Anda di halaman 1dari 26

Obat Antihipertensi

DR. Elly Usman, Apt.MSi


• Hipertensi dapat diklasifikasikan berdasarkan tingginya
Tekanan Darah.
• Seseorang didiagnosis Hipertensi bila: TD > 140/90 mmHg
Klasifikasi TD berdasarkan JNC 7 (2003)

Klasifikasi
Tekanan
Darah
Hipertensi KLASIFIKASI
1.Hipertensi Primer /esensial:
etiologi tidak jelas
Multifaktorial
2.Hipertensi Sekunder :
Penyakit ginjal
Tumor
Endokrin
JNC 8 (2014)

• JNC 8 tidak mendefiniskan


hipertensi dan hipertensi
seperti pada JNC 7
• JNC 8 memberikan
rekomendasi target tekanan
darah
INGAT

Hipertensi essensial

SKDI LEVEL 4
Tujuan dan Strategi
Pengobatan Hipertensi

• Tujuan : Menurunkan mortalitas dan


morbilitas kardiovaskular, dengan cara
menurunkan tekanan darah sesuai
dengan target yang direkomendasikan.
• Strategi pengobatan:
• Dimulai dengan perubahan gaya
hidup
• Memperhatikan Compelling
Indications
Obat-obat Antihipertensi
Golongan antihipertensi berdasarkan JNC 8:
• Diuretik
• Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACE-I)
• Angiotensin II Receptor Blocker atau AT1 Receptor Antagonist atau
Blocker (ARB)
• Beta Blocker (BB)
• Calcium Channel Blocker atau Calcium Antagonist (CCB)
• Vasodilator
• Central acting agents
Diuretik

Meningkatkan
ekskresi natrium,
air, dan klorida
Curah jantung Tekanan darah
sehingga
menurun menurun
menurunkan
volume darah dan
cairan ektraseluler.
Jenis Diuretik

Golongan • Bekeja dengan menghambat transport symport


Na-Cl di tubulus ginjal, sehingga ekskresi Na+ dan
Cl- meningkat
Tiazid • Contoh: Hidroklorotiazid (HCT), Indapamide

Diuretik Kuat • Bekerja di ansa henle asenden bagian epitel tebal ,

(Loop dengan cara menghambat kontransport NA+,K+


dan Cl-, sehingga reabsorbsi air terhambat
• Contoh: Furosemid
Diuretics)
Diuretik Hemat • Diuretik yang digunaan untuk mencegah
hipokalemia

Kalium • Contoh: Spironolakton, amiloride


Angiotensin Converting Enzyme
Inhibitor (ACE-I)

• ACE-I menghambat perubahan angiotensin I


menjadi angiotensin II sehingga terjadi
vasodilatasi dan penurunan sekresi adosteron di
korteks adrenal

• ACE-I terbagi atas:


