Anda di halaman 1dari 43

KONTRASEPSI

KELOMPOK 12
PEMBAHASAN

Menstruasi
Jenis-jenis alat
kontrasepsi
Pengertian alat
kontrasepsi
Obat-obatan terkait

Tujuan pemakaian
alat kontrasepsi
Siklus Menstruasi

• Menstruasi adalah suatu keadaan fisiologis atau normal, merupakan


peristiwa pengeluaran darah, lendir dan sisa-sisa sel secara berkala
yang berasal dari mukosa uterus dan terjadi relatif teratur mulai dari
menarche sampai menopause, kecuali pada masa hamil dan laktasi.
Lama perdarahan pada menstruasi bervariasi, pada umumnya 4-6 hari,
tapi 2-9 hari masih dianggap fisiologis.
• Menstruasi merupakan hasil kerja sama yang sangat rapi dan baku dari
hypothalamus-pituitary-ovarian endocrine axis. Hipotalamus memacu
kelenjar hipofisis dengan mensekresi gonadotropin-releasing hormone
(GnRH) suatu deka-peptide yang disekresi secara pulsatif oleh
hipotalamus. Pulsasi sekitar 90 menit, mensekresi GnRH melalui
pembuluh darah kecil di sistem portal kelenjar hipofisis anterior,
gonadotropin hipofsis memacu sintesis dan pelepasan follicle-
stimulating hormone (FSH) dan luteinizing-hormone (LH)
▪ FSH adalah hormon glikoprotein yang memacu pematangan folikel selama fase folikuler dari
siklus. FSH juga membantu LH memacu sekresi hormon steroid, terutama estrogen oleh sel
granulosa dari folikel matang. LH berperan dalam steridogenesis dalam folikel dan penting
dalam ovulasi yang tergantung pada mi-cycle surge dari LH. Aktivitas siklik dalam ovarium
atau siklus ovarium dipertahankan oleh mekanisme umpan balik yang bekerja antara ovarium,
hipotalamus, dan hipofisis

▪ Pengaturan sistem ini kompleks dan saling umpan balik. Stimulus awal berasal dari
hipotalamus dengan pelepasan gonadotrophic-releasing hormone (GnRH) ke dalam
pembuluh darah portal hipofisis. GnRH merangasang pertumbuhan dan maturasi gonadotrof
yang mensekresi FSH dan LH. FSH bekerja pada 10-20 folikel primer terpilih, dengan berikatan
dengan sel granulose teka yang mengelilinginya. Efek meningginya jumlah FSH adalah sekresi
cairan ke dalam rongga folikel, salah satu di antaranya tumbuh lebih cepat daripada yang lain.
Pada saat yang sama sel granulose teka yang mengelilingi folikel terpilih mensekresi lebih
banyak estradiol, yang memasuki siklus darah. Efek endokrinologik peningkatan kadar
estradiol ini adalah menimbulkan umpan balik negatif pada hipofisis anterior dan
hipotalamus. Akibatnya sekresi FSH menurun sedangkan sekresi estradiol meningkat
mencapai puncak. Sekitar 24 jam kemudian terjadi lonjakan besar sekresi dari LH (LH surge)
dan lonjakan sekresi FSH yang lebih kecil. Umpan balik positif ini menyebabkan pelepasan
satu ovum dari folikel yang paling besar, sehingga terjadi ovulasi
▪ Folikel yang kolaps akibat pelepasan ovum berubah sifatnya. Sel granulose teka berproliferasi
dan warnanya menjadi kuning disebut sel luteinteka. Folikel yang kolaps menjadi korpus
luteum. Sel-sel lutein korpus luteum menghasilkan progesterone dan estrogen. Sekresi
progesterone mencapai puncak datar (plateau) sekitar empat hari setelah ovulasi, kemudian
meningkat secara progresif apabila ovum yang dibuahi mengadakan implantasi ke dalam
endometrium. Sel-sel trofoblastik embrio yang telah tertanam segera menghasilkan human
chorionic gonadotropin (HCG) yang memelihara korpus luteum sehingga sekresi estradiol dan
progesterone terus berlanjut. Sebaliknya, jika tidak terjadi kehamilan, sel lutein teka
berdegenerasi sehingga menghasilkan estradiol dan progesteron yang lebih sedikit, sehingga
mengurangi umpan balik negatif pada gonadotrof yang disertai dengan meningkatnya sekresi
FSH. Penurunan kadar estradiol dan progesteron dalam sirkulasi darah menyebabkan
perubahan di dalam endometrium yang menyebabkan terjadinya menstruasi
Pengertian kontrasepsi

▪ Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya


kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang
matang dengan sel sperma (Suratun, 2008).
▪ Definisi alat kontrasepsi menurut BKKBN adalah alat yang
digunakan untuk mencegah kehamilan, adapun alat tersebut yang
legal rneliputi pil, suntik, alat kontrasepsi dalam rahim, alat
kontrasepsi bawah kulit atau imiplant, spiral atau kondom yang
diantaranya ada yang mengandung hormone estrogen yaitu jenis
suntik, sedangkan yang mengandung horrnon campuran estrogen
dan progesteron adalah pil, dan inplant (BKKBN 2012).
Tujuan penggunaan kontrasepsi

1. Menunda kehamilan

2. Menjarangkan kehamilan

3. Menghentikan/mengakhiri kehamilan atau kesuburan

4. Kesehatan reproduksi wanita (Hartanto, 2004).


Jenis jenis kontrasepsi

A. KONTRASEPSI SEDERHANA TANPA ALAT


1. Senggama Terputus
Merupakan cara kontrasepsi yang paling tua. Senggama dilakukan sebagaimana biasa, tetapi pada
puncak senggama, alat kemaluan pria dikeluarkan dari liang vagina dan sperma dikeluarkan di luar.
Cara ini tidak dianjurkan karena sering gagal, karena suami belum tentu tahu kapan spermanya
keluar.

2. Pantang Berkala (Sistem Kalender)


Cara ini dilakukan dengan tidak melakukan senggama pada saat istri dalam masa subur. Selain
sebagai sarana agar cepat hamil,kalender juga difungsikan untuk sebaliknya alias mencegah
kehamilan. Cara ini kurang dianjurkan karena sukar dilaksanakan dan membutuhkan waktu lama
untuk ‘puasa’. Selain itu, kadang juga istri kurang terampil dalam menghitung siklus haidnya setiap
bulan.
B. KONTRASEPSI SEDERHANA DENGAN ALAT

• Kondom
• Diafragma
• Spermisida
• Kb Suntik
• Kb Pil
• AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
• Kontrasepsi Implan
• Kontrasepsi Tubektomi ( sterilisasi pada wanita)
• Kondom
Kontrasepsi • Spermisida
Sederhana

• Kontrasepsi Pil
• Kontrasepsi Suntik
Kontrasepsi • Kontrasepsi Implant
Hormonal

• IUD generasi pertama


• IUD generasi kedua
Alat Kontrasepsi • IUD generasi ketiga
Dalam Rahim
(AKDR) • IUD generasi keempat
Alat Kontrasepsi
• Vasektomi
Kontrasepsi • Tubektomi
Mantap
(Permanen)
1. Kondom
Kondom adalah suatu karet yang tipis, berwarna atau tidak berwarna dipakai untuk
menutupi penis yang tegang sebelum dimasukkan ke dalam vagina sehingga mani
tertampung di dalam dan tidak masuk vagina, dengan demikian pembuahan dapat
dicegah. Pemakaian kondom sangat efektif bila dipakai dengan benar setiap kali
melakukan senggama. Angka kegagalan teoritis 3%, praktis 5-20% (Saifuddin, 2003)
a. Kondom Laki-Laki : Kondom merupakan sarung dari latex yang tipis, digunakan pada
penis ketika melakukan hubungan seksual. Kondom berguna untuk mengumpulkan
semen sebelum, selama dan sesudah ejakulasi dan menghalangi sperma memaasuki
vagina. Penggunaan kondom yang benar dapat mengurangi resiko terjadinya
penularan penyakit seksual dan dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi.
b. Kondom Perempuan : Terdiri dari bahan polyurethane berbentuk seperti sarung
atau kantong dengan panjang 17 cm (6,5 inci). Pada tiap ujung dari kondom terdapat
cincin / lingkaran yaang lentur. Ujung yang tertutup dengan cincin yang lentur,
dimasukkan kedalam vagina untuk membantu supaya kondom tersebut tetap pada
tempatnya. Sedangkan pada ujung yang terbuka, cincin tetap berada disebelah luar
vulva. Penggunaan kondom wanita sebaiknya tidak bersamaan dengan kondom laki-
laki karena pergesekan antara kedua kondom tersebut dapat menyebabkan kondom
rusak.
▪ Cara Penggunaan :
1.Selalu menggunakan kondom latex yang baru
dan gunakan sebelum tanggal kadaluarsa
2.Buka kemasan kondom dengan hati-hati dan
jangan menggunakan gigi
3.Pasang kondom setelah penis ereksi
4.Pegang ujung kondom diantara 2 jari agar ada
tempat untuk mengumpulkan sperma dan
hilangkan udara dari ujung kondom untuk
menghindari kondom robek ketika digunakan
5.Pasang kondom dari ujung penis, kemudian
ditarik hingga ke pangkal penis dan ujungnya
tetap dijepit
6.Setelah ejakulasi dan sebelum penis menjadi
lembek, tarik keluar penis dengan hati-hati
dan pegang bibir kondom agar sperma tidak
tumpah. Kondom Laki-Laki
Kondom

▪ Keuntungan ▪ Kerugian
▪ Efektif bila digunakan dengan benar. ▪ Efektifitas tidak terlalu tinggi.
▪ Murah dan dapat dibeli secara umum.
▪ Penggunaan sangat mempengaruhi
▪ Tidak perlu pemeriksaan khusus. keberhasilan kontrasepsi.
▪ Dapat mencegah kehamilan dan penuaran
penyakit seksual ▪ Dapat timbul alergi terhadap latex
▪ Harganya tidak mahal dan mudah didapat ▪ Hilangnya sensasi ketika
▪ Kemasannhya ringan dan hanya untuk sekali berhubungan seksual
pemakaian
▪ Mengganggu kenyamanan
▪ Tidak membutuhkan resep untuk membelinya bersenggama
▪ Dapat memperpanjang ereksi pada laki-laki
▪ Tingkat kegagalan cukup tinggi bila
▪ Mudah untuk digunakan sendiri terlambat memakainya
▪ Mudah untuk dibawa kemana-mana dan
dapat digunakan sewaktu-waktu dan tidak ▪ Kondom dapat rusak / bocor.
bersifat membebani.
Kondom

▪ Efek samping
Alergi terhadap latex, bisa menimbulkan iritasi. Apalagi jika latex
kondomnya ditambahi dengan bahan spermicidal, maka nyeri yang
timbul akan semakin parah.
▪ Kontraindikasi
Setiap pria atau wanita dapat memakai kondom kecuali dia atau
pasangannya rentan (alergi atau sensitif) terhadap lateks.
Kondom Perempuan

Keuntungan Kerugian
▪ Bahan polyurethane kurang ▪ Lebih sulit memasangnya
menyebabkan reaksi alergi
dibandingkan kondom latex. ▪ Kemungkinan dapat timbul bising
ketika berhubungan seksual
▪ Polyurethane kuat dan jarang robek
(40% lebih kuat dari kondom latex) ▪ Dapat menyebabkan iritasi pada penis
tetapi tipis sehingga sensasi yang ataupun vagina
dirasakan tetap dapat dipertahankan.
▪ Dapat mencegah kehamilan dan
penularan penyakit seksual termasuk
HIV apabila digunakan secara benar.
2. Spermisida

Spermisida adalah zat kimia yang dapat melumpuhkan sampai mematikan


spermatozoa yang digunakan menjelang hubungan seks. Setelah pemasangan
sekitar 5 sampai 10 menit, hubungan seks dapat dilaksanakan agar spermisida
dapat berfugsi. Kekurangan spermisida adalah merepotkan menjelang hubungan
senggama, nilai kepuasan berkurang, dapat menimbulkan iritasi atau alergi,
kejadian hamil tinggi sekitar 35% karena pemasangan tidak sempurna atau
terlalu cepat melakukan hubungan senggama (Manuaba, 2004).
Jenis-Jenis Spermisida
▪ Suppositorium: Lorofin suppositoria, Rendel pessaries
▪ Jelly atau crème
▪ Tablet busa
Spermisida

Keuntungan : Kerugian :
• Efektif seketika (busa dan krim). • Efektifitas kurang (bila wanita selalu menggunakan sesuai dengan
• Tidak mengganggu produksi ASI. petunjuk, angka kegagalan 15 dari 100 perempuan akan hamil setiap
• Sebagai pendukung metode lain. tahun dan bila wanita tidak selalu menggunakan sesuai dengan
• Tidak mengganggu kesehatan klien. petunjuk maka angka kegagalan 29 dari 100 perempuan akan hamil
• Tidak mempunyai pengaruh sistemik. setiap tahun).
• Mudah digunakan. • Spermisida akan jauh lebih efektif, bila menggunakan kontrasepsi lain
• Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual. (misal kondom).
• Tidak memerlukan resep ataupun pemeriksaan medik • Keefektifan tergantung pada kepatuhan cara penggunaannya.
• Tergantung motivasi dari pengguna dan selalu dipakai setiap
melakukan hubungan seksual.
• Pengguna harus menunggu 10-15 menit setelah spermisida
dimasukkan sebelum melakukan hubungan seksual.
• Hanya efektif selama 1-2 jam dalam satu kali pemakaian.
• Harus selalu tersedia sebelum senggama dilakukan.
Metode Kontrasepsi Hormonal

Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu kombinasi (mengandung
hormon progesteron dan estrogen sintetik) dan yang hanya berisi progesteron saja.
Kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat pada pil dan suntikan/injeksi. Sedangkan
kontrasepsi hormone yang berisi progesteron terdapat pada pil, suntik dan implant
(Handayani, 2010).
Mekanisme

Hormon estrogen dan


sehingga terjadi
progesteron memberikan
hambatan terhadap
umpan balik, terhadap
perkembangan folikel
kelenjar hipofisis melalui
dan proses ovulasi
hipotalamus

Melalui hipotalamus dan


sehingga hipofisis, estrogen dapat
perkembanagan dan menghambat
kematangan Folicle De pengeluaran Folicle
Graaf tidak terjadi. Stimulating Hormone
(FSH)
1. Kontrasepsi Pil

Pil oral akan menggantikan produksi normal estrogen dan progesteron oleh ovarium. Pil
oral akan menekan hormon ovarium selama siklus haid yang normal, sehingga juga
menekan releasingfactors di otak dan akhirnya mencegah ovulasi.

Monofasik Bifasik Trifasik


pil yang tersedia dalam pil yang tersedia
kemasan 21 tablet dalam kemasan 21 pil yang tersedia dalam
mengamdung hormon tablet mengandung kemasan 21 tablet
aktif estrogen atau hormon aktif mengandung hormon aktif
progestin, dalam dosisi estrogen, progestin, estrogen atau progestin,
yang sama, dengan 7 dengan dua dosis dengan tiga dosis yang
tablet tanpa hormon berbeda 7 tablet tanpa
aktif, jumlah dan porsi berbeda 7 tablet
hormonnya konstan tanpa hormon aktif, hormon aktif, dosis
setiap hari. dosis hormon hormon bervariasi setiap
bervariasi. hari.
• Menekan ovulasi
Cara Kerja •

Mencegah implantasi
Mengentalkan lendir serviks
Pil KB • Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi ovum akan
terganggu

•Tidak mengganggu hubungan seksual


•Siklus haid menjadi teratur (mencegah anemia)
•Dapat digunakam sebagai metode jangka panjang

Keuntungan •Dapat digunakan pada masa remaja hingga menopouse


•Mudah dihentikan setiap saat
•Kesuburan cepat kembali setelah penggunaan pil dihentikan
•Membantu mencegah: kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker
endometrium, kista ovarium, acne, disminorhea.
•Amenorhea
•Perdarahan haid yang berat
•Perdarahan diantara siklus haid
•Kenaikan berat badan
Kerugian •Perubahan libido
•Jerawat
•Nyeri tekan payudara
•Kesemutan dan baal bilateral ringan
•Pelumasan yang tidak mencukupi
2. Kontrasepsi Suntik

▪ Jenis Kontrasepsi KB

a) Depo Mendroksi Progesteron (DMPA), mengandung 150 mg DMPA yang diberikan setiap tiga
bulan dengan cara disuntik intramuscular (di daerah pantat).

b) Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat), mengandung 200 mg Noretindron Enantat,


diberikan setiap dua bulan dengan cara di suntik intramuscular (di daerah pantat atau bokong).

Cara kerja kontrasepsi Suntik menurut Sulistyawati (2013) yaitu:


• Mencegah ovulasi
• Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma
• Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi
• Menghambat transportasi gamet oleh tuba falloppii.
▪ Keuntungan
Keuntungan pengguna KB suntik yaitu sangat efektif,
pencegah kehamilan jangka panjang, tidak berpengaruh
pada hubungan seksual, tidak mengandung estrogen
sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung dan gangguan pembekuan darah, tidak
mempengaruhi ASI, efek samping sangat kecil, lien tidak
perlu menyimpan obat suntik, dapat digunakan oleh
perempuan usia lebih 35 tahun sampai perimenopause,
membantu mencegah kankerendometrium dan
kehamilan ektopik, menurunkan kejadian tumor jinak
payudara, dan mencegah beberapa penyebab penyakit
radang panggul

▪ Kerugian
Gangguan haid
Leukorhea atau Keputihan
Galaktorea
Kontrasepsi suntik
Jerawat
Rambut Rontok
Perubahan Berat Badan
Perubahan libido.
3. Kontrasepsi Implant

Profil kontrasepsi Implant Jenis kontrasepsi Implant :


a) Efektif 5 tahun untuk norplant, 3 tahun untuk Jedena, Indoplant, • Norplant
atau Implanon • Implanon
• Jadena dan indoplant
b) Nyaman
c) Dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia reproduksi
d) Pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan Cara kerja kontrasepsi Implant
a) Lendir serviks menjadi kental
e) Kesuburan segera kembali setelah implan dicabut
b) Mengganggu proses pembentukan
f) Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan endometrium sehingga sulit terjadi
bercak, dan amenorea
implantasi
g) Aman dipakai pada masa laktasi. c) Mengurangi transportasi sperma
d) Menekan ovulasi.
Kontrasepsi Implant

Keuntungan Kerugian
▪ Daya guna tinggi Keterbatasan kontrasepsi Implant
▪ Perlindungan jangka panjang menurut Saifuddin (2010) yaitu: Pada
▪ Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah kebanyakan pasien dapat menyebabkan
pencabutan perubahan pola haid berupa perdarahan
▪ Tidak memerlukan pemeriksaan dalam bercak (spooting), hipermenorea atau
▪ Tidak mengganggu dari kegiatan senggama meningkatnya jumlah darah haid, serta
▪ Tidak mengganggu ASI amenorhea.
▪ Klien hanya kembali jika ada keluhan
▪ Dapat dicabut sesuai dengan kebutuhan
▪ Mengurangi nyeri haid
▪ Mengurangi jumlah darah haid
▪ Mengurangi dan memperbaiki anemia
▪ Melindungi terjadinya kanker endometrium
▪ Melindungi angka kejadian kelainan jinak payudara
▪ Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit
radang panggul
▪ Menurunkan kejadian endometriosis.
Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim
Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu AKDR yang mengandung hormon
sintetik (sintetik progesteron) dan yang tidak mengandung hormon (Handayani, 2010). AKDR yang
mengandung hormon Progesterone atau Leuonorgestrel yaitu Progestasert (Alza-T dengan daya
kerja 1 tahun, LNG-20 mengandung Leuonorgestrel (Hartanto, 2002).

Jenis-Jenis AKDR

▪ IUD generasi pertama, disebut Lippes Iiop, berbentuk spiral atau huruf S ganda, tersebut
dari plantic (poye-thline)
▪ IUD generasi kedua
Cu T 200 B, berbentuk T yang batangnya terlilit tembaga (Cu) dengan kandungan tembaga
Cu 7 berbentuk angka 7 yang batangnya terlilit tembaga
ML Cu 250 berbentuk 3/3 lingkaran elips yang bergerigi yang batangnya diilit tembaga
Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim

▪ AUD generasi ketiga


Cu T 308 A, berbentuk huruf T dengan lilitan tembaga yang lebih
banyak dan perak
ML Cu 375 batangnya dililit tembaga berlapis perak
Nova Tcu 200 A, batang dan lengannya dililit tembaga.

▪ IUD generasi keempat


Ginefix, merupakan AKDR tanpa rangka, terdiri dari benang
polipropilen monofilament dengan enam butir tembaga.
Metode Kontrasepsi Mantap (Permanen)

▪ Jenis Kontrasepsi Mantap

1. Metode Operatif Wanita (MOW)

2. Metode Operatif Pia (MOP)

1. Vasektomi
 Vasektomi yaitu memotong atau mengikat saluran vas
deferens sehingga cairan sperma tidak dapat keluar
atau ejakulasi (Handayani,2010).
 Beberapa alternatif untuk mengikat saluran sperma
tersebut, yaitu dengan mengikat saja, memasang
klip tantalum, keuterisasi, menyuntikkan sclerotizing
agent, menutup saluran dengan jarum dan
kombinasinya.
Vasektomi

Komplikasi-komplikasi yang mungkin dapat muncul antara lain adalah:


 Pendarahan
 Hematom skrotum
 Infeksi pada luka yang timbul atau epididmitis
 Granuloma sperma berupa benjolan yang kadang terasa nyeri pada skrotum bagian atas.
Biasanya hal ini timbul 1-2 minggu setelah vasektomi dilakukan
Metode vasektomi
Ada beberapa macam metode untuk menutup vas deferens yang pada waktu ini masih dinilai
kemantapannya, antara lain:
1. Menjepit vas deferens dengan klip (jepitan) dari tantalum.
2. Mengadakan kauterisasi/fulturasi kedua ujung.
3. Menyuntik vas deferens dengan sclerotizing agent (zat yang menyebabkan sklerosis), sehingga
jadi buntu, misalnya dengan formalin, fenol dan lain-lain Dilakukan bisa tanpa operasi.
4. Menutup vas deferens dengan tutp semacam jarum.
5. Hanya mengikat vas deferens.
6. Kombinasi antara dua metode, misalnya mengikat dan kauterisa
Keuntungan
Efektivitas tinggi 99,6-99,8%

Sangat aman, tidak ditemukan efek samping jangka


panjang

Morbiditas dan mortalitas jarang

Hanya sekali aplikasi dan efektif dalam jangka


panjang

Tinggi tingkat rasio efisiensi biaya dan lamanya


penggunaan kontrasepsi (BKKBN Jatim, 2015).
Kerugian
▪ Prosedur ini hanya untuk pasangan yang sudah
memutuskan untuk tidak akan punya anak lagi.

▪ Harus dengan tindakan pembedahan.


Vasektomi
▪ Harus memakai kondom selama beberapa hari atau
minggu sampai sel mani menjadi negatif.

▪ Tidak dapat dilakukan dengan orang yang masih


ingin mempunyai anak lagi.
2. Tubektomi

Tubektomi adalah metode kontrasepsi permanen dimana saluran tuba diblokir


sehingga sel telur tidak bisa masuk ke dalam Rahim (Hartanto, 2004).

▪ Persiapan pre-operatif untuk kontap wanita


▪ Informed consent
▪ Riwayat medis/kesehatan, yang meliputi :
▪ Penyakit-penyakit pelvis
 Adhesi/perlekatan
 Pernah mengalami operasi abdominal/operasi pelvis
 Riwayat diabetes melitus
 Penyakit paru (asthma, bronchitis, emphysema)
 Obesitas
 Pernah mengalami problem dengan anestesi
 Penyakit-penyakit perdarahan
 Alergi
 Medikamentosa pada saat ini
Tubektomi
▪ Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik ini harus meliputi kondisi-kondisi yang mungkin dapat
mempengaruhi keputusan pelaksanaan operasi atau anestesi, serta pemeriksaan
kandungan untuk menemukan kelainan-kelainan seperti leiomyomata dan lain-lain.
▪ Pemeriksaan laboratorium
▪ Pemeriksaan darah lengkap
▪ Pemeriksaan urin
▪ Pap smear
Waktu dilaksanakan
• Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional klien tersebut tidak hamil.
• Hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi (fase proliferasi).
• Pasca persalinan; minilap di dalam waktu 2 hari atau hingga 6 minggu atau 12 minggu, laparoskopi tidak tepat
untuk klien pasca persalinan.
• Pasca keguguran; Triwulan pertama dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelviks (minilap atau
laparoskopi), Triwulan kedua dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelviks (minilap saja).
Tubektomi

Jenis dan mekanisme kerja


 Penyinaran
 Opertif
1. Abdominal
a. Laparotomi
b. Laparotomi
c. Laparoskopi
2. Vaginal
a. Kolpotomi
b. Kuldoskopi
3. Transcervikal
a. Histeresoskopi
b. Tanpa melihat langsung
c. Penyumbatan tuba secara mekanis
d. Penyumbatan tuba kimiawi
Informasi Obat yang diperlukan
Nama Obat : Exluton

Aspek Informasi Obat Pustaka


Komposisi Linestrenol 0.5mg ISO Vol 48 Hal. 292

Dosis Sehari 1 tab waktu malam A to Z drugs Facts

Indikasi • Kontrasepsi oral • ISO vol 47 hal :


• Endometriosis yang menyebabkan kemandulan ,anti hamil. 269
• Kontrasepsioral (0,5 mg),Amenorae/haid tidak teratur (5-10 mg) • OOP hal 704
• MIMS
Kontraindikasi kehamilan, penyakit hati parah, wanita muda dengan siklus belum teratur. A to Z drugs Facts

Efek samping • SSP: Depresi; sakit kepala; migrain; kelelahan; gugup; pusing; insomnia. A to Z drugs Facts
• Derm: Ruam; jerawat;
• GI: Nyeri perut atau ketidaknyamanan; mual
Perhatian Hati-hati pada miokard, ginjal, epilepsy, migran,hentikan jika timbul gejala tromboembolik, lakukan A to Z drugs Facts
pemeriksaan fisik secara teratur 3-6bln sekali .
Microgynon

Aspek Informasi obat Pustaka


Komposisi Etinilestradiol 0,03 mg; levonorgestrel 0,15 mg plus 7 tab. besar plasebo ISO VOL.50 Hal. 251

Indikasi Kontrasepsi oral ISO VOL.50 Hal. 251


Kontraindikasi Trombosis, emboli paru, infark miokard, ggn kardiovaskular, DM, ggn ISO VOL.50 Hal. 251
metabolisme lemak, penyakit hati berat, tumor hati, tumor yang dipengaruhi
hormon steroid, pendarahan vagina tidak terdiagnosa, hamil, hipersensitif
thdp komponen obat,
Dosis Kontrasepsi, siklus 28 hari: Lisan: DIH 17th Edition
Jadwal 1 (Minggu pemula): Dosis dimulai pada hari Minggu pertama setelah onset
menstruasi; jika periode menstruasi dimulai pada hari Minggu, ambil tablet pertama pada
hari yang sama. Dengan memulai hari Minggu, metode kontrasepsi tambahan harus
digunakan sampai setelah 7 hari pertama administrasi berturut-turut:
Untuk paket 21 tablet: 1 tablet/ hari selama 21 hari berturut-turut, diikuti dengan 7 hari
libur pengobatan; kursus baru dimulai pada hari ke 8 setelah tablet terakhir diambil
Jika semua dosis telah diambil sesuai jadwal dan satu periode menstruasi terlewatkan,
lanjutkan siklus pemberian dosis. Jika dua periode menstruasi berturut-turut terlewatkan,
tes kehamilan diperlukan sebelum siklus pemberian dosis baru dimulai.
Aspek Informasi obat Pustaka
Interaksi Derivatif Rifamycin: Dapat menurunkan konsentrasi serum Kontrasepsi Oral DIH 17th Edition
(Estrogen dan Progestin). Kegagalan kontrasepsi adalah mungkin. Risiko D:
Pertimbangkan modifikasi terapi Vitamin K Antagonis (misalnya, warfarin):
Kontrasepsi oral (Estrogen dan Progestin) dapat mengurangi efek
antikoagulan Antagonis Vitamin K. Sebaliknya, efek antikoagulan yang
meningkat juga telah dicatat dengan beberapa produk. Risiko D:
Pertimbangkan modifikasi terapi
Mekanisme kerja Kombinasi kontrasepsi hormonal menghambat ovulasi melalui mekanisme DIH 17th Edition
umpan balik negatif pada hipotalamus, yang mengubah pola normal sekresi
gonadotropin dari hormon perangsang folikel (FSH) dan hormon luteinizing
oleh hipofisis anterior. FSH fase folikuler dan gelombang midcycle
gonadotropin terhambat. Selain itu, kombinasi kontrasepsi hormonal
menghasilkan perubahan pada saluran genital, termasuk perubahan lendir
serviks, sehingga tidak menguntungkan untuk penetrasi sperma bahkan jika
ovulasi terjadi. Perubahan endometrium juga dapat terjadi, menghasilkan
lingkungan yang tidak menguntungkan untuk pemberian informasi.
Kombinasi obat kontrasepsi hormonal dapat mengubah transportasi tuba dari
ovum melalui saluran tuba. Agen progestasional juga dapat mengubah
kesuburan sperma.
Efek samping Gastrointestinal: penyakit kandung empedu DIH 17th Edition
Hepatik: Adenoma hati, tumor hati (jinak)
Dermatologi: Chloasma, melasma, ruam (alergi)
Gastrointestinal: Perut kembung, kram perut, nyeri perut, perubahan
nafsu makan, mual, perubahan berat badan, muntah
Perhatian Penyakit kardiovaskular: Gunakan dengan hati-hati pada pasien DIH 17th Edition
dengan faktor risiko untuk penyakit arteri koroner; dapat
menyebabkan peningkatan risiko infark miokard. Mungkin
memiliki risiko terkait penyakit vaskular dan hipertensi terkait
dosis; wanita dengan hipertensi harus didorong untuk menggunakan
bentuk kontrasepsi nonhormonal.
Perlindungan infeksi HIV: Kombinasi kontrasepsi hormonal tidak
melindungi terhadap infeksi HIV atau penyakit menular seksual
lainnya.
Nama Obat : Vit B6
Aspek Informasi obat Pustaka
Komposisi 200 mg pyridoxine HCL MIMS INDONESIA

Indikasi Defisiensi vit. B6, sindrom premenstruasi, mual untuk kehamilan BNF 61 Hal 617
Dosis Kekurangan Diet A to Z drug facts

DEWASA: PO / IM / IV 10 hingga 20 mg / hari selama 3 minggu.

Anemia Defisiensi Obat atau Neuritis

DEWASA: PO / IM / IV 100 hingga 200 mg / hari selama 3 minggu; ikuti dengan 25 hingga 100 mg / hari.

Sakit saraf

DEWASA: PO / IM / IV 50 hingga 200 mg / hari.

Sindrom Ketergantungan Vitamin B6

DEWASA: PO / IM / IV 600 mg, diikuti oleh 30 mg / hari seumur hidup. Ketergantungan telah dicatat pada orang dewasa diberikan 200 mg / hari.
PYRIDOXINE-DEPENDENT INFANTS: IM / IV 10 hingga 100 mg, diikuti dengan 2 hingga 100 mg / hari.

Gangguan Metabolik

DEWASA: PO / IM / IV 100 hingga 500 mg / hari.

Kontraindikasi Hipersensitivitas terhadap komponen sediaan Medscape


Efek samping Neuropati, cara berjalan tidak stabil, mengantuk A to Z Drug Facts
Perhatian • Kategori A pada kehamilan A to Z Drug Facts
• Anak-anak: Keamanan dan keefektifan belum terbentuk dalam dosis melebihi kebutuhan gizi
Diane
Aspek Informasi Obat Sumber
Komposisi Siproteron 2mg, etinilestradiol 0,035 mg ISO vol. 47 hal 264

Indikasi Penyakit yang bergantung pada andogren pada wanita seperti jerawat, terutama yang disertai (farmasi-id.com/diane-
dengan sebore atau radang atau bentuk nodus (akne papulopustulosa, akne nodulosistika), alopesia tablet/)
(kebotakan) androgenetik, bentuk ringan dari hirsutisme (pertumbuhan rambut berlebihan pada
wanita menurut pola pertumbuhan rambut laki-laki

Dosis 1 Tablet sehari mulai hari pertama siklus hari selama 21 hari di ikuti dengan periode istirahat (http://medicastore.com/oba
selama 7 hari. t/1696/DIANE_35.html)

Informasi Obat Sumber


Kontraindikasi Hipersensitivitas terhadap salah satu bahan di dalam kandungan obat. Kontraindikasi untuk pria http://www.medsafe.govt.
yang ,emiliki atau ada riwayat kejadian trombotik/tromboemboli vena atau arteri (misal trombosis nz/profs/datasheet/d/Dia
vena, emboli paru, infark miokard), atau dari kecelakaan serebrovaskular. ne35EDtab.pdf
Memiliki atau ada riwayat prodromi trombosis (mis transient ischemic di taktik, angina pectoris),
memiliki faktor risiko yang parah atau beberapa (s) untuk trombosis vena atau arteri.
Riwayat migrain dengan gejala neurologis fokal. Diabetes mellitus dengan keterlibatan pembuluh
darah
Penyakit hati yang berat selama nilai-nilai fungsi hati belum kembali normal
Kehadiran atau riwayat tumor hati (jinak atau ganas) yang diketahui atau dicurigai keganasan
dipengaruhi steroid sex(misalnya organ genital atau payudara. Pendarahan vagina yang tidak
terdiagnosis penggunaan bersamaan dengan kontrasepsi hormonal lain Diketahui atau diduga
hamil. Laktasi
Diane

Aspek Informasi Obat Sumber

Efek samping Mual, muntah, sakit kepala, berat badan naik, ammenorrhea Martindale 36th
edition hal 2059

Perhatian Perhatian: hati-hati penggunaan pada penderita (martindale 36th edition


gangguan serebrovaskular, coronary artery disease, hal 2065)
atau tromboemboli vena karena dapat memperburuk
hiperkalsemi.
Cyclo-progynova
Cyclo-progynova

Anda mungkin juga menyukai