Anda di halaman 1dari 23

PEDOMAN TATALAKSANA HIPERTENSI

PADA PENYAKIT KARDIOVASKULAR


PERKI-2015
DEFINISI DAN KLASIFIKASI
PENENTUAN
RISIKO
KARDIOVASKULAR
DIAGNOSIS
TATALAKSANA HIPERTENSI
Non Farmakologi
Pada pasien yang menderita hipertensi derajat 1, tanpa faktor risiko
kardiovaskular lain, maka strategi pola hidup sehat merupakan tatalaksana
tahap awal, yang harus dijalani setidaknya selama 4 – 6 bulan
• Penurunan berat badan
• Mengganti makanan tidak sehat dengan memperbanyak asupan
sayuran dan buah-buahan
• Mengurangi asupan garam
• Diet rendah garam bermanfaat untuk mengurangi dosis obat
antihipertensi pada pasien hipertensi derajat ≥ 2.
• Dianjurkan untuk asupan garam tidak melebihi 2 gr/ hari
• Olah raga yang dilakukan secara teratur sebanyak 30 – 60 menit/ hari, minimal 3
hari/ minggu, dapat menolong penurunan tekanan darah. Terhadap pasien yang
Olah raga tidak memiliki waktu untuk berolahraga secara khusus, sebaiknya harus tetap
dianjurkan untuk berjalan kaki, mengendarai sepeda atau menaiki tangga dalam
aktifitas rutin mereka di tempat kerjanya.

Mengurangi • Konsumsi alcohol lebih dari 2 gelas per hari pada pria atau 1 gelas per hari pada
wanita, dapat meningkatkan tekanan darah.
konsumsi alcohol

Berhenti • Walaupun hal ini sampai saat ini belum terbukti berefek langsung dapat
menurunkan tekanan darah, tetapi merokok merupakan salah satu faktor risiko
utama penyakit kardiovaskular, dan pasien sebaiknya dianjurkan untuk berhenti
merokok merokok
TERAPI FARMAKOLOGI
Farmakologi (dimulai pada pasien hipertensi derajat 1 yang tidak mengalami penurunan
tekanan darah setelah > 6 bulan menjalani pola hidup sehat dan pada pasien dengan
hipertensi derajat ≥ 2)

Beberapa prinsip dasar terapi farmakologi yang perlu diperhatikan untuk menjaga
kepatuhan dan meminimalisasi efek samping, yaitu :
Berikan obat pada pasien usia Jangan mengkombinasikan
lanjut ( diatas usia 80 tahun ) angiotensin converting enzyme Berikan edukasi yang
Berikan obat generic (non- Lakukan pemantauan efek
Berikan obat dosis tunggal seperti pada usia 55 – 80 inhibitor (ACE-i) dengan menyeluruh kepada pasien
paten) samping obat secara teratur.
tahun, dengan memperhatikan angiotensin II receptor blockers mengenai terapi farmakologi
faktor komorbid (ARBs)
TATALAKSANA HIPERTENSI PADA
PENYAKIT JANTUNG DAN
PEMBULUH DARAH
 Kematian
 Infark Miokard
Tatalaksana  Stroke
Hipertensi MENCEGAH
 Pengurangan
frekuensi dan
durasi iskemia
miokard

Target TDS < 140 mmHg dan atau TDD < 90 mmHg.
1. ANGINA PECTORIS STABIL
 Mengurangi iskemia dan angina
• Cara kerja : Efek intropik dan kronotropik negatif,
Beta blocker menghambat pelepasan renin ginjal yang akan menghambat
terjadinya gagal jantung
(Pilihan pertama)
• BB cardioselective ( beta 1) lebih banyak direkomendasikan
karena tidak memiliki aktifitas simptomatik instrinsik.

 CCB sebagai obat tambahan setelah optimalisasi dosis


betablocker, bila terjadi TD tetap tinggi, Angina persisten ,
Adanya kontraindikasi absolute pemberian dari betablocker
Calsium channel • CCB :
blocker  mengurangi kebutuhan oksigen miokard
 mengurangi resistensi vascular perifer dan TD
 meningkatkan suplai oksigen miokard dan efek
vasodilatasi koroner
 Obat yg direkomendasikan :
• PJK disertai DM dgn atau tanpa gangguan fungsi sistolik
ACE inhibitor ventrikel kiri
• PJK dengan HT
• HT pada pasien usia lanjut > 65 tahun

Angiotensin  Indikasi : Intoleran terhadap ACEi


• Valsartan dan captopril punya efektivitas sama pada pasien
Receptor Blocker pasca infark dengan risiko kejadian kardiovaskular yang tinggi

Diuretik  Golongan tiazid  Kurangi risiko kejadian kardiovaskular

Nitrat Indikasi : angina yg blm terkontrol dengan dosis betablocker dan


CCB yg adekuat
ANGINA PECTRORIS TIDAK
STABIL/INFARK MIOKARD NON
ELEVASI SEGMEN ST (
Tatalaksana hipertensi pada pasien dengan SKA :
IMA-ST)
Perbaikan keseimbangan suplai dengan oksigen miokard setelah inisiasi terapi
antiplatelet dan antikoagulan.
*Penurunan TD terlalu cepat terutama diastolik penurunan perfusi darah ke coroner
dan suplai oksigen memperberat keadaan iskemia

Tatalaksana awal :Tirah baring, monitor EKG dan hemodinamik,


oksigen, nitrogliserin, jika angina berlanjut beri morfin sulfat.
1. HIPERTENSI BERAT DAN
EDEMA PULMONAL AKUT
Pasien HT berat + Edema pulmonal akut dgn peningkatan enzim jantung  SKA
Terapi awal : Furosemide, ACEi dan nitrogliserin ( IV)
*** Jika presentasi utama pasien : Iskemia atau takikardia, maka dianjurkan untuk
pemberian betablocker dan nitrogliserin (IV)
TD harus diturunkan sesegera mungkin, dengan monitor ketat pada kondisi iskemia
dan serebral ( 25% dari MAP pada 1 jam pertama, bertahap 24jam sampe target TDS
yg diinginkan)
IMA DENGAN ELEVASI SEGMEN
ST ( IMA-ST)
GAGAL JANTUNG

Hipertensi merupakan penyebab utama terjadinya gagal jantung.

Penggunaan obat-obatan antihipertensi termasuk pada lansia, dapat mencegah gagal jantung (penggunaan
diuretic, betablocker, ACEi, ARB ; CCB paling sedikit memberikan efek terhadap pencegahan gagal jantung)

Pada disfungsi ventrikel kiri jarang ditemukan ↑ TD. Pemberian betablocker, ACEi, ARB dan MRA lebih
ditujukan untuk memperbaiki stimulasi simpatis dan system RAS yang berlebihan terhadap jantung daripada
penurunan TD

Hipertensi lebih banyak terjadi pada pasien gagal jantung dengan fraksi ejeksi yang masih baik
FIBRILASI ATRIAL

Pasien HT dengan AF harus dinilai kemungkinan terjadinya tromboemboli (scoring


system dalam guideline ECS)  Sebagian pasien perlu antikoagulan kecuali jika
terdapat kontraindikasi

Sebagian besar pasien HT + AF  memiliki laju ventrikel yang cepat  pemberian


betablocker atau CCB nondihidropiridin

Pemberian ARBs dan betablocker  pilihan terapi pencegahan AF pada pasien HT


terutama yang sudah memiliki ggn organ Jantung
HIPERTROFI VENTRIKEL KIRI

Hipertrofi ventrikel kiri terutama tipe konsentrik


 berhubungan dengan ↑ resiko CVD dalam 10
tahun sebesar 20%
PENYAKIT ARTERI PERIFER
Banyak yg berpendapat penggunaan betablocker memperburuk kondisi klaudikasio. Tetapi pada 2 studi
metaanalisis betbloker tidak terbukti berhubungan dengan eksaserbasi klaudikasio pada pasien iskemia
tungkai akut ringan-sedang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai