Anda di halaman 1dari 6

ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 5 NO.

4, APRIL, 2016

POLA MIKROBA PASIEN YANG DIRAWAT DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) SERTA
KEPEKAANNYA TERHADAP ANTIBIOTIK DI RSUP SANGLAH DENPASAR BALI
AGUSTUS - OKTOBER 2013

Rachmy Hamdiyati1, Komang Januartha Putra Pinatih2, Ni Nengah Dwi Fatmawati2


Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana1
Bagian/SMF Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/ RSUP Sanglah2
rachmyhamdi@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan: Rumah sakit adalah tempat orang yang sedang sakit untuk mencari perawatan, namun
juga menjadi sarang bagi berbagai macam bakteri penyebab utama infeksi. Infeksi terutama terjadi di
ruang rawat intensif atau Intensive Care Unit (ICU), karena ICU terkontaminasi oleh bakteri dan
mikroba lain, dan pasien di ICU seringdalam keadaan imunocompromise, tindakan dan monitoring
secara invasive, dan kontak staf rumah sakit dan pasien menyebabkan munculnya infeksi nosokomial.
Tingginya penggunaan antibiotik juga menyebabkan resistensi, yang akan menyulitkan terapi dan
mempermudah penyebaran infeksi. Pola mikroba dan kepekaannya berbeda di setiap rumah sakit. Oleh
karena itu diperlukan pengetahuan mengenai pola mikroba dan kepekaannya pada ICU RSUP Sanglah.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional. Sampel penelitian menggunakan
spesimen klinis yang diterima Laboratorium Bagian/SMF Mikrobiologi RSUP Sanglah yang kemudian
diidentifikasi. Uji kepekaan dilakukan terhadap 50 sampel yang memenuhi kriteria inklusi.
Hasil dan kesimpulan: Mikroorganisme yang banyak ditemui adalah Pseudomonas aeruginosa
(18%), Acinetobacter baumanii (18%), Staphylococcus koagulase negatif (12%), Candida spp. (10%),
dan Staphylococcus aureus (8%). Kemudian diketahui bakteri gram positif memiliki resistensi terhadap
tetracycline dan erythromycin. Bakteri gram negatif memiliki resistensi terhadap cefotaxime, amikacin,
cefuroxime, cephalothin dan chloramphenicol.
Saran: Penelitian seperti ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dengan sampel dan metode yang
lebih baik.

Kata kunci : ICU, pola kepekaan, pola mikroba, pola kuman, antibiotik

MICROBES AND THEIR SUSCEPTIBILITY PATTERN TO ANTIBIOTICS IN INTENSIVE


CARE UNIT (ICU) SANGLAH HOSPITAL DENPASAR BALI AT AUGUST 2013 UNTIL
OCTOBER 2013

ABSTRACT
Background: Hospital is a place where people seek medical attention, but also a reservoir for some
microorganism. Expecially in ICU, because ICU often soiled by microorganism and also the patient is
in immunocompromised state, invasife monitoring and treatment, and contact with health workers, can
induced nosocomial infection. High usage of antibiotic also induced resistance in those microorganism.
Microorganism pattern and the sensisitivity is essential in each hospital to control the usage of
antibiotic, and give more accurate treatment.
Method: This research use cross-sectional method. The samples are clinical specimen which received
by Department of Clinical Microbiology RSUP Sanglah and. Susceptibility test conducted to 50 sample
which fulfill inclusion criteria.
Result and conclusion: Most frequent microorganism in those sample is Pseudomonas aeruginosa
(18%), Acinetobacter baumanii (18%), Staphylococcus koagulase negatif (12%), Candida spp. (10%),
and Staphylococcus aureus (8%). Gram positive bacteria resist to tetracycline dan erythromycin. Gram
negatif resist to cefotaxime, amikacin, cefuroxime, cephalothin and chloramphenicol.
Suggestion: This kind of research can be done continuously with better sample and method.

Keywords: ICU, susceptibility pattern, microorganism pattern, antibiotic

1
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 5 NO.4, APRIL, 2016

PENDAHULUAN Sementara pada sebuah penelitian di ICU RS


Seperti yang selama ini kita ketahui, rumah Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar pada tahun
sakit adalah tempat orang yang sedang sakit untuk 2009, ditemukan bahwa Klebsiella pneumonia
mencari perawatan. Namun rumah sakit selain adalah bakteri terbanyak (28,3%), dan yang lebih
tempat untuk mencari perawatan, juga menjadi jarang ditemukan adalah Pseudomonas aeroginosa
sarang bagi berbagai macam bakteri penyebab dan Alkaligenes faecalis masing-masing sebanyak
utama infeksi. Infeksi terutama terjadi di ruang (3,3%).1 Tersedianya pola mikroba dan pola
rawat intensif atau Intensive Care Unit (ICU). Ini resistensi akan sangat membantu untuk dijadikan
terjadi karena ICU terkontaminasi oleh bakteri dan pedoman pencegahan dan pengobatan infeksi
mikroba lain, sementara pasien di ICU seringkali nosokomial. Oleh karena itu tulisan ini akan
dalam keadaan imunocompromise, tindakan dan mengangkat bagaimana pola mikroba dan pola
monitoring secara invasive, dan seringnya kontak resistensi kuman pasien ICU RSUP Sanglah
antara staf rumah sakit dan pasien menyebabkan Denpasar
munculnya infeksi nosokomial. Tingginya
penggunaan antibiotik juga menyebabkan resistensi, METODE PENELITIAN
yang akan menyulitkan terapi dan mempermudah Desain
1,2
penyebaran infeksi. 10% pasien rawat inap di Laporan ini menggunakan desain cross-
seluruh dunia mengalami infeksi baru selama sectional deskriptif untuk mengetahui pola mikroba
dirawat, kurang lebih sekitar 1,4 juta infeksi per dan pola resistensinya dengan menggunakan data
tahun.1 Kejadian infeksi di ICU dilaporkan paling hasil kultur dan uji sensitifitas mikroba dari ruang
tinggi di antara semua infeksi yang didapatkan di ICU yang masuk ke Bagian/SMF Mikrobiologi
3
rumah sakit di Amerika Serikat dan Eropa. Di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah
Amerika Serikat sendiri, dilaporkan sekitar 20.000 Denpasar pada bulan September dan Oktober 2013.
pasien meninggal setiap tahun karena infeksi
nosokomial. Sebuah penelitian di 11 rumah sakit di Tempat dan Waktu
Jakarta melaporkan bahwa 9,8% pasien rawat inap Pengumpulan data dilakukan pada tanggal
mengalami infeksi baru selama dirawat di tahun 18-28 November 2013, dengan tempat di
1
2004. Bagian/SMF Mikrobiologi Rumah Sakit Umum
Sebuah penelitian yang dilakukan tahun Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar.
2009-2010 di ICU RS Fatmawati Jakarta
menunjukkan bahwa bakteri gram negatif terbanyak Sumber Data
yang menyebabkan infeksi di ICU rumah sakit Data yang digunakan dalam tulisan ini adalah
tersebut adalah Pseudomonas sp, Klebsiella sp, hasil isolasi dan uji kepekaan bakteri yg diisolasi
Escherichia coli. Sedangkan yang termasuk gram dari spesimen darah, sputum, urine, pus dan
positif adalah Streptococcus haemoliticus, spesimen lainnya yang diambil dari pasien ICU
Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus RSUP Sanglah, dan diperiksa di Bagian/SMF
aureus. Bakteri-bakteri tersebut resisten terhadap Mikrobiologi RSUP Denpasar. Identifikasi
ampicillin, amoxicillin, penicillin G, tetracycline mikroorganisme dilakukan berdasarkan metode
dan chloramphenicol.4 standar. Uji kepekaan dilakukan dengan metode disk
diffusion dan hasil diinterpretasikan berdasarkan

2
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 5 NO.4, APRIL, 2016

guideline Clinical and Laboratory Standards 2. Uji kepekaan adalah uji kepekaan isolat mikroba
9
Institute (CLSI) . Jumlah data hasil isolasi yang terhadap berbagai macam antibiotik, yang hasilnya
didapatkan berjumlah 92 buah kemudian disimpan diinterpretasikan berdasarkan CLSI 2012.9
dan diolah dengan menggunakan aplikasi Microsoft
Excel 2007. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria Inklusi
Populasi dan Sampel Isolat berasal dari pasien ICU RSUP Sanglah pada
Populasi target dari laporan ini adalah jumlah bulan Agustus dan September 2013.
isolat yang diambil dari pasien ICU dan kepekannya
terhadap antibiotik dari pasien ICU. Populasi Kriteria Eksklusi
terjangkau laporan ini adalah jumlah isolat yang Sampel akan dieksklusi apabila data sampel kurang
diambil dari pasien ICU RSUP Sanglah dan lengkap.
kepekannya terhadap antibiotik. Dan sampel laporan
ini adalah jumlah isolat yang diambil dari pasien HASIL
ICU RSUP Sanglah pada bulan September dan Selama bulan September dan Oktober 2013,
Oktober 2013 dan kepekannya terhadap antibiotik. dari 92 sampel yang didapatkan, 42 (45,65%) kasus
menunjukkan kultur negatif dan 50 (54,34%)
Variabel dan Definisi Operasional menunjukkan hasil kultur positif. Spesimen yang
Variabel menunjukkan hasil positif diambil dari sputum
Variabel dari tulisan ini adalah : (44%), darah (28%), urine (12%), pus dan lain-lain
1. Isolat mikroba dari pasien ICU (18%). Mikroorganisme yang banyak ditemui
2. Uji kepekaan adalah Pseudomonas aeruginosa (18%) dan
Acinetobacter baumanii (18%), diikuti oleh
Definisi Operasional Staphylococcus koagulase negatif (12%), Candida
1. Isolat mikroba dari pasien ICU adalah isolat yang spp. (10%), dan Staphylococcus aureus (8%).
diambil dari material berupa darah, urine, sputum, Rincian lebih lengkap dapat dilihat di grafik di
pus, dan material lain milik pasien yang sedang bawah.
dirawat di ruang ICU dan diidentifikasi dengan
metode standar mikrobiologi.

3
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 5 NO.4, APRIL, 2016

18.00%
16.00%
14.00%
12.00%
10.00%
8.00%
6.00%
4.00%
Acinetobacter
Bakteri Gram baumanii
Negatif
2.00%
0.00% Staphylococcus
Bakteri Gramkoagulase
Positif negatif
Staphylococcus koagulase
Candida spp.

Serratia marcescens
Acinetobacter baumanii

Eschericia coli

Enterobacter gergoviae

Kocuria spp.
Proteus mirabilis
Pseudomonas aeruginosa

Klebsiella pneumoniae

Corynebacterium spp.
Citrobacter diversus

Citrobacter freudii
Streptococcus sp. Grup D
Staphylococcus aureus

Enterobacter aerogenes

Gambar 1. Isolat Mikroba Pasien ICU

Berikut ini juga ditampilkan pola resistensi antibiotik dari beberapa bakteri predominan dari isolat yang diambil
dari ICU RSUP Sanglah.
Tabel 1. Pola resistensi beberapa bakteri predominan dari isolat ICU
Antibiotik P. A. S. E. K. Streptococcus
aeruginosa baumanii koagulase coli pneumoniae grup D
negatif
(n=8) (n=8) (n=6) (n=3) (n=3) (n=3)
ampicillin/sulbactam 100% 100% (-) 0% 33% (-)
Chloramphenicol 88% 100% (-) 33% 33% 0%
Ciprofloxacin 63% 100% 83% 67% 33% (-)
Gentamycin 75% 100% 83% 0% 0% (-)
Tetracycline 100% (-) 67% 67% 33% 67%
Ceftazidime 50% 100% (-) 33% 33% (-)
Trimethoprim 75% (-) (-) 67% 33% (-)
amoxicillin/clavulanic acid 100% 100% (-) 0% 0% 33%
Cefotaxime 100% 100% 83% 33% 33% 33%
Amikacin 100% 100% 33% 33% 100% (-)
Cefuroxime 100% 100% (-) 33% 33% 67%
Cephalothin 100% 100% 33% 33% 33% 67%
Aztreonam 50% 100% (-) 33% 33% (-)
cefoperazone/sulbactam 38% 100% (-) 0% 0% (-)
piperacillin-tazobactam 50% 100% (-) 0% 0% (-)
Meropenem 25% 100% (-) 33% 0% (-)

4
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 5 NO.4, APRIL, 2016

Levofloxacin 88% 100% (-) 33% 0% (-)


Cefepime 28% 100% (-) 0% 33% 67%
Erythromycin (-) (-) 67% (-) (-) 67%
Linezolid (-) (-) 0% (-) (-) 0%
Vancomycin (-) (-) 0% (-) (-) 0%
Keterangan : (-) tidak diuji atau data tidak lengkap

PEMBAHASAN meropenem, cefepime dan cefoperazone/sulbactam.


Dari hasil di atas, diketahui bahwa Antibiotik tersebut dapat menjadi pilihan untuk
Pseudomonas aeruginosa, Acinetobacter baumanii, mengobati infeksi Pseudomonas aeruginosa.10
dan Staphylococcus koagulase negatif merupakan Isolat Staphylococcus koagulase negative
isolat dominan yang ditemukan pada pasien ICU memiliki resistensi tinggi terhadap ciprofloxacin,
RSUP Sanglah. Candida spp. sebagai jamur yang gentamycin, dan cefotaxime, namun sensitive
seringkali menginfeksi manusia juga menjadi salah terhadap linezolid dan vancomycin. Isolat E. coli
satu isolat dominan. Pola yang hampir sama juga memiliki resistensi terhadap ciprofloxacin,
dialami oleh rumah sakit lain di Indonesia, di mana tetracycline dan trimethoprim, namun sensitif
bakteri-bakteri di atas juga masuk ke dalam urutan terhadap antibiotik lain. Isolat Klebsiella pneumonia
teratas isolat predominan, walaupun dengan urutan memiliki resistensi tinggi terhadap amikacin, dan
frekuensi yang berbeda-beda. masih cenderung sensitif dengan antibiotik lain.
Dari sampel yang di ambil dari pasien ICU, Streptococcus grup D memiliki resistensi terhadap
sputum, darah, dan urin merupakan material tetracycline, cefuroxime, cephalothin, cefepime dan
dominan yang dapat ditemukan mikroba di erythromycin, serta sensitive terhadap
dalamnya. Hal ini disebabkan oleh transmisi infeksi chloramphenicol, linezolid, dan vancomycin. 10
yang sering terjadi di ICU antara lain adalah alat Dari data di atas juga dapat diketahui bahwa
bantu pernapasan, kateter, alat terapi parenteral vancomycin dan linezolid merupakan antibiotik
seperti cairan infus, serta tindakan-tindakan invasif yang sensitif untuk melawan infeksi bakteri gram
lainnya. positif. Untuk mengobati infeksi bakteri gram
Dari data hasil uji kepekaan antibiotik secara negatif, cefoperazone /sulbactam, piperacillin
umum didapatkan bahwa bakteri gram positif /tazobactam, meropenem, dan cefepime dapat
memiliki resistensi terhadap tetracycline dan menjadi pilihan.
erythromycin. Bakteri gram negatif memiliki
resistensi terhadap cefotaxime, amikacin, SIMPULAN
10
cefuroxime, cephalothin dan chloramphenicol. Berdasarkan tulisan ini dapat diambil kesimpulan
Isolat Acinetobacter baumanii memiliki sebagai berikut :
resistensi tinggi terhadap semua antibiotik yang 1. Mikroorganisme yang banyak ditemui pada
diuji. Sementara isolate Pseudomonas aeruginosa pasien yang dirawat di ICU RSUP Sanglah
memiliki resistensi tinggi terhadap Denpasar adalah Pseudomonas aeruginosa (18%),
ampiciliin/sulbactam, tetracycline, Acinetobacter baumanii (18%), Staphylococcus
amoxicillin/clavulanic acid, cefotaxime, amikacin, koagulase negatif (12%), Candida spp. (10%), dan
cefuroxime, dan cephalothin, serta sensitif terhadap Staphylococcus aureus (8%).

5
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 5 NO.4, APRIL, 2016

2. Pada isolat bakteri yang ditemui pada pasien yang Available from URL:
dirawat di ICU RSUP Sanglah Denpasar, didapatkan http://textbookofbacteriology.net/staph.html
bahwa bahwa vancomycin dan linezolid merupakan 6. Indonesian Society of Intensive Care Unit. [cited
antibiotik yang sensitif untuk melawan infeksi 2013 Nov 20]. Available from :
bakteri gram positif. Untuk mengobati infeksi http://www.perdici.org/?page_id=3
bakteri gram negatif, cefoperazone/sulbactam, 7. Dennis L, Anthony S. Harrisons Infectious
piperacillin/tazobactam, meropenem, dan cefepime Disease. United States: McGraw-Hill; 2010
dapat menjadi pilihan. 8. Martinko JM, Madigan MT. Brock Biology of
Microorganisms (ed.11th ed.) Englewood Cliffs,
SARAN N.J: Prentice Hall; 2005
1. Dilaksanakan penelitian dengan jumlah sampel 9. Franklin R, Matthew A, Jeff A, et al.
lebih besar dan rentang waktu yang lebih lama agar Performance Standards for Antimicrobial
dapat mewakili populasi sesungguhnya. Susceptibility Testing; Twenty-Second
2. Dilakukan penelitian yang lebih terperinci dan Informational Supplement. CLSI Guideline
lebih baik lagi mengenai pemantauan penggunaan 2012.
antibiotik dan pemantauan resistensi bakteri 10. Amertha, IBPM et al. In Vitro Inhibition Zone
sehingga dapat mencegah berkembangnya resistensi Test Of Binahong (Anredera cordifolia)
bakteri-bakteri tersebut. Towards Staphylococcus aureus, Enterococcus
faecalis, Escherichia coli, And Pseudomonas
DAFTAR PUSTAKA aeruginosa. Indonesia Journal of Biomedical
1. Noer SN. Pola Bakteri Dan Resistensinya Science (2012), Volume 6, Number 1: 30-34. 2012
Terhadap Antibiotik Yang Ditemukan Pada Air
Dan Udara Ruang Instalasi Rawat Khusus Rsup
Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Majalah
Farmasi dan Farmakologi 2012;16(2):73 78
2. Adisasmito AW, Hadinegoro SRS. Infeksi
Bakteri Gram Negatif di ICU Anak:
epidemiologi, manajemen antibiotik dan
pencegahan. Sari Pediatri 2004; 6(1):32-39
3. Tennati I, Harding H, Nelson M, Roye-Green K.
Microbial Isolates from Patients in an Intensive
Care Unit, and Associated Risk Factors. West
Indian Med J 2005; 54 (4): 225
4. Radji M, Fauziah S, Aribinuko N. Antibiotic
sensitivity pattern of bacterial pathogens in the
intensive care unit of Fatmawati Hospital,
Indonesia.Asian Pacific Journal of Tropical
Biomedicine (2011)39-42
5. Kenneth T. Todar's Online Textbook of
Bacteriology [online] [cited 2013 Nov 20].

6
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum

Anda mungkin juga menyukai