Anda di halaman 1dari 41

KERATITIS TRAUMATIK

AKIBAT PEMAKAIAN LENSA


KONTAK
INGGRIED F. LIMBONG
LIVIA K. SAPUTRA

Pembimbing:
Dr. Erin Arsianti, Sp.M,M.Sc
PENDAHULUAN
Kornea merupakan dinding
depan bola mata, berupa
jaringan transparan dan
avaskular dengan bentuk seperti
kaca arloji. Bentuk kornea agak
elips dengan diameter horizontal
12,6mm dan vertical 11,7mm.
LAPISAN KORNEA
Epitel

Membran Bowman

Stroma

Membran Descemet

Endotel
FISIOLOGI
Kornea berfungsi sebagai membran pelindung dan
jendela yang dilalui berkas cahaya menuju retina. Sifat
tembus cahayanya disebabkan strukturnya yang uniform,
avaskuler, dan deturgesens. Deturgesens, atau keadaan
dehidrasi relatif jaringan kornea, dipertahankan oleh
pompa bikarbonat aktif pada endotel dan oleh fungsi
sawar epitel dan endotel.
Endotel lebih penting daripada epitel dalam mekanisme
dehidrasi, dan cedera kimiawi atau fisik pada endotel jauh
lebih berat daripada cedera pada epitel. Kerusakan sel-sel
endotel menyebabkan edema kornea dan hilangnya sifat
transparan. Sebaliknya, cedera pada epitel hanya
menyebabkan edema lokal sesaat stroma kornea yang akan
menghilang bila sel-sel epitel itu telah beregenerasi.
Definisi
Lensa kontak adalah sejenis plastik yang tipis
dan berkurva yang dipakai atas permukaan
kornea.
Lensa kontak akan menempel pada lapisan air
mata yang disebabkan oleh tegangan
permukaan.
Berbagai Jenis Lensa Kontak
Bahan Lensa
Kontak
Lama Pemakaian

Desain Lensa
Tujuan
Pemakaian
Bahan Lensa Kontak

Hard lensa terbuat dari Lensa lunak terbuat Lensa gas permeable
polymethyl dari plastik (GP)
methacrylate (PMMA) Jenis yang paling dikenal sebagai rigid
umum gas permeable (RGP)
Dikenal sebagai kaca Lensa lunak sedikit atau "oxygen
atau Lucite lebih besar dari permeable" lenses
Jarang digunakan ukuran dari kornea Biasanya diameternya
berukuran sekitar
delapan milimeter
yang ukurannya lebih
kecil dari kornea.
Lama Pemakaian
harus dilepaskan
Daily pada malam hari

wear
Dapat dipakai
Extend semalaman

ed wear biasanya selama


tujuh hari berturut-
turut tanpa
dilepaskan
Berdasarkan Desain

Spherikal Khas berbentuk bulat


Lensa Kontak Dapat memperbaiki myopia dan hyperopia

Mengandung zona yang berbeda untuk


Bifokal Lensa penglihatan dekat dan jauh untuk
Kontak mengoreksi presbiopia

Membentuk kembali kornea selama tidur


Orthokeratolog Menyediakan lensa yang bisa dipakai
y lensa sepanjang hari

Lensa kontak Mengoreksi astigmatisme


Torik Miopia dan hyperopia
Tujuan Pemakaian
Lensa kontak korektif
Dirancang untuk memperbaiki penglihatan

Lensa kontak kosmetik


Didesain untuk merubah penampilan bola mata

Lensa kontak terapeutik


Digunakan dalam pengobatan dan terapi
gangguan mata yang bukan refraksi
Bandage contact lens
Larutan Pembersih Lensa
Kontak
Larutan Menghilangkan kotoran, lendir dan debris yang
Pembers
ih
menumpuk selama memakai lensa

Larutan Lensa harus dibilas dengan larutan garam lensa kontak


Pembilas

Larutan Menghambat dan atau membunuh bakteri dan


Desinfek
si
mikroorganisme berbahaya lainnya pada lensa

Larutan Dirancang untuk membersihkan, membilas dan


Multifun
gsi
desinfeksi lensa kontak

Larutan
Pelemba
Melumasi lensa ketika lensa kontak sedang dipakai
b
PATOGENESIS
Hipoksia dan Hiperkapnia
Kornea avaskular untuk metabolisme aerobik kornea
bergantung pada pertukaran gas pada air mata.

Memakai lensa kontak dapat mengurangi proses


pertukaran oksigen dan karbon dioksida pada
permukaan kornea.

Hipoksia dan hiperkapnia sedikit pengaruhnya pada


lapisan stroma bagian dalam dan endotelium, dimana
mereka memperoleh oksigen dan menghasilkan
karbon dioksida ke dalam humor aquous
Oksigenasi yang tidak memadai, proses
mitosis epitel kornea yang menurun
ketebalannya berkurang dan peningkatan
fragilitas.

Metabolisme anaerob akumulasi asam


laktat pada stroma meningkatnya
ketebalan stroma dan mengganggu pola
teratur dari lamellae kolagen.

Hipoksia dan hiperkapnia stroma yang lama


mengakibatkan asidosis stroma.
Efek lebih lanjut dari hipoksia adalah
hypoesthesia kornea dan neovaskularisasi
baik pada epitel dan stroma.
Alergi dan Toksisitas
Lensa kontak mendorong adhesi dari debris,
sehingga tetap bersentuhan dengan jaringan
okular.

Larutan lensa kontak dan terutama pengawet


di dalamnya menginduksi respon alergi pada
individu-individu yang sensitif.

Hipersensitifitas thimerosal khususnya dapat


menyebabkan konjungtivitis, infiltrat epitel
kornea, dan superior limbus
keratokonjunktivitis.
Reaksi terhadap deposit protein pada lensa
kontak ini dapat mengakibatkan konjungtivitis
giant papiler.
Kekuatan Mekanik
Kekuatan mekanik memicu komplikasi pada
pengguna lensa kontak termasuk abrasi
akibat pemakaian atau pelepasan lensa yang
tidak tepat.
Keratokonus dapat timbul akibat kekuatan
mekanik kronis dari pemakaian lensa kontak.

Kerusakan epitel dapat terjadi secara sekunder


akibat debris yang terperangkap di bawah
lensa.
Efek Osmotik
Lensa kontak meningkatkan penguapan air
mata dan menurunkan refleks air mata,
sehingga kejadian keratopatipungtata epitel
meningkat.

Permukaan yang kering akibat rusaknya


lubrikasi mata oleh lapisan air mata, sehingga
epitel beresiko terjadi cedera mekanis seperti
abrasi dan erosi.
DIAGNOSIS
Anamnesis
Apa keluhan utama (nyeri hebat, rasa tidak
nyaman yang sedang, gatal)?
Jenis lensa kontak apa yang pasien gunakan
(soft, hard, gas-permeable, daily-wear,
extended-wear, atau frequent
replacement/disposible)?
Sudah berapa lama lensanya dipakai?
Berapa lama lensa terus digunakan (jam/ hari/
minggu)?
Apakah pasien tidur memakai lensa?
Bagaimana cara lensa dibersihkan dan
didesinfeksi?
Apakah baru-baru ini ada perubahan jenis
lensa kontak atau larutan?
Apakah nyerinya berhubungan pada saat
pemakaian?
Apakah nyerinya hilang dengan pelepasan
lensa?
Gejala Subyektif
Nyeri
Fotofobia
Rasa mengganjal
Penurunan penglihatan yang tiba-tiba.
Mata merah
Gatal
Air mata dan sekret yang berlebihan
Rasa terbakar
Gambaran Objektif (Non
Infeksi)
Keratitis Punctata Superfisialis
Pemakaian lensa kontak yang tidak sesuai
mengakibatkan pewarnaan di sentral yang
kasar baik bagi pengguna jenis lensa kontak
kaku dan lensa kontak lunak, dan dengan
pemasangan lensa kontak kaku yang rata.
Beratnya bentuk dari pewarnaan defek
berbanding lurus dengan lamanya kesalahan
pemakaian lensa kontak dan akan
mempengaruhi waktu pemulihan setelah
berhenti memakai lensa kontak
Keratopati puntat epitel bentuk dendrit terjadi
akibat toksisitas dan hipersensitif larutan lensa
kontak yang berat.
Pewarnaan arah jam tiga dan sembilan
biasanya terjadi pada pemakaian lensa kaku
namun dapat juga terjadi pada pemakaian
lensa lunak akibat mata kering dan eksposur
akibat lensa kontak
Abrasi
Sering pada lensa yang ketat atau lensa extended-wear.
Dalam situasi ini, hipoksia akut epitel merusak perlekatan
epitel pada lapisan Bowman.

Erosi Epitel
Penelitian terhadap hewan menunjukkan bahwa memakai
lensa kontak extended mengurangi epitel adhesion.

Indentasi Mekanik
Tekanan terus-menerus dari tepi rigid lensa pada
permukaan kornea dapat menyebabkan alur arkuata atau
ring.
Bekas lensa yang berulang dapat mengakibatkan
distorsi kornea yang dari waktu ke waktu dapat
menjadi permanen
Microcyst Epithelial
Respon terhadap hipoksia pemakaian lensa
kontak lunak
Terbentuk 6 sampai 8 minggu pemakaian lensa
dan muncul sebagai bintik transparan.
Neovaskularisasi Superfisial
Pasien yang menggunakan daily-lens sering
menunjukkan peningkatan vaskularisasi pada
limbus, (pelebaran kapiler limbus).
Pemakaiaan lensa kontak lunak extended-wear
yang paling sering menunjukkan pertumbuhan
signifikan pembuluh baru limbus.

Hipoesthesia
dipengaruhi oleh efek osmotik dari pemakai
lensa kontak yaitu melalui penurunan refleks
sekresi air mata
Gambaran Objektif (Infeksi)
Keratitis Bakteri
Keratitis bakteri Pseudomonas aeruginosa
biasanya memberikan gambaran infiltrat
berbentuk cincin, kekeruhan pada lapisan
stroma, defek epitel yang luas, hipopion dan
flare.
Keratitis Jamur
Ulkus indolen dan padat yang tidak berespon
pada terapi awal, infiltrasi stroma yang halus
dengan margin yang berbulu mungkin suatu
keratitis jamur meskipun pewarnaannya dan
kultur awalnya negatif.
Lesi satelit biasanya terlihat, serta plak endotel
di belakang infiltrat stroma
Keratitis Acanthamoeba
Tanda-tanda awal termasuk keratitis
dendriformis, menyebar keratopati punktat
epitel yang kasar, dan meningginya garis epitel
dengan bercak infiltrat.
Keratoneuritis radial merupakan pathognomonik
untuk penyakit ini tetapi hanya terjadi dibeberapa
kasus.
Pemeriksaan Penunjang
Teknik pemeriksaan KOH, bakteriologis, tes
sensitifitas dan pemeriksaan polymerase
chain reaction. Biopsi dilakukan apabila infeksi
sudah mencapai lapisan stroma.
Terapi
Keratitis Bakterialis
Keratitis Fungal
Larutan Natamycin 5% direkomendasikan untuk
pengobatan keratitis jamur filamentous yang disebabkan
oleh spesies Fusarium.
Amphotericin B juga diberikan untuk pengobatan keratitis
filamentous yang disebabkan spesies Aspergillus.
Ketokonazole oral (200 -600 mg/hari) diberikan sebagai
terapi tambahan pada keratitis jamur filamentous yang
berat.
Itrakonazole oral (200 mg/hari) mempunyai aktifitas
spektrum luas melawan semua spesies Aspergillus dan
candida tetapi aktifitasnya bervariasi terhadap Fusarium
Lebih lanjut, debridement secara mekanik dapat
membantu pada kasus keratitis fungi superfisial.
Kesimpulan
Sangat penting bagi pemakai lensa kontak
untuk mengetahui resiko dari pemakaian
lensa kontak sehingga komplikasinya dapat
dicegah. Seorang praktisi lensa kontak harus
memberi informasi mengenai resiko
pemakaian lensa kontak dan bagaimana
menghindarinya. Diagnosis dan terapi yang
tepat dan cepat sangat penting untuk
menghindari komplikasi kebutaan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai