Cacat bawaan usia riwayat pembedahan abdomen, kerja berat (angkat beban), penyakit penyerta
↓ ↓ riwayat benturan pada dinding, obesitas, (mis: batuk kronik,
Proses vaginalisperitonel pada anak-anak abdomen ibu hamil ↓ sembelit membuat
Tidak terobiliterasi biasanya karena ↓ pe↑ tekanan intra abdomen mengejan, bersin)
↓ cacat bawaan dan otot dinding abdomen tipis ↓
Kanalis inguinal terbuka proses perkembangan atau mengalami kelemahan Berlangsung lama
↓ yang lama(Prematur). ↓
Peritoneum tetarik ke pada usia lanjut fasia abdomen tidak mampu
Daerah scrotum biasanya karena menahan tekanan
↓ melemehnya ↓
Hernia inguinalis jaringan penyangga fasia terkoyak
Lateralis usus ↓
kongenital Hernia akuistika
Kurang terpapar infirmasi tindakan infasif luka unsisi Kurang menjaga kebersihan
Mengenai prosedur ↓ ↓ Luka
Pembedahan perdarahan efek anastesi ↓
↓ ↓ menghilang Terkontaminasi bakteri
Ancaman pd status terkini Tidak terkontrol ↓ ↓
↓ ↓ pelepasan mediator Sistem kekebalan
me↓ Krisis situasional Kehilangan cairan nyeri ↓
↓ berlebih ↓ Tidak RESIKO INFEKSI
mampumelawan T&G: Terus bertanya, ↓ implus ke SSP Infeksi dengan factor resiko kurang
gelisa T&G:Hipotensi, ↓ pengetahuan untuk
↓ takikardi Diterima otak menghindari pemajanan
↓ ↓ pathogen
ANSIETAS persepsi nyeri Ketakutan untuk brgerak
b/d ancaman RESIKO SYOK NOC: Pemulihan pembedahan:
↓ ↓ penyembuhan
pada status NOC: Keparahan syok:
ketidakmampuan bergerak NIC: - Perawatan luka
terkini Hipovolemik NYERI AKUT
↓ - kontrol infeksi
NOC: Tingkat NIC: - Pengurangan b/d agen cedera
kecemasan pendarahan biologis HAMBATAN
NIC: - Manajemen cairan NOC: Tingkat MOBILITAS
penguramgan nyeri NIC: - FISIK
Manajemen nyeri b/d nyeri
- Pemberian NOC: Tingkat
analgesic nyeri
NIC: - manajemen nyeri
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
Pre-op
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
2. Resiko infeksi dengan faktor resiko statis cairan tubuh
3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan asupan diet kurang
4. Konstipasi berhubungan dengan penurunan mitilitas traktus gastrointestinal
5. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi
Post-op
C. INTERVENSI
PRE-OP
NO DIAGNOSA NOC NIC
1. Nyeri akut b/d Setelah dilakukan Manajemen nyeri
agen cidera tindakan keperawatan
1. Lakukan pengkajian nyeri
biologis selama 3x24 jam, nyeri
komprehensip yang meliputi
yang dirasakan klien
lokasi, karakteristik,
berkurang dengan criteria
onset/durasi, frekuensi,
hasil :
kualitas, intensitas atau
1. Mengenali kapan beratnya nyeri dan faktor
nyeri terjadi pencetus
2. Menggunakan 2. Observasi adanya petunjuk
tindakan pengurangan nonverbal mengenai
nyeri tanpa analgesic ketidaknyamanan
3. Menggunakan 3. Pastikan perawatan analgesic
bagi pasien dilakukan dengan
analgesic yang pemantauan yang ketat
direkomendasikan 4. Gali bersama pasien factor-
4. Melaporkan nyeri faktor yang dapat menurunkan
yang terkontrol dan memperberat nyeri
5. Control lingkungan yang
dapat mempengaruhi respon
ketidaknyamanan klien( suhu
ruangan, cahaya dan suara)
6. Ajarkan cara penggunaan terapi
non farmakologi (distraksi,
guide imagery, relaksasi)
7. Kolaborasi pemberian analgesik
POST-OP
NO DIAGNOSA NOC NIC
1. Ansietas b/d Setelah dilakukan Pengurangan kecemasan
ancaman pada tindakan keperawatan 1. Gunakan pendekatan yang
status terkini selama 3x24 jam tenang dan meyakinkan
diharapkan ansietas 2. Jelaskan semua prosedur
pasien dapat berkurang termasuk sensasi yang akan
dengan kriteria hasil : dirasakan yang mungkin akan
1. Tidak dapat dialami klien selama prosedur
beristirahat dilakukan
2. Perasaan gelisah 3. Berikan informasi actual
3. Gangguan tidur terkait diagnosis, perawatan
dan prognosis
4. Dorong keluarga untuk
mendampingi klien dengan
cara yang tepat
5. Instruksikan klien untuk
menggunakan teknik relaksasi
6. Kolaborasi penggunaan obat-
obatan untuk mengurangi
kecemasan secara tepat
Seorang pria berumur 50 tahun dibawa oleh keluarga ke rumah sakit dengan keluhan
benjolan di lipatan paha kiri sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu. Awalnya terasa benjolan
muncul seperti kelereng dan lama-lama semakin membesar. Awalnya benjolan keluar jika
pasien beraktivitas dan masuk kembali jika beristirahat atau berbaring namun sudah sekitar
sebulan yang lalu benjolan tidak dapat masuk lagi dan terasa nyeri. Pasien beberapa kali
memeriksakan kondisinya pada tempat pelayanan kesehatan dan dokter menyarankan untuk
di operasi namun pasien menolak dan minta untuk diberikan obat pereda nyeri. Hingga
malam sebelum dibawa ke rumah sakit pasien mengeluh kesakitan yang luar biasa pada
benjolan. Pasien adalah seorang buruh pabrik yang sering mengangkat beban dan terpapar
debu yang membuat pasien batuk-batuk.
TTV: TD: 120/80, N: 92 x/menit, S: 37,5 0C, P: 20 x/menit. Pemeriksaan fisik didapatkan
hasil benjolan sebesar telur puyuh di daerah inguinalis sinistra diameter ± 3 cm, benjolan
berbentuk lonjong dengan konsistensi kenyal dan nyeri saat ditekan. Hasil pemeriksaan
Finger Test Benjolan teraba dengan ujung jari.
I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama initial : Tn. A
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : Pria
Status perkawinan : Menikah
Jumlah anak 2
Agama/ suku : Khatolik / Toraja
Warga negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Bahasa
Indonesia Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh Pabrik
Alamat rumah : Jln. Kenari No.2
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny.
M
Umur : 47 tahun
Alamat : Jln. Kenari No.2
Hubungan dengan pasien : Istri
B. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran (kualitatif): Compos mentis
Skala koma Glasgow (kuantitatif)
a) Respon motorik 6
b) Respon bicara 5
c) Respon membuka mata 4
Jumlah: 15
Kesimpulan : Pasien tidak koma
2. Tekanan darah : 120/80 mmHg
MAP : 93,33 mmHg
Kesimpulan : perfusi ginjal memadai
3. Suhu : 37,50C di Oral Axilla Rectal
4. Pernapasan: 20 x/menit
Irama : Teratur Bradipnea Takipnea Kusmaul Cheynes-
stokes
Jenis : Dada Perut
5. Nadi :92 x/menit
Irama : Teratur Bradikardi T akikardi
Kuat Lemah
C. PENGUKURAN
1. Lingkar lengan atas : 15 cm
2. Tinggi badan : 165 cm
3. Berat badan : 60 kg
4. IMT (Indeks Massa Tubuh :
22,03 Kesimpulan : Berat badan
Normal
D. GENOGRAM
50
Keterangan :
Perempuan Laki-laki
C. POLA ELIMINASI
1. Keadaan sebelum sakit :
Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAB minimal 1 kali sehari,
pasien sering mengedan saat BAB karena konsistensi padat dan keras, dan sejak
sebulan yang lalu pasien merasa nyeri saat BAK dengan frekuensi kurang lebih 5
kali sehari.
2. Keadaan sejak sakit :
Keluarga mengatakan pasien tidak mampu kekamar mandi untuk BAB dan BAK
karena nyeri ketika berjalan sehingga pasien hanya BAB di pempers dan BAK
menggunakan kateter urine.
3. Observasi :
Tampak terpasang kateter urine dan pempers, urine sebanyak ± 300 cc berwarna
kuning pucat
4. Pemeriksaan fisik :
a) Peristaltik usus : 12 x/menit
b) Palpasi kandung kemih : Penuh Kosong
c) Nyeri ketuk ginjal : Positif Negatif
d) Mulut uretra : Tampak bersih
e) Anus : Tidak dikaji
Kaki 5 4
Keterangan :
Nilai 5: kekuatan penuh
Nilai 4: kekuatan kurang dibandingkan sisi yang lain
Nilai 3: mampu menahan tegak tapi tidak mampu melawan tekanan
Nilai 2: mampu menahan gaya gravitasi tapi dengan sentuhan akan
jatuh Nilai 1: tampak kontraksi otot, ada sedikit gerakan
Nilai 0: tidak ada kontraksi otot, tidak mampu bergerak
Refleks fisiologi : Tidak dikaji
Refleks patologi :
Babinski, Kiri : Positif Negatif
Kanan : Positif Negatif
Clubing jari-jari : Tampak tidak ada
Varises tungkai : Tampak tidak ada
i) Columna vetebralis:
Inspeksi : Lordosis Kiposis Skoliosis
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Kaku kuduk: Tampak tidak ada
PRE-OP
1. Pemeriksaan fisik
Inspeksi: terlihat benjolan berbentuk lonjong sebesar telur puyuh di daerah
inguinalis sinistra diameter ± 3 cm.
Palpasi: Teraba benjolan yang berbentuk lonjong, konsistensi benjolan kenyal
dan nyeri saat ditekan. Benjolan tidak dapat didorong masuk.
Pemeriksaan Finger tes: Benjolan teraba dengan ujung jari
POST-OP
1. Pemeriksaan fisik
Inspeksi : Terlihat bekas operasi yang tertutup perban di daerah inguinalis
sinistra, terlihat sdikit pembengkakan dan sedikit rembesan darah di sekitar lokasi
operasi
Palpasi : Nyeri tekan di sekitar areah operasi skala nyeri 7
VII. TERAPI
Infus RL 16 tpm
Ceftriaxon 2 x 1gr
Ranitidine 3 x 1 amp
Ketorolac 2 x 50 mg
( )
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Long, Barbara C. (2002). Perawat Medical Bedah. Volume I. (terjemahan). Yayasan Ikatan
Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran: Bandung