Anda di halaman 1dari 2

 

Tatalaksana Astigmatisma

Astigmatisma dapat diterapi dengan terapi non beda dan terapi bedah. Terapi non
 bedah berupa koreksi dengan lensa silindris baik dengan kacamata ataupun dengan
lensa kontak

2.7.10 Terapi
1)  Koreksi lensa
Astigmatismus  dapat dikoreksi kelainannya dengan bantuan lensa
silinder. Karena dengan koreksi lensa cylinder penderita astigmatismus  
akan dapat membiaskan sinar sejajar tepat diretina, sehingga penglihatan
akan bertambah jelas .3

2)  Orthokeratology
Orthokeratology adalah cara pencocokan dari beberapa seri lensa
kontak, lebih dari satu minggu atau bulan, untuk membuat kornea menjadi
datar dan menurunkan myopia. Kekakuan lensa kontak yang digunakan
sesuai dengan standar. Pada astigmatismus irregular   dimana terjadi
 pemantulan dan pembiasan sinar yang tidak teratur pada dataran
 permukaan depan kornea maka dapat dikoreksi dengan memakai lensa
kontak. Dengan memakai lensa kontak maka permukaan depan kornea
tertutup rata dan terisi oleh film air mata.
3)  Bedah refraksi
Methode bedah refraksi yang digunakan terdiri dari:8,9
Radial keratotomy (RK)
Dimana pola jari-jari yang melingkar dan lemah diinsisi di
 parasentral. Bagian yang lemah dan curam pada permukaan kornea
dibuat rata. Jumlah hasil perubahan tergantung pada ukuran zona
optik, angka dan kedalaman dari insisi.
Photorefractive keratectomy (PRK)
Adalah prosedur dimana kekuatan kornea ditekan dengan
ablasi laser pada pusat kornea. Kornea yang keruh adalah keadaan
yang biasa terjadi setelah photorefractive keratectomy dan setelah
 beberapa bulan akan kembali jernih. Pasien tanpa bantuan koreksi
 

kadang-kadang menyatakan penglihatannya lebih baik pada waktu


sebelum operasi.
Pada astigmatisma berkas sinar tidak difokuskan pada satu
titik dengan tajam pada retina akan tetapi pada 2 garis titik api yang
saling tegak lurus yang terjadi akibat kelainan kelengkungan

 permukaan kornea. Pada mata dengan astigmat lengkungan jari-jari


padan ya. 1,2,3 
meredien yang tegak lurus padanya.

Bayi yang baru lahir biasanya mempunyai kornea yang bulat


atau sferis yang di dalam perkembangannya terjadi keadaan apa yang
disebut sebagai astigmatisma with the rule (astigmat lazim) yang
 berarti kelengkungan kornea pada bidang vertical bertambah atau
lebih kuat atau jari-jarinya lebih pendek dibanding jari-jari
1,2
kelengkungan kornea dibidang horizontal.  

Pada keadaan astigmat lazim ini diperlukan lensa silinder


negative dengan sumbu 180 derajat untuk memperbaiki kelainan
refraksi yang terjadi.  Pada usia pertengahan kornea menjadi lebih
sferis kembali sehingga astigmat menjadi against the rule (astigmat
tidak lazim). Astigmat tidak lazim (astigmatisme against the rule)
adalah suatu keadaan kelainan refraksi astigmat dimana koreksi
dengan silinder negative dilakukan dengan sumbu tegak lurus lurus
(60-120 derajat) atau dengan silinder positif sumbu horizontal
(30-150derajat).Keadaan ini terjadi akibat kelengkungan kornea pada
meredien horizontal lebih kuat dibandingkan kelengkungan kornea
1,2,3
vertical. Hal ini sering ditemukan pada usia lanjut.  

1.  Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Edisi
ke tiga. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 2006.

2.  Wijaya N. IlmuPenyakit Mata. Edisi ke-6. Jakarta : Abaditegal. 1993.

3.  Riordan P. Whitcher P John Eva. Optik dan refraksi dalam : Vaugan dan
Asbury Oftalmologi Umum. Edisi 17. Jakarta : EGC.2009.

Anda mungkin juga menyukai