Anda di halaman 1dari 8

PENTINGNYA PENILAIAN FITTING IDEAL TERHADAP

STABILISASI LENSA KONTAK LUNAK TORIK

Darma Kusumah, Murni Marlina Simarmata, Ferry Doringin


Akademi Refraksi Optisi dan Optometry Gapopin
Pondok Aren Raya No 108 A . Bintaro. Tangerang Selatan

ABSTRACT

Toric soft contact lenses are contact lenses that have silinderstrength so they can be used to correct
astigmatism disorders. The difference in meridian strength involves a difference in thickness that affects
the stability of the toric soft contact lens that is attached to the eye. One of the problems most frequently
complained of by users of toric soft contact lenses is unstable visual acuity where when the soft toric
contact lens is used the vision becomes unclear due to the soft toric contact lens that is attached to the
eye rotating so that the axis shifts. This is often caused by the inaccuracy of contact lens Fitting that has
not been carried out before trial installation, so conducting a trial first in recommending toric soft
contact lenses is very important to ensure the stability of soft toric contact lenses when worn by users.
This paper aims to determine and discuss that the ideal Fitting assessment greatly affects the
stabilization of toric soft contact lenses.

Keywords: assessment, ideal Fitting, stabilization, toric and soft contact lens,

PENDAHULUAN

Ada beberapa jenis lensa kontak kontak lunak torik yang menempel di mata
yang biasa digunakan penderita berputar sehingga terjadi pergeseran axis,
astigmatisme untuk menormalkan namun tidak kembali ke posisi semula
penglihatan. Salah satu di antaranya dengan cepat.
adalah lensa kontak lunak torik. Masalah tersebut dapat diatasi
Astigmatisme, sering juga disebut dengan terlebih dahulu melakukan
mata silinder, adalah gangguan pemeriksaan standar sebelum
penglihatan akibat kelainan kelengkungan mengeluarkan resep pemakaian lensa bagi
pada kornea dan lensa mata. Untuk pasien. Salah satu unsur penting dalam
mengoreksi kelainan ini, lensa kontak pemeriksaan tersebut adalah penilatian
lunak torik dilengkapi dengan kekuatan fitting lensa kontak yang semestinya juga
silinder sehingga penglihatan bisa menjadi diikuti dengan trial sehingga dapat
tajam. diketahui apakah lensa yang hendak
Salah satu masalah yang paling diresepkan tersebut ideal bagi calon
sering dikeluhkan oleh pengguna lensa pengguna atau tidak.
kontak lunak torik adalah tajam Penulis meyakini bahwa penilaian fitting
penglihatan yang tidak stabil. Hal tersebut terbaik untuk menjamin stabilitas
dapat terjadi dikarenakan kondisi lensa ketajaman penglihatan adalah penilaian
fittting ideal. Inilah yang akan dibuktikan pengguna lensa kontak lunak
dalam penelitian ini dengan menggangkat torik.
tema “PENTINGNYA PENILAIAN Prinsip dasar semua jenis lensa
FITTING IDEAL TERHADAP kontak lunak torik adalah untuk
STABILISASI LENSA KONTAK memberikan koreksi yang maksimal pada
LUNAK TORIK”. meridian-meridian utama bagi semua
penderita astigmat. Hal ini menetralisir
Secara garis besar, penilaian kelainan refraksi pada semua meridian dan
fitting lensa dapat dibagi 3: membiaskan cahaya dari semua meridian
1. Fitting longgar ke retina.
Fitting yang longgar menjadi Perbedaan kekuatan antara
penyebab utama tidak stabilnya meridian satu dengan lainnya
lensa kontak lunak torik yang menyebabkan perbedaan ketebalan yang
menempel di mata. Fitting harus diperhatikan, karena selain untuk
longgar membuat pergeseran axis menentukan desain torik yang nantinya
terlalu sering terjadi saat terjadi disesuaikan dengan kondisi astigmat yang
gerakan. Hal ini menjadi masalah dimiliki pasien. Perbedaan ketebalan juga
jika axis tidak kembali dengan mempengaruhi kestabilan lensa kontak
cepat pada posisi semula. Lensa lunak torik yang menempel di mata.
kontak lunak torik memang Berdasarkan kekuatan silinder
membutuhkan gerakan saat yang terdapat pada lensa, desain lensa
menempel di mata agar mata torik secara umum dibagi menjadi 2:
dapat menyerap lebih banyak 1. Desain front torik
oksigen sehingga tidak terjadi Disebut juga dengan torik
hipoksia yang menyebabkan permukaan depan atau front
vaskularisasi maupun edema surface toric (FST), di mana
kornea pada mata. secara fisik lensa kontak ini
2. Fitting ketat mempunyai kekuatan silinder
Fitting ketat dapat mengurangi pada permukaan depan dan
terjadinya pergeseran axis. Tapi permukaan belakangnya
saat pergeseran itu terjadi, fitting berkekuatan spheris. Lensa
ketat membuat axis sulit kembali kontak ini digunakan untuk
ke posisi semula sehingga tajam mengoreksi kelainan astigmat
penglihatan menjadi tidak stabil. lensa.
3. Fitting Ideal. 2. Desain back torik
Fitting yang ideal adalah Disebut juga torik permukaan
penilaian fitting yang paling tepat, belakang atau back surface torik
karena tidak hanya (BST), di mana permukaan
mempertimbangkan kestabilan belakang lensa kontak ini
lensa kontak lunak torik yang berkekuatan silinder sedangkan
menempel di mata, namun juga permukaan depan berkekuatan
mempertimbangkan semua aspek spheris. Lensa kontak ini
terutama agar mata tetap dapat cenderung untuk mengoreksi
menyerap lebih banyak oksigen kelainan astigmat kornea.
sehingga tidak terjadi komplikasi Untuk menentukan desain
yang tidak diinginkan pada mata lensa kontak di atas, kita perlu mengetahui

