1. PENDAHULUAN
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2)
merupakan virus baru yang menyebabkan Coronavirus Disease 2019 (COVID-
19) pada manusia. Pada bulan Desember COVID-19 pertama kali dilaporkan di
Hubei China, yang kemudian pada tanggal 11 maret 2020 World Health
Organization (WHO) menetapkan COVID-19 sebagai pandemi. Berdasarkan
data WHO jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di dunia sampai dengan 27
september 2021 sebanyak 234 juta jiwa dengan angka kematian 4,7 juta jiwa.
Pada tanggal 2 maret 2020 Indonesia pertama kali mengkonfirmasi 2 kasus
COVID-19, hingga tanggal 27 september 2021 kasus COVID-19 terkonfirmasi
sebanyak 4,21 juta jiwa dengan kematian 141.000 jiwa. Jumlah kasus COVID-
19 di Sulawesi Selatan sebanyak 108.406 jiwa dengan angka kematian 2.201
jiwa.1-4
Coronavirus Disease 2019 sangat infektif dan mudah menyebar.
Penularan COVID-19 terjadi melalui droplet terutama saluran pernafasan dan
saluran pencernaan. Virus memasuki epitel manusia untuk melakukan infeksi,
virus melekat pada sel inang (manusia) dengan berikatan pada suatu molekul
reseptor yang disebut angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2). Struktur
SARS-CoV-2 memiliki 4 protein struktur utama yaitu glikoprotein spike (S),
glikoprotein small envelope (E), glikoprotein membrane (M), dan protein
nucleocapsid (N). Bagian virus yang menempel pada reseptor ACE2 adalah
protein spike (S) virus, tepatnya pada bagian receptor binding domain (RBD)
2. TUJUAN
Tujuan tutorial ini adalah mengetahui kemampuan Neutralizing Antibody
(NAb) pada Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2)
dengan menggunakan metode Plaque Reduction Neutralization Test (PRNT).
b. Persiapan sampel
Sampel yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah sampel
darah atau serum manusia. Pertama, sampel didilusikan mulai dari 1:20
hingga 1:640 dalam Dulbecco Modified Eagle medium (DMEM) yang
mengadung 2% Fetal Bovine Serum (FBS).12,13,14
Kemudian, sampel yang telah didilusikan dicampur dengan
larutan virus yang mengandung 50 PFU SARS-CoV-2 dengan rasio 1:1
dan diinkubasi dalam inkubator CO2 5% selama 1 jam pada suhu
37°C.12,13,14
c. Alat dan bahan
1) Alat:
a) 12-well plate (Gambar 1A)
b) Mikropipet (Gambar 1B)
c) Inkubator CO2 (Gambar 2)
A B
2) Bahan:12,13,14
a) Sel Vero E6; telah terbukti permisif terhadap SARS-CoV-
2, berfungsi sebagai media agar virus dapat replikasi.
b) Isolat SARS-CoV-2
c) Media pemeliharaan sel; Dulbecco modified Eagle
medium (DMEM) yang mengadung 2% Fetal Bovine
Serum (FBS), fungsi DMEM sebagai media kultur virus
dan FBS berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan sel
kultur.
d) Formalin buffer netral 10% , berfungsi untuk
mengendalikan PH lingkungan virus.
e) Kristal violet 0,5%, berfungsi untuk pewarnaan plak.
f) Etanol 20%.
3.2. Analitik
a. Prinsip tes
PRNT merupakan pemeriksaan yang mengukur NAb melalui
netralisasi virus secara in-vitro. PRNT dapat mereduksi plak hingga 50%
atau 90% dibandingkan dengan kontrol negatif. Pemeriksaan dengan
PRNT dilakukan dengan mencampurkan virus hidup dengan sampel serum
yang telah diencerkan dengan rasio 1:1 ke dalam sel pada plate. Plate
didiamkan selama beberapa hari untuk menunggu proses pembentukkan
plak. Pewarna ditambahkan untuk memberikan visualisasi yang lebih baik
dalam masing-masing plate.13,14
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, NAb dapat menetralisir
SARS-CoV-2 dengan mencegah ikatan antara virus dengan reseptor ACE2
sel inang. NAb menargetkan RBD pada protein spike virus sehingga
menghambat ikatan virus dengan reseptor ACE2 sel inang. Semakin
banyak dan efektif NAb yang terbentuk, maka semakin tinggi pula
Penghitungan
jumlah plak
Rekomendasi Biosafety:
Meskipun SARS-CoV-2 untuk sementara diklasifikasikan sebagai patogen
kategori B, biosafety yang berlaku untuk patogen kategori A sangat disarankan
selama menangani patogen ini. Manipulasi SARS-CoV-2 hanya boleh dilakukan
di fasilitas laboratorium dengan standar Biosafety Level 3 (BSL-3) dengan sistem
teknologi yang sesuai seperti adanya tekanan udara negatif demi meningkatkan
keselamatan pekerja laboratorium. Semua individu yang bekerja dengan SARS-
CoV-2 harus telah menjalani pelatihan biosafety yang tepat untuk bekerja di
laboratorium BSL3 dan dinyatakan telah mahir dalam melakukan prosedur
terkait SARS-CoV-2.16
11. Aryati, Pemeriksaan pasca vaksin COVID-19. PDS patKLin. Jakarta. 2 Maret
2021
12. Park J-G, Oladunni FS, Chiem K, Ye C, Pipenbrink M, Moran T, et al. Rapid in
vitro assays for screening neutralizing antibodies and antivirals against SARS-
CoV-2. J Virol Methods. 2021 Jan;287:113995.
13. Lau EH, Tsang OT, Hui DS, Kwan MY, Chan WH, Chiu SS, Ko RL, Chan KH,
Cheng SM, Perera RA, Cowling BJ. Neutralizing antibody titres in SARS-CoV-
2 infections. Nature communications. 2021 Jan 4;12(1):1-7.
14. Muruato AE, Fontes-Garfias CR, Ren P, Garcia-Blanco MA, Menachery VD,
Xie X, Shi PY. A high-throughput neutralizing antibody assay for COVID-19
diagnosis and vaccine evaluation. Nature communications. 2020 Aug 13;11(1):1-
6.