DI SUSUN OLEH :
MAKASSAR
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang menyerang
parenkim paru – paru yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis terutama di negara berkembang. Penyakit ini dapat
juga menyebar ke bagian tubuh lain seperti meningen, ginjal,
tulang, dan nodus limfe. Etiologi dari penyakit ini disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium tuberculosis dimana kuman ini menyukai
daerah yang banyak oksigen karena sifat dari kuman ini adalah
aerob (Isa, 2001).
2. Tujuan Khusus
Penulis dapat memperoleh pengalaman dalam menerapkan
Asuhan keperawatan pada pasien Tuberculosis Paru yang
mencakup:
a. Memperoleh pengalaman dalam melakukan pengkajian,dan
analisa data
b. Merumuskan Diagnosa Keperawatan
c. Menyusun Perencanaan
d. Melaksanakan Intervensi
e. Melakukan Evaluasi
C. MANFAAT
1. Bagi Institusi/Pendidikan
Menilai atau mengevaluasi sejauh mana mahasiswa meyerap
dan menerapkan ilmu yang telah diberikan khususnya dalam
melaksanakan proses keperawatan pada pasien dengan
Tuberculosis Paru.
2. Bagi Rumah Sakit
Memberi gambaran bagi tenaga kesehatan mengenai perjalanan
dan akibat dari penyakit Tuberculosis Paru bila tidak segera
ditangani.
3. Bagi mahasiswa/Penulis
Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan
dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan
Tuberculosis Paru serta dalam melakukan pendokumentasian
dan penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
D. METODE PENULISAN
Metode yang digunakan dalam study kasus ini adalah :
1. Study Kepustakaan
Penulis memperoleh informasi – informasi yang terbaru dari
internet dengan berbagai situs dan buku sumber (referensi) untuk
melandasi konsep teori baik medis maupun keperawatan pada
klien dengan Tuberculosis Paru.
2. Study Kasus
Menggunakan proses keperawatan yang komprenshif meliputi
pengkajian data menggunakan teknik :
a. Observasi
Mengadakan pengamatan secara langsung kepada pasien
selama dalam perawatan.
b. Interview
Mengadakan wawancara secara langsung dengan pasien
atau keluarga menggunakan pertanyaan.
c. Pemeriksaan Fisik
Dengan cara Inspeksi, Palpasi, Perkusi dan Auskultasi.
d. Dokumentasi
Data yang berhubungan dengan pasien termasuk hasil
wawancara.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Bab I Pendahuluan menguraikan latar belakang masalah,
tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, dan
sistematika penulisan.Bab II Tinjauan teoritis menguraikan tentang
konsep dasar medis yaitu Definisi, Anatomi Fisiologi, Etiologi,
Patofisiologi, Manifestasi Klinik, Test Diagnostik, Penatalaksanaan
Medik, Komplikasi, Konsep Dasar Keperawatan, Diagnosa
Keperawatan, Perencanaan Keperawatan, Perencanaan Pulang dan
Patoflodiagram. Bab III Pengamatan kasus yang menguraikan
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan
keperawatan,implementasi keperawatan, dan evaluasi. Bab IV
Pembahasan kasus, dalam bab ini akan membahas perbandingan
antara teori dengan kenyataan yang terdapat dalam uraian
pengamatan kasus. Bab V Penutup terdiri dari kesimpulan dan
saran.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengkajian
Dalam pengkajia, penulis memperoleh data melalui
wawancara langsung dan melihat langsung keadaan umum
pasien.Penulis jga mendapatkan data dari tenaga kesehatan dan
catatan kesehatan pasien.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang ditegakkan pada Tuberculosis
paru ada 6 (enam) tetapi penulis hanya mengangkat 4 (tiga)
diagnosa keperawatan berdasarkan manifestasi klinik yang
ditemukan pada pasien. Diagnosa yang diangkat pada pasien yaitu:
1. Ketidakefektifan pola napas b/d menurunnya ekspansi paru
Penulis mengangkat diagnosa ini karena pasien batuk
berlendir warna kuning kehijauan, nyeri dada saat batuk dan
keadaan umum tampak lemah.
2. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b/d sekret kental
Penulis mengangkat diagnosa ini karena terdapat data
pasien tampak batuk berlendir warna kuning kehijauan, nyeri
pada dada saat batuk, sesak napas dan terpasang O 2 5 lter,
keadaan umum lemah dan observasi TTV : N : 102 ×/mnit
P : 35 ×/mnit.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
anoreksia
Penulis mengangkat diagnosa ini karena pada data pasien
didapat pasien mual, tidak ada nafsu makan hanya
menghabisakan ¼ porsi makan, batuk berlendir ,keadaan
umum lemah, pasien tampak kurus dan wajah tampak pucat.
4. Hypertermi b/d infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis
Data-data yang didapat sehingga pasien mengangkat
diagnosa ini yaitu : pasien demam, keadaan umum lemah,
pasien tampak pucat, wajah tampak meringis, observasi TTV
suhu 38oc, nadi 102×/mnit.
Aru, W Sudoyo. (2007). Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III. Jakarta: FKUI
Doenges M, Mary F.M, & Alice C.G.(2000). Rencana Asuhan
Keperawatan, Edisi 3. Jakarta : EGC
Somantri Irman. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta : Salemba Medika