penggunaan kontrasepsi oral, atau migrain pada wanita di atas 35 tahun.
 Penyakit jantung fungsional.
 Menyusui
Progestin-Only Pill (POP)

 Wanita yang memiliki riwayat kegagalan kontrasepsi oral sebelumnya


yang melaporkan kesulitan mengingat untuk minum pil.
 Wanita yang akan mengalami kesulitan meminum pil pada waktu yang
sama setiap hari (kurang lebih 3 jam) karena ini akan meningkatkan
risiko kegagalan metode.
 Wanita yang tidak bisa mentolerir pola perdarahan yang tidak teratur
atau amenore.
 Wanita yang memiliki perdarahan vagina abnormal yang tidak
diketahui asalnya. Mini pil tidak boleh diresepkan sampai memiliki
kejelasan.
 Wanita yang memiliki sindrom ovarium polikistik.
 Wanita menyusui dengan riwayat diabetes gestasional. Pasien harus
diberi tahu tentang kemungkinan peningkatan risiko diabetes.
IMPLANT

Kontraindikasi pada penggunaan implant adalah sebagai berikut:


 Tromboflebitis aktif atau penyakit tromboemboli.
 Perdarahan genital yang tidak terdiagnosis.
 Tumor hati jinak atau ganas.
 Kanker payudara.
Contraceptive Vaginal Ring (CVR)

 Karena CVR adalah kontrasepsi hormonal kombinasi, Pada


dasarnya memiliki kontraindikasi umum yang sama dengan COC.
 Wanita dengan alergi atau hipersensitif terhadap salah satu
komponen ring, dan wanita dengan fobia tentang menyentuh alat
kelamin mereka sendiri.
 Kontraindikasi relatif untuk penggunaan CVR adalah rahim yang
prolaps, sistokel atau rektokel, konstipasi berat.
INTRA UTERINE DEVICES (IUD)
Kontraindikasi pada penggunaan
Copper-IUD (CU-IUD):
 Wanita dengan Penyakit Wilson (secara teoritis, Cu-IUD dapat
memperburuk penyakit Wilson).
 Wanita yang alergi terhadap komponen Cu-IUD.
Kontraindikasi pada penggunaan LNG-
IUS (The Levonogestrel-releasing Intra
Uterine System):
 Wanita yang diketahui atau diduga sebagai penderita
karsinoma payudara.
 Wanita dengan hipersentivitas terhadap komponen LNG-IUS.
 Wanita dengan penyakit hati akut atau tumor hati (jinak atau
ganas).
Nama Obat Hasil Interaksi Rekomendasi
Antikonvulsan (Barbiturat, Menurunkan efektivitas Gunakan kontrasepsi oral
termasuk fenobarbital dan kontrasepsi yang mengandung 50mcg
primidon; karbamazepin, etinil estrandiol dan
felbamat, fenitoin, topiramat, kontrasepsi tambahan atau
vigabatrin) IUD
Griseofulvin (Fulvicin, Kemungkinan menurunkan Gunakan IUD
Grifulvin V) efektivitas kontraspsi
Nonnucleoside reverse Kemungkinan menurunkan Gunakan IUD
Interaksi Obat transcriptase inhibitors efektivitas kontraspsi
(Delavirdin, efavirenz,
nevirapin)
Protease Inhibitors Meningkatkan atau Gunakan IUD
(Amprenavir, atzanavir, menurunkan efektivitas
indinavir, lopinavir, kontrasepsi
nelfinavir, ritonavir,
saquinavir)
Rifampin Menurunkan efektivitas Gunakan kontrasepsi
kontrasepsi tambahan atau IUD jika pada
penggunaan jangka panjang
FIRST UP
CONSULTANTS
THANK YOU

40

Anda mungkin juga menyukai