CARDIOVASCULAR

PHARMACOLOGY
ELLY NURUS SAKINAH
DRUGS USED IN HYPERTENSION
LEARNING OBJECTIVES

1. Mampu menyebutkan 4 kelompok obat antihipertensi, mampu

memberikan contoh masing2 obatnya
2. Menjelaskan respon kompensasi dari obat antihipertensi
3. Menjelaskan MOA dari golongan simpatoplegik
4. Menjelaskan MOA dari 4 golongan obat vasodilator serta
menjelaskan efeknya
5. Menjelaskan perbedaan 2 tipe antagonis angiotensin
6. Menjelaskan efek samping dari obat antihipertensi
KLASIFIKASI OBAT ANTIHIPERTENSI

Strategi pengobatan hipertensi :

1. Menurunkan volume darah
2. Menghambat Efek simpatis
3. Menurunkan tonus otot polos
vascular
4. Menghambat efek
angiotensin
 Hemodynamic Effect Of Long Term
Administration Of Antihypertension Agents
Obat Heart CO Periphera Plasma Plasma Compensatory
Rate l volume renin response
resistanc activity
e
Diuretik Minimal
(unchange
d)
Sympathol
ytic agent
Centrally - - - - Salt and water
Acting retention
blocker - - - Salt & water
retention, takikardi
blocker - - Minimal
CCB or or Minor Salt & water
retention,
ACE Minimal
inhibitor
DIURETIK

Contoh obat : Thiazide dan loop diuretic (furosemide)

MOA : thiazide di TC distal, me ekskresi Na blood
volume, rigiditas tonus otot polos vascular vasodilatasi
Menurunkan TD dengan cara menurunkan volume darah
Thiazide First line antihypertensive for most patient, tidak boleh
pada px hipertensi dengan gagal ginjal, diabetes, hiperlipidemia
Pada kondisi tersebut bisa dipilih furosemide
Efek samping : disfungsi ereksi, gout, hypercalcemia,
hypokalemia (takikardi ventricular), toleransi glukosa.
 SYMPATHOLYTIC AGENTS
1. Baroreceptor sensitizing agents no clinically
available drug act this site

2.CNS active agents : 2 agonis

sympathetic flow in CNS
Methyldopa, clonidine
centrally acting, hypertension in
pregnancy,
E/S anemia hemolitik
3. Ganglion blocking drugs
Hexamethonium dan trimetaphan
nicotinic blocker, E/S severe tdk digunakan
4. Postganglionic blocker
reserpine, guanethidine, guanadrel
MAO inhibitor
 ETA BLOCKER

Mekanisme kerja: mencegah akumulasi cAMP PKA

masuknya Ca ke dalam sel miokard HR
kontraksi miokard
Di ginjal : antagonis reseptor di ginjal release renin
Resistensi perifer
Selective 1 dipilih untuk px hipertensi dg riwayat asma
misal : atenolol, metoprolol

Propranolol tidak selective

Nebivolol newer 1 blocker memiliki efek NO efek
vasodilatasi (untuk kasus angina)
Labetalol dan carvedilol both dan blocker efek di
vascular juga kasus krisis hipertensi
E/S : hipotensi, BBB, bradikardi, sexual dysfunction, malaise,
mask symptom hipoglikemia (tremor, palpitasi), kadar
kolesterol, risiko diabetes
ALFA BLOCKER

Selektif menghambat reseptor Alfa 1 di

pembuluh darah
Menurunkan RP
Indikasi : hipertensi sedang, BPH
Contoh obat : Prazosin
E/S hipotensi ortostatik
 VASODILATOR Vasodilator oral : verapamil, hydralazine,
Mekanisme Contoh obat minoxidil, diltiazem
relaksasi otot Vasodilator parenteral : nitroprusside,
polos fenoldopam
Release NO dari Nitropusside,
obat atau endotel hydralazine
NITRAT
Hiperpolarisasi otot Minoxidil, diazoxide
polos melalui
pembukaan kanal K
Menurunkan influk Verapamil,
Ca diltiazem, nifedipin,
( Calcium Channel amlodipin
Blocker)
Activation of Fenoldopam
Dopamin D1
Fenoldopam is given intravenous,
receptor
have short DOA and is used for
hypertensive emergencies
 CCB
Myocardial specific : verapamil
dan diltiazem, menghambat
influx Ca ke dalam sel miokard
bradikardia, kontraksi miokard,
konduksi, CO
E/S hydralazine : takikardia,
Vascular acting dihydropyridine retensi air dan natrium,
hambat influx Ca ke dalam sel lupus like syndrome
otot polos vascular
resistensi perifer E/S vasodilator parenteral :
hipotensi
E/S : bradikardi, cardiodepressan,
konstipasi
 ACE Inhibitor : captopril, Ramipril,enalapril,
Lisinopril.
Efek samping : dry cough, dysgeusia, rashes
Kontra indikasi : pada kehamilan , penurunan
ANGIOTENSIN ANTAGONIS GFR, peningkatan serum kreatinin

ARB : Valsartan, losartan, candesartan E/S

hyperkalemia
KI : sama dg ACE Inhibitor
 1800 1112 - circ.ahajournals.org

ALGORITME TREATMENT IN HYPERTENSION

(JNC VIII)
Perki, 2015
HIPERTENSI EMERGENSI

Powerful vasodilator
Combined with diuretic (furosemide)
AND BETA BLOCKER
dengan target 140-160 / 90-110
mmHg
DRUGS USED IN THE ANGINA
ANGINA PECTORIS

Patfis : Imbalance O2 supply and O2 demand

Goal therapy:
blood flow
Nitrate
O2 demand
BB
CCB
 Drugs used in angina pectoris

Vasodilators Cardiac depressants

Nitrates Calcium blockers Beta-blockers

Long duration

Intermediate

Short duration
(Trevor,AJ; Katzung,BG; Masters,SB; 2005)
20
NITRATES
Nitroglycerin
Most important of the therapeutic of nitrate
DOA : 10-20 mnt (sublingual dgunakan saat serangan akut),
8-10 jam (transdermal untuk profilaksis)
Nitroglycerin = glyceril trinitrate dimetabolisme di hepar
G.dinitrate G.mononitate
First pass metabolism diberikan secara sublingual
ISDN (isosorbide dinitrat) ada yg sublingual dan oral
DOA : 4-6 jam
 NITRATE
Mekanisme kerja : release NO dari endotel
Isosorbide-dinitrate (ISDN)
More stable than nitroglycerol
Longer lasting effect
Tolerance can occur give lowest dose
possible
TO PREVENT TOLERANCE : Nitrate free
interval (12 jam t.u overnight)
Never to be combined with other drugs
causing
vasodilation dg PDE inhibitor (sildenafil,
Viagra) obat tsb menghambat
perusakan GMP fatal hypotension
 OBAT-OBAT YANG DIGUNAKAN
PADA SERANGAN ANGINA (ANGINA PECTORIS)

AIMS : mengatasi nyeri dada atau mencegah timbulnya nyeri dada

menghambat progresi dari atherosclerosis
memperbaiki prognosis

SERANGAN AKUT :
NON-FARMAKOTERAPI : segera diistirahatkan begitu serangan
nyeri muncul, baringkan pada tempat yang aliran udara baik.
FARMAKOTERAPI :
- GLYSERIL TRINITRAT spray 400 mcg/metered dose, sublingual,
diulang tiap 5 menit sampai nyeri hilang/berkurang atau
- GLYSERIL TRINITRATE tablet 300 600 mcg s.l. diulang tiap
3-5 menit sampai mencapai dosis max 1.800 mcg atau
- ISOSORBIDE DINITRATE tablet 5 mg, diberikan s.l.. Diulang
tiap 5 menit. Maksimum 3 tablet.

HINDARI PEMAKAIAN PREPARAT NITRATE BERSAMA-SAMA DENGAN

SILDENAFIL (dalam waktu 24 jam) atau TADALAFIL (dalam waktu 5-6 hari)

23
Toksisitas nitrate dan nitrit
Nitrate
Short acting (SL) : takikardi, hipotensi ortostatik, headache
Intermediate acting (oral) : sama sprt SL
Long acting (transdermal) : sama seperti SL
Nitrit
Contoh : amyl nitrite jarang digunakan
methemoglobinemia
2. CALCIUM CHANNEL-BLOCKING MEDICINES
Menghambat kanal Ca tipe L : menurunkan konsentrasi Ca intrasel
Menurunkan tonus otot polos pembuluh darah vasodilator

DIHYDROPYRIDINE : NON-DIHYDROPYRIDINE :

amlodipine bepridil
felodipine diltiazem
nicardipine verapamil
nifedipine
nimodipine
nisoldipine, etc.

VASODILATATION
25
-ADRENOCEPTOR-BLOCKING AGENTS 26

obat-obat yang bekerja menghambat

reseptor serabut syaraf syaraf simpatis

-Atenolol
- Carvedilol
Pada angina hal-hal yang menguntungkan :
- menurunkan heart rate - Labetalol
- tekanan darah turun - Metopolol
- kontraktilitas otot jantung turun.
- Nadolol
- Pindolol
- Propranolol
kebutuhan oksigen otot jantung turun
- Timolol, etc.
Efek nitrate tunggal maupun
dikombinasi dengan BB atau CCB
Nitrat BB tunggal Kombinasi
Atau CCB
tunggal
HR Naik Turun Turun
Tekanan arteri Turun Turun Turun
End diastolic Turun Naik Turun
pressure
Kontraktilitas Naik Turun Tdk ada efek
atau bias turun
Waktu ejeksi Turun Naik Tidak ada efek
O2 demand Turun Turun Turun
Drugs used congestive heart failure
 CONGESTIVE HEART FAILURE
DECOMPENSATIO CORDIS
GAGAL JANTUNG

Cardiac output is inadequate to provide

the oxygen needed by the body

SYSTOLIC FAILURE : the mechanical pumping

(contractility) and the ejection fraction of the reduced.

DIASTOLIC FAILURE : stiffening and loss of

adequate relaxation plays a mayor role
reducing the cardiac output .

29
STRATEGY CHF

1. CORRECTION THE REVERSIBLE CAUSES;

2. INCREASING MYOCARDIAC CONTRACTILITY;

3. REDUCING CARDIAC PRELOAD

(blood volume filling heart ventricle
during diastolic phase);

4. REDUCING CARDIAC AFTERLOAD

( pressure needed for pumping the blood
to the circulation systems ;
Systolic phase)

NON-PHARMACOTHERAPY

PHARMACOTHERAPY 30
STRATEGI TERAPI CHF
1. Removal of retained salt and water
Diuretic
2. Reduction of afterload ACE inhibitor
3. Reduction of excessive sympathetic
stimulation BB
4. Reduction preload dan afterload
Vasodilator
5. Sistolic failure akibat depressed
cardiac contractility diberi inotropic
drug (digitalis)

31
 MECHANISM and SITE OF ACTION
DRUGS USE IN CONGESTIVE HEART FAILURE

1. DIGOXIN (an alkaloid GLYCOSIDE / CARDIOTONIC)

increase myocardium contractility by increasing calcium penetration to
myocardium
DOBUTAMINE ( SYMPATHOMIMETIC Group )
increase myocardium contractility by increasing production cAMP in
bounding 1 -receptor.

2. DIURETICs Group;
reducing afterload by reducing blood volume ( increase of urine excretion )

3. Angiotensin Converting Enzym (ACE) Inhibitors / ARBs:

CAPTOPRIL; CANDESARTAN; dll.
the effect dilatation peripheral blood vessels cause decreasing
afterload

4. HYDRALAZINE relaxation of arteriole decreasing afterload

32
DIGOXIN
Oral BA : 60-75%, t1/2 : 36-40 jam
inhibit the Na+/K+-ATPase pump, which
causes an increase in intracellular Na+
=> slowing of the Na+/Ca++-exchanger
=> increase in intracellular Ca++.
kontraksi myosin inotropic positif
Low therapeutic index => Associated
with an appreciable risk of toxicity
Toksisitas : intracellular calcium overload
takikardi, premature ventricular beat
Digitalis is the drug of choice for heart
failure associated with atrial fibrillation
Digitalis Toxicity:
Potassium competes with cardiac glycoside for binding to Na+/K+-
ATPase pump => potassium is an antidot for cardiac glycoside
poisoning
Giving oral or parenteral K suplement
Injection of anti-cardiac glycoside antibodies
Antiaritmia drugs : lidocaine atau phenytoin , atau propranolol
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA
PENDERITA GAGAL JANTUNG:

1. INTERAKSI DIGOKSIN dengan

- CALCIUM POTENSIASI DIGOKSIN.
- QUINIDIN ( golongan ANTIARITMIA CORDIS ) kadar DIGOKSIN
meningkat ( ikatan dengan protein )

2. MAKANAN / NUTRISI : JANGAN diberikan yang memperberat

kerja jantung atau yang BERINTERAKSI dengan OBAT-OBAT yang
digunakan.

3. Untuk DIGOKSIN, salah satu sifat obat ini di akumulasi ditubuh, cara
pemakaian harus memperhatikan besar obat yang diekresikan dalam
24 jam. Waktu paruh panjang ( 40 - >160 jam ).

35
Anti ARRHYTMIA
Normal electrical dan
antiaritmia
Group 1
Klasifikasi berdasar efek obat
terhadap durasi PA
1 A (procainamide) memperlama
PA
1B memperpendek PA
Lidocain : i.m atau i.v
Mexiletine : oral
1 C ( flecainide) tdk ada efek
Mempengaruhi kanal Na sel yg
mengalami iskemi selektivitas (1
B lebih selektif)
Sifat state dependent ( pada sel
yg lebih sering depolarisasi)
Cardiac Arrhythmia

Arrhythmias:
Class I - Sodium channel blockers:
Block Na+ entry during depolarization phase

For atrial and ventricular arrhythmias (all-purpose)

Procainamide

Quinidine

For acute treatment of ventricular arrhythmias

Lidocaine

For chronic treatment of ventricular arrhythmias

Flecainide

Propofenone
 Cardiac Arrhythmia

Arrhythmias:
Class II - -blockers:

For tachycardia

Propranolol

Class III - Potassium channel blockers:

Prolong repolarization phase by blocking outward
potassium flux

For treatment of intractable ventricular

arrhythmia

Amiodarone
Group 3
Amiodarone
Useful in most types of
arrhythmia
Broad spectrum : blok
kanal Na, Ca, K dan
reseptor beta
e/s : mikrokristalisasi pada
kornea, kulit, disfungsi
tiroid
Jarang menyebabkan
aritmia baru krna obat
Dronedarone : amiodarone
Group 4
Class IV - Calcium channel
blockers:
Prolong repolarization phase by
blocking inward calcium
current

Predominantly for treatment

of atrial arrhythmias
Verapamil