0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang obat antihipertensi yang digunakan untuk mengobati hipertensi dengan menurunkan tekanan darah dan mencegah komplikasi. Terdapat beberapa klasifikasi obat antihipertensi seperti diuretik, beta blocker, ACE inhibitor, ARB, dan antagonis kalsium beserta mekanisme kerja masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang obat antihipertensi yang digunakan untuk mengobati hipertensi dengan menurunkan tekanan darah dan mencegah komplikasi. Terdapat beberapa klasifikasi obat antihipertensi seperti diuretik, beta blocker, ACE inhibitor, ARB, dan antagonis kalsium beserta mekanisme kerja masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang obat antihipertensi yang digunakan untuk mengobati hipertensi dengan menurunkan tekanan darah dan mencegah komplikasi. Terdapat beberapa klasifikasi obat antihipertensi seperti diuretik, beta blocker, ACE inhibitor, ARB, dan antagonis kalsium beserta mekanisme kerja masing-masing.
Hipertensi ????? • Penyakit kardiovaskuler yang terbanyak • Resiko kerusakan ginjal, jantung dan otak berhubungan dengan tingginya kenaikan tekanan darah • Kerusakan pembuluh darah akan mengarah pada peningkatan insidensi gagal ginjal, penyakit jantung koroner, gagal jantung dan stroke Faktor resiko??? • Merokok • Hiperlipidemia • Diabetes mellitus • Riwayat hipertensi pada keluarga • Manifestasi end organ damages pada awal diagnosis Lanjutan diagnosa.. • Diagnosis hipertensi tergantung dari hasil pengukuran, tidak berdasarkan keluhan pasien • Diagnosa : Didasarkan atas adanya peningkatan tekanan darah pada pengukuran yang berulang-ulang • Sebagian besar hipertensi asimptomatik Antihipertensi???? • obat – obatan yang digunakan untuk mengobati hipertensi • juga diberikan pada individu yang memiliki resiko tinggi untuk terjadinya penyakit kardiovaskular dan mereka yang beresiko terkena stroke maupun miokard infark • Mencegah hipertensi yang akan menyebabkan komplikasi yang parah dan mencegah komplikasi yang lebih parah lagi bila sudah ada. Klasifikasi • Diuretik • penyekat reseptor beta adrenergik (β- blocker), • penghambat angiotensin converting enzyme (ACE-inhibitor), • penghambat reseptor angiotensin (Angiotensin-receptor blocker, ARB) • Antagonis kalsium diuretik • Mekanisme kerja : menurunkan tekanan darah dengan menghancurkan garam yang tersimpan di dalam tubuh • Pada awal pemberian diuetika terjadi penurunan volume darah dan dan cardiac output : meningkatkan resistensi Pembuluh darah perifer. • PVR dapat meningkat Setelah 6 –8 minggu CO kembali normal sedangkan resistensi Pembuluh darah perifer menurun diuretik • Beberapa diuretika memiliki efek vasodilatasi, misalnya indapamide Jenis Obat : Bumetanide, Furosemide, Hydrochlorothiazide, Triamterene, Amiloride, Chlorothiazide, Chlorthaldion. β-blocker hambatan reseptor β1 yang menyebabkan terjadinya : Mekanisme kerja : memblok beta-adrenoreseptor (reseptor β1 dan β2) • Stimulasi reseptor beta pada ginjal akan menyebabkan pelepasan rennin, meningkatkan aktivitas system rennin angiotensin‐ aldosteron (RAAS) • Efek akhirnya adalah peningkatan cardiac output peningkatan, tahanan perifer • Terapi menggunakan beta‐blocker akan mengantagonis semua efek tersebut sehingga terjadi penurunan tekanan darah Beta - Blocker • Beta‐blocker diekskresikan lewat hati atau ginjal tergantung sifat kelarutan obat dalam air atau lipid. • Gol Obat : Propanolol, Metoprolol, Atenolol, Betaxolol, Bisoprolol, Pindolol, Acebutolol, Penbutolol, Labetalol. penghambat angiotensin converting enzyme (ACE-inhibitor) • Angiotensin converting enzyme inhibitor (ACEi) menghambat secara kompetitif pembentukan angiotensin II • Mekanisme : Renin yang dikeluarkan oleh korteks ginjal dirangsang oleh penurunan tekanan arteri renal, simpatis, peningkatan konsentrasi natrium pada tubulus distalis ginjal. • Renin bekerja dengan cara memecah decapeptide angiontensin I • Angiotensin I diubah oleh ACE (angiotensin-converting enzyme) menjadi Angiotensin II diparu-paru. Angiotensin II merupakan vasokonstriktor. • Jenis obat : Angiotensin-covertingenzyme inhibitors (ACE-inhibitors), misalnya captopril, enalapril, lisinopril penghambat reseptor angiotensin (Angiotensin-receptor blocker, ARB) • Mekanisme kerja : inhibitor kompetitif dari resptor Angiotensin II (tipe 1). Pengaruhnya lebih spesifik pada Angiotensin II • mengurangi atau sama sekali tidak ada produksi ataupun metabolisme bradikinin • Contoh obat : Losartan, Valsartan, Candesartan, Irbesartan, Telmisartan, Eprosartan, Zolosartan Antagonis kalsium
• Mekanisme kerja : antagonis kalsium
menghambat influks kalsium pada sel otot polos pembuluh darah dan miokard • Di pembuluh darah, antagonis kalsium terutama menimbulkan relaksasi arteriol. • Contoh : Amlodipine, Diltiazem, Verapamil, Nifedipine