Anda di halaman 1dari 32

STUDY CASE

DM tipe 2 + Hipertensi + CAD


Clinical Preseptor :

Dr. Hj. Yunita, Sp.PD, FINASIM


apt. Defi Oktafia, S.Si., M.Farm. Klin

Disusun Oleh :

IKHSAL MUKRI JUMADILA (2202024)


JUSTIKA MELSANTA (2202028)
NUR FAZRIA SYAPUTRI (2202037)

Pembimbing :
Dr. Apt. Adriany Susanty, M.Farm
Diabetes Melitus
Diabetes mellitus merupakan suatu
kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang
terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau kedua-
Definisi duanya (Perkeni, 2021).

Kriteria o Pemeriksaan glukosa plasma puasa


diagnosis ≥ 126 mg/dl
DM o Pemeriksaan glukosa plasma ≥ 200
mg/dl 2 jam setelah Tes Toleransi
Glukosa Oral (TTGO)
o Pemeriksaan glukosa plasma
sewaktu ≥ 200 mg/dl
o Pemeriksaan HbA1c ≥ 6,5 %
Algoritma
DM
Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan
tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan
darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran
dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
istirahat/tenang (Kemenkes RI, 2014).

Klasifikasi hipertensi menurut The Joint National Committe (JNC)


VII
Kategori TDS (mmHg) TDD (mmHg)
Optimal < 120 < 80
Normal < 130 < 85
Normal tinggi 130 – 139 85 – 89
Hipertensi Derajat I 140 – 159 90 – 99
Hipertensi Derajat II 160 – 179 100 – 109
Hipertensi Derajat III ≥ 180 ≥ 110
Algoritma HT
Coronary Artery Disease (CAD)
Tatalaksana Terapi
Terapi awal yang dimaksud adalah Morfin,
Oksigen, Nitrat, Aspirin (disingkat MONA), yang
Definisi tidak harus diberikan semua atau
bersamaan(Perki, 2019).
Coronary Artery Disease (CAD) • Tirah baring
• Suplemen oksigen harus diberikan segera
adalah penyakit yang terjadi di
bagi mereka dengan saturasi O2 arteri <95%
arteri koroner dimana terdpat • Aspirin 160-320 mg diberikan segera pada
penyempitan pada liang arteri semua pasien
koroner yang disebabkan oleh • Penghambat reseptor ADP (adenosine
artherosklerosis. diphosphate)
• Nitrogliserin (NTG) spray/tablet sublingual
bagi pasien dengan nyeri dada
• Morfin sulfat 1-5 mg intravena, dapat diulang
setiap 10-30 menit, bagi pasien yang tidak
responsif dengan terapi tiga dosis NTG
SUBJEKTIF
Nama Pasien Tn. YP
No. RM 5722xx
Umur 68 th 7 bln
Berat Badan 65 kg
Tinggi Badan 167 cm
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Hari/tanggal masuk RS Rabu/23 November 2022
Diagnosa DM tipe 2, CAD, HT
Dokter yang merawat dr.Hj. Y, Sp.PD
Apoteker Apt. N, M.Farm
-Keluhan Utama : Badan terasa letih(+),
batuk(+), diare(5x), demam(5hr).

-Riwayat Penyakit Sekarang : mual(+),muntah


(1x), badan terasa letih(+), batuk(+), diare(5x),
demam(5hr), sesak nafas(+), nyeri dada(-),
nafsu makan menurun (+).

-Riwayat Penyakit Dahulu: DM Tipe 2 sejak 8


tahun lalu, Asma

-Riwayat Alergi : kacang-kacangan

- Hasil wawancara dgn pasien : DM pasien


tidak terkontrol, hanya minum obat herbal
Pemeriksaan Fisik
OBJEKTIF
Keadaan Umum :Baik
Tekanan Darah :120/70 mmHg
Nadi : 87 kali/menit
Napas : 25 kali/menit
Suhu : 37,3 C
BB/TB : 65kg/167cm
Data Penunjang
Data laboratorium
ASSESMENT

Lembar terapi obat


Nama obat Dosis/aturan pakai Tanggal Pemberian Obat
22 23 24 25 26 27 28 29 30 1
RL inf 12 j/k          
Metformin oral 2×1          
Nebu combivent k/p 2×1                   
Loperamid oral 3×1   Stop              
Asetilsistein oral 3×1           
Cetirizine oral 2×1           
Paracetamol inf k/p 2x1                   
Levofloxacin inf 1x1           
Nitrokaf oral 2x1           
Clopidogrel oral 75mg 1x1           
Miniaspi oral 80mg 1x1        Stop      
Dulcolac sup 1x1    Stop              
Omeprazol (OMZ) inj 2x1    Stop              
Atorvastatin oral 20mg 1x1            
Concor oral 2,5mg 1x1       Stop        
Pantoprazol inj 1x1            
Alprazolam oral 0,5mg 1x1            
Lasix Inj 1×1             
Arcalion oral 1x1                   
Candesartan oral 4mg 1x1                  
Ondansetron inj 3x1                   
Pengaturan Dosis
Pengaturan Dosis
Kajian Kesesuaian Indikasi

No Jenis Obat Indikasi Obat Komentar dan Alasan


1. RL inf Sumber keseimbangan elektrolit Sesuai, pasien mengalami diare
sehingga lemas
2. Metformin oral Diabetes mellitus tipe 2, Metformin dapat Sesuai, karena kadar gula darah pasien
digunakan sebagai monoterapi atau tinggi yaitu 183mg/dl, dan HbA1c yaitu
dalam kombinasi 8,0%
3. Nebu combivent Asma dan kondisi lain yang berkaitan Sesuai, pasien mengalami sesak nafas
dengan obstruksi saluran nafas yang
reversibel.
4. Loperamid oral Mengatasi diare Sesuai, pasien mengalami diare 5x
5. Asetilsistein oral Terapi hipersekresi mukus kental dan Sesuai, sebagai mukolitik karena
tebal pada saluran pernapasan pasien batuk berdahak
6. Cetirizine oral Rinitis menahun, rinitis alergi, Sesuai, sebagai antihistamin karena
konjungtivitis pasien gatal pada tenggorokan
7. Paracetamol inf Menurunkan suhu tubuh Sesuai, pasien mengalami demam sudah
5hr
8. Levofloxacin inf Mengobati infeksi pada saluran sesuai, untuk CAP pasien
pencernaan, saluran kemih, pneumonia,
infeksi kulit.
Kajian Kesesuaian Indikasi
No Jenis Obat Indikasi Obat Komentar dan Alasan
9. Nitrokaf oral Melebarkan pembuluh darah dan membantu Sesuai, karena untuk melancarkan
meningkatkan kerja jantung. peredaran darah pasien
10. Clopidogrel oral Mencegah terjadinya penyumbatan pada Sesuai, untuk menurunkan kejadian
pembuluh darah aterosklerotik pada pasien
11. Miniaspi oral Mencegah terjadinya penyumbatan pada Sesuai, untuk menurunkan kejadian
pembuluh darah aterosklerotik pada pasien

12. Dulcolac sup Merangsang moltilitas usus Sesuai, untuk mengatasi sembelit pada
pasien
13. Omeprazol (OMZ) Mengatasi gangguan pada Sesuai, mengatasi stress ulcer selama
inj lambung/mengurangi kadar asam lambung pengobatan
14. Atorvastatin oral Sebagai terapi untuk mengurangi peningkatan Sesuai, karena kadar trigliserida pasien
kolesterol total, dan trigliserida tinggi : 186 mg/dl
15. Concor oral menurunkan denyut jantung dan memperbaiki Sesuai, karena pasien mengalami CAD
irama jantung yang berdetak secara tidak
normal
16. Pantoprazol inj Mengatasi gangguan pada Sesuai, mengatasi stress ulcer selama
lambung/mengurangi kadar asam lambung pengobatan
Kajian Kesesuaian Indikasi

No Jenis Obat Indikasi Obat Komentar dan Alasan


17. Alprazolam oral Mengobatai gangguan kecemasan dan Sesuai, agar pasien merasa tenang dan
gangguan panik istirahat cukup
18. Lasix Inj Mengurangi kadar garam yang berada Sesuai, karena pasien mengalami CAD
didalam tubuh melaui urin.
19. Arcalion oral Meningkatkan kerja otak yang berhubungan Sesuai, untuk suplemen karena pasien
dengan daya ingat, konsentrasi, focus, dan letih
mengatasi kelelahan
20. Candesartan oral Terapi Hipertensi, pasien gagal jantung dan Sesuai, karena pasien mengalami CAD
gangguan fungsi sistolik ventrikel kiri
21. Ondansetron inj Antiemetika Sesuai, pasien mual
Monitoring Rencana Pelayanan Farmasi
Monitoring Rencana Pelayanan Farmasi
Monitoring Rencana Pelayanan Farmasi
Manifestasi ESO Nama Obat Cara Mengatasi ESO
Anoreksia, mual, muntah, diare Metformin Monitoring kondisi

MESO (umumnya sementara), nyeri perut


Jarang terjadi efek samping, Parasetamol
pasien
Pantau terapi pasien, bila
penggunaan jangka panjang dan demam saja
dosis berlebihan atau overdosis
dapat menyebabkan kerusakan hati
Urin berwarna gelap, penyakit kuning Asetilsistein Memberi edukasi pasien
+ Monitoring kondisi
pasien
sakit kepala, pusing, mengantuk, Cetirizin Monitoring kondisi
agitasi, mulut kering, rasa tidak pasien + setelah minum
nyaman di perut, reaksi hipersensitif obat beristirahat
seperti reaksi kulit dan angioudem.
Reflex takikardia, sakit kepala, Nitrocaf Monitoring kondisi
hipotensi ortostatik pasien + Pantau terapi
pasien
Gangguan pencernaan, mata terasa Levofloxacin Monitoring kondisi
panas, pusing, sakit kepala pasien
Dispepsia, nyeri perut, diare, lebih Clopidogrel  Monitoring kondisi
jarang mual, muntah, gastritis, perut pasien + Pantau terapi
Manifestasi ESO Nama Obat Cara Mengatasi ESO
Obstruktif otot, apendisitis, dehidrasi Dulcolax  Monitoring kondisi

MESO
berat pasien + banyak minum
air putih
mual, muntah, nyeri lambung, Omeprazol Pantau terapi pasien +
kembung, diare dan konstipasi, sakit Monitoring kondisi
kepala dan pusing.
pasien
insomnia, anoreksia, asthenia, Atorvastatin Monitoring kondisi
neuropati perifer, alopesia, ruam, pasien
impoten, sakit dada, hipoglikemik
Keram abdomen, hipotensi, mati Concor Monitoring kondisi
rasa, kesemutan pasien
diare berat, gangguan ginjal Pantoprazol Monitoring kondisi
pasien + Pantau terapi
pasien
Halusinasi, kejang, kesulitan bicara, alprazolam Pantau terapi pasien
kesulitan berjalan
Anoreksia, gangguan pendengaran lasix  Monitoring kondisi
penglihatan kabur, pusing, sakit pasien + Pantau terapi
kepala
pasien
Manifestasi ESO Nama Obat Cara Mengatasi ESO
sakit kepala; umum: sensasi hangat Ondansetron  Monitoring kondisi
atau kemerahan, konstipasi, reaksi pasien

MESO di lokasi injeksi,


Penurunan trombosit, pendarahan
pada saluran pencernaan
miniaspi Pantau terapi pasien +
Monitoring kondisi
pasien
Jantung berdebar, diare berdarah, Loperamid Monitoring kondisi
nyeri perut atau kembung pasien + edukasi pasien
hanya saat diare
Detak jantung tidak teratur, Tremor, Nebu Monitoring kondisi
penglihatan kabur, nyeri dan combivent pasien
bengkak pada mata
+ bila sesak
Infeksi di daerah injeksi, RL Monitoring kondisi
Ekstravasasi, pasien + Pantau terapi
pasien
DRP
1 Terapi Obat Yang Tidak Diperlukan
Terdapat
  terapi tanpa indikasi medis Seluruh terapi yang diberikan sesuai dengan
Tidak indikasi medis

Pasien
  mendapatkan terapi tambahan yang tidak Tidak Tidak ada terapi tambahan yang tidak diperlukan
diperlukan

Pasien
  masih memungkinkan menjalani terapi non Tidak Pasien masih dapat menjalani terapi non
farmakologi farmakologi seperti menjaga asupan makan
rendah garam dan gula.
Terdapat
  terapi duplikasi Tidak Tidak terdapat duplikasi terapi, semua terapi
pengobatan telah disesuaikan dengan kondisi
pasien
Pasien
  mendapatkan penanganan terhadap efek Tidak Selama pemantauan efek samping obat, pasien
samping yang seharusnya dapat di cegah tidak merasakan adanya efek samping sehingga
tidak ada permasalahan dalam penggunaan obat
DRP
2 Kesalahan Obat
 Bentuk sediaan tidak tepat Bentuk sediaan sudah disesuaikan dengan kondisi pasien
Tidak

 Terdapat kontraidikasi Tidak terdapat kontraindikasi antar obat dan kondisi


Tidak pasien

 Kondisi pasien tidak dapat disembuhkan Kondisi pasien dapat disembuhkan dengan obat karena
Tidak
oleh obat semakin hari keadaan pasien makin membaik

 Obat tidak diindikasikan untuk kondisi Semua obat yang diberikan diindikasikan untuk kondisi
Tidak
pasien medis pasien.
 Terdapat obat lain yang tidak efektif Obat yang diberikan sudah efektif dalam proses
pengobatan pasien, dimana terapi obat yang diberikan
Tidak
telah sesuai dengan kondisi pasien yang dapat dilihat
pada follow up harian pasien
DRP
3 Dosis Tidak Tepat
 Dosis terlalu rendah Tidak ditemukan dosis terlalu rendah dan terlalu
Tidak
tinggi

 Frekuensi penggunaan tidak Frekuensi obat yang diberikan sudah tepat


Tidak
tepat

 Durasi penggunaan tidak tepat


Tidak Durasi penggunaan sudah tepat

 Penyimpanan tidak tepat Penyimpanan obat sudah tepat, dimana obat


disimpan didalam tempat obat pasien yang telah
Tidak
disediakan dengan memperhatikan suhu dan
kelembapan tempat penyimpanan obat
DRP
4 Reaksi yang tidak Diinginkan
 Obat tidak aman untuk pasien Tidak ada obat yang tidak aman untuk pasien, pemberian terapi
Tidak pada pasien sudah disesuaikan dengan dosis yang tepat untuk
kondisi pasien
 Terjadi reaksi alergi Tidak terjadi reaksi alergi, dari rekam medis dan wawancara pasien
Tidak tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat maupun makanan
sehingga obat aman digunakan untuk pasien
 Terjadi interaksi obat Tidak terdapat interaksi antar terapi obat yang diterima oleh pasien
Tidak

 Dosis obat dinaikkan atau Tidak Tidak terdapat dosis yang dinaikan ataupun diturunkan, semua
diturunkan terlalu cepat dosis sudah di sesuaikan dengan kondisi pasien

 Muncul efek yang tidak Tidak Selama pemberian terapi tidak muncul efek yang tidak diinginkan
diinginkan

 Administrasi obat yang tidak Tidak Administrasi obat yang diberikan telah tepat
tepat 29
%
DRP
5 Ketidaksesuaian Kepatuhan Pasien
 Obat tidak tersedia Tidak Tidak ada obat yang tidak tersedia, semua obat yang dibutuhkan
oleh pasien tersedia di apotek rumah sakit

 Pasien tidak mampu Tidak Pasien mampu menyediakan obat karena ditanggung oleh BPJS
menyediakan obat

 Pasien tidak bisa menelan obat Tidak Pasien mampu mengkonsumsi obat dengan baik, karrena pasien
atau menggunakan obat dalam keadaan normal

 Pasien tidak mengerti instruksi Tidak Instruksi penggunaan obat sudah dijelaskan kepada keluarga
penggunaan obat pasien
 Pasien tidak patuh atau memilih Tidak Pasien patuh dalam menggunakan obat, obat-obatan untuk pasien
untuk tidak menggunakan obat rawat inap disiapkan dalam bentuk UDD untuk satu kali pakai,
sehingga ketidak patuhan pasien dapat teratasi.
DRP
6 Pasien Membutuhkan Terapi Tambahan
 Terdapat kondisi yang tidak Tidak Tidak ada kondisi pasien yang tidak mendapatkan terapi, semua
diterapi kondisi pasien sudah mendapatkan terapi yang sesuai

 Pasien membutuhkan obat lain Tidak Pasien tidak membutuhkan obat lain yang sinergis
yang sinergis

 Pasien membutuhkan terapi Tidak Pasien telah mendapatkan terapi profilaksis


profilaksis
PLAN Memberi edukasi pada pasien dan
keluarga pasien mengenai :

Cara pemakaian obat dan aturan


Step 1 pemakaiannya serta minum obat
secara teratur.
Obat HT dan DM harus di minum
Step 2 secara rutin setiap hari.

Istirahat yang cukup.


Step 3

Lakukan kontrol kembali setelah


Step 4 obat habis.
PLAN
Rajin kontrol ke
05 pelayanan kesehatan jika
keluhan timbul kembali.
Monitoring efek samping
07 dan efektivitas
Monitoring tanda-tanda penggunaan obat.
06 vital pasien setiap hari.

08 Cek HbA1C setiap 3 bulan


sekali dan cek tekanan darah
secara berkala
TERIMAKASIH..

Credits: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai