Anaesthesia and
Analgesia
Anatomi
Columna vertebra
Canalis spinalis :
foramen magnumhiatus sacralis
Ruang SA : berakhir
di ujung VS2
Corda spinalis :
berakhir di atas VL2
(T12-L3)
Ligamentum Spinal
Ligamentum Flavum
Lebih kuat daripada lig yang lain
tipis di tengah menebal ke lateral
Meninges Spinal
Dura mater, arachnoid mater,
pia mater ruang epidural,
subdural, subarachnoid.
Ruang epidural : lemak,
nervus spinalis, pemb darah
yang mensuplai vertebra dan
corda spinalis
Dura mater menempel di
foramen magnum dan VC1-2
cairan yang di inj di ruang
epidural tidak akan mencapai
kranium
Dura mater
Jaringan penyokong terdiri atas
kolagen, serabut elastis dan substansi
dasar
Serabut elastis berjalan secara
longitudinal dan transversal
Bevel jarum spinal yang diarahkan
longitudinal akan merobek dura mater
lebih kecil daripada transversal
Pia mater
Menempel pada corda spinalis dan
pemb darahnya
Lanjutan dari pia mater serebri
Terdiri dari dua lapisan; lap dalam yang
kontak dg sel glia dan tidak dapat
dipisahkan dg corda spinalis
Dura, arachnoid, dan pia mater berlanjut
ke lateral untuk melapisi radiks n.
spinalis epi, peri, endoneurium.
Corda Spinalis
Lanjutan dari medula oblongata dg
panjang 45 cm
mengalami 2 pembesaran di regio
cervical dan lumbal inervasi ekstrimitas
Ujungnya menempel pada filum terminale
Fisura median anterior dan posterior
Suplai darah
Corda dan radix n spinalis a.
spinal anterior tunggal dan
sepasang a. spinal posterior
ASA berasal dari a. vertebra 2/3
anterior corda
ASP berasal dari a. cerebelar
posterior inferior 1/3 post
A. radikuler magna (adamkiewicz)
vaskularisasi 2/3 bawah corda,
biasanya kiri,di regio thorakal
bawah atau lumbar atas
Injury pada AAM sindrom arteri
spinal anterior
N. Spinalis
31 pasang : 8 C, 12 T, 5
L, 5 S, 1 Coc
Gabungan dari radiks
ventral dan dorsal
Radiks dorsalis
mengalami pembesaran
ganglion, yang mrp sel
saraf sensoris somatik
dan otonom
Radiks ventral mrp sel
saraf motorik
Distribusi segmental n.
spinalis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
LCS
Diproduksi di pleksus khoroideus di
keempat ventrikel
Ventrikel lateral foramen
interventrikuler ventrikel ketiga
aqueduktus sylvii ventrikel keempat
foramen magendi (medial) dan foramen
luschka (lateral) ruang SA cranial
arachnoid granulation sinus venosus
Fisiologi
LCS
Densitas
: 1,0001-1,0005 (370C)
Specific gravity : 1,003-1,009
Barisitas
: 1,000
pH
: 7,31-7,34
90% LCS dihasilkan di pleksus khoroid
Setiap hari dihasilkan 150 ml LCS
Spinocervical tract
Berada di funiculus dorsolateral dan
naik ipsilateral untuk berakhir di nukleus
cervical lateral kemudian menyilang ke
thalamus kontralateral
Terlibat dalam spatial dan temporal
discriminative dari stimulus nyeri
Sinkop
Gejala : hipotensi, bradikardi, mual, muntah,
berkeringat, pucat, cardiac arrest sementara, dan tidak
sadar.
Mirip vasofagal fainting attack, peran n vagus
Venous return yang menurun mendadak menurunnya
CO takikardi dan vasokontriksi (respon normal), pada
sinkop respon yang terjadi adalah bradikardi shg CO
semakin menurun mencegah kerusakan miokard dan
menurunkan konsumsi O2 miokard
Aktivitas simpatis kembali tekanan arteri dan HR
meningkat
Late pregnancy (ICV occlusion)
Terapi : Vasokonstriktor simpatetik, Posisi tubuh
Farmakologi
Mekanisme aksi anestesi lokal
Konduksi impuls terjadi karena perubahan
perbedaan muatan listrik di membran
neuron pergerakan Na dan K
Ambang potensial aksi : -60 mV
depolarisasi
Anestesi lokal mencegah depolarisasi
dengan memblok saluran Na sehingga
menghambat aliran Na masuk ke dalam
sel.
Dasar farmakologi
anestesi lokal
Aromatik group intermediate chain
amine group
Amino ester dan amino amida
Metabolisme Stabilitas
dlm larutan
Amida
Di hepar oleh
sitokrom p450
stabil
Ester
Reaksi alergi
jarang
Metabolitnya
:Asam PAB
Tambahan
pKa : pH dimana perbandingan kation
dan basis 50% : 50%
pH lar trn kation naik, pH lar naik
basis naik
Onset dipengaruhi oleh jumlah basis
pKa lidokain : 7,8
pH lar 7,8 kation : basis
= 50 : 50
pH lar 7,4 65 : 35
Mekanisme anestesi
spinal
Ketika anestesi lokal disuntikkan ke
dalam LCS (di T9 puncture lumbar) :
Corda spinal perifer : 1,38 mcg/ml
CSF : 0,83 mcg/ml
Corda spinal interior : 0,59 mcg/ml
Spinal roots : 0,32 mcg/ml
Ganglion dorsalis : 0,16 mcg/ml
Differensial Block
1.
2.
3.
Dosis obat
Semakin tinggi dosis onset semakin
cepat, durasi dan kualitas blok
meningkat tidak linier
Penambahan bupivakain 10 mg 15
mg : durasi + 60 mnt, 15 mg 20 mg : Dosis konsentrasi dan volume
Volume tidak mempengaruhi kualitas,
penyebaran dan durasi anestesi
0,5% = 0,5 gr/100 ml
Penambahan vasokonstriktor
Epinefrin (0,2 0,3 mg) dan fenilefrin
(2-5 mg)