Anda di halaman 1dari 55

Fasilitator: Fitria Wahyu A., M. Kep.

DEFINISI
• Obat kardiovaskuler merupakan kelompok obat
yang mempengaruhi & memperbaiki
sistemkardiovaskuler (jantung dan pembuluh
darah ) secara langsung ataupun tidak langsung
REVIEW
• Jantung dan pembuluh darah  merupakan organ tubuh yang
mengatur peredaran darahsehingga kebutuhan makanan dan sisa
metabolisme jaringan dapat terangkut dengan baik.
• Jantung sebagai organ pemompa darah sedangkan pembuluh darah
sebagai penyalur darah ke jaringan.
• Sistem kardiovaskuler dikendalikan oleh sistem saraf otonom
melalui nodus SA, nodus AV, berkas His, dan serabut Purkinye.
• Pembuluh darah juga dipengaruhi sistem saraf otonom melalui saraf
simpatis dan parasimpatis.
• Setiap gangguan dalam sistem tersebut akan mengakibatkan
kelainan pada sistemkardiovaskuler.
• Obat kardiovaskuler adalah obat yang digunakan untuk kelainan
jantung dan pembuluhdarah
KLASIFIKASI OBAT-OBATANNJANTUNG

a. Obat Antiangina 
b.  Obat Antiaritmia
c.  Obat Glikosida
d.  Obat Antihipertensi
ANTI ANGINA
• Angina pektoris adalah nyeri dada hebat yang terjadi
ketika aliran darah koroner tidak cukupmemberikan
oksigen yang dibutuhkan oleh jantung, Kondisi yang
paling sering melibatkan
Iskemia jaringan dimana obat-
obat vasilisator digunakan, Antiangina adalah obat unt
uk angina pectoris(ketidak seimbangan antara
permintaan (demand)) dan penyediaan (supply)
oksigen pada salah satu bagian jantung
PENYEBAB ANGINA
Penyebab angina:
•Kebutuhan O2 meningkat → exercise berlebihan
•Penyediaan O2 menurun → sumbatan vaskuler 
 
CARA KERJA ANTI ANGINA
• Menurunkan kebutuhan jantung akan oksigen
dengan jalan menurunkan kerjanya. (penyekat
reseptor beta)
• Melebarkan pembuluh darah koroner →
memperlancar aliran darah (vasodilator)
• Kombinasi keduanya
OBAT ANGINA
1. GOLONGAN NITRAT
•Cara kerja : Mengakibatkan vasodilatasi / pelebaran
pembuluh darah perifer dan koroner
•Efek terhadap jantung : Mengurangi kebutuhan
oksigen, miokard/jantung dan meningkatkan suplai
oksigen miokard/jantung
•Indikasi : Antiangina, gagal jantung
• Efek samping : Sakit kepala, pusing, muka merah,
• dll
OBAT ANGINA
1. GOLONGAN NITRAT
• Kotraindikasi: Viagra
•Ex: Isosorbide Mononitrate (ISMN), Isosorbide
Dinitrate (ISDN), Nitrogliserin/ Glyseryl Trinitrate
(GTN)
OBAT ANGINA
2. BETA BLOKER
Cara Kerja
•Mengurangi konsumsi oksigen miokard
•Pengurangan kontraktilitas miokard
•Pengurangan denyut jantung (laju sinus)
•Pengurangan konduksi AV dan
•Pengurangan tekanan darah sistolik
OBAT ANGINA
2. BETA BLOKER
•INDIKASI : Antiangina, Hipertensi, Gagal jantung
•KONTRAINDIKASI
•Blok AV derajat 2 dan 3
•Asma
•Gagal jantung yang dalam keadaan dekompensasi
•Penyakit arteri perifer berat
OBAT ANGINA
3. BETA BLOKER
•EFEK SAMPING
•Nausea, muntah, diare ringan, konstipasi
•Mimpi buruk, insomnia, halusinasi, depresi mental
•Rasa lelah, rash, demam, purpura
•EX: Bisoprolol MAINTATE, CONCOR
OBAT ANGINA
3. CALCIUM ANTAGONIS (CCB)
Cara Kerja
•Menghambat kontraksi miokard dan otot polos
pembuluh darah
•Melambatkan konduksi AV dan depresi nodus SA
•Vasodilatasi, inotropik, dl
OBAT ANGINA
3. CALCIUM ANTAGONIS
INDIKASI : Antiangina, Anti-Hipertensi
EFEK :
•Mengurangi konsumsi oksigen jantung
•Memperbaiki toleransi pasien angina pektoris
•Mengurangi kebutuhan nitrogliserin dan perubahan
iskemik jantung saat istirahat danaktifitas
OBAT ANGINA

3. CALCIUM ANTAGONIS
•EFEK SAMPING : Hipotensi, Nyeri kepala, Muka
merah, dll
•EX: Amlodipin, Diltiazem
ANTI ARITMIA

• Aritmia jantung adalah masalah yang sering terjadi dalam


praktik klinis, yang timbul hingga 25% dari pasien yang
diobati dengan digitalis, 50% dari pasien-pasien yang
dianestesi, danlebih dari 80% pasien dengan infarktus
miokardium akut.
• Aritmia dapat memicu ganguan irama jantng yang lebih
serius atau bahkan gangguan iramayang mematikan
misalnya, depolarisasi ventrikuler premature yang dini dapat
memicutimbulnya fibrilasi ventrikuler
ANTI ARITMIA

• Disebabkan aktivitas pacu jantung yang abnormal atau


penyebaran impuls abnormal.
• Pengobatan aritmia bertujuan mengurangi aktivitas pacu
jantung ektopik dan memperbaiki hantaran atau pada sirkuit
reentry yang membandel ke pergerakan melingkar yang
melumpuhkan.
• OBAT ANTI ARITMIA
• Obat yang mempengaruhi fungsi elektrofisiologi jantung
dengan jalan memblok saluran ion (saluran Na, Ca, K) atau
dengan mengurangi efek simpatis
ANTI ARITMIA

• Farmakodinamik
• Beta bloker menghambat efek obat adrenergik
• Beta bloker kardioselektif artinya mempunyai afinitas yang lebih
besar terhadap reseptor beta-1 daripada beta-2
• Propanolol, oksprenolol, alprenolol, asebutolol, metoprolol,
pindolol dan labetolol
• mempunyai efek MSA (membrane stabilizing actvity) → efek
anastesik lokal
• Kardiovaskuler: mengurangi denyut jantung dan kontraktilitas
miokard
• Menurunkan tekanan darah
ANTI ARITMIA

• Farmakodinamik
• Antiaritmia: mengurangi denyut dan aktivitas fokus ektopik
• Menghambat efek vasodilatasi, efek tremor (melalui reseptor
beta-2)
• Efek bronkospasme (hati2 pada asma)
• Menghambat glikogenolisis di hati
• Menghambat aktivasi enzim lipase
• Menghambat sekresi renin → antihipertensi
ANTI ARITMIA

• Farmakokinetik
• Beta bloker larut lemak (propanolol, alprenolol, oksprenolol,
labetalol dan metoprolol)diabsorbsi baik (90%)
• Beta bloker larut air (sotolol, nadolol, atenolol) kurang baik
absorbsinya
• Sediaan
• Kardioselektif: asebutolol, metoprolol, atenolol, bisoprolol
• Non kardioselektif: propanolol, timolol, nadolol, pindolol,
oksprenolol, alprenolol
ANTI ARITMIA

• Efek Samping
• Akibat efek farmakologisnya: bradikardi, blok AV,
gagal jantung, bronkospasme
• Sal cerna: mual, muntah, diare, konstipasi
• Sentral: mimpi buruk, insomnia, halusinasi, rasa capai, pusing,
depresi
• Alergi; rash, demam dan purpura
ANTI ARITMIA

• Efek Samping
• Akibat efek farmakologisnya: bradikardi, blok AV,
gagal jantung, bronkospasme
• Sal cerna: mual, muntah, diare, konstipasi
• Sentral: mimpi buruk, insomnia, halusinasi, rasa capai, pusing,
depresi
• Alergi; rash, demam dan purpura
Dosis lebih: hipotensi, bradikardi, kejang, depresi
ANTI ARITMIA

• Indikasi: angina pectoris, aritmia, hipertensi, infark miokard,


kardiomiopati obstruktif hipertropik,feokromositoma (takikardi
dan aritmia akibat tumor), tirotoksikosis, migren, glaukoma,
ansietas
• Kontra indikasi: Penyakit Paru Obstruktif, Diabetes Militus
(hipoglikemia), Penyakit Vaskuler, Disfungsi Jantung
ANTI ARITMIA

