Anda di halaman 1dari 5

ASTIGMATISMA

DEFINISI :
Astigmatisma adalah kelainan refraksi yang mencegah berkas cahaya jatuh
sebagai suatu fokus titik di retina karena perbedaan derajat refraksi di berbagai
meridian kornea atau lensa kristalina.
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK :
Pada umunya, seseorang yang menderita astigmatismus tinggi menyebabkangejalagejala sebagai berikut :

Memiringkan kepala atau disebut dengan titling his head pada umunyakeluhan

ini sering terjadi pada penderita astigmatismus oblique yangtinggi


Memutarkan kepala agar dapat melihat benda dengan jelas.
Menyipitkan mata seperti halnya penderita myopia, hal ini dilakukanuntuk
mendapatkan efek pinhole atau stenopaic slite. Penderitaastigmatismus juga

menyipitkan mata pada saat bekerja dekat sepertimembaca


Pada saat membaca, penderita astigmatismus ini memegang bacaanmendekati
mata, seperti pada penderita myopia. Hal ini dilakukan untuk memperbesar
bayangan, meskipun bayangan di retina tampak buram.Sedang pada penderita

astigmatismus rendah, biasa ditandai dengan gejalagejalasebagai berikut :


Sakit kepala pada bagian frontal.
Ada pengaburan sementara / sesaat pada penglihatan dekat, biasanya penderita
akan mengurangi pengaburan itu dengan menutup ataumengucek-ucek mata

DIAGNOSIS DAN PEMERIKSAAN PENUNJANG :


1.Pemeriksaan uji pin hole
Pemeriksaan pin holeUji lubang kecil ini dilakukan untuk mengetahui apakah
berkurangnya tajam penglihatan diakibatkan oleh kelainan refraksi atau kelainan pada
media penglihatan,

atau

kelainan

retina

lainnya.

Bila

ketajaman

penglihatan

bertambahsetelah dilakukan pin hole berarti pada pasien tersebut terdapat kelainan
refraksiyang belum dikoreksi baik. Bila ketajaman penglihatan berkurang berarti

pada pasien

terdapat

kekeruhan

media

penglihatan

atau

pun

retina

yang

menggangu penglihatan

2.Uji refraksii.
Subjektif
Optotipe dari Snellen & Trial lensMetode yang digunakan adalah dengan Metoda
trial and error Jarak pemeriksaan 6 meter/ 5 meter/ 20 kaki. Digunakan kartu Snellen
yangdiletakkan setinggi mata penderita, Mata diperiksa satu persatu dibiasakanmata
kanan terlebih dahulu Ditentukan visus / tajam penglihatan masing-masing mata. Bila
visus tidak 6/6 dikoreksi dengan lensa sferis positif, biladengan lensa sferis positif tajam
penglihatan membaik atau mencapai 5/5,6/6, atau 20/20 maka pasien dikatakan
menderita hipermetropia, apabiladengan pemberian lensa sferis positif menambah
kabur

penglihatankemudian

diganti

dengan

lensa

sferis

negatif

memberikan

tajam penglihatan 5/5, 6/6, atau 20/20 maka pasien menderita miopia.
Bila

setelah

penglihatanmaksimal

pemeriksaan
mungkin

tersebut

pasien

diatas

mempunyai

tetap

tidak

kelainan

tercapai

refraksi

tajam

astigmat.

Padakeadaan ini lakukan uji pengaburan


(fogging technique).
Objektif

Autorefraktometer Yaitu menentukan myopia atau besarnya kelainan refraksi


denganmenggunakan komputer. Penderita duduk di depan autorefractor,cahaya
dihasilkan oleh alat dan respon mata terhadap cahaya diukur.Alat ini mengukur
berapa besar kelainan refraksi yang harus dikoreksidan pengukurannya hanya

memerlukan waktu beberapa detik.


KeratometriAdalah pemeriksaan

mata

yang

bertujuan

untuk

mengukur

radiuskelengkungan kornea.11 Keratometer dipakai klinis secara luas dansangat


berharga namun mempunyai keterbatasan.

