Anda di halaman 1dari 41

Menstrual-

related
Disorder
Disusun oleh :
Agus Supriono
Citra Fajar Waruju
Cynthia Frisilia
Deani Nurul Mubarika
Nurul Husnah
Shafira Fathin
Stephany Ningtias
Waliyyin Razan Qanit
PMS DAN PMDD
Definisi

Premesntrual Syndrom (PMS)


adalah pengulangan siklus Premenstrual Dysphoric
kombinasi dari gangguan fisik Disorder merupakan PMS yang
dan psikis yang terjadi pada fase lebih parah hingga mengganggu
luteal (1 minggu sebelum mens) kualitas hidup penderita.
dari siklus mens.
PMS dan PMDD menunjukkan adanya hubungan
dengan rendahnya tingkat allopreganolone, metabolit Penyebab
progesterone yang aktif secara terpusat dalam fase
luteal dan/atau kadar asam ɣ-aminobutirat dalam fase
folikural

Hubungan dengan level serotonin yg rendah


Gejala dan Diagnosa PMS
Gejala Psikis Gejala Fisik
Depresi Nyeri payudara
Ledakan emosi Kembung
Mudah marah Sakit kepala
Kecemasan Pembengkakan ekstremitas
Kebingungan
Penarikan diri dari sosial

• Diagnosa dibuat jika minimal 1 gejala psikis dan 1 gejala fisik dilaporkan pada 3 siklus mens sebelumnya selama 5 hari
sebelum awal mens
• Gejala harus teratasi selama 4 hari pertama mens dan tidak terulang sampai 12 setelah siklus mens
• Gejala harus terjadi pada minimal 2 siklus selama prospective recording
• Gejala harus memberikan efek pada aktivitas social dan pekerjaan
Gejala dan Diagnosis PMDD
Gejala Utama Gejala Lain
Suasana hati tertekan, putus asa, mencela Berkurangnya minat pada kegiatan yang biasa
diri sendiri dilakukan
Ledakan Emosi Susah konsentrasi
Kecemasan, ketegangan Lethargy, mudah lelah
Labil Perubahan nafsu makan
Hipersomnia atau insomnia
Kewalahan atau tak terkendali
Gejala fisik lain : nyeri payudara, kembung,
peningkatan BB, sakit kepala, nyeri otot / sendi

◦ Terjadi pada sebagian besar siklus mens selama 1th terakhir, min 5 gejala yg muncul(termasuk 1 gejala utama) dimulai saat fase luteal dan hilang
saat fase folikular
◦ Gejala mengganggu pekerjaan/sekolah, rutinitas, dan social
◦ Gejala yg muncul bukan merupakan eksaserbasi dari gangguan lain seperti depresi berat, gangguan panik, dysthymia, atau gangguan kepribadian
◦ Ketiga kriteria tsb dikonfirmasi berdasarkan prospective daily self-ratings minimal 2 siklus berurutan
Pengobatan PMS

VITAMIN DAN MINERAL NSAIDS DIURETIK SELECTIVE SEROTONIN


(CA, MG, VIT.B6) REUPTAKE INHIBITOS
(SSRIS)
Selective Serotonin Reuptake Inhibitos (SSRIs)

Citalopram Escitalopram Fluoxetine Fluvoxamine Paroxetine Setraline


Pengobatan
PMDD
Psychotropic agents lainnya

Venlafaxine Alprazolam

Combination Oral Contraceptives (COC)

