KASUS
JUNI 2022
DEMAM
TYPHOID
WIDIYANTI
45171112036
Dosen Pembimbing :
Dr. Ichwan Sapta Hadi, Sp.PD
LAPORAN
KASUS
IDENTITAS PASIEN
1.Nama : Ny.I
2.Tanggal Lahir : 08 Mei 1995
3.Jenis Kelamin : Perempuan
4.Usia : 26 Tahun
5.Alamat : Jl. Vetran Selatan
6.Tanggal Masuk RS : 26 Juni 2022
1. Keluhan Utama
ANAMNESIS
Keluhan utama : Demam
5. Riwayat Pengobatan
Riwayat berobat di klnik sebelum masuk rumah sakit
PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan Umum
2. Status Generalis
Kesan : Sakit sedang
a. Pemeriksaan Kepala
Kesadaran : Composmentis
Kepala : Normochepal, luka (-)
Tekanan Darah : 98/53 mmHg
Rambut : tidak mudah rontok
Nadi : 83 kali/menit
Mata : Anemis (-) Sklera ikterik
Pernapasan : 20 kali/menit
(-), pupil isokor, refleks cahaya (+/+)
Suhu : 36.4 ˚C
Telinga : Dbn
Spo2 : 97%
Hidung : Dbn
Leher : Dbn
Mulut dan tenggorokan : Dbn
PEMERIKSAAN FISIK
- NEU : 3.99 %
- LHYMP : 0.89- %
- MONO : 0.46 %
- EO : 0.0 %
- BASO : 0.02 %
PEMERIKSAAN PENUNJANG
3. CT Scan kepala
Kesan : Tidak tampak hematoma, infark
atau sol intrakranial Herring bone Dilatasi loop usus
appearance
- IVFD RL 28 tpm
- Inj Paracetamol 1 gr/8 jam drip iv
- Metoclopramide 1 amp/iv
- Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam/iv
FOLLOW UP
Hari,Tangga Perjalanan Penyakit Instruksi Dokter
l
Senin, S/
27/06/2022 • Demam naik turun (+)
• Sakit kepala (+), pusing berputar (+) P/
• Mual (+) Muntah (+) 1 kali IVFD RL 24 tpm
• Nyeri ulu hati (+) 1. Ceftriaxone 2x1gr/iv
• Belum BAB sejak MRS 2. Paracetamol 1 gr/ 8
• BAK lancar jam/drips
O/ 3. Omeprazole 2x1/iv
• KU : Lemas 4. Ondansetron 2x1/iv
• TD : 96/42 mmHg 5. Biocombin 1x1/drip
• HR : 100 kali/menit 6. Betahistin 2x1
• RR : 20 kali/menit - Cek widal
• T : 38 C
• Sp02 : 96 %
• Nyeri tekan epigastrium (+)
A/
Febris, cephalgia+ vertigo
FOLLOW UP
Hari,Tanggal Perjalanan Penyakit Instruksi Dokter
Selasa, S/
28/06/2022 • Demam naik turun (+) saat subuh 40 C P/
• Sakit kepala (+), pusing (+) IVFD RL 24 tpm
• Mual (+) Muntah (-) 1. Ceftriaxone 2x1gr/iv
• Nyeri ulu hati (+) 2. Paracetamol 1 gr/ 8
• Belum BAB sejak MRS jam/drips
• BAK lancar 3. Omeprazole 2x1/iv
O/ 4. Ondansetron 2x1/iv
• KU : lemas 5. Biocombin 1x1/drip
• TD : 99/66 mmHg 6. Betahistin 2x1
• HR : 86 kali/menit 7. Ibuprofen 400
• RR : 20 kali/menit mg/3x1
• T : 37,4 C
• Sp02 : 96 %
• Nyeri tekan epigastrium (+)
A/
Demam typhoid
Cephalgia akut
FOLLOW UP
Hari,Tanggal Perjalanan Penyakit Instruksi Dokter
Rabu , S/
29/06/2022 • Demam naik turun (+) P/
• Sakit kepala (+), pusing berputar (+) IVFD RL 24 tpm
• Mual (+) Muntah (+) 1 kali 1. Ceftriaxone 2x1gr/iv
• Nyeri ulu hati (+) 2. Paracetamol 1 gr/ 8
• Belum BAB sejak MRS jam/drips
• BAK lancar 3. Omeprazole 2x1/iv
O/ 4. Ondansetron 2x1/iv
• KU : lemas 5. Biocombin 1x1/drip
• TD : 100/60 mmHg 6. Betahistin 2x1
• HR : 74 kali/menit 7. Ibuprofen 400 mg 3x1
• RR : 22 kali/menit
• T : 37,0 C
• Sp02 : 97 %
• Nyeri tekan epigastrium (+)
A/
Demam typhoid
Cephalgia
FOLLOW UP
Hari,Tanggal Perjalanan Penyakit Instruksi Dokter
Kamis , S/
30/06/2022 • Demam naik turun (+), Menggigil (+) P/
• Sakit kepala (+), pusing berputar (+) IVFD RL 24 tpm
• Mual (+) Muntah (+) 2 kali 1. Ceftriaxone 2x1gr/iv
• Nyeri ulu hati (-) 2. Paracetamol 1 gr/ 8
• Sudah BAB tadi malam jam/drips
• BAK lancar 3. Omeprazole 2x1/iv
O/ 4. Ondansetron 2x1/iv
• KU : lemas 5. Biocombin 1x1/drip
• TD : 100/70 mmHg 6. Betahistin 2x1
• HR : 80 kali/menit 7. Ibuprofen 400 mg 3x1
• RR : 20 kali/menit - Konsul pada dr.SP.S
• T : 37,2 C
• Sp02 : 99 %
• Nyeri tekan epigastrium (-)
A/
Demam typhoid
Cephalgia
FOLLOW UP
Hari,Tanggal Perjalanan Penyakit Instruksi Dokter
Jum’at , S/
01/06/2022 • Demam naik turun (+), Menggigil (-) P/
• Sakit kepala (+), pusing berputar (-) IVFD RL 24 tpm
• Mual (+) Muntah (-) 1. Ciprofloxacin 2x1/drip
• Nyeri ulu hati (+) 2. Paracetamol 1 gr/ 8
• BAB dan BAK lancar jam/drips
O/ 3. Omeprazole 2x1/iv
• KU : lemas 4. Ondansetron 2x1/iv
• TD : 110/80 mmHg 5. Biocombin 1x1/drip
• HR : 78 kali/menit 6. Betahistin 2x1
• RR : 20 kali/menit 7. Ibuprofen 400 mg 3x1
• T : 36,9 C
• Sp02 : 97 %
• Nyeri tekan epigastrium (+)
• CT scan : kesan (tidak tampak hematoma, infark atau sol
intracranial)
A/
Demam typhoid
Cephalgia
FOLLOW UP
Hari,Tanggal Perjalanan Penyakit Instruksi Dokter
Sabtu, S/
02/06/2022 • Demam naik turun (-), Menggigil (-) P/
• Sakit kepala (+) sudah berkurang, pusing berputar (-) IVFD RL 24 tpm
• Mual (-) Muntah (-) 1. Ciprofloxacin 2x1/oral
• Nyeri ulu hati (-) 2. Paracetamol 3x1/ oral
• BAB dan BAK lancar 3. Lansoprazole 2x1/oral
O/ 4. Domperidon 3x1/oral
• TD : 92/59 mmHg 5. Ibuprofen 3x1/oral
• HR : 63 kali/menit
• RR : 20 kali/menit
• T : 37,0 C
• Sp02 : 97 %
• Nyeri tekan epigastrium (-)
A/
Demam typhoid
PROGNOSIS
Ad Vitam : dubia ad bonam
Ad Sanationam : dubia ad bonam
Ad Fungsionam : dubia ad bonam
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI
• Demam tifoid merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh
Salmonella enterica serovar typhi (S.typhi) yang dapat ditularkan
melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi
Aster VK, Abbas AK, C. J. Robbins' Pathology Teaching Book. Singepore: Elsevier; 2015,592 p
1. WHO. Typhoid. 2018. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/typhoid.
2. Widoyono. Penyakit Tropis: Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya, Ed. 2. Jakarta: Erlangga. 2011.
EPIDEMIOLOGI
11-20 juta kasus/tahun
128.000-161.000 mortalitas/tahun
> Negara-negara berkembang
Indonesia
Tinggi Sedang Rendah
peningkatan jumlah
(Insiden >100 kasus (10-100 kasus per kasus tifoid dari
per 100.000 populasi 100.000 populasi per
per tahun) wilayah tahun) berada di (<10 kasus per tahun ke tahun
Asia Tengah, Asia wilayah Afrika, 100.000 populasi per
tahun) di bagian dunia dengan rata-rata
Selatan, Asia Amerika Latin, dan
Tenggara, dan Oceania (kecuali lainnya kesakitan
kemungkinan Afrika Australia dan Selandia 500/100.000
Selatan Baru
penduduk
WHO. Typhoid. 2018. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/typhoid
Purba IE, dkk. Program Pengendalian Demam Tifoid di Indonesia: Tantangan dan Peluang. Media Litbangkes. 2016;26(2).
ETIOLOGI
Penyebab demam tifoid adalah bakteri S.Typhi.
Basil gram negatif, mempunyai flagella, dan tidak
membentuk spora
Widoyono. Penyakit Tropis: Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya, Ed. 2. Jakarta: Erlangga. 2011.
Ashurst JV, et al. Salmonella Typhi. StatPearls. 2019.
PENULARAN
Widoyono. Penyakit Tropis: Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya, Ed. 2. Jakarta: Erlangga. 2011
PATOFISIOLOGI
Setiati,S., Alwi, I., Sudoyono,A., Simadibtara,M., Setiyohadi,B . 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi VI. Jakarta:
Interna Publishing Jakarta.
MANIFESTASI KLINIS
Setiati,S., Alwi, I., Sudoyono,A., Simadibtara,M., Setiyohadi,B . 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi VI. Jakarta: Interna Publishing
DIAGNOSIS
ANAMNESIS PEMFIS
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Panduan Praktik Klinis. 2017.
DIAGNOSIS
Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan darah tepi
• Pemeriksaan serologis
• Kultur dengan cara isolasi kuman
• Pemeriksaan molekuler, seperti Polimerase Chain Reaction (PCR).
Murzalina C. Pemeriksaan Laboratorium untuk Penunjang Diagnostik Demam Tifoid. Jurnal Kesehatan Cehadum. 2019;1(3).
DIAGNOSIS
Penunjang
Leukopenia/normal/leukositosis
Anemia ringan
Trombositopenia
SGOT dan SGPT dapat meningkat
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Panduan Praktik Klinis. 2017.
Murzalina C. Pemeriksaan Laboratorium untuk Penunjang Diagnostik Demam Tifoid. Jurnal Kesehatan Cehadum. 2019;1(3).
PEMERIKSAAN
SEROLOGI
Uji widal Uji Typhidot
Deteksi titer antibody terhadap S. Typhi Deteksi IgM dan IgG pada protein
yakni agglutinin O dan aglutinin H. membrane luar S.Typhi. Hasil positif
O =1/80
H = 1/80 diperoleh 2-3 hari setelah terinfeksi dan
Kenaikan titer 4x lipat >> positif spesifik mengidentifikasi IgM dan IgG
terhadap S.Thypi
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Panduan Praktik Klinis. 2017.
DIAGNOSIS
Penunjang
Kultur bakteri
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Panduan Praktik Klinis. 2017.
PENATALAKSANAAN
Farmakologi
01
Antimikroba
Non Farmakologi
02
Istirahat
Diet
FARMAKOLOGI
Setiati,S., Alwi, I., Sudoyono,A., Simadibtara,M., Setiyohadi,B . 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi VI. Jakarta: Interna Publishing Jakarta.
IPD. 2014
NON FARMAKOLOGI
Rahmasari V. 2016
KOMPLIKASI
Perdarahan
intestinal:
INTESTINAL :
perforasi
Setiati,S., Alwi, I., Sudoyono,A., Simadibtara,M., Setiyohadi,B . 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi VI. Jakarta: Interna Publishing Jakarta.
Ashurst JV, et al. Salmonella Typhi. StatPearls. 2019.
PENCEGAHAN
Setiati,S., Alwi, I., Sudoyono,A., Simadibtara,M., Setiyohadi,B . 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi VI. Jakarta: Interna Publishing Jakarta.
Widoyono. Penyakit Tropis: Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya, Ed. 2. Jakarta: Erlangga. 2011.
KESIMPULAN
Demam tifoid merupakan infeksi sistemik yang disebabkan
oleh Salmonella enterica serovar typhi (S.typhi) yang dapat
ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Demam tifoid masih menjadi masalah Kesehatan yang penting di
negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Berdasarkan gambaran klinis yaitu adanya demam yang
bersifat remitten dan pemeriksaan penunjang dari laboratorium
dimana didapatkan uji widal positif, maka pasien didiagnosis
dengan demam typhoid.Terapi yang diberikan adalah terapi non
farmakologis berupa tirah baring dan diet, serta pemberian terapi
farmakologis berupa antimikroba.
THANK
YOU