4, APRIL, 2016
POLA MIKROBA PASIEN YANG DIRAWAT DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) SERTA
KEPEKAANNYA TERHADAP ANTIBIOTIK DI RSUP SANGLAH DENPASAR BALI
AGUSTUS - OKTOBER 2013
ABSTRAK
Pendahuluan: Rumah sakit adalah tempat orang yang sedang sakit untuk mencari perawatan, namun
juga menjadi sarang bagi berbagai macam bakteri penyebab utama infeksi. Infeksi terutama terjadi di
ruang rawat intensif atau Intensive Care Unit (ICU), karena ICU terkontaminasi oleh bakteri dan
mikroba lain, dan pasien di ICU seringdalam keadaan imunocompromise, tindakan dan monitoring
secara invasive, dan kontak staf rumah sakit dan pasien menyebabkan munculnya infeksi nosokomial.
Tingginya penggunaan antibiotik juga menyebabkan resistensi, yang akan menyulitkan terapi dan
mempermudah penyebaran infeksi. Pola mikroba dan kepekaannya berbeda di setiap rumah sakit. Oleh
karena itu diperlukan pengetahuan mengenai pola mikroba dan kepekaannya pada ICU RSUP Sanglah.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional. Sampel penelitian menggunakan
spesimen klinis yang diterima Laboratorium Bagian/SMF Mikrobiologi RSUP Sanglah yang kemudian
diidentifikasi. Uji kepekaan dilakukan terhadap 50 sampel yang memenuhi kriteria inklusi.
Hasil dan kesimpulan: Mikroorganisme yang banyak ditemui adalah Pseudomonas aeruginosa
(18%), Acinetobacter baumanii (18%), Staphylococcus koagulase negatif (12%), Candida spp. (10%),
dan Staphylococcus aureus (8%). Kemudian diketahui bakteri gram positif memiliki resistensi terhadap
tetracycline dan erythromycin. Bakteri gram negatif memiliki resistensi terhadap cefotaxime, amikacin,
cefuroxime, cephalothin dan chloramphenicol.
Saran: Penelitian seperti ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dengan sampel dan metode yang
lebih baik.
Kata kunci : ICU, pola kepekaan, pola mikroba, pola kuman, antibiotik
ABSTRACT
Background: Hospital is a place where people seek medical attention, but also a reservoir for some
microorganism. Expecially in ICU, because ICU often soiled by microorganism and also the patient is
in immunocompromised state, invasife monitoring and treatment, and contact with health workers, can
induced nosocomial infection. High usage of antibiotic also induced resistance in those microorganism.
Microorganism pattern and the sensisitivity is essential in each hospital to control the usage of
antibiotic, and give more accurate treatment.
Method: This research use cross-sectional method. The samples are clinical specimen which received
by Department of Clinical Microbiology RSUP Sanglah and. Susceptibility test conducted to 50 sample
which fulfill inclusion criteria.
Result and conclusion: Most frequent microorganism in those sample is Pseudomonas aeruginosa
(18%), Acinetobacter baumanii (18%), Staphylococcus koagulase negatif (12%), Candida spp. (10%),
and Staphylococcus aureus (8%). Gram positive bacteria resist to tetracycline dan erythromycin. Gram
negatif resist to cefotaxime, amikacin, cefuroxime, cephalothin and chloramphenicol.
Suggestion: This kind of research can be done continuously with better sample and method.
1
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 5 NO.4, APRIL, 2016
2
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 5 NO.4, APRIL, 2016
guideline Clinical and Laboratory Standards 2. Uji kepekaan adalah uji kepekaan isolat mikroba
9
Institute (CLSI) . Jumlah data hasil isolasi yang terhadap berbagai macam antibiotik, yang hasilnya
didapatkan berjumlah 92 buah kemudian disimpan diinterpretasikan berdasarkan CLSI 2012.9
dan diolah dengan menggunakan aplikasi Microsoft
Excel 2007. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria Inklusi
Populasi dan Sampel Isolat berasal dari pasien ICU RSUP Sanglah pada
Populasi target dari laporan ini adalah jumlah bulan Agustus dan September 2013.
isolat yang diambil dari pasien ICU dan kepekannya
terhadap antibiotik dari pasien ICU. Populasi Kriteria Eksklusi
terjangkau laporan ini adalah jumlah isolat yang Sampel akan dieksklusi apabila data sampel kurang
diambil dari pasien ICU RSUP Sanglah dan lengkap.
kepekannya terhadap antibiotik. Dan sampel laporan
ini adalah jumlah isolat yang diambil dari pasien HASIL
ICU RSUP Sanglah pada bulan September dan Selama bulan September dan Oktober 2013,
Oktober 2013 dan kepekannya terhadap antibiotik. dari 92 sampel yang didapatkan, 42 (45,65%) kasus
menunjukkan kultur negatif dan 50 (54,34%)
Variabel dan Definisi Operasional menunjukkan hasil kultur positif. Spesimen yang
Variabel menunjukkan hasil positif diambil dari sputum
Variabel dari tulisan ini adalah : (44%), darah (28%), urine (12%), pus dan lain-lain
1. Isolat mikroba dari pasien ICU (18%). Mikroorganisme yang banyak ditemui
2. Uji kepekaan adalah Pseudomonas aeruginosa (18%) dan
Acinetobacter baumanii (18%), diikuti oleh
Definisi Operasional Staphylococcus koagulase negatif (12%), Candida
1. Isolat mikroba dari pasien ICU adalah isolat yang spp. (10%), dan Staphylococcus aureus (8%).
diambil dari material berupa darah, urine, sputum, Rincian lebih lengkap dapat dilihat di grafik di
pus, dan material lain milik pasien yang sedang bawah.
dirawat di ruang ICU dan diidentifikasi dengan
metode standar mikrobiologi.
3
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 5 NO.4, APRIL, 2016
18.00%
16.00%
14.00%
12.00%
10.00%
8.00%
6.00%
4.00%
Acinetobacter
Bakteri Gram baumanii
Negatif
2.00%
0.00% Staphylococcus
Bakteri Gramkoagulase
Positif negatif
Staphylococcus koagulase
Candida spp.
Serratia marcescens
Acinetobacter baumanii
Eschericia coli
Enterobacter gergoviae
Kocuria spp.
Proteus mirabilis
Pseudomonas aeruginosa
Klebsiella pneumoniae
Corynebacterium spp.
Citrobacter diversus
Citrobacter freudii
Streptococcus sp. Grup D
Staphylococcus aureus
Enterobacter aerogenes
Berikut ini juga ditampilkan pola resistensi antibiotik dari beberapa bakteri predominan dari isolat yang diambil
dari ICU RSUP Sanglah.
Tabel 1. Pola resistensi beberapa bakteri predominan dari isolat ICU
Antibiotik P. A. S. E. K. Streptococcus
aeruginosa baumanii koagulase coli pneumoniae grup D
negatif
(n=8) (n=8) (n=6) (n=3) (n=3) (n=3)
ampicillin/sulbactam 100% 100% (-) 0% 33% (-)
Chloramphenicol 88% 100% (-) 33% 33% 0%
Ciprofloxacin 63% 100% 83% 67% 33% (-)
Gentamycin 75% 100% 83% 0% 0% (-)
Tetracycline 100% (-) 67% 67% 33% 67%
Ceftazidime 50% 100% (-) 33% 33% (-)
Trimethoprim 75% (-) (-) 67% 33% (-)
amoxicillin/clavulanic acid 100% 100% (-) 0% 0% 33%
Cefotaxime 100% 100% 83% 33% 33% 33%
Amikacin 100% 100% 33% 33% 100% (-)
Cefuroxime 100% 100% (-) 33% 33% 67%
Cephalothin 100% 100% 33% 33% 33% 67%
Aztreonam 50% 100% (-) 33% 33% (-)
cefoperazone/sulbactam 38% 100% (-) 0% 0% (-)
piperacillin-tazobactam 50% 100% (-) 0% 0% (-)
Meropenem 25% 100% (-) 33% 0% (-)
4
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 5 NO.4, APRIL, 2016
5
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 5 NO.4, APRIL, 2016
2. Pada isolat bakteri yang ditemui pada pasien yang Available from URL:
dirawat di ICU RSUP Sanglah Denpasar, didapatkan http://textbookofbacteriology.net/staph.html
bahwa bahwa vancomycin dan linezolid merupakan 6. Indonesian Society of Intensive Care Unit. [cited
antibiotik yang sensitif untuk melawan infeksi 2013 Nov 20]. Available from :
bakteri gram positif. Untuk mengobati infeksi http://www.perdici.org/?page_id=3
bakteri gram negatif, cefoperazone/sulbactam, 7. Dennis L, Anthony S. Harrisons Infectious
piperacillin/tazobactam, meropenem, dan cefepime Disease. United States: McGraw-Hill; 2010
dapat menjadi pilihan. 8. Martinko JM, Madigan MT. Brock Biology of
Microorganisms (ed.11th ed.) Englewood Cliffs,
SARAN N.J: Prentice Hall; 2005
1. Dilaksanakan penelitian dengan jumlah sampel 9. Franklin R, Matthew A, Jeff A, et al.
lebih besar dan rentang waktu yang lebih lama agar Performance Standards for Antimicrobial
dapat mewakili populasi sesungguhnya. Susceptibility Testing; Twenty-Second
2. Dilakukan penelitian yang lebih terperinci dan Informational Supplement. CLSI Guideline
lebih baik lagi mengenai pemantauan penggunaan 2012.
antibiotik dan pemantauan resistensi bakteri 10. Amertha, IBPM et al. In Vitro Inhibition Zone
sehingga dapat mencegah berkembangnya resistensi Test Of Binahong (Anredera cordifolia)
bakteri-bakteri tersebut. Towards Staphylococcus aureus, Enterococcus
faecalis, Escherichia coli, And Pseudomonas
DAFTAR PUSTAKA aeruginosa. Indonesia Journal of Biomedical
1. Noer SN. Pola Bakteri Dan Resistensinya Science (2012), Volume 6, Number 1: 30-34. 2012
Terhadap Antibiotik Yang Ditemukan Pada Air
Dan Udara Ruang Instalasi Rawat Khusus Rsup
Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Majalah
Farmasi dan Farmakologi 2012;16(2):73 78
2. Adisasmito AW, Hadinegoro SRS. Infeksi
Bakteri Gram Negatif di ICU Anak:
epidemiologi, manajemen antibiotik dan
pencegahan. Sari Pediatri 2004; 6(1):32-39
3. Tennati I, Harding H, Nelson M, Roye-Green K.
Microbial Isolates from Patients in an Intensive
Care Unit, and Associated Risk Factors. West
Indian Med J 2005; 54 (4): 225
4. Radji M, Fauziah S, Aribinuko N. Antibiotic
sensitivity pattern of bacterial pathogens in the
intensive care unit of Fatmawati Hospital,
Indonesia.Asian Pacific Journal of Tropical
Biomedicine (2011)39-42
5. Kenneth T. Todar's Online Textbook of
Bacteriology [online] [cited 2013 Nov 20].
6
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum