KARDIOVASKULER
Dibagi 3 yaitu :
1. Cardioselektivity, afinitasnya thd beta 1reseptor lebih besar dari beta 2 reseptor
bisoprolol, metoprolol,atenolol, acebutolol
2. ISA (Intrinsic sympatomimetik activity)atau partial beta reseptor agonis
pindolol, penbutolol, carteolol,acebutolol
3. Membran stabilizing effect : propanolol, pindolol, labetolol, acebutolol
• Aktif per oral, mengalami metabolisme lintas pertama
• Utk hipertensi dengan penyakit penyerta (supraventrikuler
takiaritmia, riwayat infark miokard, angina pektoris, gagal jantung
kongestif, dan migrain)
• ES : bradikardi, hipotensi, letargi, insomnia, halusinasi, meningkatkan
TG dan menurunkan HDL, disfungsi seksual
• Penghentian mendadak a rebound HT a akibat up-regulasi reseptor
b
• Penghentian pemakaian BB tdk boleh secara tiba-tiba krn dapat
menyebabkan angina, infark jantung, dan takikardi
C. ACE Inhibitor
• ES : batuk kering (akibat peningkatan bradikinin), rash, demam,
altered taste, hipotensi (pada keadaan hipovolemia), hiperkalemia
• Fetotoksik a tidak boleh diberikan pada wanita hamil, krn dpt
menimbulkan gagal ginjal dan kematian pada janin
• Contoh obat gol ACE-Inhibitor adalah Captopril, Enalaoril maleat,
lisinopril, ramipril
D. ANGIOTENSIN RECEPTOR BLOCKER
• Prototip : losartan
• Efek farmakologis mirip ACE inhibitor menghambat langsung
reseptor angiotensin, shg melawan kerja Angiotensin II
menyebabkan vasodilatasi dan menurunkan sekresi aldosteron Tdk
spt pada ACE-I, obat ini tdk menghambat degradasi bradikinin, shf
ESO batuk tdk terjadi
• Menurunkan nefrotoksisitas pada penderita DM
• Fetotoksik dan teratogenik pada bumil
E. CALCIUM CHANNEL BLOCKER
Nondihydropyridines Dihydropyridines
Diphenyalkylamines Benzothiazepines
Nifedipine
Amlodipine
Felodipine
Verapamil Diltiazem Isradipine
Nicardipine
Nisolpidine
VERAPAMIL
• CCB yang tidak selektif
• Berefek pada otot polos jantung dan pembuluh darah
• Efek inotropik negatif a tidak boleh diberikan pada
penderita gagal jantung kongestif
• Digunakan utk terapi angina, supraventrikuler
takiaritmia, dan migrain
DILTIAZEM
• Juga berefek pada otot polos jantung dan pembuluh
darah
• Efek inotropik negatif dan efek sampingnya lebih
sedikit dibandingkan verapamil
DIHYDROPYRIDINES
• Generasi I : Nifedipine
• Lainnya : Generasi II a interaksi dengan obat kardiovaskuler lain
sedikit
• Efek pada CCB pada otot polos pembuluh darah > jantung
• Efektif untuk terapi hipertensi
• Nimodipine a termasuk dihydropyridine a digunakan utk terapi
stroke
F. a-blocker
• Contoh : Prazosin, doxazosin, terazosin
• Blok kompetitif terhadap adrenoseptor α1 relaksasi otot polos
arteri dan vena tahanan vaskuler perifer menurun TD menurun
• Perubahan minimal pada cardiac output, aliran darah ginjal, GFR a
takikardi – (jangka panjang)
• ES : retensi garam dan air, postural hipotensi, refleks takikardi,
syncope (dosis I)
G. OBAT ADRENERGIK SENTRAL (a2 agonis)
Contoh : CLONIDINE
• a2 agonis a menurunkan outflow adrenergik sentral
• Utk terapi HT ringan s/d sedang yang tidak responsif thd diuretik
saja
• Tidak menurunkan aliran darah ginjal dan GFR a utk HT dg
komplikasi peny. ginjal
• Absorpsi baik stlh pemberian p. o
• Ekskresi lewat ginjal
• ES : retensi garam dan air, sedasi, mukosa nasal mengering,
depresi
• Penghentian mendadak a rebound HT
a-METHYLDOPA
• Prodrug a methylnorepinephrine
• Setelah melewati sawar otak, metildopa mengalami dekarboksilasi
membentuk alpha-methylnorepinephrine. Metabolit ini akan
menstimulasi penghambatan reseptor alpha1-adrenergic
mengurangi resistensi perifer dan menurunkan tekanan darah.
• a2 agonis a menghambat outflow adrenergik sentral a tahanan
perifer menurun a TD turun
• Cardiac output dan aliran darah ke organ penting tidak terpengaruh
• ES yang paling umum : sedasi dan drowsiness
H. VASODILATOR
• Merupakan relaksan otot polos vaskuler yang bekerja langsung pada
pembuluh darah a menurunkan tahanan perifer a tekanan darah
turun
• Respons kompensasi : peningkatan kontraktilitas dan denyut jantung
serta konsumsi oksigen jantung, juga timbul retensi garam dan air
• Respons kompensasi tersebut dapat diblok dengan pemberian
diuretika dan b-blocker
Contoh 1: HYDRALAZINE
• Vasodilator direct
• Hampir selalu digunakan bersama dengan b-blocker (mis,
propranolol, utk mengontrol refleks takikardi) dan diuretik (utk
mengurangi retensi garam)
• Hydralazine monoterapi untuk mengontrol hipertensi pada
kehamilan
• ES : sakit kepala, mual, berkeringat, aritmia, presipitasi angina, lupus-
like syndrome (dosis tinggi, reversibel)
Contoh 2 : MINOXIDIL
33
Pilihan Obat Antihipertensi untuk Pasien
dengan Compelling Indication
34
HYPERTENSIVE EMERGENCY
b. Labetalol
• Merupakan blocker reseptor a sekaligus b
• Pemberian : bolus i.v atau per infus
• Tidak menyebabkan refleks takikardi
c. Fenoldopam
• Antagonis reseptor dopamin-1 perifer
• Pemberian : infus i. v.
• Menurunkan tekanan darah tetapi tetap mempertahankan
perfusi renal
• Kontraindikasi pada penderita glaukoma
d. Nicardipine
• Merupakan bloker kanal kalsium
• Pemberian : infus i. v.
Terapi nonfarmakologi
Perubahan gaya hidup penanganan hipertensi (Chobanian dkk., 2003)
Perubahan gaya Penurunan tekanan darah
Rekomendasi
hidup sistolik (mmHg )
Penurunan berat Mempertahankan berat badan normal (BMI 18,45 – 24,9 kg/m2 5-20 mmHg/tiap penurunan
badan berat badan sebanyak 10kg
Perencanaan pola Komsumsi diet kaya buah – buahan, sayuran, produk rendah lemak 8 – 14 mmHg
makan (DASH) dengan mengurangi kandungan lemak saturasi dan lemak total
Pembatasan Mengurangi intake natrium sampai tidak lebih dari 100 mmol tiap hari ( 2 2 – 8 mmHg
natrium – 4 g natrium atau 6 g NaCl )
Aktivitas fisik aktivitas aerobik secara teratur seperti jalan cepat (paling tidak 30 menit 4 – 9 mmHg
setiap hari)
Pembatasan Batasi konsumsi alkohol tidak lebih dari 2 gelas tiap hari pada laki – laki 2 – 4 mmHg
konsumsi alkohol dan tidak lebih dari 1 gelas pada wanita dan orang yang kurus
Interaksi obat
ANGINA
• Nyeri dada mendadak yang parah,
seperti ditekan, yang menyebar ke
leher, rahang bawah, bahu, dan
lengan kiri
• Disebabkan ketidakseimbangan
antara aliran darah koroner dengan
kebutuhan O2 miokard a iskemia
TIPE ANGINA
1. ANGINA STABIL/ ANGINA
ATEROSKLEROTIK
2. ANGINA UNSTABLE
3. ANGINA VARIANT/ ANGINA
PRINTZMETAL/ ANGINA
VASOSPASTIK
A. ANGINA STABIL
• Bentuk yang paling umum
dijumpai
• Penyebab : sumbatan plaque
ateromatous pada pembuluh
darah koroner
• Nyeri timbul saat tjd
peningkatan kerja jantung
(mis, saat aktivitas, stress) a
iskemia akibat obstruksi
aliran
• Nyeri hilang dgn istirahat
atau pemberian nitrogliserin
b. ANGINA UNSTABLE
FARMAKOLOGIS NON-FARMAKOLOGIS
Nitrit Defosforilasi
Miosin Relaksasi otot
Light chain polos vaskuler
Nitric
oxide c-GMP
Farmakokinetik nitrat
Jenis nitrat Mula Kerja Lama Kerja
Nitrogliserin Tablet sublingual 2 menit 25 menit
Tablet oral, lepas
35 menit 4 – 8 jam
lambat
Transdermal 30 menit 8 – 14 jam
Isosorbid Sublingual 5 menit 1 hari
dinitrat
Tablet oral, lepas
30 menit 8 jam
lambat
Isosorbid Tablet oral, lepas
30 menit 12 jam
mononitrat lambat
• ES : sakit kepala
• Pada dosis tinggi dapat menyebabkan postural hipotensi, facial
flushing, takikardi
• Sildenafil a potensiasi kerja nitrat a pemberian kedua obat ini harus
diselang 6 jam
• Toleransi thd nitrat cepat timbul a diatasi dgn pemberian berseling
(nitrate free interval) 10-12 jam a biasanya saat malam hari
• Variant angina a memburuk pada dini hari krn catecholamine surge
a interval pemberian nitrat pada sore hari
II. BETA BLOCKER
• Menurunkan denyut jantung dan kekuatan kontraksi a
kebutuhan oksigen miokardium
• Propranolol a tidak kardioselektif
• Metoprolol, acebutolol, atenolol a kardioseletif
• Pada dosis tinggi a semua b-blocker dapat menghambat
reseptor b1 dan b2
• Dapat diberikan bersama nitrat untuk meningkatkan durasi
latihan dan toleransi
• KI : asma, diabetes, bradikardi berat, penyakit vaskular perifer,
penyakit paru obstruktif kronis
• Penghentian obat a tappering off a menghindari rebound
angina/hipertensi
III. CALCIUM CHANNEL BLOCKER
a. NIFEDIPINE
• Derivat dihydropiridine
• Terutama bekerja sebagai vasodilator arterial a terapi variant
angina krn vasospasme spontan
• Amlodipine a tidak mempengaruhi denyut jantung dan cardiac
output
• Pemberian p.o, dpt berupa tablet lepas lambat
• Mengalami metabolisme di hepar, ekskresi lewat urine dan
feses
• ES : flushing, sakit kepala, hipotensi, edema perifer, konstipasi,
refleks takikardi
• Dihidropiridine short acting hrs dihindari pada penyakit
jantung koroner
b. VERAPAMIL
c. DILTIAZEM
• Meperlambat konduksi AV a memperlambat denyut jantung
• Mengatasi spasme arteri koroner a terapi variant angina
• Dimetabolisme di hepar, ES sedikit
Danke
Gracias
Thank you
Matur nuwun
Terima kasih
…Syukron …