FEVER
Oleh:
Ekavia Putri Setyani
(20360244)
Pembimbing:
dr. Ari Kurniasih, M. Ked (Ped), Sp. A
B. Data Antropometri
Berat Badan : 21 kg
Panjang Badan : 109 cm
GAMBAR CDC
DIAGNOSIS KERJA
DHF (Dengue Haemorragic Fever)
PENATALAKSANAA
N
• IVFD RL 250 cc guyur selanjutnya 60 tpm (micro)
• PCT 4x2 cth
• Curcuma syrup 1x1 cth
• Inj. Ranitidine 20 mg/ 12 jam
• Domperidone syrup 3x1 cth
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
04-02-22 - Demam (+) HR:90x/menit 1. IVFD RL 60 gtt/menit
naik turun RR: 22x/menit (micro)
- Mual (+) T: 36,5 ºC (08.00) DHF (Dengue 2. PCT 4x2 cth
- Muntah (+) 1x T: 37,8 ºC (19.00) Haemorragic Fever) 3. Curcuma syrup 1x1 cth
SpO2 : 99%, 4. Inj. Ranitidine 20 mg/ 12
jam
5. Domperidone syrup 3x1
cth
6. Anjurkan banyak minum
7. Berikan kompres
Demam dengue dan demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue yang
ditularkan oleh nyamuk. Virus dengue termasuk dalam genus Flavivirus, keluarga
Flaviviridae yang terdapat 4 serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN -3, dan DEN-4.
Flavivirus merupakan virus dengan diameter 30 nm terdiri dari asam ribonukleat
rantai tunggal dengan berat molekul 4 x106. Keempat serotype virus tersebut
semuanya dapat menyebabkan demam dengue atau demam bedarah dengue. DEN-3
merupakan serotipe terbanyak yang ditemukan di Indonesia.
vektor
Faktor yang berperan dalam timbulnya penyakit berdasarkan segitiga epidemiologi dipengaruhi oleh factor
manusia sebagai host dan nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penular DBD. Walaupun Aedes aegypti
diperkirakan sebagai vektor utama penyakit dengue hemorrhagic fever (DHF), pengamatan epidemiologis
dan percobaan penularan di laboratorium membuktikan bahwa Aedes acuttelaris dan Aedes polynesiensis
yang terdapat di kepulauan Pasifik Selatan dapat menjadi vektor demam dengue. Di indonesia, walaupun
vektor DHF belum diselidiki secara luas, Aedes aegypti diperkirakan sebagai vektor terpenting didaerah
perkotaan, sedangkan Aedes albopictus di daerah perdesaan.
GEJALA KLINIS
Gejala DBD ditandai dengan manifestasi klinis, yaitu demam tinggi, perdarahan
terutama perdarahan kulit, hepatomegali, dan kegagalan peredaran darah
(circulatory failure). Selain itu terdapat kriteria laboratoris yaitu trombositopeni
dan hemokonsentrasi (hematokrit menigkat). Trombosit dihasilkan dalam sumsum
tulang tulang melalui fragmentasi sitoplasma megakariosit. Fungsi utama trombosit
adalah membentuk sumbat mekanik selama respons hemostasis normal terhadap
cedera vaskuler. Tanpa trombosit,dapat terjadi kebocoran darah spontan melalui
pembuluh darah kecil. Reaksi trombosit berupa adhesi, sekresi, agregasi, dan fusi
serta aktivitas prokoagulannya sangat penting.
PATOGENESIS
Respons imun yang diketahui berperan dalam patogenesis dengue yang pertama adalah hipotesis
antibodi dependent enhancement yaitu respons humoral berupa pembentukan antibodi yang berperan
dalam netralisas virus, sitolisis, yang dimediasi komplemen dan sitotoksisitas yang dimediasi antibodi.
Antibodi terhadap virus dengue berperan dalam mempercepat replikasi virus pada monosit atau
makrofag. Limfosit T baik Thelper (CD4) dan T sitotoksik (CD8) berperan dalam respons imun seluler
terhadap virus dengue. Diferensiasi T-helper yaitu Th1 akan memproduksi interferon gamma, IL-2 dan
limfokin, sedangkan Th2 memproduksi IL-4, IL-5, IL-6 dan IL-10. Monosit dan makrofag berperan
dalam fagositosis virus dengan opsonisasi antibodi. proses fagositosis ini menyebabkan peningkatan
replikasi virus dan sekresi sitokin oleh makrofag. aktivitasi komplemen oleh kompleks imun
menyebabkan terbentuknya C3a dan C5a. Titer IgM antiplatelet terlihat tinggi pada pasien DBD dan
atau yang mengalami DSS jika dibandingkan dengan pasien demam dengue. Antibodi antiplatelet inilah
yang diduga menyebabkan platelet lisis. Reaksi antigen dan antibodi dalam tubuh akibat infeksi virus
menyebabkan infeksi virus dengue lebih berat.
KLASIFIKASI
TATALAKSANA DBD TANPA
SYOK
Anak dirawat di rumah sakit Berikan anak banyak minum larutan oralit atau jus buah, air tajin, air
sirup, susu, untuk mengganti cairan yang hilang akibat kebocoran plasma, demam, muntah/diare.
Berikan parasetamol bila demam. Jangan berikan asetosal atau ibuprofen karena obat-obatan ini dapat
merangsang terjadinya perdarahan. Berikan infus sesuai dengan dehidrasi sedang:
- Berikan hanya larutan isotonik seperti Ringer laktat/asetat
- Kebutuhan cairan parenteral Berat badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam, Berat badan 15-40 kg : 5
ml/kgBB/jam, Berat badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam
- Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam, serta periksa laboratorium (hematokrit, trombosit,
leukosit dan hemoglobin) tiap 6 jam
- Apabila terjadi penurunan hematokrit dan klinis membaik, turunkan jumlah cairan secara bertahap
sampai keadaan stabil. Cairan intravena biasanya hanya memerlukan waktu 24–48 jam sejak
kebocoran pembuluh kapiler spontan setelah pemberian cairan. Apabila terjadi perburukan klinis
berikan tatalaksana sesuai dengan tata laksana syok terkompensasi.
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
No Kasus Teori
1 keluhan demam sejak 5 hari sebelum masuk rumah - DBD didahului oleh demam mendadak disertai gejala klinik yang
sakit. tidak spesifik seperti anoreksia, lemah, nyeri punggung, tulang,
sendi dan kepala. Demam sebagai gejala utama terdapat pada
semua kasus. Lama demam sebelum dirawat berkisar antara 2-7
hari.
2 Pasien mengeluh mual dan ada muntah 2-3 kali DBD didahului oleh demam mendadak disertai gejala klinik yang
perhari tidak spesifik seperti anoreksia, lemah, nyeri punggung, tulang, sendi
Pasien sulit makan dan terasa lemas, dan kepala.