Pada akhir sistolik -> jumlah darah yang masuk pada EDV – SV merupakan jumlah darah
pada akhir sistolik yaitu ESV
EDV= SV+ESV
Pengukuran akhir dari perhitungan ini adalah ejeksi fraksi yaitu perbandingan darah pada
EDV dengan jumlah darah yang dikeluarkan pada satu kali pompa atau dirumuskan menjadi
EF = SV/EDV
Nilai normal berada pada 50-70% dan dapat meningkat hingga 90% pada kondisi stress
namun menurun pada gagal jantung
dapat dilihat tekanan
Respon penurunan tekanan darah melalui saraf autonomic. Pada penurunan tekanan
darah aka dirasakan oleh reseptro sinus sehingga akan diusahakan meningkatkan saraf
simpatis.
respo menguntukan dari natriuretic
peptide adalah
menurunkan efek dari saraf simpatis,
dimana menurunkan penyerapan natrium
sehingga meningkatkan deurses.
Serta menurunkan saraf simpatis dan
kontraksi dari tunika media arteri sehingga
menurunkan tekanan darah
HFrEF : EF <40%
HFmrEF: EF41-49%
HFpEF: EF >50%
Berdasarkan gagal jantung kanan dan kiri
Gagal jantung kanan ditandai dengan edema dan peningkatan JVP sedangkan gagal
jantung kiri ditandai dengan ronkhi paru.
Berdasarkan Onset
Cronic heart failure adalah pasien yang sebelumnya sudah didagnosa memiliki gagal
jantung
Acute heart failure adalah kondisi gejala pasien yang berat atau memberat yang dapat
menyebabkan pasien dating sampai ke ruang emergency rumah sakit.
Berdasarkan NYHA
1: tidak ada gejala
2: gejala pada aktivitas berat
3: gejala pada aktivitas ringan
4: gejala pada saat istirahat
6. Gejala dan tanda khas pada pasien gagal jantung
Mencegah kematian
Mencegah kembalinya ke rumah sakit
Memperbaiki klinis pasien
9.1 Pasien dengan reduce ejeksi fraksi
+ heart exercise rehabilitation dan multidisiplinal management theraphy
Dosis vasopressor
Terapi nonfarmakologis
BB: dipantau, bila naik 2kg perlu deuretik
Restriksi caira :900-1200ml
Seksual : bisa konsumsi sildenafil pada pasien gejala ringan sedang
Aktivitas fisik: pada pasien stabil
golongan Nama obat Dosis indikasi kontraindiasi konsideras
ACE Ramipril 5mg 2 x 2,5 - 5mg Semua gagal jantung Stenosis aorta Naikan dosis tiap 2
Captopril 12,5 3 x 6,25 - 50mg ejeksi <40 Hiperkalemia>5,5 minggu
angiedema Periksa funsi ginjal tiap 6
Kreatinin2,5 (realtif) bulan
BB Bisoprolol 1,25- 1 x 1,25 - 10 Semua pasien HF ejeksi AV block >2 Naikan dosis tiap 2
2,5-5-10 <40 Sinus takikardia minggu
Asma bronchiale Nilai tekanan darah dan
nadi, jangan beri pada
nadi <50
MRA Spironolacton tab 1 x 25mg - 50mg Hiperkalemia>5,5 Naikan dosis tiap 2
25 mg Kreatinin2,5 (realtif) minggu
Periksa funsi ginjal tiap 6
bulan
ARNI Sacubitril/valsartan 2 x 50 – 200mg Semua pasien HF bila angiedema Setelah penggunaan ace
dari perki pertimbagkan beri jeda 36jam
setelah AC
SGLT2 I Dapaglifozin10mg 1x10mg Semua pasien HF
Ivarbradine Ivarbradine 5 dan 2 x 5 – 7,5 mg Pasien HF dengan Irama non sinus dan bradikardia
7,5 EF<35% tidak mempan
dengan bb dosis
maksimal irama sinus
>70x
digoxin Digoxin 0,25 mg 1 x 2,5mg Pasien HF dengan AF
>80x/m
Daftar obat yang digunakan
Dopamine inj 40mg/ml 5-20mcg/kgbb.menit di titrasi
dalam nacl 0,9% syrng pump
Norepinephrine 1mg/ml 0,1-0,5mcg/kgbb/min
Epinephrine 1mg/ml 0,005-0,5mcg/kgbb/min
Dobutamine 12,5mg/ml 2-20mcg/kgbb/min di titrasi