Anda di halaman 1dari 31

ORDERING

AND
VERIFICATION
ORDERING
Pemesanan kacamata harus berdasarkan hasil
pemeriksaan atau resep kacamata yang
dibutuhkan serta lensa dan frame yang
digunakan.
Untuk menghindari kesalahan maka
penulisannya harus benar dan lengkap.
DATA PRECAL

ORDERING
Contoh :
Hasil refraksi pasien utk mata kanan S – 3.00 dan
mata kiri S – 2.75 C – 0.50 x 175
Maka penulisannya
R : S – 3.00
L : S – 2.75 C – 0.50 x 175 atau
OD : S – 3.00
OS : S – 2.75 C – 0.50 x 175.
OD : Oculus Dexter (mata kanan).
OS : Oculus Sinister (mata kiri).
Tanda aksis cylinder bisa ditulis “ax” atau “x”.
Tanda “ ° ” pada belakang angka aksis tidak
ditulis untuk menghindari kesalahan
pembacaan.
Keterangan:
• Kotak nomor 1 untuk
RESEP KACAMATA mata kanan
• Kotak nomor 2 untuk
mata kiri
• Vitrum Spher (ukuran
Spheres)
• Vitrum Cylndr (ukuran
Cylinder)
• Axis (axis Cylinder)
• Prisma Basis (Ukuran
prisma dan arah
basisnya)
• Pro login Quitat (Ukuran
jarak jauh)
1 2 • Pro domo (ukuran jarak
sedang)
• Pro Propin quitat
(Ukuran jarak dekat)
kadang ditulis
besarnya Addisi.
• Distant Vitror (jarak PD)

ORDERING
QUALITY CONTROL
(Cek Final)
Quality Control
Sebelum kacamata komplit
diserahkan ke pasien, perlu dilakukan
Quality control untuk memastikan
bahwa kacamata sesuai dengan resep
yang diminta.
Kriteria Quality Control
Lensa
 Power Bingkai (Frame)
 Titik fokus  Tipe dan warna bingkai
 Fitting height (Bifocal,  Kerusakan
PAL dan Prisma)  Goresan
 Material lensa  Standar kesejajaran
 Lapisan lensa bingkai
 Fitting lensa
Alat-alat yg dibutuhkan
Lensometer
 Untuk cek power, melokasikan titik tengah optik/
optical centres dan menentukan efek prisma.
Sumber cahaya
 Untuk cek adanya cacat pada permukaan (idealnya
memakai lampu fluorescent yg diletakkan di atas meja).
 Dapat pula dipakai sebagai alat yang berguna untuk
mencari tanda-tanda dalam lensa progresif, mencari
jarak /gap diantara lensa dan bagian rim bingkai.
PD rule atau Kartu layout
 Untuk mengukur jarak antara titik fokus dan fitting
height.
Verifikasi kacamata single vision dengan
Lensometer
1. Mengatur Eyepiece
a) Posisikan power wheel pada skala nol.
b) Putarlah eyepiece sampai target pengamatan terlihat jelas (fokus).

90

1 180 0
3

5
Verifikasi kacamata single vision dengan
Lensometer (lanjutan)
2. Letakkan kacamata pada meja bingkai dan setel
tinggi meja sampai target mata kanan terletak
ditengah.
3. Periksa power mata kanan dan titikkan optical
centre. Lanjutkan mengukur mata kiri.
4. Letakkan kacamata pada meja bingkai dan setel
tinggi meja sampai target mata kiri terletak
ditengah.
5. Periksa power mata kiri dan titikkan optical centre.
6. Angkat kacamata dan ukur jarak sentrasi dari titik-
titik pada lensa. Bandingkan pengukuran ini dengan
PD yang dipesan/tertulis di resep.
Toleransi efek prisma yang tidak
dikehendaki
Masing-masing mata < 0.33 Δ ke segala arah.
Pengukuran PD terpasang
Binokuler

Monokuler
Standar kesejajaran bingkai
Horizontal Alignment
 Cek apakah lensa terputar (rotated lens).
 Cek apakah terjadi skewed bridge.
 Vertical Alignment (Four-Point Touch)
 Cek apakah terjadi X-ing.
 Cek apakah terjadi variant planes
X-ing
Variant Planes
Face Form
 Open Temple Alignment.
 Cek kelurusan tangkai temple (shaft) ketika dibuka.
 Cek kemiringan sudut pantoscopic kanan dan kiri.
Standard 90° (biasanya miring 4° - 18°).
a. b.

4° - 18°
 Cek sudut bukaan temple kanan dan kiri dengan
frame front (Temple Spread). Standarnya adalah
90° (Biasanya 94° - 95°).
 Temple Parallelism (Flat Surface Touch Test).
Jika Tidak Parallel
Cek apakah endpiece-nya lurus, biasanya akibat lensa
tidak terpasang dengan benar di area endpiece.
Cek apakah engselnya longgar atau rusak.
Cek shaft-nya melengkung atau tidak.
Bent-Down Alignment.
 Cek apakah kelengkungan bend ke bawah antara
kanan dan kiri sama atau tidak.
 Cek apakah kelengkungan bend ke dalam antara

kanan dan kiri sama atau tidak.


 Temple Fold Angle (Sudut Lipatan Temple).
 Cek pusat persilangan tangkai temple kanan dan kiri
ketika dilipat.
Temple Fold Yang Benar
Periksa sambungan temple
Temple harus mudah dibuka dan ditutup

Periksa kualitas keseluruhan dari bingkai


Periksa penampilan bingkai secara keseluruhan,
termasuk mencari goresan/baret atau cacat pada
bingkai.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai