PENDAHULUAN
terjamin dan dapat berkembang dengan pesat serta melakukan ekspansi untuk
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 hanya mampu mencapai 5,02%. BPS
prospek yang kurang baik dimasa yang akan datang mengenai sektor ini, hal ini
perusahaan yang tinggi akan menunjukkan prospek yang baik bagi pertumbuhan
1
perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga dapat menarik investor untuk
melakukan investasi.
menghargai nilai buku saham suatu perusahaan (Sabrin et al., 2016). Nilai PBV
yang baik berada diatas 1 dan perusahaan yang memiliki nilai PBV yang tinggi
dengan nilai wajarnya. Apabila harga saham perusahaan semakin tinggi, maka
akan semakin tinggi nilai perusahaan yang akhirnya memberikan harapan kepada
pemegang saham dalam bentuk keuntungan yang lebih besar. Oleh karena itu,
PBV yang tinggi akan memberikan signal bagi investor bahwa perusahaan
memiliki prospek yang baik di masa yang akan datang begitu pula sebaliknya
(Purwohandoko, 2017).
setiap tahunnya, seperti yang dapat terlihat pada grafik 1.1 berikut ini:
1.26
0.96
2
Grafik 1.1 menunjukkan bahwa nilai perusahaan pada sektor manufaktur di
Bursa Efek Indonesia cenderung menurun setiap tahunnya. Hal ini dapat
agar tetap bertahan pada sektor ini dan terus memberikan kontribusinya pada
sehingga investor tetap memilih saham perusahaan. Nilai perusahaan yang tidak
ini dapat disebabkan oleh kinerja lingkungan yang belum menciptakan lingkungan
yang baik (green). Kinerja lingkungan pada saat ini menjadi perhatian investor
menjadi 5 peringkat yaitu 1) emas, adalah usaha dan/atau kegiatan yang telah
efesien dan melakukan upaya tanggungjawab sosial dengan baik, 3) biru, adalah
3
perundang-undangan yang berlaku, 4) merah, adalah upaya pengelolaan
(Menlhk, 2019).
peserta PROPER, 1.812 perusahaan yang memiliki peringkat biru, merah dan
2019, tidak ada satupun perusahaan yang terdaftar sebagai peringkat emas dan
hitam, namun beberapa perusahaan hanya berada pada peringkat hijau, biru, dan
merah. Masih sedikitnya perusahaan pada sektor manufaktur ini yang meraih
4
predikat emas dan hijau menandakan masih lemahnya perwujudan transparansi
pemanfaatan sumber daya secara efisien dan melakukan upaya tanggung jawab
sosial dengan baik. Peringkat Biru adalah untuk usaha dan atau kegiatan yang
2020).
perusahaan Garuda Metalindo Tbk, Sekar Bumi Tbk, Kino Indonesia Tbk,
Mustika Ratu Tbk. Hal ini disebabkan karena adanya pengelolaan lingkungan
5
lingkungan hidup, penerapan sistem manajemen lingkungan, efisiensi energi,
Sedangkan beberapa perusahaan yang termasuk kedalam peringkat biru dan hijau
PROPER. Namun kinerja lingkungan beberapa perusahaan ini juga belum dapat
perusahaan ini tidak peduli dengan lingkungan, sedangkan yang kita ketahui suatu
bisnis terdiri dari 3P (Profit, people, planet). Jika pada suatu perusahaan hanya
menggunakan 2P seperti people dan profit saja, tanpa memikirkan planet, maka
akhirnya tidak akan sesuai dengan berdirinya bisnis itu sendiri. Inilah yang
upaya yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik
Lingkungan yang baik akan membentuk citra perusahaan yang positif dan adanya
6
yang memiliki penilaian yang baik di masyarakat karena menunjukkan tingginya
yang lebih besar kepada pemegang saham yang akhirnya dapat membuat nilai
tindakan yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku, seperti adanya
perusahaan (GCG) sudah banyak dilakukan sampai saat ini, namum pada
penelitian ini lebih ditekankan hasil yang berbeda, karena menggunakan metode
itu akan mempengaruhi nilai perusahaan. Dalam penelitian ini GCG sebelumnya
ada yang meneliti pengaruh GCG secara langsung terhadap nilai perusahaan, ada
yang berpengaruh signifikan dan tidak signifikan, ada yang negatif dan ada yang
positif. Ketika penerapan tata kelola perusahaan meningkat, maka akan diikuti
7
dengan peningkatan nilai perusahaan, seperti yang kita ketahui tata kelola
perusahaan di Indonesia saat ini masih kurang baik, sehingga dalam penelitian ini
mengambil variabel tata kelola perusahaan. Karena tata kelola perusahaan yang
masih kurang baik akan berdampak juga pada nilai perusahaan yang kurang baik.
Tata kelola perusahaan yang masih kurang baik juga akan berdampak pada
PROPER. Oleh karena itu, pelaksanaan corporate governance yang baik dapat
adanya growth company di perusahaan. Adanya growth company yang baik akan
(tingkat pengembalian) yang lebih besar dari adanya growth company yang tinggi.
8
bagi perusahaan secara menyeluruh terhadap pertumbuhan perusahaan yang
akan menggambarkan profitabilitas yang akan datang (Dewi & Sujana, 2019).
penelitian yang dilakukan oleh Ardani (2018) dan Budiharjo (2019) yang
perusahaan, sedangkan penelitian Bukit et al., (2018) dan Pratiwi & Setyoningsih
sedangkan Endri & Fathony (2020) dan Syaifulhaq et al., (2020) menunjukkan
9
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah alat ukur
SML ISO 14001 dalam mengukur kinerja lingkungan, sedangkan penelitian ini
menggunakan PROPER. Hal ini dikarenakan SML ISO 14001 memiliki berbagai
kekurangan seperti bersifat sukarela, di audit oleh pihak independen dan tidak
yang wajib, di audit oleh pihak KLH (Kementerian Lingkungan Hidup) yang
hasilnya lebih dapat dipercaya dan tidak subjektif, serta hasil PROPER terdiri dari
lingkungan maka akan direspon positif oleh investor melalui fluktuasi harga
membuat peneliti tertarik dan termotivasi untuk melakukan penelitian ini kedalam
10
1.2 Rumusan Masalah
Berdasakarn latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dapat ditarik
rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah environmental performance berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
2. Apakah growth company berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
3. Apakah good corporate governance mampu memperkuat hubungan
environmental performance terhadap nilai perusahaan?
4. Apakah good corporate governance mampu memperkuat hubungan growth
company terhadap nilai perusahaan?
1.3 Tujuan Penelitian
Manfaat Praktisi:
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alat bagi perusahaan untuk
11
environmental performance dan growth company sehingga dapat
3. Untuk Regulator
kinerja perusahaan yang terkait dengan variabel dalam penelitian ini untuk
Manfaat Akademisi:
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
13
legitimasinya, yang selanjutnya akan mengancam kelangsungan perusahaan
(Deegan, 2002).
sosial dan lingkungan yang memiliki implikasi akutansi pada pelaporan dan
perusahaan harus menjalankan kegiatannya sesuai dengan norma dan nilai- nilai
investor yang akan melakukan investasi. Sinyal ini dapat berupa informasi
terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak investor karena pihak
14
akan datang dibandingkan dengan pihak luar, Minar Simanungkalit (dalam
hamidy 2015).
dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan
tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. Teori sinyal ini juga menjelaskan
besarkan laba dan membantu pengguna laporan keuangan dengan menyajikan data
yang tepat. Asumsi utama dari teori sinyal ini memberikan ruang bagi investor
perusahaan dan profitabilitas menunjukkan nilai yang berubah, hal ini otomatis
perusahaan.
agensi adalah sebuah kontrak antara satu atau lebih orang (prinsipials)
15
kegiatan atas nama prinsipials yang melibatkan pendelegasian beberapa
Teori agensi berfokus pada penyelesaian dua masalah yang dapat terjadi
pada hubungan agensi itu sendiri. Pertama adalah munculnya masalah keagenan,
ini muncul ketika (1) adanya konflik antara tujuan prinsipal dan agents, dan (b)
sulit atau mahal bagi prinsipal untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi
pada agents tersebut. Masalahnya di sini adalah bahwa pihak prinsipal tidak dapat
memverifikasi bahwa agen telah berperilaku dengan tepat. Kedua adalah masalah
pembagian risiko yang muncul ketika prinsipal dan agents memiliki sikap yang
berbeda terhadap risiko. Masalahnya di sini adalah bahwa prinsipal dan agents
mungkin memiliki aksi atau tindakan yang berbeda karena preferensi risiko yang
Masalah agensi terbagi kedalam dua aspek, yaitu (1) adanaya moral
hazard (bahaya moral) yang mengacu kepada kurangnya upaya dari pihak agent
atau dapat dikatakan bahwa agen lalai, dan (2) adanya adverse selection (salah
seleksi), hal ini mengacu kepada bahwa agen menyebut dirinya memiliki
keterampilan atau kemampuan tertentu ketika dia hendak dipilih namun kenyataan
tidak seperti itu. Hal ini terjadi karena prinsipals tidak dapat sepenuhnya
manfaat/utilitas, maka besar kemungkinan agen tidak akan selalu bertindak demi
yang sesuai untuk agen dan akan mengeluarkan biaya untuk memantau kegiatan
16
menyimpang agen. Dalam keadaan tertentu, agen akan dibayar untuk menjamin
informasi mengenai keadaan perusahaan. Arus informasi yang lebih besar dapat
daya untuk kepentingan terbaik prinispals atau tidak (Huang & Zhang, 2012).
investor dan membuat kinerja perusahaan dan nilai perusahaan menjadi lebih baik
17
memadai dan efektif adalah salah satu langkah yang memungkinkan untuk
harga saham (Handayani, 2015). Harga saham yang tinggi membuat nilai
perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan akan berpengaruh pada persepsi investor
dimana akan mempengaruhi mereka untuk semakin percaya dan yakin mengenai
prospek perusahaan. Oleh karena itu, investor bukan saja percaya dengan
kemampuan perusahaan saat ini, namun investor juga yakin dengan kemampuan
Nilai perusahaan yang rendah akan membuat investor tidak tertarik untuk
yang akan diterima oleh pemegang saham di masa yang akan datang. Nilai
perusahaan tercemin dari harga saham yang stabil, yang dalam jangka panjang
mengalami kenaikan, semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula nilai
perusahaan.
2018). Selain itu, nilai perusahaan memiliki pengaruh yang besar terhadap
18
keputusan investasi. Dalam mengambil keputusan investasi, investor cenderung
tersebut memiliki nilai perusahaan yang tinggi, maka akan memiliki prospek yang
baik bagi pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga dapat
Terdapat beberapa alat ukur yang dapat digunakan untuk menghitung nilai
perusahaan, antara lain (Purwohandoko, 2017; Sabrin et al., 2016; dan Syafitri et
al., 2018): (1) harga saham, mencerminkan bagaimana keadaan nilai suatu
estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap
rupiah investasi dimasa depan, (3) market book ratio, digunakan untuk mengukur
untuk mengevaluasi nilai pasar perusahaan saat ini relatif terhadap nilai bukunya,
(4) dividend payout ratio, untuk mengetahui berapa persen pendapatan yang
earning ratio, merupakan rasio antara tingkat harga pasar perlembar saham
dan (6) price book value, rasio ini menggambarkan seberapa besar pasar
menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Keberadaan PBV sangat penting
yang berjalan dengan baik, umumnya memiliki rasio Price Book Value di atas
satu (> 1), yang mencerminkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai
bukunya. Price Book Value yang tinggi mencerminkan tingkat kemakmuran para
dari perusahaan.
19
2.1.5 Environmental Performance
adalah hasil yang dapat diukur dari sistem manajemen lingkungan, yang terkait
dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan
penegakan hukum.
oleh suatu lembaga yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Konsep ini
terbentuk sebagai akibat dari persepsi bahwa perusahaan perannya tidak semata-
sebenarnya dalam setiap aktivitas bisnis terdapat tanggung jawab dan tujuan sosial
serta tanggung jawab lingkungan yang harus dilakukan secara baik oleh
performance perusahaan.
20
Sedangkan Suratno (dalam Putra dan Utami, 2017) menyebutkan bahwa
dari prestasi perusahaan mengikuti program PROPER yang merupakan salah satu
instrumen informasi.
aspirasi
21
denagan hasil keuangan tertentu, dan sebagainya menjamin ketersediaan
sumber daya.
pengukuran.
angkut.
(PROPER). Program ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh
Selanjutnya Ikhsan (2009) menyatakan bahwa hasil dari suatu penilaian yang
22
data internal yang ditetapkan oleh instansi maupun data eksternal yang berasal
berkelanjutan dalam proses produksi dan jasa, dengan jalan penerapan sistem
masyarakat.
menggunakan warna, mulai dari yang terbaik emas, hijau, biru, merah, hingga
pada perusahaan dengan hanya melihat warna yang ada. Kriteria Penilaian
PROPER yang lebih lengkap dapat di lihat pada Peraturan Menteri Negara
sebagai berikut:
23
a. Emas (Sangat Baik)
jawab sosial dengan baik. Peringkat hijau diartikan sebagai penilaian skor
c. Biru (Baik)
d. Merah (Buruk)
kriteria buruk.
24
e. Hitam (Sangat Buruk)
Untuk usaha dan atau kegiatan yang sengaja melakukan perbuatan atau
buruk.
total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Pertumbuhan perusahaan dalam pecking
Dalam hal ini, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan perusahaan yang cepat
untuk kegiatan operasi dan investasi. Peningkatan jumlah aset, baik aset lancar
tinggi sehingga melebihi jumlah laba ditahan, maka akan terjadi peningkatan
25
lain dianggap ceteris paribus, maka peningkatan aset akan menyebabkan
internal maupun eksternal, karena pertumbuhan yang baik memberi anda bagi
yaitu:
26
Penerapan GCG dilakukan sebagai upaya untuk melindungi para
korupsi dan penipuan akuntansi dalam laporan keuangan dan yang paling utama
adanya peristiwa tersebut (Natalia & Zulaikha, 2012). Terdapat lima asas GCG
1. Transparansi (Transparency)
material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh
(2) Informasi yang harus diungkapkan meliputi, tetapi tidak terbatas pada,
27
susunan dan kompensasi pengurus, pemegang saham pengendali,
kondisi perusahaan.
pribadi.
2. Akuntabilitas (Accountability)
itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan
28
dan selaras dengan visi, misi, nilai-nilai perusahaan (corporate
system).
3. Responsibilitas (Responsibility)
sebagai good corporate citizen. Dalam pedoman umum GCG ini, terdapat
29
(2) Perusahaan harus melaksanakan tanggung jawab sosial dengan antara
yang memadai.
4. Independensi (Independency)
diintervensi oleh pihak lain. Pedomoan pokok pelaksanaan dalam asas ini
30
kewajaran dan kesetaraan, dengan pedoman pokok pelaksanaan sebagai
berikut:
kedudukan masing-masing.
31
Pengungkapan GCG akan memberikan informasi yang dapat
didalam perusahaan. Informasi ini dapat digunakan investor sebagai alat untuk
perusahaan dan nilai perusahaan menjadi lebih baik (Syafitri, Nuzula, & Nurlailty,
2018).
32
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Nama dan
Judul Variabel
No Tahun Hasil
Penelitian Penelitian
Penelitian
1 Mazda Eko Sri Pengaruh • Kinerja • Kinerja lingkungan
Tjahjono Kinerja Lingkungan berpengaruh signifikan
(2013) Lingkungan • Nilai terhadap kinerja
Terhadap Nilai Perusahaan keuangan
Perusahaan Dan • Kinerja • Kinerja lingkungan
Kinerja Keuangan tidak berpengaruh
Keuangan signifikan terhadap
nilai perusahaan
• Kinerja keuangan
berpengaruh signifikan
terhadap nilai
perusahaan
• Kinerja lingkungan
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja
keuangan melalui nilai
perusahaan.
33
signifikan terhadap
PBV.
• ROA dapat bertindak
sebagai mediator
pengaruh DER, SG,
dan DPR terhadap
PBV.
34
Sujana (2019) Likuiditas, positif terhadap nilai
Pertumbuhan • Pertumbuhan perusahaan
Penjualan, dan Penjualan • Pertumbuhan penjualan
Risiko Bisnis • Risiko Bisnis berpengaruh positif
terhadap Nilai • Nilai terhadap nilai
Perusahaan Perusahaan perusahaan
• Risiko bisnis
berpengaruh negatif
terhadap nilai
perusahaan.
35
Corporate • Corporate Responsibility dan
Governance Environmental Return On Assets
dalam • Responsibility (ROA) berpengaruh
Determinan • Good positif terhadap nilai
Nilai Corporate perusahaan.
Perusahaan Governance • Corporate governance
• Firm Value terbukti memperkuat
pengaruh Return On
Assets (ROA) dan
Corporate
Environmenta
Responsibility terhadap
nilai perusahaan.
36
profitabilitas,
perusahaan ukuran,
leverage dan
pertumbuhan memiliki
beberapa pengaruh
pada nilai perusahaan.
37
perusahaan Nilai Perusahaan
manufaktur • Struktur Modal
yang terdaftar berpengaruh signifikan
di bursa efek terhadap ROE.
indonesia tahun • Profitabilitas, Growth
2013-2017 Opportunity, dan
Struktur Modal secara
bersama-sama
berpengaruh signifikan
terhadap Nilai
Perusahaan (PBV).
38
nilai perusahaan.
• Struktur modal tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
nilai perusahaan.
39
Perusahaan, Perusahaan perusahaan.
Ukuran • Ukuran • Pertumbuhan
Perusahaan Dan Perusahaan perusahaan memberi
Profitabilitas • Profitabilitas hasil positif pengaruh
Terhadap Nilai • Nilai terhadap nilai
Perusahaan Perusahaan perusahaan.
• Ukuran perusahaan
berpengaruh positif
terhadap nilai
perusahaan.
• Profitabilitas
berpengaruh positif
terhadap nilai
perusahaan.
40
terhadap nilai
perusahaan
melalui.
41
Meningkatkan nya nilai perusahaan dan sesuai dengan norma atau
usaha tidak hanya berfokus kepada mencari keuntungan yang besar tetapi turut
memberikan citra dan dampak bagi masyarakat serta kemajuan suatu perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Ardani (2018) dan Budiharjo (2019) yang
investor yang akan melakukan investasi. Sinyal ini dapat berupa informasi
keinginan pemilik perusahaan atau investor (Wolk, et al., 2001). Jika perusahaan
42
mampu mewujudkan apa yang diinginkan oleh investor, maka dapat
Salah satu informasi yang dapat diberikan manajer yaitu melalui laporan
meningkatkan laba yang tinggi, prinsip ini dilakukan untuk mencegah perusahaan
keuangan dengan menyajikan data yang tepat. Asumsi utama dari teori sinyal ini
yang berubah, hal ini otomatis memberikan informasi pada investor dalam
dan agent, dimana agent diminta untuk melakukan semua kegiatan atas nama
43
2005). Semakin informasi yang dikeluarkan perusahaan akan meningkat persepsi
investor yang lebih baik. Apabila investor semakin memiliki pandangan yang baik
serta perusahaan tidak hanya berfokus kepada mencari keuntungan yang besar
dapat memberikan citra dan dampak bagi masyarakat serta kemajuan suatu
baik maka masyarakat dan para investor akan memberikan dampak positif.
akan memiliki dana yang cukup serta kinerja lingkungan yang baik untuk
semakin mampu memberikan keuntungan yang besar kepada investor dan nilai
44
Penelitian yang dilakukan oleh Retno (2017) dan Hardiningsih et al.,
sisi lainnya, manajemen harus bertindak sebagai agen pemegang saham untuk
kelompok dalam jangka panjang (Freeman et all, 1984). Oleh karena itu,
dalam pengungkapan informasi yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Hal ini
45
Good corporate governance (GCG) ini menjadi sangat penting bagi
total aset dimana pertumbuhan aset masa lalu akan menggambarkan profitabilitas
operasional dan keuangan dari perusahaan yang diambil alih. sistem ini akan
mereka tidak kehilangan posisi mereka saat ini. Oleh karena itu, stakeholder akan
46
menilai adanya sistem corporate governance yang baik yang diterapkan oleh
yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dibangun kerangka berpikir seperti
Enviromental
Performance H1
(X1)
Nilai
Perusahaan
(Y)
Growth H2
Company H3
(X2)
H4
Good Corporate
Governance
(Z)
47
BAB 3
METODE PENELITIAN
Efek Indonesia tahun 2016-2019, dengan memperoleh data dari Bursa Efek
3.2.1 Populasi
orang, kejadian, atau benda yang mempunyai karakteristik tertentu, yang berada
sebanyak 60 perusahaan.
3.2.2 Sampel
48
2. Perusahaan tersebut telah menerbitkan dan melaporkan laporan keuangan
yang telah di audit secara teratur dan lengkap selama periode amatan yakni
Dari kriteria tersebut, maka jumlah sampel untuk penelitian ini sebanyak 60
49
28 BOLT Garuda Metalindo Tbk
29 GDYR Goodyear Indonesia Tbk
30 INDS Indospring Tbk
31 ARGO Argo Pantes Tbk
32 BELL Trisula Textile Industries Tbk
33 CNTX Century Textile Industry (PS) Tbk
34 INDR Indo-Rama Synthetics Tbk
35 TFCO Tifico Fiber Indonesia Tbk
36 KBLI KMI Wire and Cable Tbk
37 VOKS Voksel Electric Tbk
38 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
39 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
40 DLTA Delta Djakarta Tbk
41 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
42 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk
43 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk
44 SKBM Sekar Bumi Tbk
45 ULTJ Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk
46 GGRM Gudang Garam Tbk
47 HMSP HM Sampoerna Tbk
48 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk
49 MERK Merck Tbk
50 SCPI Merck Sharp Dohme Pharma Tbk
51 SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk
52 KINO Kino Indonesia Tbk
53 MBTO Martina Berto Tbk
54 MRAT Mustika Ratu Tbk
55 UNVR Unilever Indonesia Tbk
56 CINT Chitose Internasional Tbk
57 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk
58 LPCK Lippo Cikarang Tbk
59 AKRA AKR Corporindo Tbk
60 UNTR United Tractors Tbk
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
berhubungan dengan variabel yang diteliti. Data sekunder adalah data yang
50
masyarakat pengguna data. Data tersebut adalah data kuantitatif yang berwujud
makna dari data tersebut. Penelitian ini menggunakan data historis yang diambil
selama kurun waktu tahun 2016-2019. Data-data tersebut diperoleh dari Bursa
media tulis berupa website www.idx.co.id, maupun laporan bulanan dan tahunan
dipublikasikan melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI). Data-data yang
moderasi yang diperoleh dengan cara mengutip langsung maupun mengolah data
Pengertian dari variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini terdapat
satu variabel dependen, dua variabel independen dan satu variabel moderasi.
A. Variabel Dependen
51
Variabel dependen adalah variabel yang tergantung dan dipengaruhi oleh
variabel lain (Kuncoro, 2010). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
1. Nilai Perusahaan
perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon investor apabila
a. PBV
PBV atau Price to Book Value, merupakan salah satu rasio pasar,
membandingkan antara harga saham perlembar dengan nilai buku ekuitas per
Harga Saham
PBV =
BV
B. Variabel Independen
baik secara positif atau negative atau variabel yang tidak tergantung pada variabel
1. Environmental Performance
2018).
Kriteria PROPER :
2. Growth Company
52
Growth Company merupakan pertumbuhan perusahaan yang menunjukkan
sejauh mana kemampuan perusahaan untuk tumbuh dan berkembang dari salah
Keterangan :
t = Tahun sekarang
C. Variabel Pemoderasi
X ij
CGPI j= X 100 %
nj
dalam suatu bentuk tabel definisi operasional variabel seperti pada Tabel 3.2
berikut:
53
merupakan persepsi Harga pasar per saham
investor terhadap
tingkat keberhasilan
Nilai buku per lembar saham
perusahaan dan
Perusahaan
prospek perusahaan di
(Y)
masa depan yang
sering dikaitkan
dengan harga saham.
(Handayani, 2015) (Handayani, 2015)
Corporate Governance
adalah sebuah sistem
yang mengarahkan dan X ij
mengendalikan
CGPI j= X 100 %
nj
perusahaan untuk
mencapai
Corporate keseimbangan antara
2. Governance kekuatan kewenangan Rasio
(Z) dan
pertanggungjawaban
kepada pemilik
perusahaan
(Mukherjee & Sen,
(Mukherjee & Sen, 2019)
2019)
Environmental Kriteria PROPER :
Performance adalah 1= Hitam
suatu kegiatan
Environment 2= Merah
perusahaan untuk
3 al 3= Biru Ordinal
menciptakan praktik
Performance 4= Hijau
hijau dan memulihkan
(X1) 5= Emas
pelestarian
lingkungan.
(Bukit et al., 2018) (Bukit et al., 2018)
Growth Company
adalah pertumbuhan Sales Growth =
perusahaan yang
menunjukkan sejauh Penjualant −Penjualant−1
mana kemampuan Penjualant −1
Growth perusahaan untuk
4 Rasio
Company tumbuh dan
(X2) berkembang dari salah
satu pertumbuhan aset
perusahaan.
(Fajaria, 2018)
(Fajaria, 2018)
54
3.6.1. Analisis Deskriptif
menggunakan program PLS (Partial Least Square) untuk menguji hubungan antar
bekerja dengan ukuran sampel yang relatif kecil (30 sampai 100), mengingat PLS
memiliki ukuran sampel data minimal 100 (Urbach & Ahlemann, 2010).
adalah :
(model komplek).
3. Hasil tetap kokoh walaupun terdapat data yang tidak normal dan hilang.
55
4. Menghasilkan variabel laten independen secara langsung berbasis cross-
8. Dapat digunakan pada data dengan tipe skala berbeda, yaitu: nominal, rasio,
1. PLS (Partial Least Square) merupakan metode analisis data yang didasarkan
asumsi sampel tidak harus besar, yaitu jumlah sampel kurang dari 100 bisa
2. PLS (Partial Least Square) dapat digunakan untuk menganalisis teori yang
masih dikatakan lemah, karena PLS (Partial Least Square) dapat digunakan
untuk prediksi.
perhitungan olgaritma.
dengan menghitung total varian yang terdiri atas varian umum (common
56
variance), varian spesifik (specific variance), dan varian error (error
variance). Sehinggan total varian menjadi tinggi. Terdapat tiga uji dalam
analisis PLS yaitu measurement model (outer model), structural model (inner
model) meliputi uji validitas convergent validity, discriminant validity, dan uji
formatif yaitu:
57
Pengujian inner model atau model struktural dilakukan untuk melihat
hubungan antara konstruk, nilai signifikansi dan R-square dari model penelitian.
dependen, Stone-Geisser Q-square test untuk predictive relevance dan uji t serta
dengan PLS dimulai dengan melihat R-square untuk setiap variabel laten
ditolak dengan menggunakan tingkat alfa 5% (0,05), dengan kriterai apabila nilai
P-value < 0,05 maka dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh variabel
melihat arah pengaruh dari masing-masing variable dengan melihat nilai koefisien
jalur (path coefficient). Apabila nilai koefisien jalur memiliki tanda positif, maka
58
BAB 4
Secara historis, pasar modal telah lahir jauh sebelum Indonesia merdeka.
Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak zaman colonial Belanda dan
tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh
Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan
pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada
disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan
berbagai kondisi yang menyebabkan operasi Bursa Efek tidak dapat berjalan
sebagaimana mestinya.
tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan
seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Secara
berikut:
59
1. 14 Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia
3. 1925 – 1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa
4. Awal tahun 1939 : Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di
5. 1942 – 1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia
II.
tidak aktif.
10. 1977 – 1987 : Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten
60
11. 1987 : Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87)
12. 1988 – 1990 : Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal
meningkat.
13. 2 Juni 1988 : Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola
19. 1995 : Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya.
61
21. 2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote
trading).
22. 2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta
Struktur Pasar Modal Indonesia telah diatur oleh UU No.8 Tahun 1995
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan minimum.
62
Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif
N Min Max Mean Std. Deviation
PBV 240 -58,84 63,59 2,57 9,432255
EP 240 2,00 4,00 3,00 0,397955
GC 240 -1,00 2,12 0,09 0,248783
GCG 240 40,00 98,00 71,00 16,47293
Valid N (listwise) 240
Sumber: Hasil Olahan, 2020.
Hasil analisis statistik deskriptif pada tabel 4.1 mengenai nilai perusahaan
sebesar 63,59 dengan rata-rata nilai perusahaan dalam penelitian adalah sebesar
2,57 dan standar deviasi 9,432255. Nilai rata-rata masih jauh dari nilai maksimum
dalam penelitian ini yang memiliki nilai perusahaan yang cenderung rendah.
Perkembangan nilai perusahaan yang diukur dengan price to book value (PBV)
mengalami penurunan yang terus menerus selama periode amatan dan pada tahun
prospek yang kurang baik pada sektor ini dimasa yang akan datang yang
63
memberikan keuntungan yang besar bagi investor yang dapat menyebabkan
tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai minimun pada variabel ini adalah 2, nilai
maksimumnya adalah 4 dan nilai rata-rata yang diperoleh adalah 3. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai PROPER pada sektor ini cenderung berkisar dibawah
diangka 3 yang artinya masih banyak perusahaan pada sektor ini yang memiliki
pada sektor ini dapat dilihat pada tabel 4.2 yang menunjukkan bahwa rata-rata
nilai PROPER setiap tahunnya adalah sama yaitu 3 (tiga) artinya rata-rata
perusahaan berada pada peringkat biru dan tidak ada perkembangan yang
menunjukkan bahwa nilai minimun pada variabel ini adalah -1,00, nilai
maksimumnya adalah 2,12 dan nilai rata-rata yang diperoleh adalah 0,09. Hal ini
Perkembangan growth company pada sektor ini dapat dilihat pada tabel 4.2
bagi perusahaan untuk bertumbuh dan berkembang, bahkan pada tahun 2019
pertumbuhan perusahaan hanya berada pada 1%, turun secara signifikan dari
64
Analisis statistik deskriptif mengenai good corporate governance dari
tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai minimun pada variabel ini adalah 40, nilai
maksimumnya adalah 98 dan nilai rata-rata yang diperoleh adalah 71. Hal ini
bahwa masih terbatasnya informasi yang diterima pihak luar perusahaan mengenai
sektor ini.
maksimal. Hal ini menandakan bahwa ada itikad yang baik dari perusahaan untuk
keadaan perusahaan pada pihak luar perusahaan. Tindakan ini akan mendorong
65
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Measurement Model (Outer model)
Model Fit and Quality Indices Indeks P-value Kriteria Keterangan
Average Path Coefficient (APC) 0,276 P<0,001 P < 0,05 Diterima
Average R-Squared (ARS) 0,727 P<0,001 P < 0,05 Diterima
Average Adjusted R-Squared (AARS) 0,722 P<0,001 P < 0,05 Diterima
≤ 5 dan
Average Block VIF (AVIF) 2,096 Diterima
idealnya ≤ 3,3
≤ 5 dan
Average Full Collinearity VIF (AFVIF) 3,271 Diterima
idealnya ≤ 3,3
Small ≥ 0,1;
TenenhausGoF (GoF) 0,853 Medium ≥ 0,25; Large
Large ≥ 0,36
Sympson's Paradox Ratio (SPR) 1,000 ≥ 0,7 Diterima
R-Squared Contribution Ratio (RSCR) 1,000 ≥ 0,9 Diterima
Statistical Suppression Ratio (SSR) 1,000 ≥ 0,7 Diterima
Nonlinear Bivariate Causality Direction
0,875 ≥ 0,7 Diterima
Ratio (NLBCDR)
Sumber: Hasil Olahan, 2020.
(APC) sebesar 0,332 dengan p-value sebesar <0,001 lebih besar daripada 0,05,
Average R-Squared (ARS) sebesar 0,771 dengan p-value < 0,001 lebih besar
daripada 0,05 dan Average Adjusted R-Squared (AARS) sebesar 0,765 dengan p-
value < 0,001 lebih besar daripada 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model dalam
Inflation Factor (AVIF) sebesar 2,096 lebih kecil daripada nilai 3,3 dan average
Full Collinearity Variance Inflation Factor (AFVIF) sebesar 3,271 lebih kecil
daripada nilai 3,3, maka hal ini dapat diartikan bahwa tidak ada masalah
multikolonieritas antar indikator dan antar variabel eksogen. Tabel 4.3 juga
menunjukkan bahwa Tenenhaus Goodness Of Fit sebesar 0,853 lebih besar dari
pada 0,36, artinya large yang menunjukkan bahwa kekuatan prediksi model
66
Berdasarkan tabel 4.3, maka diketahui nilai indeks Symson’s Paradox
Ratio (SPR) sebesar 1,000 lebih besar daripada 0,70, artinya dapat diterima.
Kemudian nilai R-Squared Contribution Ratio (RSCR) sebesar 1,000 lebih besar
daripada 0,90 artinya dapat diterima. Nilai Statistical Suppression Ratio (SSR)
sebesar 1,000 lebih besar daripada 0,70 artinya dapat diterima. Lalu nilai
besar daripada 0,70 yang artinya dapat diterima. Indeks-indeks tersebut bermakna
Adjusted R-
Struktur R-squared
squared
dependen nilai perusahaan (PBV) sebesar 0,722 artinya sebesar 72,2% variabel
dan good corporate governance sebagai pemoderasi serta sisanya sebesar 27,8%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
67
4.3.1 Pengujian Koefisien Jalur Pengaruh Langsung
independen dan variabel dependen dapat dilihat dari nilai koefisien jalur dan titik
kritis yang signifikan pada tingkat alfa 5% (0,05). Hasli pengujian langsung dapat
68
Berdasarkan tabel 4.9 diperoleh nilai path coefficients sebesar 0,11 dan
nilai p-value (0,004) lebih kecil daripada tingkat alfa 5% (0,05), yang artinya
perusahaan. Oleh karena itu, hipotesis pertama (H1) yang diajukan dalam
penelitian diterima.
Berdasarkan tabel 4.9 diperoleh nilai nilai path coefficients sebesar 0,27
dan nilai p-value (<0,01) lebih kecil daripada tingkat alfa 5% (0,05), yang artinya
Oleh karena itu, hipotesis kedua (H2) yang diajukan dalam penelitian diterima.
Berdasarkan tabel 4.9 diperoleh nilai path coefficients sebesar 0,47 dan
nilai p-value (<0,01) lebih kecil daripada tingkat alfa 5% (0,05), yang artinya
Berdasarkan tabel 4.9 diperoleh nilai path coefficients sebesar 0,25 dan
nilai p-value (<0,01) lebih kecil daripada tingkat alfa 5% (0,05), yang artinya
terhadap nilai perusahaan. Oleh karena itu, hipotesis ketiga (H4) yang diajukan
69
70
4.4 Pembahasan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan karena semakin baik
lingkungan dan masyarakat sekitar, hal ini akan memberikan kesan yang positif
Hasil penelitian ini juga selaras dengan hasil analisis deskriptif yang
nilai PROPER yang setiap tahunnya adalah sama yaitu 3 (tiga) artinya rata-rata
perusahaan berada pada peringkat biru dan tidak ada perkembangan yang
selaras dengan terjadinya penurunan nilai perusahaan setiap tahunnya. Hal ini
performance dan nilai perusahaan. Tidak adanya perkembangan yang baik pada
71
dijadikan sebagai tempat berinvestasi yang menyebabkan turunnya nilai
perusahaan.
PROPER yang masih belum maksimal, dengan peringkat yang masih berada
disekitar biru, merah dan hitam. Masih terdapat beberapa kasus saat ini bahwa
keadaan masyarakat sekitar dan tidak melakukan penanaman ulang. Hal ini
berfokus kepada mencari keuntungan yang besar tetapi turut serta memperhatikan
nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh Ardani (2018) dan Budiharjo
dan signifikan terhadap nilai perusahan karena semakin besar peluang untuk
bertumbuh dimasa yang akan datang menandakan bahwa adanya prospek yang
72
baik yang dapat memberikan keuntungan bagi stakeholder, kemudian hal ini akan
menjadi signal yang positif bagi pasar bahwa perusahaan memiliki pertumbuhan
terkhusus para investor yang akan melakukan investasi. Sinyal ini dapat berupa
tersebut berupaa sinyal positif maka investor akan merespon dengan baik
Hasil penelitian ini juga selaras dengan hasil analisis deskriptif yang
menunjukkan adanya hubungan yang positif antara growth company dan nilai
mengalami penuruan yang terus menerus bahkan pada tahun 2019, pertumbuhan
rata-rata perusahaan pada sektor manufaktur hanya berkisar 1%, ini selaras
dengan adanya penurunan nilai perusahaan pada periode amatan yang sama. Hal
ini menandakan bahwa pasar merespon sinyal yang dikeluarkan perusahaan yaitu
memberikan keuntungan yang lebih besar dan perusahaan pada sektor ini akan
73
mengalami penurunan harga saham akbiat kurangnya permintaan dan penawaran
atas saham perusahaan dan juga dapat menyebabkan perusahaan kekurangan dana
Hasil penelitian ini juga didukung oleh Fajaria (2018) dan Putri (2020)
perusahaan.
adanya hubungan antara principial dan agent, dimana agent diminta untuk
memasang sebuah sistem informasi dan mengawasi agents, salah satu sistem
meningkat persepsi investor yang lebih baik yang menyebabkan investor semakin
74
memiliki pandangan yang baik terhadap perusahaan maka ini akan meningkatkan
nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh adanya hasil analisis deskriptif
belum maksimal dan didorangn dengan masih rendahnya peringkat PROPER pada
memberikan perhatiannya kepada tata kelola perusahaan yang baik karena apabila
tidak hanya berfokus kepada mencari keuntungan yang besar tetapi turut serta
meningkatkan kinerja lingkungan yang baik. Hal ini akan berdampak pada kinerja
Hasil penelitian ini juga didukung oleh Retno (2017) dan Hardiningsih et
75
4.4.4 Pengaruh Good Corporate Governance Yang Mampu Memperkuat
dengan adanya pengelolan tata perusahaan yang baik akan mencerminkan bahwa
perusahaan dapat dipercaya sehingga stakeholder akan merasa nyaman dan aman
informasi yang dilakukan oleh perusahaan akan digunakan oleh stakeholder untuk
atau ketika suatu kesalahan yang terjadi diperusahaan, maka stakeholder akan
menggunakan informasi dari sistem tata kelola ini sebagai dasar pemeriksaan.
Hasil penelitian ini juga selaras dengan hasil analisis deskriptif yang
periode amatan yang sama. Hal ini menandakan bahwa pasar merespon sinyal
76
yang dikeluarkan perusahaan yaitu adanya pertumbuhan yang tidak pesat dan
investor memilih perusahaan lain dan terjadinya penurunan nilai perusahaan. Oleh
mendatang dan akan memberikan dampak positif kepada nilai perusahaan. Oleh
77
BAB 5
5.1. Kesimpulan
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:
sendiri namun kepada lingkungan dan masyarakat sekitar, hal ini akan
nilai perusahaan.
kemudian hal ini akan menjadi signal yang positif bagi pasar bahwa
nilai perusahaan.
78
dalam kegiatannya sehingga akan memperkuat kinerja lingkungan yang
akan merasa nyaman dan aman untuk berinvestasi, maka ini dapat
perusahaan.
5.2. Keterbatasan
2) Penelitian ini juga berfokus pada sektor manufaktur dalam menilai kinerja
79
5.3. Saran
biaya lebih efektif, agar dapat memberikan sinyal yang baik kepada pasar
80
keterbukaan informasinya sebelum menanamkan modalnya dan
dan publikasi perusahaan agar dapat memberikan informasi yang baik dan
6) Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan bacaan dan
81
DAFTAR PUSTAKA
82
Handayani, I. (2015). Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Katalogis,
3(9), 21–30.