• Yang bekerja secara langsung : Kaptopril, Lisinopril
• Prodrug : Ramipril, Benazapril, Fasinpril,dan Kuinapril
Farmakokinetik ACE-I
• Diabsorbsi dengan baik pada pemberian oral dengan biovailabilitas
70-75%
• Dikonsumsi 1 jam sebelum makan, karena makanan akan mengurangi
absorbs sekitar 30%
• Dimetabolisme di Hepar dan dieliminasi melalui ginjal
Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor
(ACE-I)
• Penggunaan (Compelling Indications) :
• Efektif untuk hipertensi ringan, sedang dan berat
• Hipertensi dengan CHF
• Hipertensi pada Diabetes
• Hipertensi dengan hipretrofi ventrikel kiri
• Efek samping :
• Hipotensi
• Batuk Kering
• Hiperkalemia
• Gagal ginjal akut yang revesibel pada pasien dengan stenosis arteri renalis
Angiotensin II
Receptor Blocker atau
AT1 Receptor
Antagonist atau
Blocker (ARB)
• ARB bekerja seletif pada
reseptor AT1
• Pemberian obat ini akan
menghambat semuaefek
angiotensin II, seperti:
• Menghambat vasokonstriksi
• Menghambat Sekresi aldosterone
• Menghambat rangsangan saraf
simpatis
• Menghambat Efek sentral angiotensin
II
• Menghambat stimulasi jantung
Angiotensin II Receptor Blocker atau AT1
Receptor Antagonist atau Blocker (ARB)
• Contoh obat : Losartan, valsartan, irbesartan, telmisartan, dan
candesartan
• Efek samping :
• Hipotensi dapat terjadi pada pasien dengan kadar renin tinggi seperti
hypovolemia, gagal jantung, hipertensi renovascular dan sirosis hepatis
• Hiperkalemia
• Fetotoksik
• Kontra indikasi :
• Kehamilan Trimester 2 dan 3
• Tidak dianjurkan untuk ibu menyusui
• Pasien dengan stenosis arteri renalis
Beta Blocker
(BB)
• BB bekerja dengan
menghambat reseptor
Beta 1, dimana
menyebabkan
• Penurunan frekuensi
denyut jantung
• Mempengaruhi saraf
simpatis, perubahan
sensitivitas
baroreseptor,dilatasi arteri
• Habatan sekresi renin di
sel-sel jukstaglomerulus
sehingga produksi
angiotensin II menurun.
Beta Blocker (BB)

• Obat ini bukan merupakan first line antihipertensi


• Diberikan terutama pada pasien dengan penyakit jantung ( Infarct
myocard, CHF, aritmia supraventrikel)
• Contoh Obat :
• Metoprolol Succinate
• Tartrate
• Nabivolol
• Propranolol
• Bisoprolol
• labetalol
Beta Bloker (BB) cont..
• Efek samping:
• Bradikardi
• Bronkospasme pada pasien dengan riwayat asma dan PPOK
• Efek sentral berupa depresi, mimpi buruk, halusinasi (Propranolol)
• Gangguan fungsi seksual
• Menutupi gejala hipoglikemia, sehingga sebagiknya pemakainan BB pada
pasien DM dihindari.
Calcium Channel Blocker atau Calcium Antagonist (CCB)

• CCB menghambat influks


kalsium pada otot polos
pembuluh darahdan miokard.
• Sehingga menimbulkan relaksasi
arteriol
Klasifikasi
CCB
Golongan Dihidropiridin (DHP)
• Bersifat vaskuloselektif sehingga efek langsung pada nodus AV dan SA
minimal, menurunkan resistensi perifer tanpa penurunan fungsi
jantung dan relative aman dalam kombinasi dengan Beta bloker
• Bioavailabilitas oral relative rendah
• Kadar puncak tercapai dengan cepat
• Waktu paruh umumnya pendek/sedang
• Umumnya harus diberikan 2 atau 3 kali/ hari
• Amlodipin memiliki waktu paruh yang panjang, sehingga hanya 1 kali/hari
VASODILATOR
• Hidralazin bekerja langsung
dengan merelaksasi otot polos
arteriol, sedangkan otot polos
vena hamper tidak dipengaruhi.
• Obat ini digunakan sebagai obat
ke dua atau ke tiga setelah
diuretic dan Beta bloker
• Efek samping ?!
Obat Inisila untuk Hipertensi menurut JNC 8
• ACE inhibitor
• Angiotensin receptor blocker (ARB)
• Thiazide diuretic
• Calcium Channel Blocker (CCB)
Strategi pemberian
terapi menurut JNC 8

Bila tidak mencapai target :


Mengoptimalkan dosis atau
menambah obat hingga
tekanan darah sesuai
target.  
 
Pilihan
kombinasi
Obat Anti
Hipertensi
Garis Hijau : Kombinasi
yang dianjurkan
Garis Hijau putus-putus:
Kombinasi yang dianjurkan
dengan beberapa kimitasi
Garis Hitam putus putus:
Possible, tapi kurang teruji
Garis Merah:
Tidak direkomendasikan
Startegi pemilihan antihipertensi pada
penyakit tertentu- JNC 8
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai