Anda di halaman 1dari 6

Nama : Kemas M Rizki Eka Putra

NIM : 120260036

UTS FARMAKOTERAPI 2

KASUS 1

Nn AA 21 adalah seorang mahasiswa dibawah masuk ke UGD oleh teman


sekamarnya dikarenakan mengalami kejang-kejang. Menurut teman sekamarnya saat
dia ingin mengajak Nn AA sarapan dia melihat pasien mengalami kejang-kejang dan
setelah kejang-kejang di terus mengalami gemetar, sehingga dia memutuskan untuk
membawa Nn AA ke Rumah sakit. Sebelumnya dia melaporkan bahwa Nn AA baru
saja pulang dari kegiatan “malam minggu” Bersama teman-teman lainnya pada
pukul 04.30 pagi dan berdasarkan pengakuan salah satu temannya bahwa Nn AA
mengkonsumsi alkohol tapi tidak sampai menyebabkan mabuk. 2 hari sebelumnya
juga Nn AA mengeluhkan “Serangan menstrual” yang membuat dia tidur seharian
dikamar karena tidak dapat beraktifitas.

Riwayat Penyakit Sebelumnya:


Kejang Tonik Klonik sejak masa kanak-kanak. Fenobarbital dimulai dan
mengendalikan kejang selama bertahun-tahun. Penghentian fenobarbital dilakukan
10 tahun yang lalu setelah beberapa tahun bebas kejang. Obat itu dimulai kembali
ketika kejang terjadi selama percobaan pengurangan pengobatan. Fenobarbital
diganti dengan karbamazepin karena sedasi dan kelesuan. Phenytoin ditambahkan 8
tahun yang lalu karena kejang terobosan yang sering dan berkepanjangan. Dia
mengalami kejang terobosan sesekali sejak masuk ke universitas 2 tahun yang lalu.
Kejang terobosan biasanya dikaitkan dengan ketidakpatuhan Nn AA dengan
obatobatan atau kurang tidur karena sesi belajar yang berkepanjangan. Dia secara
rutin melakukan pengobatan di rumah sakit.

Riwayat Keluarga :
Negatif untuk epilepsi; pasien memiliki dua saudara kandung, semuanya hidup dan
sehat. Tidak ada informasi lain tentang riwayat keluarga yang diperoleh
Pemeriksaan Fisik :
Pemeriksaan Kulit : Hangat, kering, dan pucat; dasar kuku pucat, Pemeriksaan
HEENT : Membran mukosa kering.
Pengobatan :
Karbamazepin 500 mg PO TID
Fenotoin 100 mg PO BID
Asam Mefenamat 3x500 mg PRN
Diagnosis :
Wanita berusia 21 Tahun dengan Riwayat kejang tonik klonik dan saat ini dalam
status epilepticus.

TTV dan hasil pemeriksaan :


TTV :

Parameter TTV Nilai Normal Hasil TTV Kesimpulan Normal


TD <120/80 mmHg 148/90 mm/Hg Tinggi (Dipiro, 2020)

Denyut Nadi 60-100 kali/ 150 kali/menit Tinggi (Avram dkk,


menit 2018)
RR (Respiratory 12-20 kali/menit 25 kali/ menit Tinggi (Council, 2014)
Rate)
Temperature 35,7 - 37,7°C 37,5°C Normal (Martha, 2002)
Tinggi Klasifikasi IMT: 160 cm Underweight (Lasabuda,
Berat Badan ● Underweight: 48 kg dkk., 2015)
<18.5 kg/m2
● Normal: 18.5
- 22.9 kg/m2
● Overweight:
>23.0 - 24.9
kg/m2
● Obesitas I:
25.0 - 29.9
kg/m2
● Obesitas II:
≥ 30 kg/m2

Pemeriksaan Lab :
Nilai Hasil
Jenis
rujukan Satuan pemeriksaan Keterangan
Pemeriksaan
pasien
Hemoglobin 13.0 - 16.0 g/dL 12,8 Rendah
Hematokrit 40.0 - 48.0 % 41 Normal
Jumlah 5.00 - 10.00 10^3/µL 9,0 Normal
Leukosit
Na 136-145 mEq/L 136 Normal
K 3.5-5.1 mEq/L 4,5 Normal
Cl 96-106 mmol/L 97 Normal
CO2 22 - 32 mEq/L 28 Normal
BUN 8-24 mg/dL 16 Normal
SCr 0.7-1.3 Mg/dL 1,0 Normal
Glukosa <126 mg/dL 60 Normal

a. Langkah apa yang harus diambil saat pasien pertama kali terlihat di UGD?
b. Lakukan analisis SOAP!
Asuhan Kefarmasian
Subjektif Objektif Assesment (DRP) Planning
Epilepsi
 Subjektif :
- Pasien mengalami
kejang-kejang dan
setelah kejang-
kejang di terus
mengalami gemetar
- Pasien
mengkonsumsi
alkohol tapi tidak
sampai
menyebabkan
mabuk
- Pasien
mengeluhkan
Serangan menstrual
yang membuat dia
tidur seharian
dikamar karena
tidak dapat
beraktifitas
- Pasien mempunyai
riwayat kejang
tonik klonik sejak
masa kanak-kanak
dan mengalami
kejang terobosan
sejak 2 tahun lalu
- Pasien kurang tidur
 Objektif :
- Pemeriksaan Kulit :
Hangat, kering, dan
pucat; dasar kuku
pucat
- Pemeriksaan
HEENT : Membran
mukosa kering
- TD148/90 mm/Hg
(Tinggi), Denyut
Nadi 150kali/menit
(Tinggi), P 25
kali/menit (Tiggi)

Anda mungkin juga menyukai