• Penggolongan Obat dan Cara Kerja


• Kelas I : Menurunkan respon membran melalui penghambat saluran
Na  Kuinidin, Prokainamid, Lidokain, Fenitoin
• Kelas II : Menghambat aktifitas simpatik melalui penghambat beta
adrenergik  Propranolol, Atenolol
• Kelas III : Memperpanjang aksi potensial  Amiodaron, Bretilium
• Kelas IV : Menghambat aliran masuk Ca yang lambat 
Verapamil, Diltiazem
GLIKOSIDA JANTUNG

• Glikosida jantung (derivat digitalis dan obat sejenisnya)


terdiri atas senyawa steroid yang mempunyai efek terhadap
otot polos dan jaringan lainnya.
• Efek terapi utama pada gagal jantung kongestif adalah
peningkatan kontraktilitas jantung (efek inotropik positif)
yang memperbaiki ketidak seimbangan karena kegagalan
tersebut.
GLIKOSIDA JANTUNG
Glikosida Jantung
•Digitalis berasal dari daun Digitalis purpurea
•Digitalis adalah obat yang meningkatkan kontraksi miokardium
•Digitalis mempermudah masuknya Ca dari tempat penyimpananya di
sarcolema kedalam sel → digitalis mempermudah kontraksi
•Digitalis menghambat kerja Na-K-ATP-ase → ion K didalam sel menurun
→ aritmia
•(diperberat jika dikombinasi dengan HCT/
•Hydroclorothiazid)
GLIKOSIDA JANTUNG
Farmakodinamik
•Efek pada otot jantung: meningkatkan kontraksi
•Mekanisme kerjanya:
•Menghambat enzim Na, K ATP-ase
•Mempercepat masukanya Ca kedalam sel
•Efek pada payah jantung: menurunya tekanan vena, hilangnya edema,
meningkatnya diuresis,ukuran jantung mengecil
•Konstriksi vaskuler, sal cerna (mual, muntah, diare), nyeri pada tempat
suntukan (iritasi jaringan)
GLIKOSIDA JANTUNG
Farmakokinetik
•Absorbsi dipengaruhi makanan dalam lambung, obat (kaolin, pectin) serta
pengosongan lambung
•Distribusi glikosida lambat
•Eliminasi melalui ginjal

Intoksikasi
Keracunan biasanya terjadi karena:
•Pemberian dosis yang terlalu cepat
•Akumulasi akibat dosis penunjang yang terlalu besar
•Adanya predisposisi keracunan
GLIKOSIDA JANTUNG
Dosis berlebihan
•Gejala: sinus bradikardi, blokade SA node, takikardi ventrikel, fibrilasi
ventrikel, gangguan neurologik (sakit kepala, letih, lesu, pusing, kelemahan
otot), penglihatan kabur
Sediaan
•Tablet Lanatosid C (cedilanid) 0,25 mg
•Digoksin 0,25 mg
•Beta-metildigoksin 0,1 mg
OBAT ANTIHIPERTENSI

 Penderita-penderita yang tidak diketahui penyebabnya disebut penderita


hipertensi esensial.
 Umumnya peningkatan tekanan darah ini disertai penigkatan umum
resistensi darah untuk mengalirmelalui arterioli, dengan curah jantung
yang normal.
 Peningkatan tekanan darah biasanya disebabkan kombinasi berbagai
kelainan (multifaktorial).
 Bukti-bukti epidermiologik menunjukkan adanya faktor keturunan,
ketegangan jiwa, faktor lingkungan dan makanan mungkin sebagai
kontributor berkembangnya hipertensi.
OBAT ANTIHIPERTENSI

 Anti Hipertensi:
 Obat yang dipergunakan untuk menurunkan tekanan darah
 Obat Antihipertensi dibedakan:
 Diuretik
 Beta bloker
 Alfa bloker
 Ca antagonist
 Penghambat ACE
 Penghambat saraf sentral
 Vasodilator
OBAT ANTIHIPERTENSI

 Diuretika
• Obat lini pertama
• Terbanyak 🢧 diuretika thiazide
• Cara kerja : meningkatkan ekskresi garam dan air, menghambat retensi
garam dan air yang sering dijumpai pada penggunaan antihipertensi lain
• Terapi jangka panjang 🢧 volume plasma normal, menurunkan tahanan
perifer
OBAT ANTIHIPERTENSI

