ISI
penelitian Uji Klinik Terapi Plasma Konvalesen pada pasien COVID-19 pada
Sadikin Bandung, RS Dr. Ramelan Surabaya, dan RSUD Sidoarjo Jawa Timur,
siap memulai uji klinis hari ini dan akan segera diikuti oleh 20 rumah sakit
lainnya.
dalam acara ''Kick Off Meeting Uji Klinik Pemberian Plasma Konvalesen
sebagai Terapi Tambahan COVID-19'' yang digelar secara daring pada Selasa
(8/9).
Ditargetkan dalam tiga bulan kedepan penelitian ini akan selesai dan
mendapatkan hasil atau bukti terhadap keamanan dan efektivitas terapi
dilakukan untuk pengobatan pada wabah penyakit flu babi pada tahun 2009,
digunakan untuk kodisi kedaruratan dan dalam penelitian. Manfaat terapi ini
controlled trial) ini adalah bagian penting untuk menjawab kontroversi ini.
terapi itu sendiri. Untuk itu, Balitbangkes mendukung upaya para klinisi
sebagai terapi yang baru diperkenalkan pada pasien COVID-19,'' tutur Slamet
yaitu bagian dari darah yang mengandung antibodi dari orang-orang yang
telah sembuh dari COVID-19. Para penyintas Covid-19 ini bisa menjadi donor
persyaratan.
terapi dan belum diuji coba di seluruh dunia dan belum ada protokolnya,
uji klinis ini juga harus memenuhi syarat diantaranya, berusia minimal 18
prosedur penelitian.
persetujuan atas penjelasan informed consent form. Pada uji klinik sejumlah
200 ml plasma diberikan sebanyak dua kali dengan selang waktu tiga hari.
penelitian serta prinsip-prinsip Cara Uji Klinik yang Baik 'Good Clinical
Practice'.
Penelitian Uji Klinik Pemberian Plasma Konvalesen sebagai Terapi
Tambahan COVID-19 ini dilakukan oleh Pusat Litbang Sumber Daya dan
digunakan untuk kodisi kedaruratan dan dalam penelitian. Manfaat terapi ini
efektifitasnya.
Disusun oleh :
Kelas :
8 UWAIS AL QARNI
2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr..Wb
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penyusun
Penulis
VAKSIN COVID-19 YANG BELUM LULUS UJI COBA MANUSIA
BISA BERAKIBAT FATAL
Liputan6.com,
Selain uji coba vaksin oleh Universitas Oxford, kini terdapat delapan
vaksin potensial lainnya yang sudah mencapai fase 3, yaitu fase yang
melibatkan puluhan ribu orang dan membandingkan cara kerjanya dengan
vaksin terhadap orang yang hanya mendapatkan plasebo. Lebih buruk lagi,
vaksin yang belum teruji mungkin memiliki konsekuensi yang jauh
melampaui pandemi saat ini. Bahkan saat ini, satu jajak pendapat
menunjukkan bahwa hanya 57% orang yang akan menggunakan vaksin virus
corona.