Anda di halaman 1dari 48

PATHWAY

PREDISPOSISI ETIOLOGI PRESIPITASI

Cacat bawaan usia riwayat pembedahan abdomen, kerja berat (angkat beban), penyakit penyerta
↓ ↓ riwayat benturan pada dinding, obesitas, (mis: batuk kronik,
Proses vaginalisperitonel pada anak-anak abdomen ibu hamil ↓ sembelit membuat
Tidak terobiliterasi biasanya karena ↓ pe↑ tekanan intra abdomen mengejan, bersin)
↓ cacat bawaan dan otot dinding abdomen tipis ↓
Kanalis inguinal terbuka proses perkembangan atau mengalami kelemahan Berlangsung lama
↓ yang lama(Prematur). ↓
Peritoneum tetarik ke pada usia lanjut fasia abdomen tidak mampu
Daerah scrotum biasanya karena menahan tekanan
↓ melemehnya ↓
Hernia inguinalis jaringan penyangga fasia terkoyak
Lateralis usus ↓
kongenital Hernia akuistika

Perubahan status kesehatan


HERNIA ↓
T&G: adanya Benjolan tetap
dan yg dapat hilang & timbul, Kurang terpapar informasi kesehatan
jika tidak ditangani dapat ↓
menyebabkan nyeri, mual & DEFISIENSI PENGETAHUAN
muntah b/d kurang informasi

Pemeriksaan Penunjang NOC: Pengetahuan: proses penyakit


1. Pemeriksaan fisik NIC:- pengajaran: proses penyakit
2. USG - Pengajaran: prosedur/tindakan
3. CT-SCAN
4. MRI
Hernia Ireponiebel Hernia Reponiebel Hernia strangulate
↓ ↓ ↓
Tidak bisa direposisi, Dapat di masukan kembali, pe↑ isi abdomen (usus)
Nyeri dan ada komplikasi tidak nyeri & tidak ada komplikasi Memasuki kantong
hernia
↓ ↓
Penatalaksanaan: Reposisi pe↑ tekanan

saluran limfe kantong hernia


terbendung menyempit
↓ ↓
edema usus terjepit kom: demam, syok,
↓ ↓ asidosis metabolik
penekanan PD sumbatan saluran
(Suplai darah terbendung) pencernaan
↓ ↓
Iskemi jaringan pereristaltik usus kom:Obstipasi
↓ terganggu ↓
Pelepasan mediator Kerusakan jaringan ↓
nyeri ↓ Regurgitasi usus KONSTIPASI
↓ kom:Nekrosis ↓ b/d pe↓ mitilitas
Diterima di reseptor ↓ kom: kembung traktus
Nyeri perifer Penumpukan jaringan ↓ gastrointestinal
↓ Mati kom:mual & muntah
Implus ke SSP ↓ ↓ NOC: fungsi gastrointestinal
↓ Respin inflamasi anoreksia NIC: - Manajemen saluran
Diterima otak ↓ ↓ cerna
↓ Fagositosis oleh sel intake menurun - Manajemen
Persepsi nyeri Darah putih ↓ konstipasi/impaksi
↓ ↓ BB turun drastis
Kom:Abses >20%
↓ ↓
NYERI AKUT RESIKO INFEKSI KETIDAKSEIMBANGAN
b/d agen cedera biologis Dengan factor resiko stasis NUTRISI: KURANG DARI
cairan tubuh KEBUTUHAN TUBUH b/d
NOC: Kontrol nyeri NOC:kontrol resiko: asupan diet kurang
NIC: - Pemberian analgesic proses infeksi NOC : Status nutrisi
- Manajemen nyeri NIC: pengecekan kulit NIC : Manajemen mual

Penatalaksanaan: PROSEDUR PEMBEDAHAN


(Herniotomi, Hernioraphy, Hernioplasti)

Kurang terpapar infirmasi tindakan infasif luka unsisi Kurang menjaga kebersihan
Mengenai prosedur ↓ ↓ Luka
Pembedahan perdarahan efek anastesi ↓
↓ ↓ menghilang Terkontaminasi bakteri
Ancaman pd status terkini Tidak terkontrol ↓ ↓
↓ ↓ pelepasan mediator Sistem kekebalan
me↓ Krisis situasional Kehilangan cairan nyeri ↓
↓ berlebih ↓ Tidak RESIKO INFEKSI
mampumelawan T&G: Terus bertanya, ↓ implus ke SSP Infeksi dengan factor resiko kurang
gelisa T&G:Hipotensi, ↓ pengetahuan untuk
↓ takikardi Diterima otak menghindari pemajanan
↓ ↓ pathogen
ANSIETAS persepsi nyeri Ketakutan untuk brgerak
b/d ancaman RESIKO SYOK NOC: Pemulihan pembedahan:
↓ ↓ penyembuhan
pada status NOC: Keparahan syok:
ketidakmampuan bergerak NIC: - Perawatan luka
terkini Hipovolemik NYERI AKUT
↓ - kontrol infeksi
NOC: Tingkat NIC: - Pengurangan b/d agen cedera
kecemasan pendarahan biologis HAMBATAN
NIC: - Manajemen cairan NOC: Tingkat MOBILITAS
penguramgan nyeri NIC: - FISIK
Manajemen nyeri b/d nyeri
- Pemberian NOC: Tingkat
analgesic nyeri
NIC: - manajemen nyeri
KONSEP DASAR KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN 11 POLA GORDON


1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan kesehatan merupakan hal yang penting, jika ada keluarga yang
sakit maka akan segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat.
2. Pola nutrisi dan metabolik
Makan : Tidak nafsu makan, porsi makan tidak habis disebabkan Mual muntah .
Minum : minum air putih tidak banyak sekitar 400-500cc
3. Pola eliminasi
BAK : adanya retensi urin / inkonteninsia urine
BAB : adanya konstipasi
4. Pola aktivitas dan latihan
Pasien tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya karena ada salah satu
ekstermitas yang mengalami gangguan untuk berjalan.
5. Pola istirahat tidur
Pasien tidak bisa istirahat total seperti biasanya karena ada nyeri
6. Pola persepsi sensori dan kognitif
Pasien sudah mengerti tentang keadaanya dan merasa harus segera berobat
7. Pola hubungan dengan orang lain
Pasien dapat berhubungan dengan orang lain secara baik tetapi akibat kondisinya
pasien malas untuk keluar dan memilih untuk istirahat.
8. Pola reproduksi / seksual
Pasien mengalami kesulitan dalam hubungan seksualitas
9. Pola persepsi diri dan konsep diri
Pasien ingin cepat sembuh dan tidak ingin mengalami penyakit seperti ini lagi
10. Pola mekanisme koping
Pasien apabila merasakan tidak nyaman selalu memegangi perutnya dan meringis
kesakitan
11. Pola nilai kepercayaan / keyakinan
Pasien beragama kristen dan yakin akan cepat sembuh menganggap ini merupakan
cobaan dari Tuhan.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Pre-op
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
2. Resiko infeksi dengan faktor resiko statis cairan tubuh
3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan asupan diet kurang
4. Konstipasi berhubungan dengan penurunan mitilitas traktus gastrointestinal
5. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi

Post-op

1. Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status terkini


2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
3. Resiko syok dengan faktor resiko hipovolemia
4. Resiko infeksi dengan faktor resiko kurang pengetahuan untuk
menghindari pemajanan patogen
5. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri

C. INTERVENSI
PRE-OP
NO DIAGNOSA NOC NIC
1. Nyeri akut b/d Setelah dilakukan Manajemen nyeri
agen cidera tindakan keperawatan
1. Lakukan pengkajian nyeri
biologis selama 3x24 jam, nyeri
komprehensip yang meliputi
yang dirasakan klien
lokasi, karakteristik,
berkurang dengan criteria
onset/durasi, frekuensi,
hasil :
kualitas, intensitas atau
1. Mengenali kapan beratnya nyeri dan faktor
nyeri terjadi pencetus
2. Menggunakan 2. Observasi adanya petunjuk
tindakan pengurangan nonverbal mengenai
nyeri tanpa analgesic ketidaknyamanan
3. Menggunakan 3. Pastikan perawatan analgesic
bagi pasien dilakukan dengan
analgesic yang pemantauan yang ketat
direkomendasikan 4. Gali bersama pasien factor-
4. Melaporkan nyeri faktor yang dapat menurunkan
yang terkontrol dan memperberat nyeri
5. Control lingkungan yang
dapat mempengaruhi respon
ketidaknyamanan klien( suhu
ruangan, cahaya dan suara)
6. Ajarkan cara penggunaan terapi
non farmakologi (distraksi,
guide imagery, relaksasi)
7. Kolaborasi pemberian analgesik

2. Resiko infeksi Setelah dilakukan Pengecekan kulit


dengan faktor tindakan keperawatan
1. Periksa kulit terkait dengan
resiko statis cairan selama 3x24 jam,
adanya kemerahan, kehangatan
tubuh diharapkan pasien dapat
ekstrim, edema atau drainase
terhindar dari risiko
2. Monitor warna dan suhu kulit
infeksi, dengan criteria
3. Monitor sumber tekanan dan
hasil :
gesekkan
1. Mengidentifikasi 4. Monitor infeksi terutama dari
faktor resiko infeksi daerah edema
2. Mengidentifikasi 5. Ajarkan anggota keluarga/
tanda dan gejala pemberi asuhan mengenai
infeksi tanda-tanda kerusakan kulit
3. Mempertahankan dengan tepat
lingkungan yang 6. Kolaborasi dengan
bersih tenaga kesehatan

3. Ketidakseimbangan Setelah dilakukan Manajemen mual


nutrisi: kurang dari tindakan keperawatan
1. Kaji frekuensi mual, durasi,
kebutuhan tubuh selama 3x24 jam
tingkat keparahan, faktor
b/d asupan diet diharapkan pemenuhan
kurang kebutuhan pasien frekuensi, presipitasi yang
tercukupi dengan kriteria menyebabkan mual.
hasil : 2. Anjurkan pasien makan
sedikit demi sedikit tapi
1. Penurunan
sering.
intensitas terjadinya
3. Anjurkan pasien untuk makan
mual muntah
selagi hangat
2. Penurunan
4. Delegatif pemberian terapi
frekuensi terjadinya
antiemetik
mual muntah.
4. Konstipasi Setelah dilakukan Manajemen saluran cerna
b/d penurunan tindakan keperawatan
1. Monitor TTV
mitilitas traktus selama 3x24 jam
2. Monitor status cairan dan
gastrointestinal diharapkan konstipasi
elektrolit
pasien dapat teratasi
3. Monitor bising usus
dengan kriteria hasil :
4. Catat intake dan output secara
1. Tidak ada distensi akurat
abdomen 5. Kaji tanda-tanda gangguan
2. Tidak ada kram keseimbangan cairan dan
abdomen elektrolit
3. Tidak ada nyeri 6. (membran mukosa
abdomen kering, sianosis, jaundice)
4. Peristaltic usus dalam 7. Kelola pemberian suplemen
batas normal 15- elektrolit sesuai instruksi dokter
30x/menit 8. Kolaborasi dengan ahil gizi
5. Frekuensi, warna, jumlah kalori dan jumlah
konsistensi, zat gizi yang dibutuhkan
banyaknya feses 9. Monitor warna dan konsistensi
dalam batas normal dari naso gastric output
6. Tidak ada darah di 10. Monitor diare
feses 11. Kolaborasi pemberian obat
7. Tidak ada mual dan
muntah
8. Nafsu makan
meningkat

5. Defisiensi Setelah dilakukan Pengajaran: proses Penyakit


pengetahuan b/d tindakan keperawatan 1. Berikan penilaian tentang
kurang informasi selama 3x24 jam tingkat pengetahuan pasien
diharapkan terjadi tentang proses penyakit yang
peningkatan pengetahuan spesifik
pasien dan keluarga 2. Jelaskan patofisiologi dari
dengan kriteria hasil : penyakit dan bagaimana hal ini
berhubungan dengan anatomi
1. Pasien dan keluarga
dan fisiologi, dengan cara yang
menyatakan
tepat.
pemahaman tentang
3. Gambarkan tanda dan
penyakit, kondisi,
gejala yang biasa muncul
prognosis dan
pada penyakit, dengan cara
program pengobatan
yang tepat
2. Pasien dan keluarga
4. Identifikasi kemungkinan
mampu melaksanakan
penyebab, dengan cara yang
prosedur yang
tepat
dijelaskan secara
5. Sediakan informasi pada
benar
pasien tentang kondisi, dengan
3. Pasien dan keluarga
cara yang tepat
mampu menjelaskan
6. Hindari jaminan yang kosong
kembali apa yang
7. Sediakan bagi keluarga atau SO
dijelaskan
informasi tentang kemajuan
perawat/tim kesehatan
pasien dengan cara yang tepat
lainnya
8. Diskusikan perubahan gaya
hidup yang mungkin diperlukan
untuk mencegah komplikasi
dimasa yang akan datang dan
ata proses pengontrolan
penyakit
9. Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
10.Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau
mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
11.Rujuk pasien pada grup atau
agensi di komunitas local,
dengan cara yang tepat
12.Intruksikan pasien mengenal
tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan, dengan
cara yang tepat

POST-OP
NO DIAGNOSA NOC NIC
1. Ansietas b/d Setelah dilakukan Pengurangan kecemasan
ancaman pada tindakan keperawatan 1. Gunakan pendekatan yang
status terkini selama 3x24 jam tenang dan meyakinkan
diharapkan ansietas 2. Jelaskan semua prosedur
pasien dapat berkurang termasuk sensasi yang akan
dengan kriteria hasil : dirasakan yang mungkin akan
1. Tidak dapat dialami klien selama prosedur
beristirahat dilakukan
2. Perasaan gelisah 3. Berikan informasi actual
3. Gangguan tidur terkait diagnosis, perawatan
dan prognosis
4. Dorong keluarga untuk
mendampingi klien dengan
cara yang tepat
5. Instruksikan klien untuk
menggunakan teknik relaksasi
6. Kolaborasi penggunaan obat-
obatan untuk mengurangi
kecemasan secara tepat

2. Nyeri akut b/d agen Setelah dilakukan Manajemen nyeri


cedera biologis tindakan keperawatan
1. Lakukan pengkajian nyeri
selama 3x24 jam, nyeri
komprehensip yang meliputi
yang dirasakan klien
lokasi, karakteristik,
berkurang dengan criteria
onset/durasi, frekuensi,
hasil :
kualitas, intensitas atau
1. Nyeri yang dilaporkan
beratnya nyeri dan faktor
2. Menggosok area yang
pencetus
terkena dampak
2. Observasi adanya petunjuk
3. Ekspresi nyeri wajah
nonverbal mengenai
ketidaknyamanan
4. Pastikan perawatan analgesic
bagi pasien dilakukan dengan
pemantauan yang ketat
5. Gali bersama pasien factor-
faktor yang dapat menurunkan
dan memperberat nyeri
6. Control lingkungan yang
dapat mempengaruhi respon
ketidaknyamanan klien( suhu
ruangan, cahaya dan suara)
7. Ajarkan cara penggunaan terapi
non farmakologi (distraksi,
guide imagery, relaksasi)
8. Kolaborasi pemberian analgesik
3. Resiko syok b/d Setelah dilakukan Manajemen cairan
hipovolemia tindakan keperawatan 1. Monitor tanda-tanda vital pasien
selama 3x24 jam, 2. Monitor status hidrasi (misalnya
diharapkan pasien dapat membrane mukosa lembab,
terhindar dari resiko syok denyut nadi adekuat dan tekanan
dengan criteria hasil : darah ortostatik)
1. Penurunan tekanan 3. Dukung pasien dan keluarga
darah sistolik untuk membantu dalam
2. Penurunan tekanan pemberian makanan dengan
darah diastolic baik
3. Nadi lemah dan halus 4. Konsultasi dengan dokter jika
tanda-tanda dan gejala syok
memburuk dan menetap
5. Kolaborasi dalam pemberian
produk-produk darah

4. Resiko infeksi b/d Setelah dilakukan Perawatan luka


kurang tindakan keperawatan 1. Monitor karakteristik
pengetahuan untuk selama 3x24 jam, luka termasuk drainase,
menghindari diharapkan pasien dapat warna, ukuran dan bau
pemajanan patogen terhindar dari risiko 2. Bersihkan dengan normal
infeksi, dengan criteria saline atau pembersih yang
hasil : tidak beracun dengan tepat
1. Integritas jaringan 3. Berikan balutan yang sesuai
2. Penyembuhan luka dengan jenis luka
3. Pelaksanaan 4. Pertahankan teknik balutan
perawatan luka yang steril ketika melakukan
diresepkan perawatan luka dengan
4. Infeksi luka tepatperiksa luka setiap kali
perubahan balutan
5. Anjurkan pasien dan anggota
keluarga pada prosedur
perawatan luka
6. Anjurkan pasien dan
keluarga untuk mengenal
tanda dan gejala infeksi
7. Dokumentasi lokasi
luka, ukuran dan
tampilan
8. Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat
5. Hambatan Setelah dilakukan Pengaturan posisi
mobilitas fisik b/d tindakan keperawatan 1. Tempatkan pasien dalam posisi
nyeri selama 3x24 jam, teraupetik yang sudah
diharapkan hambatan dirancang
mobilitas fisik pasien 2. Masukkan posisi tidur yang
dapat teratasi dengan diinginkan kedalam rencana
criteria hasil : perawatan jika tidak ada
1. Nyeri yang dilaporkan kontraindikasi
2. Panjangnya episode 3. Jangan menempatkan pasien
nyeri pada posisi yang bisa
3. Ekspresi nyeri wajah meningkatkan nyeri
4. Ketegangan otot 4. Jangan memposisikan pasien
dengan penekanan pada luka
5. Instruksikan pasien bagaimana
menggunakan postur tubuh dan
mekanika tubuh yang baik
ketika beraktivitas
6. Kolaborasi dalam pemberian
analgesik
ILUSTRASI KASUS

Seorang pria berumur 50 tahun dibawa oleh keluarga ke rumah sakit dengan keluhan
benjolan di lipatan paha kiri sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu. Awalnya terasa benjolan
muncul seperti kelereng dan lama-lama semakin membesar. Awalnya benjolan keluar jika
pasien beraktivitas dan masuk kembali jika beristirahat atau berbaring namun sudah sekitar
sebulan yang lalu benjolan tidak dapat masuk lagi dan terasa nyeri. Pasien beberapa kali
memeriksakan kondisinya pada tempat pelayanan kesehatan dan dokter menyarankan untuk
di operasi namun pasien menolak dan minta untuk diberikan obat pereda nyeri. Hingga
malam sebelum dibawa ke rumah sakit pasien mengeluh kesakitan yang luar biasa pada
benjolan. Pasien adalah seorang buruh pabrik yang sering mengangkat beban dan terpapar
debu yang membuat pasien batuk-batuk.
TTV: TD: 120/80, N: 92 x/menit, S: 37,5 0C, P: 20 x/menit. Pemeriksaan fisik didapatkan
hasil benjolan sebesar telur puyuh di daerah inguinalis sinistra diameter ± 3 cm, benjolan
berbentuk lonjong dengan konsistensi kenyal dan nyeri saat ditekan. Hasil pemeriksaan
Finger Test Benjolan teraba dengan ujung jari.

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


24
KAJIAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa Yang Mengkaji: Zindy Claudya Sulle NIM: NS2014901163

Unit : B3B (Bernadeth 3B) Autoanamnese: √


Kamar : 615 Alloanamnese : √
Tanggal masuk RS : 16 Agustus 2020
Tanggal pengkajian : 18 Agustus 2020

I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama initial : Tn. A
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : Pria
Status perkawinan : Menikah
Jumlah anak 2
Agama/ suku : Khatolik / Toraja
Warga negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Bahasa
Indonesia Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh Pabrik
Alamat rumah : Jln. Kenari No.2
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny.
M
Umur : 47 tahun
Alamat : Jln. Kenari No.2
Hubungan dengan pasien : Istri

II. DATA MEDIK


Diagnosa medik
Saat masuk : Benjolan dilipatan paha kiri yang terasa
nyeri Saat pengkajian : Post-Op Hernia inguinalis lateral sinistra
III. KEADAAN UMUM
A. KEADAAN SAKIT
Pasien tampak sakit ringan/ sedang / berat / tidak tampak sakit
Alasan: pasien tampak hanya berbaring di tempat tidur dengan wajah meringis
kesakitan, terpasang infus RL 500ml, terpasang kateter urine dan balutan
pada luka post-op

B. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran (kualitatif): Compos mentis
Skala koma Glasgow (kuantitatif)
a) Respon motorik 6
b) Respon bicara 5
c) Respon membuka mata 4
Jumlah: 15
Kesimpulan : Pasien tidak koma
2. Tekanan darah : 120/80 mmHg
MAP : 93,33 mmHg
Kesimpulan : perfusi ginjal memadai
3. Suhu : 37,50C di Oral Axilla Rectal
4. Pernapasan: 20 x/menit
Irama : Teratur Bradipnea Takipnea Kusmaul Cheynes-
stokes
Jenis : Dada Perut
5. Nadi :92 x/menit
Irama : Teratur Bradikardi T akikardi
Kuat Lemah
C. PENGUKURAN
1. Lingkar lengan atas : 15 cm
2. Tinggi badan : 165 cm
3. Berat badan : 60 kg
4. IMT (Indeks Massa Tubuh :
22,03 Kesimpulan : Berat badan
Normal
D. GENOGRAM

50

Keterangan :

Pasien Tinggal serumah

Perempuan Laki-laki

Yang Sudah meninggal

IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN


A. POLA PERSEPSI KESEHATAN DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
1. Keadaan sebelum sakit:
Keluarga pasien mengatakan pasien beraktifitas seperti biasa sebagai kepala
keluarga yang bekerja sebagai buruh pabrik dan perokok, pasien sudah merasakan
adanya benjolan di lipatan paha kiri sejak 2 tahun lalu serta Keluarga mengatakan
pasien beberapa kali memeriksakan kondisinya pada tempat pelayanan kesehatan
dan dokter menyarankan untuk di operasi namun pasien menolak dan minta untuk
diberikan obat pereda nyeri. Pasien belum pernah dirawat di Rumah sakit.
2. Riwayat penyakit saat ini :
a) Keluhan utama : Nyeri di daerah operasi
b) Riwayat keluhan utama :
Keluarga mengatakan pasien dibawa oleh keluarga ke rumah sakit dengan
keluhan benjolan di lipatan paha kiri sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu.
Awalnya terasa benjolan muncul seperti kelereng dan lama-lama semakin
membesar. Awalnya benjolan keluar jika pasien beraktivitas dan masuk
kembali jika beristirahat atau berbaring namun sudah sekitar sebulan benjolan
tidak dapat masuk lagi. Pasien beberapa kali memeriksakan kondisinya pada
tempat pelayanan kesehatan dan dokter menyarankan untuk di operasi namun
pasien menolak dan minta untuk diberikan obat pereda nyeri. Hingga malam
sebelum dibawa ke rumah sakit pasien mengeluh kesakitan yang luar biasa
pada benjolan.
3. Riwayat penyakit yang pernah dialami :
Keluaga pasien mengatakan pasien sudah merasakan adanya benjolan dilipatan
paha kiri sejak kurang lebih dua tahun lalu dan tidak memiliki riwayat penyakit
lain.
4. Riwayat kesehatan keluarga :
Keluarga pasien mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit
serupa hanya kakak pasien memiliki riwayat penyakit kolesterol.
5. Pemeriksaan fisik :
a) Kebersihan rambut : Tampak bersih, sedikit beruban
b) Kulit kepala : Tampak besih tidak ada ketombe
c) Kebersihan kulit : Bersih dan kering
d) Higiene rongga mulut : Tampak bersih
e) Kebersihan genetalia : Tampak bersih
f) Kebersihan anus : Tidak dikaji

B. POLA NUTRISI DAN METABOLIK


1. Keadaan sebelum sakit :
Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan teratur 3 kali sehari dan
selalu dihabiskan seperti nasi, sayur, ikan dan sesekali pasien memakan daging.
Pasien tidak memiliki pantangan makanan dan tidak memiliki alergi makanan.
Keluarga mengatakan pasien menyukai makan bakso yang pedas.
2. Keadaan sejak sakit :
Pasien hanya makan bubur setengah dari seporsi yang diberikan dan minum
segelas air. Pasien makan dan minum sendiri dan terkadang dibantu anggota
keluarga.
3. Observasi :
Tampak pasien makan dan minum sendiri dan terkadang dibantu oleh keluarga
4. Pemeriksaan fisik :
a) Keadaan rambut : Tampak bersih, sedikit beruban
b) Hidrasi kulit : Tampak hidrasi kulit kembali kurang dari 3 detik
c) Palpebra/conjungtiva : Tampak tidak edema dan tidak anemis
d) Sclera : Tampak tidak ikterik
e) Hidung : Tampak bersih
f) Rongga mulut : Tampak bersih
g) Gusi : Tampak tidak ada peradangan
h) Gigi : Tampak gigi gerahang bawah tanggal
i) Gigi palsu : Tampak tidak ada
j) Kemampuan mengunyah keras : Pasien mampu mengunyah keras
k) Lidah : Tampak bersih
l) Pharing : Tampak tidak ada peradangan
m) Kelenjar getah bening: Tampak tidak ada pembengkakan
n) Kelenjar parotis : Tampak tidak ada pembengkakan
o) Abdomen :
 Inspeksi : Tampak datar
 Auskultasi : Terdengar bising usus 12 x/menit
 Palpasi : Nyeri tekan didaerah inguinal kiri skala nyeri 7, tidak teraba
edema
 Perkusi : Terdengar timpani
p) Kulit :
 Edema : Positif Negatif
 Icterik : Positif Negatif
 Tanda-tanda radang : Tampak tidak ada
q) Lesi : Tampak tidak ada

C. POLA ELIMINASI
1. Keadaan sebelum sakit :
Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAB minimal 1 kali sehari,
pasien sering mengedan saat BAB karena konsistensi padat dan keras, dan sejak
sebulan yang lalu pasien merasa nyeri saat BAK dengan frekuensi kurang lebih 5
kali sehari.
2. Keadaan sejak sakit :
Keluarga mengatakan pasien tidak mampu kekamar mandi untuk BAB dan BAK
karena nyeri ketika berjalan sehingga pasien hanya BAB di pempers dan BAK
menggunakan kateter urine.
3. Observasi :
Tampak terpasang kateter urine dan pempers, urine sebanyak ± 300 cc berwarna
kuning pucat
4. Pemeriksaan fisik :
a) Peristaltik usus : 12 x/menit
b) Palpasi kandung kemih : Penuh Kosong
c) Nyeri ketuk ginjal : Positif Negatif
d) Mulut uretra : Tampak bersih
e) Anus : Tidak dikaji

D. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN


1. Keadaan sebelum sakit :
Keluarga mengatakan sebelum sakit pasien bekerja sebagai buruh pabrik yang
bekerja ± 10 jam sehari, dalam pekerjaan pasien selalu mengangkat berat dan
sering terpapar debu sehingga membuat pasien batuk-batuk. Sejak sebulan yang
lalu pasien mengeluh susah beraktivitas karena merasa nyeri pada area perut
bawah.
2. Keadaan sejak sakit :
Keluarga mengatakan sejak sakit pasien hanya terbaring di tempat tidur dan
meringis kesakitan. Sebagian aktivitas pasien dibantu oleh keluarga dan perawat
karena nyeri pada area operasi
3. Observasi :
Tampak pasien terbaring di tempat tidur dan meringis jika nyeri terasa. Tampak
sebagian aktivitas pasien dibantu oleh keluarga dan perawat
a) Aktivitas harian :
 Makan 0 1 : mandiri
 Mandi 2 2 : bantuan dengan alat
2 : bantuan orang
 Pakaian 2 3 : bantuan alat dan orang 4 :
 Kerapihan 2 bantuan penuh

