Anda di halaman 1dari 50

PENYAKIT

KELENJAR KERINGAT

Dr. dr. Flora Ramona Sigit Prakoeswa, M.Kes, SpKK,


Dipl. STD HIV, FINSDV
Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Surakarta
RS PKU Muhammadiyah Surakarta
Vulgari
Akne
s
Definisi

Akne vulgaris yaitu


peradangan kronis pada
folikel pilosebaseus, yang
secara klinis ditandai adanya
komedo, papul, pustul, nodul
dan kista, pada daerah
predileksi yaitu di wajah,
bahu, lengan atas, dada dan
punggung bagian atas, yang
sering dijumpai pada usia
remaja
Selain akne vulgaris, akne dapat
dibagi menjadi beberapa tipe
klinis lain yaitu:

1. Akne neonatal dan infantile


Akne neonatal dan infantil
2. Occupation acne
3. Akne kosmetika
Etiologi

AV masih belum diketahui. Beberapa etiologi yang diduga terlibat, berupa


faktor intrinsik, yaitu genetik, ras hormonal; dan faktor ekstrinsik berupa stress,
iklim/suhu/kelembaban, kosmetik, diet dan obat-obatan

Patogenesis

Terdapat empat patogenesis paling berpengaruh pada timbulnya AV, yaitu:


1. Produksi sebum yang meningkat
2. Hiperproloferasi folikel pilosebasea
3. Kolonisasi Propionibacterium acnes (PA)
4. Proses inflamasi
Gejala Klinis

Gambar 33.1. Progresivitas Lesi Pada Akne


Diagnosis
Kriteria Diagnostik

Klinis

Terutama menyerang usia remaja


Predileksi pada wajah, punggung, dada atas, bahu dan lengan atas
Kelainan kulit bersifat plemorfik, yaitu berupa campuran komedo
tertutup, papul, pustul, nodul, kista, sikratiks atrofik (depressed
scar/ice prick) atau hipertrofik. Dapat juga berupa eritem dan
hiperpigmentasi pasca-inflamasi
Kriteria Diagnostik

Diagnosis banding

1. Folikulitis pada daerah janggut


2.Rosasea 3.Dermatitis perioral 4.Erupsi
akneiformis
Folikulitis
Rosasea
Dermatitis perioral
Erupsi akneiformis
Penatalaksanaan

1. Non medikamentosa

o Hindari trauma
o Kosmetik nonkomedogenik
o Perawatan kulit wajah untuk kulit berminyak
Penatalaksanaan
1. Medikamentosa

Tropikal: Tropikal:
oKombinasi sulfur, resorchin, asam azeleat oKombinasi sulfur, resorchin,
oEritromisin 2% asam azeleat
oBenzoil peroksida 2,5-10% oEritromisin 2%
oTretinoin 0,025-0,1% oBenzoil peroksida 2,5-10%
oTretinoin 0,025-0,1%
oKlindamisin 1-2%

Sistemik: Sistemik:
oTetrasiklin 4x250 mg/hari oTetrasiklin 4x250 mg/hari
oDoksisiklin 50-100 mg/hari oDoksisiklin 50-100 mg/hari
oEritromisin 2-4x250-500 mg/hari oEritromisin 2-4x250-500 mg/hari
oMinosiklin 50-100 mg/hari
oSiprosteron asetat 2 mg
oIsotretinoin 0,5-1 mg/kgBB/hari
Penatalaksanaan

1.Medikamentosa Tindakan:
Tindakan: oEkstraksi komedo
oEkstraksi komedo
oInjeksi kortikosteroid
oInjeksi kortikosteroid
intralesi intralesi
oPeeling kimiawi (as. oPeeling kimiawi (as.
Glikolat, as. trikloroasetat) Glikolat, as.
trikloroasetat)
oDermabrasi oPunch
graft oColagen
implant
oPhotorejuvenation
Kelenjar Keringat:
• Merupakan komponen dari dermis
• Terdistribusi luas di kulit (lebih dari 2.4 juta pada setiap orang)
• Disebut juga sebagai Kelenjar Sudorifera (sudor=keringat)
• Kelenjar keringat berperan penting dalam mengontrol suhu tubuh, permukaan
kulit menjadi dingin dengan evaporasi
• Sekitar 10L keringat/hari dapat dieksresikan
Tiga rangsangan yang dapat menginduksi
berkeringat :
1.Thermal: Berkeringat merupakan respon
reflek terhadap kenaikan suhu lingkungan
dan terjadi pada seluruh tubuh, terutama
dada, punggung, dahi, kulit kepala, dan
ketiak.
2.Emotional: Berkeringat dapat diprovokasi
oleh rasa takut dan kecemasan dan dapat
dilihat di telapak tangan, telapak kaki, atau
ketiak.
3.Gustatory: Berkeringat dapat diprovokasi
oleh makanan panas atau pedas dan
mempengaruhi kelenjar keringat di wajah
Terdapat 2 tipe kelenjar keringat :
•Kelenjar Eccrine : Tersebar merata
diseluruh tubuh, banyak terdapat di telapak
tangan, telapak kaki, dan ketiak.
•Kelenjar Apocrine : Terbatas di ketiak,
puting payudara, area peri-umbilical,
perineum, dan genitalia.
Kelenjar E c c r i n e
Kelenjar Keringat Eccrine
•Merupakan kelenjar keringat tubular melingkar yang terdapat diseluruh tubuh
•Terdapat 2–3 juta kelenjar keringat diseluruh tubuh
•Kelenjar yang melingkar secara kuat teeletak didalam lapisan dermis dan
duktusnya melewati permukaan dan masuk ke dalam epidermis dalam bentuk
seperti sekrup (corkscrew fashion).
•Keringat dihasilkan dari kelenjar melingkar dengan sekresi aktif,
melibatkan pompa natrium.
Kelenjar tubular melingkar, sederhana
• Bagian sekretori terletak di dermis
• Terbuka kepermukaan kulit melalui duktus (pori)

Paling banyak,
trerdistribysi luas dan
banyak ditemukan di
telapak tangan, telapak
kaki, dan dahi
• Komposisi keringat
• Tanda sisa / limbah metabolit
• Sedikit jumlah dari obat yang dicerna
• Bersifat asam
• pH berkisar 4-6
Fungsi Keringat
• Berkeringat diatur oleh bagian simpatetis dari sistem
saraf autonom
• Peran utama untuk mencegah tubuh mengalami
overheating
• Mengeksresikan limbah tubuh
• Sifat asam untuk Mencegah pertumbuhan bakteri
• Berkeringat yang diinduksi emosi (Keringat dingin)
• Dapat disebabkan oleh ketakutan, rasa malu, rasa
tegang. Dimulai di tangan, telapak kaki, dan ketiak.
Kelainan pada Kelenjar Keringat Eccrine

•Kelainan klinis dapat diikuti dengan peningkatan atau


penurunan aktivitas berkeringat, atau blockade dari ductus
kelenjar keringat. Sehingga dapat berupa :
•Hyperhidrosis: Berkeringat berlebih/ terus menerus
• Hypohidrosis: Berkurangnya keringat
• Anhydrosis : Tidak ada keringat
HYPERHIRDOSIS
Miliaria
•Miliaria adalah kelainan umum pada kelenjar keringat eccrine yang
sering terjadi pada kondisi penignkatan suhu panas dan kelembapan.
•Miliaria dapat disebabkan oleh blockade dari ductus
kelenjar keringat yang menyebabkan kebocoran kelenjar
eccrine ke epidermis atau dermis
Jadi …
•Miliaria terjadi akibat gangguan dari pengantaran keringat
•Akibat dari tersumbat dan kebocoran dari kelenjar keringat
•Terjadi pada iklim panas dan lembab, pada usia berapapun dan umum
pada anak-anak yang diberi banyak lapisan pakaian pada lingkungan
panas
•Bergantung dimana ductus terblokade (level blockade)
Miliaria crystallina
•Duktus kelenjar keringat terblokade tepat dibawah lapisan sel tanduk sehingga
tampak vesikel transparan superficial
• Tidak ada kemerahan
• Vesikel segera mengering dan menjadi sisik putih dan tipis
• Sembuh dallam satu-beberapa hari tanpa gatal atau inflamasi
• Sering terjadi pada wajah bayi, bagaimanapun dapat muncul bersama
dengan demam pada orang dewasa
Miliaria rubra
• Umum terjadi pada lingkungan dengan temperature panas dan lembab, atau pada
anak-anak, atau pada orang obesitas, atau orang yang banyak berkeringat
• Inflamasi terjadi akibat obstruksi kelenjar keringat pada regio lapisan sel
granular, dan menghasilkan papul berwarna pink mawar berdiameter 1 mm to
2 mm.
• Disertai rasa gatal dan kemerahan
• Dada, punggung, permukaan ekstremitas, area leher, ketiak adalah area yang sering
terkena
• Eczematous (miliaria eczematosa) or pustular (miliaria pustulosa).
Patogenesis Miliaria

Patogenesis miliaria masih belum banyak dipahami.


Diperkirakan ductus kelenjar keringan tersumbat oleh
perspirasi kelenjar eccrine, yang mempengaruhi aliran
keringat. Kebocoran ductus kelenjar keringat ke permukaan
perifer menyebabkan erupsi. Miliaria dapat dengan mudah
disebabkan oleh hyperhidrosis yang terjadi karena aktivitas
fisik ditempat atau lingkungan panas dan lembab. Miliaria
dapat terjadi pada penyakit demam atau yang berpakaian
berlapis, menggunakan casts, medical tape, atau bahan baju
yang nonbreathable.
Terapi
•Terapi terbaik adalah pindah ke tempat yang lebih
dingin atau menggunakan AC.
•Pakaian yang mencegah evaporasi keringat (cth :
nylon) harus dicegah, cotton/kapas merupakan
pilihan terbaik.
•Steroid topical mengurangi iritasi tapi hanya boleh
digunakan dalam waktu singkat.
• Lotion Calamine menenangkan dan mendinginkan
•Penggunaan asam askorbat masih kontroversi
Kelenjar A p o c r i n e
Kelenjar Keringat Apocrine

• Ditemukan di area ketiak dan area


anogenital
• Lebih besar dari pada kelenjar
eccrine
• Duktus menuju folikel rambut
Kelenjar Keringat Apocrine
• Sekresi mengandung komponen yang sama dengan keringat ditambah zat
berlemak dan protein
• Tidak berbau saat disekresikan, namun saat didekomposisi oleh bakteri
dikulit, dapat mengeluarkan bau badan
• Terkadang berwarna putih atau kekuningan
• Mulai berfungsi saat pubertas
• Aktif saat mengalami nyeri, stress, atau
melakukan aktivitas sexual
• Dapat serupa dengan kelenjar wangi sexual pada
hewan
Kelainan kelenjar apocrine

•Suppurative hidradenitis (jerawat apocrine )


•Penyakit Fox–Fordyce
Suppurative hidradenitis (jerawat apocrine)
• Sering terhjadi pada wanita.
• Penyebab tidak diketahui (dapat disebabkan oleh abnormalitas folikular)
• Kelainan supuratif kronis dari kelenjar apokrin. Banyak papul, pustule, kista, sinus dan
bekas luka di ketiak, area selangkangan, dan area perianal.
• Kondisi ini dapat disertai akne konglobata
• Terdapat sedikit kenaikan kadar androgen
• Bukan merupakan kejadian imunodefisiensi atau infeksi primer dari kelenjar apokrin,
walaupun staphylococcus aureus, anaerobic streptococci and Bacterioides spp.sering
ditemukan.
• Streptococcus milleri merupaka pathogen utama.
Terapi
• Dapat meliputi:
• Local treatment seperti pembersihan secara regular dan
gentle menggunakan sabun dan air
• Topical antibiotics cth Benzoyl peroxide
• Systemic antibiotics cth clindamycin, erythromycin
membantu lesi awal untuk sembuh namun tidak efektif
untuk abses kronis dan sinus.
• Insisi dan Drainase Abses dan injeksi triamsinolone
intralesi (5–10 mg/mL) dapat mengurangi indisensi
pembentukan luka dan pembentukan sinus.
Penyakit Fox–Fordyce
• Penyakit langka ductus kelenjar apocrine
dapat dibandingkan dengan miliaria rubra
karena ductus eccrine. Terjadi pada wanita
setelah pubertas.
• Kulit berwarna dan gatal atau papul
coklat muda muncul di ketiak atau area lain
dimana kelenjar apokrin ditemukan seperti
payudara atau vulva.l
Terapi tidak umum dibutuhkan tapi pembuangan kulit yang terdampak atau
elektrodesikasi pada lesi yang paling menganggu dapat dipertimbangkan,
BROMHIDROSIS

Anda mungkin juga menyukai