Refarat FEBRUARI
LASIK
(Laser In Situ Keratomileusis)
OLEH :
YUSHAK ELZHADAI SM (4521112031)
DOSEN PEMBIMBING :
DR. H. DARWIS MAKKA, SP.M.,M.KES
M iopia disebut rabun jauh karena Hipermetropia adalah keadaan Pada astigmatisma, berkas cahaya
berkurangnya kemampuan meli- mata yang tidak berakomodasi yang diterima oleh retina tidak
hat memfokuskan bayangan di be- terkumpul menjadi satu titik,
jauh tapi dapat melihat dekat lakang retina. Pada penderita melainkan menyebar, membentuk
dengan lebih baik. Pada pen- hipermetropia, berkas cahaya garis-garis vertikal, sehingga
derita miopia, berkas cahaya yang melewati kornea dan lensa menghasilkan bayangan yang kabur.
yang melewati kornea dan lensa mata terfokus bukan pada retina, Astigmatisma terjadi jika kornea
mata tidak terfokus pada retina melainkan pada bagian belakang dan lensa mempunyai per-
mata, melainkan jatuh di depan retina, sehingga menghasilkan mukaan yang rata atau tidak
retina, sehingga menghasilkan bayangan yang kabur pada objek rata sehingga tidak memberikan
bayangan yang jelas pada objek satu fokus titik
yang dekat.
Lasik adalah salah satu operasi refraksi untuk memperbaiki ke-
lainan refraksi pada mata seperti miopia, hipermetropia dan
astigmatisma. Lasik merupakan jenis yang paling sering
digunakan dan paling terkenal dibandingkan operasi dengan
bantuan laser (laserassisted) lainnya, seperti PRK (photorefrac-
tive keratectomy) atau yang lebih dikenal dengan
Lasek (laser-assisted sub-ephitelial keratectomy).
LASIK merubah secara permanen bentuk dari bagian sentral anterior pada CARA KERJA LASIK
kornea dengan memanfaatkan laser jenis excimer untuk mengablate
(mengikis suatu bagian dari jaringan hidup dengan penguapan) sebagian
kecil dari lapisan jaringan stroma kornea yang berada di bagian depan
mata,
tepat dibawah lapisan jaringan epitelium kornea.
Broad ter yang relatif besar (6,0-8,0 mm) yang dapat dimanipu-
lasi untuk mengikis kornea. Penggunaan laser jenis ini
Pemeriksaan Mata
a) Riwayat kesehatan
b) Ketajaman penglihatan
c) Refraksi subjektif dan cycloplegic
d) Tonometri
e) Pemeriksaan retina
f) Topo grafi kornea
g) Pachynetry ko rnea
h) Pupillometry
OPERASI
•Sebuah ring penahan dan pembentuk kornea dipasang pada mata, menahan posisi
•Pembuatan mata agar tidak bergerak. Prosedur ini terkadang, pada beberapa kasus menye-
babkan perdarahan minor pada pembuluh darah halus pada mata, yang akan sem-
buh dengan sendirinya dalam beberapa hari setelah operasi.
sayatan (Flap)
•Laser •Langkah kedua ialah menggunakan excimer laser, yang memiliki panjang gelombang
sebesar 195 nm untuk merubah bentuk dari stroma kornea. Laser menguapkan (va-
porized) jaringan stroma yang ingin dibentuk ulang (remodelling) dengan ketelitian
• Reposisi Flap stroma yang telah di bentuk ulang, kemudian dicek ulang terdapatnya gelembung
udara, debris (kotoran halus), dan memastikan bahwa lapisan epitellium telah ter-
pasang secara tepat.
PERAWATAN PASCAOPERASI
Sangat dianjurkan untuk tidak menyentuh mata pasien yang baru saja dioperasi selama seminggu.
Menggosok – gosok mata harus dihindari sekurang – kurangnya selama sebulan. Karena gosokan mata
yang terlalu keras dapat menyebabkan kerutan dari flap kornea.
Sesudah LASIK, pasien dianjurkan untuk menghindari debu dan kotoran, untuk mencegah agar tidak ter-
jadi infeksi. Tidak dianjurkan untuk melakukan olah raga air selama sebulan, dan olah raga keras yang
dapat menyebabkan trauma mata selama 6 bulan.
• Macular hole
PERBEDAAN PRK/LASEK DAN
LASIK
Pada PRK/LASEK, lapisan epitelium pada kornea diambil dan dibuang sebelum laser ditembakkan ke mata.
Karena PRK tidak membutuhkan sayatan permanen pada lapisan epitelium, namun lapisan epitelium
dibuang dan dibiarkan tumbuh dengan sendirinya, maka struktur kornea lebih stabil dibandingkan LASIK.
Prosedur ini berbeda dengan LASIK, dimana bagian epitelium kornea dibuat suatu sayatan/flap dengan
menggunakan mikrokeratome (pisau bedah halus), untuk menghasilkan sayatan/flap pada kornea setebal
100 hingga 180 micrometer sebelum laser ditembakkan ke mata, yang nantinya sayatan akan ditutup
dan menyatu kembali dengan sendirinya oleh lapisan yang diambil sebelumnya.
Operasi Operasi
Lasik pada Lasik pada
Hipermetrop LASIK dapat digunakan untuk
M iopia Dengan menggunakan sinar cahaya
mengobati hipermetrop derajat laser juga dapat membentuk
rendah sampai tinggi dengan kembali kornea dan seterusnya
dapat membaiki miopia.
hasil yang memuaskan. FDA Keratectomy photorefractive (PRK)
merekomendasikan LASIK untuk
dan laser keratomileusis in situ
koreksi hipermetrop sampai (LASIK) merupakan dua prosedur
+6.00 D. yang umum dilakukan.
Hipermetrop LASIK (H-LASIK) Lapisan tipis jaringan
dilakukan dengan bentuk ablasi dari
annular di daerah perifer ko- prosedur PRK bertujuan untuk
untuk
rnea meninggikan daerah mengubah bentuk jaringan tipis
sentral kornea dan mendapatkan dari kornea dan memfokuskan
efek kekuatan refraksi yang di- cahaya yang masuk ke dalam mata.
inginkan.
Keuntungan Lasik
• M inimal atau tidak ada rasa nyeri setelah operasi
• Kembalinya penglihatan lebih cepat dibandingkan PRK
• Tidak ada risiko perforasi saat operasi dan rupture bola mata
karena trauma setelah operasi
• Tidak ada gejala sisa kabur karena penyembuhan epitel
Kerugian Lasik
• Lasik jauh lebih mahal
• M embutuhkan skill operasi para ahli mata
• Dapat terjadi komplikasi yang berhubungan dengan flap, seperti
flap putus saat operasi, dislokasi flap post operasi, astig-
mat irreguler
BAB III
KESIMPULAN
1. Dengan operasi lasik ini, dapat membantu mengurangi ketergantungan seseorang pada kaca mata
dan kontak lensa.
2. LASIK merupakan prosedur yang tingkat keberhasilannya mencapai 90 %, hanya sedikit menimbulkan
rasa sakit dan prosedur LASIK ini hanya memerlukan waktu jauh lebih singkat.
3. Excimer laser merupakan alat kedokteran yang menggunakan prinsip dasar fisika khususnya laser.
4. Kesalahan pembiasan pada mata seperti miopi, presbiopi dan astigmatisma dapat diperbaiki dengan
bantuan sinar laser melalui rekonstruksi kornea