 Buang air besar 3


 Buang air kecil 3
 Mobilisasi di tempat tidur : 2
b) Postur tubuh : Tampak sedikit bungkuk
c) Gaya jalan : Tidak dikaji
d) Anggota gerak yang cacat : Tampak tidak ada
e) Fiksasi: : Tampak di areah lipatan paha kiri
f) Tracheostomi : Tampak tidak ada
4. Pemeriksaan
fisik
a) Tekanan darah
Berbaring : 120/80 mmHg
Duduk : Tidak dikaji
Berdiri : Tidak dikaji
Kesimpulan : Hipotensi ortostatik : Positif Negatif
b) HR : 92 x/menit
c) Kulit :
Keringat dingin : Tampak ada
Basah : Tampak ada
d) JVP : 5 – 2 cmH2O
Kesimpulan : Pemompaan ventrikel jantung memadai
e) Perfusi pembuluh kapiler kuku : < 3 detik
f) Thorax dan pernapasan
 Inspeksi:
Bentuk thorax : Tampak simetris kiri dan
kanan Retraksi interkostal : Tampak tidak ada
Sianosis : Tampak tidak ada
Stridor : Tidak terdengar
 Palpasi :
Vocal premitus: Teraba sama di semua
area Krepitasi : Tidak terdengar
 Perkusi :
Sono
Redup Pekak
r
 Auskultasi :
Suara napas : Broncho-vesicular
Suara ucapan : Terdengar sama kiri dan
kanan Suara tambahan : Tidak terdengar
g) Jantung
 Inspeksi :
Ictus cordis : Tidak ada pembesaran
 Palpasi :
Ictus cordis : teraba pada ICS 5 linea midclavicularis sinistra, HR: 98
X/menit
 Perkusi :
Batas atas jantung : ICS 2 linea senalis sinistra
Batas bawah jantung : ICS 4 linea midklavikula sinistra
Batas kanan jantung : ICS 4 linea sternalis dextra
Batas kiri jantung : ICS 3 linea axilla anterior
 Auskultasi :
Bunyi jantung II A : ICS 2 linea sternalis dextra
Bunyi jantung II P : ICS 2 linea sternalis sinistra
Bunyi jantung I T : ICS 4 linea sternalis sinistra
Bunyi jantung I M : ICS 4 linea midklavikularis
Bunyi jantung III irama gallop : Tidak terdengar
Murmur : Tidak terdengar
Bruit : Aorta : Tidak terdengar
A.Renalis : Tidak terdengar
A. Femoralis : Tidak terdengar
h) Lengan dan tungkai
 Atrofi otot : Positif Negatif
 Rentang gerak : Tampak ada hambatan pergerakan karena
nyeri Kaku sendi : Tampak tidak ada
Nyeri sendi : Tampak tidak ada
Fraktur : Tampak tidak ada
Parese : Tampak tidak ada
Paralisis : Tampak tidak ada
 Uji kekuatan otot
Kanan Kiri
Tangan 5 5

Kaki 5 4
Keterangan :
Nilai 5: kekuatan penuh
Nilai 4: kekuatan kurang dibandingkan sisi yang lain
Nilai 3: mampu menahan tegak tapi tidak mampu melawan tekanan
Nilai 2: mampu menahan gaya gravitasi tapi dengan sentuhan akan
jatuh Nilai 1: tampak kontraksi otot, ada sedikit gerakan
Nilai 0: tidak ada kontraksi otot, tidak mampu bergerak
 Refleks fisiologi : Tidak dikaji
 Refleks patologi :
Babinski, Kiri : Positif Negatif
Kanan : Positif Negatif
 Clubing jari-jari : Tampak tidak ada
 Varises tungkai : Tampak tidak ada
i) Columna vetebralis:
 Inspeksi : Lordosis Kiposis Skoliosis
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
 Kaku kuduk: Tampak tidak ada

E. POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT


1. Keadaan sebelum sakit :
Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien dapat tidur dengan nyenyak
dimalam hari dan jarang tidur siang namun sejak sebulan yang lalu pasien sering
mengeluh nyeri ketika merubah posisi tidur. Pasien tidak mengkonsumsi obat
tidur serta pasien lebih suka tidur pada suasana gelap.
2. Keadaan sejak sakit :
Keluarga pasien mengatakan setelah sakit pasien hanya tidur dengan posisi yang
tidak membuat nyeri pada area operasi dan pasien sering terbangun ketika terasa
nyeri
3. Observasi :
Tampak pasien sering terbangun saat nyeri terasa
Ekspresi wajah mengantuk : Positif Negatif
Banyak menguap : Positif Negatif
Palpebra inferior berwarna gelap : Positif Negatif
F. POLA PERSEPSI KOGNITIF
1. Keadaan sebelum sakit :
Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien beberapa kali memeriksakan
kondisinya di dokter namun menolak untuk dioperasi. Pasien tidak mengalami
gangguan pada pendengaran dan penciuman namun penglihatan pasien berkurang
dan, pasien tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
2. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan ia menyesal tidak dioperasi sebelum benjolan membesar dan
terasa sakit.
3. Observasi :
Tampak pasien sulit berkonsentrasi karena nyeri yang dirasakan.
4. Pemeriksaan fisik :
a) Penglihatan
 Kornea : Tampak jerni
 Pupil : Isokor
 Lensa mata : Tampak jerni
 Tekanan intra okuler (TIO) : Teraba kenyal pada kedua mata
b) Pendengaran
 Pina : Tampak simetris
 Kanalis : Tampak bersih
 Membran timpani : Tampak utuh dan memantulkan cahaya
c) Pengenalan rasa pada gerakan lengan dan tungkai :
Pasien mampu merasakan dan menggerakan lengan dan tungkai

G. POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI


1. Keadaan sebelum sakit :
Keluarga pasien mengatakan, sebelum sakit pasien seorang kepala keluarga yang
pekerja keras dan pasien adalah pribadi yang humoris dan bersemangat.
2. Keadaan sejak sakit :
Keluarga pasien mengatakan sejak sakit pasien tidak dapat menjalankan
aktivitasnya seperti biasa.
3. Observasi :
Tampak pasien terlihat bercanda dengan kerabat yang mengunjungi.
a) Kontak mata : Tampak melihat perawat berbicara
b) Rentang perhatian : Tampak perhatian penuh
c) Suara dan cara bicara : Terdengar jelas
d) Postur tubuh : Tampak sedikit bungkuk
4. Pemeriksaan fisik :
a) Kelainan bawaan yang nyata : Tampak tidak ada
b) Bentuk/postur tubuh : Tampak sedikit bungkuk
c) Kulit : Tampak bersih

H. POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA


1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan pasien tinggal bersama anak pertama dan menantunya dan
anak ke dua, dan menjalin hubungan yang baik dengan keluarga besar dan
tetangganya. Keluarga mengatakan pasien mampu bersosialisasi dengan baik
dengan orang lain
2. Keadaan sejak sakit :
Keluarga pasien mengatakan sejak sakit hubungan pasien dengan keluarga dan
kenalannya masih terjalin dengan baik namun pasien tidak aktif lagi dengan
kegiatan di sekitar karena kondisinya. keluarga pasien mengatakan, mereka
sangat berharap pasien bisa cepat sembuh dan bisa berkumpul kembali bersama
keluarga.
3. Observasi :
Tampak keluarga bergantian untuk menjaga pasien dan kenalan datang untuk
menjenguk pasien.

I. POLA REPRODUKSI DAN


SEKSUALITAS Tidak dikaji

J. POLA MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES


1. Keadaan sebelum sakit :
Keluarga pasien mengatakan, pasien hidup dengan baik tampa ada beban dan jika
ada masalah yang tidak bisa di selesaikan pasien akan menceritakan masalahnya
kepada keluarga. Keluarga pasien mengatakan jika ada anggota keluarga yang
melakukan kesalahan pasien akan menegur.
2. Keadaan sejak sakit :
Keluarga pasien mengatakan bahwa mereka sangat khawatir dengan kondisi
pasien saat ini, dan berharap semoga pasien cepat sembuh dan berkumpul bersama
dengan keluarga.
3. Observasi :
Tampak beberapa kali pasien menegur anak keduanya karena membuat kesalahan.

K. POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN


1. Keadaan sebelum sakit :
Keluarga pasien mengatakan pasien beragama katolik yang rajin beribadah dan
sering mengikuti kegiata kerohanian di gereja
2. Keadaan sejak sakit :
Keluarga pasien mengatakan sejak sakit pasien masih bisa berdoa sendiri namun
tidak mampu lagi untuk beribadah bersana dan mengikuti kegiatan kerohanian
dengan normal.
3. Observasi :
Tampak di samping tempat tidur pasien terdapat Rosario. Dan tampak beberapa
anggota gereja melaksanakan doa bersama pasien
V. UJI SARAF KRANIAL
A. N I :
Pasien mampu mencium dan mampu mengenali bau-bauan yang diberikan
B. N II :
Pasien tidak mampu membaca pada jarak 2 m karena mengalami penurunan
penglihatan
C. N III, IV, VI :
Pupil mengecil saat diberi cahaya, mampu menggerakkan bola mata kesegala arah,
D. N V :
Sensorik : Pasien mampu merasakan goresan kapas pada kedua pipi, dahi dan rahang
bawah dengan mata tertutup
Motorik : Pasien mampu mengunyah
E. N VII :
Sensorik : Pasien mampu mengecap semua rasa yang diberika (manis, asam, asin,
pahit)
Motorik : Pasien mampu mengangkat alis, mengerutkan dahi, mencucurkan bibir,
tersenyum, meringis, bersiul dan menggembungkan pipi.
F. N VIII :
Vestibularis : Pasien mampu berdiri satu kaki dengan mata tertutup
Akustikus : Pasien mampu mendengar gesekan jari pada kedua telinga
G. N IX :
Pasien mampu menelan
H. N X :
Letak uvula ditengah
I. N XI :
Pasien mampu mengangkat bahu kiri dan kanan dan mampu menggerakan kepala
kesegala arah
J. N XII :
Pasien mampu menjulurkan lidah dan mendorong pipi kiri dan kanan menggunakan
lidah
VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG

PRE-OP
1. Pemeriksaan fisik
 Inspeksi: terlihat benjolan berbentuk lonjong sebesar telur puyuh di daerah
inguinalis sinistra diameter ± 3 cm.
 Palpasi: Teraba benjolan yang berbentuk lonjong, konsistensi benjolan kenyal
dan nyeri saat ditekan. Benjolan tidak dapat didorong masuk.
 Pemeriksaan Finger tes: Benjolan teraba dengan ujung jari

POST-OP
1. Pemeriksaan fisik
 Inspeksi : Terlihat bekas operasi yang tertutup perban di daerah inguinalis
sinistra, terlihat sdikit pembengkakan dan sedikit rembesan darah di sekitar lokasi
operasi
 Palpasi : Nyeri tekan di sekitar areah operasi skala nyeri 7

VII. TERAPI
 Infus RL 16 tpm
 Ceftriaxon 2 x 1gr
 Ranitidine 3 x 1 amp
 Ketorolac 2 x 50 mg

Tanda Tangan Mahasiswa Yang Mengkaji

( )
ANALISA DATA

NO. DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS: Agen cedera fisik Nyeri akut
- Kluarga mengatakan pasien
selalu mengeluh nyeri di daerah
operasi
- Keluarga mengatakan pasien
selalu menghindari faktor
penyebab nyeri seperti bergerak
DO:
- Tampak pasien meringis kesakitan
- Nyeri tekan di daerah operasi
- Pengkajian nyeri:
P: Post-op Hernia
Q: seperti tertusuk-tusuk
R: diarea luka dan sekitarnya
S: skala 7
T: saat bergerak atau luka tertekan
- TTV
TD: 120/80
N: 92 x/menit
S: 37,5 0C
P: 20 x/menit
2. DS: Nyeri Hambatan
- Keluarga mengatakan pasien mobilitas fisik
hanya bisa berbaring dan tidak
bisa melakukan aktifitas
karena nyeri pada area operasi
- Keluarga mengatakan dalam
bemenuhi kebutuhan dan
aktivitas pasien dibantu oleh
keluarga
- Keluarga mengatakan pasien
hanya bisa berbaring dengan
posisi yang sama dan selalu
menghindari pergerakkan yang
menyebabkan nyeri
DO:
- Tampak KU pasien sakit sedang
- Tampak kebutuhan dan aktivitas
pasien di bantu oleh keluarga
- Tampak pasien hanya bisa
berbaring dengan pisisi yang
sama
- Tampak pasien bergerak dengan
menghindri tekanan pada area
operasi
- TTV
TD: 120/80
N: 92 x/menit
S: 37,5 0C
P: 20 x/menit
3. DS: Tindakan Resiko infeksi
- Keluarga mengatakan sehari pembedahan
setelah operasi tampak ada
sedikit pembengkakan di area
operasi
DO:
- Tampak ada sedikit
pembengkakan di area operasi
- Tampak sedikit rembesan darah
di sekitar lokasi operasi
- TTV
TD: 120/80
N: 92 x/menit
S: 37,5 0C
P: 20 x/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama/ Umur : Tn. A /50 Tahun


Ruang/ Kamar: B3B / 615

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik


2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
3. Resiko infeksi dengan faktor resiko prosedur invasif
RENCANA KEPERAWATAN
Nama/ umur : Tn. A / 50 Tahun
Ruang/ kamar : B3B / 615
Diagnosa
Keperawata Hasil Yang Diharapkan (NOC) Rencana tindakan (NIC)
n (NANDA)
Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen nyeri
berhubungan selama 3x24 jam, nyeri yang dirasakan klien
1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensip yang meliputi lokasi,
dengan agen berkurang dengan criteria hasil :
karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau
cedera fisik 1. Nyeri yang dilaporkan
beratnya nyeri dan faktor pencetus
2. Menggosok area yang terkena dampak
2. Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai ketidaknyamanan
3. Ekspresi nyeri wajah
3. Pastikan perawatan analgesic bagi pasien dilakukan
dengan pemantauan yang ketat
4. Gali bersama pasien factor-faktor yang dapat menurunkan dan
memperberat nyeri
5. Control lingkungan yang dapat mempengaruhi respon
ketidaknyamanan klien ( suhu ruangan, cahaya dan
suara)
6. Ajarkan cara penggunaan terapi non farmakologi (relaksasi)
7. Kolaborasi pemberian analgesik

Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris


42
Hambatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pengaturan posisi
mobilitas fisik selama 3x24 jam, diharapkan hambatan 1. Tempatkan pasien dalam posisi teraupetik yang sudah dirancang
berhubungan mobilitas fisik pasien dapat teratasi dengan 2. Masukkan posisi tidur yang diinginkan kedalam rencana perawatan
dengan nyeri criteria hasil : jika tidak ada kontraindikasi
1. Nyeri yang dilaporkan 3. Jangan menempatkan pasien pada posisi yang bisa meningkatkan nyeri
2. Panjangnya episode nyeri 4. Jangan memposisikan pasien dengan penekanan pada luka
3. Ekspresi nyeri wajah 5. Instruksikan pasien bagaimana menggunakan postur tubuh dan
4. Ketegangan otot mekanika tubuh yang baik ketika beraktivitas
6. Kolaborasi dalam pemberian analgesik
Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan luka
dengan faktor selama 3x24 jam, diharapkan pasien dapat 1. Monitor karakteristik luka termasuk drainase, warna, ukuran dan bau
resiko prosedur terhindar dari risiko infeksi, dengan criteria 2. Bersihkan dengan normal saline atau pembersih yang tidak beracun
invasif hasil : dengan tepat
1. Integritas jaringan 3. Berikan balutan yang sesuai dengan jenis luka
2. Penyembuhan luka 4. Pertahankan teknik balutan steril ketika melakukan perawatan luka
3. Pelaksanaan perawatan luka yang dengan tepat, periksa luka setiap kali perubahan balutan
diresepkan 5. Anjurkan pasien dan anggota keluarga pada prosedur perawatan luka
4. Infeksi luka 6. Anjurkan pasien dan keluarga untuk mengenal tanda dan gejala infeksi
7. Dokumentasi lokasi luka, ukuran dan tampilan
8. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
PELAKSANAAN KEPERAWATAN

Nama/ Umur : Tn. A / 50 Tahun


Ruang/ Kamar: B3B / 615

Tgl DP Waktu Pelaksanaan Keperawatan Nama Perawat


18 07.00 WITA  Doa pagi dan Operan dinas
agustus II 07.30 WITA  Membantu pasien dalam
2020 menerima kebutuhannya Nutrisi
H/: Tampak pasien menghabiskan
Seporsi bubur, telur dan buah. Serta
Air putih : 50 cc
II 08.00 WITA  Membantu pasien dalam
perawatan diri dan menerima
kebutuhannya H/: - Tampak pasien
dimandikan,
digantikan pakaian oleh keluarga
dan perawat
I,II,III 08.30 WITA  Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
H/: - Ceftriaxone 2x1 gr IV
- Ranitidine 3x1 amp IV
- Cetorolac 2x50 mg IV
I,II,III 09.00 WITA  Monitor tanda-tanda
vital: H/ : TD : 120/80
mmHg
P : 20x/mnt
N : 92x/mnt
III 09.15 WITA S : 37,5˚C
 Melakukan perawatan luka steril
H/: tampak balutan yang lama di buka
kemudian luka dibersihkan
dengan normal saline dan luka
kembali di tutup dengan balutan
yang baru.
Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah STIK Stella Maris
44
III  Mengkaji karakteristik luka
H/: tampak ada darah yang mengering
di area luka operasi, tampak
sedikit kemerahan dan
pembengkakkan di sekitar luka
dan tidak berbau
III  Mengajarkan pasien dan
keluarga tentang perawatan luka
H/: Tampak keluarga mengarti tentang
prosedur perawatan luka
III 10.30 WITA  Mengajarkan pada pasien dan
keluarga tentang tanda dan gejala
infeksi
H/: Tampak pasien dan keluarga
mengerti tentang tanda dan gejala
infeksi yaitu adanya ruam
kemerahan dan pembengkakan di
area luka, luka yang tidak sembuh-
sembuh, adanya nana dan demam
I,II 10.30 WITA  Memposisikan pasien pada posisi
yang nyaman
H/: tampak posisi pasien setengah
duduk. Keluarga mengatakan
terkadang pasien ingin tidur
menyamping namun tidak bisa karena
I 11.00 WITA nyeri
 Melakukan pengkajian nyeri
komprehensip
H/: P: Post-op Hernia
Q: seperti tertusuk-tusuk
R: diarea luka dan sekitarnya
S: skala 7
T: saat bergerak atau luka tertekan
II 12.00 WITA  Membantu pasien dalam menerima
kebutuhannya Nutrisi
H/: Tampak pasien menghabiskan
Seporsi bubur, telur dan buah. Serta
Air putih : 50 cc
I,II,III 12.15 WITA  Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
H/: - Ranitidine 3x1 amp IV
I 12.30 WITA  Mengajarkan terapi relaksasi
napas dalam
H/: tampak nyeri berkurang saat
melakukan relaksasi
 Mengkaji factor-faktor pemberat dan
I,II 13.30 WITA menurunkan nyeri bersama pasien
H/: Pasien mengatakan lebih nyaman
saat berbaring dengan posisi
terlentang atau setengah duduk dan
merasa nyeri jika banyak bergerak
Tgl DP Waktu Pelaksanaan Keperawatan Nama Perawat
19 07.00 WITA  Doa pagi dan Operan dinas
agustus II 07.30 WITA  Membantu pasien dalam
2020 menerima kebutuhannya Nutrisi
H/: Tampak pasien menghabiskan
Seporsi nasi, sayur, ikan dan buah.
Serta Air putih : 50 cc
I,II,III 08.30 WITA  Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
H/: - Ceftriaxone 2x1 gr IV
- Ranitidine 3x1 amp IV
- Cetorolac 2x50 mg IV
I,II,III 09.00 WITA  Monitor tanda-tanda vital:
H/ : TD : 120/80 mmHg
P : 19x/mnt
N : 97x/mnt
S : 36,5˚C
III 09.15 WITA  Melakukan perawatan luka steril
H/: tampak balutan yang lama di buka
kemudian luka dibersihkan
dengan normal saline dan luka
kembali di tutup dengan balutan
yang baru.
 Mengkaji karakteristik luka
III H/: tampak tidak ada darah yang
mengering di area luka operasi,
tampak sedikit kemerahan dan
pembengkakkan di sekitar luka
dan tidak berbau
 Mengajarkan pasien dan
III
keluarga tentang perawatan luka
H/: Tampak keluarga mengarti tentang
prosedur perawatan luka
III
10.30 WITA  Mengajarkan pada pasien dan
keluarga tentang tanda dan gejala
infeksi
H/: Tampak pasien dan keluarga
mengerti tentang tanda dan gejala
infeksi yaitu adanya ruam
kemerahan dan pembengkakan di
area luka, luka yang tidak sembuh-
sembuh, adanya nana dan demam
I,II 10.30 WITA  Memposisikan pasien pada posisi
yang nyaman
H/: tampak posisi pasien setengah
duduk Keluarga mengatakan
terkadang pasien ingin tidur
menyamping namun tidak bisa karena
I 11.00 WITA nyeri
 Melakukan pengkajian nyeri
komprehensip
H/: P: Post-op Hernia
Q: seperti tertusuk-tusuk
R: diarea luka dan sekitarnya
S: skala 5
II
12.00 WITA T: saat bergerak atau luka tertekan
 Membantu pasien dalam
menerima kebutuhannya Nutrisi
H/: Tampak pasien menghabiskan
Seporsi nasi, telur, ikan, sayur dan
buah. Serta Air putih : 50 cc
12.15 WITA  Kolaborasi dengan dokter dalam
I,II,III
pemberian obat
H/: - Ranitidine 3x1 amp IV
12.30 WITA  Menganjurkan terapi relaksasi napas
I
dalam
H/: tampak nyeri berkurang saat
melakukan relaksasi
 Mengkaji factor-faktor pemberat dan
13.30 WITA menurunkan nyeri bersama pasien
I,II
H/: Pasien mengatakn lebih nyaman
saat berbaring dengan posisi
terlentang atau setengah duduk dan
merasa nyeri jika banyak bergerak
yang mengakibatkan gesekkan dan
penekanan pada luka
Tgl DP Waktu Pelaksanaan Keperawatan Nama Perawat
20 07.00 WITA  Doa pagi dan Operan dinas
agustus II 07.30 WITA  Membantu pasien dalam
2020 menerima kebutuhannya Nutrisi
H/: Tampak pasien menghabiskan
Seporsi bubur, telur dan buah. Serta
Air putih : 50 cc
II 08.00 WITA  Membantu pasien dalam perawatan
diri dan menerima kebutuhannya
H/: - Tampak pasien dimandikan,
digantikan pakaian oleh keluarga
dan perawat
 Kolaborasi dengan dokter
I,II,III 08.30 WITA dalam pemberian obat
H/: - Ceftriaxone 2x1 gr IV
- Ranitidine 3x1 amp IV
- Cetorolac 2x50 mg IV
 Monitor tanda-tanda
I,II,III 09.00 WITA vital: H/ : TD : 110/80
mmHg
P : 20x/mnt
N : 94x/mnt
S : 37˚C
III 09.15 WITA  Melakukan perawatan luka steril
H/: tampak balutan yang lama di buka
kemudian luka dibersihkan
dengan normal saline dan luka
kembali di tutup dengan balutan
yang baru.
III  Mengkaji karakteristik luka
H/: tampak tidak ada darah di area
luka operasi, tidak tampak
kemerahan dan sedikit
pembengkakkan di sekitar luka
dan tidak berbau
 Mengajarkan pasien dan
III keluarga tentang perawatan luka
H/: Tampak keluarga mengarti tentang
prosedur perawatan luka
III 10.30 WITA  Mengajarkan pada pasien dan
keluarga tentang tanda dan gejala
infeksi
H/: Tampak pasien dan keluarga
mengerti tentang tanda dan gejala
infeksi yaitu adanya ruam
kemerahan dan pembengkakan di
area luka, luka yang tidak sembuh-
sembuh, adanya nana dan demam
I,II 10.30 WITA  Memposisikan pasien pada posisi
yang nyaman
H/: tampak posisi pasien setengah
duduk Keluarga mengatakan
terkadang pasien ingin tidur
menyamping namun tidak bisa karena
I 11.00 WITA nyeri
 Melakukan pengkajian nyeri
komprehensip
H/: P: Post-op Hernia
Q: seperti tertusuk-tusuk
R: diarea luka dan sekitarnya
S: skala 4
II 12.00 WITA T: saat bergerak atau luka tertekan
 Membantu pasien dalam
menerima kebutuhannya Nutrisi
H/: Tampak pasien menghabiskan
Seporsi nasi, ayam, sayur dan buah.
Serta Air putih : 60 cc
I,II,III 12.15 WITA  Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
H/: - Ranitidine 3x1 amp IV
I 12.30 WITA  Menganjurkan terapi relaksasi napas
dalam
H/: tampak nyeri berkurang saat
melakukan relaksasi.
I,II 13.30 WITA  Mengkaji factor-faktor pemberat dan
menurunkan nyeri bersama pasien
H/: tampak pasien lebih nyaman saat
berbaring dengan posisi terlentang
atau setengah duduk dan merasa nyeri
jika banyak bergerak yang
mengakibatkan penekannan atau
gesekkan pada luka
EVALUASI KEPERAWATAN

Nama/ Umur : Tn. A / 50 Tahun


Ruang/ Kamar: B3B / 615

TANGGAL Evaluasi S O A P Nama Perawat


18 agustus Dx 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
2020 S:- keluarga pasien mengatakan pasien sering meringis
kesakitan saat bergerak.
- Pasien mengatakan Nyeri pada area operasi, skala nyeri
8, nyeri semakin memberat jika pasien banyak
bergerak
O: - Tampak pasien meringis kesakitan saat bergerak
- Pengkajian nyeri
P: Post-op Hernia
Q: seperti tertusuk-tusuk
R: diarea luka dan sekitarnya
S: skala 7
T: saat bergerak atau luka tertekan
A: Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi:
- Monitor tanda-tanda vital
- Melakukan pengkajian nyeri komprehensip
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat

Dx 2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri


S: - Keluarga mengatakan terkadang pasien ingin tidur
menyamping namun tidak bisa karena nyeri
- Keluarga mengatakan pasien masih sering
meringis kesakitan jika bergerak
- Pasien mengatakan lebih nyaman saat berbaring
dengan posisi terlentang atau setengah duduk dan
merasa nyeri jika banyak bergerak
O: - Tampak pasien dibantu oleh keluarga dan perawat
dalam pemenuhan kebutuhan dan aktivitas
- Tampak pasien berbaring dengan posisi terlentang
dan setengah duduk
A: Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi:
- Monitor tanda-tanda vital
- Posisikan pasien pada posisi yang nyaman
- Bantu pasien dalam pemenuhan kebutuhan dan
aktivitas
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat

Dx 3. Resiko infeksi dengan faktor resiko prosedur invasif


S: keluarga mengatakan tampak ruam kemerahan dan
sedikit pembengkakkan di area luka operasi
O: tampak darah yang membeku, kemerahan dan sedikit
pembengkkakan pada area operasi dan luka tidak berbau
A: Resiko infeksi dengan faktor resiko prosedur invasive
belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi:
- Monitor tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka steril
- Mengkaji karakteristik luka
- Pantau tanda dan gejala infeksi
TANGGAL Evaluasi S O A P Nama Perawat
19 agustus Dx 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
2020 S: - keluarga pasien mengatakan pasien masih sering
meringis kesakitan saat bergerak.
- Pasien mengatakan Nyeri pada area operasi, skala nyeri
7, nyeri semakin memberat jika pasien banyak bergerak
O: - Tampak pasien meringis kesakitan saat bergerak
- Pengkajian nyeri
P: Post-op Hernia
Q: seperti tertusuk-tusuk
R: diarea luka dan sekitarnya
S: skala 5
T: saat bergerak atau luka tertekan
A: Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi:
- Monitor tanda-tanda vital
- Melakukan pengkajian nyeri komprehensip
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat

Dx 2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri


S: - Keluarga mengatakan terkadang pasien ingin tidur
menyamping namun tidak bisa karena nyeri
- Keluarga mengatakan pasien mulai bisa bergerak
namun menghindari tekanan dan gesekan ada
luka
- Pasien mengatakan lebih nyaman saat berbaring
dengan posisi terlentang atau setengah duduk
O: - Tampak pasien dibantu oleh keluarga dan perawat
dalam pemenuhan kebutuhan dan aktivitas
- Tampak pasien berbaring dengan posisi terlentang
dan setengah duduk
- Tampak pasien mulai bisa bergerak dengan
menghindari tekanan dan gesekan pada luka
A: Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi:
- Monitor tanda-tanda vital
- Posisikan pasien pada posisi yang nyaman
- Bantu pasien dalam pemenuhan kebutuhan dan
aktivitas
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat

Dx 3. Resiko infeksi dengan faktor resiko prosedur invasif


S: keluarga mengatakan tampak ruam kemerahan dan
sedikit pembengkakkan di area luka operasi
O: Tidak tampak darah pada luka, kemerahan dan sedikit
pembengkkakan pada area operasi dan luka tidak berbau
A: Resiko infeksi dengan faktor resiko prosedur invasive
belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi:
- Monitor tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka steril
- Mengkaji karakteristik luka
- Pantau tanda dan gejala infeksi
TANGGAL Evaluasi S O A P Nama Perawat
20 agustus Dx 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
2020 S: - keluarga pasien mengatakan pasien sering meringis
kesakitan saat bergerak. Dan nyeri mulai mereda jika
melakukan relaksasi napas dalam
- Pasien mengatakan Nyeri pada area operasi, skala nyeri
7, nyeri semakin memberat jika pasien banyak bergerak
O: - Tampak pasien meringis kesakitan saat bergerak,
tampak pasien melakukan teknik relaksasi
- Pengkajian nyeri
P: Post-op Hernia
Q: seperti tertusuk-tusuk
R: diarea luka dan sekitarnya
S: skala 4
T: saat bergerak atau luka tertekan
A: Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologs
teratasi
P: Lanjutkan intervensi:
- Monitor tanda-tanda vital
- Melakukan pengkajian nyeri komprehensip
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat

Dx 2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri


S: - Keluarga mengatakan terkadang pasien ingin tidur
menyamping namun tidak bisa karena nyeri
- Keluarga mengatakan pasien mulai bergerak
secara berlahan agar tidak terlalu nyeri dan
mengindari tekanan dan gesekan pada luka
- Pasien mengatakan lebih nyaman saat berbaring
dengan posisi terlentang atau setengah duduk
dan mulai bisa bergerak
O: - Tampak pasien mulai bisa mandiri dan dibantu oleh
keluarga dalam pemenuhan kebutuhan dan aktivitas
- Tampak pasien mulai bisa duduk
A: Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi:
- Monitor tanda-tanda vital
- Posisikan pasien pada posisi yang nyaman
- Bantu pasien dalam pemenuhan kebutuhan dan
aktivitas
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat

Dx 3. Resiko infeksi dengan faktor resiko prosedur invasif


S: keluarga mengatakan tidak tampak ruam kemerahan dan
sedikit pembengkakkan di area luka operasi
O: Tidak tampak darah pada balutan, tidak tampak
kemerahan namun ada sedikit pembengkkakan pada area
operasi dan luka tidak berbau
A: Resiko infeksi dengan faktor resiko prosedur invasive
teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi:
- Monitor tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka steril
- Mengkaji karakteristik luka
- Pantau tanda dan gejala infeksi
DAFTAR PUSTAKA

Suhaili, Hilman. 2019. “ Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateral”.


https://www.academia.edu/23888168/REFLEKSI_KASUS_HERNIA_INGUINALIS_LATE
RALIS_SINISTRA

BAGAS ANGGARA PERMADI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014


https://www.scribd.com/document/371108234/Bagas-Anggara-Permadi-Bab-II-1

Long, Barbara C. (2002). Perawat Medical Bedah. Volume I. (terjemahan). Yayasan Ikatan
Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran: Bandung

Nettina, S.M, 2001, Pedoman Praktik Keperawatan. Jakarta : EGC.

Oswari, E. 2000. Bedah dan Perawatannya. Jakarta : FKUI.

Anda mungkin juga menyukai

  • WOC-Gangguan-Pertukaran-Gas-Paru-Mengakibatkan-Hipoksemia
    WOC-Gangguan-Pertukaran-Gas-Paru-Mengakibatkan-Hipoksemia
    Dokumen1 halaman
    WOC-Gangguan-Pertukaran-Gas-Paru-Mengakibatkan-Hipoksemia
    Wira Puspita
    0% (1)
  • Pathway Scba
    Pathway Scba
    Dokumen1 halaman
    Pathway Scba
    Echy
    100% (1)
  • Pathway Karsinoma
    Pathway Karsinoma
    Dokumen1 halaman
    Pathway Karsinoma
    AgusRick
    Belum ada peringkat
  • Pathway Sepsis
    Pathway Sepsis
    Dokumen2 halaman
    Pathway Sepsis
    Yuni Artika Budianto
    Belum ada peringkat
  • Woc Anemia
    Woc Anemia
    Dokumen1 halaman
    Woc Anemia
    Alfa Haryono
    Belum ada peringkat
  • Woc Kista
    Woc Kista
    Dokumen2 halaman
    Woc Kista
    Fitrani Dwina
    Belum ada peringkat
  • Leaflet CA Ovarium
    Leaflet CA Ovarium
    Dokumen2 halaman
    Leaflet CA Ovarium
    eel
    100% (1)
  • DX Kep Penurunan Curah Jantung
    DX Kep Penurunan Curah Jantung
    Dokumen2 halaman
    DX Kep Penurunan Curah Jantung
    Winda Amalia
    Belum ada peringkat
  • WOC Ileus Paralitik
    WOC Ileus Paralitik
    Dokumen2 halaman
    WOC Ileus Paralitik
    Tiara Suci
    Belum ada peringkat
  • Atresia Pathway
    Atresia Pathway
    Dokumen2 halaman
    Atresia Pathway
    Christine Harefa
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Cholangitis
    Laporan Pendahuluan Cholangitis
    Dokumen8 halaman
    Laporan Pendahuluan Cholangitis
    Anggun Nilam Cahya
    Belum ada peringkat
  • Perfusi Jaringan Renal Tidak Efektif
    Perfusi Jaringan Renal Tidak Efektif
    Dokumen1 halaman
    Perfusi Jaringan Renal Tidak Efektif
    Inu Reza
    Belum ada peringkat
  • Pathway Post Op
    Pathway Post Op
    Dokumen3 halaman
    Pathway Post Op
    Arif Puji Slamet
    Belum ada peringkat
  • Nodosa soliter
    Nodosa soliter
    Dokumen1 halaman
    Nodosa soliter
    yoga angga
    Belum ada peringkat
  • Stenosis Duodenum Pathway
    Stenosis Duodenum Pathway
    Dokumen1 halaman
    Stenosis Duodenum Pathway
    ivo
    Belum ada peringkat
  • WOC CVA Infark Persistem
    WOC CVA Infark Persistem
    Dokumen2 halaman
    WOC CVA Infark Persistem
    putri
    Belum ada peringkat
  • Pre Planning Lomba Bayi Dan Balita
    Pre Planning Lomba Bayi Dan Balita
    Dokumen14 halaman
    Pre Planning Lomba Bayi Dan Balita
    Destia Mardianty
    Belum ada peringkat
  • Pathway Fix
    Pathway Fix
    Dokumen1 halaman
    Pathway Fix
    RessyAmaliaAnjani
    Belum ada peringkat
  • PERITONITIS
    PERITONITIS
    Dokumen14 halaman
    PERITONITIS
    Abu Hanifah
    Belum ada peringkat
  • Kehamilan Ektopik dan Komplikasinya
    Kehamilan Ektopik dan Komplikasinya
    Dokumen4 halaman
    Kehamilan Ektopik dan Komplikasinya
    arik
    100% (1)
  • Pathway Splenomegali
    Pathway Splenomegali
    Dokumen2 halaman
    Pathway Splenomegali
    natalia somboallo
    Belum ada peringkat
  • Woc Leukemia Myeloid Akut
    Woc Leukemia Myeloid Akut
    Dokumen3 halaman
    Woc Leukemia Myeloid Akut
    Cheni Raselawanty
    100% (1)
  • Patofisiologi Kolelitiasis Kurang dari
    Patofisiologi Kolelitiasis Kurang dari
    Dokumen2 halaman
    Patofisiologi Kolelitiasis Kurang dari
    Saptya Widyatmi
    Belum ada peringkat
  • LP Patofisiologi CKD
    LP Patofisiologi CKD
    Dokumen2 halaman
    LP Patofisiologi CKD
    Fiddiyah Galuh
    Belum ada peringkat
  • Woc LNH
    Woc LNH
    Dokumen2 halaman
    Woc LNH
    Ofah MusyarRofah
    Belum ada peringkat
  • Woc Ca Recti
    Woc Ca Recti
    Dokumen1 halaman
    Woc Ca Recti
    restiasrisuciwaaser
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan Fistula Vesiko Vagina
    Pendahuluan Fistula Vesiko Vagina
    Dokumen22 halaman
    Pendahuluan Fistula Vesiko Vagina
    Atika Indah Sari
    Belum ada peringkat
  • Patofisiologi CA Rektum
    Patofisiologi CA Rektum
    Dokumen2 halaman
    Patofisiologi CA Rektum
    Irman Dinejad
    100% (1)
  • Pengertian Laparatomi
    Pengertian Laparatomi
    Dokumen3 halaman
    Pengertian Laparatomi
    Natalia Desy
    0% (1)
  • Pathway Batu Ginjal
    Pathway Batu Ginjal
    Dokumen1 halaman
    Pathway Batu Ginjal
    Putri Susanti Mika Andiyan
    100% (1)
  • Total Hip Replacement Risks and Complications
    Total Hip Replacement Risks and Complications
    Dokumen2 halaman
    Total Hip Replacement Risks and Complications
    Heny Pais
    Belum ada peringkat
  • AKSES VASKULAR
    AKSES VASKULAR
    Dokumen43 halaman
    AKSES VASKULAR
    AndriKusuma
    100% (4)
  • Askep Koledokolitiasis (UNAIR)
    Askep Koledokolitiasis (UNAIR)
    Dokumen5 halaman
    Askep Koledokolitiasis (UNAIR)
    Gum Al Di Meola
    Belum ada peringkat
  • Konsep Map Urolithiasis
    Konsep Map Urolithiasis
    Dokumen2 halaman
    Konsep Map Urolithiasis
    elsa 1357
    Belum ada peringkat
  • WOC Kolelitiasis
    WOC Kolelitiasis
    Dokumen2 halaman
    WOC Kolelitiasis
    Imam Arip
    Belum ada peringkat
  • Penyebab dan Gejala Pielonefritis
    Penyebab dan Gejala Pielonefritis
    Dokumen2 halaman
    Penyebab dan Gejala Pielonefritis
    NurChalisa Panigoro
    50% (2)
  • JUDUL
    JUDUL
    Dokumen5 halaman
    JUDUL
    Ulfaa
    Belum ada peringkat
  • Woc KMB 2
    Woc KMB 2
    Dokumen2 halaman
    Woc KMB 2
    Galuh meta
    Belum ada peringkat
  • Pathway CKR Icu
    Pathway CKR Icu
    Dokumen1 halaman
    Pathway CKR Icu
    Fitriatun Nisa
    Belum ada peringkat
  • Pathway Cholangitis
    Pathway Cholangitis
    Dokumen1 halaman
    Pathway Cholangitis
    Sudar S
    100% (1)
  • WOC - Post Op Atresia Duodenum
    WOC - Post Op Atresia Duodenum
    Dokumen1 halaman
    WOC - Post Op Atresia Duodenum
    Wayan Rindang
    Belum ada peringkat
  • KONSTIPASI
    KONSTIPASI
    Dokumen1 halaman
    KONSTIPASI
    ismi
    Belum ada peringkat
  • LAMPIRAN1_WOC
    LAMPIRAN1_WOC
    Dokumen1 halaman
    LAMPIRAN1_WOC
    RessyAmaliaAnjani
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR COLLI
    LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR COLLI
    Dokumen10 halaman
    LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR COLLI
    Mohamad Rafli
    Belum ada peringkat
  • Pathway AUB
    Pathway AUB
    Dokumen1 halaman
    Pathway AUB
    leny setiawati
    Belum ada peringkat
  • MMSE (Pengkajian Kognitif)
    MMSE (Pengkajian Kognitif)
    Dokumen2 halaman
    MMSE (Pengkajian Kognitif)
    asri
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN ELIMINASI URINE
    LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN ELIMINASI URINE
    Dokumen7 halaman
    LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN ELIMINASI URINE
    dewi
    Belum ada peringkat
  • Fix Woc
    Fix Woc
    Dokumen2 halaman
    Fix Woc
    Indah Febriana
    Belum ada peringkat
  • PATHWAY CKD Et CAPD MINGGU III-FIX
    PATHWAY CKD Et CAPD MINGGU III-FIX
    Dokumen2 halaman
    PATHWAY CKD Et CAPD MINGGU III-FIX
    rahmawatus
    50% (2)
  • Gastrokopi Untuk Diagnosa
    Gastrokopi Untuk Diagnosa
    Dokumen21 halaman
    Gastrokopi Untuk Diagnosa
    Zulfafatin Alifatul
    Belum ada peringkat
  • Pathway Ca Buli
    Pathway Ca Buli
    Dokumen3 halaman
    Pathway Ca Buli
    Sakwik
    Belum ada peringkat
  • Pathway
    Pathway
    Dokumen1 halaman
    Pathway
    yitno
    Belum ada peringkat
  • PATHWAY
    PATHWAY
    Dokumen3 halaman
    PATHWAY
    Stefan Wole
    Belum ada peringkat
  • WOC Hisprung
    WOC Hisprung
    Dokumen7 halaman
    WOC Hisprung
    kurniawati
    0% (1)
  • Pathway Hisprung
    Pathway Hisprung
    Dokumen2 halaman
    Pathway Hisprung
    dinda
    Belum ada peringkat
  • Sahla Hulaimi 1907865 LK Konstipasi
    Sahla Hulaimi 1907865 LK Konstipasi
    Dokumen10 halaman
    Sahla Hulaimi 1907865 LK Konstipasi
    sahla hulaimi
    Belum ada peringkat
  • GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
    GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
    Dokumen18 halaman
    GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
    Rosyidah Panjaitan
    Belum ada peringkat
  • STANDAR ASUHAN GASTRITIS
    STANDAR ASUHAN GASTRITIS
    Dokumen5 halaman
    STANDAR ASUHAN GASTRITIS
    Sunu Murti
    Belum ada peringkat
  • Tugas Colitis Adinda Puspita S
    Tugas Colitis Adinda Puspita S
    Dokumen3 halaman
    Tugas Colitis Adinda Puspita S
    adinda puspita sari
    Belum ada peringkat
  • Trauma Perut dan Dampaknya
    Trauma Perut dan Dampaknya
    Dokumen1 halaman
    Trauma Perut dan Dampaknya
    Lika Liyakil Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Diare
    Leaflet Diare
    Dokumen3 halaman
    Leaflet Diare
    ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ
    Belum ada peringkat
  • Bronkopneumonia Pada Anak
    Bronkopneumonia Pada Anak
    Dokumen2 halaman
    Bronkopneumonia Pada Anak
    ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ
    Belum ada peringkat
  • Leaflet DBD Charlos Palango
    Leaflet DBD Charlos Palango
    Dokumen2 halaman
    Leaflet DBD Charlos Palango
    ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Kes Ling
    Leaflet Kes Ling
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Kes Ling
    ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ
    Belum ada peringkat
  • SAP Hipertensi X
    SAP Hipertensi X
    Dokumen6 halaman
    SAP Hipertensi X
    ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengkajian Baru
    Lembar Pengkajian Baru
    Dokumen11 halaman
    Lembar Pengkajian Baru
    ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ
    Belum ada peringkat
  • Leaflett Hipertensi Lansia
    Leaflett Hipertensi Lansia
    Dokumen2 halaman
    Leaflett Hipertensi Lansia
    ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ
    Belum ada peringkat
  • Format Sbar Cot
    Format Sbar Cot
    Dokumen4 halaman
    Format Sbar Cot
    ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ
    Belum ada peringkat
  • Askep Gadar IMA Carlo Tee
    Askep Gadar IMA Carlo Tee
    Dokumen8 halaman
    Askep Gadar IMA Carlo Tee
    ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ
    Belum ada peringkat
  • Sap Kesehatan Lingkungan (Fix)
    Sap Kesehatan Lingkungan (Fix)
    Dokumen8 halaman
    Sap Kesehatan Lingkungan (Fix)
    ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ
    Belum ada peringkat
  • LP Gadar IMA Carlo Tee
    LP Gadar IMA Carlo Tee
    Dokumen7 halaman
    LP Gadar IMA Carlo Tee
    ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ
    Belum ada peringkat
  • PERSIAPAN PASIEN D LINGKUNGAN
    PERSIAPAN PASIEN D LINGKUNGAN
    Dokumen1 halaman
    PERSIAPAN PASIEN D LINGKUNGAN
    ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ
    Belum ada peringkat
  • CAMPAK
    CAMPAK
    Dokumen21 halaman
    CAMPAK
    1477777
    Belum ada peringkat
  • Format Proposal Bermainn
    Format Proposal Bermainn
    Dokumen5 halaman
    Format Proposal Bermainn
    ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ
    Belum ada peringkat
  • Format Pengkajian Kep Anak
    Format Pengkajian Kep Anak
    Dokumen7 halaman
    Format Pengkajian Kep Anak
    ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ
    Belum ada peringkat
  • BAB I-TB Paru
    BAB I-TB Paru
    Dokumen16 halaman
    BAB I-TB Paru
    ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ
    Belum ada peringkat
  • Tugas Bu Siska 2..TESSA
    Tugas Bu Siska 2..TESSA
    Dokumen14 halaman
    Tugas Bu Siska 2..TESSA
    ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ
    Belum ada peringkat
  • Catatan 1
    Catatan 1
    Dokumen4 halaman
    Catatan 1
    ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ
    Belum ada peringkat
  • Form Pengkajian + Analisa+renpra+implementasi+evaluasi
    Form Pengkajian + Analisa+renpra+implementasi+evaluasi
    Dokumen10 halaman
    Form Pengkajian + Analisa+renpra+implementasi+evaluasi
    ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Hipertermi Dan Diagnosanya
    Pengertian Hipertermi Dan Diagnosanya
    Dokumen1 halaman
    Pengertian Hipertermi Dan Diagnosanya
    ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ
    Belum ada peringkat
  • Adrian Tugas Psikologi
    Adrian Tugas Psikologi
    Dokumen2 halaman
    Adrian Tugas Psikologi
    ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ
    Belum ada peringkat
  • LAKUMBE
    LAKUMBE
    Dokumen10 halaman
    LAKUMBE
    ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ
    Belum ada peringkat
  • Jadwal Kegiatan
    Jadwal Kegiatan
    Dokumen1 halaman
    Jadwal Kegiatan
    ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ
    Belum ada peringkat
  • Surat Lamaran Kerja
    Surat Lamaran Kerja
    Dokumen1 halaman
    Surat Lamaran Kerja
    ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ
    Belum ada peringkat
  • Ario Garus
    Ario Garus
    Dokumen5 halaman
    Ario Garus
    ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ
    Belum ada peringkat
  • Ario Garus 02
    Ario Garus 02
    Dokumen1 halaman
    Ario Garus 02
    ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ
    Belum ada peringkat
  • Profil 2017 PDF
    Profil 2017 PDF
    Dokumen207 halaman
    Profil 2017 PDF
    ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ
    Belum ada peringkat
  • JATUHLANSIA
    JATUHLANSIA
    Dokumen10 halaman
    JATUHLANSIA
    ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ ﹺ                         ﹺ
    Belum ada peringkat