20 mcg ethinyl estradiol dan 3 mg drospirenone

Lainnya
Agonis GnRH
Terapi Non Farmakologis

Perubahan gaya hidup MIND–BODY


APPROACHES
Kurangi konsumsi kafein
Hindari konsumsi gula dan garam
Memperbanyak olahraga
PCOS (POLYCYCTIC
OVARY SYNDROME)
PCOS (Polycyctic Ovary Syndrome)
◦ PCOS disebut juga sebagai sindrom Stein-Leventhal merupakan gejala yang dihubungkan
dengan hiperandrogenisme dan anovulasi kronik yang berhubungan dengan kelainan endokrin
dan metabolik pada wanita tanpa adanya penyakit primer pada kelenjar hipofise atau adrenal
yang mendasari.
◦ Penyebab PCOS:
1. Faktor genetik
2. Faktor Endokrine (kenaikan LH/FSH ratio, hiperandrogenisme)
3. Hiperinsulinemia
Tanda-tanda PCOS :
1. Acne
` 2. Hirsutism (kelebihan rambut tubuh)
3. Obesitas
4. Gangguan Menstruasi

Gejala PCOS :
1. Pendarahan vagina yang tidak teratur, berat, dan berkepanjangan
2. gejala perimenopause (keringat malam & kekeringan vagina)

Diagnosis PCOS menurut konfersi Rotterdam:


1. oligo-ovulation or anovulation
2. clinical or biochemical signs of hyperandrogenism
3. polycystic ovaries.
Treatment algorithm for polycystic ovary
syndrome (PCOS).
Koda Kimble edisi 10 tahun 2013
Pengobatan PCOS
• Pengobatan PCOS tergantung pada diagnosis etiologi yang tepat serta identifikasi hasil
pengobatan. Kontrasepsi oral merupakan alternatif utama dalam pengobatan dengan
perdarahan anovulasi yang tidak menginginkan kehamilan.

• Penggunaan kontrasepsi oral yang mengandung etinil estradiol dan progesteron dengan
efek androgenik atau antiandrogenic efektif untuk kontrol siklus dan meminimalkan
tanda-tanda androgenik dan gejala PCOS. Insulin-sensitizing agent termasuk metformin
dan thiazolidinedion meningkatkan frekuensi ovulasi dan parameter metabolik.
Penggunaan clomiphene lebih baik dalam membantu mencapai induksi ovulasi.
Menorrhagia
Didefinisikan sebagai pendarahan saat
menstruasi lebih dari 80 ml per siklus.

Menurut studi epidemiologi,


Menorraghia menorraghia terjadi pada 9-14%
wanita. Biasanya pada wanita dewasa.

Penyebab dapat berupa kelainan


uterine maupun kekacauan sistemik
MENSTRUASI DALAM LETIH DAN DISERTAI
JUMLAH BANYAK ATAU LIGHTHEADEDNESS
WAKTUNYA PANJANG

Gejala

DAPAT DISERTAI
DISMINORHEA
PELVIC ULTRA SOUND PAP SMEAR ENDOMETRIAL
BIOPSY
Uji
Laboratorium

PENGECEKAN KADAR PENGECEKAN


FE DAN COMPLETE KELAINAN
BLOOD COUNT KOAGULASI
First line / Terapi utama

• NSAID (terutama celecoxib)


• Kontrasepsi
Terapi
• Kontrasepsi oral
Menorrhagia • Levonorgestrel intra uterine
device (IUD)

Terapi Alternatif lainnya


adalah asam traneksamat
Menorrhagia
Menginginkan penggunaan kontrasepsi ?

NSAID Levonogestrel IUD


TIDAK
YA
Efektif ? Efektif ?

Gunakan kontrasepsi Gunakan kontrasepsi


Lanjutkan
Lanjutkan NSAID oral atau asam oral
penggunaan
traneksamat
YA TIDAK YA TIDAK
Efektif ? Efektif ?
Lanjutkan Disarankan Disarankan conservative
penggunaan untuk penggunaan Lanjutkan
endometrial ablation
siklus berikutnya Levonogestrel IUD Kontrasepsi oral surgery
YA TIDAK YA TIDAK
N AM A D O SI S KO N TRAINDIKASI E FE K SAM P I NG
O BAT

Celecoxib 200 mg setiap 12 jam, sesudah makan Pasien kardiovaskuler, pasien Gangguan gastrointestinal
gangguan gastrointestinal

Levonogestrel Laju pelepasan 20 mcg sehari Porpyria, penyakit hati Amenorrhea, perubahan siklus mens
IUD

Progesterone 5-10 mg per hari. Diminum saat fase Riwayat kanker payudara, penyakit Jerawat, kulit berminyak, kenaikan
oral lutheal atau hari ke 21 siklus menstruasi hati berat badan, kembung, pusing,
mengantuk

Asam 1300 mg dibagi untuk 3 kali minum. Saat Gangguan ginjal Mual, muntah, diare, dispepsia
traneksamat dimulai pendarahan. Sebelum atau
setelah makan

• Semua terapi farmakologi dilakukan selama 1-2 siklus menstruasi


sekaligus dimonitor jumlah darah mens yang dihasilkan agar bisa
dinyatakan terapi berhasil
• Selain itu dilakukan juga monitoring, hematokrit, kadar Fe, dan
tekanan darah 4-6 minggu setelah terapi dimulai.
Dismenore
Dismenore didefinisikan sebagai sensasi yang
parah, menyakitkan, kram di perut bagian bawah
yang sering disertai dengan gejala lain, seperti
Definisi berkeringat, sakit kepala, mual, muntah, diare,
dan gemetaran, semua terjadi sebelum atau
selama menstruasi. Disminore dibagi 2 yakni
primer dan sekunder
Patofisiologi
• Dismenore primer -> pelepasan prostaglandin
dan leukotrien ke dalam cairan menstruasi ->
inflamasi dan kemungkinan vasopresin yang
dimediasi vasopresin.
• Dismenore sekunder -> riwayat penyakit
radang panggul, fibroid rahim, dan
adenomiosis leiomiomata.
Penyebab
Menurut Wiknjosastro (2005) dan Dianika
(2011)
• Faktor Psikis
• Pada remaja yang emosional
• Faktor Konstitusional
• Faktor obstruksi kanalis servikalis
• Faktor endokrin
• Dismenore primer -> faktor hormonal
• Dismenore sekunder -> bukan faktor
hormonal.
Penyebab
Menurut (Wratsongko, 2006) :
• Terjadinya akibat kontraksi yang kuat dan lama
dinding Rahim
• Hormon prostaglandin yang tinggi
• Pelebaran leher Rahim saat keluarnya darah haid
• Adanya infeksi panggul
• Endometriosis
• Tumor jinak pada Rahim
• Postur tubuh yang kurang baik
• Rahim tidak berkembang secara optimal
Gejala

Dismenorea Primer Dismenorea Sekunder


• rasa tidak enak badan • dimulai setelah usia 25 tahun
• mual, muntah, diare, nyeri punggung • darah keluar dalam jumlah banyak
• nyeri selama 48-72 jam
• nyeri saat berhubungan seksual
• sensasi penuh di daerah pelvis atau
sensasi mulas yang menjalar ke paha • adanya cairan yang keluar dari vagina
bagian dalam dan area lumbosakralis • teraba benjolan pada rahim/panggul
Pencegahan
• Menghindari stress
• Miliki pola makan yang teratur dengan asupan gizi yang
memadai (4 sehat 5 sempurna)
• Hindari makanan yang cenderung asam dan pedas saat
menjelang haid
• Menjaga kondisi agar tidak terlalu lelah
• Tidur 6-8 jam dalam sehari
• Lakukan olahraga ringan secara teratur
Dismenorea primer
1. Pemberian kontrasepsi oral -> menekan
endometrium & ovulasi -> menurunkan volume
Penatalaksanaan darah menstruasi -> kadar prostaglandin
menurun.
/ pengobatan
2. Pemberian golongan obat NSAID yaitu
ibuprofen, neproksen dan asam mefenamat
Dismenorea sekunder
1. Pengobatan berdasarkan penyebab :
2. NSAIDs untuk nyeri disebabkan prostaglandin
Penatalaksanaan 3. antibiotik untuk penyebab yang berasal dari
/ pengobatan infeksi
4. pembedahan jika terdapat abnormalitas
anatomi dan struktural.
Diagnosis

Tes laboratorium Diagnostik lainnya


Pemeriksaan pelvis
•Gonore USG transvaginal/pelvis
Amenorrhea
Amenorrhea (amenore) adalah
keadaan di mana wanita tidak
mengalami menstruasi. Amenore
selama masa kehamilan dan
Definisi menyusui merupakan hal yang
sangat normal, disebut sebagai
amenore fisiologis.
• Amenore primer
Belum mengalami menstruasi hingga
berumur 16 tahun

Klasifikasi • Amenore sekunder


Amenore Periode menstruasi yang sebelumnya
normal berhenti lebih dari 6 bulan
pada wanita yang tidak sedang hamil
atau menyusui dan tidak mendekati
masa menopause.
• Penghentian menstruasi selama lebih
dari 6 bulan pada wanita yang sudah
pernah menstruasi,
• Tidak adanya menstruasi pada usia 16
dengan perkembangan seksual sekunder
normal, atau tidak ada menstruasi pada
Tanda-tanda usia 14 tanpa adanya perkembangan
seksual sekunder normal.
• Penurunan berat badan yang signifikan
atau penambahan berat badan.
• Adanya jerawat, hirsutisme, rambut
rontok.
1. Fisiologis: Sebelum menarch, Hamil dan laktasi, Menopause
2. Kelainan kongenital:
• Kelainan bawaan pada sistem reproduksi, misalnya tidak
memiliki rahim atau vagina, adanya sekat pada vagina, serviks
yang sempit, dan lubang pada selaput yang menutupi vagina
terlalu sempit / himen imperforata.
• Kelainan kromosom, misalnya sindrom Turner atau sindrom
Swyer.

Penyebab 3. Didapatkan:
• Infeksi genitalia: Penyakit pada indung telur (ovarium) atau
uterus (rahim), misalnya tumor ovarium, fibrosis kistik, dan
tumor adrenal. Tindakan tertentu : Konsumsi obat-obatan untuk
penyakit kronik atau setelah berhenti minum kontrasepsi oral.
• Pengangkatan kandung rahim atau indung telur.
• Olahraga yang berlebihan.
• Kelainan hormonal : Contoh: kondisi hipogonadisme,
hipogonadotropik, hipotiroidisme, sindrom adrenogenital,
penyakit ovarium polikistik, hiperplasia adrenal, dan lain-lain.
• Kelainan kekurangan gizi.
• Penurunan berat badan yang drastis, diet berlebihan, anoreksia
nervosa, dan bulimia.
Uji laboratorium
• tes kehamilan
• serum FSH dan LH
• hormon perangsang kelenjar gondok
• Prolaktin
Diagnosis
Tes diagnostik lainnya
pengobatan • Progesteron untuk mengkonfirmasi
anatomi fungsional dan estrogenisasi
yang adekuat.
• Pelvic Ultrasound, untuk mengevaluasi
ovarium polikistik, ada / tidaknya uterus,
dan / atau kelainan struktural organ
saluran reproduksi.
Rekomendasi Dosis
Kelainan menstruasi Nama Obat Merk Dagang
Penggunaan

MPA oral 5-10 mg secara oral


(medroxyprogesterone provera setiap hari, siklus 14-
acetate) 25 hari

Amenore sekunder
digunakan secara
intravagina setiap hari
Pengobatan
untuk 6 dosis; bila
progesterone vaginal gel crinone
tidak ada respon,
tambahkan 8% gel
untuk 6 dosis.

2,5-15 mg sehari
Amenore terkait
bromocriptine parlodel dalam 2-3 dosis
hiperprolaktinemia
terbagi
Pengatasan berdasarkan
penyebabnya :
• Obesitas -> diet yang tepat
Cara • Olahraga berlebihan 
kurangi olahraga
mengatasi
• Hindari stres dan depresi
• Pola makan yang sehat dan
teratur, cukup nutrisi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai