Anda di halaman 1dari 201

SKRIPSI

DIAJENG WINDIHASMIEGA PUTRI

STUDI PENGGUNAAN OSELTAMIVIR PADA


PASIEN COVID-19 GEJALA SEDANG
(Penelitian di RS Universitas Muhammadiyah
Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2022
ii
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan


berkat rahmat dan riddho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Studi Penggunaan Oseltamivir pada Pasien COVID-19 Gejala Sedang”
(Penelitian di RS Universitas Muhammadiyah Malang) dengan tepat waktu
dan sebaik-baiknya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Besar Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Adapun
tujuan dari penulis skripsi ini yaitu untuk memenuhi salah satu persyaratan
akademik dalam menyelesaikan Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.

Selama proses penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan


pembimbing dan bantuan seluruh pihak. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan
hati, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Bapak Dr Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep,. Sp.Kom. selaku dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
2. Ibu apt. Siti Rofida, M.Farm. selaku Ketua Program Studi Farmasi Universitas
Muhammadiyah Malang
3. Pihak Rumah Sakit terutama Direktur, staff bagian diklat penelitian dan staff
bagian rekam medik Rumah Sakit Unviersitas Muhammadiyah Malang yang
telah berkenan menerima dan mengizinkan saya melakukan penelitian skripsi.
4. Program Studi Farmasi beserta seluruh jajaran staf pengajar Program Studi
Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendidik dan
mengajarkan ilmu pengetahuan selama saya mengikuti program sarjana.
5. Pegawai dan jajaran staff Tata Usaha Program Studi Farmasi Universitas
Muhammadiyah Malang yang telah membantu saya dalam surat izin penelitian
6. Ibu Dr.apt Hidajah Rachmawati, S.Si., Sp.FRS, Bapak apt. Drs. Didik Hasmono,
M.S. Ibu apt.Atika Putri Kusumaningtyas,S.Farm. selaku pembimbing yang
mana telah tulus dan ikhlas serta bersedia meluangkan waktu untuk
membimbing dan memberikan banyak masukan yang sangat membantu bagi
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah selalu melimpahkan
kesehatan.

iv
7. Ibu apt.Nailis Syifa’, S.Farm., M. Sc., PhD, Ibu apt. Ika Ratna Hidayati, S.Farm.,
M.Sc selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak saran serta masukan
untuk penulis dalam mnyempurnakan skripsi ini. Semoga Allah selalu
melimpahkan kesehatan.
8. Ibu/Bapak Dosen Farmasi atas jasanya kami bisa menyelesaikan pendidikan
ditingkat S1 Farmasi dan staff akademi Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
9. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Hasim dan Ibunda Winarti serta adik saya
Bahruddin Irfan Nur Ramadhan. Terimakasih banyak atas do’a yang tidak
pernah putus, dukungan, bimbingan, materi, nasihatdengan penuh kesabaran
sehingga membuat penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
10. Teman kelompok skripsi saya Rikatlala’ Shorea yang senantiasa membantu dan
memberikan semangat serta mau berjuang bersama-sama dalam menyelesaikan
Penelitian ini.
11. Sahabat terdekat saya Nur Rofiqi Fauzia, Ghassani Shabrina Putri, Novia Cahya
Wulandari yang selalu membantu dan tidak pernah lupa dalam memberikan
semangat dan motivasi kepada saya.
12. Teman terdekat saya Fahath Haikal Aziz yang selalu membantu dalam kesulitan
selama penyusunan skripsi dan mendengarkan keluh kesah saya serta
memberikan motivasi dan dukungan pada saya.
13. Saudaraku Ovia Citra Ekasari yang selalu membantu, memberikan masukan dan
motivasi dari awal penyusunan skripsi, teman-temanku Okta, Dinda, Vivi, dan
kakak-kakak yang selalu memberikan dukungan, hiburan, mendengarkan keluh
kesah serta bantuan.
14. Teman-teman Farmasi kelas G angkatan 2018 yang telah memberikan semangat
serta dukungan dalam banyak hal selama menempuh perkuliahan.
15. Semua pihak yang mungkin tidak dapat saya sebutkan satu-persatu, terimakasih
atas dukungan, bantuan, semangat, motivasi, serta do’anya yang telah diberikan
dalam penyelesaian skripsi ini.
16. Terimakasih kepada diri saya sendiri yang telah berani maju, bertahan, dan
berjuang dengan penuh semangat dan kesabaran.
Semoga semua amal baik dari pada pihak tersebut diatas dapat dibalas
oleh Allah SWT. Penulis menyadari masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan dalam hal penulisan skripsi ini, maka dari itu penulis sangat

v
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Penulis
juga berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya dan dapat
memberikan ilmu serta pengetahuan tambahan bagi pembaca.

Malang, 30 Mei 2022

Diajeng Windihasmiega Putri

vi
RINGKASAN

STUDI PENGGUNAAN OSELTAMIVIR PADA PASIEN COVID-19


GEJALA SEDANG (Penelitian di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah
Malang)
COVID-19 atau Coronavirus disease 2019 adalah penyakit pernapasan yang
disebabkan oleh virus corona jenis severe acute respiratory syndrome coronavirus
2 (SARS-CoV-2). Virus ini adalah virus RNA rantai tunggal (single-stranded RNA)
yang dapat diisolasi dari beberapa jenis hewan. COVID-19 diketahui berasal dari
kelelawar yang dapat berpindah ke manusia.
Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan
Oseltamivir pada pasien COVID-19 gejala sedang meliputi Dosis, Lama
pemberian, Rute pemberian, Frekuensi pemberian, Data Laboratorium, dan data
Klinis di RS Universitas Muhammadiyah Malang.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan
penelitian secara deskriptif dan data yang dikumpulkan bersifat retrospektif sebab
peneliti tidak memberikan perlakuan terhadap sampel. Kriteria inklusi meliputi
pasien dengan diagnosis COVID-19 gejala sedang yang mendapatkan terapi
antivirus Oseltamivir dengan data rekam medik lengkap periode 2020-2021 di
Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang.
Hasil yang didapatkan dari penelitian dengan judul Studi Penggunaan
Oseltamivir pada pasien COVID-19 Gejala Sedang periode 2020-2021 didapatkan
34 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dari 150 populasi. Dengan data
demografi pasien laki-laki sebanyak 59% dan perempuan sebanyak 41% dengan
rentang usia terbanyak 45-64 tahun. Hasil dari penelitian 34 sampel menunjukkan
bahwa 100% didiagnosa COVID-19 gejala sedang dengan diagnosa penyerta
pneumonia 20 pasien (65%) Diabetes Melitus 7 pasien (25%) dan Hipertensi 4
pasien (10%). Pola penggunaan terapi Oseltamivir pada pasien COVID-19 yaitu
(2x75mg) po diberikan pada 34 pasien (100%). Lama penggunaan terapi
Oseltamivir terbanyak yaitu pada rentang 1-7 hari sebanyak 20 pasien (65%). Lama
masuk rumah sakit pasien COVID-19 terbanyak yaitu ≤14 hari dengan keadaan
membaik sebanyak 29 pasien (86%).
Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini yaitu pola penggunaan
terapi Oseltamivir yaitu (2x75mg) p.o. dengan lama pemberian 5-7 hari. Pola
penggunaan yang paling banyak digunakan yaitu kelompok 1 terdiri dari
Oseltamivir (2x75mg) p.o + Azitromicin (1x500mg) p.o + Multivitamin dilihat dari
parameter SpO2 dari rata-rata 93% menjadi 98% , Leukosit menjadi normal, dan
Length of stay 10 hari.

vii
ABSTRAK
STUDI PENGGUNAAN OSELTAMIVIR PADA PASIEN COVID-19
GEJALA SEDANG
(Penelitian Di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang)
Diajeng Windihasmiega Putri(1), Hidajah Rachmawati (2)Didik Hasmono(3),
Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Malang(1,2,3)

Latar Belakang : COVID-19 atau Coronavirus Disease 2019 adalah penyakit


pernapasan yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus
2 (SARS-CoV-2). Virus ini adalah virus RNA rantai tunggal (single-stranded
RNA) yang dapat diisolasi dari beberapa jenis hewan. COVID-19 diketahui berasal
dari kelelawar yang dapat berpindah ke manusia. Oseltamivir menunjukkan
fungsinya dengan menghasilkan obstruksi pada protein neuraminidase virus
sedangkan SARS-CoV-2 tidak memiliki struktur neuraminidase. Oleh karena itu
Oseltamivir dapat diindikasikan pada kasus COVID-19 yang juga terdapat atau
diduga koinfeksi dengan virus influenza.

Tujuan : Mengetahui pola penggunaan obat Oseltamivir pada pasien COVID-19


gejala sedang di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang.

Metode : Observational secara deskriptif pada pasien COVID-19 gejala


sedang di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang periode 2020-2021.

Hasil & Kesimpulan : Hasil dari penelitian 34 sampel menunjukkan bahwa 100%
didiagnosa COVID-19 gejala sedang dengan diagnosa penyerta pneumonia 20
pasien (65%) Diabetes Melitus 7 pasien (25%) dan Hipertensi 4 pasien (10%).
Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini yaitu pola penggunaan terapi
Oseltamivir yaitu (2x75mg) p.o. dengan lama pemberian 5-7 hari. Pola penggunaan
yang paling banyak digunakan yaitu kelompok 1 terdiri dari Oseltamivir (2x75mg)
p.o + Azitromicin (1x500mg) p.o + Multivitamin dilihat dari parameter SpO2,
Leukosit, dan LOS.

Kata Kunci : Oseltamivir, COVID-19, Gejala Sedang

viii
ABSTRACT
STUDY OF OSELTAMIVIR IN COVID-19 PATIENT
WITH MODERATE SYMPTOMS
(Research at the Muhammadiyah University Hospital Malang)
Diajeng Windihasmiega Putri(1), Hidajah Rachmawati (2)Didik Hasmono(3),
Pharmacy Study Program, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University
Poor(1,2,3)

Background: COVID-19 or Coronavirus Disease 2019 is a respiratory disease


caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). This
virus is a single-stranded RNA virus that can be isolated from several types of
animals. COVID-19 is known to have originated in bats, which can be transferred
to humans. Oseltamivir demonstrates its function by producing an obstruction in
the viral protein neuraminidase whereas SARS-CoV-2 lacks the neuraminidase
structure. Therefore, Oseltamivir may be indicated in cases of COVID-19 who also
have or are suspected of being co-infected with the influenza virus.
Objective: To find out the pattern of using the drug Oseltamivir in moderately
symptomatic COVID-19 patients at the University Hospital of Muhammadiyah
Malang.
Methods: Observational descriptively in COVID-19 patients with moderate
symptoms at the University of Muhammadiyah Malang Hospital for the 2020-2021
period.
Results & Conclusions: The results of the 34 sample study showed that 100% were
diagnosed with moderate symptoms of COVID-19 with an accompanying diagnosis
of pneumonia in 20 patients (65%), diabetes mellitus 7 patients (25%) and
hypertension in 4 patients (10%). The conclusion obtained from this study is the
pattern of using Oseltamivir therapy (2x75mg) p.o. with 5-7 days of administration.
The most widely used pattern of use was group 1 consisting of Oseltamivir
(2x75mg) p.o + Azithromicin (1x500mg) p.o + Multivitamin seen from the
parameters SpO2, Leukocytes, and LOS.

Keywords: Oseltamivir, COVID-19, Moderate Symptoms

ix
DAFTAR ISI
Contents

Halaman Judul.......................................................................................................... i
Lembar Pengesahan ............................................... Error! Bookmark not defined.
Lembar Pengujian .................................................. Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
RINGKASAN ....................................................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 5
2.1 Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) ....................................................... 5
2.1.1 Definisi COVID-19................................................................................. 5
2.1.2 Klasifikasi COVID-19 ............................................................................ 6
2.1.3 Epidemiologi COVID-19 ....................................................................... 7
2.1.4 Etiologi COVID-19 ................................................................................ 9
2.1.5 Patofisiologi COVID-19 ....................................................................... 10
2.1.6 Manifestasi Klinik COVID-19 ............................................................. 12
2.1.7 Pemeriksaan Penunjang COVID-19 ..................................................... 12
2.1.8 Terapi COVID-19 ................................................................................. 14
2.2 Oseltamivir .................................................................................................. 20
2.2.1 Struktur Kimia Oseltamivir .................................................................. 20
2.2.2 Definisi Oseltamivir ............................................................................. 20
2.2.3 Dosis Oseltamivir ................................................................................. 21
2.2.4 Bentuk Sediaan Oseltamivir ................................................................. 22

x
2.2.5 Farmakokinetika Oseltamivir ............................................................... 22
2.2.6 Farmakodinamika Oseltamivir ............................................................. 23
2.2.7 Bioekivalensi Oseltamivir .................................................................... 24
2.2.8 Metabolisme dan Eliminasi Oseltamivir .............................................. 24
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................... 26
3.1 Kerangka Konseptual .................................................................................. 26
3.2 Kerangka Operasional ................................................................................. 27
BAB IV METODE PENELITIAN ....................................................................... 28
4.1 Rancangan Penelitian .................................................................................. 28
4.2 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................. 28
4.2.1 Populasi Penelitian ............................................................................... 28
4.2.2 Sampel Penelitian ................................................................................. 28
4.3 Bahan Penelitian .......................................................................................... 28
4.4 Kriteria Inklusi ............................................................................................ 28
4.5 Kriteria Eksklusi .......................................................................................... 29
4.6 Instrumen Penelitian .................................................................................... 29
4.7 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 29
4.8 Teknik Sampling ......................................................................................... 29
4.9 Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 29
4.10 Definisi Operasional Parameter Penelitian ................................................ 30
4.11 Analisis Data ............................................................................................. 31
4.12 Ethical Clearance ...................................................................................... 31
BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................................. 32
5.1 Data Demografi Pasien ................................................................................ 32
5.1.1 Jenis Kelamin Pasien ............................................................................ 32
5.1.2 Usia Pasien ............................................................................................ 33
5.2 Penggunaan Obat Oseltamivir dengan kombinasi Antibiotik dan
Multivitamin pada pasien COVID-19 gejala sedang ................................... 34
5.3 Lama Penggunaan Terapi Oseltamivir ........................................................ 39
5.4 Diagnosa Penyerta ................................................................................... 4039
5.5 Lama Perawatan .......................................................................................... 39
5.6 Kondisi KRS Pasien .................................................................................. 410
BAB VI PEMBAHASAN ..................................................................................... 41

xi
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 47
7.1 Kesimpulan .................................................................................................. 47
7.2 Saran ............................................................................................................ 47
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 48
LAMPIRAN .......................................................................................................... 51

xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1. Struktur SARS-CoV-2 ....................................................................... 5
Gambar 2.2. Grafik Data Covid-19 ......................................................................... 9
Gambar 2.3. Replikasi SARS-CoV-2.................................................................... 10
Gambar 2.4. Struktur Oseltamivir ......................................................................... 20
Gambar 2.5. Bentuk Sediaan Oseltamivir ............................................................. 22
Gambar 3.1. Kerangka Konseptual ....................................................................... 26
Gambar 3.2. Kerangka Operasional ...................................................................... 27
Gambar 5.1. Bagan Sampel yang Memenuhi Kriteria Inklusi .............................. 32

xiii
DAFTAR TABEL

Table Halaman
Tabel V.1. Jenis Kelamin Pasien........................................................................... 32
Tabel V.2. Usia Pasien .......................................................................................... 33
Tabel V.3. Pola penggunaan Oseltamivir dengan Kombinasi Antibiotik dan
Multivitamin ......................................................................................... 34
Tabel V.4. Lama Terapi Penggunaan Oseltamivir ................................................ 40
Tabel V.5. Diagnosa Penyerta ............................................................................... 40
Tabel V.6. Lama Perawatan .................................................................................. 40
Tabel V.7. Kondisi KRS Pasien ............................................................................ 41

xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup ....................................................................... 51
Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian .......................................................................... 52
Lampiran 3. Etichal Clearens ............................................................................... 53
Lampiran 4 Pernyataan Orisinalitas ...................................................................... 54
Lampiran 5 Bebas Plagiasi (P2) ............................................................................ 55
Lampiran 6 Kartu Kendali Plagiasi ....................................................................... 56
Lampiran 7 Lembar Pengumpul Data Pasien Covid-19 Gejala Sedang di Rumah
Sakit Universitas Muhammadiyah Malang ........................................ 57
Lampiran 8 Tabel Data Induk Pasien Covid-19 Gejala Sedang di Rumah Sakit
Universitas Muhammadiyah Malang yang Mendapatkan Terapi
Oseltamivir ....................................................................................... 159

xv
DAFTAR SINGKATAN
ACE : Angiotensin Converting Enzyme
APTT : Activated Partial Thromboplastin Time
CDC : Centers for Disease Control
COVID-19 : Coronavirus Disease-2019
CRP : C - Reactive protein
CT : Computed Tomography
DIC : Dissaminated Intravascular Coagulation
ICU : Intensive Care Unit
I.V : Intravena
K+ : Kalium
Kemenkes : Kementerian Kesehatan
L : Liter
LDH : Laktat Dehidrogenase
LMWH : Low Molecular Weight Heparin
LOS : Length of Stay
M : Meter
MERS-CoV : Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus
Mg : Miligram
mmHg : Milimeter Merkuri (Hydrargyrum)
mol : Molar
Na+ : Natrium
Nm : Nanometer
OTG : Orang Tanpa Gejala
P.O : Peroral
PT : Prothrombine Time
RdRp : RNA-Dependent RNA Polymerase
RI : Republik Indonesia
RMK : Rekam Medik Kesehatan
RNA : Ribonucleic Acid
RR : Respiratory Rate

xvi
RS : Rumah Sakit
RT-PCR : Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction
SARS-CoV-2 : Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2
SpO2 : Saturasi Oksigen Perifer
TD : Tekanan Darah
UFH : Unfractionated Heparin
WHO : World Health Organization

xvii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

COVID-19 atau Coronavirus disease 2019 adalah penyakit pernapasan


yang disebabkan oleh virus corona jenis severe acute respiratory syndrome
coronavirus 2 (SARS-CoV-2) (World Health Organization, 2020). Virus ini adalah
virus RNA rantai tunggal (single-stranded RNA) yang dapat diisolasi dari beberapa
jenis hewan. COVID-19 diketahui berasal dari kelelawar yang dapat berpindah ke
manusia (PDPI et al., 2020).

Virus corona dengan jenis baru ditemukan kembali pada tahun 2019.
Bermula dari adanya konfirmasi dari WHO China bahwa terdapat 44 kasus
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya yang dideteksi dari Kota Wuhan pada
tanggal 31 Desember 2019. Kemudian pada tanggal 7 Januari 2020 pihak
berwenang China mengidentifikasi adanya virus corona jenis baru yang diberi nama
2019-nCov (novel corona virus). Tanggal 11 dan 12 Januari 2020 Komisi
Kesehatan Nasional China menginformasikan kepada WHO bahwa wabah virus ini
berasal dari paparan disalah satu pasar makanan laut dikota Wuhan (Johnson,
2020). Jumlah kasus positif COVID-19 semakin meningkat sehingga WHO
mengumumkan bahwa COVID-19 menjadi pandemi di dunia tepat pada tanggal 11
Maret 2020 (Kemenkes RI, 2020). Hingga 20 Juli 2021, WHO melaporkan bahwa
sebanyak 190.770.507 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, termasuk 4.095.924
kematian. Dari jumlah tersebut, di Indonesia sebanyak 2.950.058 terkonfirmasi
positif dengan kematian sebanyak 76.200 dan kasus sembuh sebesar 2.323.666
(WHO, 2020).

Patofisiologi COVID-19 yaitu bermula dari virus yang dapat melewati


membran mukosa, terutama mukosa nasal dan laring, kemudian memasuki paru-
paru melalui traktus respiratorius. Setelah itu virus akan menyerang organ target
yang mengekspresikan Angiostensin Converting Enzyme 2 (ACE 2), seperti
jantung, paru-paru, traktus gastrointestinal dan sistem renal (Samudro & Madjid,
2020). Virus ini dapat menyebar dengan begitu cepat antara individu melalui
droplet yang keluar saat bersin atau batuk pada jarak sekitar 2 meter. Gejala yang

1
2

ditimbulkan akibat infeksi COVID-19 hampir mirip dengan flu tetapi virus ini dapat
berkembang dan menjadi lebih parah bahkan bisa menyebabkan kematian (World
Health Organization, 2020).

Manifestasi umum COVID-19 ini diantaranya batuk, demam, sesak napas,


sakit kepala dan hidung tersumbat. Berdasarkan gejala, COVID-19 dibedakan
menjadi beberapa jenis yaitu, tanpa gejala, ringan, sedang, berat dan kritis. Gejala
yang tidak spesifik seperti kongesti hidung, mual, diare, hilang pembau dan perasa,
sakit kepala dan tenggorokan. Pasien dengan gejala sedang akan mengalami tanda
klinis pneumonia seperti sesak napas, napas cepat, batuk, dan deman. SpO2 pada
pasien dengan gejala sedang bernilai lebih dari 93% (Kemenkes RI, 2020).

Penatalaksanaan pasien dengan gejala sedang dianjurkan mengonsumsi


multivitamin, antibiotik, antivirus, antikoagulan low molecular weight heparin
(LMWH) atau unfractionated heparin (UFH). Terapi farmakologis meliputi
Klorokuin fosfat ditambah Azitromisin, ditambah dengan salah satu antivirus yaitu
Oseltamivir/Kombinasi Lopinavir + Ritonavir/Favipiravir (Kemenkes RI, 2020).
Pasien COVID-19 juga dapat melakukan terapi non farmakologi yang bertujuan
untuk mempercepat proses pemulihan agar terapi dapat berjalan dengan maksimal.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan pasien diantaranya : menggunakan masker
jika berinteraksi dengan orang lain, jaga jarak, berjemur dibawah matahari minimal
10 sampai 15 menit setiap harinya dilakukan pada pagi hari sebelum jam 9 dan sore
hari setelah jam 3, dan menerapkan etika batuk.

Salah satu antivirus yang dapat diberikan pada pasien dengan gejala ringan
hingga kritis adalah Oseltamivir. Menurut U.S. National Library Medicine (2021),
Oseltamivir adalah sebuah asetamido sikloheksena yang merupakan homolog
struktural dari Sialid Acid dan menghambat neuraminidase. Oseltamivir digunakan
untuk mengobati influenza baik pada orang dewasa, anak-anak ataupun bayi.
Oseltamivir juga digunakan ketika ada wabah flu sebelum virus corona
diidentifikasi. Obat ini membantu mempersingkat waktu gejala flu seperti hidung
tersumbat atau berair, sakit tenggorokan, batuk, demam, sakit kepala, nyeri otot
atau sendi, kelelahan dan kedinginan. Penghambatan neuraminidase dari
Oseltamivir menghasilkan agregasi virus di permukaan sel dan mengurangi
3

penyebaran virus di dalam saluran pernapasan (U.S. National Library Medicine,


2021) Dosis yang diberikan yaitu (2 x 75 mg) po selama 5 sampai 7 hari. (A To Z
drug fact). Di samping manfaat yang diberikan, tiap obat juga menimbulkan efek
samping bagi orang yang mengonsumsi atau menggunakannya. Beberapa efek
samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi oseltamivir adalah Sakit kepala
Merasa tidak enak badan, Batuk dan hidung tersumbat (khususnya pada anak-anak)
Sakit perut, Diare, Mual dan muntah, Sulit tidur.

Penelitian terdahulu dilakukan oleh (Chiba, 2021) terhadap 16 orang tenaga


medis suspek COVID-19 dengan memberikan terapi antivirus (Oseltamivir) dan
terapi antibakteri. Diberikan dosis Oseltamivir yaitu (2 x 75 mg) po selama 5 hari.
Hasil sebagian besar pasien yang terinfeksi adalah perempuan (10,63%), 1
menderita diabetes (6%) dan 3 hipertensi (19%) Pemberian Oseltamivir membuat
suhu turun sebagian dalam 24 jam (10, 63%). Data klinis dibandingkan antara
pasien yang menerima pengobatan awal dengan Oseltamivir, dimulai dalam waktu
24 jam, dan pasien yang diberikan pengobatan akhir, dimulai setelah titik waktu ini.
Durasi demam lebih pendek pada pengobatan awal dibandingkan pengobatan akhir
(31±21h vs 94±38h;p˂0,001) waktu dari onset demam hingga inisiasi pengobatan
berkolerasi dengan durasi demam (r=0,77;p˂0,001) dan waktu dari puncak kie
penurunan (r =0,58;p˂0,05) Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa
pemberian Oseltamivir dini dapat menurunkan durasi demam pada pasien COVID-
19 dengan gejala sedang yang tanpa hipoksia bila digunakan dalam kombinasi
dengan terapi antibakteri. Selain itu (Tan et al., 2020) juga melakukan penelitian
dengan menggunakan 627 pasien yang didiagnosis dengan infeksi SARS-CoV-2.
Kriteria pasien adalah didiagnosis dengan infeksi SARS-CoV-2 dan negatif untuk
tes asam nukleat influenza A dan B. Untuk membandingkan perbedaan tingkat
respons pada penggunaan Oseltamivir yang berbeda, penelitian ini menggunakan
dosis yang berbeda yaitu pertama dengan dosis (2 x 75mg) po selama 1-3 hari,
kedua 3-5 hari dan ketiga 5-7 hari. Hasil penggunaan Oseltamivir tampaknya tidak
memberikan peningkatan respon. Oseltamivir tidak efektif melawan SARS-CoV-2
dalam penelitian in vitro dan penggunaan klinis Oseltamivir tidak memperbaiki
gejala dan tanda pasien serta tidak memperlambat perkembangan penyakit.
4

Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini bertujuan untuk


mengetahui pola penggunaan Oseltamivir pada pasien COVID-19 dengan gejala
sedang di RS Universitas Muhammadiyah Malang agar diketahui informasi terkait
pola penggunaan sehingga dapat digunakan sebagai masukan dalam upaya
pengobatan COVID-19.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pola penggunaan Oseltamivir pada pasien COVID-19


gejala sedang di RS Universitas Muhammadiyah Malang ?

1.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui pola penggunaan Oseltamivir pada pasien COVID-19


gejala sedang meliputi Dosis, Lama pemberian, Rute pemberian, Frekuensi
pemberian, Data Laboratorium, dan data Klinis di RS Universitas
Muhammadiyah Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Memahami pola penggunaan Oseltamivir pada pasien COVID-19 bagi


peneliti.
2. Dapat membantu memberikan gambaran penggunaan Oseltamivir pada
pasien COVID-19 dengan gejala sedang.
3. Sebagai masukan untuk praktisi kesehatan dalam upaya peningkatan
pelayanan kefarmasian khususnya dalam upaya pengobatan COVID-19.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)

2.1.1 Definisi COVID-19


COVID-19 atau Coronavirus Disease 2019 adalah penyakit
pernapasan yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) (World Health Organization, 2020).
Penyebab pathogenesis SARS –CoV-2 yaitu ikatan antara reseptor sel host
pada sel epitel alveolus dengan protein serta jaringan diluar paru seperti
ginjal, jantung dan saluran cerna (Ghinai et al., 2020). Penyebaran virus ini
dapat terjadi begitu cepat melalui droplet yang keluar saat bersin atau batuk
pada jarak sekitar 2 meter . Gejala yang timbul pada orang yang terkena
virus ini diantaranya batuk, demam, kesulitan bernafas dan lelah. Gejala dari
COVID-19 ini hampir mirip dengan flu tetapi tetapi lebih bebahaya karena
cepat berkembang dan menyebar hingga menyebabkan kematian (World
Health Organization, 2020)

.
Gambar 2.1. Struktur SARS-CoV-2
Dari gambar 2.1 dapat diketahui bahwa SARS-CoV-2 memiliki
protein permukaan yang bernama glikoprotein spike atau protein S,
glikoprotein membrane atau protein M, glikoprotein E atau selubung
(envelope) dan glikoprotein N yaitu nukleokapsid helical yang berfungsi
untuk melindungi materi genetic (RNA) virus (Gunardi, 2021).

5
6

Dapat dilihat dari gambar 2.1 S Glikoprotein Ukuran protein S yang


melimpah ini bervariasi dari 1.160 asam amino hingga 1.400 asam amino.
Itu terletak pada trimer pada permukaan virion, memberikan virion sebuah
korona atau penampilan seperti mahkota. Protein S ini secara fungsional
diperlukan untuk masuknya partikel virion infeksius ke dalam sel melalui
interaksi dengan berbagai reseptor seluler inang (Minggu et al., 2021).
Protein M merupakan protein virus yang paling banyak terdapat
dalam partikel virion, memberikan bentuk yang pasti pada selubung virus.
Ia mengikat nukleokapsid dan bertindak sebagai penyelenggara pusat
perakitan virus corona. Protein M virus corona sangat beragam dalam
kandungan asam amino tetapi mempertahankan kesamaan struktural secara
keseluruhan berbeda. Protein M memiliki tiga domain transmembran, yang
diikat oleh terminal amino pendek di luar virion dan ujung karboksi panjang
di dalam virion (Minggu et al., 2021).
Protein E merupakan protein structural utama yang paling misterius
dan terkecil. Ini memainkan peran multifungsi dalam patogenesis,
perakitan, dan pelepasan virus. Ini adalah polipeptida membran integral
kecil yang bertindak sebagai viroporin (saluran ion) (Minggu et al., 2021).
Protein N merupakan protein dari virus korona bersifat multiguna.
Di antara beberapa fungsi, ia berperan dalam pembentukan kompleks
dengan genom virus, memfasilitasi interaksi protein M yang diperlukan
selama perakitan virion, dan meningkatkan efisiensi transkripsi virus
(Minggu et al., 2021).
Morfologi virus corona yaitu sekelompok virus RNA yang
berukuran (100-160 nm), tidak tersegmentasi, berbentuk bulat, berantai
tunggal dengan genom berukuran 26-32 kb (Ukuran terbesar diantara virus
RNA yang diketahui). Virus Corona terdapat 4 macam genera (a-alfa, b-
beta, c-gamma dan d-delta) tetapi hanya dua genera yang ditemukan pada
manusia yaitu genera alfa dan beta (Gunardi, 2021).
2.1.2 Klasifikasi COVID-19
Berdasarkan gejala COVID-19 dibagi menjadi beberapa gejala diantaranya:
1. Tanpa Gejala
7

Pasien yang dikategorikan tanpa gejala yaitu kondisi pasien dengan hasil
laboratorium menunjukkan positif terinfeksi COVID-19 atau adanya virus
SARS-CoV-2 dalam tubuh, tetapi pasien tidak memiliki keluhan gejala
secara fisik.
2. Ringan
Pasien yang termasuk gejala ringan yaitu pasien dengan keluhan seperti
demam, napas pendek, batuk, anoreksia. Terdapat gejala tidak spesifik
seperti hilang pembau (anosmia), hilang perasa (ageusia), mual dan muntah,
diare, kongesti hidung, sakit kepala, sakit tenggorokan. Pasien tua dan
immunocompromised gejala atipikal seperti penurunan kesadaran, fatigue,
tidak ada demam, diare dan hilang nafsu makan.
3. Sedang/Moderat
Pasien yang termasuk dalam kriteria gejala sedang yaitu pasien remaja atau
dewasa : pasien dengan tanda klinis pneumonia (demam, batuk, sesak, napas
cepat) tetapi tidak ada tanda pneumonia berat termasuk SpO2 > 93% dengan
udara ruangan ATAU Anak-anak : pasien dengan tanda klinis pneumonia
tidak berat (batuk atau sulit bernapas + napas cepat dan/atau tarikan dinding
dada) dan tidak ada tanda pneumonia berat).
Kriteria napas cepat : usia <2 bulan, ≥60x/menit; usia 2–11 bulan,
≥50x/menit ; usia 1–5 tahun, ≥40x/menit ; usia >5 tahun, ≥30x/menit.
(kemenkes RI, 2020)
4. Berat/Pneumonia Berat
Pasien remaja atau dewasa terdapat gejala klinis pneumonia (batuk, sesak,
demam, napas cepat) ditambah salah satu dari frekuensi napas > 30x/menit,
SpO ˂ 93% atau distress pernapasan berat pada udara ruangan.
5. Kritis
Dapat dikatakan kritis yaitu apabila pasien dengan Acute Respiratory
Distress Syndrome (ARDS), sepsis dan syok sepsis. (kemenkes RI, 2020)
2.1.3 Epidemiologi COVID-19
WHO menyatakan bahwa sejak tanggal 11 Februari 2020 COVID-
19 disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-
2 (SARS-CoV-2). Pada 12 Maret 2020, WHO menyatakan bahwa COVID-
8

19 sebagai pandemi di seluruh dunia (WHO, 2020). Pada 2 Maret 2020


laporan pertama kasus di Indonesia masih hanya 2 kasus. Pada 31 Maret
2020 data yang terkonfirmasi naik drastis yaitu 1.528 kasus dengan 136
kasus kematian. Tingkat mortalitas COVID-19 di Indonesia sebesar 8,9%
dan merupakan kasus tertinggi di Asia Tenggara. Sementara itu di luar
Indonesia, terjadi peningkatan kasus COVID-19 di china setiap harinya dan
memuncak pada akhir Januari hingga awal Februari 2020 terhitung sejak
kasus pertama di Wuhan. Pada 30 Januari 2020 kasus COVID-19 telah
terkonfirmasi sebanyak 7.736 kasus di China, 86 kasus lain dilaporkan dari
berbagai negara seperti Vietnam, Taiwan, Thailand, Nepal, Malaysia,
Jepang, Kamboja, Korea selatan, Singapura, Arab Saudi, Australia, India,
Kanada, Finlandia, Sri Lanka, jerman dan prancis. Pada 30 Maret 2020 di
seluruh dunia, Eropa dan Amerika Utara telah ditetapkan menjadi pusat
pandemi COVID-19 dengan kasus sebanyak 693.224 dan 33.106 kematian.
Amerika Serikat berada diposisi pertama dengan kasus COVID-19
terbanyak dengan kasus baru sebanyak 19.332, Kasus terbanyak kedua yaitu
Spanyol dengan 6.549 kasus baru . Mortalitas tertinggi di dunia yaitu di
negara Italia sebesar 11,3%. (Silalahi, 2020)
Sebanyak 200.840.180 jiwa terkonfirmasi positif COVID-19 di
seluruh dunia dengan kematian sebanyak 4.265.903 jiwa per tanggal 8
Agustus 2021 (WHO, 2020). Selain di Cina, COVID-19 telah menyebar di
seluruh dunia. Menurut data (WHO, 2020) tanggal 8 Agustus 2021 di
Amerika tercatat sebanyak 78.118.399 kasus dengan 2.023.469 pasien
meninggal, di Eropa tercatat sebanyak 60.941.033 kasus dengan 1.227.956
pasien meninggal, di Asia Tenggara tercatat sebanyak 38.961.269 kasus
dengan 585.063 pasien meninggal, di Timur Mediterania tercatat sebanyak
12.949.856 kasus dengan 240.395 pasien meninggal, di Afrika tercatat
sebanyak 5.087.596 kasus dengan 120.721 pasien meninggal, dan di Pasifik
Barat tercatat sebanyak 4.781.263 kasus dengan 68.286 pasien meninggal.
Di Indonesia dari 3 januari hingga 9 Agustus 2020 terkonfirmasi kasus
positif COVID-19 3.686.740 dengan 108.571 kematian. Kasus terbaru
hingga kini per tanggal 13 Oktober 2021 di Indonesia sebanyak 4.229.813
9

terkonfirmasi Positif COVID-19 dengan 142.763 kematian, sedangkan


kasus di dunia mencapai 238.229.951 positif COVID-19 dengan 4.859.277
kematian.
Kasus COVID-19 di Berbagai Kota dan Kabupaten di Jawa Timur

Grafik Data Covid-19


Juni Juli Agustus

160000
140000 65365
120000
100000
80000 52782
60000 24503
40000 15677 14850
20000 25397 20808 11617 13263 13071 11827 13447
11238 10279 10967 9473 10107 11637
12040 7507 10798
7432 7066 8273
6240 5991 5320 5238 8354
4672
0

Gambar 2.2. Grafik Data Covid-19


Sumber: Pemprovjatim.go.id.2021
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa puncak COVID-19
antara bulan Juni-Agustus terjadi pada bulan Agustus 2021 di Kota
Surabaya, yaitu sebanyak 65.365 jiwa terkonfirmasi positif COVID-19.

2.1.4 Etiologi COVID-19


Etiologi kasus COVID-19 ini yaitu coronavirus baru. Kasus ini
diduga penyakit yang dinamakan 2019 novel coronavirus (2019-nCoV).
Coronavirus yang menjadi etiologi COVID-19 ini termasuk dalam genus
betacoronavirus. Menurut analisis filogenetik menunjukkan bahwa COVID-
19 termasuk subgenus yang sama dengan coronavirus yang menyebabkan
wabah Severe Acute Respiratory Illnes (SARS) pada 2002 -2004, yaitu
Satbecovirus. Nama SARS-CoV-2 telah diajukan oleh International
Committee on Taxonomy of Viruses. (Silalahi, 2020)
Struktur genom virus memiliki pola yang sama seperti coronavirus.
SARS-CoV-2 memiliki kesamaan dengan coronavirus yang diisolasi pada
bermutasi dan menginfeksi manusia. Transmisi virus antar manusia melalui
10

droplet yang disebarkan baik secara langsung maupun tidak langsung dari
permukaan benda yang terkontaminasi. Genom SARS-CoV-2 ini memiliki
89% terhadap coronavirus kelelawar ZXC21 dan 82% terhadap SARS-CoV.
2.1.5 Patofisiologi COVID-19

Gambar 2.3. Replikasi SARS-CoV-2 (Kumar et al., 2020)

Dari gambar 2.2 dapat diketahui bahwa terjadinya COVID-19 yaitu


bermula dari virus yang dapat melewati membran mukosa, terutama mukosa
nasal dan laring, kemudian memasuki paru-paru melalui traktus
respiratorius. Setelah itu virus akan menyerang organ target yang
mengekspresikan Angiostensin Converting Enzyme 2 (ACE 2), seperti
jantung, paru-paru, traktus gastrointestinal dan sistem renal. (Samudro &
Madjid, 2020). Masuknya virus corona kedalam sel target difasilitasi protein
S pada SARS-CoV-2. Masuknya virus bergantung pada kemampuan virus
untuk berikatan dengan ACE2, yaitu reseptor membran ekstraseluler yang
diekspresikan pada sel epitel.
11

Protein S pada SARS-CoV dan SARS-CoV-2 terdapat struktur 3


dimensi yang identic pada domain receptor-binding. Protein S pada SARS-
CoV memiliki afinitas ikatan yang kuat dengan ACE2 pada manusia
(Soemari et al., 2020). Lama inkubasi COVID-19 yaitu antara 3 sampai 14
hari dengan terjadinya sedikit penurunan atau masih normalnya kadar
limfosit dan leukosit tetapi pasien belum merasakan gejala. Setelah itu virus
mulai menyebar melalui aliran darah. Organ pertama yang dituju yaitu organ
yang mengekspresikan ACE2 dan pasien mulai timbul gejala Covid gejala
ringan.4-7 hari dari gejala awal kondisi pasien mulai menurun yang
dkitandai terjadinya sesak, perburukan lesi di paru, dan menurunnya
limfosit. Fase ini harus segera teratasi agar tidak terjadi Acute Respiratory
Distress Syndrome (ARSD), sepsis, dan komplikasi lainnya (Samudro &
Madjid, 2020). Transmisi utama virus bisa berpindah ke manusia yang
utama yaitu melalui droplet, akan tetapi ada kemungkinan terjadinya
transmisi melalui fekasl-oral. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Xiao dkk 2020) yaitu terdapat pasien yang terkonfirmasi
positif RNA SARS-CoV-2 pada fesesnya meskipun pada sampel pernafasan
sudah menunjukkan hasil negative. Penelitian selanjutnya juga
membuktikan bahwa terdapat ekspresi ACE2 yang berlimpah pada sel
glandular gaster, duodenum, epitel rectum, serta ditemukan protein
nukleokapsid virus pada epitel gaster. Dari hal ini maka dapat diketahui
bahwa SARS-CoV-2 juga dapat menginfeksi saluran pencernaan dan terjadi
transmisi melalui fekal-oral (Kumar dkk., 2020; Xiao dkk., 2020).
Gejala dari COVID-19 ini hampir mirip dengan flu tetapi lebih
berbahaya karena cepat berkembang dan menyebar hingga menyebabkan
kematian, Penyebab kematian ini yaitu dikarenakan adanya penundaan
sekresi sitokin dan kemokin oleh sel imun innate dikarenakan blokade oleh
protein non-struktural virus. Selanjutnya, hal ini menyebabkan terjadinya
lonjakan sitokin proinflamasi dan kemokin (IL-6, TNFα, IL-8, MCP-1, IL-
1 β, CCL2, CCL5, dan interferon) melalui aktivasi makrofag dan limfosit.
Pelepasan sitokin ini memicu aktivasi sel imun adaptif seperti sel T,
neutrofil, dan sel NK, bersamaan dengan terus terproduksinya sitokin
12

proinflamasi. Lonjakan sitokin proinflamasi yang cepat ini memicu


terjadinya infiltrasi inflamasi oleh jaringan paru yang menyebabkan
kerusakan paru pada bagian epitel dan endotel. Kerusakan ini dapat
berakibat pada terjadinya ARDS dan kegagalan multi organ yang dapat
menyebabkan kematian dalam waktu singkat (Gennaro dkk., 2020;
Lingeswaran dkk., 2020).
2.1.6 Manifestasi Klinik COVID-19
Manifestasi umum COVID-19 ini diantaranya batuk, demam, sesak
napas, sakit kepala dan hidung tersumbat. Berdasarkan gejalanya, COVID-
.19 dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu, tanpa gejala, ringan, sedang,
berat dan kritis. Pasien tanpa gejala merupakan kondisi yang paling ringan
karena tidak ditemukan gejala. Selanjutnya pasien dengan gejala ringan
akan mengalami demam, fatigue, batuh, napas pendek, anoreksia, dan
myalgia. Gejala lainnya yang tidak spesifik seperti kongesti hidung, mual,
diare, hilang pembau dan perasa, sakit kepala dan tenggorokan. Sedangkan
pasien dengan gejala sedang atau moderat akan mengalami tanda klinis
pneumonia seperti sesak napas, napas cepat, batuk, dan deman. SpO2 pada
pasien dengan gejala sedang bernilai lebih dari 93%. Pasien dengen gejala
berat mengalami tanda klinis yang sama dengan pasien gejala sedang namun
frekuensi napas lebih dari 30 kali dalam satu menit dan nilai SpO2 kurang
dari 93%. Keadaan terberat adalah pasien kritis. Pasien ini mengalami Acute
Respiratory Distress Syndrome (ARDS), syok sepsis dan sepsis (PDPI et
al., 2020)
2.1.7 Pemeriksaan Penunjang COVID-19
Pemeriksaan COVID-19 ini dapat dilakukan dengan metode-metode
berikut ini : (Burhan, 2020)
1. Next Generation Sequencing (NGS)
Metode ini digunakan untuk menentukan urutan genomic, dipakai lebih
dari 1 juta pasang basa dalam satu kali pemeriksaan. Metode ini dapat
digunakan untuk mendiagnosis penyakit kanker, herediter, dan penyakit
infeksi. Kelebihan dari metode ini yaitu memiliki akurasi yang tinggi
dan pelacakan yang baik untuk mengetahui sumber penularan penyakit.
13

Namun metode ini memerlukan keahlian khusus dan biaya yang


dibutuhkan juga cukup mahal.
2. RT-qPCR
Quantitative RT-PCR yaitu pemeriksaan yang digunakan untuk
diagnosis COVID-19 untuk diagnostic moleculer dari berbagai jenis
bakteri atau virus pathogen yang fastidious. Kelebihan dari metode ini
yaitu lebih spesifik, konsisten dan lebih mudah digunakan serta
memerlukan primer-probe tertentu yang dirancang dan disintesis sesuai
gen yang ditargetkan. Selain itu metode ini juga tidak membutuhkan
DNA terlalu banyak juga dapat dilakukan dalam tabung tunggal.
Namun, biaya yang dibutuhkan di metode ini cukup tinggi karena bahan
yang digunakan yaitu bahan habis pakai dengan biaya yang mahal.
Waktu yang diperlukan juga lama akibat dari durasi ektraksi RNA.
Sensitivitas dari metode ini masih kurang dan masih diperlukan
pemeriksaan karena negative palsu yang tinggi.
3. LAMP
Loop-mediated isothermal amplification (LAMP). Metode dengan
teknik molekuler yang relatif baru untuk diagnosis COVID-19. Prinsip
kerja dari metode ini yaitu menggunakan teknik amplifikasi molecular
yang dapat mendeteksi materi genomic dengan tingkat efisiensi tinggi
dan waktu yang dibutuhkan juga lebih singkat. Tidak memerlukan
thermocycler karena hanya menggunakan satu ukuran suhu. Metode ini
sangat rentan terhadap positif palsu karena reaksi silang atau
kontaminasi.
4. Rapid-Serologi
Prinsip Serologi ini yaitu Antigen/ Antibodies. Hasil dari pemeriksaan
serologi dapat keluar dalam waktu cepat dan dapat mengukur kadar
antibody. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan hasil positif 3-4 hari
setelah infeksi.
5. Rapid Antigen
Rapid Antigen SARS-CoV-2 yaitu metode pemeriksaan imunoserologi
dengan format tes alur lateral yang mudah digunakan dan umum dipakai
14

untuk tes HIV, malaria, dan influenza. Menggunakan prinsip


Antigen/Antibodi dengan waktu pemeriksaan singkat, mudah dan
sederhana, tetapi pengambilan sampel dalam metode ini memerlukan
keahlian khusus.
6. GeNose
Peneliti dari salah satu Universitas di Indonesia telah mengembangkan
metode terbaru untuk mendeteksi Infeksi Covid yang diberi nama
GeNose. Prinsip kerja dari GeNose yaitu mendeteksi Volatile Organic
Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi COVID-19.
Waktu pemeriksaan falam metode ini cukup singkat dan tidak
diperlukan keahlian khusus untuk pengambilan sampelnya.
7. CT-Scan
CT Scan merupakan teknik diagnosis yang sensitivitasnya tinggi untuk
mendeteksi adanya COVID-19 yang dilakukan pada gambaran paru.
Hasil dar metode ini juga dapat diketahui sebelum gejala klinis muncul.
Gambaran CT Scan dari pasien COVID-19 menunjukkan gambaran
opak multi-lobar bilateral dengan distribusi yang berbeda di posterior ,
sub pleura, septa lobular menebal dengan pengisian alveolar yang
bervariasi, dan efusi. Hasil dari CT Scan mampu meningkatkan
sensitivitas deteksi jika temuan dikombinasikan dengan hasil RT-PCR
Pemilihan metode pemeriksaan penunjang COVID-19 harus melihat
dari bebrapa aspek penting seoerti akurasi tes, pemeriksaan, spesifikasi,
sensitivitas, lama pengerjaan, kemampuan laboratorium, dan validasi
hasil pemeriksaan. Selain itu perlu diperhatikan juga kelebihan dan
kekurangan dari masing-masing metode pemeriksaan dengan tujuan
meminimalisir terjadinya kesalahan dalam mendiagnosis COVID-19.
Pemilihan metode yang tepat dapat mengurangi terjadinya resiko,
penyebaran, penularan dan keparahan penyakit. (Gunardi, 2021)

2.1.8 Terapi COVID-19


Masing-masing gejala memiliki tata laksana yang berbeda.
15

- Pasien tanpa gejala dianjurkan mengonsumsi vitamin C, mengonsumsi


multivitamin C, B, E dan Zink, Obat-obatan suportif, serta obat-obatan
dengan sifat anti oksidan.
- Pasien dengan gejala ringan, dianjurkan mengonsumsi vitamin C,
Azitromisin, antivirus (Oseltamivir/Kombinasi Lopinavir +
Ritonavir/Favipiravir), Klorokuin fosfat, pengobatan simptomatis, obat-
obatan suportif.
- Pasien dengan gejala sedang
a. Isolasi dan Pemantauan
 Rujuk ke Rumah Sakit, Ruang Perawatan COVID-19 atau
Rumah Sakit Darurat COVID-19
 Isolasi di Rumah Sakit di Ruang Perawatan COVID-19/
Rumah Sakit Darurat COVID-19
b. Non Farmakologis
 Istirahat total, asupan kalori adekuat, control elektrolit, status
hidrasi/terapi cairan, oksigen.
 Pemantauan laboratorium darah perifer lengkap berikut
dengan jenis, bila memungkinkan ditambahkan dengan CRP,
fungsi ginjal, fungsi hati dan foto toraks secara berkal.
c. Farmakologis
 Vitamin C 200 – 400 mg/8 jam dalam 100 cc NaCl 0,9%
habis dalam 1 jam diberikan secara drip Intravena (IV)
selama perawatan
 Antibiotik (Azitromisin) 500 mg/24 jam per iv atau per oral
(untuk 5-7 hari) atau sebagai alternatif Levofloksasin dapat
diberikan apabila curiga ada infeksi bakteri: dosis 750 mg/24
jam per iv atau per oral (untuk 5-7 hari).
 Ditambah salah satu antivirus berikut :
▪ Oseltamivir dengan dosis (2 x 75 mg) po selama 5
sampai 7 hari.
16

▪ Favipiravir (Avigan sediaan 200 mg) loading dose


1600 mg/12 jam/oral hari ke-1 dan selanjutnya 2 x
600 mg (hari ke 2-5)
▪ Remdesivir 200 mg IV drip (hari ke-1) dilanjutkan
1x100 mg IV drip (hari ke 2-5 atau hari ke 2-10)
 Antikoagulan LMWH/UFH
 Pengobatan simtomatis (Parasetamol dan lain-lain).
(PDPI et al., 2020)
- Pasien dengan gejala berat atau kritis dianjurkan untuk memberikan
vitamin C, vitamin B1., Klorokuin fosfat, Azitromisin, Antikoagulan
LMWH/UFH, Deksametason, obat suportif, serta antivirus. Pilihan
antivirus yang dapat diberikan pada pasien adalah
Oseltamivir/Kombinasi Lopinavir + Ritonavir/Favipiravir.

Terapi Farmakologis yang dapat diberikan pada pasien COVID-19 :


1. Suplemen Vitamin
Upaya terapeutik juga dilakukan untuk mengatasi COVID-19. Terapeutik
menargetkan pada eliminasi virus alih-alih memodulasi hiperinflamasi.
Suplementasi vitamin dapat menjadi salah satu pengobatan atau pencegahan
terhadap infeksi dan bisa juga digunakan untuk meningkatkan kekebalan
tubuh. Penelitian telah menunjukkan bahwa Vitamin D efektif untuk
perlindungan terhadap infeksi saluran pernapasan. Vitamin D dapat
menurunkan replikasi virus, mengurangi konsentrasi sitokin pro-inflamasi
dan meningkatkan konsentrasi sitokin anti-inflamasi selama infeksi SARS-
CoV-2 (Liu et al., 2021).
Vitamin C atau asam askorbat adalah nutrisi yang larut dalam air
dan tidak dapat disintesis oleh manusia. Vitamin C diketahui dapat
memberikan perlindungan pada penyakit menular. Suplemen ini diketahui
dapat meningkatkan mekanisme pertahanan pernapasan, mencegah infeksi
virus, mengurangi durasi, dan tingkat keparahan serta memiliki sifat anti-
histamin yang dapat memperbaiki gejala mirip flu. Badai sitokin dalam
tubuh selama COVID-19 meningkat seiring perkembangan penyakit, dan
17

Vitamin C telah disarankan untuk menangkalnya karena Vitamin C


diketahui dapat mengurangi kadar sitokin pro-inflamasi dan meningkatkan
sitokin anti-inflamasi (Shakoor et al., 2021).
2. Antivirus
Remdesivir adalah salah satu antivirus yang digunakan untuk pengobatan
COVID-19. Remdesivir efektif melawan virus ebola. Remdesivir
memberikan aktivitas antivirus spektrum luas dan menunjukkan hasil yang
efektif terhadap SARS-CoV dan MERS-CoV yang menjadi penyebab
infeksi pernapasan. Remdesivir merupakan inhibitor analog nukleotida dari
RNA-dependent RNA-polimerase. Hal ini mengganggu aktivitas RNA
polymerase virus dan menghambat exoribonuclease virus yang terlibat
dalam proofreading dan akhirnya menurunkan produksi RNA virus
(Pooladanda et al., 2020).
Oseltamivir adalah obat yang direkomendasikan untuk mengobati
dan mencegah influenza A dan influenza B. Oseltamivir merupakan obat
golongan inhibitor neuraminidase dan bertindak sebagai inhibitor
kompetitif enzim neuraminidase yang ada dalam virus influenza dan
mencegah infeksi saluran pernapasan. Terapi Oseltamivir untuk infeksi
SARS-CoV-2 masih sedang dievaluasi dan sedang dilakukan uji klinis
(Pooladanda et al., 2020).
Favipiravir adalah analog guanosin dan merupakan obat anti-
influenza oral yang menargetkan RNA-dependent RNA-polimerase (RdRP)
dan dapat berubah menjadi bentuk terfosforibosilasi aktif dalam sel dan
bertindak sebagai inhibitor RNApolimerase. Favipiravir adalah obat
spektrum luas yang dapat menghalangi replikasi beberapa virus RNA
(Yousefi et al., 2020). Favipiravir pertama kali dikembangkan di Jepang
pada tahun 2014. Percobaan yang dilakukan di Wuhan dengan
menggunakan Favipiravir mendapatkan hasil bahwa penggunaan
Favipiravir dapat memperbaiki gejala infeksi dan mengurangi durasi
demam (Samudrala et al., 2020).
18

3. Antibiotik
Pengobatan antibiotik untuk pasien yang diduga terinfeksi bakteri harus
dilakukan dengan segera. Pemberian antibiotik harus sesuai dengan
kebutuhan klinis pasien dan pemberian antibiotik diberikan dalam waktu
satu jam jika pasien dengan kondisi sepsis. Antibiotik yang dipilih adalah
antibiotik empirik berdasarkan dengan profil mikroba lokal.4 Pada
pengobatan pasien COVID-19, antibiotik diberikan bersama obat-obat lain.
Penggunaan obat-obatan secara bersamaan harus diperhatikan, karena
berpotensi terjadi interaksi obat satu sama lain.
4. Antikoagulan
Sebagian besar pasien COVID-19 mengalami aktivasi berlebihan pada
koagulasi dan menyebabkan mikrotrombi. Terjadinya peningkatan risiko
kejadian trombotik pada pasien COVID-19, maka saat ini dianjurkan
penggunaan antikoagulasi sistemik profilaksis. Komunitas internasional
tromosis dan hemostasis baru-baru ini merekomendasikan bahwa semua
pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit, bahkan yang tidak dirawat
di ICU, harus menerima heparin (LMWH) dosis rendah kecuali pasien yang
memiliki kontraindikasi. Heparin (LMWH) digunakan sebagai
antikoagulan untuk mencegah DIC dan VTE dan telah terbukti memiliki
sifat anti-inflamasi yang dapat membantu dalam menurunkan kadar sitokin
dan mencegah badai sitokin pada pasien COVID-19. Amerika Society
Hematologi (ASH) merekomendasikan LMWH atau Fondaparinux melalui
UFH untuk semua pasien rawat inap kecuali pada pasien yang beresiko
mengalami perdarahan. Pasien yang mengalami trombositopenia yang
diinduksi oleh heparin, dianjurkan untuk menggunakan fondaparinux. Jika
antikoagulan tidak tersedia atau pasien kontraindikasi maka disarankan
menggunakan tromboprofilaksis mekanik (Bourgonje et al., 2020).
5. Kortikosteroid
Kortikosteroid tidak direkomendasikan pemberiannya bagi cedera atau syok
paru akibat 2019-nCoV, kecuali dalam pengaturan uji klinis karena tidak
ada data klinis yang menunjukkan bahwa manfaat bersih yang diperoleh
dari kortikosteroid dalam pengobatan (Russell et al., 2020).
19

Tindakan atau terapi non farmakologis yang perlu dilakukan oleh


pasien yang terkonfirmasi COVID-19 menurut (PDPI et al., 2020)
- Selalu menggunakan masker saat berinteraksi dengan siapapun
- Sering cuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun atau
handsanitizer
- (Physical distancing) Jaga jarak dengan orang lain
- Menerapkan etika batuk dan bersin (menutup hidung dan mulut dengan
tissue atau lengan baju)
- Segera mencuci alat makan dan minum setelah digunakan
- Berjemur dibawah matahari sekitar 10-15 menit setiap hari (sebelum
jam 9 pagi dan setelah jam 3 sore)
- Segera mencuci pakaian kotor seusai dipakai. Pisahkan dari pakaian
kotor keluarga yang lainnya jika belum dicuci, sebaiknya dimasukkan
dalam kantong plastic atau dalam wadah tertutup.
- Ukur suhu tubuh 2 kali sehari pagi dan malam.
- Untuk gejala sedang pasien dianjurkan untuk istirahat total, kontrol
elektrolit, asupan kalori adekuat, terapi cairan, oksigen. Dilakukan
pemantauan laboratorium darah perifer lengkap meliputi fungsi ginjal,
fungsi hati, dan foto toraks secara berkala.
- Untuk gejala berat atau kritis dilakukan foto toraks serial bila
perburukan. Monitoring tanda-tanda seperti :
 Saturasi oksigen dengan pulse oximetry ≤ 93% (di jari)
 Takipnea, frekuensi napas ≥ 30x/menit
 PaO2/FiO2 ≤ 300 mmHg
 Peningkatan sebanyak > 50% diketerlibatan area paru-paru pada
pecitraan thoraks dalam 24-48 jam.
 Limfopenia progresif
 Asidosis laktat progresif
 Peningkatan CRP progresif
20

2.2 Oseltamivir

2.2.1 Struktur Kimia Oseltamivir

Gambar 2.4. Struktur Oseltamivir (PubChem, 2021)

Rumus Kimia : C16H28N2O4


IUPAC : ethyl (3R,4R,5S)-4-acetamido-5-amino-3-
pentan-3-yloxycyclohexene-1-carboxylate
Berat Molekul : 312.4 g/mol
Oseltamivir adalah prodrug sintetik turunan etil ester dengan
aktivitas antivirus. Osetamivir memblokir neuraminidase pada
permukaan virus influenza, mengganggu pelepasan partikel virus
lengkap dari sel inang. (National Center for Biotechnology
Information,2021).
2.2.2 Definisi Oseltamivir
Oseltamivir berasal dari tanaman Illicium verum yang
mengandung shikimic acid, suatu senyawa yang digunakan untuk
membuat obat antivirus. (Fransnado et al., 2016)
Oseltamivir adalah penghambat neuraminidase aktif yang
signifikan dan dapat bekerja dengan baik untuk mengurangi durasi
penyakit simtomatik dan mempercepat kembalinya aktivitas ke
tingkat normal ketika pasien mulai terdapat influenza secara alami.
21

Oleh karena itu Oseltamivir merupakan alternatif terapi yang


berguna untuk pasien COVID-19 terutama pada pasien yang
memiliki gangguan pernapasan dan M2 inhibitor amantadine dan
rimantadine karena spektrum aktivitas anti-influenza yang lebih luas
dan kemungkinan resistensi yang lebih rendah pada pasien dengan
influenza.
Oseltamivir oral menunjukkan aktivitas antivirus terhadap
strain virus influenza A dan influenza B dalam penelitian pada
hewan (tikus dan musang) dan sukarelawan dengan influenza yang
diinduksi secara eksperimental. Obat tersebut mengurangi jumlah
dan durasi pelepasan virus dibandingkan dengan plasebo pada
sukarelawan dengan salah satu jenis virus.
2.2.3 Dosis Oseltamivir
Oseltamivir direkomendasikan untuk pengobatan infeksi
Influenza pada pasien dari segala usia dan untuk profilaksis terhadap
infeksi influenza pada remaja dan orang dewasa. Dosis Oseltamivir
direkomendasikan untuk pengobatan infeksi influenza akut pada
orang dewasa dan remaja adalah 75mg dua kali sehari (dengan atau
tanpa makanan ) selama 5 hari mulai dalam dua hari sejak timbulnya
gejala.
Pengurangan dosis menjadi 75mg sekali sehari dianjurkan
pada pasien dengan bersihan kreatinin ˂1,8 L/jam (˂30 ml/menit)
sedangkan perlu diwaspadai untuk pasien bersihan kreatinin
˂0,6jam (˂10ml/menit). Tidak ada penyesuaian dosis yang
diperlukan pada orang tua.
Suspensi oral Oseltamivir 12 mg/ml tersedia untuk
digunakan pada anak-anak (usia ≥1 tahun) dengan influenza atau
orang dewasa yang tidak dapat menelan kapsul. Dosis disesuaikan
menurut berat badan dan berkisar dari 30mg dua kali sehari selama
5 hari pada anak-anak dengan berat badan <15kg hingga 75mg dua
kali sehari selama 5 hari pada mereka yang memiliki berat badan
lebih dari 40kg.
22

Untuk profilaksis terhadap infeksi influenza pada individu


berusia ≥13 tahun, dosis 75mg sekali sehari dianjurkan (setidaknya
selama 7 hari pada mereka yang terpajan pada pasien yang terinfeksi
dalam 2 hari terakhir, atau selama diperlukan selama pengobatan).
wabah masyarakat (Lukito, 2020)
2.2.4 Bentuk Sediaan Oseltamivir (Dengan contoh gambar)

Gambar 2.5. Bentuk Sediaan Oseltamivir


Oseltamivir ini adalah obat oral, yang berarti harus diminum
melalui mulut. Obat ini tersedia dalam bentuk kapsul dan suspensi
bubuk seperti pada gambar yang tertera diatas.
Penyimpanan Oseltamivir paling baik yaitu pada suhu
ruangan. Jauhkanlah obat ini dari paparan sinar matahari langsung
dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi atau
membekukannya di freezer.
2.2.5 Farmakokinetika Oseltamivir
Oseltamivir cepat diserap dari saluran pencernaan setelah
pemberian oral dan kemudian dimetabolisme secara ekstensif,
terutama oleh esterase hati, menjadi satu-satunya metabolit aktif
Oseltamivir karboksilat. Konsentrasi plasma Oseltamivir
23

karboksilat terdeteksi dalam waktu 30 menit dari dosis Oseltamivir


oral pada sukarelawan dan mencapai puncaknya dalam waktu 30
menit. 3 sampai 4 jam pada kondisi stabil.
Oseltamivir memiliki bioavailabilitas oral yang tinggi (79%)
dibandingkan dengan dosis intravena Oseltamivir karboksilat dan
penyerapannya tidak dipengaruhi secara signifikan oleh adanya
makanan.
Oseltamivir karboksilat dengan cepat didistribusikan ke situs
utama replikasi virus influenza (sel epitel permukaan saluran
pernapasan) setelah pemberian oral Oseltamivir dalam studi
praklinis, dan ke telinga tengah dan sinus pada sukarelawan.
Oseltamivir karboksilat dieliminasi melalui proses orde pertama,
terutama melalui filtrasi glomerulus dan sekresi tubulus ginjal dan
memiliki waktu paruh eliminasi terminal 6 sampai 10 jam.
Klirens Oseltamivir karboksilat lebih lambat pada orang tua
(≥65 tahun) dan lebih cepat pada anak-anak (≤12 tahun)
dibandingkan pada orang dewasa. Selain itu, pembersihan
Oseltamivir karboksilat berkurang pada pasien dengan disfungsi
ginjal berat. Interaksi obat yang signifikan secara klinis dengan
Oseltamivir tidak mungkin terjadi. (McClellan & Perry, 2001)
2.2.6 Farmakodinamika Oseltamivir
Oseltamivir karboksilat (Ro 64-0802, GS4071), metabolit
aktif Oseltamivir adalah penghambat selektif neuraminidase (suatu
glikoprotein permukaan virus influenza yang esensial untuk
replikasi virus influenza A dan B) di kultur sel ginjal anjing Madin-
Darby. IC50 nilai (50% konsentrasi penghambatan) untuk
Oseltamivir karboksilat berkisar antara 0,0006 hingga 26,0 μmol/L
untuk labstrain oratorik virus influenza A dan B dan serupa dengan
yang dilaporkan dengan zanamivir (penghambat neuraminidase
yang sebelumnya telah terbukti menjadi penghambat yang lebih kuat
dari strain influenza A dan B daripada agen antivirus amantadine,
rimantadine dan ribavirin).
24

Oseltamivir karboksilat setidaknya 106-lipat lebih selektif


untuk neuraminidases virus influenza daripada virus parainfluenza,
virus penyakit Newcastle, Vib-rio cholerae, Clostridium perfringens
dan mikrosom hati manusia in vitro. Konsisten dengan in vitro
temuan, Oseltamivir oral menunjukkan aktivitas antivirus terhadap
strain virus influenza A dan influenza B dalam penelitian pada
hewan (tikus dan musang) dan sukarelawan dengan influenza yang
diinduksi secara eksperimental. Obat tersebut mengurangi jumlah
dan durasi pelepasan virus dibandingkan dengan plasebo pada
sukarelawan dengan salah satu jenis virus.
Resistensi virus terhadap Oseltamivir karboksilat telah
muncul in vitro setelah bagian berurutan dari virus influenza A
(H3N2) dalam kultur sel, tetapi kemungkinan in vivo resistensi
terhadap Oseltamivir tampaknya rendah (hanya beberapa kasus
resistensi obat yang dilaporkan dalam uji klinis). Akhirnya, obat
tersebut tampaknya memiliki sitotoksisitas yang rendah
dibandingkan dengan aktivitas antivirusnya, dan tidak mengubah
respon imun manusia terhadap influenza. (McClellan & Perry, 2001)
2.2.7 Bioekivalensi Oseltamivir
Data yang tidak dipublikasikan menunjukkan bahwa
suspensi oral Oseltamivir yang digunakan dalam uji klinis pediatrik
adalah bioekuivalen dengan suspensi yang dipasarkan dan formulasi
kapsul. Dalam studi crossover label terbuka, 24 sukarelawan diacak
untuk menerima dosis tunggal 150mg dari masing-masing oral
formulasi Oseltamivir di ≥interval 7 hari. Cmaksimal dan parameter
AUC untuk Oseltamivir karboksilat serupa setelah pemberian semua
3 formulasi. (McClellan & Perry, 2001)
2.2.8 Metabolisme dan Eliminasi Oseltamivir
Setelah pemberian oral, Oseltamivir mengalami
metabolisme ekstensif terutama oleh esterase hati menjadi
Oseltamivir karboksilat tidak ada metabolit lain yang telah
diidentifikasi pada manusia. Oseltamivir karboksilat dieliminasi
25

melalui proses orde pertama, terutama melalui ekskresi ginjal


melalui kombinasi filtrasi glomerulus dan sekresi tubulus ginjal
anionik. Nilai bersihan ginjal rata-rata 21,7 L/jam dilaporkan pada
sukarelawan dewasa yang sehat setelah pemberian dosis oral tunggal
Oseltamivir 20 sampai 1000 mg (McClellan & Perry, 2001).
Setelah dosis Oseltamivir 100mg pada sukarelawan sehat,
63% ditemukan sebagai Oseltamivir karboksilat dalam urin kurang
dari 20% dari dosis oral Oseltamivir ditemukan dalam tinja sebagai
obat yang tidak berubah atau Oseltamivir karboksilat.
Eliminasi terminal waktu paruh Oseltamivir karboksilat
berkisar antara 6 sampai 10 jam setelah pemberian oral Oseltamivir
pada sukarelawan sehat dan tidak terkait dengan dosis (McClellan
& Perry, 2001).
BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Kerangka Konseptual

Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV-2)

S protein dari virus (SARS-CoV-2) berikatan dengan receptor


ACE2
Penetrasi dan replikasi SARSCoV-2 baru keluar dari sel host

Virus SARS-CoV-2 baru keluar dari sel host dan menyebar

Coronavirus disease 2019

Faktor Risiko : Usia, Komorbid, Manifestasi Klinis : Demam,


Faktor Lingkungan. batuk, pilek, sesak napas, sakit
tenggorokan, anosmia, ageusia.

Tanpa gejala Ringan Sedang Berat/Kritis

Terapi Farmakologis Terapi non Farmakologis


DITAMBAH
1. Multivitamin Penghambatan neuraminidase dari
2. Antivirus (Oseltamivir, Oseltamivir menghasilkan agregasi
virus di permukaan sel dan
Remdesivir, favipirafir) mengurangi penyebaran virus di dalam
3. Antibiotik saluran pernapasan
4. Antikoagulan
Parameter meliputi data penggunaan
5. Kortikosteroid obat, data laboratorium, data klinis,
6. N-Asetilsistein dan lama perawatan
7. Pengobatan simptomatis
Mengetahui pola penggunaan
Oseltamivir pada pasien COVID-19
gejala Sedang
Gambar 6. Kerangka Konseptual
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual

26
27

3.2 Kerangka Operasional

Data rekam medis pasien COVID-19 gejala sedang di RS


Universitas Muhammadiyah Malang

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi

Pasien terkonfirmasi COVID-19


Pasien yang didiagnosa
gejala sedang dan mendapatkan
COVID-19 selain gejala
terapi Oseltamivir tanpa
sedang dan diberikan
menggunakan antivirus lainnya
antivirus selain Oseltamivir.

Memilih dan memasukkan data


yang sesuai dengan kriteria inklusi

Data karakteristik Data penggunaan Data laboratorium dan Klinis :


pasien : obat :
- RT- PCR Swab test
- Nomor - Dosis - Foto toraks
rekam - Lama - CRP
medis pemberian - SpO2
- Jenis - Rute - Nadi
kelamin pemberian - Tekanan darah
- Usia - Frekuensi - Suhu tubuh
pemberian - RR.

Mengetahui pola penggunaan Oseltamivir pada


pasien COVID-19 gejala Sedang
3.2

Gambar3.2
Gambar 7. Kerangka
Kerangka Operasional
Operasional
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian observasional atau secara non


eksperimental. Rancangan penelitian dijelaskan secara deksriptif dengan tujuan
mendeskripsikan pola penggunaan Oseltamivir pada terapi COVID-19 gejala
sedang serta pengambilan data pada penelitian ini bersifat retrospektif dengan cara
mengolah data Rekam Medik Kesehatan (RMK) pasien COVID-19 gejala sedang
di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang periode 2020-2021.

4.2 Populasi dan Sampel Penelitian

4.2.1 Populasi Penelitian


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang didiagnosa
COVID-19 gejala sedang di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang
periode 2020-2021.

4.2.2 Sampel Penelitian


Sampel dalam penelitian ini meliputi seluruh pasien yang didiagnosa
COVID-19 dengan mendapatkan terapi antivirus berupa Oseltamivir. Didukung
dengan data RMK lengkap di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang
periode 2020-2021

4.3 Bahan Penelitian

Bahan penelitian ini adalah Rekam Medik Kesehatan (RMK) pasien dengan
diagnosa COVID-19 gejala sedang di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah
Malang periode 2020-2021

4.4 Kriteria Inklusi

Pasien terkonfirmasi COVID-19 gejala sedang dan mendapatkan terapi


Oseltamivir tanpa menggunakan antivirus lainnya di Rumah Sakit Universitas
Muhammadiyah Malang periode 2020-2021 dan memiliki Rekam Medik
Kesehatan (RMK) lengkap.

28
29

4.5 Kriteria Eksklusi

Tidak ada kriteria Eksklusi

4.6 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan yaitu lembar pengumpul data (LPD), data klinik,
data laboratorium serta tabel induk

4.7 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah


Malang

Waktu Penelitian : Juli 2021- Maret 2022

4.8 Teknik Sampling

Teknik sampling yaitu cara pengambilan data sampel dengan metode time
limit sampling, dilakukan dengan cara setiap pasien COVID-19 gejala sedang yang
memenuhi kriteria penelitian dimasukkan kedalam penelitian sampel.

4.9 Metode Pengumpulan Data

Tahapan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi RMK pada semua pasien COVID-19 gejala sedang di Rumah Sakit
Universitas Muhammadiyah Malang yang menggunakan Oseltamivir terkait
dosis, rute, frekuensi, lama penggunaan, hasil PCR, SpO2, foto toraks, CRP,
LOS, serta lama perawatan terhadap angka kesembuhan pasien COVID-19
gejala sedang periode 2020-2021
2. Dilakukan pemindahan data dari RMK pasien ke Lembar Pengumpulan Data
(LPD)
3. Direkapitulasi pada table induk yang berisi :
a. Data demografi pasien meliputi : nama, usia, jenis kelamin.
b. Riwayat penyakit pasien
c. Diagnosa, data laboratorium serta data klinik
d. Profil Pengobatan Pasien : Terapi Oseltamivir yang diperoleh pasien
COVID-19 (dosis, rute, frekuensi, serta lama pemberian).
30

4.10 Definisi Operasional Parameter Penelitian

1. Pasien COVID-19 gejala sedang yaitu Pasien yang terdiagnosa COVID-19


gejala sedang yang dirawat inap di Rumah Sakit Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Rekam medik kesehatan merupakan sekumpulan data yang mencakup data
terkait demografi pasien, riwayat penyakit, diagnosis, data laboratorium dan
data klinik.
3. Data demografi yaitu data yang berisi tentang nama, usia, jenis kelamin,
berat badan, tinggi badan dan penyakit penyerta pasien
4. Data Klinik merupakan keseluruhan data yang diamati secara langsung pada
pasien, misalnya tekanan darah, suhu tubuh, respiratory rate (RR), denyut
nadi, SpO2 dan tanda gejala pada pasien COVID-19.
5. Data Laboratorium merupakan keseluruhan data yang diperoleh dari hasil
Analisa pemeriksaan laboratorium pasien COVID-19 gejala sedang,
misalnya RT-PCR Swab test, Foto toraks, dan CRP.
6. Obat yang digunakan pada pasien COVID-19 yaitu Oseltamivir generik,
paten, dan obat yang menyertai.
7. Dosis Obat merupakan jumlah obat yang diberikan kepada pasien dalam
satuan berat (gram, milligram, mikrogram) atau satuan isi (liter, mililiter)
atau unis lainnya (unit International).
8. Rute Pemberian merupakan cara atau jalur pemberian suatu terapi pada
pasien.
9. Frekuensi adalah banyaknya Oseltamivir yang diberikan setiap harinya pada
pasien COVID-19 gejala sedang
10. Interval Pemberian yaitu waktu diberikannya obat pada pasien COVID-19
gejala sedang.
11. Lama Pemberian menunjukkan waktu pemberian terapi obat Oseltamivir
dari hari pertama hingga hari terakhir pada pasien COVID-19 gejala sedang.
12. Tabel Induk yaitu table yang digunakan untuk mengelompokkan data sesuai
dengan terapi yang diterima pasien
13. Lembar Pengumpul data merupakan lembar dokumentasi yang mencakup
data demografi serta RMK pasien.
31

4.11 Analisis Data

Dilakukan pengolahan hasil data yang telah didapatkan guna mengetahui :

a. Mengidentifikasi pola penggunaan Oseltamivir pada pasien


COVID-19 gejala sedang di RS Universitas Muhammadiyah
Malang.
b. Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel, persentase dan
diagram terkait pola penggunaan Oseltamivir pada pasien COVID-
19 gejala sedang di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah
Malang.

4.12 Ethical Clearance

Identifikasi pasien dirahasiakan dan semua data yang dicantumkan pada


rekam medis pasien menjadi tanggung jawab peneliti.
BAB V
HASIL PENELITIAN
Pada penelitian yang menggunakan RMK (Rekam Medik Kesehatan) pasien
COVID-19 yang diberikan Oseltamivir dengan menggunakan metode retrospektif
di instalasi rawat inap Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang periode
2020-2021.

RMK pasien COVID-19 di Instalasi rawat inap Rumah sakit


Universitas Muhammadiyah Malang periode 2020-2021 sebanyak
150 pasien

Pasien dengan kriteria eksklusi Pasien yang memenuhi kriteria


(116 pasien) inklusi (34 Pasien)

Gambar
Gambar5.18.Bagan
BaganSampel
Sampelyang
yangMemenuhi
MemenuhiKriteria
KriteriaInklusi
Inklusi
Dari RMK pasien tersebut didapatkan data demografi pasien, data
laboratorium dan data klinik terkait terapi yang diperoleh pasien. Sehingga dari data
tersebut dapat dilakukan analisis dengan metode statistic deskriptif untuk
mendeskripsikan pola penggunaan obat Oseltamivir pada pasien COVID-19 yang
dirawat inap Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang yang akan disajikan
dalam bentuk tabel.

5.1 Data Demografi Pasien

5.1.1 Jenis Kelamin Pasien


Dari hasil penelitian, diperoleh jumlah dari jenis kelamin terbanyak yaitu
pada pasien laki-laki sebanyak 20 pasien (57%).

Tabel
Tabel 1. Jenis Kelamin
V.1 Jenis Pasien
Kelamin
Pasien
No Jenis Kelamin Jumlah Pasien Persentase (%)
1. Laki-laki 20 59
2. Perempuan 14 41
Total 34 100

32
33

5.1.2 Usia Pasien


Pada tabel V.2 diperoleh rentang usia yang paling banyak yaitu rentang usia
45-64 tahun sebanyak 18 pasien (53%)

Tabel
Tabel2.V.2
Tabel Usia
V.2 Pasien
Usia
Usia Pasien
Pasien

No Usia (Tahun)* Jumlah Pasien Persentase (%)


1. 15-24 2 6
2. 25-44 9 26
3. 45-64 18 53
4. ≥ 65 5 15
Total 34 100
*rentang usia berdasarkan data kasus dari kemenkes
34

5.2 Penggunaan Obat Oseltamivir dengan kombinasi Antibiotik dan


Multivitamin pada pasien COVID-19 gejala sedang

Tabel V.3 Pola Penggunaan Oseltamivir dengan kombinasi antibiotik dan


multivitamin
Tabel 3. Pola
penggunaan Oseltamivir pada pasien COVID-19 geja Sedang

No Obat 1 Obat 2 Obat 3 Jumlah Persentase


Pasien (%)
1. Oseltamivir Azitromicin Multivitamin 16 46
2. Oseltamivir Azitromicin Multivitamin 4 12
+ Ceftriaxon
3. Oseltamivir Azitromicin Multivitamin 1 3
+Levofloxacin
4. Oseltamivir Azitromicin Multivitamin 2 6
+Ceftriaxon
+Cefixime
5. Oseltamivir Azitromicin Multivitamin 1 3
+Ceftriaxon
+Moxifloxacin
6. Oseltamivir Levofloxacin Multivitamin 4 12
7. Oseltamivir Ceftriaxon + Multivitamin 1 3
Meropenem
8. Oseltamivir Multivitamin 5 15
Total 34 100
35

No Pengobatan Jumlah Persentase


Pasien (%)
1. Oseltamivir (2x75mg) p.o. + Azitromicin (1x500mg) p.o + Multivitamin 16 46
SPO2 Leukosit D-dimer LOS
Pre Post Pre Post Pre Post <14 ≥14
Hari Hari
< 95 ≥ 95% < 95% ≥ 95% Normal </≥ Normal </≥ ≤1.35 >1.35 ≤1.35 >1.35
% Normal Normal ug/mL ug/mL ug/mL ug/mL
Jumlah 1 15 0 16 11 5 2 0 8 2 1 0 13 3
% 3 44 0 47 32 15 8 0 23 8 3 0 38 9
Total 34
% 100
Total
No Pengobatan Jumlah Persentase
Pasien (%)
2. Oseltamivir (2x75mg) p.o + Azitromicin ( 1x500mg) p.o + Ceftriaxon (2x1 g) i.v + Multivitamin 4 12
SPO2 Leukosit D-dimer LOS
Pre Post Pre Post Pre Post <14 ≥14
Hari Hari
< 95 ≥ 95% < 95% ≥ 95% Normal </≥ Normal </≥ ≤1.35 >1.35 ≤1.35 >1.35
% Normal Normal ug/mL ug/mL ug/mL ug/mL
Jumlah 0 4 0 4 3 1 0 0 2 0 0 0 4 0
% 0 12 0 12 9 3 0 0 8 0 0 0 12 0
Total 34
% 100
Total

35
36

No Pengobatan Jumlah Persentase


Pasien (%)
3. Oseltamivir (2x75mg) p.o + Azitromicin ( 1x500mg) p.o + Levofloxacin (1x75 g) i.v + Multivitamin 1 3
SPO2 Leukosit D-dimer LOS
Pre Post Pre Post Pre Post <14 ≥14
Hari Hari
< 95 ≥ 95% < 95% ≥ 95% Normal </≥ Normal </≥ ≤1.35 >1.35 ≤1.35 >1.35
% Normal Normal ug/mL ug/mL ug/mL ug/mL
Jumlah 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0
% 0 3 0 3 3 0 0 0 0 3 0 0 3 0
Total 34
% 100
Total
Pengobatan Jumlah Persentase
No Pasien (%)
4. Oseltamivir (2x75mg) p.o + Azitromicin ( 1x500mg) p.o + Ceftriaxon (2x1 g) i.v + Cefixime (2x200mg) 2 6
p.o + Multivitamin
SPO2 Leukosit D-dimer LOS
Pre Post Pre Post Pre Post <14 ≥14
Hari Hari
< 95 ≥ 95% < 95% ≥ 95% Normal </≥ Normal </≥ ≤1.35 >1.35 ≤1.35 >1.35
% Normal Normal ug/mL ug/mL ug/mL ug/mL
Jumlah 0 2 0 2 1 1 0 0 0 0 0 0 4 0
% 0 8 0 8 3 3 0 0 0 0 0 0 12 0
Total 34
% 100
Total

36
37

No Pengobatan Jumlah Persentase


Pasien (%)
5. Oseltamivir (2x75mg) p.o + Azitromicin ( 1x500mg) p.o + Ceftriaxon (2x1 g) i.v + Moxifloxacin 1 3
(1x400) i.v + Multivitamin
SPO2 Leukosit D-dimer LOS
Pre Post Pre Post Pre Post <14 ≥14
Hari Hari
< 95 ≥ 95% < 95% ≥ 95% Normal </≥ Normal </≥ ≤1.35 >1.35 ≤1.35 >1.35
% Normal Normal ug/mL ug/mL ug/mL ug/mL
Jumlah 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1
% 0 3 0 3 3 0 0 0 3 0 0 0 0 3
Total 34
% 100
Total
No Pengobatan Jumlah Persentase
Pasien (%)
6. Oseltamivir (2x75mg) p.o + Levofloxacin (1x75 g) i.v + Multivitamin 4 12
SPO2 Leukosit D-dimer LOS
Pre Post Pre Post Pre Post <14 ≥14
Hari Hari
< 95 ≥ 95% < 95% ≥ 95% Normal </≥ Normal </≥ ≤1.35 >1.35 ≤1.35 >1.35
% Normal Normal ug/mL ug/mL ug/mL ug/mL
Jumlah 1 3 0 4 3 1 0 0 4 0 0 0 4 0
% 3 9 0 12 9 3 0 0 12 0 0 0 12 0
Total 34
% 100
Total

37
38

No Pengobatan Jumlah Persentase


Pasien (%)
7. Oseltamivir (2x75mg) p.o + Ceftriaxon (2x1 g) i.v + Meropenem (3x500 mg) p.o + Multivitamin 1 3
SPO2 Leukosit D-dimer LOS
Pre Post Pre Post Pre Post <14 ≥14
Hari Hari
< 95 ≥ 95% < 95% ≥ 95% Normal </≥ Normal </≥ ≤1.35 >1.35 ≤1.35 >1.35
% Normal Normal ug/mL ug/mL ug/mL ug/mL
Jumlah 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1
% 0 3 0 3 3 0 3 0 3 0 3 0 0 3
Total 34
% 100
Total
No Pengobatan Jumlah Persentase
Pasien (%)
8. Oseltamivir (2x75mg) p.o + Multivitamin 5 15
SPO2 Leukosit D-dimer LOS
Pre Post Pre Post Pre Post <14 ≥14
Hari Hari
< 95 ≥ 95% < 95% ≥ 95% Normal </≥ Normal </≥ ≤1.35 >1.35 ≤1.35 >1.35
% Normal Normal ug/mL ug/mL ug/mL ug/mL
Jumlah 0 5 0 5 0 4 0 0 2 0 0 0 5 0
% 0 15 0 15 0 12 0 0 8 0 0 0 0 0
Total 34
% 100
Total

38
39

5.3 Lama Penggunaan Terapi Oseltamivir

Tabel V.4 menunjukkan bahwa terapi Oseltamivir pada pasien COVID-19


gejala sedang banyak digunakan dalam rentang waktu ≤7 hari sebanyak 20 pasien
dengan persentase 58%.

Tabel
Tabel 4. Lama Terapi
V.4 Lama Penggunaan
Terapi Oseltamivir
Penggunaan Oseltamivir

No Lama Penggunaan Jumlah Pasien Persentase%


1. ≤ 7 hari 20 59
2. > 7 hari 14 41
Total 34 100

5.4 Diagnosa Penyerta

Tabel
Tabel 5. Diagnosa Penyerta
V.5 Diagnosa Penyerta

No Diagnosa Penyerta Jumlah Pasien* Persentase%


1. Pneumonia 20 65
2. Diabetes Melitus 7 25
3. Hipertensi 4 10
Total 31 100
*satu pasien dapat memiliki lebih dari satu diagnosa penyerta dan tidak semua pasien
memiliki diagnosa penyerta
5.5 Lama Perawatan .

Tabel 6. Lama
Perawatan
Tabel V.6 Lama Perawatan
No Lama Perawatan Jumlah Pasien Persentase %
1. ≤14 Hari 29 86
2. >14 Hari 5 14
Total 34 100
40

5.6 Kondisi KRS Pasien

Tabel V.7 Kondisi


Tabel 7. Kondisi KRSKRS Pasien
pasien COVID-19 gejala sedang dengan terapi Oseltamivir

No Lama Perawatan Jumlah Pasien Persentase %


1. Membaik 34 100
2. Meninggal 0 0
Total 34 100
BAB VI
PEMBAHASAN
Pada penelitian yang dilakukan di instalasi rawat inap Rumah Sakit
Universitas Muhammadiyah Malang pada periode 2020-2021 menggunakan
metode retrospektif dengan mengolah data Rekam Medik Kesehatan (RMK) pasien
yang diberikan terapi Oseltamivir selama MRS. Penelitian ini dilakukan dengan
mengambil sampel sebanyak 150 RMK pasien yang mendapatkan terapi
Oseltamivir. Dari 150 populasi tersebut, didapatkan 34 RMK pasien yang
memenuhi kriteria inklusi, dapat dilihat pada gambar 5.1

Data yang didapat dari penelitian ini yaitu distribusi jenis kelamin dari 34
pasien COVID-19 gejala sedang yang mendapatkan terapi Oseltamivir
menunjukkan persentase 59% lebih banyak pasien laki-laki dibandingkan dengan
pasien perempuan dengan persentase 41% dapat dilihat pada tabel V.1. Hal ini
dapat diindikasikan mengapa laki-laki lebih rentan terpapar COVID-19
dibandingkan perempuan, hal ini dapat disebabkan karena mobilitas laki-laki
cenderung lebih tinggi diluar rumah, laki-laki lebih banyak melakukan aktivitas,
kerja dan kegiatan lain diluar rumah, sedangkan perempuan lebih banyak
menghabiskan waktu untuk pekerjaan rumah tangga (Agus Styawan, 2020). Selain
itu faktor yang dapat menyebabkan laki-laki lebih banyak terpapar COVID-19 yaitu
terdapat perbedaan perilaku antara laki-laki dan perempuan. Dalam menjaga
kesehatan dan mentaati protokol untuk menghindari terpaparnya COVID-19
perempuan lebih peduli dan disiplin untuk menjaga kesehatan dirinya dan
menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga
jarak fisik/sosial dibandingkan dengan laki-laki (Gebhard et al., 2020).

Selanjutnya pada tabel V.2 berdasarkan usia pasien pada saat masuk rumah
sakit (MRS) yang didiagnosis COVID-19 gejala sedang terbanyak adalah pasien
dengan rentang usia 45-64 sebanyak 18 pasien dengan persentase 53% dan rentang
usia 24-44 sebanyak 9 pasien dengan persentase 26%. Hal ini menunjukkan bahwa
kasus positif COVID-19 di Indonesia didominasi oleh penduduk yang berumur
produktif. Hal ini dimungkinkan karena mereka cenderung memiliki mobilitas yang

41
42

tinggi, terutama untuk keperluan bekerja. Tingginya mobilitas ini menyebabkan


penduduk berumur produktif lebih sering bersinggungan dengan orang luar dan
bersentuhan dengan tempat-tempat publik, sehingga mereka lebih rentan terpapar
COVID-19. Hal ini sejalan dengan penelitian-penelitian lain yang juga
membuktikan bahwa penduduk berumur muda/produktif mendominasi kasus
positif covid-19 (Agus Styawan, 2020).

Pola penggunaan Oseltamivir diberikan dengan regimen dosis (2x75mg) p.o


dengan lama pemberian 5-7 hari, hal ini sesuai dengan guideline kemenkes 2020
yang mengatakan bahwa Dosis untuk Covid: 2x75 mg/hari selama 5-7 hari. Obat
harus mulai diberikan dalam 2 x 24 jam sejak munculnya gejala pertama digunakan
untuk infeksi Covid ringan, sedang, dan berat (Setiabudy, 2020). Mekanisme kerja
Oseltamivir yaitu menghambat enzim neuraminidase virus tetapi COVID-19 tidak
memiliki struktur enzim neuraminidase. Alasan penggunaan Oseltamivir untuk
Covid yaitu tidak tersedia obat lain untuk infeksi Covid ringan, Sudah ada
pengalaman di klinik dan Ada infeksi campur Covid + influenza (Kemenkes 2020).
Hal ini dapat dilihat pada no.sampel 16 Pasien inisial Tn.I usia 57 tahun jenis
kelamin laki-laki. Pasien dirawat inap selama 7 hari. Pada saat masuk rumah sakit
pasien didiagnosa Adenovirus infection, COVID-19 Confirm. Pemeriksaan data
klinik pasien ketika MRS meliputi SpO2 (97%), Tekanan Darah (100/60mmHg),
(RR 22x/menit), Nadi 72, suhu 36, GCS normal (4-5-6). Pasien memiliki keluhan
Nyeri ulu hati. Keadaan pasien pada saat masuk rumah sakit lemas hingga hari ke-
2 sehingga diberikan infus NS 20 Tpm untuk menambah elektrolit pada pasien.
Pasien didiagnosa COVID-19 dengan gejala mirip seperti influenza sehingga
diberikan antivirus Oseltamivir (2x75mg) p.o selama 5 hari. Oseltamivir
merupakan inhibitor neuraminidase yang digunakan dalam penanganan influenza
A dan B (Hewajuli & Dharmayanti, 2019). Pasien diberikan ceftriaxon (2x1) i.v
dan azitromicin (1x500mg) i.v sebagai antibiotik. Seftriaxon adalah antibiotik yang
termasuk golongan sefalosporin generasi 3 yang berfungsi untuk mengatasi infeksi
bakteri gram negative maupun gram positif (Xin et al., 2013). Sedangkan
Azitromicin merupakan antibiotik yang berfungsi untuk mengobati infeksi bakteri
pada saluran pernapasan. Pasien mengalami mual sehingga diberikan Ondansentron
(3x4mg) i.v. Ondansetron adalah obat golongan antiemetik, ondansetron bekerja
43

baik secara sentral maupun perifer untuk mencegah dan mengobati mual dan
muntah, efek sentral dimediasi oleh antagonisme reseptor serotonin. Ondansetron
juga memiliki efek perifer dengan bekerja pada saraf vagus. Saraf vagus dapat
merasakan pemicu mual dan muntah di dalam saluran pencernaan, seperti iritasi
lambung (Gulamhusein & Kamath, 2017). Pasien mengalami batuk dan suhu tubuh
yang tinggi sehingga diberikan paracetamol (3x1g) p.o sebagai analgesik dan
antipiretik untuk meredakan demam dan menurunkan suhu tubuh. Pasien juga
diberikan vitamin C (1x500) i.v untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan
tubuh. Pasien diberikan resfar dengan kandungan n-acetylcystein (5000/24 jam)
sebagai mukolitik dan juga antioksidan, digunakan untuk mencegah dan menangkal
virus didalam tubuh serta menguatkan system imun tubuh. Pasien diberikan
Hidroxycloroquin sebagai antivirus. Pemeriksaan pada hari ke-7 SpO2 (98%), TD
(110/80), RR(20x/menit), Nadi (98), suhu (36). Data klinik pasien yang didapatkan
menandakan keadaan normal. Pasien diperbolehkan pulang dengan kondisi
membaik.

Terapi yang paling efektif dan banyak diberikan pada pasien COVID-19
gejala sedang yaitu Oseltamivir (2x75mg) p.o + Azitromicin (1500mg) p.o +
Multivitamin. Dikarenakan pada penelitian ini diagnose penyerta terbanyak yaitu
pneumonia serta dilihat dari nilai parameter SpO2, D-dimer, leukosit dan LOS. Hal
tersebut sudah sesuai dengan teori yang dibuktikan dari penelitian yang dilakukan
(Sowers et al., 2020) yang mengatakan bahwa Kombinasi oseltamivir ditambah
azitromisin ditemukan lebih efektif daripada oseltamivir saja dalam kohort pasien
influenza berisiko tinggi. Oseltamivir adalah salah satu obat yang digunakan dalam
kedua penelitian di Wuhan. Kemudian multivitamin yang paling banyak diberikan
yaitu vitamin C dengan regimen dosis (2x500mg) i.v. Vitamin C memiliki aktivitas
antioksidan dan dapat mengurangi stress oksidatif dan peradangan oksidatif Selain
itu vitamin C mempunyai efek yang meningkatkan sintesis vasopressor,
meningkatkan fungsi sel kekebalan tubuh, meningkatkan fungsi endovaskular, dan
memberikan modifikasi imunologis epigenetik. Dari hal tersebut dapat dilihat pada
no.sampel 2. Pasien inisial Tn.A usia 23 tahun laki-laki. Pasien dirawat inap selama
6 hari. Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan demam. Pemeriksaan awal
didapatkan SpO2 normal (97%), Td (110/70), RR(22x/menit), nadi (102), dan
44

suhunya tinggi (39oC). Pasien diberikan terapi antivirus Oseltamivir (2x75mg) p.o
untuk mengurangi agregasi neuraminidase pada virus. Pasien diberikan
multivitamin yaitu vitamin C (2x500mg) i.v untuk meningkatkan system kekebalan
tubuh. Pasien diberikan Azitromicin (1x500mg) p.o sebagai antibiotik, pasien
diberikan solvinex (3x1g) i.v yang berguna untuk mengobati gangguan pada saluran
pernafasan yang disebabkan oleh dahak/mukus yang berlebihan. Pasien mengalami
mual sehingga diberikan Solvinex sebagai antiemetik. Pasien diberikan N-
acetylcysteine (3x200mg) p.o sebagai antioksidan, digunakan untuk mencegah dan
menangkal virus didalam tubuh serta menguatkan system imun tubuh. Pasien juga
diberikan hydroxychloroquine (1x400) p.o sebagai antivirus. Pada hari ke-7
dilakukan pemeriksaan klinik dan didapat hasil SpO2 97%, TD 120/82, RR
20x/menit Nadi 84 suhu 36 pasien dinyatama normal sehingga pasien
diperbolehkan pulang dengan kondisi membaik.

Tabel V.5 menunjukkan bahwa pasien COVID-19 gejala sedang yang


diberikan terapi Oseltamivir di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang
terdapat diagnosa penyerta antara lain Pneumonia, DM, dan hipertensi. Pasien
dengan diagnosa penyerta pneumonia sebanyak 20 pasien dengan persentase 65%.
Pneumonia adalah peradangan yang terjadi pada salah satu atau kedua paru-paru.
Pneumonia yang disebabkan karena infeksi virus COVID-19 dapat menyebar ke
seluruh paru-paru dengan cepat. Infeksi yang tergolong cepat ini membuat
penumpukan cairan pada organ paru-paru hingga seseorang mengalami kesulitan
bernapas. Oleh karena itu, kebanyakan orang yang mengalami pneumonia covid
akan menggunakan ventilator untuk membantunya bernapas dan cairan intravena
untuk mencegah dehidrasi. Pneumonia covid-19 dapat terjadi ketika perawatan
medis tidak segera dilakukan setelah tertular virus covid-19. Pneumonia covid-19
memiliki gejala yang mirip dengan pneumonia akibat infeksi virus atau bakteri
lainnya. Seseorang yang menderita diabetes memiliki risiko tinggi terkena Covid-
19. Baik diabetes tipe 1 atau tipe 2 dapat menimbulkan peningkatan gula dalam
darah. Gula darah yang tinggi bisa memperburuk penyakit yang ada, termasuk
Covid-19. Hal ini karena tingginya gula darah berpengaruh terhadap kemampuan
virus untuk menginfeksi seseorang. Diabetes juga meningkatkan risiko inflamasi
dan memperburuk daya tahan tubuh (Hikmawati & Setiyabudi, 2020). Hal senada
45

disimpulkan dari penelitian Weina Guo et al yang menemukan bahwa 24 pasien


Covid-19 tanpa komorbiditas lain tetapi dengan diabetes berisiko lebih tinggi
terhadap pneumonia berat, pelepasan enzim yang berhubungan dengan cedera
jaringan, respon inflamasi dan disregulasi metabolisme glukosa.

Dapat dilihat pada sampel no.3 pasien berinisial Tn.C usia 50 tahun, laki-
laki datang ke rumah sakit dengan keluhan panas, batuk. Pasien rawat inap selama
13 hari. Pada saat pasien datang dilakukan pemeriksaan klinik dan didapat hasil
SpO2 98%, TD 122/78, RR 20x/menit, Nadi 98, Suhu 37.8 dan GCS 4-5-6, pasien
dirawat inap dengan diagnosa Pneumonia, DM tipe 2, COVID-19, Tb Paru. Pasien
didiagnosa pneumonia sehingga diberikan antibiotik Levofloxacin (1x75mg) i.v.
Obat ini bekerja dengan cara menghambat enzim DNA gyrase (pada bakteri gram
negatif) dan topoisomerase IV (pada bakteri gram positif) yang merupakan enzim
yang diperlukan untuk replikasi DNA bakteri. Pasien juga memiliki diagnosa
penyerta Diabetes melitus dengan hasil pemeriksaan lab GDS (stick) 102 mg/dL
dan HBA1C diatas nilai normal yaitu 12.9 % sehingga pasien diberikan insulin
Levemir (10x1) Levemir mengandung insulin detemir. Insulin ini merupakan
insulin yang bersifat long acting dan bekerja selama 24 jam. Dengan begitu kadar
gula dalam darah dapat menjadi lebih stabil untuk tetap berada dalam batas normal.
Pasien juga diberikan metformin (2x500mg) p.o. Metformin (dimethylbiguanide)
adalah obat yang diberikan secara oral yang digunakan untuk menurunkan
konsentrasi glukosa darah pada pasien dengan non-insulin-dependent diabetes
mellitus (NIDDM). Obat ini bekerja dengan cara membantu mengembalikan respon
tubuh terhadap insulin yang diproduksi secara natural (Bailey & Turner, 1996).
Pasien juga diberikan vitamin C (1x500mg) i.v untuk meningkatkan system imun
dan kekebalan tubuh. Pasien diberikan Oseltamivir (2x75mg) p.o sebagai antivirus.
Pasien diberikan N-acetylcysteine (3x200mg) p.o sebagai antioksidan, digunakan
untuk mencegah dan menangkal virus didalam tubuh serta menguatkan system
imun tubuh ekspektoran, melonggarkan lendir di saluran udara. Pasien mengalami
suhu yang tinggi sehingga diberikan paracetamol (3x500 mg) p.o sebagai analgesik
dan antipiretik untuk meredakan demam dan menurunkan suhu tubuh. Pada hari
ke-9 sampai hari ke-13 pasien diberikan cetirizine sebagai antialergi dan
antihistamin. Pada hari ke-13 dilakukan pemeriksaan klinik didapatkan hasil SpO2
46

98%, TD 121/80, RR 20, Nadi 94, suhu 35 GCS 4-5-6 pasien dinyatakan normal
dan diperbolehkan pulang dengan kondisi membaik.

Lama perawatan pasien COVID-19 gejala sedang di Rumah Sakit Umum


Universitas Muhammadiyah Malang periode 2020-2021 yang diberikan terapi
Oseltamivir ditunjukkan pada Tabel V.6 diperoleh rentang waktu ˂14 hari
sebanyak 29 pasien dengan persentase 86% dan rentang waktu ≥14 hari sebanyak
5 pasien dengan persentase 14%. Hal ini dikarenakan kesesuaian dengan kondisi
pasien saat rawat inap, lama kerja terapi yang diberikan hingga Kesehata berkurang
dan lama inkubasi virus yaitu 3-14 hari.

Berdasarkan jumlah dan persentase dari kondisi keluar rumah sakit pasien
COVID-19 gejala sedang yang diberikan terapi Oseltamivir di Rumah Sakit Umum
Muhammadiyah Malang periode 2020-2021 ditunjukkan pada Tabel V.7 yaitu
semua pasien sebanyak 34 pasien keluar rumah sakit dengan kondisi membaik
dengan persentase sebesar 100%.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan judul “Studi Penggunaan Oseltamivir


pada pasien COVID-19 gejala sedang” penelitian dilakukan di instalasi rawat inap
Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Malang pada periode 2020-2021
didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Pola penggunaan terapi Oseltamivir yaitu (2x75mg) p.o. dengan lama pemberian
5-7 hari.
2. Pola penggunaan yang paling banyak digunakan yaitu kelompok 1 terdiri dari
Oseltamivir (2x75mg) p.o + Azitromicin (1x500mg) p.o + Multivitamin dilihat
dari parameter SpO2 dari rata-rata 93% menjadi 98% , Leukosit menjadi normal,
dan Length of stay 10 hari.

7.2 Saran

Penelitian ini diharapkan adanya penelitian lebih lanjut secara prospektif


dengan harapan peneliti mampu mengamati kondisi dan permasalahan terhadap
pengobatan pasien secara langsung, dapat berkolerasi dengan pasien maupun
tenaga medis di Rumah Sakit agar didapatkan terapi yang tepat dan efektif.

Diperlukan kelengkapan dari pencatatan rekam medis Kesehatan (RMK)


sehingga pencarian data dan informasi di rumah sakit, baik oleh tenaga medis
maupun peneliti didapatkan hasil yang lebih akurat

47
48

DAFTAR PUSTAKA

Agus Styawan BPS Kabupaten Kebumen Arung Binang No, D. J. (2020). Seminar
Nasional Official Statistics 2020: Statistics in the New Normal, A Challenge
of Big Data and Official Statistics PANDEMI COVID-19 DALAM
PERSPEKTIF DEMOGRAFI. September, 182–189.
Bailey, C. J., & Turner, R. C. (1996). Metformin. New England Journal of
Medicine, 334(9), 574–579. https://doi.org/10.1056/NEJM199602293340906
Burhan, E. (2020). Tatalaksana Klinis COVID-19. 50.
Chiba, S. (2021). Effect of early oseltamivir on outpatients without hypoxia with
suspected COVID-19. Wiener Klinische Wochenschrift, 133(7–8), 292–297.
https://doi.org/10.1007/s00508-020-01780-0
Fransnado, D., Putra, G., Farmasi, F., Airlangga, U., Farmakognosi, D., &
Fitokimia, D. A. N. (2016). Adln-perpustakaan universitas airlangga.
Gebhard, C., Regitz-Zagrosek, V., Neuhauser, H. K., Morgan, R., & Klein, S. L.
(2020). Impact of sex and gender on COVID-19 outcomes in Europe. Biology
of Sex Differences, 11(1), 29. https://doi.org/10.1186/s13293-020-00304-9
Ghinai, I., McPherson, T. D., Hunter, J. C., Kirking, H. L., Christiansen, D., Joshi,
K., Rubin, R., Morales-Estrada, S., Black, S. R., Pacilli, M., Fricchione, M. J.,
Chugh, R. K., Walblay, K. A., Ahmed, N. S., Stoecker, W. C., Hasan, N. F.,
Burdsall, D. P., Reese, H. E., Wallace, M., … Layden, J. E. (2020). First
known person-to-person transmission of severe acute respiratory syndrome
coronavirus 2 (SARS-CoV-2) in the USA. The Lancet, 395(10230), 1137–
1144. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30607-3
Gunardi, W. D. (2021). Pemeriksaan Diagnosis Laboratorium COVID-19:
Keterbatasan dan Tantangannya Saat Ini. Jurnal Kedokteran Meditek, 27(2),
173–182. https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v27i2.2036
Hewajuli, D. A., & Dharmayanti, N. L. P. I. (2019). Efikasi , Mekanisme dan
Resistensi Antiviral Neuraminidase Inhibitor dan Adamantane pada Avian
Influenza ( Efficacy , Mechanism and Antiviral Resistance of Neuraminidase
Inhibitors and Adamantane against Avian Influenza ). Wartazoa, 29(2), 61–
74.
Hikmawati, I., & Setiyabudi, R. (2020). Hipertensi Dan Diabetes Militus Sebagai
Penyakit Penyerta Utama Covid-19 Di Indonesia Hypertension and Diabetes
Mellitus As Covid-19 Comorbidities in Indonesia. Prosiding Seminar
Nasional Lppm Ump, 0(0), 95–100.
https://semnaslppm.ump.ac.id/index.php/semnaslppm/article/view/224/219%
0Ahttps://semnaslppm.ump.ac.id/index.php/semnaslppm/article/view/224
kemenkes RI. (2020). Agustus 2020 Pedoman Pelaksanaan Covid-19.
Kumar, S., Nyodu, R., Maurya, V. K., & Saxena, S. K. (2020). Morphology,
Genome Organization, Replication, and Pathogenesis of Severe Acute
49

Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2).


https://doi.org/10.1007/978-981-15-4814-7_3
Liu, N., Sun, J., Wang, X., Zhang, T., Zhao, M., & Li, H. (2021). Low vitamin D
status is associated with coronavirus disease 2019 outcomes: a systematic
review and meta-analysis. International Journal of Infectious Diseases, 104,
58–64. https://doi.org/10.1016/j.ijid.2020.12.077
Lukito, J. I. (2020). Tinjauan Antivirus untuk Terapi COVID-19. 340 Cdk-286,
47(5), PP:342.
Laborda, T. J., Jensen, M. K., Kavan, M., & Deneau, M. (2019). Treatment of
primary sclerosing cholangitis in children. World journal of hepatology, 11(1),
19–36. https://doi.org/10.4254/wjh.v11.i1.19
McClellan, K., & Perry, C. M. (2001). Oseltamivir: A review of its use in influenza.
Drugs, 61(2), 263–283. https://doi.org/10.2165/00003495-200161020-00011
Minggu, R. B., Rumbajan, J. M., Turalaki, G. L. A., Studi, P., Dokter, P.,
Kedokteran, F., Sam, U., Biologi, B., Kedokteran, F., Sam, U., & Manado, R.
(2021). Struktur Genom Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2
(SARS-CoV-2). Jurnal Biomedik : Jbm, 13(2), 233–240.
https://doi.org/10.35790/jbm.13.2.2021.31996
PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, & IDAI. (2020). Pedoman tatalaksana
COVID-19 Edisi 3 Desember 2020. In Pedoman Tatalaksana COVID-19.
Russell, C. D., Millar, J. E., & Baillie, J. K. (2020). Clinical evidence does not
support corticosteroid treatment for 2019-nCoV lung injury. The Lancet,
395(10223), 473–475. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30317-2
Samudro, E. G., & Madjid, M. A. (2020). Pemerintah Indonesia Menghadapi
Bencana Nasional Covid -19 Yang Mengancam Ketahanan Nasional. Jurnal
Ketahanan Nasional, 26(2), 132. https://doi.org/10.22146/jkn.56318
Setiabudy, R. (2020). Tatalaksana Medikamentosa dengan Beberapa Obat Anti
Pendahuluan. November, 1–33.
Shakoor, H., Feehan, J., Al Dhaheri, A. S., Ali, H. I., Platat, C., Ismail, L. C.,
Apostolopoulos, V., & Stojanovska, L. (2021). Immune-boosting role of
vitamins D, C, E, zinc, selenium and omega-3 fatty acids: Could they help
against COVID-19? Maturitas, 143(August 2020), 1–9.
https://doi.org/10.1016/j.maturitas.2020.08.003
Silalahi, A. (2020). Perubahan Pola Hidup Pada Situasi COVID-19. Research in
Biochemistry, May, 1–12. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.10961.76646
Soemari, Y. B., Sapri, Maghfiroh, F., Yuniarti, Achaditani, N. M., Variani, R.,
Tsabitah, A. F., Zulkarnain, A. K., Wahyuningsih, M. S. H., Nugrahaningsih,
D. A. A., Akmaliyah, M., Syamsul, E. S., Amanda, N. A., Lestari, D., 2021,
scmidt iotc, Sumule, A., Kuncahyo, I., Leviana, F., Xue-, W., Kimia, J. T., …
Jubaidah, S. (2020). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における
健康関連指標に関する共分散構造分析Title. Journal of Chemical
50

Information and Modeling, 2(1), 5–7.


Sowers, L. C., Blanton, L. S., Weaver, S. C., Urban, R. J., & Charles, P. (2020).
patients. 6(6), 1–26.
WHO. (2020). Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Situation Report – 42 Data
as reported by 10 AM CET 02 March 2020 H. World Health Organization,
14(6), e01218.
World Health Organization. (2020). Covid-19 Situation Report. World Health
Organization, 31(2), 61–66.
Xin, X., Jian, L., Xia, X., Jia, B., Huang, W., Li, C., Wang, C., Zhou, L., Sun, X.,
Tang, X., Huang, Y., Zhu, Y., & Zhang, W. (2013). A multicentre clinical
study on the injection of ceftriaxone/sulbactam compared with
cefoperazone/sulbactam in the treatment of respiratory and urinary tract
infections. Annals of Clinical Microbiology and Antimicrobials, 12(1), 1–8.
https://doi.org/10.1186/1476-0711-12-38
51

LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup


DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Diajeng Windihasmiega Putri
NIM : 201810410311320
Tempat/Tanggal Lahir : Lamongan, 16 November 1999
Alamat : Dsn.Ngeblek Ds.Lamongrejo Kec.Ngimbang
Kab.Lamongan.
No. Hp : 081334553266
Alamat Email : diajengputri@webmail.umm.ac.id

No Asal Sekolah Tahun


1 SDN Lamongrejo IV 2006 – 2012
2 SMP Negeri 1 Ngimbang 2012 – 2015
3 SMA Darul Ulum 1 Unggulan B-ppt Jombang 2015 – 2018
4 Ps. Farmasi – Universsitas Muhammadiyah Malang 2018 – 2022

Malang, 17 September 2021

Diajeng Windihasmiega Putri


52

Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian


53

Lampiran 3. Etichal Clearens


54

Lampiran 4 Pernyataan Orisinalitas


55

Lampiran 5 Bebas Plagiasi (P2)


56

Lampiran 6 Kartu Kendali Plagiasi


Lampiran 7 Lembar Pengumpul Data Pasien Covid-19 Gejala Sedang di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang

No. Sampel :1 Status Penjamin : Kemenkes Keluhan Utama : batuk,pilek, nyeri


No.RMK : 1804xxx Tanggal MRS : 11-9-2020 tenggorokan, demam,
Nama Pasien : Tn.A Tanggal KRS : 19-9-2020 Riwayat Penyakit : -
Usia/Jenis Kelamin : 31thn/Laki-laki Diagnosa MRS : Viral infection, Riwayat Pengobatan : -
BB/TB : unspecified Pemeriksaan Khusus : -
Alamat : Jl.Tirto Utomo VIII Diagnosa Akhir : Pneumonia, Covid-19 Terapi yang dibawa pulang : NAC 3x1,
Kondisi KRS : Membaik Omeprazol 2x1, vit c 2x1
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
11/9 12/9 13/9 14/9 15/9 16/9 17/9 18/9 19/9
1. Omeprazole 2x40mg inj √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Vit C 2x500mg Inj √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Solvinex 3x1gr Inj √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Azitromicin 1x500mg p.o √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. Oseltamivir 2x75 mg p.o √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. NAC 3x2 400mg p.o √ √ √ √ √ √ √ √ √
7. Hydroxycloroquin 1x400mg p.o √ √ √ √ √
8. Inf NS 20 Tpm √ √ √ √ √ √ √ √ √
DATA KLINIK
Tgl/Bulan
Data Klinik Nilai Normal
11/9 12/9 13/9 14/9 15/9 16/9 17/9 18/9 19/9
SpO2 ≥95% 98% 99% 99% 97% 97% 97% 97% 97% 96%
TD 120/80 120/80 119/84 116/80 125/70 120/90 113/74 127/80 117/83 121/80
RR 20x/menit 20 20 20 21 21 20 20 20 21
Nadi 80-100 96 90 98 81 95 89 91 87 82
Suhu 37 ± 0.5oC 36 36 36.6 36 36 36 36 36 36
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √ √ √ √
Batuk - √ √ √ √ √ √ √
Sesak -
Muntah -
Mual -
Sakit kepala -
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bln
Data Lab Nilai Normal
11/9 12/9 13/9 14/9 15/9 16/9 17/9 18/9 19/9
White Blood Cell (Leukosit) 4.800-10.800 uL 6.050
Red Blood Cell (Eritrosit) 3,8-6,5 jt/mm3 5.080.000
Limfosit 25-33% 30.6
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL 15.4
CRP ˂10 mg/L ˂5.0
P : 0,6-1,1 mg/dL
Kreatinin 1.0
L : 0,7-1,3 mg/dL
D-Dimer 0,0-1.35 ug/ml 0.63
Fibrinogen ˂397,9 mg/dL
SGOT(ASP) <32 µL 23
SGPT(ALT) < 33 µL 15
No. Sampel :2 Status Penjamin : Kemenkes Keluhan Utama : demam
No.RMK : 1847xxx Tanggal MRS : 11-9-2020 Riwayat Penyakit : -
Nama Pasien : Tn.A Tanggal KRS : 19-9-2020 Riwayat Pengobatan : -
Usia/Jenis Kelamin : 23thn/Laki-laki Diagnosa MRS : Viral infection, Pemeriksaan Khusus : -
BB/TB : unspecified Terapi yang dibawa pulang : Becom C
Alamat : Dsn.Dawuhan Diagnosa Akhir : Covid-19 konfirmasi 2x1, Omeprazol 1x1, NAC 3x2
Kondisi KRS : Membaik
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
11/9 12/9 13/9 14/9 15/9 16/9
1. Omeprazole 2x40mg i.v √ √ √ √ √ √
2. Vit C 2x500mg i.v √ √ √ √ √ √
3. Solvinex 3x1gr i.v √ √ √ √ √ √
4. Azitromicin 1x500mg p.o √ √ √ √ √ √
5. Oseltamivir 2x75 mg p.o √ √ √ √ √ √
6. NAC 3x200mg p.o √ √ √ √ √ √
7. Hydroxycloroquin 1x400mg p.o √ √ √ √ √ √
8. Inf NS 20 Tpm √ √ √ √ √ √
DATA KLINIK
Bulan
Data Klinik Nilai Normal
11/9 12/9 13/9 14/9 15/9 16/9
SpO2 ≥95% 97% 93% 98% 98% 97% 97%
TD 120/80 110/70 110/80 120/81 120/70 120/80 120/82
RR 20x/menit 22 20 20 24 22 20
Nadi 80-100 102 100 84 81 87 84
Suhu 37 ± 0.5oC 39 36 36 36 36 36
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √
Batuk - √ √ √ √ √
Sesak -
Muntah -
Mual - √
Pusing -
Demam - √
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bln
Data Lab Nilai Normal
11/9 12/9 13/9 14/9 15/9 16/9
White Blood Cell (Leukosit) 4.800-10.800 uL 8.140
Red Blood Cell (Eritrosit) 3,8-6,5 jt/mm3 5.420.000
Limfosit 25-33% 32.1
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL 15.0
CRP ˂10 mg/L ˂5.0
P : 0,6-1,1 mg/dL
Kreatinin 0.8
L : 0,7-1,3 mg/dL
D-Dimer 0,0-1.35 ug/ml
SGOT(ASP) <32 µL
SGPT(ALT) < 33 µL
No. Sampel: 3 Status Penjamin : Kemenkes Keluhan Utama : Panas, Batuk
No.RMK : 1864xxx Tanggal MRS : 26-7-2020 Riwayat Penyakit : -
Nama Pasien : Tn.C Tanggal KRS : 7-8-2020 Riwayat Pengobatan : -
Usia/Jenis Kelamin : 50Thn/Laki-laki Diagnosa MRS : Pneumonia, Pemeriksaan Khusus :
BB/TB : Unspecified Terapi yang dibawa pulang : Omeprazol
Alamat : Jl.TMP 4 Rt.01 Rw.07 Diagnosa Akhir : Pneumonia, DM Tipe 1x1, NAC 3x1, Bcom 1x1
2, Covid-19, Tb paru
Kondisi KRS : Membaik
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
26/7 27/7 28/7 29/7 30/7 31/7 1/8 2/8 3/8 4/8 5/8 6/8 7/8
1. Levoflokxacin 1x750mg i.v √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Omeprazol 2x40 mg i.v √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Vit C 1x500mg i.v √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Solvinex 3x1 i.v √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. Levemir Insulin 10 unit √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. NAC 3x200 mg p.o √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7. Paracetamol 3x500 mg p.o √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8. Oseltamivir 2x75 mg p.o √ √ √ √ √ √ √
9. Metformin 2x500 p.o √ √
10. Cetirizine 1x1 p.o √ √ √ √ √
11. Inf NS 14 Tpm √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
DATA KLINIK
Data Nilai Tgl/Bln
Klinik Normal 26/7 27/7 28/7 29/7 30/7 31/7 1/8 2/8 3/8 4/8 5/8 6/8 7/8
SpO2 ≥95% 98% 99% 98% 98% 98% 97% 98% 96% 96% 99% 95% 99% 98%
TD 120/80 122/78 136/85 120/80 128/81 93/65 142/80 129/77 121/86 136/83 121/80 124/87 116/80 121/80
RR 20x/menit 20 22 20 20 29 18 18 20 20 22 20 20 20
Nadi 80-100 98 100 92 97 96 87 107 76 80 86 88 99 94
37 ±
Suhu 37.8 36 36.2 36 36 36 36 36 36.6 36 36 36 35
0.5oC
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Batuk - √ √ √ √ √ √ √ √ √
Sesak - √ √ √ √
Muntah -
Mual -
Pusing - √ √ √ √ √ √
Lemas - √ √
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bulan
Data Lab Nilai Normal
26/7 27/7 28/7 29/7 30/7 31/7 1/8 2/8 3/8 4/8 5/8 6/8 7/8
White Blood Cell 4000-
10.300
(Leukosit) 10.000/mm3
Red Blood Cell
3,8-6,5 jt/mm3 4.28 jt
(Eritrosit)
Limfosit 25-33 % 8%
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL 12.1
CRP ˂0,9 mg/dL 89.16
P : 0,6-1,1
mg/dL
Kreatinin 0.74
L : 0,7-1,3
mg/dL
D-Dimer 0.0-1.35 ug/mL
LDH 250-450 U/L
Fibrinogen ˂397,9 mg/dL
SGOT(ASP) <32 µL 25
SGPT(ALT) < 33 µL 15
GDS (stick) ˂200 mg/dl 102
HBA1C 4.20-6.50 % 12.9
No. Sampel :4 Status Penjamin : Kemenkes Keluhan Utama : Demam, batuk, pusing,
No.RMK : 1827xxx Tanggal MRS : 08-9-2020 nyeri ulu hati
Nama Pasien : Tn.J Tanggal KRS : 19-9-2020 Riwayat Penyakit : -
Usia/Jenis Kelamin : 57thn/Laki-laki Diagnosa MRS : viral infection Riwayat Pengobatan : -
BB/TB : unspecified Pemeriksaan Khusus : -
Alamat : Dsn.Gondang Diagnosa Akhir : pneumonia, Covid-19 Terapi yang dibawa pulang : omeprazole
Kondisi KRS : Membaik 1x1, NAC 3x1, B com C 1x1
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
8/9 9/9 10/9 11/9 12/9 13/9 14/9 15/9 16/9 17/9 18/9 19/9
1. Inf NS 20Tpm iv √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Omeprazole 2x40 iv √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Vit C 2x500 iv √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Resfar 500mg/24 jam iv √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. Azitromicin 1x500 p.o √ √ √ √ √ √ √ √
6. Oseltamivir 2x75 mg p.o √ √ √ √ √ √ √ √
7. Isoprinosin 3x1 p.o √ √ √ √ √ √ √ √
8. NAC 3x200 mg p.o √ √ √
DATA KLINIK
Data Nilai Tgl/Bln
Klinik Normal 8/9 9/9 10/9 11/9 12/9 13/9 14/9 15/9 16/9 17/9 18/9 19/9
SpO2 ≥95% 97% 97% 97% 95% 95% 95% 97% 97% 98% 96% 98% 98%
TD 120/80 113/81 121/75 113/76 110/80 117/53 132/82 124/83 102/71 123/83 120/82 115/80 125/82
RR 20x/menit 20 20 20 20 20 20 20 21 20 21 20 20
Nadi 80-100 84 91 74 90 69 80 70 72 81 96 67 89
Suhu 37 ± 0.5oC 36 36.4 37 36 36 36 36.8 35 36 36 36 36
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Batuk - √ √ √ √ √ √ √
Sesak -
Muntah -
Mual -
Pusing -
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bulan
Data Lab Nilai Normal
8/9 9/9 10/9 11/9 12/9 13/9 14/9 15/9 16/9 17/9 18/9 19/9
White Blood Cell (Leukosit) 4000-10.000/mm3 3.710
Red Blood Cell
3,8-6,5 jt/mm3 5.350.000
(Eritrosit)
Limfosit 25-33 % 13.7
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL 14.1
CRP ˂0,9 mg/dL 25.69
P : 0,6-1,1 mg/dL
Kreatinin 1.0
L : 0,7-1,3 mg/dL
D-Dimer 0.0-1.35 ug/mL 0.47
LDH 250-450 U/L
Fibrinogen ˂397,9 mg/dL
SGOT(ASP) <32 µL 47
SGPT(ALT) < 33 µL 36
No. Sampel :5 Status Penjamin : Umum Keluhan Utama : batuk. Lemas, pilek,
No.RMK : 180xxx Tanggal MRS : 05-5-2020 mual, muntah, nyeri tenggorokan
Nama Pasien : Ny.P Tanggal KRS : 19-5-2020 Riwayat Penyakit : maag
Usia/Jenis Kelamin : 48thn/Perempuan Diagnosa MRS : Broncopneumonia Riwayat Pengobatan : -
BB/TB : 65/155 Diagnosa Akhir : Pneumonia, Covid-19Pemeriksaan Khusus : -
Alamat : Dsn.Ngujung Kondisi KRS : Membaik Terapi yang dibawa pulang : NAC 3x1
PO, Becom C 1x1
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
5/5 6/5 7/5 8/5 9/5 10/5 11/5 12/5 13/5 14/5 15/5 16/5 17/5 18/5 19/5
1. Inf NS 20 Tpm iv √ √ √ √ √ √ √
2. Ranitidin Iv 1 amp √ √
3. Ondansetron 3x1 iv √ √ √
4. interlac iv √ √
5. Oz nasal √ √
1x40 dlm NS
6. Pantotis √ √ √ √ √ √ √ √
100ml iv
7. Azitromycin 1x500mg po √ √ √ √ √ √ √ √
8. Oseltamivir 2x75mg po √ √ √ √ √ √ √ √
9. Hydroxycloroquin 1x400mg po √ √ √ √ √ √ √ √
10. N-Acetylcysteine 3x200mg po √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
11. Lagesil 3x1 po √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
12. Vit C 1x1 iv √ √ √ √ √ √
13. Omeprazol 1x1 caps po √ √ √ √ √ √ √ √
14. Becom C 1x1 po √ √ √ √ √ √
DATA KLINIK
Tgl/Bln
Data Klinik Nilai Normal
5/5 6/5 7/5 8/5 9/5 10/5 11/5 12/5 13/5 14/5 15/5 16/5 17/5 18/5 19/5
SpO2 ≥95% 99% 96% 97% 96% 94% 95% 99% 95% 97% 97% 96% 98% 95% 95% 95%
104/ 100/ 110/ 110/ 100/ 101/ 132/ 125/ 112/ 105/ 109/ 117/ 106/ 113/ 114/
TD 120/80
78 60 70 70 74 71 80 80 75 74 75 73 67 75 70
RR 20x/menit 22 20 19 20 20 21 20 20 20 20 18 21 20 20 21
Nadi 80-100 80 87 94 81 72 83 84 82 91 68 69 62 67 68 65
Suhu 37 ± 0.5oC 36 36 35.2 36.1 35.8 36.4 36.7 36.1 36 35.8 36 35 36 35.9 35.9
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Batuk - √ √ √ √ √ √ √
Sesak -
Muntah -
Mual -
Pusing -
Demam - √
DATA LABORATORIUM
Nilai Tgl/Bulan
Data Lab
Normal 5/5 6/5 7/5 8/5 9/5 10/5 11/5 12/5 13/5 14/5 15/5 16/5 17/5 18/5 19/5
White Blood
4000-
Cell 6,550
10.000/mm3
(Leukosit)
Red Blood
3,8-6,5
Cell 5.340.000
jt/mm3
(Eritrosit)
Limfosit 25-33 % 27.5
150.000-
Trombosit 257.000
400.000 uL
13,2-17,3
Hemoglobin 15.2
g/dL
CRP ˂0,9 mg/dL
P : 0,6-1,1
mg/dL
Kreatinin 0.8
L : 0,7-1,3
mg/dL
Ureum 20-35 mg/dl 21.9
0.0-1.35
D-Dimer 0.6
ug/mL
LDH 250-450 U/L
˂397,9
Fibrinogen
mg/dL
SGOT(ASP) <32 µL 31
SGPT(ALT) < 33 µL 23
No. Sampel :6 Status Penjamin : Kemenkes Keluhan Utama : batuk, nyeri
No.RMK : 161xxx Tanggal MRS : 08-9-2020 tenggorokan, meriang, lemas
Nama Pasien : Ny.N Tanggal KRS : 23-9-2020 Riwayat Penyakit : -
Usia/Jenis Kelamin : 54thn/Perempuan Diagnosa MRS : Viral infection of Riwayat Pengobatan : -
BB/TB : unspecified Pemeriksaan Khusus : -
Alamat : Dsn.Gondang Diagnosa Akhir : Pneumonia,Covid-19 Terapi yang dibawa pulang : NAC 3x2,
Kondisi KRS : Membaik Omeprazol 1x1, Becom C 1x1
Nama Regimen Tgl/Bln
No
Obat Dosis 8/9 9/9 10/9 11/9 12/9 13/9 14/9 15/9 16/9 17/9 18/9 19/9 20/9 21/9 22/9 23/9
20 tpm
1. Inf NS √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2x1gr i.v
2. Resfar 3x200 g i.v √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Vit C 2x500g i.v √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Azitromisin 1x500 p.o √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. Oseltamivir 2x75mg p.o √ √ √ √ √ √ √ √
6. Isoprinosin 3x1p.o √ √ √ √ √ √ √ √
7. Paracetamol 3x1p.o √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3x200 mg
8. NAC Tab √ √ √ √ √ √ √
p.o
9. Lovenox 2x0,6 s.c √ √ √ √ √ √ √ √
DATA KLINIK
Data Nilai Tgl/Bln
Klinik Normal 8/9 9/9 10/9 11/9 12/9 13/9 14/9 15/9 16/9 17/9 18/9 19/9 20/9 21/9 22/9 23/9
SpO2 ≥95% 96% 97% 97% 97% 96% 97% 98% 96% 98% 96% 99% 98% 98% 95% 96% 98%
122/ 125/ 117/ 125/ 146/ 134/ 144/ 144/ 138/ 145/ 113/ 131/ 120/ 133/ 135/ 130/
TD 120/80
81 78 81 80 96 94 93 82 88 95 81 82 80 91 85 82
RR 20x/menit 20 21 21 20 20 20 21 22 22 20 20 21 20 20 20 20
Nadi 80-100 71 75 90 86 69 92 82 90 84 88 85 84 82 89 89 96
Suhu 37 ± 0.5oC 36 36 35.8 36 36.2 36 37 36 36 37 36 36.2 36 36 37 36
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Batuk - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Sesak -
Muntah -
Mual -
Pusing -
Demam -
Lemas -
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bln
Nilai
Data Lab 23/
Normal 8/9 9/9 10/9 11/9 12/9 13/9 14/9 15/9 16/9 17/9 18/9 19/9 20/9 21/9 22/9
9
White Blood
4.800-10.800 8.70
Cell
uL 0
(Leukosit)
Red Blood 4.67
3,8-6,5
Cell 0.00
jt/mm3
(Eritrosit) 0
Limfosit 25-33% 14.6
13,2-17,3
Hemoglobin 12.3
g/dL
CRP ˂10 mg/L
P : 0,6-1,1
mg/dL
Kreatinin 0.5
L : 0,7-1,3
mg/dL
0,0-1.35
D-Dimer 0.02
ug/ml
LDH 250-450 U/L
SGOT(ASP
<32 µL 76
)
SGPT(ALT) < 33 µL 90
No. Sampel :7 Status Penjamin : Kemenkes Keluhan Utama : sesak, demam, batuk,
No.RMK : 1869xxx Tanggal MRS : 14-9-2020 Riwayat Penyakit : -
Nama Pasien : Ny.S Tanggal KRS : 28-9-2020 Riwayat Pengobatan : -
Usia/Jenis Kelamin : 54thn/Perempuan Diagnosa MRS : Viral pneumonia Pemeriksaan Khusus : -
BB/TB : Diagnosa Akhir : pneumonia, Confirm Terapi yang dibawa pulang : Becom c
Alamat : Kasin Rt.019 Rw.007 Covid-19 1x1, NAC 3x200g, Omeprazol 1x1
Kondisi KRS :Membaik
Nama Tgl/Bln
No Regimen Dosis
Obat 14/9 15/9 16/9 17/9 18/9 19/9 20/9 21/9 22/9 23/9 24/9 25/9 26/9 27/9 28/9
1. Infus NS 20 tpm iv √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Omeprazol 2x40 iv √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Vit C 2x500iv √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Resfar 5000/24jam iv √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. Solvinex 3x1 iv √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Lovenox 2x0.6 cc iv √ √ √ √
5000mg/24 jam
7. NAC √ √ √ √ √ √ √
iv
8. Azitromicin 1x500 p.o √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9. Oseltamivir 2x75mg p.o √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
10. Paracetamol 3x1 p.o √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
11. Curcuma 3x1 tab √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
12. NAC tab 3x200 mg √ √ √ √ √ √ √ √
DATA KLINIK
Tgl/Bln
Data Klinik Nilai Normal
14/9 15/9 16/9 17/9 18/9 19/9 20/9 21/9 22/9 23/9 24/9 25/9 26/9 27/9 28/9
SpO2 ≥95% 96% 99% 97% 98% 96% 99% 99% 98% 97% 95% 99% 96% 97% 98% 97%
14/ 12/ 148/ 138/ 195/ 158/ 158/ 150/ 165/ 177/ 167/ 160/ 155/ 135/ 120/
TD 120/80
80 77 88 76 73 80 80 80 75 100 81 80 83 90 80
RR 20x/menit 26 23 28 20 20 22 22 20 20 22 21 20 22 20 20
Nadi 80-100 112 93 95 94 88 92 89 90 75 100 94 92 82 90 82
Suhu 37 ± 0.5oC 36 36 36 37 36.9 37.7 36.8 36.9 36 36 36 36 36 36 36
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Batuk - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Sesak - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Muntah -
Mual -
Pusing - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
DATA LABORATORIUM
Nilai Tgl/Bulan
Data Lab
Normal 14/9 15/9 16/9 17/9 18/9 19/9 20/9 21/9 22/9 23/9 24/9 25/9 26/9 27/9 28/9
White Blood
4000-
Cell 9.680
10.000/mm3
(Leukosit)
Red Blood
3,8-6,5
Cell 5.290.000
jt/mm3
(Eritrosit)
Limfosit 25-33 % 18.5
13,2-17,3
Hemoglobin 14.7
g/dL
CRP ˂0,9 mg/dL 50.90
P : 0,6-1,1
mg/dL
Kreatinin 0.7
L : 0,7-1,3
mg/dL
0.0-1.35
D-Dimer
ug/mL
LDH 250-450 U/L
˂397,9
Fibrinogen
mg/dL
SGOT(ASP) <32 µL 159
SGPT(ALT) < 33 µL 110
No. Sampel :8 Status Penjamin : Umum Keluhan Utama : demam
No.RMK : 1869xxx Tanggal MRS : 12-9-2020 Riwayat Penyakit : -
Nama Pasien : Ny.E Tanggal KRS : 19-9-2020 Riwayat Pengobatan : -
Usia/Jenis Kelamin : 18Thn Diagnosa MRS : Viral infection Pemeriksaan Khusus : -
BB/TB : unspecified Terapi yang dibawa pulang : folavit 2x1,
Alamat : Pandean 3 Jl.Silika Diagnosa Akhir : Covid-19 astar c 1x1, s omevell 2x20g
Kondisi KRS : Membaik
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
12/9 13/9 14/9 15/9 16/9 17/9 18/9 19/9
1. Asering ivFd √
2. Pyrex 3x1 iv √
3. S-omevell 1x40 iv √ √ √ √ √ √ √ √
4. DHP 1x3tab p.o √ √ √ √ √ √ √ √
5. Primaquin 1x3tab p.o √ √ √ √ √ √ √ √
6. Vit C 2x500 iv √ √ √ √ √ √ √ √
7. Resfar 5000mg/24 jam iv √ √ √ √ √
8. Azitromicin 1x500 p.o √ √ √ √ √ √ √ √
9. Oseltamivir 2x75mg p.o √ √ √ √ √ √ √ √
10. Paracetamol inf 3x1g √ √ √ √ √ √ √
DATA KLINIK
Tgl/Bulan
Data Klinik Nilai Normal
12/9 13/9 14/9 15/9 16/9 17/9 18/9 19/9
SpO2 ≥95% 98% 98% 95% 99% 97% 98% 99% 98%
TD 120/80 110/70 112/74 120/80 97/68 97/60 86/61 121/81 110/80
RR 20x/menit 20 20 20 20 20 20 21 18
Nadi 80-100 100 103 80 112 102 88 105 76
Suhu 37 ± 0.5oC 37.7 36 36 37 36 36 36 36
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √ √ √
Batuk -
Sesak - √ √ √ √ √
Muntah -
Mual -
Pusing -
Demam - √ √
Lemas - √ √ √
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bln
Data Lab Nilai Normal
12/9 13/9 14/9 15/9 16/9 17/9 18/9 19/9
White Blood Cell (Leukosit) 4.800-10.800 uL 3.320
Red Blood Cell
3,8-6,5 jt/mm3 4.200.000
(Eritrosit)
Limfosit 1000-4000/mm3 13.9
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL 10.6
CRP ˂10 mg/L 10.96
P : 0,6-1,1 mg/dL
Kreatinin 0.6
L : 0,7-1,3 mg/dL
D-Dimer 0,0-1.35 ug/ml
LDH 250-450 U/L
Fibrinogen ˂397,9 mg/dL
SGOT(ASP) <32 µL 28
SGPT(ALT) < 33 µL 39
No. Sampel :9 Status Penjamin : Kemenkes Keluhan Utama : Demam, Batuk
No.RMK : 1407xxx Tanggal MRS : 15-9-2020 Riwayat Penyakit : -
Nama Pasien : Tn.S Tanggal KRS : 22-9-2020 Riwayat Pengobatan : -
Usia/Jenis Kelamin : 56/ Laki-laki Diagnosa MRS : Viral infection, Pemeriksaan Khusus : -
BB/TB : unspecified Terapi yang dibawa pulang : Becom C
Alamat : Jl.Margo Basuki Diagnosa Akhir : Pneumonia, Covid-19 1x1, NAC 3x1, Omeprazol 1x1
Kondisi KRS : Membaik
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
15/9 16/9 17/9 18/9 19/9 20/9 21/9 22/9
1. Inf NS 20Tpm √ √ √ √ √ √ √ √
2. Ranitidin 50mg iv √
3. Omeprazol 2x40mgiv √ √ √ √ √ √ √
4. Vit C 2x500 iv √ √ √ √ √ √ √
5. Resfar 5000/24 jam iv √ √ √ √ √
6. Paracetamol 3x1g iv √ √ √ √ √ √ √
7. Azitromicin 1x500mg po √ √ √ √ √ √ √
8. Oseltamivir 2x75mg po √ √ √ √ √ √ √
9. Isoprinosin 3x1po √ √ √ √ √ √ √
10. NAC Tab 3x20g po √ √ √ √ √
DATA KLINIK
Tgl/Bulan
Data Klinik Nilai Normal
15/9 16/9 17/9 18/9 19/9 20/9 21/9 22/9
SpO2 ≥95% 93% 98% 99% 98% 98% 96% 97% 97%
TD 120/80 110/80 120/81 134/88 121/84 134/86 132/86 128/86 120/80
RR 20x/menit 20 20 20 22 21 20 21 20
Nadi 80-100 93 88 99 77 91 86 80 85
Suhu 37 ± 0.5oC 38 36 36 35 36 37 36 36
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √ √ √
Batuk - √ √ √ √ √ √
Sesak -
Muntah -
Mual -
Pusing -
Demam - √ √
Lemas - √
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bln
Data Lab Nilai Normal
15/9 16/9 17/9 18/9 19/9 20/9 21/9 22/9
White Blood Cell (Leukosit) 4.800-10.800 uL 5.070
Red Blood Cell (Eritrosit) 3,8-6,5 jt/mm3 5.500.000
Limfosit 25-33% 13.6
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL 15.7
CRP ˂10 mg/L 106.18
P : 0,6-1,1 mg/dL
Kreatinin 0.9
L : 0,7-1,3 mg/dL
D-Dimer 0,0-1.35 ug/ml 0.62
LDH 250-450 U/L
Fibrinogen ˂397,9 mg/dL
SGOT(ASP) <32 µL 54
SGPT(ALT) < 33 µL 46
No. Sampel : 10 Status Penjamin : Kemenkes/Umum Keluhan Utama : Demam
No.RMK : 1870xxx Tanggal MRS : 25-9-2020 Riwayat Penyakit : -
Nama Pasien : Tn.I Tanggal KRS : 01-10-2020 Riwayat Pengobatan : -
Usia/Jenis Kelamin : 31/ Laki-laki Diagnosa MRS : Viral pneumonia, Pemeriksaan Khusus : -
BB/TB : unspecified Terapi yang dibawa pulang : levofloxacin
Alamat : Perum Pinayungan Diagnosa Akhir : pneumonia, Covid-19 1x1, NAC 1x1, Paracetamol 2x1, vit
Kondisi KRS : Membaik
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
25/9 26/9 27/9 28/9 29/9 30/9 1/10
1. Infus NS 20 tpm √ √ √ √ √ √ √
2. Omeprazol 2x40mg iv √ √ √ √ √ √ √
3. Levofloxacin 1x750mg iv √ √ √ √ √ √ √
4. Drip resfar 5000mg/24 jam √ √ √ √ √ √
5. Drip Paracetamol 3x1g √ √ √ √ √ √
6. Oseltamivir 2x75mg po √ √ √ √ √ √ √
7. Hydroxycloroquin 1x400mg po √ √ √ √ √ √ √
8. NAC 3x400 po √ √ √ √ √ √
9. Inf Vit C 2x500mg iv √
10. Drip Paracetamol 3x1gr iv √
DATA KLINIK
Tgl/Bulan
Data Klinik Nilai Normal
25/9 26/9 27/9 28/9 29/9 30/9 1/10
SpO2 ≥95% 96% 97% 97% 98% 97% 97% 96%
TD 120/80 130/80 115/78 106/78 118/78 125/80 112/89 115/83
RR 20x/menit 22 22 21 18 20 20 20
Nadi 80-100 143 88 85 88 80 92 80
Suhu 37 ± 0.5oC 39 36 36.5 36 36.6 36 37
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √ √
Batuk -
Sesak - √ √ -
Muntah -
Mual -
Pusing - √ √
Demam - √ √ turun berkurang berkurang berkurang
Lemas -
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bln
Nilai Normal
Data Lab 25/9 26/9 27/9 28/9 29/9 30/9 1/10
White Blood Cell (Leukosit) 4.800-10.800 uL 12.070
Red Blood Cell (Eritrosit) 3,8-6,5 jt/mm3 5.020.000
Limfosit 25-33% 9.9
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL 16.1
CRP ˂10 mg/L 26.46
P : 0,6-1,1 mg/dL
Kreatinin 1.0
L : 0,7-1,3 mg/dL
D-Dimer 0,0-1.35 ug/ml
LDH 250-450 U/L
Fibrinogen ˂397,9 mg/dL
SGOT(ASP) <32 µL 29
SGPT(ALT) < 33 µL 46
No. Sampel : 11 Status Penjamin : Kemenkes/Umum Keluhan Utama : sesak,nyeri dada, kaki
No.RMK : 1861xxx Tanggal MRS : 27-5-2020 bengkak
Nama Pasien : Ny.I Tanggal KRS : 31-5-2020 Riwayat Penyakit : DM
Usia/Jenis Kelamin : 45thn/perempuan Diagnosa MRS : Pneumonia Riwayat Pengobatan : Aspilet loading2tab,
BB/TB : unspecified clopidogrel 2tab, atorvastatin 0-0-40
Alamat : Ds. Madiredo Diagnosa Akhir : Covid 19, DM t.2 Pemeriksaan Khusus : -
Kondisi KRS : Membaik Terapi yang dibawa pulang : Spinolacton 25mg,
Furosemid 40 mg, Ramipril 5mg, Aspilet 80mg,
CDG 75mg, Atorvastatin 1x40 mg
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
27/5 28/5 29/5 30/5 31/5
1. Arixtra 1x2.5 iv √
2. Levofloxacin 1x750mg iv √
3. Vit C 1x500iv √ √ √ √ √
4. Levemir 0-0-14 √ √ √ √ √
5. Clopidogrel 75 Loading 2 tab √ √ √ √ √
6. Aspilet 80 1x2 tab p.o √ √ √
7. Astorvastatin 20 1x2tab po √ √ √
8. Azitromicin 1x500mg po √ √ √ √ √
9. N asetylsistein200 3x1 p.o √ √ √
10. Allopurinol 300 0-0-1 √ √ √ √ √
11. Spironolacton25mg 1-00 √ √
12. Paracetamol tab 500mg 3x1 po √ √
13. Captopril 12.5mg 3x1 p.o √ √ √ √
14. Metronidazol 500mg 3x1iv √ √ √ √
15. Oseltamivir 2x75mg po √ √ √ √ √
16. Furosemid inf 2x40mg (40-40-0) √ √ √ √
17. Inf NS 20 tpm √ √ √ √ √
DATA KLINIK
Tgl/Bulan
Data Klinik Nilai Normal
27/5 28/5 29/5 30/5 31/5
SpO2 ≥95% 97 99 98 96 98
TD 120/80 124/91 100/82 99/68 128/89 120/80
RR 20x/menit 22 26 2o 21 20
Nadi 80-100 106 110 108 104 103
Suhu 37 ± 0.5oC 36 36 36 36 36
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √
Batuk - √ √ √ √ √
Sesak - √ Nyeri dada √ √
Muntah -
Mual -
Pusing -
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bln
Data Lab Nilai Normal
27/5 28/5 29/5 30/5 31/5
White Blood Cell (Leukosit) 4.800-10.800 uL 8.700
Red Blood Cell (Eritrosit) 3,8-6,5 jt/mm3 4.5
Limfosit 1000-4000/mm3 3.800
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL 15.0
CRP ˂10 mg/L <5.0
P : 0,6-1,1 mg/dL
Kreatinin
L : 0,7-1,3 mg/dL
D-Dimer 0,0-1.35 ug/ml 0.7
LDH 250-450 U/L
Fibrinogen ˂397,9 mg/dL
SGOT(ASP) <32 µL 30
SGPT(ALT) < 33 µL 33
HBA1C 4.20-6.50% 10.6
Asam Urat 2.4-6.0 mg/dl 10.5
Glukosa puasa 97
No. Sampel : 12 Status Penjamin : Kemenkes Keluhan Utama : Batuk
No.RMK : 1870xxx Tanggal MRS : 22-9-2020 Riwayat Penyakit : -
Nama Pasien : Tn.D Tanggal KRS : 01-10-2020 Riwayat Pengobatan : -
Usia/Jenis Kelamin : 48 Thn/ Laki-laki Diagnosa MRS : TB bacteriollogically Pemeriksaan Khusus : -
BB/TB : Diagnosa Akhir : TB Paru, Covid-19 Terapi yang dibawa pulang : Omz 2x1,
Alamat : Jl.Mayjen Haryono Kondisi KRS : Membaik Vit8 2x1, Ondan2x1, NAC 3X1,
Paracetamol 3x1
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
22/9 23/9 24/9 25/9 26/9 27/9 28/9 29/9 30/9 1/10
1. Omeprazol 2x40 mg iv √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Vit C 2x500 iv √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. NAC 5000/24 jam iv √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Ondan 2x8mg √ √ √ √ √ √
5. Resfar √ √
6. Azitromicin 1x500mg po √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7. Oseltamivir 2x75 mg po √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8. Hidroxycloroquin 1x400 po √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9. Paracetamol tab 3x1 po √ √ √ √ √ √ √ √ √
10. NAC 3x2 po √ √ √ √ Ganti resfar
11. Inf NS 20 tpm √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
DATA KLINIK
Tgl/Bulan
Data Klinik Nilai Normal
22/9 23/9 24/9 25/9 26/9 27/9 28/9 29/9 30/9 1/10
SpO2 ≥95% 98% 99% 96% 99% 99% 96% 99% 95% 95% 96%
TD 120/80 140/80 128/77 113/70 109/81 106/96 115/75 110/67 117/81 112/86 122/70
RR 20x/menit 20 22 20 23 21 20 21 21 21 20
Nadi 80-100 93 87 107 83 76 83 76 75 89 94
Suhu 37 ± 0.5oC 36 38 36.6 36.6 36 36 36 36 36 36
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Batuk - √ √ √ √ √ √ √ menurun
Sesak -
Muntah -
Mual -
Nyeri
Pusing -
tenggorokan
lemas - √
Demam - √ √ √ √
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bln
Data Lab Nilai Normal
22/9 23/9 24/9 25/9 26/9 27/9 28/9 29/9 30/9 1/10

White Blood Cell (Leukosit) 4.800-10.800 uL 7.900


Red Blood Cell
3,8-6,5 jt/mm3 5.230.000
(Eritrosit)
Limfosit 25-33% 47
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL 8.1
CRP ˂10 mg/L
P : 0,6-1,1 mg/dL
Kreatinin 0.8
L : 0,7-1,3 mg/dL
D-Dimer 0,0-1.35 ug/ml 1.89
LDH 250-450 U/L
Fibrinogen ˂397,9 mg/dL
SGOT(ASP) <32 µL 14
SGPT(ALT) < 33 µL 19
No. Sampel : 13 Status Penjamin : kemenkes Keluhan Utama : sesak, batuk, mual,
No.RMK : 1870xxx Tanggal MRS : 25-9-2020 muntah,
Nama Pasien : Ny.M Tanggal KRS : 3-10-2020 Riwayat Penyakit : -
Usia/Jenis Kelamin : 45thn/ perempuan Diagnosa MRS : viral infection Riwayat Pengobatan : -
BB/TB : unspecified Pemeriksaan Khusus : -
Alamat : jl.matahari rt.038 Diagnosa Akhir : confirm covid-19 Terapi yang dibawa pulang : Omeprazol
Kondisi KRS : Membaik 2x1, Paracetamol 3x1, becom c 1x1,
amlodipine 1x5g, codem 1x1
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
25/9 26/9 27/9 28/9 29/9 30/9 1/10 2/10 3/10
1. Inf NS 20 Tpm √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Omeprazol 2x1 40mg iv √ √ √ √ √ √ √ √ √
Ganti
3. Resfar drip 5000mg/hr iv √ √ √ √ √ √
NAC
4. Lovenox 1x0.6 √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. Azitro 500mg 1x1 po √ √ √ √ √ √
6. Oseltamivir 2x1 75mg po √ √ √ √ √ √
7. Hidroxycloroquin 1x1 400 mg po √ √ √ √ √ √
8. Paracetamol 3x1 500mg prn √ √ √ √ √ √
9. NAC 400 mg 3x2 √ √ √
10. Amlodipin 1x10mg √ √ √ √ √ √ √ √ √
DATA KLINIK
Tgl/Bulan
Data Klinik Nilai Normal
25/9 26/9 27/9 28/9 29/9 30/9 1/10 2/10 3/10
SpO2 ≥95% 98% 98% 97% 97% 98% 98% 98% 97% 97%
TD 120/80 170/110 132/80 154/103 107/84 121/100 106/81 157/98 169/113 120/80
RR 20x/menit 24 24 23 22 22 20 21 20 20
Nadi 80-100 120 83 79 84 85 86 92 87 83
Suhu 37 ± 0.5oC 38.6 36 36 36 37 36 36 37 36
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √ √ √ √
Batuk - √ √ √
Sesak - √ √ √ √ √ √ √
Muntah -
Mual -
Pusing -
Demam - √
Lemas -
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bln
Data Lab Nilai Normal
25/9 26/9 27/9 28/9 29/9 30/9 1/10 2/10 3/10
White Blood Cell (Leukosit) 4.800-10.800 uL 9.260
Red Blood Cell (Eritrosit) 3,8-6,5 jt/mm3 4.990.000
Limfosit 25-33% 9.2
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL 14.1
CRP ˂10 mg/L 39.3
P : 0,6-1,1 mg/dL
Kreatinin 0.8
L : 0,7-1,3 mg/dL
D-Dimer 0,0-1.35 ug/ml 1.99
LDH 250-450 U/L
Fibrinogen ˂397,9 mg/dL
SGOT(ASP) <32 µL 104
SGPT(ALT) < 33 µL 69
No. Sampel : 14 Status Penjamin : Kemenkes/mandiri Keluhan Utama : sesak, batuk kering,
No.RMK : 1869xxx Tanggal MRS : 22-9-2020 Riwayat Penyakit : DM,HIpertensi
Nama Pasien : Ny.N Tanggal KRS : 01-10-2020 Riwayat Pengobatan : Tidak rutin
Usia/Jenis Kelamin : 58thn/perempuan Diagnosa MRS : DM tanpa komplikasi pengobatan
BB/TB :- Diagnosa Akhir : Covid-19, DM t.2 Pemeriksaan Khusus : -
Alamat : Jl.terusan sekar 79 Kondisi KRS : Membaik Terapi yang dibawa pulang :
Atorvastatin 0-0-20mg, NAC 3x200mg,
Vit Bcom 2x1, Omeprazol 2x1,
isoprenosin 3x1
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
22/9 23/9 24/9 25/9 26/9 27/9 28/9 29/9 30/9 1/10
1. Inf NS 20 tpm √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Omeprazol 2x40mg iv √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Vit C 2x500 iv √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Insulin levemir 0-0-14u sc √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. Insulin Novorapid 3x6 u sc √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Lovenox 2x0.6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7. Resfar 5000mg/hr √ √ √ √ √ √ √ √ √
8. Azitromicin 1x500mg po √ √ √ √ √ √ √ √
9. Oseltamivir 2x75mg po √ √ √ √ √ √ √ √
10. Isoprinosin 3x1 po √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
11. Atorvastatin 0-0-20g po √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
12. NAC 3x2 400 po √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
13. Becom C 2x1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
14.
DATA KLINIK
Tgl/Bulan
Data Klinik Nilai Normal
22/9 23/9 24/9 25/9 26/9 27/9 28/9 29/9 30/9 1/10
SpO2 ≥95% 97% 96% 98% 95% 97% 96% 98% 98% 97% 98%
TD 120/80 120/80 126/64 134/88 140/75 130/74 131/72 128/80 120/90 143/90 153/84
RR 20x/menit 28 24 22 28 20 22 20 21 21 20
Nadi 80-100 110 88 88 80 73 66 86 82 98 80
Suhu 37 ± 0.5oC 36 36.6 36 36.2 36 36.5 36 36 36.5 36
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Batuk - √ berkurang
Sesak - √ √ √ √ √ brkrg brkrg berkrg
Muntah -
Mual - √
Pusing -
Lemas - √ √ √ √
Demam -
DATA LABORATORIUM
Data Lab Nilai Normal Tgl/Bln
22/9 23/9 24/9 25/9 26/9 27/9 28/9 29/9 30/9 1/10
White Blood Cell (Leukosit) 4.800-10.800 uL 7.990 4.990
Red Blood Cell (Eritrosit) 3,8-6,5 jt/mm3 5.170.000 4.300.000
Limfosit 25-33 % 13.0 51.9
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL 14.4 12.0
CRP ˂10 mg/L 69.8
P : 0,6-1,1 mg/dL
Kreatinin 0.8
L : 0,7-1,3 mg/dL
D-Dimer 0,0-1.35 ug/ml 0.59 2.59 1.36
LDH 250-450 U/L
Fibrinogen ˂397,9 mg/dL
SGOT(ASP) <32 µL 25
SGPT(ALT) < 33 µL 29
HBA1C 4.20-6.50 % 11.2
Glukosa puasa 129
No. Sampel : 15 Status Penjamin : Kemenkes Keluhan Utama : Demam, batuk, lemas
No.RMK : 1870xxx Tanggal MRS : 22-9-2020 Riwayat Penyakit : -
Nama Pasien : Ny.N Tanggal KRS : 01-10-2020 Riwayat Pengobatan : -
Usia/Jenis Kelamin : 43thn/ perempuan Diagnosa MRS : Viral infection, Pemeriksaan Khusus : -
BB/TB :- unspecified Terapi yang dibawa pulang : Omeprazol
Alamat : Dsn.Sawahan Diagnosa Akhir : Pneumonia Covid-19 2x1, Becom C 2x1, NAC 3x200,
sedang Paracetamol 3x500
Kondisi KRS : Membaik
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
22/9 23/9 24/9 25/9 26/9 27/9 28/9 29/9 30/9 1/10
1. Inf NS 20 tpm √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Omeprazol 2x40mg iv √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Vit C 2x500 iv √ √ √ √ √ √ √
4. NAC Inf/resfar 5000mg/hr √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. Azitromicin 1x500mg po √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Oseltamivir 2x75mg po √ √ √ √ √ √ √ √ √
7. Hidroxycloroquin 1x1 400 mg po √ √ √ √ √ √ √ √ √
8. Paracetamol 3x1 po √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9. NAC 3x400 √ √ √
10.
DATA KLINIK
Bulan
Data Klinik Nilai Normal
22/9 23/9 24/9 25/9 26/9 27/9 28/9 29/9 30/9 1/10
SpO2 ≥95% 93% 98% 95% 96% 96% 98% 95% 94% 97% 96%
TD 120/80 120/80 107/87 127/80 120/80 117/75 115/75 107/75 120/80 113/79 123/90
RR 20x/menit 20 22 21 22 22 21 21 21 20 20
Nadi 80-100 87 79 95 88 87 84 92 90 92 88
Suhu 37 ± 0.5oC 36 37.2 36 36 36 36 36 36 36 36
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Batuk - √ √
Sesak - √ √ brkrg
Muntah - √
Mual - √
Pusing -
lemas - √ √ √ √ √ √
Demam -
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bln
Data Lab Nilai Normal
22/9 23/9 24/9 25/9 26/9 27/9 28/9 29/9 30/9 1/10
White Blood Cell (Leukosit) 4.800-10.800 uL 5.820
Red Blood Cell (Eritrosit) 3,8-6,5 jt/mm3 5.220.000
Limfosit 25-33% 22.0
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL 14.0
CRP ˂10 mg/L 34.45
P : 0,6-1,1 mg/dL
Kreatinin
L : 0,7-1,3 mg/dL
D-Dimer 0,0-1.35 ug/ml 0.56
LDH 250-450 U/L
Fibrinogen ˂397,9 mg/dL
SGOT(ASP) <32 µL
SGPT(ALT) < 33 µL
No. Sampel : 16 Status Penjamin : Kemenkes/Mandiri Keluhan Utama : Nyeri Ulu hati
No.RMK : 1871xxx Tanggal MRS : 07-10-2020 Riwayat Penyakit : -
Nama Pasien : Tn.I Tanggal KRS : 13-10-2020 Riwayat Pengobatan : -
Usia/Jenis Kelamin : 57/Laki-laki Diagnosa MRS : Adenovirus Infection Pemeriksaan Khusus : -
BB/TB :- Diagnosa Akhir : Covid-19 confirm Terapi yang dibawa pulang :
Alamat : Perum Griya Permata Kondisi KRS : Membaik PARACETAMOL 3x500mg, NAC
3x200mg, Vit bcom c 1x1, Pantoprazole
1x40mg, Ondencetron3x4mg, Ceftriaxon
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
7/10 8/10 9/10 10/10 11/10 12/10 13/10
1. Ceftriaxon 2x1 iv √ √ √ √ √ √ √
2. Azitromicin 1x500 iv √ √ √ √ √ √ √
3. Ondansentron 3x4mg √ √ √ √ √ √ √
4. Paracetamol 3x1gr √ √ √ √ √ √ √
5. Vit C 1x500 √ √ √ √ √ √ √
6. Resfar 5000/hr √ √ √ √ √ √ √
7. Hidroksikloroquin 1x400mg po √ √ √ √ √
8. Oseltamivir 2x75mg po √ √ √ √ √
9. Inf NS 20 tpm √ √ √ √ √ √ √
DATA KLINIK
Tgl/Bulan
Data Klinik Nilai Normal
7/10 8/10 9/10 10/10 11/10 12/10 13/10
SpO2 ≥95% 97% 97% 99% 97% 96% 96% 98%
TD 120/80 100/60 125/88 105/74 129/81 121/75 125/81 110/80
RR 20x/menit 22 20 21 21 20 20 20
Nadi 80-100 72 78 87 78 98 75 98
Suhu 37 ± 0.5oC 36 38.4 37 36.8 36 36 36
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √ √
Batuk - √ √ √
Sesak - √ √ √
Muntah -
Mual - √ √
Pusing -
Lemas - √ √
Demam -
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bln
Data Lab Nilai Normal
7/10 8/10 9/10 10/10 11/10 12/10 13/10
White Blood Cell (Leukosit) 4.800-10.800 uL 4.080
Red Blood Cell (Eritrosit) 3,8-6,5 jt/mm3 5.040.000
Limfosit 1000-4000/mm3 19.6
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL 13.5
CRP ˂10 mg/L 47.74
P : 0,6-1,1 mg/dL
Kreatinin 0.9
L : 0,7-1,3 mg/dL
Ureum 20-35mg/dl 43.2
D-Dimer 0,19-1.4.4 ug/ml 2.72
LDH 250-450 U/L
Fibrinogen ˂397,9 mg/dL
SGOT(ASP) <32 µL 23
SGPT(ALT) < 33 µL 23
No. Sampel : 17 Status Penjamin : Kemenkes Keluhan Utama : Batuk
No.RMK : 1870xxx Tanggal MRS : 30-9-2020 Riwayat Penyakit : -
Nama Pasien : Ny.S Tanggal KRS : 6-10-2020 Riwayat Pengobatan : -
Usia/Jenis Kelamin : 47 thn/ Perempuan Diagnosa MRS : Viral infection Pemeriksaan Khusus : -
BB/TB :- unspecified Terapi yang dibawa pulang : Cefixim
Alamat : Jl.Simpang candi Diagnosa Akhir : Pneumonia susp 2x200, Pantoprazol 1x40, Ondan 3x4,
Covid-19 Sedang Becom C 1x1, NAC 3x1, Paracetamol
Kondisi KRS : Membaik 3x500
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
30/9 1/10 2/10 3/10 4/10 5/10 6/10
1. Inf NS 20 tpm √ √ √ √ √ √ √
2. Ceftriaxon 2x1gr iv √ √ √ √ √ √ √
3. Azitromicin 1x500mg iv √ √ √ √ √ √ stop
4. Pantoprazol 1x1 amp √ √ √ √ √ √ Ganti po
5. Ondancetron 3x4mg iv √ √ √ √ √ √ Ganti po
6. Vit C 1x500mg iv √ √ √ √ √ √ Ganti po
7. Resfar 5000mg/hr √ √ √ √ √ √ √
8. Lovenox 1x0.6 cc iv √ √ √ √ √ √ √
9. Hidroxicloroquin 1x400 √ √ √ √ √ √
10. Oseltamivir 2x75mg po √ √ √ √ √ √
11. Paracetamol 3x500mg po √ √ √ √ √ √
12. Amlodipin 1x1 50mg po √ √ √ √ √ √
13. CPG 1-0-0 √ √ √ √ √ √
14. Atorvastatin 20mg 001 √ √ √ √ √ √
15. Nitral 2x1 √ √ √ √ √ √
16. Candesartan 0-0-1 8mg √ √ √ √ √
17. Cancor 1-0 2.5 mg √ √ √ √
DATA KLINIK
Tgl/Bulan
Data Klinik Nilai Normal
30/9 1/10 2/10 3/10 4/10 5/10 6/10
SpO2 ≥95% 96% 97% 96% 97% 98% 98% 96%
TD 120/80 150/90 154/100 140/98 157/97 166/83 150/95 120/80
RR 20x/menit 22 20 21 21 21 21 20
Nadi 80-100 76 75 86 74 73 77 82
Suhu 37 ± 0.5oC 36.2 36 36 35 36 36 35
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √ √
Batuk - √ √ √ √ √ √
Sesak - √ √ √ √ √
Muntah -
Mual -
Pusing -
Lemas - √ √ √
Demam -
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bln
Data Lab Nilai Normal
30/9 1/10 2/10 3/10 4/10 5/10 6/10
White Blood Cell (Leukosit) 4.800-10.800 uL 5.870
Red Blood Cell
3,8-6,5 jt/mm3 4.320.000
(Eritrosit)
Limfosit 1000-4000/mm3 21.1
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL 8.0
CRP ˂10 mg/L
P : 0,6-1,1 mg/dL
Kreatinin
L : 0,7-1,3 mg/dL
D-Dimer 0,0-1.35 ug/ml 0.66
LDH 250-450 U/L
Fibrinogen ˂397,9 mg/dL
SGOT(ASP) <32 µL 51
SGPT(ALT) < 33 µL 48
No. Sampel : 18 Status Penjamin : Kemenkes Keluhan Utama : Demam
No.RMK : 1870xxx Tanggal MRS : 01-10-2020 Riwayat Penyakit : -
Nama Pasien : Ny.C Tanggal KRS : 06-10-2020 Riwayat Pengobatan : -
Usia/Jenis Kelamin : 46thn/ perempuan Diagnosa MRS : Viral infection Pemeriksaan Khusus : -
BB/TB :- unspecified Terapi yang dibawa pulang : NAC
Alamat : Dsn. Kasin Diagnosa Akhir : Pneumonia Covid-19 3x200mg, Pantoprazol 1x40mg,
sedang Ondensentron 3x4 mg, Vit B com c 1x1,
Kondisi KRS : Membaik PARACETAMOL 3x500
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
1/10 2/10 3/10 4/10 5/10 6/10
1. Azitromicin 1x500 mg iv √ √ √ √
2. Pantorin 1x400mg iv √ √ √ √
3. Ondancentron 3x4 mg iv √ √ √ √ √ √
4. Vit C 2x500mg √ √ √ √ √ √
5. PARACETAMOL 3x1 iv √ √ √ Ganti po
6. Resfar drip NS/24 Jam 1x1 √ √ √ √
7. Oseltamivir 2x75mg po √ √ √ √ √
8. Azitromicin 1x1 po √ √ √ √ √
9. Isoprinosin 3x1 tab po √ √ √ √ √
10. Hidroxycloroquin 1x400 po √ √ √ √ √
11. Paracetamol 3x1po √ √ √
12. NAC Tab 3x1po √ √
13. Pantoprazol tab 1x40 po √ √
DATA KLINIK
Tgl/Bulan
Data Klinik Nilai Normal
1/10 2/10 3/10 4/10 5/10 6/10
SpO2 ≥95% 96% 99% 96% 95% 96% 97%
TD 120/80 100/70 110/80 112/78 115/70 117/89 131/82
RR 20x/menit 22 20 22 20 22 21
Nadi 80-100 80 82 88 88 90 85
Suhu 37 ± 0.5oC 38 37 36 36 36 36
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √
Batuk - √ √ √ √ √
Sesak -
Muntah -
Mual -
Pusing -
Lemas -
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bln
Data Lab Nilai Normal
1/10 2/10 3/10 4/10 5/10 6/10

White Blood Cell (Leukosit) 4.800-10.800 uL 7.540


Red Blood Cell (Eritrosit) 3,8-6,5 jt/mm3 4.270.000
Limfosit 1000-4000/mm3 13.8
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL 11.8
CRP ˂10 mg/L 65.8
P : 0,6-1,1 mg/dL
Kreatinin 0.6
L : 0,7-1,3 mg/dL
D-Dimer 0,0-1.35 ug/ml 0.36
LDH 250-450 U/L
Fibrinogen ˂397,9 mg/dL
SGOT(ASP) <32 µL 27
SGPT(ALT) < 33 µL 26
No. Sampel : 19 Status Penjamin : Kemenkes Keluhan Utama : batuk, pusing
No.RMK : 186xxx Tanggal MRS : 02-10-2020 Riwayat Penyakit : -
Nama Pasien : Ny.P Tanggal KRS : 08-10-2020 Riwayat Pengobatan : -
Usia/Jenis Kelamin : 67thn/ perempuan Diagnosa MRS : Viral Pneumonia, Pemeriksaan Khusus : -
BB/TB :- unspecified Terapi yang dibawa pulang : Cefixime,
Alamat : Dsn.Sumberingin Diagnosa Akhir : Pneumonia confirm ondansentron, Paracetamol, nac, vit b
covid-29 sedang com, pantoprazole
Kondisi KRS : Membaik
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
2/10 3/10 4/10 5/10 6/10 7/10 8/10
1. Ceftriaxon 2x1 iv √ √ √ √ √ √
2. Azytromycin 1x500 iv √ √ √ √ √
3. Antrain 1x40mg iv √ √ √ √ √
4. Ondancentron 3x4mg iv √ √ √ √ √
5. PARACETAMOL inf 3x1 g iv √ √ √ √ √
6. Resfar 1x5000 iv √ √ √ √ √
7. Vit C 2x500mg iv √ √ √ √ √ √
8. Lovenox 1x0.6 cc iv √ √ √ √ √ √
9. Hidroxicloroquin 1x400 po √ √ √ √ √ √
10. Oseltamivir 2x75 mg po √ √ √ √ √ √
11. PARACETAMOL Tab 3x500 po √ √
12. Azitromicin 1x500 mg po √ √
13. NAC tab 3x200mg po √ √ √ √
14. Pantoprazol 1x1 po √ √ √ √
15. Interhistin 1x1 √ √ √ √
16. Cefixime 2x200 po √ √
17. Ondan 3x4 mg po √ √
18. Becom C 1x1 po √ √
19. Inf RL 20 Tpm √ √ √ √ √ √ √
DATA KLINIK
Tgl/Bulan
Data Klinik Nilai Normal
2/10 3/10 4/10 5/10 6/10 7/10 8/10
SpO2 ≥95% 98% 99% 98% 96% 99% 97% 98%
TD 120/80 140/90 141/85 135/88 161/80 140/82 165/91 147/77
RR 20x/menit 20 20 24 21 18 20 20
Nadi 80-100 98 83 70 87 87 84 77
Suhu 37 ± 0.5oC 36 36 36.6 37.1 36 36 36
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √ √
Batuk - √ √ √ √ turun
Sesak - √ √ √
Muntah -
Mual -
Pusing - √
Lemas - √ √
Demam -
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bln
Data Lab Nilai Normal
2/10 3/10 4/10 5/10 6/10 7/10 8/10
White Blood Cell (Leukosit) 4.800-10.800 uL 11.190
Red Blood Cell (Eritrosit) 3,8-6,5 jt/mm3 4.920.000
Limfosit 25-33% 18.6
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL
CRP ˂10 mg/L 5.42
P : 0,6-1,1 mg/dL
Kreatinin 0.9
L : 0,7-1,3 mg/dL
Ureum 20-35 mg/dl 19.0
D-Dimer 0,0-1.35 ug/ml
LDH 250-450 U/L
Fibrinogen ˂397,9 mg/dL
SGOT(ASP) <32 µL 15
SGPT(ALT) < 33 µL 10
No. Sampel : 20 Status Penjamin : Kemenkes/Mandiri Keluhan Utama : Nyeri dada
No.RMK : 1870xxx Tanggal MRS : 02-10-2020 Riwayat Penyakit : DM hipokalemi
Nama Pasien : Tn.S Tanggal KRS : 06-10-2020 Riwayat Pengobatan : -
Usia/Jenis Kelamin : 56 thn/ Laki-laki Diagnosa MRS : Coronavirus infection Pemeriksaan Khusus : -
BB/TB : Diagnosa Akhir : Pneumonia Covid-19 Terapi yang dibawa pulang : Ceftriaxon,
Alamat : bodosari sedang Pantoprazol, ondancentron, NAC,
Kondisi KRS : Membaik PARACETAMOL, Oseltamivir,
Metformin
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
2/10 3/10 4/10 5/10 6/10
1. Ceftriaxon 2x1g iv √ √ √ √ √
2. Pantorin 1x40 iv √ √ √ √
3. Paracetamol 3x1 iv √ √ √
4. Ondancentron 3x4 iv √ √ √ √ √
5. Vit C 2x500 iv √ √ √ √ √
6. Azitromicin 1x1 √ √
7. Lavemir 0-0-14 √ √ √ √ √
8. Lovenox 2x0.6 iv √ √ √ √ √
9. Resfar drip 1x1 iv √ √ √
10. Hidroxycloroquin 1x400 po √ √ √ √ √
11. Oseltamivir 2x75 mg po √ √ √ √ √
12. Metformin 1x500 √ √ √ √ √
13. Spironolacton 0-25-0 √ √
14. Atorvastatin 0-0-20 √ √
15. PARACETAMOL 3x500 po √ √
16. Pantoprazol 1x40mg po √ √
17. NAC 3x200 po √ √
18. Inf RL 20tpm
DATA KLINIK
Tgl/Bulan
Data Klinik Nilai Normal
2/10 3/10 4/10 5/10 6/10
SpO2 ≥95% 98% 98% 95% 98% 97%
TD 120/80 120/80 150/86 124/83 125/88 122/82
RR 20x/menit 22 23 20 20 20
Nadi 80-100 100 104 86 88 82
Suhu 37 ± 0.5oC 36 36 36 37 36
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √
Batuk - √ √ √
Sesak - √ √ √
Muntah -
Mual -
Pusing -
Lemas -
Demam -
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bln
Data Lab Nilai Normal
2/10 3/10 4/10 5/10 6/10
White Blood Cell (Leukosit) 4.800-10.800 uL 8.810
Red Blood Cell (Eritrosit) 3,8-6,5 jt/mm3 5.400.000
Limfosit 25-33% 15.8
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL 14.4
CRP ˂10 mg/L
P : 0,6-1,1 mg/dL
Kreatinin 0.8
L : 0,7-1,3 mg/dL
D-Dimer 0,0-1.35 ug/ml
LDH 250-450 U/L
Fibrinogen ˂397,9 mg/dL
SGOT(ASP) <32 µL 15
SGPT(ALT) < 33 µL 16
No. Sampel : 21 Status Penjamin : Kemenkes Keluhan Utama : Batuk dan Lemas
No.RMK : 1870xxx Tanggal MRS : 01-6-2020 Riwayat Penyakit : -
Nama Pasien : Ny.L Tanggal KRS : 06-6-2020 Riwayat Pengobatan : -
Usia/Jenis Kelamin : 39 thn/Perempuan Diagnosa MRS : viral pneumonia Pemeriksaan Khusus : -
BB/TB :- unspecified Terapi yang dibawa pulang :
Alamat : Ds.Krajan Diagnosa Akhir : Covid-19 sedang pantoprazole, NAC, PARACETAMOL,
Kondisi KRS : Membaik Vit B COM C
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
1/6 2/6 3/6 4/6 5/6 6/6
1. Pantoprazol 1x1 iv √ √ √ √ √ √
2. Azitromicin 1x500mg po √ √ √ √ √ √
3. Oseltamivir 2x75mg po √ √ √ √ √ √
4. NAC 3x200mg po √ √ √ √ √ √
5. Paracetamol 3x500 mg √ √ √ √ √ √
6. Vit Becom C 2x1 tab √ √ √ √ √ √
7. Inf NS 14 Tpm √ √ √ √ √ √
DATA KLINIK
Tgl/Bulan
Data Klinik Nilai Normal
1/6 2/6 3/6 4/6 5/6 6/6
SpO2 ≥95% 96% 96% 98% 97% 99% 98%
TD 120/80 123/78 110/70 103/76 105/74 130/90 117/78
RR 20x/menit 22 20 18 22 20 20
Nadi 80-100 98 89 75 90 87 83
Suhu 37 ± 0.5oC 36 36 36 36 37 36
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √
Batuk - √ √ √ √
Sesak -
Muntah -
Mual - √ √
Pusing - √ √
Lemas - √ menurun
Demam -
Nyeri Tenggorokan - √
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bln
Data Lab Nilai Normal
1/6 2/6 3/6 4/6 5/6 6/6
White Blood Cell (Leukosit) 4.800-10.800 uL 2.720
Red Blood Cell (Eritrosit) 3,8-6,5 jt/mm3 4.640.000
Limfosit 25-33% 36.8
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL 13.0
CRP ˂10 mg/L ˂5
P : 0,6-1,1 mg/dL
Kreatinin
L : 0,7-1,3 mg/dL
D-Dimer 0,0-1.35 ug/ml
LDH 250-450 U/L
Fibrinogen ˂397,9 mg/dL
SGOT(ASP) <32 µL
SGPT(ALT) < 33 µL
No. Sampel : 22 Status Penjamin : Kemenkes Keluhan Utama : Kram perut, mual,
No.RMK : 1715xxx Tanggal MRS : 04-10-2020 muantah, lemas
Nama Pasien : Tn.P Tanggal KRS : 10-10-2020 Riwayat Penyakit : -
Usia/Jenis Kelamin : 51thn/Laki-laki Diagnosa MRS : Viral infection, Riwayat Pengobatan : -
BB/TB : unspecified Pemeriksaan Khusus : -
Alamat : Sekar Putih Diagnosa Akhir : Pneumonia, Covid-19 Terapi yang dibawa pulang :
sedang Azitromicin, pantoprazole,
Kondisi KRS : Membaik PARACETAMOL, Oseltamivir
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
4/10 5/10 6/10 7/10 8/10 9/10 10/10
1. Ceftriaxon 2x1 iv √ √ √ √ √ √
2. Azitromicin 1x500 iv √ √ √ √ √
3. Ondancentron 3x4mg iv √ √ √ √ √
4. Paracetamol 3x1 iv √ √ √ √ √
5. Vit C 2x500mg iv √ √ √ √ √ √
6. Resfar 5000/hr √ √ √ √ √ √
7. Hidroxycloroquin 1x40 po √ √ √ √ √ √
8. Oseltamivir 2x75 mg po √ √ √ √ √ √
9. Metformin 2x500 PO √ √ √
10. Becom C tab 2 x 1 PO √
11. Pantoprazol tab 1x40mg po √
12. Cefixime 2x200mg po √
13. Azitromicin tab 1x500mg po √ √
14. NAC tab 3x200mg po √ √
15. Ondansentron 3x4mg iv √ √
16. Paracetamol tab 3x1 500 mg po √ √
17. Inf NS 14 Tpm √ √ √ √ √ √ √
DATA KLINIK
Tgl/Bulan
Data Klinik Nilai Normal
4/10 5/10 6/10 7/10 8/10 9/10 10/10
SpO2 ≥95% 96% 98% 97% 95% 99% 98% 98%
TD 120/80 111/62 122/84 120/74 115/77 120/88 113/79 118/80
RR 20x/menit 20 22 21 21 22 20 21
Nadi 80-100 92 89 100 84 88 90 81
Suhu 37 ± 0.5oC 36 37 36.5 36.7 36 36 36
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √ √
Batuk - √ √ √ √
Sesak - √
Muntah -
Mual - √
Pusing - √
Lemas -
Demam -
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bln
Data Lab Nilai Normal
4/10 5/10 6/10 7/10 8/10 9/10 10/10
White Blood Cell (Leukosit) 4.800-10.800 uL 8.980
Red Blood Cell (Eritrosit) 3,8-6,5 jt/mm3 4.640.000
Limfosit 25-33 % 23.3
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL 13.9
CRP ˂10 mg/L 15.10
P : 0,6-1,1 mg/dL
Kreatinin 0.9
L : 0,7-1,3 mg/dL
D-Dimer 0,0-1.35 ug/ml 0.56
LDH 250-450 U/L
Fibrinogen ˂397,9 mg/dL
SGOT(ASP) <32 µL 43
SGPT(ALT) < 33 µL 63
No. Sampel : 23 Status Penjamin : Kemenkes Keluhan Utama : Batuk
No.RMK : 1870xxx Tanggal MRS : 2-10-2020 Riwayat Penyakit : -
Nama Pasien : Tn.Z Tanggal KRS : 9-10-2020 Riwayat Pengobatan : -
Usia/Jenis Kelamin : 75 thn/ Laki-laki Diagnosa MRS : Viral infection Pemeriksaan Khusus : -
BB/TB :- Unspecified Terapi yang dibawa pulang :
Alamat : Jl. Raya Candi II Diagnosa Akhir : Pneumonia covid-19 pantoprazole, NAC, paracetaom, Vit B
sedang com C
Kondisi KRS : Membaik
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
2/9 3/9 4/9 5/9 6/9 7/9 8/9 9/9
1. Ceftriaxon 2x1gr iv √ √ √ √ √ √ √
2. Azytromicin 1x300 iv √ √ √ √ √ √
3. Pantorin 1x40 iv √ √ √ √ √ √
4. Ondansentron 3x4mg iv √ √ √ √ √ √ √ √
5. Paracetamol 3x1 iv √ √ √ √ √ √
6. Vit C 2x500 iv √ √ √ √ √ √
7. Resfar 5000/hr iv √ √ √ √ √ √ √ √
8. Lovenox 1x0.6 iv √ √ √ √ √ √ √ √
9. Hidroxycloroquin 1x40 po √ √ √ √ √ √
10. Oseltamivir 2x75 mg √ √ √ √ √ √
11. Azitro tab 1x500 po √ √
12. pantoprazol 1x40mg po √ √
13. NAC 3x200 po √ √
14. PARACETAMOL 3x500 po √ √
15. Inf RL 14 Tpm
DATA KLINIK
Tgl/Bulan
Data Klinik Nilai Normal
2/9 3/9 4/9 5/9 6/9 7/9 8/9 9/9
SpO2 ≥95% 96% 96% 98% 98% 97% 99% 96% 98%
TD 120/80 120/80 107/70 133/71 126/78 120/80 133/71 135/80 120/80
RR 20x/menit 22 20 24 20 20 21 20 22
Nadi 80-100 84 60 64 78 86 90 100 85
Suhu 37 ± 0.5oC 36 36 36.4 36 36.5 36.1 36 36
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √ √ √
Batuk - √ √ √ √ √ √
Sesak -
Muntah -
Mual -
Pusing -
Lemas - √
Demam -
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bln
Data Lab Nilai Normal
2/9 3/9 4/9 5/9 6/9 7/9 8/9 9/9
White Blood Cell (Leukosit) 4.800-10.800 uL 6.980
Red Blood Cell (Eritrosit) 3,8-6,5 jt/mm3 4.890.000
Limfosit 25-33% 21.1
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL 14.7
CRP ˂10 mg/L
P : 0,6-1,1 mg/dL
Kreatinin 1.5
L : 0,7-1,3 mg/dL
D-Dimer 0,0-1.35 ug/ml 0.36
LDH 250-450 U/L
Fibrinogen ˂397,9 mg/dL
SGOT(ASP) <32 µL 38
SGPT(ALT) < 33 µL 20
No. Sampel : 24 Status Penjamin : Kemenkes Keluhan Utama : Sesak, batuk, panas,
No.RMK : 1871xxx Tanggal MRS : 03-10-2020 lemes
Nama Pasien : Tn.U Tanggal KRS : 10-10-2020 Riwayat Penyakit : -
Usia/Jenis Kelamin : 59/Laki-laki Diagnosa MRS : Viral Infection Riwayat Pengobatan : -
BB/TB :- unspecified Pemeriksaan Khusus : swab nasofaring
Alamat : Jl.Cokro Aminoto Diagnosa Akhir : Pneumonia Covid-19 Terapi yang dibawa pulang : Omeprazol,
sedang NAC, PARACETAMOL, Vit Bcom,
Kondisi KRS : Membaik Amlodipin, Ondan, Spironolacton
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
3/10 4/10 5/10 6/10 7/10 8/10 9/10 10/10
1. Omeprazol 1x40 iv √ √ √ √ √ √ √ √
2. Ondan 3x4 iv √ √ √ √ √ √ √
3. Resfar Drip 5000mg iv √ √ √ √ √ √ √ √
4. Vit C 1x500 iv √ √ √ √ √ √ √ √
5. PARACETAMOL 3x1 iv √ √ √ √ √ √ √ √
6. Lefoffloxacin 1x75 iv √ √ √ √ √
7. Oseltamivir 2x75 po √ √ √ √ √ √ √ √
8. Hidroxycloroquin 1x400 po √ √ √ √ √ √ √ √
9. Azitromicin 1x500 po √ √ √ √ √ √ √ √
10. Amlodipin 1x50 po √ √ √ √
11. Asam traneksamat 3x500 po √ √ √ √
12. Tanapres 0-0-5 po √ √ √ √ √ √
13. Inf Ns 20 Tpm √ √ √ √ √ √ √ √
DATA KLINIK
Tgl/Bulan
Data Klinik Nilai Normal
3/10 4/10 5/10 6/10 7/10 8/10 9/10 10/10
SpO2 ≥95% 96% 96% 98% 96% 98% 97% 99% 96%
TD 120/80 160/100 111/82 140/86 137/87 136/90 140/80 132/87 120/80
RR 20x/menit 20 22 21 22 20 20 21 22
Nadi 80-100 94 96 88 90 92 87 90 89
Suhu 37 ± 0.5oC 36 36 36.7 36.5 36 36 36.4 36
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √ √ √
Batuk - √ √ √ √ √ √
Sesak - √ √ √ √ √ √
Muntah -
Mual -
Pusing -
Lemas - √
Demam -
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bln
Data Lab Nilai Normal
3/10 4/10 5/10 6/10 7/10 8/10 9/10 10/10
White Blood Cell (Leukosit) 4.800-10.800 uL 9.250
Red Blood Cell (Eritrosit) 3,8-6,5 jt/mm3 6.420.000
Limfosit 25-33% 17.5
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL 15.3
CRP ˂10 mg/L
P : 0,6-1,1 mg/dL
Kreatinin
L : 0,7-1,3 mg/dL
D-Dimer 0,0-1.35 ug/ml 3.7
LDH 250-450 U/L
Fibrinogen ˂397,9 mg/dL
SGOT(ASP) <32 µL 25
SGPT(ALT) < 33 µL 26
No. Sampel : 25 Status Penjamin : Kemenkes Keluhan Utama : Demam, pusing, mual,
No.RMK : 1862xxx Tanggal MRS : 20-6-2021 nyeri ulu hati, nyeri tenggorokan
Nama Pasien : Ny.L Tanggal KRS : 05-7-2021 Riwayat Penyakit : -
Usia/Jenis Kelamin : 29thn Diagnosa MRS : Supervision of hight- Riwayat Pengobatan : -
BB/TB :- risk pregnancy, unspecified Pemeriksaan Khusus : Swab Test
Alamat : Jl Sidomakmur135 JE Diagnosa Akhir : Covid, isk Terapi yang dibawa pulang : vit 1x1,
Kondisi KRS :Membaik Meropenem 2x1
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
21/6 22/6 23/6 24/6 25/6 26/6 27/6 28/6 29/6 30/6 1/7 2/7 3/7 4/7
1. Paracetamol 2x1 gr Inj √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Ondonsentron 2x8 mg Inj √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Ceftriaxon 2x1 gr Inj √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Ranitidin 2x1 amp √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. Promavit 1x1 po √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Kalk 1x1 po √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7. Sylex Syr 2x1 po √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8. NAC 2x1 tab √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9. Oseltamivir 2x75mg po √ √ √ √ √ √ √ √
10. Interestin 2x1/2 tab po √ √ √ √ √ √ √ √
11. Inbion 1x1 po √ √ √ √ √ √ √ √ √
12. Meropenem 3x1 500 mg po √ √ √ √ √ √ √ √
13. Inf NS 20Tpm √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
14. Pantoprazole 1x400 √ √ √ √
15. Solvimex 3x1 √ √ √

DATA KLINIK

Data Nilai Tgl/Bln


Klinik Normal 21/6 22/6 23/6 24/6 25/6 26/6 27/6 28/6 29/6 30/6 1/7 2/7 3/7 4/7
SpO2 ≥95% 98% 98% 95% 95% 85% 96% 98% 95% 98% 98% 93% 97% 96% 97%
TD 120/80 110/78 87/67 97/63 89/60 88/60 102/67 110/70 91/74 91/53 112/90 100/60 107/76 93/86 130/80
20x/
RR 28 20 20 98 23 22 20 29 22 28 24 24 26 21
menit
Nadi 80-100 88 119 104 92 104 116 90 81 79 92 95 81 88 84
37 ±
Suhu 36,7 36 36 36 36,5 36 36 36 36.5 36 35.5 36 36 36
0.5oC
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Batuk - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ x x
Sesak - x x x x x x x √ √ √ √ √ x x
Muntah - x x x x x x x x x x x x x x
Mual - √ x x x x x x x x x x x x x
Pusing - x √ √ √ √ x x x x x x x x x
DATA LABORATORIUM

Nilai Tgl/Bulan
Data Lab
Normal 21/6 22/6 23/6 24/6 25/6 26/6 27/6 28/6 29/6 30/6 1/7 2/7 3/7 4/7
White Blood
4000-
Cell 6.670 8.220 7.390 7.660 8.260 9.590
10.000/mm3
(Leukosit)
Red Blood
3,8-6,5
Cell 3.870.00 3.890.000 3.850.000 3.660.000 3.740.000 3.910.000
jt/mm3
(Eritrosit)
Limfosit 25-33 % 10.3 11.6 12.6 13.1 7.7% 7.6%
13,2-17,3
Hemoglobin 11.0 11.1 10.9 10.5 10.6 11.1
g/dL
CRP ˂0,9 mg/dL
P : 0,6-1,1
mg/dL
Kreatinin
L : 0,7-1,3
mg/dL
0.0-1.35
D-Dimer 0.42 1.07
ug/mL
250-450
LDH
U/L
˂397,9
Fibrinogen
mg/dL
SGOT(ASP) <32 µL 48 33

SGPT(ALT) < 33 µL 36 26
No. Sampel : 26 Status Penjamin : Kemenkes Keluhan Utama : Demam, batuk, lemas,
No.RMK : 1516xxx Tanggal MRS : 28-6-2021 perasa berkurang, nafsu makan
Nama Pasien : Tn.S Tanggal KRS : 15-7-2021 menurun
Usia/Jenis Kelamin : 73 thn/Laki-laki Diagnosa MRS : Viral Infection, Riwayat Penyakit : ESRD
BB/TB :- Unspecified Riwayat Pengobatan : -
Alamat : Jl.Hasanudin 07 Beru Diagnosa Akhir : Covid-19 Pemeriksaan Khusus : -
Kondisi KRS : Membaik Terapi yang dibawa pulang: zink, vit 1x1
Regi- Tgl/Bln
No Nama Obat men 28/ 29/ 30/ 1/ 2/ 3/ 4/ 5/ 6/ 7/ 8/ 9/ 10/ 11/ 12/ 13/ 14/ 15/
Dosis 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
2x1gr
1. Ceftriaxon √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
Inj
1x400
2. Moxifloxacin √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
Inj
3x200
3. Resfar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
g Inj
1x500
4. Vit C √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
mg Inj
Metoclopira- 3x1
5. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
mite amp Inj
2x75m
6. Oseltamivir √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
po
1x500
7. Autoimunisin √ -
g po
8. Vit D 1x1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2x50
9. Ranitidin √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
mg Inj
1x0,6
10 Lovenox √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Inj
1x500
11 Azitromisin √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
po
DATA KLINIK

Data Nilai Tgl/Bln


Klinik Normal 28/6 29/6 30/6 1/7 2/7 3/7 4/7 5/7 6/7 7/7 8/7 9/7 10/7 11/7 12/7 13/7 14/7 15/7
SpO2 ≥95% 98% 9% 94% 95% 98% 97% 98% 98% 94% 98% 96% 96% 98% 95% 96% 95% 98% 96%
130/ 90/ 130/ 165/ 151/ 148/ 140/ 158/ 108/ 136/ 124/ 170/ 188/ 160/ 150/ 138/ 144/
TD 120/80 -
80 70 80 87 72 78 82 72 60 74 79 71 81 80 60 67 74
20x/
RR 22 24 22 25 21 22 27 24 24 25 28 24 22 22 24 26 22 -
menit
Nadi 80-100 121 82 108 95 106 89 88 98 106 103 82 86 110 100 98 88 55 -
37 ±
Suhu 38,7 36,5 36.4 36 36.5 36 36 37.4 35 36 36 36 36.4 36 36 36 35 -
0.5oC
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
Batuk - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - -
Sesak - - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - -
Muntah - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Mual - √ - - - - - - - - - - - - - - - - -
Pusing - - - - - - - - - - - - √ √ - - - - -
Demam - - √
Lemas - √ √ √ √ √ - - - - - -
DATA LABORATORIUM
Nilai Tgl/Bln
Data Lab Nor- 29/
28/6 30/6 1/7 2/7 3/7 4/7 5/7 6/7 7/7 8/7 9/7 10/7 11/7 12/7 13/7 14/7 15/7
mal 6
White 4.800-
Blood Cell 10.800 5.110
(Leukosit) uL
Red Blood
3,8-6,5
Cell 3.020.000
jt/mm3
(Eritrosit)
25-
Limfosit 11.5
33%
13,2-
Hemoglo-
17,3 9.0
bin
g/dL
˂10
CRP 28.99
mg/L
P : 0,6-
1,1
mg/dL
Kreatinin 5.5
L : 0,7-
1,3
mg/dL
0,0-
D-Dimer 1.35 - <0.20
ug/ml
250-
LDH 450 -
U/L
˂397,9
Fibrinogen -
mg/dL
SGOT- <32
23
(ASP) µL
SGPT- < 33
17
(ALT) µL
No. Sampel : 27 Status Penjamin : Kemenkes Keluhan Utama : Demam, batuk, pilek,
No.RMK : 1887xxx Tanggal MRS : 18-6-2021 sesak
Nama Pasien : Ny.S Tanggal KRS : 24-6-2021 Riwayat Penyakit : -
Usia/Jenis Kelamin : 26thn/Laki-laki Diagnosa MRS : Viral infection, Riwayat Pengobatan : -
BB/TB :- unspecified Pemeriksaan Khusus : Radiologi
Alamat : Jl.Bunga Pinang Mera Diagnosa Akhir : Confirm Covid-19 Terapi yang dibawa pulang : NAC, Vit
Kondisi KRS : Membaik C, Imboost, Vit D
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
18/6 19/6 20/6 21/6 22/6 23/6 24/6
1. Inf paracetamol 500 Inj √ √ √ -
2. Inf NS 20TPM √ √ √
3. Drip Cernevit 1x1 Inj √ √ √ -
4. Vit C 1x500 Inj √ √ √ -
5. Resfar 5000 √ √ √ -
6. Azytromicin 1x500 po √ √ √ √ √ √ √
7. NAC 3x1 po √ √ √ √ √ √ √
8. Oseltamivir 2x1po √ √ √ √ √ √ √
9. Imboost 1x1 po √ √ √ √ √ √ √
DATA KLINIK
Tgl/Bulan
Data Klinik Nilai Normal
18/6 19/6 20/6 21/6 22/6 23/6 24/6
SpO2 ≥95% 96 % 98 % 98 % 98 % 98 % 98 % 98 %
TD 120/80 110/70 130/71 120/80 113/74 126/75 137/82 128/80
RR 20x/menit 20 28 26 26 29 24 20
Nadi 80-100 92 81 80 78 90 80 76
Suhu 37 ± 0.5oC 36 36 36 36 36 36 36
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √ √
Batuk - √ √ √ √ √ √ -
Sesak - √ -
Muntah - - -
Mual - - -
Pusing - √ -
Demam - √ √ √ -
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bln
Nilai Normal
Data Lab 18/6 19/6 20/6 21/6 22/6 23/6 24/6
White Blood Cell (Leukosit) 4.800-10.800 uL 7.090
Red Blood Cell
3,8-6,5 jt/mm3 5.620.000
(Eritrosit)
Limfosit 25-33% 15.2
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL 15.5
CRP ˂10 mg/L ˂5.0
P : 0,6-1,1 mg/dL
Kreatinin 1.3
L : 0,7-1,3 mg/dL
D-Dimer 0,0-1.35 ug/ml ˂0.20
LDH 250-450 U/L
Fibrinogen ˂397,9 mg/dL
SGOT(ASP) <32 µL 25
SGPT(ALT) < 33 µL 16
No. Sampel : 28 Status Penjamin : Kemenkes Keluhan Utama : Demam, batuk, diare,
No.RMK : 1701xxx Tanggal MRS : 30-1-2021 lemas
Nama Pasien : Tn.M Tanggal KRS : 03-2-2021 Riwayat Penyakit : -
Usia/Jenis Kelamin : Laki-laki/27 thn Diagnosa MRS : Viral Pneumonia, Riwayat Pengobatan : -
BB/TB :- Unspecified Pemeriksaan Khusus : Thorax, OTPT,
Alamat : Jl.Joyo Suko I/BLO Diagnosa Akhir : Pneumonia Susp CRP, Rapid
Covid-19 Terapi yang dibawa pulang : Becom C
Kondisi KRS : Pindah Ruang, Belum 1x1, NAC 3x1
Sembuh
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
30/1 31/1 1/2 2/2 3/2
1. Inf RL 20TPM √ √ √ √
2. Inj Levofloxacin 1x750mg iv √ √ √ √
3. PARACETAMOL Infus 3x1 gr iv √ √ √ √
4. Inj Vit C 2x500mg √ √ √ √
5. Azitromicin 1x500 mg po √ √ √ √ √
6. NAC 3x1tab po √ √ √ √ √
7. Oseltamivir 2x75 mg po √ √ √ √
8. Infus plug √
9. Becom C 2 x 1 po √
10.
DATA KLINIK
Tgl/Bulan
Data Klinik Nilai Normal
30/1 31/1 1/2 2/2 3/2
SpO2 ≥95% 96% 96% 98% 98% 97%
TD 120/80 110/70 107/72 110/80 110/60 121/80
RR 20x/menit 22 20 20 20 20
Nadi 80-100 102 102 80 85 65
Suhu 37 ± 0.5oC 36 37 36 36 38
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √
Batuk - √ √ √ √ √
Sesak -
Muntah -
Mual -
Pusing - √ √ √
BAB √ √ √ √ √
Lemas √ √ √ √ √
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bln
Nilai Normal
Data Lab 30/1 31/1 1/2 2/2 3/2
White Blood Cell (Leukosit) 4.800-10.800 uL 10.430
Red Blood Cell
3,8-6,5 jt/mm3 5.200.000
(Eritrosit)
Limfosit 25-33% 22.7%
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL 12.9
CRP ˂10 mg/L 134.44
P : 0,6-1,1 mg/dL
Kreatinin 1.2
L : 0,7-1,7 mg/dL
D-Dimer 0,0-1.35 ug/ml
LDH 250-450 U/L
Fibrinogen ˂397,9 mg/dL
SGOT(ASP) <35 µL 135
SGPT(ALT) < 33 µL 172
No. Sampel : 29 Status Penjamin : Kemenkes Keluhan Utama : batuk, demam, mual,
No.RMK : 1804xxx Tanggal MRS : 11-9-2021 muntah, BAB cair
Nama Pasien : Tn.R Tanggal KRS : 16-9-2021 Riwayat Penyakit : -
Usia/Jenis Kelamin : Laki-laki/ 32 Thn Diagnosa MRS : Viral Infection, Riwayat Pengobatan : -
BB/TB : Unspecified Pemeriksaan Khusus : Foto Thorax,
Alamat : Jl.Kepuh X/7A Diagnosa Akhir : Pneumonia, Covid-19 DL,OT,Crp, Swab test
Kondisi KRS : Membaik Terapi yang dibawa pulang : Omeprazol
2x1, Becom C 2x1, NAC 3x1
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
11/9 12/9 13/9 14/9 15/9 16/9
1. Omeprazol 2x40 mg Inj √ √ √ √ √ √
2. Vit C 2x500 mg Inj √ √ √ √ √ √
3. Oseltamivir 2x75 mg po √ √ √ √ √ √
4. NAC 3x400 mg √ √ √ √ √ √
5. Hidroxycloroquin 1x400 mg √ √ √ √ √ √
6. Inf NS 20 Tpm √ √ √
7. Becom C 2x1 √
8.
9.
10.
DATA KLINIK
Tgl/Bulan
Data Klinik Nilai Normal
11/9 12/9 13/9 14/9 15/9 16/9
SpO2 ≥95% 98% 99% 97% 96% 96% 98%
TD 120/80 110/70 138/98 132/98 120/88 120/80 115/75
RR 20x/menit 20 20 20 22 22 20
Nadi 80-100 80 78 83 81 80 88
Suhu 37 ± 0.5oC 36.2 36 36 36 36 36
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √
Batuk - √ -
Sesak - √ √ √ √ -
Muntah - -
Mual - √ -
Pusing - √ -
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bln
Data Lab Nilai Normal
11/9 12/9 13/9 14/9 15/9 16/9
White Blood Cell (Leukosit) 4.800-10.800 uL 11.110
Red Blood Cell (Eritrosit) 3,8-6,5 jt/mm3 5.310.000
Limfosit 25-33% 34.4
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL 15.7
CRP ˂5 mg/L ˂5.0
P : 0,6-1,1 mg/dL
Kreatinin
L : 0,7-1,3 mg/dL
D-Dimer 0,0-1.35 ug/ml
LDH 250-450 U/L
Fibrinogen ˂397,9 mg/dL
SGOT(ASP) <32 µL
SGPT(ALT) < 33 µL
No. Sampel : 30 Status Penjamin : Kemenkes Keluhan Utama : Batuk, Demam, Sesak,
No.RMK : 1890xxx Tanggal MRS : 24-7-2021 Hidung tersumbat
Nama Pasien : Tn.N Tanggal KRS : 30-7-2021 Riwayat Penyakit : -
Usia/Jenis Kelamin : Laki-Laki/32 Thn Diagnosa MRS : Coronavirus infection, Riwayat Pengobatan : -
BB/TB : unspecified Pemeriksaan Khusus : -
Alamat : Jl.Kesumba Dalam 27 Diagnosa Akhir : Pneumonia, Covid-19 Terapi yang dibawa pulang :
Kondisi KRS : Membaik Omeprazole, Becom Z, Vit D
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
25/7 26/7 27/7 28/7 29/7 30/7
1. Norsec 2x40 mg Inj √ √ √ √ √ √
2. Vit C 2x500 mg Inj √ √ √ √ √ √
3. paracetamol 3X1 gr Inj √ √ √ √ √ √
4. Solvinex 3x2gr Inj √ √ √ √ √ √
5. Lefos 1x75 gr Inj √ √ √ √ √ √
6. Oseltamivir 2x75 mg po √ √ √ √ √ √
7. Inf NS 20 Tpm √ √ √ √ √ √
DATA KLINIK
Tgl/Bulan
Data Klinik Nilai Normal
25/7 26/7 27/7 28/7 29/7 30/7
SpO2 ≥95% 98 % 96% 98% 97% 96% 98%
TD 120/80 110/70 121/81 103/81 105/82 116/82 120/70
RR 20x/menit 28 20 24 29 20 21
Nadi 80-100 99 81 89 86 94 80
Suhu 37 ± 0.5oC 36.7 36.5 36.2 36 36 36.5
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √
Batuk - √ √ √ √ √
Sesak - √ √
Muntah -
Mual -
Pusing -
Demam - √
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bln
Nilai Normal
Data Lab 25/7 26/7 27/7 28/7 29/7 30/7
White Blood Cell (Leukosit) 4.800-10.800 uL 6.130
Red Blood Cell
3,8-6,5 jt/mm3 5.330.000
(Eritrosit)
Limfosit 25-33% 32.8
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL 13.2
CRP ˂10 mg/L 12.28
P : 0,6-1,1 mg/dL
Kreatinin 1.0
L : 0,7-1,3 mg/dL
D-Dimer 0,0-1.35 ug/ml 0.31
LDH 250-450 U/L -
Fibrinogen ˂397,9 mg/dL -
SGOT(ASP) <32 µL 64
SGPT(ALT) < 33 µL 55
No. Sampel : 31 Status Penjamin : Kemenkes Keluhan Utama : Demam, Batuk
No.RMK : 1890xxx Tanggal MRS : 25-7-2021 berdahak, muntah, sesak, BAB
Nama Pasien : Tn.M Tanggal KRS : 31-7-2021 Riwayat Penyakit : -
Usia/Jenis Kelamin : Laki-laki/66 Thn Diagnosa MRS : Viral infection, Riwayat Pengobatan : -
BB/TB :- unspecified Pemeriksaan Khusus : -
Alamat : Jl.Trunojoyo Diagnosa Akhir : Pneumonia, Covid-19 Terapi yang dibawa pulang : Bcom
Kondisi KRS : Membaik C1x1, Vit D 1x1, Omeprazol 2x1, Zinc
1x1
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
26/7 27/7 28/7 29/7 30/7 31/7
1. Norsec 2x40mg Inj √ √ √ √ √ √
2. Vit C 2x500gr Inj √ √ √ √ √ √
3. Paracetamol 3x1gr Inj √ √ √ √ √ √
4. Solvinex 3x2 gr Inj √ √ √ √ √ √
5. Lefos 1x75 gr Inj √ √ √ √ √ √
6. Oseltamivir 2x75 mg √ √ √ √ √ √
7. Metformin 3x1 500 mg po √ √ √ √ √ √
8. Inf RL 14tpm
DATA KLINIK
Data Klinik Nilai Normal Tgl/Bulan
26/7 27/7 28/7 29/7 30/7 31/7
SpO2 ≥95% 96% 96% 96% 98% 93% 96%
TD 120/80 121/82 115/79 115/70 139/85 149/105 130/80
RR 20x/menit 24 25 29 24 24 20
Nadi 80-100 84 82 84 79 87 80
Suhu 37 ± 0.5oC 36 36 36 37 36.9 36
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √
Batuk - √ √ √ √ √
Sesak - √ √ √ √ √
Muntah -
Mual -
Pusing -
Demam
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bln
Data Lab Nilai Normal
26/7 27/7 28/7 29/7 30/7 31/7
White Blood Cell (Leukosit) 4.800-10.800 uL 7.050
Red Blood Cell
3,8-6,5 jt/mm3 4.890.000
(Eritrosit)
Limfosit 25-33% 25.1
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL 13.5
CRP ˂10 mg/L 69.46
P : 0,6-1,1 mg/dL
Kreatinin 1.8
L : 0,7-1,7 mg/dL
D-Dimer 0,0-1.35 ug/ml 0.44
LDH 250-450 U/L
Fibrinogen ˂397,9 mg/dL
SGOT(ASP) <32 µL 27
SGPT(ALT) < 33 µL 26
No. Sampel : 32 Status Penjamin : Kemenkes Keluhan Utama : sesak nafas, batuk,
No.RMK : 1890xxx Tanggal MRS : 23-7-2021 pilek, demam, pusing
Nama Pasien : Lies Isana Wardhani Tanggal KRS : 31-7-2021 Riwayat Penyakit : -
Usia/Jenis Kelamin : 53 thn/Perempuan Diagnosa MRS : Corona virus Riwayat Pengobatan : -
BB/TB :- infection, unspecified Pemeriksaan Khusus : Swab test
Alamat : Sooko II/45A Diagnosa Akhir : Pneumonia, Confirm Terapi yang dibawa pulang : Omeprazol
Covid-19 2x1, Become Zet 1x1, Vit D 1x1
Kondisi KRS : Membaik
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
23/7 24/7 25/7 26/7 27/7 28/7 29/7 30/7 31/7
1. Lefos 1x750 mg Inj √ √ √ √ √ √ √ √
2. Norsec 2x40 mg Inj √ √ √ √ √ √ √ √
3. Vit C 2x500 mg Inj √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Solvinex 3x1 amp Inj √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. PARACETAMOL 3x1 Inf √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Oseltamivir 2x75 mg po √ √ √ √ √ √ √ √
7. Inf NS I 14Tpm √
8. Getidine Inj √
9. Ondan 4mg Inj √
10. Apidra Inj 3x6IU sc √
DATA KLINIK
Tgl/Bulan
Data Klinik Nilai Normal
23/7 24/7 25/7 26/7 27/7 28/7 29/7 30/7 31/7
SpO2 ≥95% 96% 97 % 96% 97% 95% 97% 98% 96% 97%
TD 120/80 120/90 140/90 105/77 120/73 134/67 130/70 115/75 151/95 150/90
RR 20x/menit 30 26 22 24 20 29 27 28 22
Nadi 80-100 135 113 112 76 84 100 94 88 82
Suhu 37 ± 0.5oC 36 38.7 36 36 36 37 36 36 36
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √ √ √ √
Batuk - √ √ √ √ √ √ √ -
Sesak - √ √ -
Muntah - -
Mual - -
Pusing - √ √ -
Demam - -
Lemas - √ √ -
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bln
Data Lab Nilai Normal
23/7 24/7 25/7 26/7 27/7 28/7 29/7 30/7 31/7
White Blood Cell (Leukosit) 4.800-10.800 uL
Red Blood Cell
3,8-6,5 jt/mm3
(Eritrosit)
Limfosit 25-33%
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL
CRP ˂10 mg/L
P : 0,6-1,1 mg/dL
Kreatinin
L : 0,7-1,3 mg/dL
D-Dimer 0,0-1.35 ug/ml 0.21
LDH 250-450 U/L
Fibrinogen ˂397,9 mg/dL
SGOT(ASP) <32 µL
SGPT(ALT) < 33 µL
No. Sampel : 33 Status Penjamin : Kemenkes Keluhan Utama : Batuk, pilek, demam,
No.RMK : 1890xxx Tanggal MRS : 25-7-2021 sesak
Nama Pasien : Tn.S Tanggal KRS : 5-8-2021 Riwayat Penyakit : -
Usia/Jenis Kelamin : 63 thn/Laki-laki Diagnosa MRS : Viral Infection, Riwayat Pengobatan : -
BB/TB : 56/155 Unspecified Pemeriksaan Khusus : -
Alamat : Jl.Bima A 273 Rt.026 Diagnosa Akhir : Confirm Covid-19 Terapi yang dibawa pulang : Omeprazol
Kondisi KRS : Membaik 2x1, Vit D 1x1, Vit Becom C 2x1, NAC
3x200
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
25/7 26/7 27/7 28/7 29/7 30/7 31/7 1/8 2/8 3/8 4/8 5/8
1. Norsec 2x40 mg Inj √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Vit C 2x500 mg Inj √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Solvinex 3x1 amp Inj √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Lefos 1x750mg Inj √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. Dexametason 1x6mg Inj √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Resfar 1x500mg Inj √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7. Oseltamivir 2x75 mg po √ √ √ √ √ √ √ √
8. Avigan 2x1600mg po √ √ √ √
9. Inf NS 20tpm √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
DATA KLINIK
Data Nilai Tgl/Bulan
Klinik Normal 25/7 26/7 27/7 28/7 29/7 30/7 31/7 1/8 2/8 3/8 4/8 5/8
SpO2 ≥93% 94% 95% 97% 93% 95% 96% 98% 96% 97% 97% 98% 98%
TD 120/80 140/80 144/75 145/92 136/92 130/79 100/81 145/87 139/80 150/90 141/82 122/82 146/80
RR 20x/menit 26 25 24 22 22 22 23 28 22 24 24 23
Nadi 80-100 92 96 116 122 98 91 87 93 97 102 81 100
Suhu 37 ± 0.5oC 36 36 36 36 36 36 36 36 35 36.2 36.7 36.3
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Batuk - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Sesak - √ √ √ √ √
Muntah -
Mual -
Pusing -
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bln
Data Lab Nilai Normal
25/7 26/7 27/7 28/7 29/7 30/7 31/7 1/8 2/8 3/8 4/8 5/8
White Blood Cell (Leukosit) 4.800-10.800 uL 9.000
Red Blood Cell
3,8-6,5 jt/mm3 5.090.000
(Eritrosit)
Limfosit 25-33% 7.4
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL 15.1
CRP ˂10 mg/L
P : 0,6-1,1 mg/dL
Kreatinin 0.8
L : 0,7-1,3 mg/dL
D-Dimer 0,0-1.35 ug/ml 0.87
LDH 250-450 U/L
Fibrinogen ˂397,9 mg/dL
SGOT(ASP) <32 µL 45
SGPT(ALT) < 33 µL 41
No. Sampel : 34 Status Penjamin : Kemenkes Keluhan Utama : Lemes, batuk, demam
No.RMK : 1890xxx Tanggal MRS : 2-8-2021 Riwayat Penyakit : -
Nama Pasien : Tn.A Tanggal KRS : 11-8-2021 Riwayat Pengobatan : -
Usia/Jenis Kelamin : 70thn/Laki-laki Diagnosa MRS : Corona virus infection Pemeriksaan Khusus : thorax, D-dimer
BB/TB : Diagnosa Akhir : Confirm Covid-19 Terapi yang dibawa pulang : Vit B com
Alamat : Jl.Manggis Rt.01 Kondisi KRS : Membaik C 2x1, pantoprazole 1x1, Vit D 1x1000iv,
NAC 3x200, Prohepar 2x1
Tgl/Bln
No Nama Obat Regimen Dosis
2/8 3/8 4/8 5/8 6/8 7/8 8/8 9/8 10/8 11/8
1. Pantoprazol 1x40mg Inj √ √ √ √ √ √ √
2. Paracetamol 3x1 gr Inj √ √ √ √ √ √ √
3. Neurosanbe 1 amp 500cc 1x1 √ √ √ √ √ √ √
4. Vit C 2x500 mg Inj √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. Dexametone 1x1mg Inj √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Oseltamivir 2x75mg po √ √ √ √ √ √ √
7. Avigan 2x1 600mg po √ √ √
8. Vit D 1x1000 mg po √ √ √ √ √ √ √
9. NAC 3x200 mg po √ √ √ √ √ √ √
10. Pro hiper 2x1 po √ √ √ √ √ √ √
11. Inf NS 14 Tpm √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
DATA KLINIK
Tgl/Bulan
Data Klinik Nilai Normal
2/8 3/8 4/8 5/8 6/8 7/8 8/8 9/8 10/8 11/8
SpO2 ≥95% 96% 96% 95% 93% 96% 96% 96% 97% 97% 95%
TD 120/80 110/80 125/80 151/93 160/95 100/94 140/78 143/91 145/94 125/75
RR 20x/menit 26 22 24 22 20 20 24 22 20
Nadi 80-100 86 86 78 72 69 73 88 79 88
Suhu 37 ± 0.5oC 37 36 36 36 35 36.7 36 36 36’
GCS 4-5-6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Batuk - √ √ √ √ √
Sesak - √ √ √ √ √ √
Muntah -
Mual -
Pusing -
Lemes √
Demam
Alergi cadroxil
DATA LABORATORIUM
Tgl/Bln
Data Lab Nilai Normal
2/8 3/8 4/8 5/8 6/8 7/8 8/8 9/8 10/8 11/8
White Blood Cell (Leukosit) 4.800-10.800 uL 4.630
Red Blood Cell
3,8-6,5 jt/mm3 5.270.000
(Eritrosit)
Limfosit 25-33% 17.9
Hemoglobin 13,2-17,3 g/dL 15.1
CRP ˂10 mg/L 9.58
P : 0,6-1,1 mg/dL
Kreatinin 1.2
L : 0,7-1,3 mg/dL
D-Dimer 0,0-1.35 ug/ml 0.99
SGOT(ASP) <32 µL 109
SGPT(ALT) < 33 µL 72
Lampiran 8 Tabel Data Induk Pasien Covid-19 Gejala Sedang di Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Malang yang
Mendapatkan Terapi Oseltamivir

No. Inisial Data Demografi Pasien COVID-19 Tanggal Lama Kondisi Diagnosa
Sampel Pasien gejala Perawatan KRS Penyerta
Usia Jenis Kelamin
A B L P MRS KRS A B A B A B C
1 Tn. A 1 1 11/9/20 19/9/20 1 1 1
2 Tn. A.M 1 1 11/9/20 19/9/20 1 1
3 Tn. C 1 1 26/7/20 07/8/20 1 1 1 1
4 Tn. J 1 1 08/9/20 19/9/20 1 1 1
5 Ny. P 1 1 05/5/20 19/5/20 1 1 1
6 Ny. N 1 1 08/9/20 23/9/20 1 1 1
7 Ny. S 1 1 14/9/20 28/9/20 1 1 1
8 An. E 1 1 12/9/20 19/9/20 1 1
9 Tn. S 1 1 15/9/20 22/9/20 1 1 1
10 Tn. I 1 1 25/9/20 01/10/20 1 1 1
11 Ny. I 1 1 27/5/20 31/5/20 1 1 1 1
12 Tn. D 1 1 22/9/20 01/10/20 1 1
13 Ny. M 1 1 25/9/20 03/10/20 1 1 1
14 Ny. N 1 1 22/9/20 01/10/20 1 1 1
15 Ny. N M 1 1 22/9/20 01/10/20 1 1 1
16 Tn. I G 1 1 07/10/20 13/10/20 1 1 1
17 Ny. S 1 1 30/9/20 06/10/20 1 1 1
18 Ny. C 1 1 01/10/20 06/10/20 1 1 1
19 Ny. P 1 1 02/10/20 08/10/20 1 1 1
20 Tn. S A 1 1 02/10/20 06/10/20 1 1 1
21 Ny.L 1 1 01/6/20 06/6/20 1 1
22 Tn P 1 1 04/10/20 10/10/20 1 1 1 1
23 Tn.Z 1 1 2/10/20 9/10/20 1 1 1
24 Tn. U 1 1 03/10/20 10/10/20 1 1 1 1
25 Ny. L 1 1 20/6/21 05/7/21 1 1
26 Tn.S 1 1 28/6/21 15/7/21 1 1
27 Tn. S 1 1 18/6/21 24/6/21 1 1
28 Tn.M 1 1 30/1/21 03/2/21 1 1 1
29 Tn. R 1 1 11/9/21 16/9/21 1 1 1
30 Tn. N 1 1 24/7/21 30/7/21 1 1 1
31 Tn. M 1 1 25/7/21 31/7/21 1 1 1 1
32 Ny. L 1 1 23/7/21 31/7/21 1 1 1 1
33 Tn. S 1 1 25/7/21 05/8/21 1 1
34 Tn. A 1 1 02/8/21 11/8/21 1 1
Jumlah 28 6 20 14 29 5 34 0 20 7 4
% Jumlah 82% 18% 57% 43% 86% 14% 100% 0% 65% 25% 10%
Total 34 34 34 34 24
% Total 100% 100% 100% 100% 100%
KETERANGAN
Usia Jenis Kelamin Tanggal Lama Kondisi KRS Diagnosa
Perawatan Penyerta
A : < 60th L : Laki-laki MRS : Masuk A : < 14 A : Membaik A:
Rumah Sakit hari Pneumonia

B : ≥ 60th P : Perempuan KRS : Keluar B : ≥ 14 B : Pulang B : Diabetes


Rumah Sakit hari paksa (rawat Melitus
jalan)
C. Hipertensi
Terapi Penggunaan Oseltamivir (Antivirus)
No. Lama Penggunaan Terapi Oseltamivir
Sampel A B A B
1 1 18 1
2 1 19 1
3 1 20 1
4 1 21 1
5 1 22 1
Keterangan :
6 1 23 1 ≤ 7 Hari
A
7 1 24 1 B >7 Hari
8 1 25 1
9 1 26 1
10 1 27 1
11 1 28 1
12 1 29 1
13 1 30 1
14 1 31 1
15 1 32 1
16 1 33 1
17 1 34 1
Jumlah 20 14
%Jumlah 59% 41%
Total 34
% Total 100%
TERAPI LAIN YANG MENYERTAI
1. TERAPI CAIRAN
No. Jenis Terapi Cairan yang digunakan
Sampel A B C D E A B C D E
1 1 18 1
2 1 19 1
3 1 20 1
4 1 21 1
5 1 22 1
6 1 23 1 Keterangan :
7 1 24 1 A Inf Ns 14 Tpm
8 1 25 1 B Inf Ns 20 Tpm
9 1 26 1
C Inf RL 14 Tpm
10 1 27 1
D Inf RL 20 Tpm
E Asering
11 1 28 1
12 1 29 1
13 1 30 1
14 1 31 1
15 1 32 1
16 1 33 1
17 1 34 1
Jumlah 5 23 2 3 1
%Jumlah 15 % 67 % 6% 9% 3%
Total 34
% Total 100%
1. SUPLEMEN DAN MULTIVITAMIN
No. Jenis Terapi yang digunakan
Sampel A B C D E F G H I J A B C D E F G H I J
1 1 18 1
2 1 19 1 1
3 1 20 1
4 1 21 1
5 1 1 1 22 1 1
6 1 23 1 Keterangan :
7 1 24 1 A VIT C
8 1 25 1 1 1 B VIT D
9 1 26 1 1 C Becom C
10 1 27 1 1 1 D Inbion
11 1 28 1 1 E Imboost
12 1 29 1 1 F Interlac
13 30 1 G Neurosanbe
14 1 1 31 1 H Cernevit
15 1 32 1 I Promavit
16 1 33 1 J Kalk
17 1 34 1 1 1
Jumlah 31 2 7 1 1 1 1 1 1 1
%Jumlah 66 5 15 2 2 2 2 2 2 2
Total 34
% Total 100%
1. ANTIBIOTIK
No. Jenis Terapi yang digunakan
Sampel A B C D E F G A B C D E F G
1 1 18 1
2 1 19 1 1 1
3 20 1 1
4 1 21 1
5 1 22 1 1 1
6 1 23 1 1
7 1 24 1 1
8 1 25 1 1 Keterangan :
9 1 26 1 1 1 A Azitromicin
10 27 B Lefofloksacin
11 1 28 1 C Ceftriaxon
12 1 29 D Cefixime
13 1 30 1 E Meropenem
14 1 31 1 F Moxifloksacin
15 1 32 1 G Lefos
16 1 1 33 1
17 1 1 34
Jumlah 23 1 8 2 1 1 4
%Jumlah 57.5 2.5 20 5 2.5 2.5 10
Total 34
% Total 100%
1. ANTIKOAGULAN 2. KORTIKOSTEROID
No. Sampel Jenis Terapi yang digunakan No. Sampel Jenis Terapi yang digunakan
A A A A
1 18 1 18
2 19 1 2 19
3 20 1 3 20
4 21 4 21
5 22 5 22
6 1 23 1 6 23
7 1 24 7 24
8 25 8 25
9 26 1 9 26
10 27 10 27
11 28 11 28
12 29 12 29
13 1 30 13 30
14 1 31 14 31
15 32 15 32
16 33 16 33 1
17 1 34 17 34 1
Jumlah 9 Jumlah 2
%Jumlah 26 %Jumlah 6
Total 34 Total 34
% Total 100% % Total 100%
Keterangan : Keterangan :
A Lovenox A Dexametason
No. 2. ANTIBAKTERI DAN ANTIVIRUS
Sampel A B C A B C
1 18 1
2 19
3 20
4 1 21
5 22
6 1 23
Keterangan :
7 24 A Avigan
8 25 B Isoprinosin
9 1 26 C Metronidazol
10 27
11 1 28
12 29
13 30
14 1 31
15 32
16 33 1
17 34 1
Jumlah 2 5 1
%Jumlah 25 62 13
Total 34
% Total 100%
No. 3. MUKOLITIK
Sampel A B A B
1 1 18 1 1
2 1 19 1 1
3 1 20 1 1
4 1 1 21 1
5 1 22 1 1
6 1 1 23 1 1
7 1 1 24 1
8 1 25 1
9 1 1 26 1
Keterangan :
10 1 27 1 1
A NAC
11 1 28 1 B Resfar
12 1 1 29 1
13 1 1 30
14 1 1 31
15 1 1 32
16 1 33 1
17 1 34 1
Jumlah 25 20
%Jumlah 55% 45%
Total 34
% Total 100%
No. 4. ANALGESIK
Sampel A B A B
1 18 1
2 19 1 1
3 1 20 1
4 21 1
5 22 1
6 1 23 1
7 1 24 1
8 1 25 1
9 1 26
Keterangan :
10 1 27 1
A Paracetamol
11 1 28 1 B Antrain
12 1 29
13 1 30 1
14 31 1
15 1 32 1
16 1 33
17 1 34 1
Jumlah 26 1
%Jumlah 96% 4%
Total 34
% Total 100%
No. 5. ANTIPLATELET
Sampel A B A B
1 18
2 19
3 20
4 21
5 22
6 23
7 24
8 25
9 26
Keterangan :
10 27
A Clopidogrel
11 1 1 28 B Aspilet
12 29
13 30
14 31
15 32
16 33
17 34
Jumlah 1 1
%Jumlah 50% 50%
Total 34
% Total 100%
No. 6. DIURETIK
Sampel A B A B
1 18
2 19
3 20 1
4 21
5 22
6 23
7 24
8 25
9 26
Keterangan :
10 27
A Spironolacton
11 1 1 28 B Furosemid
12 29
13 30
14 31
15 32
16 33
17 34
Jumlah 2 1
%Jumlah 67% 33%
Total 34
% Total 100%
No. 7. ANTIEMETIK
Sampel A B A B
1 18 1
2 19 1
3 20 1
4 21
5 1 22 1
6 23 1
7 24 1
8 25
9 26 1
Keterangan :
10 27
A Ondancentron
11 28 B Metoclopiramite
12 1 29
13 30
14 31
15 32 1
16 1 33
17 1 34
Jumlah 11 1
%Jumlah 92% 8%
Total 34
% Total 100%
No. 8. ANTIHISTAMIN
Sampel A B A B
1 18
2 19 1
3 1 20
4 21
5 22
6 23
7 24
8 25 1
9 26
Keterangan :
10 27
A Cetirizine
11 28 B Interhistin
12 29
13 30
14 31
15 32
16 33
17 34
Jumlah 1 2
%Jumlah 33% 67%
Total 34
% Total 100%
No. 9. ANTIMALARIA
Sampel A B A B
1 1 18 1
2 1 19 1
3 20 1
4 21
5 1 22 1
6 23 1
7 24 1
8 1 25
9 26
Keterangan :
10 1 27
A Hydroxycloroquin
11 28 B Primaquin
12 1 29 1
13 1 30
14 31
15 1 32
16 1 33
17 1 34
Jumlah 16 1
%Jumlah 94% 6%
Total 34
% Total 100%
No. 10. PPI
Sampel A B C D A B C D
1 1 18 1
2 1 19 1
3 1 20 1
4 1 21 1
5 1 22 1
6 23 1
7 1 24 1 Keterangan :
8 1 25 1 A Omeprazol
B Pantoprazol
9 1 26
C Norsec
10 1 27 D S-Omevell
11 28
12 1 29 1
13 1 30 1
14 1 31 1
15 1 32 1
16 33 1
17 1 34 1
Jumlah 14 9 4 1
%Jumlah 50% 32% 14% 4%
Total 34
% Total 100%
No. 11. ANTIHIPERTENSI
Sampel A B C D A B C D
1 18
2 19
3 20
4 21
5 22
6 23
7 24 1 1 Keterangan :
8 25 A Amlodipin
B Captopril
9 26
C Candesartan
10 27 D Tanapres
11 1 28
12 29
13 1 30
14 31
15 32
16 33
17 1 1 34
Jumlah 3 1 1 1
%Jumlah 70% 10% 10% 10%
Total 34
% Total 100%
12. ANTIFIBRINOLITIK 13. ANGINA
No. Sampel Jenis Terapi yang digunakan No. Sampel Jenis Terapi yang digunakan
A A A A
1 18 1 18
2 19 2 19
3 20 3 20
4 21 4 21
5 22 5 22
6 23 6 23
7 24 1 7 24 1
8 25 8 25
9 26 9 26
10 27 10 27
11 28 11 28
12 29 12 29
13 30 13 1 30
14 31 14 31
15 32 15 32
16 33 16 33
17 34 17 1 34
Jumlah 1 Jumlah 3
%Jumlah 29% %Jumlah 88%
Total 34 Total 34
% Total 100% % Total 100%
Keterangan : Keterangan :
A Asam A Amlodipin
Traneksamat
14. LAKSATIF 15. ANTASIDA
No. Sampel Jenis Terapi yang digunakan No. Sampel Jenis Terapi yang digunakan
A A A A
1 18 1 18
2 19 2 19
3 1 20 3 20
4 21 4 21
5 22 5 1 22
6 23 6 23
7 24 7 24
8 25 8 25
9 26 9 26
10 27 10 27
11 28 11 28
12 29 12 29
13 30 13 30
14 31 14 31
15 32 15 32
16 33 16 33
17 34 17 34
Jumlah 1 Jumlah 1
%Jumlah 29% %Jumlah 29%
Total 34 Total 34
% Total 100% % Total 100%
Keterangan : Keterangan :
A Laxadin A Lagesil
16. ANTIINFLAMASI 17. ANASTESI
No. Sampel Jenis Terapi yang digunakan No. Sampel Jenis Terapi yang digunakan
A A A A
1 18 1 18
2 19 2 19
3 20 3 20
4 21 4 21
5 1 22 5 22
6 23 6 23
7 24 7 24
8 25 1 8 25
9 1 26 1 9 26
10 27 10 27
11 28 11 28
12 29 12 29
13 30 13 30
14 31 14 31
15 32 15 32
16 33 16 1 33
17 34 17 34
Jumlah 4 Jumlah 1
%Jumlah 12% %Jumlah 29%
Total 34 Total 34
% Total 100% % Total 100%
Keterangan : Keterangan :
A Ranitidin A Pantocain
18. STATIN 23. ANTI ASAM URAT
No. Sampel Jenis Terapi yang digunakan No. Sampel Jenis Terapi yang digunakan
A A A A
1 18 1 18
2 19 2 19
3 20 1 3 20
4 21 4 21
5 22 5 22
6 23 6 23
7 24 7 24
8 25 8 25
9 26 9 26
10 27 10 27
11 28 11 1 28
12 29 12 29
13 30 13 30
14 1 31 14 31
15 32 15 32
16 33 16 33
17 1 34 17 34
Jumlah 3 Jumlah 1
%Jumlah %Jumlah
Total 34 Total 34
% Total 100% % Total 100%
Keterangan : Keterangan :
A Atorvastatin A Allopurinol
No. 24. ANTIDIABETES
Sampel A B C D A B C D
1 18
2 19
3 1 1 20 1
4 21
5 22 1
6 23
7 24 Keterangan :
8 25 A Levemir
B Metformin
9 26
C Apidra
10 27 D Novorapid
11 1 28
12 29
13 30
14 1 1 31 1
15 32 1
16 33
17 34
Jumlah 3 4 1 1
%Jumlah 33 44 11.5 11.5
Total 34
% Total 100%
No SpO2 Leukosit D-dimer
MRS KRS MRS KRS MRS KRS
< 95% ≥95% < 95% ≥95% Normal < / ≥ Normal < / ≥ ≤ 1.35 ug/mL >1.35 ≤ 1.35 >1.35
Normal Normal ug/mL ug/mL ug/mL
1. 1 1 1 1
2. 1 1 1 -
3. 1 1 1 -
4. 1 1 1 1
5. 1 1 1 1
6. 1 1 1 1
7. 1 1 1 -
8. 1 1 1
9. 1 1 1 1
10. 1 1 1 -
11. 1 1 1 1
12. 1 1 1 1
13. 1 1 1 1
14. 1 1 1 1
15. 1 1 1 1 1 1
16. 1 1 1 1
17. 1 1 1 1
18. 1 1 1 1
19. 1 1 1 -
20. 1 1 1 -
21. 1 1 1 -
22. 1 1 1 1
23. 1 1 1 1
24. 1 1 1 1
25. 1 1 1 1 1 1
26. 1 1 1 1
27. 1 1 1 1
28. 1 1 1 -
29. 1 1 1
30. 1 1 1 1
31. 1 1 1 1
32. 1 1 1 1
33. 1 1 1 1
34. 1 1 1 1

Anda mungkin juga menyukai