Anda di halaman 1dari 5

ACS

1. Definisi
ACS merupakan sekumpulan gejala berupnya nyeri angina tipikal yaitu nyeri
area retro sternal dengan sifat tumpul yang menjalar hingga bahu, lengan kiri,
rahang, leher, interscapular dan epigastric. Nyeri berlangsung selama intermintern
<20 menit atau persisten > 20menit. Nyeri tipikal disertai gejala diaforetik, sinkop,
sesak, mual dan muntah. Nyeri atipikal dapat berupa nyeri abdominal, rasa lemas
yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, dan gangguan pencernaan.

2. Klasifikasi
 UAP : unstable angina, nyeri tipikal disertai ST depresi atau T inverted Tanpa
disertai peningkatan biomarka jantung
 NSTEMI : Non ST elevasi miokardia infarct, nyeri tipikal disertai ST depresi atau T
inverted dengan disertai peningkatan biomarka jantung
 STEMI : ST elevasi miokardial infarct, nyeri tipikal disertai ST elevasi dan atau T
tinggi, dengan peningkatan biomarka jantung.
Klasifikasi ACS berdasarkan penyebab da kondisi
1. ACS dikarenakan rupture plaque
2. ACS dikarenakan selain oklusi dari rupture plaqu
3. ACS dengan kematian namun biomarker belum tersedia
4. ACS pasca PCI
5. ACS pasca CABG

3. Pemeriksaan Penunjang
Nama pemeriksaan indikasi tindakan
EKG 12 lead Semua pasien yang dicurigai Bila ada perubahan ST dan T atau RBBB
ACS dan LBBB periksa High sensitive troponin
(hs-nTc)
Bila normal namu gejala berulang dapat
diulang pemeriksaan tiap terdapat gejala
Monitor jantung Pasien NSTEMi dan STEMI Pemantauan sama seperti EKG
Hs-nTc Semua pasien yang dicurigai Dilakukan pada 0/1h 0/2h 0/3h.
ACS Bila tinggi >99th atau trdapat
emningkatan antara hasil pertama dan
kedua -> suggestive infark miokardial
Echocardiography Pasien dengan gejala  Dilakukan di IGD dengan tenaga
hemodinamik dan Kesehatan yang kompeten
kecurigaan gangguan
kontraktilitas
ICA Pilihan modalitas utama Invasive menentukan pembuluh mana
pada pasien yang pasti IM yang tersumbat dan bisa digunakan untuk
PCI
CTCA Milihan modalitas pada
pasien yang tidak
konklusive atau masih
dicurigai STEMi meski
troponin tidak meningkat

4. Scoring risiko

TMII score 2-4-7 untuk pembagian kelas nya


5. Tatalaksana
5.1 terapi umum pasien ACS
a. Tirah baring
b. 02 diberikan pada pasien dengan saturasi <90% ata Pa02<60%
c. Aspirin tab 80 mg 4 tablet
d. Ticaglerol tab 90 mg 2 tab + 1 tab tiap 12 jam / Colpidogrel tab 75 mg 4 tablet +
1 tab perhari
e. Nitrogliserin tab 0,4 mg SL 1x (max rep 3x interval 5 menit) / ISDN tab 5 mg SL 1
x (max rep 3x interbal 5 menit)
f. Nitrat maximal maka ganti IV dengan dosis 10ug/menti evaluasi 5 menit ->
naikan dosis 10ug/menit bila belum tercapai hingga maksimal 200
Kontraindikasi nitrat pengunaan sildenafil dalam 24 jam atau tadalafil dalam 48 jam
g. Morfin bila masih nyeri 4mg iv bolus +2 mg ikutan bila dibutuhkan

5.2. NSTEMI
a. Mulai dengan terapi awal
pada semua pasien
b. Lakukan stratifikasi risiko
menentukan jadwal PCI
c. Sebelum PCI diberikan obatan
anticoagulant
Enoxaparin 30mg IV bolus + interval
15mnt 1mg/kgbb SC tiap 12 jam
(perhatian creatinine cleareance <30
turunkan jadi tiap 24 jam)
UFH ( 60 unit/kgbb iv bolus (max4000)
+ 12 unit/kgbb/jam (max1000) (target
aPTT 1,5-2x dari nilai normal)
Fondaparinux 2,5mg injeksi subkutan
setiap hari
d. Beta blocker kecuali ada AV
block
BB bisoprolol tab 10 mg 1x sehari
BB Metoprolo tab 50 1-4 x sehari
e. Statin
Rovuvastatin 1x20mg
Atrovastati 2x20mg
F. ACE Ramipril 1x5 atau 1x10mg
G. 1x30mg lasoprazol
pantoprazole 2x40 mg

6. Terapi jangka panjang

7. Terapi
STEMI
8.

Anda mungkin juga menyukai