Akademi Refraksi Optisi Gapopin


mengenai astigmat lensa dan astigmat Tanda panduan rotasi setiap
kornea dengan cara sebagai berikut. produk lensa kontak lunak torik
berbeda-beda. Tanda panduan
a) Astigmat lensa rotasi berbentuk 3 garis dan 1
Astigmat lensa terdapat pada garis yang akan digunakan
pasien yang memiiki Rx sebagai panduan. Pada tanda
kombinasi silinder tetapi panduan rotasi yang berbentuk 3
pasien tersebut memiliki garis, garis tengahnya tepat pada
posisi jam 6, nantinya akan
permukaan kornea yang
menjadi tolak ukur besar dan arah
cenderung spheris. rotasi.
Contoh : 2. Pengukuran besar rotasi
Rx R/ S-2.00 C-2.00 x180 Pengukuran besar rotasi dapat
KOD : 43.00 / 43.00 @90 dilakukan dengan menggunakan
Astigmat kornea : 43.00 – celah lampu dan skala pada slit
43.00 = 0.00 D lamp/lup, menggunakan trial
Astigmat lensa: -2.00 – 0.00 = frame dan trial lens,
2.00 D menggunakan skala busur derajat,
b) Astigmat kornea dan memperkirakan besar rotasi
Astigmat kornea terdapat pada dengan bantuan magnifier.
3. Perkiraan rotasi secara umum
seorang pasien dengan Rx
Rata-rata lensa berotasi ke arah
kombinasi silinder dan hasil nasal 5 sampai 10 derajat, di mana
keratometri menunjukan lensa kanan akan bergerak
selisih antara dua meridian berlawanan dengan arah jarum
mendekati atau sama dengan jam sedangkan lensa kiri bergerak
besarnya power silinder pada searah jarum jam. Lensa kontak
Rx. lunak sangat dipengaruhi oleh
Contoh : hubungan antara lensa kontak dan
Rx R/ S-2.00 C-2.00 x180 mata serta kelopak. Posisi lensa
KOD : 43.00 / 45.00 @90 dan rotasi dipengaruhi oleh profil
Astigmat kornea : 43.00 – ketebalan.
4. Profil ketebalan dan hubungannya
45.00 = -2.00 D
dengan rotasi
Astigmat lensa: -2.00 – (-2.00) Kelopak mata atas adalah bagian
= 0.00 D dari stabilisasi yang paling
dominan. Interaksi gerakan
Selain menentukan pilihan kelopak mata menyebabkan area
lensa berdasarkan desain yang tepat, tipis lensa ke arah meridian
vertikal.
perlu juga memahami rotasi lensa. Rotasi akan sangat berpengaruh
Rotasi merupakan hal yang sangat jika kondisinya oblique. Contoh
penting dalam fitting lensa kontak Rx dengan axis axis 50 derajat,
lunak torik karena dapat maka ketebalan lensa akan berada
pada posisi 140 derajat dan lensa
mempengaruhi ketajaman penglihatan. kontak akan bergerak berlawanan
Berbagai faktor yang sangat berkaitan dengan arah jarum jam, demikian
dengan stabilisasi lensa kontak lunak pula sebaliknya.
torik mengenai rotasi yaitu sebagai 5. Kompensasi rotasi lensa kontak
lunak torik
berikut. Arah rotasi axis dilihat dari sisi
1. Tanda panduan rotasi (laser mark) pemeriksaan harus berdasarkan
sistem LARS (Left Add Right

