Anda di halaman 1dari 57

FARMAKOLOGI OBAT

KARDIOVASKULER

Ari Susiana W, M.Sc.,Apt


OBAT KARDIOVASKULER
• Obat inotropik positif
• Obat Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI)
• Obat alfa1-blocker
• Obat beta blocker
• Obat Diuretik
• Obat Calcium Canel Blocker (CCB)
• Obat Angiotensin Resptor Blocker (ARB)
• Obat sistem koagulasi darah
• Obat hipolipidemik
• Obat untuk syok dan hipotensi
• Obat Gol. Nitrat
Jenis Penyakit Kardiovaskular
1. Hipertensi
2. Gagal jantung kongestif
3. Infark jantung
4. Angina pektoris
5. Aritmia
6. Shock jantung
7. Arterosklerosis
1. HIPERTENSI
• Hipertensi akelainan yang sering dijumpai
• Macam :
Hipertensi primer (90%) a penyebab tidak diketahui
Hipertensi sekunder (5%-10%) a akibat penyakit lain
• Insidens : USA a sekitar 15% (60 juta orang)
• Sering tanpa gejala
• Hipertensi kronis a gagal jantung kongestif, infark miokardial,
kerusakan ginjal, CVA
Klasifikasi Tekanan Darah
Berdasarkan JNC VII

Klasifikasi TD Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

Normal < 120 dan < 80


Prehipertensi 120 – 139 atau 80 - 89
Hipertensi stage 1 140 – 159 atau 90 – 99
Hipertensi stage 2 > 160 atau > 100
Respons Terhadap Penurunan Tekanan Darah
A. DIURETIKA
• Obat lini pertama
• Terbanyak a diuretika thiazide
• Cara kerja : meningkatkan ekskresi garam dan air,
menghambat retensi garam dan air yang sering
dijumpai pada penggunaan antihipertensi lain
• Terapi jangka panjang a volume plasma normal,
menurunkan tahanan perifer
• Aktif per oral
• ES : hipokalemia, hiperurisemia, hiperglikemia,
hipomagnesemia
A. DIURETIKA
DIURETIC
Terdapat 3 jenis diuretic, yaitu :
1. Tiazid : Hidroklorotiazid, bendroflumethiazide, Indapamid
2. Diuretik kuat/loop diuretik : Furosemid, Bumetanide, Ethacrynic acid
3. Diuretik hemat kalium: Spironolakton, triamterene, Amiloride
hydrochloride

Meningkatkan ekskresi natrium, klorida dan air, sehingga volume plasma


dan cairan ekstrasel akan turun
DIURETIKA
B. b-blocker
Cara kerja :
• Menurunkan cardiac output
• Menghambat sistem saraf simpatis
• Menghambat pelepasan renin dari ginjal
Prototip : propanolol (b1 dan b2 receptor blocker)
b1 selektif blocker a metoprolol, atenolol a utk px HT dengan asma

Dibagi 3 yaitu :
1. Cardioselektivity, afinitasnya thd beta 1reseptor lebih besar dari beta 2 reseptor
bisoprolol, metoprolol,atenolol, acebutolol
2. ISA (Intrinsic sympatomimetik activity)atau partial beta reseptor agonis
 pindolol, penbutolol, carteolol,acebutolol
3. Membran stabilizing effect : propanolol, pindolol, labetolol, acebutolol
• Aktif per oral, mengalami metabolisme lintas pertama
• Utk hipertensi dengan penyakit penyerta (supraventrikuler
takiaritmia, riwayat infark miokard, angina pektoris, gagal jantung
kongestif, dan migrain)
• ES : bradikardi, hipotensi, letargi, insomnia, halusinasi, meningkatkan
TG dan menurunkan HDL, disfungsi seksual
• Penghentian mendadak a rebound HT a akibat up-regulasi reseptor
b
• Penghentian pemakaian BB tdk boleh secara tiba-tiba krn dapat
menyebabkan angina, infark jantung, dan takikardi
C. ACE Inhibitor
• ES : batuk kering (akibat peningkatan bradikinin), rash, demam,
altered taste, hipotensi (pada keadaan hipovolemia), hiperkalemia
• Fetotoksik a tidak boleh diberikan pada wanita hamil, krn dpt
menimbulkan gagal ginjal dan kematian pada janin
• Contoh obat gol ACE-Inhibitor adalah Captopril, Enalaoril maleat,
lisinopril, ramipril
D. ANGIOTENSIN RECEPTOR BLOCKER
• Prototip : losartan
• Efek farmakologis mirip ACE inhibitor  menghambat langsung
reseptor angiotensin, shg melawan kerja Angiotensin II 
menyebabkan vasodilatasi dan menurunkan sekresi aldosteron Tdk
spt pada ACE-I, obat ini tdk menghambat degradasi bradikinin, shf
ESO batuk tdk terjadi
• Menurunkan nefrotoksisitas pada penderita DM
• Fetotoksik dan teratogenik pada bumil
E. CALCIUM CHANNEL BLOCKER

• Menyebabkan relaksasi otot jantung dan otot polos pembuluh darah


dg cara menghambat kanal Ca2+
• Kalsium masuk sel melalui kanal yg sensitif terhadap voltase
• CCB a memblok masuknya kalsium melalui kanal tipe L yg tdpt pd
otot polos jantung dan pembuluh darah koroner dan perifer a
menyebabkan relaksasi a pembuluh darah melebar
• Mempunyai efek natriuretik intrinsik a tidak perlu penambahan
diuretik
• Utk terapi penderita HT dengan penyakit penyerta asma, diabetes,
angina, dan/atau penyakit vaskuler perifer
• T1/2 pendek (3-8 jam) a pemberian 3x sehari
• ES : konstipasi (10%), pusing, sakit kepala, rasa lelah akibat
menurunnya TD
CCB

Nondihydropyridines Dihydropyridines

Diphenyalkylamines Benzothiazepines
Nifedipine
Amlodipine
Felodipine
Verapamil Diltiazem Isradipine
Nicardipine
Nisolpidine
VERAPAMIL
• CCB yang tidak selektif
• Berefek pada otot polos jantung dan pembuluh darah
• Efek inotropik negatif a tidak boleh diberikan pada
penderita gagal jantung kongestif
• Digunakan utk terapi angina, supraventrikuler
takiaritmia, dan migrain

DILTIAZEM
• Juga berefek pada otot polos jantung dan pembuluh
darah
• Efek inotropik negatif dan efek sampingnya lebih
sedikit dibandingkan verapamil
DIHYDROPYRIDINES

• Generasi I : Nifedipine
• Lainnya : Generasi II a interaksi dengan obat kardiovaskuler lain
sedikit
• Efek pada CCB pada otot polos pembuluh darah > jantung
• Efektif untuk terapi hipertensi
• Nimodipine a termasuk dihydropyridine a digunakan utk terapi
stroke
F. a-blocker
• Contoh : Prazosin, doxazosin, terazosin
• Blok kompetitif terhadap adrenoseptor α1  relaksasi otot polos
arteri dan vena  tahanan vaskuler perifer menurun  TD menurun
• Perubahan minimal pada cardiac output, aliran darah ginjal, GFR a
takikardi – (jangka panjang)
• ES : retensi garam dan air, postural hipotensi, refleks takikardi,
syncope (dosis I)
G. OBAT ADRENERGIK SENTRAL (a2 agonis)
Contoh : CLONIDINE
• a2 agonis a menurunkan outflow adrenergik sentral
• Utk terapi HT ringan s/d sedang yang tidak responsif thd diuretik
saja
• Tidak menurunkan aliran darah ginjal dan GFR a utk HT dg
komplikasi peny. ginjal
• Absorpsi baik stlh pemberian p. o
• Ekskresi lewat ginjal
• ES : retensi garam dan air, sedasi, mukosa nasal mengering,
depresi
• Penghentian mendadak a rebound HT
a-METHYLDOPA
• Prodrug a methylnorepinephrine
• Setelah melewati sawar otak, metildopa mengalami dekarboksilasi
membentuk alpha-methylnorepinephrine. Metabolit ini akan
menstimulasi penghambatan reseptor alpha1-adrenergic 
mengurangi resistensi perifer dan menurunkan tekanan darah.
• a2 agonis a menghambat outflow adrenergik sentral a tahanan
perifer menurun a TD turun
• Cardiac output dan aliran darah ke organ penting tidak terpengaruh
• ES yang paling umum : sedasi dan drowsiness
H. VASODILATOR
• Merupakan relaksan otot polos vaskuler yang bekerja langsung pada
pembuluh darah a menurunkan tahanan perifer a tekanan darah
turun
• Respons kompensasi : peningkatan kontraktilitas dan denyut jantung
serta konsumsi oksigen jantung, juga timbul retensi garam dan air
• Respons kompensasi tersebut dapat diblok dengan pemberian
diuretika dan b-blocker
Contoh 1: HYDRALAZINE

• Vasodilator direct
• Hampir selalu digunakan bersama dengan b-blocker (mis,
propranolol, utk mengontrol refleks takikardi) dan diuretik (utk
mengurangi retensi garam)
• Hydralazine monoterapi  untuk mengontrol hipertensi pada
kehamilan
• ES : sakit kepala, mual, berkeringat, aritmia, presipitasi angina, lupus-
like syndrome (dosis tinggi, reversibel)
Contoh 2 : MINOXIDIL

• Menyebabkan dilatasi arteriol tetapi tidak mendilatasi vena


• P.o, utk hipertensi maligna yang tidak teratasi dengan obat lain
• ES : refleks takikardi, retensi garam dan air berat, hipertrikosis
(pertumbuhan rambut tubuh)
• Sekarang banyak digunakan secara topikal utk terapi kebotakan
Algoritme terapi hipertensi dapat dijelaskan sbb :

33
Pilihan Obat Antihipertensi untuk Pasien
dengan Compelling Indication

Compelling Obat yang direkomendasikan


Indication Diuretik BB ACEI ARB CCB Antagonis
aldosterone
Gagal jantung √ √ √ √ √
Postmyocardial infarction √ √ √
Risiko tinggi penyakit √ √ √ √
koroner
Diabetes √ √ √ √ √
Gagal ginjal kronis √ √
Pencegahan serangan √ √
stroke ulangan

34
HYPERTENSIVE EMERGENCY

• Jarang, namun mengancam jiwa


• TD diastole >150 mmHg (dengan sistole >210 mmHg) pada individu
sehat, atau
• TD diastole >130 mmHg pd individu dg komplikasi seperti
ensefalopati, perdarahan serebral, gagal jantung, atau stenosis aorta
• Tujuan terapi : menurunkan tekanan darah secara cepat
a. Sodium Nitroprusside
• Pemberian i.v a vasodilatasi arteri dan vena a refleks takikardi
• Cepat dimetabolisme (T1/2 bbrp menit) a infus kontinuos

b. Labetalol
• Merupakan blocker reseptor a sekaligus b
• Pemberian : bolus i.v atau per infus
• Tidak menyebabkan refleks takikardi
c. Fenoldopam
• Antagonis reseptor dopamin-1 perifer
• Pemberian : infus i. v.
• Menurunkan tekanan darah tetapi tetap mempertahankan
perfusi renal
• Kontraindikasi pada penderita glaukoma

d. Nicardipine
• Merupakan bloker kanal kalsium
• Pemberian : infus i. v.
Terapi nonfarmakologi
Perubahan gaya hidup penanganan hipertensi (Chobanian dkk., 2003)
Perubahan gaya Penurunan tekanan darah
Rekomendasi
hidup sistolik (mmHg )
Penurunan berat Mempertahankan berat badan normal (BMI 18,45 – 24,9 kg/m2 5-20 mmHg/tiap penurunan
badan berat badan sebanyak 10kg

Perencanaan pola Komsumsi diet kaya buah – buahan, sayuran, produk rendah lemak 8 – 14 mmHg
makan (DASH) dengan mengurangi kandungan lemak saturasi dan lemak total

Pembatasan Mengurangi intake natrium sampai tidak lebih dari 100 mmol tiap hari ( 2 2 – 8 mmHg
natrium – 4 g natrium atau 6 g NaCl )

Aktivitas fisik aktivitas aerobik secara teratur seperti jalan cepat (paling tidak 30 menit 4 – 9 mmHg
setiap hari)
Pembatasan Batasi konsumsi alkohol tidak lebih dari 2 gelas tiap hari pada laki – laki 2 – 4 mmHg
konsumsi alkohol dan tidak lebih dari 1 gelas pada wanita dan orang yang kurus
Interaksi obat
ANGINA
• Nyeri dada mendadak yang parah,
seperti ditekan, yang menyebar ke
leher, rahang bawah, bahu, dan
lengan kiri

• Disebabkan ketidakseimbangan
antara aliran darah koroner dengan
kebutuhan O2 miokard a iskemia
TIPE ANGINA
1. ANGINA STABIL/ ANGINA
ATEROSKLEROTIK
2. ANGINA UNSTABLE
3. ANGINA VARIANT/ ANGINA
PRINTZMETAL/ ANGINA
VASOSPASTIK
A. ANGINA STABIL
• Bentuk yang paling umum
dijumpai
• Penyebab : sumbatan plaque
ateromatous pada pembuluh
darah koroner
• Nyeri timbul saat tjd
peningkatan kerja jantung
(mis, saat aktivitas, stress) a
iskemia akibat obstruksi
aliran
• Nyeri hilang dgn istirahat
atau pemberian nitrogliserin
b. ANGINA UNSTABLE

• Disebut juga sindroma koroner


akut
• Gejala : peningkatan frekuensi
dan keparahan nyeri dada
• Tidak dicetuskan oleh
peningkatan aktivitas
• Tidak hilang dengan istirahat
ataupun pemberian nitrogliserin
c. ANGINA PRINZMETAL/VARIANT
• Terjadi karena spasme arteri koronaria yg reversibel
• Spasme terjadi sewaktu-waktu, bahkan saat istirahat
a tidak berhubungan dengan peningkatan aktivitas,
denyut jantung, ataupun tekanan darah
• Respons baik dengan pemberian vasodilator
• Dapat menjadi unstable angina
TERAPI ANGINA

FARMAKOLOGIS NON-FARMAKOLOGIS

Nitrat Ca2+ Channel CABG PTCA


B-blocker
Organik blocker (coronary (percutaneous
arteri transluminal
bypass coronary
graft) angioplasty)
ISDN Acebutolol Amlodipine
ISMN Atenolol Diltiazem
Nitrogliserin Metoprolol Felodipine
Propranolol Nicardipine
Nifedipine
Nitredipine
Verapamil
I. NITRAT ORGANIK

• ISDN dan ISMN a sediaan oral


• Nitrogliserin a sediaan oral, sublingual, transdermal
• Amyl nitrit a zat volatil a sediaan inhalasi
• Mekanisme kerja : menurunkan vasokronstriksi koroner dan spasme
• Nitrogliserin sublingual a obat pilihan utk serangan angina krn
aktivitas / stress
Pemberian
Nitrat

Nitrit Defosforilasi
Miosin Relaksasi otot
Light chain polos vaskuler

Nitric
oxide c-GMP
Farmakokinetik nitrat
Jenis nitrat Mula Kerja Lama Kerja
Nitrogliserin Tablet sublingual 2 menit 25 menit
Tablet oral, lepas
35 menit 4 – 8 jam
lambat
Transdermal 30 menit 8 – 14 jam
Isosorbid Sublingual 5 menit 1 hari
dinitrat
Tablet oral, lepas
30 menit 8 jam
lambat
Isosorbid Tablet oral, lepas
30 menit 12 jam
mononitrat lambat
• ES : sakit kepala
• Pada dosis tinggi dapat menyebabkan postural hipotensi, facial
flushing, takikardi
• Sildenafil a potensiasi kerja nitrat a pemberian kedua obat ini harus
diselang 6 jam
• Toleransi thd nitrat cepat timbul a diatasi dgn pemberian berseling
(nitrate free interval) 10-12 jam a biasanya saat malam hari
• Variant angina a memburuk pada dini hari krn catecholamine surge
a interval pemberian nitrat pada sore hari
II. BETA BLOCKER
• Menurunkan denyut jantung dan kekuatan kontraksi a
kebutuhan oksigen miokardium
• Propranolol a tidak kardioselektif
• Metoprolol, acebutolol, atenolol a kardioseletif
• Pada dosis tinggi a semua b-blocker dapat menghambat
reseptor b1 dan b2
• Dapat diberikan bersama nitrat untuk meningkatkan durasi
latihan dan toleransi
• KI : asma, diabetes, bradikardi berat, penyakit vaskular perifer,
penyakit paru obstruktif kronis
• Penghentian obat a tappering off a menghindari rebound
angina/hipertensi
III. CALCIUM CHANNEL BLOCKER
a. NIFEDIPINE
• Derivat dihydropiridine
• Terutama bekerja sebagai vasodilator arterial a terapi variant
angina krn vasospasme spontan
• Amlodipine a tidak mempengaruhi denyut jantung dan cardiac
output
• Pemberian p.o, dpt berupa tablet lepas lambat
• Mengalami metabolisme di hepar, ekskresi lewat urine dan
feses
• ES : flushing, sakit kepala, hipotensi, edema perifer, konstipasi,
refleks takikardi
• Dihidropiridine short acting hrs dihindari pada penyakit
jantung koroner
b. VERAPAMIL

• Memperlambat konduksi jantung secara langsung a efek


inotropik negatif
• Dimetabolisme di hepar
• KI pada pasien dengan fungsi jantung yang menurun atau ada
abnormalitas konduksi atrioventrikuler
• Pada penderita yg juga mendapat digoxin a dapat
meningkatkan kadar digoxin

c. DILTIAZEM
• Meperlambat konduksi AV a memperlambat denyut jantung
• Mengatasi spasme arteri koroner a terapi variant angina
• Dimetabolisme di hepar, ES sedikit
Danke
Gracias
Thank you
Matur nuwun

Terima kasih
…Syukron …

Anda mungkin juga menyukai