SKRIPSI
Oleh:
21801101030
FAKULTAS KEDOKTERAN
2021
KATA PENGANTAR
Dengan segala puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala limpahan
rahmat dan karuniaNya, akhirnya penyusunan Proposal Skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu. Penulisan Proposal Skripsi ini disusun sebagai prasyarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran.
Penyusun berharap Proposal Skripsi ini dapat berguna bagi diri penyusun dan
seluruh pembaca.
Penyusun
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
SARS-CoV-2 adalah positive sense RNA virus yang memiliki selubung dan
tidak tersegmentasi serta tersebar luas pada manusia. SARS-CoV-2 mengandung
empat protein structural Membrane protein (M), spike protein (S), envelope protein
(E) dan nucleocapsid protein (N) serta enam belas protein non structural (nsp1-16).
Protein nukleokapsid (N) membentuk kapsid di luar genom dan genom berikutnya
dikemas oleh amplop yang memiliki keterkaitan dengan 3 protein structural:
Membrane protein (M), spike protein (S) dan envelope protein (E) (I. ; Y. Astuti,
2020). Membrane protein (M) dan Envelope protein (E) memiiki fungsi dalam
membentuk struktur virus baru, sedangkan spike protein berfungsi sebagai perantara
2
dan memediasi penempelan virus pada sel host (3). Spike protein (S) terdiri dari
receptor binding sub unit S1 dan fussion membrane subunit S2. Dalam proses
penempelan pada sel host, spike protein (S) harus dikenali terlebih dahulu oleh
reseptor yang berada di permukaan membran sel epitel saluran pernafasan dan
makrofag yang ada di jaringan. Spike protein akan dikenali oleh reseptor ACE2 dan
DPP4 yang kemudia meyebabkan subunit S1 dari spike protein akan berikatan
dengan reseptor sel inang yang selanjutnya subunit S2 akan menyebabkan fusi antara
membrane virus dengan membrane sel inang. Setelah terjadi fusi, type II trans-
membrane serine protease (TMPRSS-2) pada permukaan sel inang akan
menyebabkan virus memasuki sel inang dan kemudian terjadi proses translasi dan
replikasi. (I. ; Y. Astuti, 2020).
Penelitian ini dapat menjadi landasan teori mengenai potensi senyawa aktif
daun nimba (Azadirachta indica)) dalam mencegah perlekatan SARS-CoV-2
berdasarkan afinitas ikatan senyawa aktif dengan protein targetnya, parameter
fisikokimia, farmakokinetik, dan toksisitas nya.
5
1. mempercepat hasil pembelahan APP berupa amiloid beta monomer menjadi amyloid
beta oligomer yang nantinya akan berakumulasi menjadi plak Aβ.
2. SIRT-1 merupakan protein transkripsi yang menghambat terjadinya hiperfosforilasi
yang mengakibatkan breakdown dari Tau protein.
3. Prediksi farmakokinetik (ADME) dievaluasi berdasarkan profil absorbsi intestinal
baik jika lebih dari 30%, permeabilitas Caco2 baik jika nilai lebih dari 0,9; Volume
Distribusi at Steady State (VDSS) besar jika lebih dari 2,81 L/Kg dan dikatakan kecil
jika kurang dari 0,71 L/Kg, Blood Brain Barier (BBB) menembus sawar otak jika log
PS >-2, CYP2D6 dan CYP3A4 inhibitor ditemukan maka metabolisme baik, Total
Clearance (CLTOT) semakin besar angka maka semakin cepat di ekskresikan.
Prediksi farmakokinetik tersebut menggunakan pkCSM online tool
(http://biosig.unimelb.edu.au/pkcsm/prediction).
4. Prediksi Toksisitas dievaluasi dari ada tidaknya resiko hepatotoksik.
5. Lipinski Rule of Five (hukum Lima Lipinski) adalah parameter untuk memprediksi
sifat mirip obat (druglikeness) dimana suatu senyawa dikatakan mempunyai sifat yang
mirip dengan obat apabila memenuhi minimal 2 ketentuan berikut:
a. Massa molekul kurang dari 500 Da
b. Lipofilisitas tinggi (dinyatakan sebagai LogP kurang dari 5)
c. Jumlah donor ikatan hidrogen (hydrogen bond donor / HBD) kurang dari
5
d. Jumlah akseptor ikatan hidrogen (hydrogen bond acceptor / HBA) kurang
dari 10