 Diuretika
• Obat lini pertama
• Terbanyak 🢧 diuretika thiazide
• Cara kerja : meningkatkan ekskresi garam dan air, menghambat retensi
garam dan air yang sering dijumpai pada penggunaan antihipertensi lain
• Terapi jangka panjang 🢧 volume plasma normal, menurunkan tahanan
perifer
• Aktif per oral
• Efek Samping : hipokalemia, hiperurisemia, hiperglikemia, hipomagnesemia
OBAT ANTIHIPERTENSI

 Simpatolitik

• a. ß-blocker
• Cara kerja :
– Menurunkan cardiac output
– Menghambat sistem saraf simpatis
– Menghambat pelepasan renin dari ginjal Prototip :
• propranolol (ß1 dan ß2 receptor blocker)
• b1 selektif blocker 🢧 metoprolol, atenolol 🢧 utk px HT
dengan asma
OBAT ANTIHIPERTENSI

 Simpatolitik
• a. ß-blocker
• Aktif per oral, mengalami metabolisme lintas pertama
• Utk hipertensi dengan penyakit penyerta (supraventrikuler takiaritmia,
riwayat infark miokard, angina pektoris, gagal jantung kongestif, dan
migrain)
• ES : bradikardi, hipotensi, letargi, insomnia, halusinasi, meningkatkan TG
dan menurunkan HDL, disfungsi seksual
• Penghentian mendadak 🢧 rebound HT 🢧 akibat up- regulasi reseptor ß
OBAT ANTIHIPERTENSI

 Simpatolitik
• b. α-blocker
• Prazosin, doxazosin, terazosin
• Blok kompetitif terhadap adrenoseptor α1 à relaksasi otot polos arteri dan
vena à tahanan vaskuler perifer menurun à TD menurun
• Perubahan minimal pada cardiac output, aliran darah ginjal, GFR 🢧
takikardi – (jangka panjang)
• ES : retensi garam dan air, postural hipotensi, refleks takikardi, syncope
(dosis I)
OBAT ANTIHIPERTENSI

 Obat Adrenergik Sentral


a. CLONIDINE
• α2 agonis 🢧 menurunkan outflow adrenergik sentral
• Utk terapi HT ringan s/d sedang yang tidak responsif thd diuretik saja
• Tidak menurunkan aliran darah ginjal dan GFR 🢧 utk HT dg komplikasi
peny. ginjal
• Absorpsi baik stlh pemberian p. o
• Ekskresi lewat ginjal
• ES : retensi garam dan air, sedasi, mukosa nasal mengering
• Penghentian mendadak 🢧 rebound HT
OBAT ANTIHIPERTENSI

 Obat Adrenergik Sentral


b. α-Methyldopa
• Prodrug 🢧 methylnorepinephrine
• α2 agonis 🢧 menghambat outflow adrenergik sentral
• 🢧 tahanan perifer menurun 🢧 TD turun
• Cardiac output dan aliran darah ke organ penting tidak terpengaruh
• ES yang paling umum : sedasi dan drowsiness
OBAT ANTIHIPERTENSI

 Penghambat Angiotensin
a. ACE Inhibitor
OBAT ANTIHIPERTENSI

 Obat Adrenergik Sentral


a. ACE Inhibitor
• Captopril, Lisinopril
• ES : batuk kering (akibat peningkatan bradikinin), rash, demam, altered
taste, hipotensi (pada keadaan hipovolemia), hiperkalemia
• Tidak boleh diberikan bersama suplemen kalium ataupun diuretika hemat
kalium (contoh : spironolakton)
• Fetotoksik 🢧 tidak boleh diberikan pada wanita hamil
OBAT ANTIHIPERTENSI

 Obat Adrenergik Sentral


b. Angiotensin Receptor Blocker
• Prototip : Losartan
• Efek farmakologis mirip ACE inhibitor à menyebabkan vasodilatasi dan
menurunkan sekresi aldosteron
• Menurunkan nefrotoksisitas pada penderita DM
• Tidak menyebabkan batuk
• Fetotoksik
OBAT ANTIHIPERTENSI

 Obat Adrenergik Sentral


b. Angiotensin Receptor Blocker
OBAT ANTIHIPERTENSI

 Vasodilator
a. Calcium Channel Blocker
• Kalsium masuk sel melalui kanal yg sensitif terhadap voltase
• CCB 🢧 memblok masuknya kalsium melalui kanal tipe L yg tdpt pd otot
polos jantung dan pembuluh darah koroner dan perifer 🢧 menyebabkan
relaksasi 🢧 pembuluh darah melebar
• Mempunyai efek natriuretik intrinsik 🢧 tidak perlu penambahan diuretik
OBAT ANTIHIPERTENSI

 Vasodilator
a. Calcium Channel Blocker
• Utk terapi penderita HT dengan penyakit penyerta asma, diabetes, angina,
dan/atau penyakit vaskuler perifer
• T1/2 pendek (3-8 jam) 🢧 pemberian 3x sehari
• ES : konstipasi (10%), pusing, sakit kepala, rasa lelah akibat menurunnya
TD
OBAT ANTIHIPERTENSI
OBAT ANTIHIPERTENSI

 Vasodilator
a. Calcium Channel Blocker
• Verapamil
• CCB yang tidak selektif
• Berefek pada otot polos jantung dan pembuluh darah
• Efek inotropik negatif 🢧 tidak boleh diberikan pada penderita gagal
jantung kongestif
• Digunakan utk terapi angina, supraventrikuler takiaritmia, dan migrain
OBAT ANTIHIPERTENSI

 Vasodilator
a. Calcium Channel Blocker
• Diltiazem
• Juga berefek pada otot polos jantung dan pembuluh darah
• Efek inotropik negatif dan efek sampingnya lebih sedikit dibandingkan
verapamil
OBAT ANTIHIPERTENSI

 Vasodilator
a. Calcium Channel Blocker
• Dihydropyridines
• Generasi I : Nifedipine
• Lainnya : Generasi II 🢧 interaksi dengan obat kardiovaskuler lain sedikit
• Efek pada CCB pada otot polos pembuluh darah > jantung
• Efektif untuk terapi hipertensi
• Nimodipine 🢧 termasuk dihydropyridine 🢧 digunakan utk terapi stroke
OBAT ANTIHIPERTENSI

 Vasodilator
b. Hydralazine
• Vasodilator direk
• Hampir selalu digunakan bersama dengan b-blocker (mis, propranolol, utk
mengontrol refleks takikardi) dan diuretik (utk mengurangi retensi garam)
• Hydralazine monoterapi a untuk mengontrol hipertensi pada kehamilan
• ES : sakit kepala, mual, berkeringat, aritmia, presipitasi angina, lupus-like
syndrome (dosis tinggi, reversibel)
OBAT ANTIHIPERTENSI

 Vasodilator
c. Minoxidil
• Menyebabkan dilatasi arteriol tetapi tidak mendilatasi vena
• P.o, utk hipertensi maligna yang tidak teratasi dengan obat lain
• ES : refleks takikardi, retensi garam dan air berat, hipertrikosis
(pertumbuhan rambut tubuh)
• Sekarang banyak digunakan secara topikal utk terapi kebotakan
OBAT ANTIHIPERTENSI

 HIPERTENSI EMERGENCY
• Jarang, namun mengancam jiwa
• TD diastole >150 mmHg (dengan sistole >210 mmHg) pada individu
sehat, atau
• TD diastole >130 mmHg pd individu dg komplikasi seperti ensefalopati,
perdarahan serebral, gagal jantung, atau stenosis aorta
• Tujuan terapi : menurunkan tekanan darah secara cepat
OBAT ANTIHIPERTENSI

 HIPERTENSI EMERGENCY
• a. Sodium Nitroprusside
• Pemberian i.v 🢧 vasodilatasi arteri dan vena 🢧 refleks takikardi
• Cepat dimetabolisme (T1/2 bbrp menit) 🢧 infus kontinuos

• b. Labetalol
• Merupakan blocker reseptor a sekaligus b
• Pemberian : bolus i.v atau per infus
• Tidak menyebabkan refleks takikardi
OBAT ANTIHIPERTENSI

 HIPERTENSI EMERGENCY
• c. Fenoldopam
• Antagonis reseptor dopamin-1 perifer
• Pemberian : infus i. v.
• Menurunkan tekanan darah tetapi tetap mempertahankan perfusi renal
• Kontraindikasi pada penderita glaukoma

• d. Nicardipine
• Merupakan bloker kanal kalsium
• Pemberian : infus i. v.

Anda mungkin juga menyukai