Anda di halaman 1dari 3

DINAS KESEHATAN KABUPATEN DOMPU

UPTD PUSKESMAS DOMPU BARAT


Jl. Diponegoro Kel. Montabaru Kec. Woja email puskesmas.d@yahoo.com

HASIL EVALUASI KESESUAIAN LAYANAN KLINIS DENGAN RENCANA TERAPI

No Ruangan Kegiatan Panduan Praktik Klinis ( PPK ) Hasil Evaluasi


1. KBR Penanganan a. Berikan 20-40 unit oksitosin dalam 1000 ml larutan NaCl 0,9 atau Kegiatan pelaksanaan
Retensio Ringer Laktat dengan kecepatan 60 tetes per menit dan 10 unit IM. penanganan retensio
plasenta Lanjutkan infus Oksitosin 20 unit dalam 1000 ml larutan NaCl 0,9 atau plasenta sudah sesuai
Ringer Laktat dengan kecepatan 40 tetes per menit hingga perdarahan dengan PPK
berhenti
b. Lakukan tarikan tali pusat terkendali
c. Bila tarikan tali pusat terkendali tidak berhasil, lakukan plasenta
manual secara hati-hati
d. Berikan antibiotik profilaksis dosis tunggal Ampisilin 2 gr Iv dan
Metronidazol 500 mg/IV
e. Segera atasi atau rujuk ke fasilitas yang lebih lengkap bila terjadi
komplikasi perdarahan hebat atau infeksi
2. Pelayanan Penanganan a. Fase Awal selama 2 bulan, terdiri dari: Isoniazid, Rifampisin, Kegiatan pelaksanaan
Umum Pasien Pirazinamid, dan Etambutol. penanganan Pasien
dewasa b. Fase lanjutan selama 4 bulan, terdiri dari : Isoniazid dan Rifampisin dewasa sudah sesuai
dengan TB Rekomendasi dosis dalam mg/kgBB dengan PPK
Aktif
Obat Harian 3x seminggu
INH* 5(4-6) max 300mg/hr 10 (8-12) max 900 mg/dosis
RIF 10 ( 8-12) max 600 mg/hr 10 (8-12) max 600 mg/dosis
PZA 25 ( 20-30) max 1600 mg/hr 35 (30-40) max 2400 mg/dosis
EMB 15 ( 15-20) max 1600 mg/hr 30 (25-35) max 2400 mg/dosis
3. Rawat PenangananP 1. Hipertensi tanpa compelling indication Kegiatanpelaksanaanpe
Inap asiendengan - Hipertensi stage ; 1 dapat diberikan diuretik (furosemide 2x 20-80 nangananpasienHiperte
Hipertensi mg/hari, atau pemberian penghambat ACE (captopril 2x25-100 nsisudahsesuaidengan
mg/hari), atau penghambat kanal kalsium (nifedipinlong acting 30-60 PPK
mg/hari.
- Hipertensi stage ; 2 Bila target terapi tidak tercapai setelah observasi
selama 2 minggu, dapat diberikan kombinasi 2 obat, biasanya
golongan diuretik, dan penghambat ACE atau penyeka treseptor beta
atau penghambat kalsium.
- Pemilihan anti hipertensi didasarkan ada tidaknya kontra indikasi
dari masing-masing anti hipertensi di atas. Sebaiknya pilih obat
hipertensi yang diminum sekali sehari atau maksimum 2 kali sehari.
- Bila target tidak tercapai maka dilakukan optimalisasi dosis atau
ditambahkan obat lain sampai target tekanan darah tercapai.
2. Hipertensi compelling indication (lihattabeldibawah)
Obat yang direkomendasikan
Penghambat
Indikasi khusus Diu Penyakit Pengha mbat
Antagonis
reseptor
kanal Antagonis
retik beta (BB) ACE (ACEi) kalsium aldosteron
AII (ARB)
(CCB)
Gagal Jantung √ √ √ √ √
Paska IMA √ √ √
Resti penyakit √ √ √ √
Coroner
DM √ √ √ √ √
Penyakit Ginjal √ √
kronik
Pencegahan stroke √ √
berulang
3. Kondisi khusus lain
 Lanjut Usia ; Pertimbangkan penyakit penyerta dalam pemberian
obat.
 Obesitas dan sindrom metabolic
Kriteria sindrom metabolik :
a) Lingkar pinggang (laki-laki ˃ 90 cm dan perempuan ˃ 90 cm).
b) Toleransi glukosa terganggu dengan GDP ≥ 110 mg/dl.
c) Tekanan darah minimal 130/85 mmHg.
d) Trigliserida ≥ 150 mg/dl.
e) HDL ( laki-laki ˂ 40 mg/dl dan perempuan ˂ 50 mg/dl)

Modifikasi gaya hidup yang intensif dengan terapi utama penghambat


ACE dan penghambat kalsium.
 Kehamilan ; Terapi dengan vasodilator.
4. Rawat Penanganan 1. Menghindari factor pemicu terjadinya keluhan, antara lain: makan Kegiatan pelaksanaan
Jalan Pasien tepat waktu, makan sering dengan porsi kecil, dan menghindari penanganan pasien
dengan makanan yang meningkatkan asam lambung atau perut kembung Gastritis sudah sesuai
Gastritis (seperti: kopi, teh, makanan pedas, dan kol). dengan PPK
2. Terapi diberikan peroral dengan obat antara lain: Gol H2 Blocker
(Ranitidin 2x 150 mg, simetidin 400mg/kali), Gol PPI ( Omeprazole 20
mg/kali), serta antasida 3x500 mg (sebelum makan).

Anda mungkin juga menyukai