Anda di halaman 1dari 10

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA

FARMAKOTERAPI PENYAKIT INFEKSI


PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

Arief Rahmad Hidayat 2202009


Clara Nabilah 2202011
Desi Setiawati 2202013
Hafiza Isra Putri 2202023
Lestari Juita Sinaga 2202029
Nama (NIM)
M. Imam Asshidiq 2202032
Maura Anisa 2202033
Siti Arifah Fitriyanti 2202049
Syerli Sari Utami 2202056
Wiranda Hosanna 2202057
Kelompok 3
Pertemuan Ke- 9
Hari/Tanggal Selasa, 18 Oktober 2022
Pokok Bahasan Peptic Ulcer Disease and Vomitting

A. KASUS
LAPORAN KASUS

Seorang pasien perempuan usia 62 th datang ke igd RS Stifar dengan keluhan utama

BAB hitam sejak 3 hari SMRS. BAB berwarna hitam pekat, konistensi lunak, lendir tidak ada.

Muntah hitam tidak ada. Nyeri perut positif, di ulu hati, terutama 1-2 jam setelah makan. Nyeri

di kedua tungkai ada sejak 1 tahun yll, nyeri seperti disetrum, menjalar dari paha kanan sampai

ke tungkai kanan. Penurunan berat badan tidak ada. Lemah dan letih ada sejak keluhan BAB

hitam muncul. Demam tidak ada batuk tidak ada sesak tidak ada. Pasien dikenal menderita DM

sejak 2 tahun ini, tapi tidak kontrol teratur. Pasien sering minum obat pereda nyeri yg dibeli

sendiri untuk mengatasi nyeri pada tungkai, tapi pasien tidak ingat nama obatnya. Riwayat HT

tidak ada.
B. KEYWORD / TERMINOLOGI FARMASI
1. Melena
Melena adalah tinja yang berwarna hitam atau gelap akibat perdarahan di saluran pencernaan
bagian atas. Melena terjadi akibat perdarahan pada salah satu organ di saluran pencernaan
atas, yaitu kerongkongan, lambung, dan usus dua belas jari (duodenum). 
2. Ulkus gaster
Ulkus gaster adalah ulkus yang terbentuk pada lambung atau bagian atas usus kecil, yang
disebut dengan duodenum. Ulkus gaster atau ulkus duodenum sangat umum terjadi dan rentan
menyerang orang dewasa.
3. Gastropati NSAID.
Gastropati NSAID adalah gejala gastropati yang mengacu kepada spektrum komplikasi
saluran cerna bagian atas yang dihubungkan oleh penggunaan obat anti inflamasi non steroid
dengan durasi waktu tertentu, dan biasanya disebabkan oleh penggunaan jangka
panjang NSAID.
4. Anemia berat
Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang
sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak
mendapat cukup oksigen sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah. Anemia
merupakan gangguan darah atau kelainan hematologi yang terjadi ketika
kadar hemoglobin (bagian utama dari sel darah merah yang mengikat oksigen) berada di
bawah normal.
5. DM tipe II
Diabetes tipe 2 atau diabetes melitus adalah penyakit jangka panjang yang terjadi ketika tubuh
tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Penyakit ini adalah kondisi
umum yang menyebabkan kadar gula (glukosa) dalam darah menjadi terlalu tinggi.
6. Neuropati diabetic
Neuropati diabetik adalah gangguan saraf akibat penyakit diabetes yang ditandai dengan
kesemutan, nyeri, atau mati rasa. Meski dapat terjadi pada saraf di bagian tubuh mana pun,
neuropati diabetik lebih sering menyerang saraf di kaki
C. PENYELESAIAN KASUS
1. Subjektif
Pasien : Perempuan
Usia : 62 tahun
Keluhan utama: BAB hitam sejak 3 hari SMRS, BAB berwarna hitam pekat dengan
konsistensi lunak, tidak ada lendir.
Keluhan lain : Muntah hitam tidak ada, nyeri di perut dan ulu hati terutama 1-2 jam
setelah makan, nyeri di kedua tungkai sejak 1 tahun yang lalu,
penurunan berat badan tidak ada, lemah dan letih ada sejak keluhan
BAB hitam muncul, demam tidak ada, batuk tidak ada, sesak tidak ada.
Riwayat penyakit : Diabetes sejak 2 tahun yang lalu dan tidak terkontrol, Hipertensi
tidak ada
Riwayat pengobatan : Pasien sering mengkonsumsi obat pereda nyeri.
2. Objektif
a) Data Pemeriksaan Fisik

- Thorax : Kor dan pulmo dalam batas normal


- Abdomen : Nyeri tekan di epigastrum dan hipokondrium kiri
- Ekstremitas : Akral hangat, crt < 2 detik
- Mata : Konjungtiva anemis + sklera tidak ikretik
b) Data Pemeriksaan Vital
Pemeriksaan vital Nilai Normal Data Pasien

Keadaan umum - Sakit sedang

Kesadaran - CMC

TD 120/80 mmHg 110/60 mmHg

Nadi 70-80 x/menit 102

Nafas 20 x/menit 22

Suhu 37ºC 37,8ºC


c) Data Laboratorium
Pemeriksaan
Nilai normal Data pasien Keterangan
labor
Hb 11,4-15,1 g/dl 5,6 g/dl Rendah
Ht 35-60% 18% Rendah
Leukosit 4,5 - 10,5 x 103 µl 9.500 Normal
Trombosit 150 – 450 x 103 µl 175.000 Normal
Gds <130 mg/dl 250 Tinggi
Gdp <110 mg/dl 145 Tinggi
Gd2pp <200 mg/dl 200 Tinggi
Hba1c <5,7% 9,5% Tinggi
Ulkus di antrum
Endoskopi -
gaster
Helicobacter pylori
Urea Breath test - Negatif h.pylori
-
Diagnosis :
- Melena ec ulkus gaster
- Ulkus gaster ec gastropati nsaid.
- Anemia berat ec perdarahan akut.
- DM tipe II dengan neuropati diabetic
3.
4. Assesment
Obat Rawat Inap
Frekuensi /
Obat Rute Dosis Indikasi Alasan Assesment
hari
NaCl diberikan untuk
Tepat pasien, tepat obat,
Memelihara keseimbangan menjaga keseimbangan
NaCl 0,9% IVFD tepat indikasi, tepat dosis
eletrolit elektrolit pasien akibat BAB
dan WESO
hitam

Omeprazole Tukak lambung dan Mengobati tukak lambung/ Tepat pasien, tepat obat,
IV 80mg
bolus
duodenum yang terkait luka pada mukosa lambung tepat indikasi, tepat dosis
8mg/ dengan AINS akibat konsumsi NSAID
Omeprazole drip dan WESO
jam
Pelindung lambung
Tukak lambung dan tukak (mukoprotectif) untuk Tepat pasien, tepat obat,
Sucralfat
po 10cc 4x
syrup duodenum mempercepat penyembuhan tepat indikasi, tepat dosis
luka dan WESO
Untuk menghentikan Kombinasi dengan vit K Tepat pasien, tepat obat,

Transamin iv 500mg 3x pendarahan akibat fibrinolis dapat mengurangi pendrahan tepat indikasi, tepat dosis
yang berlebihan berat di RS dan WESO
Kombinasi dengan transamin Tepat pasien, tepat obat,
Untuk mengatasi gangguan
Vitamin K iv 10mg 3x dapat mengurangi pendarahan tepat indikasi, tepat dosis
pendarahan akibat defisiensi
berat di RS dan WESO
Metformin po 500mg 3x Mengurangi produksi Kombinasi dengan levermir Tepat pasien, tepat obat,
gkukosa hati
(gluconeogenesis) dan dapat sebagai anti
memperbaiki ambilan hiperglikemik (HBA1c >9,0) tepat indikasi, tepat dosis
gluksa di jaringan perifer dan WESO
Insulin buatan yang Kombinasi dengan Tepat pasien, tepat obat,

Levemir 10ui 1x malam digunakan untuk membantu metrformin dapat sebagai anti tepat indikasi, tepat dosis
control gula darah hiperglikemik (HBA1c >9,0) dan WESO
obat antikonvulsan yang
Penurunan derajat nyeri Tepat pasien, tepat obat,
juga memiliki efek
Gabapentin po 100mg 1x pasien neuropatik tepat indikasi, dosis
antispasmodik dan muscle
kurang tepat dan WESO
relaxant (pelemas otot).

Diet lambung 200kkal 6x


4. Plan
Tujuan terapi:
- Menghilangkan gejala
- Menyembuhkan luka ulkus yang timbul
- Mencegah komplikasi
- Perbaikan pertahanan mukosa lambung
Non farmakologi :
- Tidak mengkonsumsi kopi, keju, coklat, susu, makanan asam, pedas, alkohol dan
makanan lain yang dapat memicu asam lambung berlebih selama pengobatan
- Makan makanan yang lunak dan bergizi
- Jam makan teratur dan diet
- Memodifikasi gaya hidup (mengurangi stress dan istirahat yang cukup)
- Pemberian probiotik
Farmakologi :
- IVFD NaCl 0,9%/8 jam diteruskan.
- Penggunaan NSAID dihentikan diganti dengan NSAID selektif (celecoxib) jika
memerlukan antinyeri
- Omeprazole bolus 80 mg iv diteruskan dengan frekuensi pemberian 2x40 mg iv/12 jam
selama 3 hari dan dilanjutkan 2x20mg po selama 1 bulan.
- Drip omeprazole 8 mg/jam diteruskan selama 72 jam untuk terapi pemeliharaan.
- Sucralfat syr 4x10 cc po diteruskan.
- Transamin 3x500 mg/5ml iv diteruskan.
- Vitamin K 3x10 mg iv diteruskan.
- Metformin 3x500 mg po diteruskan.
- Levemir 1x10 ui sc malam diteruskan.
- Gabapentin 1x100 mg po usul ditingkatkan dosis 3x300 mg po.
- Usul pemberian Attapulgite 1x2 tab bila perlu jika pasien mengalami diare dan mengatasi
ES Omeprazole dan Sukralfat.
- Transfusi PRC 5 unit
D. MIND MAP
E. RESUME / KESIMPULAN
1. Pasien datang kerumah sakit dengan keluhan BAB hitam sejak 3 hari yang lalu dengan
nyeri di ulu hati dan perut. Selain itu pasien juga mengeluhkan sakit pada kedua tungkai.
Pasien memiliki riwayat DM sejak 2 tahun yang lalu
2. Pasien di diagnosa dokter terkena peptic ulcer akibat penggunaan NSAID yang
berlebihan dan komplikasi neuropati perifer akibat DM yang tidak terkontrol.
3. Pasien diberikan terapi Nacl 0,9% IV untuk menjaga keseimbangan elektrolit pasien.
Pasien istirahat puasa hingga BAB hitam negatif dan diet lambung 1 untuk mempercepat
penyembuhan.
4. Pasien diberikan terapi omeprazole untuk meredakan gejala dan sucralfate untuk
mempercepat penyembuhan
5. Pasien diberi terapi DM

Anda mungkin juga menyukai