Harahap, R. (2019). Pengaruh Profitabilitas , Growth Opportunity Dan Stuktur
Modal Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2017. 11(1), 175–187.
Hardiningsih, P., Fatmawati, T., & Srimindarti, C. (2018). Kontijensi Good
Corporate Governance Dalam Determinan Nilai Perusahaan. Prosiding
SENDI_U, 4(2015), 608–615.
Huang, P., & Zhang, Y. (2012). Does enhanced disclosure really reduce agency
costs? Evidence from the diversion of corporate resources. Accounting
Review, 87(1), 199–229. https://doi.org/10.2308/accr-10160
Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Theory of the Firm: Managerial.
Journal of Financial Economics, 3, 305–360.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1016/0304-405X(76)90026-X
Latief, A. (2019). Corporate Governance dan Pengaruhnya terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 20(1), 106–
122. https://doi.org/10.32505/v4i2.1258
Mahardhika, B. W., & Roosmawarni, A. (2016). Analisis Karakteristik
Perusahaan Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-
2014. Balance Journal, 8(2), 23–47.
Menlhk. (2019). PROPOER. Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan.
Mukherjee, T., & Sen, S. S. (2019). Impact of Corporate Governance on
Corporate Sustainable Growth. International Research Journal Of Business
Studies, 12(2), 167–184. https://doi.org/10.9790/487x-1330105
Novika, S. (2020). Industri Manufaktur Kian Merosot, Bagaimana
Mendongkraknya? Www.Detik Finance.Com.
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4887147/industri-
manufaktur-kian-merosot-bagaimana-mendongkraknya
Prasetyorini, B. F. (2013). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Manajemen, 1(1),
183–196.
Pratiwi, M., & Setyoningsih, S. (2017). Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap
Nilai Perusahaan Dengan Corporate Social Responsibility Disclosure
Sebagai Variabel Intervening. Media Riset Akuntansi, 4(2), Hal. 24-46.
Purwohandoko. (2017). The Influence of Firm’s Size, Growth, and Profitability
on Firm Value with Capital Structure as the Mediator: A Study on the
Agricultural Firms Listed in the Indonesian Stock Exchange. International
83
Journal of Economics and Finance, 9(8), 103.
https://doi.org/10.5539/ijef.v9n8p103
Putri, I. G. A. P. T. (2020). Effect of capital structure and sales growth on firm
value with profitability as mediation. International Research Journal of
Management, IT and Social Sciences, 7(1), 145–155.
https://doi.org/10.21744/irjmis.v7n1.833
Retno, D. (2017). Pengaruh Csr Dan Environmental Performance Terhadap Nilai
Perusahaan dengan GCG variabel moderating. 6(November), 1–24.
Sabrin, Sarita, B., Takdir, D., & Sujono. (2016). The Effect of Profitability on
Firm Value in Manufacturing Company at Indonesia Stock Exchange. The
International Journal Of Engineering And Science (IJES), 5(10), 81–89.
https://doi.org/10.32400/ja.24759.8.2.2019.85-90
Salvatore, D. (2005). Managerial Economics 5th Edition (P. Wuriarti (ed.); 5th
ed.). Salemba Empat.
Shapiro, S. P. (2005). Agency Theory. Annual Review of Sociology, 31(1), 263–
284. https://doi.org/10.1146/annurev.soc.31.041304.122159
Steblyanskaya, A., Wang, Z., Ryabova, E. V., & Razmanova, S. V. (2019).
Russian gas companies’ financial strategy considering sustainable growth.
Economy of Region, 15(1), 231–241. https://doi.org/10.17059/2019-1-18
suarariau.co. (2020). Evaluasi Ketaatan 2.045 Perusahaan Terkait Peraturan
Lingkungan Hidup, Ini Hasilnya. Www.Suara Riau.Co.
http://suarariau.co/baca/berita/1578483884pemerintah-evaluasi-ketaatan-2-
045-perusahaan-terkait-peraturan-lingkungan-hidup-ini-hasilnya
Sukriyawati, N. (2016). Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Good Corporate Governance Sebagai
Variabel Moderating. Jurnal Akuntansi Manajerial, 1(2), 71–82.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Syafitri, T., Nuzula, N. F., & Nurlailty, F. (2018). Pengaruh Good Corporate
Governance Terhadap Nilai Perusahaan ( Studi pada perusahaan industri sub
sektor logam dan Sejenisnya yang terdaftar di bei periode 2012-2016 ).
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 56(1), 118–126.
Syaifulhaq, M. D. H., Herwany, A., & Layyinaturrobaniyah. (2020). Capital
Structure and Firm ’ s Growth in Relations to Firm Value at Oil and Gas
Companies Listed in Indonesia Stock Exchange. Journal of Accounting
Auditing and Business, 3(1), 14–28.
84
LAMPIRAN
85
35 MYOH Samindo Resources Tbk.
36 PTRO Petrosea Tbk.
37 SMMT Golden Eagle Energy Tbk.
38 TOBA Toba Bara Sejahtra Tbk.
39 APEX Apexindo Pratama Duta Tbk.
40 ARTI Ratu Prabu Energi Tbk.
41 ELSA Elnusa Tbk.
42 ENRG Energi Mega Persada Tbk.
43 ESSA Surya Esa Perkasa Tbk.
44 MEDC Medco Energi Internasional Tbk.
45 PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk.
46 RUIS Radiant Utama Interinsco Tbk.
47 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk.
48 CITA Cita Mineral Investindo Tbk.
49 CKRA Cakra Mineral Tbk.
50 DKFT Central Omega Resources Tbk.
51 INCO Vale Indonesia Tbk.
52 MDKA Merdeka Copper Gold Tbk.
53 PSAB J Resources Asia Pasifik Tbk.
54 TINS Timah (Persero) Tbk.
55 CTTH Citatah Tbk.
56 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
57 SMBR Semen Baturaja (Persero) Tbk.
58 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk.
59 WSBP Waskita Beton Precast Tbk.
60 WTON Wijaya Karya Beton Tbk.
61 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk.
62 ARNA Arwana Citramulia Tbk.
63 IKAI Intikeramik Alamasri Industri Tbk.
64 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk.
65 MLIA Mulia Industrindo Tbk.
66 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk.
67 ALKA Alakasa Industrindo Tbk.
68 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk.
69 BAJA Saranacentral Bajatama Tbk.
70 BTON Betonjaya Manunggal Tbk.
71 CTBN Citra Tubindo Tbk.
72 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk.
73 INAI Indal Aluminium Industry Tbk.
74 ISSP Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk.
86
75 JKSW Jakarta Kyoei Steel Works Tbk.
76 KRAS Krakatau Steel (Persero) Tbk.
77 LION Lion Metal Works Tbk.
78 LMSH Lionmesh Prima Tbk.
79 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk.
80 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk.
81 TBMS Tembaga Mulia Semanan Tbk.
82 AGII Aneka Gas Industri Tbk.
83 BRPT Barito Pacific Tbk.
84 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk.
85 EKAD Ekadharma International Tbk.
86 ETWA Eterindo Wahanatama Tbk.
87 INCI Intanwijaya Internasional Tbk.
88 SRSN Indo Acidatama Tbk.
89 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk.
90 AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk.
91 APLI Asiaplast Industries Tbk.
92 BRNA Berlina Tbk.
93 FPNI Lotte Chemical Titan Tbk.
94 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk.
95 IMPC Impack Pratama Industri Tbk.
96 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk.
97 TALF Tunas Alfin Tbk.
98 TRST Trias Sentosa Tbk.
99 YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk.
100 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
101 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
102 MAIN Malindo Feedmill Tbk.
103 SIPD Sierad Produce Tbk.
104 SULI SLJ Global Tbk.
105 TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk.
106 ALDO Alkindo Naratama Tbk
107 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk.
108 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
109 INRU Toba Pulp Lestari Tbk.
110 KBRI Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk.
111 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk.
112 SPMA Suparma Tbk.
113 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
114 AMIN Ateliers Mecaniques D'Indonesie Tbk.
87
115 KRAH Grand Kartech Tbk.
116 ASII Astra International Tbk.
117 AUTO Astra Otoparts Tbk.
118 BOLT Garuda Metalindo Tbk.
119 BRAM Indo Kordsa Tbk.
120 GDYR Goodyear Indonesia Tbk.
121 GJTL Gajah Tunggal Tbk.
122 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk.
123 INDS Indospring Tbk.
124 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk.
125 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk.
126 NIPS Nipress Tbk.
127 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk.
128 SMSM Selamat Sempurna Tbk.
129 ARGO Argo Pantes Tbk.
130 BELL Trisula Textile Industries Tbk.
131 CNTX Century Textile Industry (PS) Tbk.
132 ERTX Eratex Djaja Tbk.
134 ESTI Ever Shine Textile Industry Tbk.
135 HDTX Panasia Indo Resources Tbk.
136 INDR Indo-Rama Synthetics Tbk.
137 MYTX Asia Pacific Investama Tbk.
138 PBRX Pan Brothers Tbk.
139 POLY Asia Pacific Fibers Tbk.
140 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk.
141 SRIL Sri Rejeki Isman Tbk.
142 SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk.
143 STAR Star Petrochem Tbk.
144 TFCO Tifico Fiber Indonesia Tbk.
145 TRIS Trisula International Tbk.
146 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk.
147 BATA Sepatu Bata Tbk.
148 BIMA Primarindo Asia Infrastructure Tbk.
149 IKBI Sumi Indo Kabel Tbk.
150 JECC Jembo Cable Company Tbk.
151 KBLI KMI Wire and Cable Tbk.
152 KBLM Kabelindo Murni Tbk.
153 SCCO Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk.
154 VOKS Voksel Electric Tbk.
155 PTSN Sat Nusapersada Tbk.
88
156 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
157 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk.
158 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.
159 DLTA Delta Djakarta Tbk.
160 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
161 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
162 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk.
163 MYOR Mayora Indah Tbk.
164 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk.
165 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk.
166 SKBM Sekar Bumi Tbk.
167 SKLT Sekar Laut Tbk.
168 STTP Siantar Top Tbk.
169 ULTJ Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk.
170 GGRM Gudang Garam Tbk.
171 HMSP HM Sampoerna Tbk.
172 RMBA Bentoel Internasional Investama Tbk.
173 WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk.
174 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk.
175 INAF Indofarma (Persero) Tbk.
176 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk.
177 KLBF Kalbe Farma Tbk.
178 MERK Merck Tbk.
179 PYFA Pyridam Farma Tbk.
180 SCPI Merck Sharp Dohme Pharma Tbk.
181 SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
182 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk.
183 KINO Kino Indonesia Tbk.
184 MBTO Martina Berto Tbk.
185 MRAT Mustika Ratu Tbk.
186 TCID Mandom Indonesia Tbk.
187 UNVR Unilever Indonesia Tbk.
188 CINT Chitose Internasional Tbk.
189 KICI Kedaung Indah Can Tbk.
190 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk.
191 APLN Agung Podomoro Land Tbk.
192 ASRI Alam Sutera Realty Tbk.
193 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk.
194 BCIP Bumi Citra Permai Tbk.
195 BEST Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk.
196 BIKA Binakarya Jaya Abadi Tbk.
89
197 BIPP Bhuwanatala Indah Permai Tbk.
198 BKDP Bukit Darmo Property Tbk.
199 BKSL Sentul City Tbk.
200 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk.
201 COWL Cowell Development Tbk.
202 CTRA Ciputra Development Tbk.
203 DART Duta Anggada Realty Tbk.
204 DMAS Puradelta Lestari Tbk.
205 DUTI Duta Pertiwi Tbk.
206 ELTY Bakrieland Development Tbk.
207 EMDE Megapolitan Developments Tbk.
208 FMII Fortune Mate Indonesia Tbk.
209 GAMA Gading Development Tbk.
210 GMTD Gowa Makassar Tourism Development Tbk.
211 GPRA Perdana Gapuraprima Tbk.
212 GWSA Greenwood Sejahtera Tbk.
213 JRPT Jaya Real Property Tbk.
214 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk.
215 LCGP Eureka Prima Jakarta Tbk.
216 LPCK Lippo Cikarang Tbk.
217 LPKR Lippo Karawaci Tbk.
218 MDLN Modernland Realty Tbk.
219 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk.
220 MMLP Mega Manunggal Property Tbk.
221 MTLA Metropolitan Land Tbk.
222 MTSM Metro Realty Tbk.
223 MORE Indonesia Prima Property Tbk.
224 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk.
225 PPRO PP Properti Tbk.
226 PWON Pakuwon Jati Tbk.
227 RBMS Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk.
228 RDTX Roda Vivatex Tbk.
229 RODA Pikko Land Development Tbk.
230 SCBD Danayasa Arthatama Tbk.
231 SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk.
232 SMRA Summarecon Agung Tbk.
233 ACST Acset Indonesia Tbk
234 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk.
235 DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk.
236 IDPR Indonesia Pondasi Raya Tbk.
90
237 JKON Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk.
238 MTRA Mitra Pemuda Tbk.
239 NRCA Nusa Raya Cipta Tbk.
240 PBSA Paramita Bangun Sarana Tbk.
241 PTPP PP (Persero) Tbk.
242 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk.
243 TOPS Totalindo Eka Persada Tbk.
244 TOTL Total Bangun Persada Tbk.
245 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk.
246 WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk.
247 KOPI Mitra Energi Persada Tbk.
248 LAPD Leyand International Tbk.
249 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
250 RAJA Rukun Raharja Tbk.
251 CMNP Citra Marga Nusaphala Persada Tbk.
252 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk.
253 META Nusantara Infrastructure Tbk.
254 BTEL Bakrie Telecom Tbk.
255 EXCL XL Axiata Tbk.
256 FREN Smartfren Telecom Tbk.
257 ISAT Indosat Tbk.
258 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
259 APOL Arpeni Pratama Ocean Line Tbk.
260 ASSA Adi Sarana Armada Tbk.
261 BBRM Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk.
262 BIRD Blue Bird Tbk.
263 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk.
264 CANI Capitol Nusantara Indonesia Tbk.
265 GIAA Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
266 HITS Humpuss Intermoda Transportasi Tbk.
267 IATA Indonesia Transport & Infrastructure Tbk.
268 MIRA Mitra International Resources Tbk.
269 PTIS Indo Straits Tbk.
270 RIGS Rig Tenders Indonesia Tbk.
271 SAFE Steady Safe Tbk.
272 SDMU Sidomulyo Selaras Tbk.
273 SMDR Samudera Indonesia Tbk.
274 SOCI Soechi Lines Tbk.
275 TAXI Express Transindo Utama Tbk.
276 WEHA WEHA Transportasi Indonesia Tbk.
91
277 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk.
278 AGRS Bank IBK Indonesia Tbk.
279 BABP Bank MNC Internasional Tbk.
280 BACA Bank Capital Indonesia Tbk.
281 BBCA Bank Central Asia Tbk.
282 BBKP Bank Bukopin Tbk.
283 BBMD Bank Mestika Dharma Tbk.
284 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
285 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk.
286 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
287 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
288 BBYB Bank Yudha Bhakti Tbk.
289 BCIC Bank JTrust Indonesia Tbk.
290 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk.
291 BEKS Bank Banten Tbk.
292 BGTG Bank Ganesha Tbk.
293 BINA Bank Ina Perdana Tbk.
294 BJBR BPD Jawa Barat dan Banten Tbk.
295 BJTM BPD Jawa Timur Tbk.
296 BKSW Bank QNB Indonesia Tbk.
297 BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk.
298 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk.
299 BNBA Bank Bumi Arta Tbk.
300 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk.
301 BNII Bank Maybank Indonesia Tbk.
302 BNLI Bank Permata Tbk.
303 BSIM Bank Sinarmas Tbk.
304 BSWD Bank of India Indonesia Tbk.
305 BTPN Bank BTPN Tbk.
306 BVIC Bank Victoria International Tbk.
307 DNAR Bank Dinar Indonesia Tbk.
308 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk.
309 MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk.
310 MCOR Bank China Construction Bank Indonesia Tbk.
311 MEGA Bank Mega Tbk.
312 NAGA Bank Mitraniaga Tbk.
313 NISP Bank OCBC NISP Tbk.
314 NOBU Bank Nationalnobu Tbk.
315 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk.
316 PNBS Bank Panin Dubai Syariah Tbk.
92
317 SDRA Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk.
318 ADMF Adira Dinamika Multi Finance Tbk.
319 BBLD Buana Finance Tbk.
320 BFIN BFI Finance Indonesia Tbk.
321 BPFI Batavia Prosperindo Finance Tbk.
322 CFIN Clipan Finance Indonesia Tbk.
323 DEFI Danasupra Erapacific Tbk.
324 HDFA Radana Bhaskara Finance Tbk.
325 IBFN Intan Baruprana Finance Tbk.
326 IMJS Indomobil Multi Jasa Tbk.
327 MFIN Mandala Multifinance Tbk.
328 TIFA Tifa Finance Tbk
329 TRUS Trust Finance Indonesia Tbk.
330 WOMF Wahana Ottomitra Multiartha Tbk.
331 PADI Minna Padi Investama Sekuritas Tbk.
332 PANS Panin Sekuritas Tbk.
333 RELI Reliance Securities Tbk.
334 TRIM Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
335 YULE Yulie Sekuritas Indonesia Tbk.
336 ABDA Asuransi Bina Dana Arta Tbk.
337 AHAP Asuransi Harta Aman Pratama Tbk.
338 AMAG Asuransi Multi Artha Guna Tbk.
339 ASBI Asuransi Bintang Tbk.
340 ASDM Asuransi Dayin Mitra Tbk.
341 ASJT Asuransi Jasa Tania Tbk.
342 ASMI Asuransi Kresna Mitra Tbk.
343 ASRM Asuransi Ramayana Tbk.
344 LPGI Lippo General Insurance Tbk.
345 MREI Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.
346 PNIN Paninvest Tbk.
347 APIC Pacific Strategic Financial Tbk.
348 BCAP MNC Kapital Indonesia Tbk.
349 BPII Batavia Prosperindo International Tbk.
350 CASA Capital Financial Indonesia Tbk.
351 GSMF Equity Development Investment Tbk.
352 LPPS Lippo Securities Tbk.
353 MTFN Capitalinc Investment Tbk.
354 PNLF Panin Financial Tbk.
355 SMMA Sinar Mas Multiartha Tbk.
356 VICO Victoria Investama Tbk.
93
357 AIMS Akbar Indo Makmur Stimec Tbk.
358 AKRA AKR Corporindo Tbk.
359 APII Arita Prima Indonesia Tbk.
360 BMSR Bintang Mitra Semestaraya Tbk.
361 CLPI Colorpak Indonesia Tbk.
362 CNKO Exploitasi Energi Indonesia Tbk.
363 EPMT Enseval Putra Megatrading Tbk.
364 FISH FKS Multi Agro Tbk.
365 GREN Evergreen Invesco Tbk.
366 HEXA Hexindo Adiperkasa Tbk.
367 INTA Intraco Penta Tbk.
368 INTD Inter Delta Tbk.
369 KOBX Kobexindo Tractors Tbk.
370 KONI Perdana Bangun Pusaka Tbk.
371 LTLS Lautan Luas Tbk.
372 MDRN Modern Internasional Tbk.
373 MICE Multi Indocitra Tbk.
374 MPMX Mitra Pinasthika Mustika Tbk.
375 OKAS Ancora Indonesia Resources Tbk.
376 SDPC Millennium Pharmacon International Tbk.
377 SQMI Renuka Coalindo Tbk.
378 TGKA Tigaraksa Satria Tbk.
379 TIRA Tira Austenite Tbk.
380 TMPI Sigmagold Inti Perkasa Tbk.
381 TRIL Triwira Insanlestari Tbk.
382 TURI Tunas Ridean Tbk.
383 UNTR United Tractors Tbk.
384 WAPO Wahana Pronatural Tbk.
385 WICO Wicaksana Overseas International Tbk.
386 ACES Ace Hardware Indonesia Tbk.
387 AMRT Sumber Alfaria Trijaya Tbk.
388 CSAP Catur Sentosa Adiprama Tbk.
389 ECII Electronic City Indonesia Tbk.
390 ERAA Erajaya Swasembada Tbk.
391 GLOB Global Teleshop Tbk.
392 HERO Hero Supermarket Tbk.
393 KOIN Kokoh Inti Arebama Tbk.
394 LPPF Matahari Department Store Tbk.
395 MAPI Mitra Adiperkasa Tbk.
396 MIDI Midi Utama Indonesia Tbk.
94
397 MKNT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk.
398 MPPA Matahari Putra Prima Tbk.
399 RALS Ramayana Lestari Sentosa Tbk.
400 RANC Supra Boga Lestari Tbk.
401 RIMO Rimo International Lestari Tbk.
402 SKYB Northcliff Citranusa Indonesia Tbk.
403 SONA Sona Topas Tourism Industry Tbk.
404 TELE Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
405 TRIO Trikomsel Oke Tbk.
406 BAYU Bayu Buana Tbk.
407 BUVA Bukit Uluwatu Villa Tbk.
408 FAST Fast Food Indonesia Tbk.
409 GMCW Grahamas Citrawisata Tbk.
410 HOME Hotel Mandarine Regency Tbk.
411 ICON Island Concepts Indonesia Tbk.
412 INPP Indonesian Paradise Property Tbk.
413 JIHD Jakarta International Hotels & Dev. Tbk.
414 JSPT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk.
415 KPIG MNC Land Tbk.
416 MAMI Mas Murni Indonesia Tbk.
417 MAMIP Mas Murni Tbk. (Preferred Stock)
418 PANR Panorama Sentrawisata Tbk.
419 PDES Destinasi Tirta Nusantara Tbk.
420 PGLI Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk.
421 PJAA Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
422 PTSP Pioneerindo Gourmet International Tbk.
423 SHID Hotel Sahid Jaya International Tbk.
424 BLTZ Graha Layar Prima Tbk.
425 EMTK Elang Mahkota Teknologi Tbk.
426 FORU Fortune Indonesia Tbk.
427 JTPE Jasuindo Tiga Perkasa Tbk.
428 KBLV First Media Tbk.
429 LINK Link Net Tbk.
430 LPLI Star Pacific Tbk.
431 MDIA Intermedia Capital Tbk.
432 MNCN Media Nusantara Citra Tbk.
433 MSKY MNC Sky Vision Tbk.
434 SCMA Surya Citra Media Tbk.
435 TMPO Tempo Inti Media Tbk.
436 VIVA Visi Media Asia Tbk.
95
437 SAME Sarana Meditama Metropolitan Tbk.
438 SILO Siloam International Hospitals Tbk.
439 SRAJ Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk.
440 ASGR Astra Graphia Tbk.
441 DNET Indoritel Makmur Internasional Tbk.
442 LMAS Limas Indonesia Makmur Tbk.
443 MLPT Multipolar Technology Tbk.
444 MTDL Metrodata Electronics Tbk.
445 ABMM ABM Investama Tbk.
446 BHIT MNC Investama Tbk.
447 BMTR Global Mediacom Tbk.
448 BNBR Bakrie & Brothers Tbk.
449 BRMS Bumi Resources Minerals Tbk.
450 MLPL Multipolar Tbk.
451 PLAS Polaris Investama Tbk.
452 POOL Pool Advista Indonesia Tbk.
453 SRTG Saratoga Investama Sedaya Tbk.
454 DYAN Dyandra Media International Tbk.
455 GEMA Gema Grahasarana Tbk.
456 ITMA Sumber Energi Andalan Tbk.
457 MFMI Multifiling Mitra Indonesia Tbk.
96
Lampiran 2. Tabulasi Data
PBV EP GC GCG
Tahun Nama Perusahaan
(Y) (X1) (X2) (Z)
Austindo Nusantara Jaya Tbk. [S] 1,14 3 0,02 45
Eagle High Plantation Tbk. 0,65 3 -0,06 50
2016
Sampoerna Agro Tbk. [S] 0,94 3 0,38 43
Sawit Sumbermas Sarana Tbk. [S] 6,12 3 0,21 40
Bakrie Sumatera Plantations Tbk. 0,20 3 0,04 52
Dian Swastatika Sentosa Tbk. 0,00 3 -0,13 70
Mitrabara Adiperdana Tbk. 1,34 3 -0,01 41
Aneka Tambang (Persero) Tbk. [S] 0,41 4 0,46 62
Timah (Persero) Tbk. [S] 0,70 3 0,48 55
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. [S] 3,44 3 0,04 47
Semen Baturaja (Persero) Tbk. [S] 0,97 3 0,09 58
Asahimas Flat Glass Tbk. [S] 0,84 3 -0,02 45
Gunawan Dianjaya Steel Tbk. [S] 0,60 3 0,54 48
Indal Aluminium Industry Tbk. [S] 0,53 2 0,57 50
Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. 0,53 3 0,12 42
Krakatau Steel (Persero) Tbk. [S] 0,19 3 0,14 58
Pelat Timah Nusantara Tbk. [S] 0,24 3 0,07 64
Unggul Indah Cahaya Tbk. [S] 0,29 3 -0,02 67
Lotte Chemical Titan Tbk. [S] 0,39 3 0,02 58
Indopoly Swakarsa Industry Tbk. [S] 0,22 3 -0,01 65
Charoen Pokphand Indonesia Tbk. [S] 3,39 3 0,12 42
Japfa Comfeed Indonesia Tbk. [S] 1,11 3 0,04 52
Tirta Mahakam Resources Tbk. 0,55 3 0,36 45
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. 0,14 3 -0,07 61
Toba Pulp Lestari Tbk. [S] 0,26 3 -0,09 56
Suparma Tbk. [S] 0,20 3 0,12 44
Astra Otoparts Tbk. [S] 0,76 3 0,19 59
Garuda Metalindo Tbk. [S] 3,68 3 0,03 61
Goodyear Indonesia Tbk. [S] 1,46 2 0,03 53
Indospring Tbk. [S] 0,12 3 0,09 55
Argo Pantes Tbk. -0,69 3 -0,11 42
Trisula Textile Industries Tbk. 0,95 3 0,18 58
Century Textile Industry (PS) Tbk. 2,19 3 0,02 41
Indo-Rama Synthetics Tbk. [S] 0,12 3 0,22 51
Tifico Fiber Indonesia Tbk. [S] 1,10 3 -0,07 46
KMI Wire and Cable Tbk. [S] 0,46 3 0,27 42
Voksel Electric Tbk. [S] 1,60 3 0,12 49
Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. [S] 0,98 3 -0,29 53
Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. [S] 0,63 3 0,08 57
Delta Djakarta Tbk. 4,90 3 -0,04 46
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. [S] 4,79 3 0,06 41
Multi Bintang Indonesia Tbk. 22,54 3 0,05 44
97
Prasidha Aneka Niaga Tbk. [S] 0,54 3 0,14 58
Sekar Bumi Tbk. [S] 2,57 2 0,11 55
Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk. [S] 4,07 3 0,08 43
Gudang Garam Tbk. 2,78 3 0,10 59
HM Sampoerna Tbk. 13,66 3 0,10 45
Kimia Farma (Persero) Tbk. [S] 2,59 3 0,34 48
Merck Tbk. [S] 6,41 3 0,43 60
Merck Sharp Dohme Pharma Tbk. 1,03 3 0,23 42
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. [S] 3,18 4 0,01 57
Kino Indonesia Tbk. [S] 3,09 3 0,07 47
Martina Berto Tbk. [S] 0,34 3 0,00 44
Mustika Ratu Tbk. [S] 0,24 2 0,01 53
Unilever Indonesia Tbk. [S] 58,48 3 0,02 49
Chitose Internasional Tbk. [S] 1,07 3 0,00 52
Kawasan Industri Jababeka Tbk. [S] 1,03 3 0,04 57
Lippo Cikarang Tbk. [S] 1,39 3 -0,07 46
AKR Corporindo Tbk. [S] 3,89 3 -0,13 59
United Tractors Tbk. [S] 1,61 3 0,00 40
2017 Austindo Nusantara Jaya Tbk. [S] 1,40 3 0,20 56
Eagle High Plantation Tbk. 1,38 3 0,20 74
Sampoerna Agro Tbk. [S] 0,96 3 0,43 51
Sawit Sumbermas Sarana Tbk. [S] 3,86 3 0,19 68
Bakrie Sumatera Plantations Tbk. 0,57 3 -0,04 75
Dian Swastatika Sentosa Tbk. 0,25 3 0,01 53
Mitrabara Adiperdana Tbk. 2,08 3 0,38 67
Aneka Tambang (Persero) Tbk. [S] 1,17 3 0,39 54
Timah (Persero) Tbk. [S] 1,42 3 0,32 58
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. [S] 2,17 3 -0,06 64
Semen Baturaja (Persero) Tbk. [S] 2.90 3 0,02 68
Asahimas Flat Glass Tbk. [S] 0,81 3 0,04 56
Gunawan Dianjaya Steel Tbk. [S] 1,11 3 0,62 59
Indal Aluminium Industry Tbk. [S] 0,79 3 -0,24 73
Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. 0,57 3 0,12 64
Krakatau Steel (Persero) Tbk. [S] 0,60 3 0,08 51
Pelat Timah Nusantara Tbk. [S] 10,56 3 0,15 63
Unggul Indah Cahaya Tbk. [S] 0,42 3 0,16 60
Lotte Chemical Titan Tbk. [S] 0,55 3 -0,02 54
Indopoly Swakarsa Industry Tbk. [S] 0,42 3 0,02 57
Charoen Pokphand Indonesia Tbk. [S] 3,58 3 0,29 65
Japfa Comfeed Indonesia Tbk. [S] 1,77 3 0,09 71
Tirta Mahakam Resources Tbk. 1,00 3 -0,06 74
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. 0,14 3 0,15 55
Toba Pulp Lestari Tbk. [S] 0,19 3 0,47 62
Suparma Tbk. [S] 0,38 3 0,08 65
98
Astra Otoparts Tbk. [S] 0,94 3 0,06 53
Garuda Metalindo Tbk. [S] 2,32 3 0,00 75
Goodyear Indonesia Tbk. [S] 1,04 2 0,04 69
Indospring Tbk. [S] 0,26 3 0,01 63
Argo Pantes Tbk. -0,39 3 -0,32 50
Trisula Textile Industries Tbk. 0,15 3 0,07 63
Century Textile Industry (PS) Tbk. 1,97 3 0,03 60
Indo-Rama Synthetics Tbk. [S] 0,13 3 0,55 71
Tifico Fiber Indonesia Tbk. [S] 1,26 3 0,16 52
KMI Wire and Cable Tbk. [S] 0,84 2 0,13 55
Voksel Electric Tbk. [S] 1,82 3 0,12 68
Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. [S] 1,47 3 -0,70 75
Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. [S] 0,90 3 0,03 64
Delta Djakarta Tbk. 3,95 3 -0,01 62
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. [S] 5,41 3 0,04 59
Multi Bintang Indonesia Tbk. 30,17 4 0,04 66
Prasidha Aneka Niaga Tbk. [S] 0,69 3 0,01 60
Sekar Bumi Tbk. [S] 1,63 3 0,10 73
Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk. [S] 3,78 3 0,04 58
Gudang Garam Tbk. 3,11 3 0,09 53
HM Sampoerna Tbk. 13,04 4 0,04 57
Kimia Farma (Persero) Tbk. [S] 6,72 3 0,05 74
Merck Tbk. [S] 7,07 3 0,12 65
Merck Sharp Dohme Pharma Tbk. 0,45 3 -0,09 51
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. [S] 2,83 4 0,00 60
Kino Indonesia Tbk. [S] 2,22 3 -0,10 69
Martina Berto Tbk. [S] 0,45 2 0,07 72
Mustika Ratu Tbk. [S] 0,24 2 0,00 52
Unilever Indonesia Tbk. [S] 22,90 3 0,03 59
Chitose Internasional Tbk. [S] 0,97 3 0,14 67
Kawasan Industri Jababeka Tbk. [S] 1,07 4 0,02 54
Lippo Cikarang Tbk. [S] 0,83 3 -0,02 64
AKR Corporindo Tbk. [S] 2,97 3 0,20 75
United Tractors Tbk. [S] 1,86 3 0,01 70
2018 Austindo Nusantara Jaya Tbk. [S] 0,78 3 -0,06 75
Eagle High Plantation Tbk. 1,02 3 0,01 78
Sampoerna Agro Tbk. [S] 1,10 3 2,12 88
Sawit Sumbermas Sarana Tbk. [S] 2,86 3 0,15 80
Bakrie Sumatera Plantations Tbk. -58,84 3 0,30 76
Dian Swastatika Sentosa Tbk. 0,52 3 -0,04 82
Mitrabara Adiperdana Tbk. 2,00 3 0,00 86
Aneka Tambang (Persero) Tbk. [S] 1,08 4 0,01 77
Timah (Persero) Tbk. [S] 0,91 3 0,20 81
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. [S] 3,05 4 0,05 85
99
Semen Baturaja (Persero) Tbk. [S] 3,96 4 0,29 87
Asahimas Flat Glass Tbk. [S] 0,57 3 0,14 84
Gunawan Dianjaya Steel Tbk. [S] 1,40 3 -0,20 90
Indal Aluminium Industry Tbk. [S] 0,86 3 0,15 75
Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. 0,18 3 0,22 80
Krakatau Steel (Persero) Tbk. [S] 0,31 3 0,20 77
Pelat Timah Nusantara Tbk. [S] 12,39 3 0,07 83
Unggul Indah Cahaya Tbk. [S] 0,58 3 0,09 90
Lotte Chemical Titan Tbk. [S] 0,55 3 0,00 76
Indopoly Swakarsa Industry Tbk. [S] 0,28 3 0,06 88
Charoen Pokphand Indonesia Tbk. [S] 2,84 3 0,09 78
Japfa Comfeed Indonesia Tbk. [S] 2,51 3 0,15 86
Tirta Mahakam Resources Tbk. 0,84 3 -0,20 89
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. 1,87 3 0,07 79
Toba Pulp Lestari Tbk. [S] 0,37 3 -0,02 87
Suparma Tbk. [S] 0,42 3 0,14 76
Astra Otoparts Tbk. [S] 0,64 3 0,13 84
Garuda Metalindo Tbk. [S] 3,30 3 0,13 81
Goodyear Indonesia Tbk. [S] 1,15 2 -0,01 89
Indospring Tbk. [S] 0,67 3 0,22 76
Argo Pantes Tbk. -0,27 3 -0,07 79
Trisula Textile Industries Tbk. 1,30 3 -0,01 82
Century Textile Industry (PS) Tbk. -6,24 2 0,18 80
Indo-Rama Synthetics Tbk. [S] 0,80 3 0,08 90
Tifico Fiber Indonesia Tbk. [S] 0,79 3 0,05 84
KMI Wire and Cable Tbk. [S] 0,58 2 -0,10 77
Voksel Electric Tbk. [S] 0,92 3 0,19 86
Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. [S] 0,16 3 -0,19 81
Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. [S] 0,72 3 -0,15 75
Delta Djakarta Tbk. 4,43 3 0,02 87
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. [S] 4,50 3 0,08 79
Multi Bintang Indonesia Tbk. 31,20 4 0,05 77
Prasidha Aneka Niaga Tbk. [S] 1,28 3 -0,05 83
Sekar Bumi Tbk. [S] 0,83 3 0,14 85
Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk. [S] 3,48 3 0,12 90
Gudang Garam Tbk. 3,50 3 0,15 84
HM Sampoerna Tbk. 14,16 2 0,08 82
Kimia Farma (Persero) Tbk. [S] 5,30 3 -1,00 87
Merck Tbk. [S] 4,33 3 -0,47 76
Merck Sharp Dohme Pharma Tbk. 0,22 3 0,01 78
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. [S] 3,58 4 0,07 89
Kino Indonesia Tbk. [S] 1,12 3 0,14 81
Martina Berto Tbk. [S] 0,40 2 -0,31 85
Mustika Ratu Tbk. [S] 0,21 2 -0,13 90
100
Unilever Indonesia Tbk. [S] 63,59 3 0,01 80
Chitose Internasional Tbk. [S] 0,81 3 -0,01 83
Kawasan Industri Jababeka Tbk. [S] 0,80 3 -0,09 88
Lippo Cikarang Tbk. [S] 0,16 2 0,01 82
AKR Corporindo Tbk. [S] 1,50 3 0,29 76
101
Charoen Pokphand Indonesia Tbk. [S] 3,14 3 0,09 80
Japfa Comfeed Indonesia Tbk. [S] 1,43 3 0,08 98
Tirta Mahakam Resources Tbk. 1,55 3 -0,38 80
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. 0,34 3 -0,03 88
Toba Pulp Lestari Tbk. [S] 0,62 3 -0,14 84
Suparma Tbk. [S] 0,41 3 0,05 95
Astra Otoparts Tbk. [S] 0,43 3 0,14 92
Garuda Metalindo Tbk. [S] 2,34 2 0,02 97
Goodyear Indonesia Tbk. [S] 0,88 3 -0,13 81
Indospring Tbk. [S] 0,46 3 -0,13 83
Argo Pantes Tbk. -0,23 3 -0,37 87
Trisula Textile Industries Tbk. 3,69 3 0,03 93
Century Textile Industry (PS) Tbk. -5,81 3 0,05 97
Indo-Rama Synthetics Tbk. [S] 0,28 3 0,14 91
Tifico Fiber Indonesia Tbk. [S] 0,45 3 -0,17 88
KMI Wire and Cable Tbk. [S] 0,69 3 0,06 80
Voksel Electric Tbk. [S] 0,97 3 -0,01 91
Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. [S] -4,49 3 -0,05 88
Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. [S] 0,77 3 -0,14 84
Delta Djakarta Tbk. 3,15 3 -0,07 81
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. [S] 4,38 3 0,10 86
Multi Bintang Indonesia Tbk. 22,58 3 0,04 98
Prasidha Aneka Niaga Tbk. [S] 0,91 3 -0,08 93
Sekar Bumi Tbk. [S] 0,62 2 0,23 89
Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk. [S] 2,75 3 0,14 95
Gudang Garam Tbk. 1,56 3 0,15 91
HM Sampoerna Tbk. 4,86 4 -0,01 87
Kimia Farma (Persero) Tbk. [S] 0,97 3 0,11 85
Merck Tbk. [S] 1,24 3 0,22 88
Merck Sharp Dohme Pharma Tbk. 0,17 3 -0,17 96
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. [S] 6,14 4 0,11 92
Kino Indonesia Tbk. [S] 1,1 2 0,30 89
Martina Berto Tbk. [S] 0,35 3 0,07 94
Mustika Ratu Tbk. [S] 0,15 2 0,02 90
Unilever Indonesia Tbk. [S] 45,41 3 0,03 97
Chitose Internasional Tbk. [S] 0,71 3 0,11 83
Kawasan Industri Jababeka Tbk. [S] 0,44 4 -0,17 87
Lippo Cikarang Tbk. [S] 0,18 3 -0,23 90
AKR Corporindo Tbk. [S] 0,63 3 -0,08 80
United Tractors Tbk. [S] 1,07 4 0,00 98
102
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PBV 240 -58,84 63,59 2,57 9,432255
EP 240 2,00 4,00 2,98 0,397955
GC 240 -1,00 2,12 0,09 0,248783
GCG 240 40 98 71,2625 16,47293
Valid N (listwise) 240
103
Statistical suppression ratio (SSR)=1.000, acceptable if >= 0.7
Nonlinear bivariate causality direction ratio (NLBCDR)=0.875, acceptable if >= 0.7
******************************
104
GCG
GCG*EP
GCG*GC
Effect sizes for total effects
------------------------------
PBV EP GC GCG GCG*EP GCG*GC
PBV 0.011 0.193 0.343 0.181
EP
GC
GCG
GCG*EP
GCG*GC
105