• HIPERTENSI URGENSI
• HIPERTENSI EMERGENSI : HIPERTENSI DERAJAT 3
(Sistol lebih dari 180, Diastol lebih dari 110) dengan bukti
klinis keterlibatan organ target
GEJALA
• Sakit Kepala
• Gangguan Penglihatan
• Nyeri dada
• Sesak napas
• Pusing kepala
• Gejala defisit neurologis
PENATALAKSANAAN
Tujuan terapi:
• Penurunanan mortalitas dan morbiditas yg berhubungan
dengan kerusakan organ target (mis: kejadian kardiovaskular
atau serebrovaskular, gagal jantung, dan penyakit ginjal)
Target TD:
• Normal : < 140/90 mmHg
• Pasien diabetes: < 130/80 mmHg
• Pasien ginjal kronis: < 130/80 mmHg
INDIKASI TERAPI
Mekanisme kerja
• Merintangi enzim ACE yg mengubah AT I menjadi AT II
• ACEI juga mencegah degradasi bradikinin dan prostaglandin
yg seharusnya di rombak oleh ACE -> terjadi akumulasi di
saluran napas dan paru-paru -> batuk
ACEI
Mekanisme kerja
• Menduduki reseptor AT II yg terdapat di myokard, dinding
pembuluh, susunan syaraf pusat, ginjal, anak ginjal dan hati.
Dimana reseptor AT II mempunyai efek vasokontriksi,
pelepasan aldosteron, pelepasan hormon antidiuretik.
• Tidak seperti ACEI, ARB tidak mencegah pemecahan bradikin
-> tdk memberikan efek samping batuk
ARB
Reseptor β terdapat 2:
• Reseptor β1 terdapat di jantung. Blokade reseptor ini akan
mengakibatkan pelemahan daya kontraksi (efek ionotropik
negatif, penurunan frekuensi jantung (efek kronotropik
negatif, bradikardi)
• Reseptor β2 terdapat di paru-paru, pembuluh darah perifer dan
usus. Blokade reseptor ini menimbulkan penciutan bronchia
dan vasokontriksi perifer.
BETA BLOCKER
Mekanisme kerja
• Menyebabkan relaksasi jantung dan otot polos dengan
menghambat saluran kalsium yg sensitif terhadap tegangan
(voltage sensitive), sehingga mengurangi masuknya kalsium
ekstraseluler ke dalam sel.
• Relaksasi otot polos vaskuler menyebabkan vasodilatasi dan
berhubungan dengan reduksi tekanan darah
CCB
Penggolongan CCB;
• Derivat dihidropiridin: efek vasodilatasinya amat kuat. Yg
termasuk dalam derivat dihidropiridin yaitu nifedifin,
amlodipin, nicardifin, nimodipin.
• Non dihidropiridin: verapamil, diltiazem. Verapamil bekerja
terhadap jantung (menurunkan frekuensi dan daya kontraksi)
dan terhadap sistem pembuluh (vasodilatasi). Diltiazem
kerjanya sama dengan verapamil, tetapi efek ionotrop
negatifnya lebih ringan.
PENGHAMBAT Α1
6. Minum obat tidak sesuai aturan oleh karena gejala belum hilang