Anda di halaman 1dari 14

OBAT

ANTIHIPERTENSI

Oleh : Fany L.Djala, S.Kep., M. Biomed


Hipertensi ?????
• Penyakit kardiovaskuler yang terbanyak
• Resiko kerusakan ginjal, jantung dan otak
berhubungan dengan tingginya kenaikan
tekanan darah
• Kerusakan pembuluh darah akan
mengarah pada peningkatan insidensi
gagal ginjal, penyakit jantung koroner,
gagal jantung dan stroke
Faktor resiko???
• Merokok
• Hiperlipidemia
• Diabetes mellitus
• Riwayat hipertensi pada keluarga
• Manifestasi end organ damages pada
awal diagnosis
Lanjutan diagnosa..
• Diagnosis hipertensi tergantung dari hasil
pengukuran, tidak berdasarkan keluhan
pasien
• Diagnosa : Didasarkan atas adanya
peningkatan tekanan darah pada
pengukuran yang berulang-ulang
• Sebagian besar hipertensi asimptomatik
Antihipertensi????
• obat – obatan yang digunakan untuk
mengobati hipertensi
• juga diberikan pada individu yang memiliki
resiko tinggi untuk terjadinya penyakit
kardiovaskular dan mereka yang beresiko
terkena stroke maupun miokard infark
• Mencegah hipertensi yang akan
menyebabkan komplikasi yang parah dan
mencegah komplikasi yang lebih parah lagi
bila sudah ada.
Klasifikasi
• Diuretik
• penyekat reseptor beta adrenergik (β-
blocker),
• penghambat angiotensin converting
enzyme (ACE-inhibitor),
• penghambat reseptor angiotensin
(Angiotensin-receptor blocker, ARB)
• Antagonis kalsium
diuretik
• Mekanisme kerja : menurunkan tekanan
darah dengan menghancurkan garam yang
tersimpan di dalam tubuh
• Pada awal pemberian diuetika terjadi
penurunan volume darah dan dan cardiac
output : meningkatkan resistensi Pembuluh
darah perifer.
• PVR dapat meningkat Setelah 6 –8 minggu
CO kembali normal sedangkan resistensi
Pembuluh darah perifer menurun
diuretik
• Beberapa diuretika memiliki efek vasodilatasi,
misalnya indapamide
Jenis Obat :
 Bumetanide,
 Furosemide,
 Hydrochlorothiazide,
 Triamterene,
 Amiloride,
 Chlorothiazide,
 Chlorthaldion.
β-blocker
hambatan reseptor β1 yang menyebabkan
terjadinya :
 Mekanisme kerja : memblok beta-adrenoreseptor
(reseptor β1 dan β2)
• Stimulasi reseptor beta pada ginjal akan
menyebabkan pelepasan rennin, meningkatkan
aktivitas system rennin angiotensin‐ aldosteron
(RAAS)
• Efek akhirnya adalah peningkatan cardiac output
peningkatan, tahanan perifer
• Terapi menggunakan beta‐blocker akan
mengantagonis semua efek tersebut sehingga
terjadi penurunan tekanan darah
Beta - Blocker
• Beta‐blocker diekskresikan lewat hati atau
ginjal tergantung sifat kelarutan obat
dalam air atau lipid.
• Gol Obat : Propanolol, Metoprolol,
Atenolol, Betaxolol, Bisoprolol, Pindolol,
Acebutolol, Penbutolol, Labetalol.
penghambat angiotensin
converting enzyme (ACE-inhibitor)
• Angiotensin converting enzyme inhibitor
(ACEi) menghambat secara kompetitif
pembentukan angiotensin II
• Mekanisme : Renin yang dikeluarkan oleh
korteks ginjal dirangsang oleh penurunan
tekanan arteri renal, simpatis, peningkatan
konsentrasi natrium pada tubulus distalis
ginjal.
• Renin bekerja dengan cara memecah
decapeptide angiontensin I
• Angiotensin I diubah oleh ACE
(angiotensin-converting enzyme) menjadi
Angiotensin II diparu-paru. Angiotensin II
merupakan vasokonstriktor.
• Jenis obat : Angiotensin-covertingenzyme
inhibitors (ACE-inhibitors), misalnya
captopril, enalapril, lisinopril
penghambat reseptor angiotensin
(Angiotensin-receptor blocker,
ARB)
• Mekanisme kerja : inhibitor kompetitif dari
resptor Angiotensin II (tipe 1).
Pengaruhnya lebih spesifik pada
Angiotensin II
• mengurangi atau sama sekali tidak ada
produksi ataupun metabolisme bradikinin
• Contoh obat : Losartan, Valsartan,
Candesartan, Irbesartan, Telmisartan,
Eprosartan, Zolosartan
Antagonis kalsium

• Mekanisme kerja : antagonis kalsium


menghambat influks kalsium pada sel otot
polos pembuluh darah dan miokard
• Di pembuluh darah, antagonis kalsium
terutama menimbulkan relaksasi arteriol.
• Contoh : Amlodipine, Diltiazem,
Verapamil, Nifedipine

Anda mungkin juga menyukai