Akademi Refraksi Optisi Gapopin


Substract) atau biasa disebut Kita kontak lunak torik cederung turun
Kaku (Kiri Tambah Kanan ke bawah saat digunakan.
Kurang) yang artinya jika arah 4. Gerakan (kedipan)
rotasi ke kiri atau searah jarum Pada fitting yang ideal, lensa
jam maka axis kacamata ditambah kontak lunak torik harus memiliki
besar rotasi, sedangkan jika arah gerakan yang cukup pada saat
rotasi ke kanan atau berlawanan mata berkedip baik pada posisi
dengan arah jarum jam maka axis mata melihat lurus (posisi primer)
kacamata dikurangi besar rotasi. dan posisi mata melirik ke atas (up
Namun apabila tidak ada rotasi, gaze). Pada fitting lensa kontak
artinya axis lensa kontak lunak lunak torik yang ideal, laser mark
torik sama dengan axis kacamata. kembali dengan cepat ke posisi
axis semula setelah berkedip
6. Perkiraan besar rotasi axis karena pada saat berkedip terjadi
Besar rotasi axis lensa kontak ketidaktepatan posisi axis.
lunak torik dapat diperkirakan 30 5. Up gaze lag
derajat dengan berpatokan pada Up gaze lag adalah penilaian
jarum jam 6, dan laser mark gerakan tanpa kedipan saat mata
berada di arah jarum jam 5 atau melirik ke atas. Fitting masih bisa
jam 7. diterima apabila gerakan tidak
berlebihan pada daerah inferior.
Hasil fitting dikatakan ideal 6. Keketatan
apabila dalam penilaian fitting memenuhi Pada kesimpulan fitting,
hal-hal sebagai berikut. persentase kurang dari 40% pada
1. Rotasi axis hasil fitting dikatakan longgar,
Besar rotasi axis pada lensa sedangkan persentase lebih dari
kontak lunak torik yang ideal 60% dikatakan ketat. Persentase
tidak lebih dari 30 derajat. Besar dengan nilai tersebut pada
rotasi yang melebihi 30 derajat penilaian keketatan tidak dapat
memiliki stabilisasi yang buruk diterima dan harus diganti dengan
dan menyebabkan tajam lensa kontak dengan parameter
penglihatan tidak stabil akibat yang berbeda.
perputaran axis yang besar. Keketatan lensa kontak yang
2. Liputan dapat diterima harus memiliki
Liputan lensa kontak yang baik persentase nilai 40% sampai 60%.
yaitu liputan penuh dimana lensa Persentase keketatan dinilai
kontak menutupi seluruh dengan cara melakukan push up
permukaan kornea. Liputan lensa test dengan memperhatikan
kontak yang hanya menutupi gerakan lensa kontak turun pada
sebagian kornea akan terasa daerah inferior. Penilaian
mengganjal di mata saat lensa persentase 40%, 50% dan 60%
kontak digunakan. dapat diberikan dengan ketentuan
3. Sentrasi sebagai berikut.
Sentrasi yang baik yaitu dimana a) Nilai 40%
tepi lensa tidak menyentuh Nilai 40% diberikan apabila
limbus, artinya seluruh tepi lensa setelah dilakukan push up test
kontak memiliki jarak dengan gerakan turun lensa kontak
sekeliling limbus. Posisi sentrasi agak sedikit cepat namun
lensa kontak lunak torik pada masih dapat ditoleransi,
umumnya adalah inferior artinya hasil penilaian Fitting
dikarenakan pada lensa kontak ideal cenderung longgar.
lunak torik memiliki pemberat b) Nilai 50%
dan area ketebalan sehingga lensa Nilai 50% diberikan apabila

Akademi Refraksi Optisi Gapopin


setelah dilakukan push up test menyebabkan tajam penglihatan tidak
gerakan turun lensa kontak stabil akibat perputaran axis yang
tidak terlalu cepat dan tidak besar.
terlalu lambat, artinya hasil
B. Fitting yang ketat menyebabkan
penilaian fitting ideal.
c) Nilai 60% stabilisasi lensa kontak lunak torik
Nilai 60% diberikan apabila cukup baik.
setelah dilakukan push up test Pada fitting yang ketat biasanya
gerakan turun lensa kontak memiliki stabilisasi yang cukup baik
agak sedikit lambat namun karena gerakan yang sangat sedikit
masih dapat ditoleransi, atau tidak ada gerakan, menyebabkan
artinya hasil penilaian fitting
orientasi lensa lebih stabil
ideal cenderung ketat.
dibandingkan dengan lensa kontak
dengan fitting longgar sehingga tajam
penglihatan menjadi lebih stabil
METODE PENELITIAN dibandingkan dengan lensa kontak
dengan fitting, namun kelemahan
Penelitian ini adalah penelitian yaitu apabila terjadi pergeseran axis
kepustakaan (library research). tidak cepat kembali akibat gerakan
Pembahasan dan analisis dilakukan secara yang sangat sedikit.
deskriptif terhadap data-data dan Pada fitting yang ketat biasanya lensa
informasi yang didapat literatur kontak lunak torik memiliki besar
(kepustakaan, baik berupa buku cetak rotasi kurang dari 30 derajat bahkan
maupun elektronik, jurnal, catatan kerja, tidak memiliki rotasi axis akibat
maupun laporan hasil penelitian gerakan yang sangat sedikit bahkan
sebelumnya. tanpa pergerakan.

PEMBAHASAN C. Fitting yang ideal menyebabkan


stabilisasi lensa kontak lunak torik
Masalah yang timbul saat penilaian fitting baik.
terhadap stabilisasi lensa kontak lunak Fitting yang ideal pada lensa kontak
torik adalah: lunak torik adalah lensa kontak yang
A. Fitting yang longgar menyebabkan memiliki stabilisasi yang baik saat
stabilisasi lensa kontak lunak torik menempel di mata karena orientasi
tidak baik. lensa yang stabil dan tetap sehingga
Hal tersebut disebabkan karena tajam penglihatan stabil dan tetap.
gerakan lensa kontak yang berlebihan Fitting yang ideal memiliki rotasi axis
menyebabkan orientasi lensa tidak yang tidak lebih dari 30 derajat. Pada
stabil dan tidak tetap sehingga tajam kondisi ini lensa kontak lunak torik
penglihatan menjadi tidak stabil dan memiliki stabilisasi yang lebih baik
berubah-ubah. dan membuat tajam penglihatan yang
Fitting yang longgar juga dapat lebih stabil karena perputaran axis
menyebabkan rotasi axis yang yang sedikit.
dimiliki pada lensa kontak lunak torik
lebih dari 30 derajat. Pada kondisi ini Pemecahan masalah terhadap penilaian
lensa kontak lunak torik memiliki fitting terhadap stabilisasi lensa kontak
stabilisasi yang buruk dan lunak torik adalah:

Akademi Refraksi Optisi Gapopin


A. Mengatasi permasalahan hasil fitting atau diameter yang lebih besar untuk
longgar pada lensa kontak lunak torik menambah keketatan lensa, yaitu menjadi
(BC / Power / Diameter) = (> 8.5 / S-6.50
C-1.25 x180 / 14.0 mm)
Apabila pada saat melakukan
atau
pemasangan trial lensa kontak lunak (BC / Power / Diameter) = (8.5 / S-6.50 C-
torik didapatkan hasil penilaian 1.25 x180 / < 14.0 mm)
Fitting yang longgar, maka perlu
dilakukan ulang pemasangan trial
dengan lensa kontak lunak yang
memiliki parameter berbeda dengan KESIMPULAN
lensa kontak sebelumnya. Parameter
yang perlu diubah adalah base curve
1. Hasil penilaian fitting yang ideal
lebih kecil atau diameter lebih besar
memiliki penglihatan jelas yang stabil
agar keketatan lensa kontak lunak
saat pasien menggunakan lensa
torik pada saat menempel di mata
kontak lunak torik sehingga nyaman
bertambah.
digunakan. Hasil penilaian Fitting
Contoh data pasien :
yang longgar tidak dapat diterima
R -7.00 -1.50 x180 KOD 7.50/7.71
karena memiliki penglihatan yang
@80 HVID 12 mm
tidak stabil pada lensa kontak lunak
Parameter lensa kontak uji coba
torik akibat terlalu banyak pergerakan
dengan hasil penilaian fitting longgar:
yang menyebabkan posisi lensa tidak
(BC / Power / Diameter) = (8.5 / S-
stabil.
6.50 C-1.25 x180 / 14.0 mm)
2. Pemakaian lensa kontak lunak torik
dengan fitiing yang longgar tidak
B. Mengatasi Permasalahan Hasil Fitting nyaman untuk digunakan karena
Longgar Pada Lensa Kontak Lunak Torik
umumnya memiliki sentrasi dan
Apabila pada saat melakukan pemasangan
trial lensa kontak lunak torik didapatkan liputan yang tidak baik serta gerakan
hasil penilaian fitting yang ketat, maka yang berlebihan yang menyebabkan
perlu dilakukan ulang pemasangan trial lensa kontak terasa mengganjal saat
dengan lensa kontak lunak yang memiliki digunakan.
parameter berbeda dengan lensa kontak 3. Hasil penilaian Fitting yang longgar
sebelumnya. Parameter yang perlu diubah
dapat ditangani dengan merubah
adalah base curve lebih besar atau
diameter lebih kecil agar keketatan lensa parameter lensa kontak uji coba, yaitu
kontak lunak torik pada saat menempel di lensa kontak dengan BC yang lebih
mata berkurang. kecil atau diameter yang lebih besar.
Contoh kasus : 4. Hasil penilaian Fitting yang ketat
*Data pasien : tidak dapat diterima karena pada
R -7.00 -1.50 x180 KOD 7.50/7.71 lensa kontak lunak torik apabila
@80 HVID 12 mm
terjadi pergeseran axis, laser mark
*Parameter lensa kontak uji coba dengan tidak cepat kembali ke posisi semula
hasil penilaian fitting longgar: akibat gerakan lensa kontak yang
(BC / Power / Diameter) = (8.5 / S-6.50 C- sangat sedikit bahkan tidak ada
1.25 x180 / 14.0 mm) gerakan.
5. Hasil penilaian Fitting yang ketat
*Maka parameter lensa kontak uji coba dapat mengakibatkan beberapa
perlu diganti dengan BC yang lebih kecil

Akademi Refraksi Optisi Gapopin


komplikasi pemakaian lensa kontak 4. Melakukan pengajaran kepada
lunak torik akibat kurangnya oksigen pasien mengenai cara pemasangan
yang masuk ke mata. dan pelepasan lensa kontak, cara
6. Hasil penilaian Fitting yang longgar perawatan lensa kontak, adaptasi
dapat ditangani dengan merubah serta tips apa yang harus dilakukan
parameter lensa kontak uji coba, dan tidak boleh dilakukan oleh
yaitu lensa kontak dengan BC yang pasien agar tidak menimbulkan
lebih kecil atau diameter yang lebih masalah terhadap mata pasien akibat
besar. penggunaan lensa kontak lunak torik
7. Pemasangan lensa kontak lunak torik yang tidak baik.
yang sesuai prosedur sangat perlu 5. Menyarankan kepada pasien untuk
dilakukan untuk mendapatkan hasil melakukan kunjungan kembali
Fitting yang ideal sehingga lensa setelah 1 bulan untuk dilakukan
kontak lunak torik yang digunakan pemeriksaan after care yang
memiliki kestabilan penglihatan bertujuan untuk mengetahui
yang baik dan nyaman untuk perkembangan pasien dalam
digunakan. menggunakan pemakaian lensa
kontak lunak torik.
Saran
1. Melakukan pemasangan trial lensa
kontak lunak torik untuk melakukan DAFTAR PUSTAKA
penilaian Fitting agar terjaminnya Chaudhry M. Contact Lens Primer.
kestabilan lensa kontak lunak torik
saat dipakai oleh para penggunanya. New Delhi : Jaypee Brothers;
Karena sering kali terjadi, praktisi 2007. Hal 50-8, 79-80, 99-120.
tidak melakukan pemasangan lensa
kontak uji coba saat
Filho RG, Giovedi MA, Nichols JJ.
merekomendasikan lensa kontak Design and Nomenclature of
lunak torik.
Contact Lenses. Dalam : Contact
2. Hasil Fitting yang longgar dan ketat
tidak dapat diterima sehingga Lenses in Opthalmic Practice.
praktisi harus mengganti lensa New York : Springer; 2004. Hal
kontak uji coba dengan parameter
yang berbeda untuk mendapatkan 1-6.
hasil Fitting yang ideal sehingga Gasson A, Morris J. The Contact Lens
lensa kontak lunak torik nyaman dan
Manual : A Practical Guide to
memiliki tajam penglihatan yang
stabil saat digunakan oleh Fitting. London : Butterworth
penggunanya.
Heinemann Elsevier; 2010. Hal
3. Melakukan fittting lensa kontak
sesuai dengan prosedur, sehingga 75-108.
kita sebagai seorang praktisi dapat Harold A.S., Melvin I.F., et al., 1989.
memberikan kenyamanan dan
penglihatan yang optimal kepada Opthalmology Clinic North
pasien saat menggunakan lensa
kontak lunak torik.

Akademi Refraksi Optisi Gapopin


America. Philadelphia : W.B Nichols JJ, et. al. The TFOS
Saunders Company, pp 229 261 Workshop on contact lens
Harold A.S., Melvin I.F., et al., 1997. discomfort. Invest Ophthalmol Vis
Contact Lens : Fundamental and Sci 2013;54(11):1-156.
Clinical Use. New York : CLAO, Opacic KC. Correction of
pp 119-148, 229. astigmatism with contact lenses.
Johnson-johnson medical articel. The Acta Clinica Croatica
Real World of Toric Contact Lens 2012;51(2):305-7.
Wear.the vison care institute Ltd. Pilskalns B, et al. Oxygen Demands
2012. 12JULPOS06. with Hybrid Contact Lenses.
Jurkus JM. Patient Selection for Optom Vis Sci 2007;84:334-42.
Contact Lens Wear. Dalam : Richdale K, et al. Frequency of and
Manual of Contact Lens factors associated with contact
Prescribing and Fitting. Missouri lens dissatisfaction and
: Butterworth Heinemann discontinuation. Cornea.
Elsevier; 2006. Hal 89-97. 2007;26(2):168-74.
Lima CA, Jose NK, Nichols JJ. Twa M, Moreira S. Astigmatism and
Indications, Contraindications, Toric Contact Lenses. Dalam :
Contact Lenses in Opthalmic
and Selection of Contact Lenses.
Practice. New York : Springer;
Dalam : Contact Lenses in 2004. Hal 90-108.
Opthalmic Practice. New York :
Springer; 2004. Hal 7-16.

Akademi Refraksi Optisi Gapopin

Anda mungkin juga menyukai