Anda di halaman 1dari 5

Karsinoma Sel Basal

DEFINISI
Karsinoma sel basal berasal dari lapisan basal epitel kulit atau dari lapis luar sel
folikel rambut. Berupa benjolan yang transparan, kadang dengan pinggir yang seperti
mutiara. Bagian sentral benjolan tersebut lalu mencekung dan halus, seakan-akan
menyembuh. Tumbuhnya lambat dengan ulserasi. Jenis ulkus rodiens tumbuh lebih cepat
dan dapat menyebabkan kerusakan hebat disekitarnya.
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK
Tumor ini umumnya ditemukan di daerah berambut, bersifat invasif, jarang
mempunyai anak sebar atau bermetastasis. Dapat merusak jaringan di sekitarnya terumata
bagian permukaan bahkan dapat sampai ke tulang (bersifat lokal destruktif), serta
cenderung untuk residif lebih bila pengobatannya tidak adekuat. Ulserasi dapat terjadi
yang menjalar dari samping maupun dari arah dasar, sehingga dapat merusak bola mata
sampai orbita.
Karsinoma sel basal merupakan tumor yang bersifat radiosensitif dengan diagnosis pasti
dilihat dengan biopsi. Angka kematian untuk karsinoma sel basal adalah 2 3 % karena
tumor ini jarang bermetastasis.
DIAGNOSIS DAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pasien yang memiliki faktor resiko tinggi untuk terjadinya karsinoma sel basal
adalah yang memiliki corak kulit putih, mata biru, rambut pirang, usia pertengahan dan
usia tua pada keturunan Inggris, Irlandia, Skotlandia, dan Skandinavia. Pasien biasanya
juga memiliki riwayat terpapar sinar matahari dalam jangka waktu lama pada usia dekade
dua kehidupan. Riwayat merokok cerutu juga merupakan resiko unruk terjadinya
karsinoma sel basal. Pasien dengan karsinoma sel basal sebelumnya, memiliki
kemungkinan lebih tinggi untuk berkembang menjadi kanker kulit.
Karsinoma sel basal terlihat meningkat frekuensinya pada pasien yang lebih muda dan
ditemukan lesi ganas di kelopak mata pada pasien ini atau mereka yang memiliki riwayat
keluarga dengan kelainan sistemik lain seperti basal cell nevus syndrome atau xeroderma
pigmentosum.Basal cell nevus syndrome (Gorlin syndrome) adalah kelainan autosomal
dominan, kerusakan multisitem yang ditandai dengan karsinoma sel basal nevoid yang
multipel yang muncul lebih awal dalam kehidupan yang diikuti dengan anomali skeletal
khususnya pada mandibula, maksila dan vertebra. Xeroderma pigmentosum merupakan
kelainan resesif autosomal yang ditandai dengan sangat sensitif terhadap paparan sinar
matahari dan kerusakan mekanisme repair terhadap sinar matahari sehingga merangsang
kerusakan DNA pada sel kulit.Untuk memastikan adanya suatu basal cel karsinoma dapat
di lakukan pemeriksaan PA 9 patologi Anatomi deengan mengambil sedikit dari jaringan

tumor, dan dapat juga di lkukan pemeriksaan foto head scan pada bagian radiologi, untuk
memeriksa sejauh mana metastase tumor dan jaringan yang terlibat.

DIAGNOSA BANDING
1. Melanoma maligna
TERAPI DAN PENATALAKSANAAN
Biopsi diperlukan untuk mengkonfirmasi kecurigaan secara klinis dari karsinoma sel
basal. Diagnosis yang sangat akurat bisa dijamin jika pada setiap biopsi insisional
jaringan yang akan diperiksa:
1. Mewakili keadaan lesi secara klinis
2. Ukuran yang tepat untuk pemeriksaan secara histopatologi
3. Tidak menambah trauma atau kerusakan
4. Mengikutsertakan jaringan normal di bagian pinggir sekitar daerah yang dicurigai
Biopsi insisi merupakan salah satu prosedur yang bisa digunakan untuk menkonfirmasi
kecurigaan terhadap tumor ganas. Area dari biopsi insisi seharusnya di potret atau di gambar
dengan pengukuran sehingga daerah asal tumor menjadi tidak sulit untuk ditemukan pada saat
prose pengangkatan tumor berikutnya.
Biopsi eksisi bisa menjadi pertimbangan ketika lesi di kelopak mata kecil dan tidak
terlibatnya daerah di pinggir kelopak mata atau saat lesi di pinggir kelopak mata yang
berlokasi di sentral jauh dari kantus lateral atau pungtum lakrimal. Biopsi eksisi harus
diarahkan secara vertikal sehingga tidak terjadi traksi pada kelopak mata. Jika pinggir
dari daerah kelopak mata yang di eksisi positif terdapat sel tumor, maka area yang terlibat
harus di reeksisi secara pembedahan dengan teknik Mohs micrographic untuk
mengetahui batas bawah atau teknik frozen-section untuk mengetahui batas samping.
Untuk menatalaksana karsinoma sel basal dapat ada beberapa pilihan terapi, diantaranya :
1. Bedah dilakukan dengan mengeksisi tumor sampai dengan benar-benar
meninggalkan sisa. Pilihan terapi bedah :

Eksisi dengan potong beku (frozen section)

Bedh mikrografi Mohs

Bedah dengan laser CO2

Eksisi tanpa potong beku

Bedah merupakan pilihan terapi dari karsinoma sel basal di kelopak mata. Bedah eksisi
memberikan keuntungan dari diangkatnya tumor secara keseluruhan dengan batas areanya
dikontrol secara histologi. Tingkat kekambuhan tumor pada terapi bedah lebih sedikit dan lebih
jarang jika dibandingkan jika diterapi dengan modalitas terapi lain.
Ketika karsinoma sel basal bertempat di daerah kantus medial, sistem aliran air mata juga
bisa terangkat jika dilakukan eradikasi tumor secara komplet. Jika sistem drainase air
mata telah terangkat setelah proses eradikasi tumor, rekonstruksi sistem aliran keluar air
mata tidak bisa dilakukan sampai pasien benar-benar bebas dari tumor. Beberapa tumor
bisa menyebar ke daerah subkutan dan tidak dapat diketahui sebelum operasi
Kambuhnya tumor yang sudah diangkat secara total, infiltrasi yang lebih dalam, atau
tumor tipe morphea dan tumor yang berada di kantus medial dikelola dengan cara bedah
mikrografi Mohs. Jaringan diangkat secara lapis demi lapis dan dibuat tipis yang
dilengkapi dengan gambar 3 dimensi untuk mengangkat tumor. Reseksi tumor secara
mikrografik Mohs paling sering digunakan untuk mengeksisi karsinoma sel basal dan
karsinoma sel skuamosa.
Mikrografi eksisi bisa menjamin secara maksimal jumlah jaringan yang sehat untuk tidak
terlibat sehingga hanya area tumor yang terangkat secara komplet. Kekurangan dari
bedah mikrografi Mohs ini adalah dalam mengidentifikasi batas tumor ketika tumor
sudah menginvasi daerah orbita.
Setelah dilakukan reseksi tumor, kelopak mata seharusnya direkonstruksi dengan
prosedur okuloplastik yang terstandar. Rekonstruksi ini penting walaupun bukan
merupakan hal yang mendesak, pembedahan awal bertujuan untuk melindungi secara
maksimal bola mata lalu diikuti dengan memperbaiki sisa kelopak mata yang masih baik.
Jika rekonstruksi tidak bisa dilakukan segera, kornea harus dilindungi dengan cara
menempelkan atau sementara dengan cara menutup kelopak mata. Jika defeknya kecil,
maka granulasi jaringan secara spontan bisa menjadi alternatif terapi.
Untuk lesi yang nodular, angka kekambuhan jika diterapi dengan cryotherapy lebih besar
daripada setelah diterapi secara pembedahan. Saat cryotherapy digunakan untuk
menangani diffuse sclerosing lesion, angka kekambuhan tinggi. Selain itu, secara
histologi pinggir area tidak bisa dievaluasi dengan cryotherapy. Akibatnya, modalitas
terapi ini dihindari untuk lesi yang kambuh, lesi dengan diameter lebih dari 1 cm, dan lesi
tipe morphea. Lagipula, cryotherapy menimbulkan depigmentasi dan atropi pada
jaringan. Maka dari itu, cryotherapy untuk karsinoma sel basal pada kelopak mata
dijadikan cadangan terapi untuk pasien yang intoleran terhadap pembedahan seperti
pasien yang sangat tua yang aktifitasnya terbatas di tempat tidur, atau pasien dengan
kondisi medis yang serius yang kontraindikasi untuk dilakukan intervensi bedah.

Jika tumor terbatas pada adneksa dilakukan eksisi 3-5 mm dari batas makroskopis.
Sedangkan jika tumor sudah menginvasi orbita, maka ada dua pilihan terapi secara
eksentrasi yaitu dengan mengangkat seluruh bola mata disertai dengan adneksa mata
dengan meninggalkan bagian tulang saja, selain itu juga bisa dilakukan radioterapi. Jika
sudah menginvasi intrakranial harus dikonsultasikan ke bagian bedah saraf.
1. Non bedah dilakukan jika lokasi cukup sulit untuk dilakukan pembedahan,
respon dari terapi non bedah cukup bagus tetapi memiliki efek samping yang
cukup banyak. Pilihan terapi non bedah yaitu :

Radioterapi

Kemoterapi

Interferon

Terapi radiasi juga bisa dipertimbangkan sebagai terapi paliatif tetapi untuk lesi periorbita
sebaiknya dihindari. Seperti cryotherapy, terapi radiasi juga tidak bisa digunakan untuk
memantau area pinggir tumor secara histologi. Angka kekambuhan jika diterapi dengan radiasi
juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan terapi pembedahan. Ditambah lagi, kekambuhan
setelah radiasi sulit untuk dideteksi. Kekambuhan ini timbulnya lebih lama setelah terapi awal
dan lebih sulit untuk menangani secara pembedahan karena telah terjadi perubahan dari struktur
jaringan yang telah diradiasi sebelumnya.
Komplikasi yang terjadi akibat terapi radiasi diantanya adalah timbulnya sikatrik pada
kelopak mata, pembentukan scar pada drainase air mata disertai dengan obstruksi,
keratitis sica. Radiasi juga merangsang timbulnya keganasan baru atau cedera pada bola
mata yang timbul jika bola mata tidak dilindungi selama terapi.
EDUKASI
Karsinoma sel basal merupakan tumor ganas, seemakin cepat penangaan dan perbaikan maka
semakin baik pula hasilnya.
PROGNOSIS
Baik apabila berlum terjadi metastase yang luas

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. Eyelid Disorders : Diagnosis and Management. Available from : www.aarp.org.


( di akses 21 Mei 2012 )

2. Anonim. Eyelid Skin Cancer. Available from : www.midlandeye.com. ( di akses 21 Mei


2012 )
3. Ilyas. S. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta. FK UI. Hal : 1-2. ( di akses 21 Mei 2012 )
4. Vaughan, D, etc. Oftalmologi Umum. Jakarta. Widya Medika. Hal :17-20. ( di akses 21
Mei 2012 )
5. Anonim. Basal Cell Carcinoma. Available from : http://eyecancer.com. ( di akses 21 Mei
2012 )
6. Anonim. Basal Cell Carcinoma. Available from : www.strukeseye.com. ( di akses 21 Mei
2012 )
7. Anonim. Basal cell Carcinoma. Available from : www.amazingeye.com.( di akses 21 Mei
2012 )
8. Anonim. Basal Cell Carcinoma. Available from : www.eyevita.com. ( di akses 21 Mei
2012 )

Anda mungkin juga menyukai