ASUHAN KEPERAWATAN
Pada bab ini penulis akan menjelaskan dan membahas mengenai asuhan
keperawatan pada An. M dengan gangguan sistem respirasi “gagal nafas” di
ruang PICU Rumah Sakit Daerah Gunung Jati Cirebon.
A. Pengkajian
Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun 4 bulan dirawat diruang PICU
Rumah Sakit Daerah Gunung Jati Cirebon. Pada tanggal 29 Januari 2022 pasien
dibawa oleh keluarga masuk ke IGD dengan keluhan kejang demam yang sudah
berlangsung selama 3 jam sebelum masuk rumah sakit. Keluarga mengatakan
awalnya pasien demam selama 1 jam di rumah, sudah diberikan obat dan
dikompres air hangat namun demam tidak kunjung turun. Keluarga segera
membawa pasien ke puskesmas terdekat, disana pasien terus mengalami kejang
berulang hingga pasien mengalami penurunan kesadaran. Karena kondisi pasien
yang semakin memburuk, pasien dirujuk ke RSD Gunung Jati Cirebon.
Pada tanggal 31 Januari 2022 pukul 10.00 WIB dilakukan pengkajian.
Diperoleh data pasien kesadaran somnolen dengan E : 1, V : ETT, M : 3.
Berdasarkan hasil wawancara dengan keluarga, keluarga mengatakan pasien
mengalami penurunan kesadaran sudah 3 hari, pasien mengalami demam naik
turun suhu : 38,6°C, kulit teraba hangat.
Hasil pemeriksaan didapatkan data: keadaan umum pasien tampak lemah
dengan kesadaran somnolen dengan tanda-tanda vital HT : 150 x/menit, RR: 29
x/menit, SPO2 : 99%, suhu : 38,6°C. terpasang ventilator dengan mode / jenis
ventilator A/CVC, PEEP : 6, Respiratory rate : 30, Tidal volume : 105, FiO2
80%, Tingger PS.
Pemeriksaan fisik didapatkan Sistem pernapasan : bentuk dada normal,
tampak sesk napas, pernapasan cepat dangkal, warna kulit sawo matang,
pergerakan dada simetris, tidak ada pembengkakan data, terdengar suara
gurgling, saturasi O2 98%. Sistem kardiovaskuler : konjungtiva ananemis,
sclera anikterik, mukosa bibir lembab, irama jantung regular, CRT 2 detik,
kekuatan nadi kuat, akral hangat. Sistem persyarafan : bentuk hidung normal,
mata simetris, reflek pupil terhadap cahaya cepat, wajah simetris. Sistem
penglihatan : bola mata simetris, sclera anikterik, pembengkakan pada mata
tidak ada, edema palpebral tidak. Sistem perkemihan: genetalia normal, distensi
kandung kemih tidak ada, terpasang kateter, urin 300cc. Sistem pencernaan :
mukosa bibir lembab, abdomen simetris, tidak ada lesi, tidak ada kemerahan,
bising usus 8 x/menit, perkusi pada kuadran I terdengar pekak, kuadran II,III,IV
tympani, turgor kulit baik, asites tidak ada. Sistem musculoskeletal :
Ekstremitas atas & bawah simetris, edema tidak ada, jari utuh, terpasang infus di
tangan sebelah kiri kaen 3B 45tpm. Sistem Integumen : warna kulit sawo
matang, turgor kulit baik, kulit lembab, edema tidak ada.
B. Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi
- Hemoglobin 12,4 10,7 – 14,7 g/dl Normal
- Leukosit 12260 4500 – 17000/uL Normal
- Trombosit 392 150 – 400 ribu/uL Normal
- Eritrosit 5.00 4,5-6,0 juta/uL Normal
- Hematrokrit 33.9 37 – 54 % Menurun
- MCV 67.8 72 – 88 fL Menurun
- MCH 24.8 23 – 31 pg Normal
- MCHC 36.5 32 – 36 g/dl Meningkat
- RDW-CV 14.0 11 – 16 % Normal
No Jenis Tanggal Hasil Nilai Normal Interpretasi
Pemeriksaan
Hitung jenis
leukosit 0.6 0–1 % Normal
- Basofil 0.3 2–4% Menurun
- Eosinofil 74.0 54 – 73 % Meningkat
- Neutrofil 22.0 18 – 34 % Normal
- Limfosit 3.1 2–8% Normal
- Monosit
Kimia Klinik
Faal Ginjal 29.0 15 – 45 mg/dL Normal
- Ureum 1.01 0.6 – 1.1 mg/dL Normal
- Kreatinin
Elektrolit 140.6 138 – 145 mmol/L Normal
- Natrium 3.42 3,6 – 5.0 mmol/L Menurun
- Kalium 115.3 98 – 108 mmol/L Meningkat
- Klorida 8.28 8 – 10 mg/dL Normal
- Kalsium
Gula darah
227 60 – 100 mg/dL Meningkat
sewaktu
- Glukosa
darah sewaktu
2. Kimia Klinik 31/01/2022
Analisa gas darah
- PH 7.315 7.350 – 7.450 Normal
- PCO2 48.8 35 – 45 mmHg Meningkat
- PO2 96.5 70 – 85 mmHg Meningkat
- BEecf - 2.0 (-2) – (+2) mmol/L Normal
- HCO3 24.2 22 – 26 mmol/L Normal
- TCO2 25.7 21.0 – 31.0 mmol/L Normal
- SatO2 96.7 > 95 % Normal
- Suhu 38.4 Meningkat
C. Program Pengobatan
D. Analisa Data
Stimulus kemoreseptor
hipotalamus
Hipertermia
Akumulasi sekret
Gangguan epitalium
alveolar
Penumpukan cairan
alveoli
Edema pulmonal
Gangguan pengembangan
paru
Data Senjang Etiologi Masalah Keperawatan
Kolaps alveoli
Gangguan ventilasi
spontan
Gangguan pertukaran
gas
F. Intervensi Keperawatan
tidal
IV Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor suhu tubuh 1. Mengetahui
keperawatan selama 3 x 24 2. Longgarkan atau suhu tubuh
jam diharapkan hipertermi lepaskan baju pasien
menurun. Kriteria hasil : 3. Kompres hangat 2. Mengeluarkan
Indikator IR ER pada dahi, ketiak, uap panas tubuh
- Menggigil 3 5 leher 3. Membantu
- Suhu 3 5 4. Kolaborasi menurunkan
tubuh pemberian obat demam
- Kejang 3 5 antipiretik 4. Menurunkan
- Kulit 3 5 panas
merah
G. Implementasi Keperawatan dan Evaluasi Keperawatan
13.10 Tingger : PS
2. Ajarkan mengubah posisi A : masalah belum teratasi
secara mandiri
R/ keluarga pasien P : Lanjutkan Intervensi
kooperatif
IV 31/1/22 1. Memonitor suhu tubuh Kelompok 31/1/22 S : Ibu pasien mengatakan Kelompok
10.00 5 14.00 suhu tubuh pasien naik 5
R/ Ibu pasien mengatakan
turun
suhu tubuh pasien naik
O : Kulit teraba hangat
turun Suhu : 37,8 °C
10.10 S : 38,6 °C
A : Masalah teratasi sebagian
2. Melonggarkan atau
lepaskan baju P : Lanjutkan Intervensi
Hari ke - 2
14.00 E:S:-
O : badan teraba hangat
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
R:-
Hari ke – 3
14.00 E:S:-
O : badan teraba hangat
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
R:-