3)Uji pengaburan

Setelah pasien dikoreksi untuk myopia yang ada, maka tajam penglihatannya
dikaburkan dengan lensa positif, sehingga tajam penglihatan berkurang 2 baris pada
kartu Snellen, misalnya denganmenambah lensa spheris positif 3. Pasien diminta
melihat kisi-kisi juringastigmat, dan ditanyakan garis mana yang paling jelas terlihat.
Bila garis juring pada 90 yang jelas, maka tegak lurus padanya ditentukan sumbulensa
silinder, atau lensa silinder ditempatkan dengan sumbu 180.Perlahan-lahan kekuatan
lensa silinder negatif ini dinaikkan sampai garis juring kisi-kisi astigmat vertikal sama
tegasnya atau kaburnya dengan juring horizontal atau semua juring sama jelasnya bila
dilihat dengan lensasilinder ditentukan yang ditambahkan. Kemudian pasien diminta
melihatkartu Snellen dan perlahan-lahan ditaruh lensa negatif sampai pasienmelihat
jelas.
4)Keratoskop
Keratoskop atau Placido disk digunakan untuk pemeriksaan astigmatisme.Pemeriksa
memerhatikan imej ring pada kornea pasien. Padaastigmatisme regular, ring tersebut
berbentuk oval. Pada astigmatismeirregular, imej tersebut tidak terbentuk sempurna.
5)Javal ophtalmometer
Boleh digunakan untuk mengukur kelengkungan sentral dari kornea,diaman akan
menentukan kekuatan refraktif dari kornea.
DIAGNOSIS BANDING :

Myopia
Hypermetropia

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

Ophthalmoskop

TERAPI DAN PENATALAKSANAAN :

Koreksi lensaAstigmatismus

Dapat dikoreksi kelainannya dengan bantuan lensa silinder.Karena dengan koreksi


lensa cylinder penderita astigmatismus akan dapatmembiaskan sinar sejajar tepat
diretina, sehingga penglihatan akan bertambah jelas.

Orthokeratology

Orthokeratology adalah cara pencocokan dari beberapa seri lensa kontak, lebihdari
satu minggu atau bulan, untuk membuat kornea menjadi datar danmenurunkan myopia.
Kekakuan lensa kontak yang digunakan sesuai denganstandar. Pada astigmatismus
irregular,dimana terjadi pemantulan dan pembiasan sinar yang tidak teratur pada
dataran permukaan depan kornea makadapat dikoreksi dengan memakai lensa kontak.
Dengan memakai lensa kontak maka permukaan depan kornea tertutup rata dan terisi
oleh film air mata.

Bedah refraksi

Methode bedah refraksi yang digunakan terdiri dari:


-

Radial keratotomy (RK)Dimana pola jari-jari yang melingkar dan lemah diinsisi di
parasentral.Bagian yang lemah dan curam pada permukaan kornea dibuat rata.
Jumlahhasil perubahan tergantung pada ukuran zona optik, angka dan

kedalamandari insisi.
Photorefractive keratectomy (PRK)Adalah prosedur dimana kekuatan kornea
ditekan dengan ablasi laser pada pusat kornea. Kornea yang keruh adalah
keadaan yang biasa terjadi setelah photorefractive keratectomy dan setelah
beberapa bulan akan kembali jernih.Pasien tanpa bantuan koreksi kadangkadang menyatakan penglihatannyalebih baik pada waktu sebelum operasi.

EDUKASI :
Pemeriksaan mata sebaiknya di laukan tiap 6 bulan sekali

PROGNOSIS :

Prognosis

tergantung

onset

kelainan,

waktu

pemberian

peengobatan,

pengobatan yang diberikan dan penyakit penyerta. Pada anak-anak, jika koreksi
diberikan sebelum saraf optiknya matang (biasanya pada umur 8-10 tahun), maka
prognosisnya lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Riordan P. Optics and Refraction. In: Vaughan D, Asbury T, Riordan P, editors
General Ophtalmology 15th ed. Canada: Prentice Hall International Inc; 2012. p.
355 69
2. Fredrick DR. Myopia. British Medical Journal [serial online] 2012 May 18 [cited
2005 July 21]. 324 :1195 1199 Available from: URL: HYPERLINK
3. Astigmatisma. [cited 2012 July 21]. Available from: URL: HYPERLINK
http://www.hendrickhealth.org.htm
4. Riordan P, Whitcher P John Eva. Optik dan refraksi dalam: Vaugandan
Asbury Oftalmologi Umum. Edisi 18. Jakrta : EGC.2013. Hal 30, 393-98

Anda mungkin juga menyukai