Anda di halaman 1dari 40

1.

FRANKLIN PITO JELLA


2. WIDYARTI HANDIENY BENU
3. MARIA MEGARIANI
4. TARSISIUS RYANG TOBY
5. TJIECI YUNIAR SALEAN
6. YANSENSIUS F.R. COME
7. RATNA MELLA
8. RUT DESIYANA GULTOM
9. SWIDY F. A. MULIK
10. MARIA C.W. BUNGANAEN

KELOMPOK 5
SKENARIO

Seorang laki-laki 17 tahun datang kerumah


sakit dengan keluhan bintil kemerahan pada
daerah wajah yang telah dialami sejak 1
bulan yang lalu. Riwayat keluarga menderita
penyakit yang sama tidak ada. Hasil
pemeriksaan laboratorium dalam batas
normal.
ANATOMI KULIT
ANATOMI KULIT
HISTOLOGI KULIT
FISIOLOGI KULIT

• Pelindung atau proteksi


• Absorbsi
• Pengatur suhu tubuh atau thermoregulasi
• Pengeluaran atau ekskresi
• Persepsi
• Pembentukan pigmen
• Pembentukan vit D
DIAGNOSIS BANDING
Kata Kunci Akne Vulgaris Rosasea

Laki-laki
(Jenis Kelamin)
17 tahun
(Umur)
Bintil kemerahan
(Efloresensi)
Pada daerah wajah
(Predileksi)
1 Bulan yang lalu
(Durasi)
Riwayat keluarga (-)
(Riwayat)
AKNE VULGARIS
DEFINISI

Acne vulgaris adalah pembentukan komedo, papula,


pustula, nodul dan / atau kista sebagai akibat dari
obstruksi dan radang unit pilosebaceous yang sering
terjadi pada masa remaja.
EPIDEMIOLOGI

• 80% kasus terjadi pada usia 11-30 tahun


• Perempuan lebih dini daripada laki-laki
• Puncak insidens pada perempuan: 14-17 tahun,
sedangkan pada laki-laki: 16-19 tahun
• Berdasarkan data dari kelompok studi dermatologi
kosmetika Indonesia, terdapat 60% penderita acne
vulgaris pada tahun 2006 dan 80% pada tahun 2007
• Prevalensi tertinggi pada ras Afrika Amerika: 37%
• Prevalensi pada ras Asia: 30%
• Pada ras Asia, lebih sering lesi inflamasi (20%)
daripada lesi komedonal (10%)
• Lebih sering terjadi pada laki-laki daripada
perempuan selama masa remaja, tetapi lebih sering
terjadi pada wanita dibandingkan pada pria saat
dewasa
ETIOLOGI

• Produksi androgen di dalam tubuh


• Produksi sebum yang berlebihan
• Deskuamasi abnormal pada epitel folikuler di
duktus kelenjar sebasea
• Proliferasi P acnes
• Respons inflamasi dan imunologis
FAKTOR RESIKO

• Genetik (CYP17-34C/C homozigot Chinese men)


• Faktor hormonal -> estrogen, progesteron, gonadotropin
• Makanan (diet) -> tinggi lemak, tinggi karbohidrat, tinggi
garam, alkohol, makanan pedas
• Kosmetik -> bahan komedogenik: lanolin, petrolatum,
minyak atsiri, asam oleik, butil strearat, lauril alkohol, bahan
pewarna (D&C)
• Infeksi: Propionilbacterium Acnes, Corynebacterium Acnes,
Pityrosporum ovale dan Staphylococcus epidermidis
• Trauma fisik: gesekan, tekanan, peregangan, garukan, dan
cubitan pada kulit
• Kondisi kulit: berminyak
• Pekerjaan: bahan-bahan kimia seperti oli dan debu-debu
logam
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS

• Bentuknya berupa papul, pustul, nodul, hingga kista


• Paling banyak terdapat di wajah, dapat terjadi di
punggung, dada dan bahu
• Terdapat komedo apat baik komedo terbuka
(blackhead comedones) maupun komedo tertutup
(whitehead comedones)
• Terdapat scar (komplikasi dari acne)
CARA MENDIAGNOSIS

• Pem . Fisik : ditemukan lesi acne (komedo, papula,


pustul, nodul, kista)
PENGOBATAN TOPIKAL AKNE
VULGARIS
• Bahan iritan yang dapat mengelupas kulit (peeling)
• Sulfur (4 – 8%)
• Resorsinol (1 – 5%)
• Asam salisilat (2 – 5%)
• Peroksida benzoil (2,5 – 10%)
• Asam vitamin A (0,025 – 0,1%)
• Asam azeleat (15 – 20%)
• Asam alfa hidroksi [AHA] (asam glikolat 3 – 8%).
• Antibiotika topikal:
• Oksitetrasiklin (1%)
• Eritromisin (1%)
• Klindamisin fosfat (1%)

• Antiperadangan topikal:
• Hidrokortison 1 – 2,5%
• Suntikan intralesi triamsinolon asetonid 10 mg/cc untuk lesi
nodulo-kistik
PENGOBATAN SISTEMIK AKNE
VULGARIS
• Antibakteri sistemik:
• Tetrasiklin 250 mg – 1,0 mg/hari
• Eritromisin 4 x 250 mg/hari
• Doksisiklin 50 mg/hari

• Obat hormonal untuk menekan produksi androgen


dan secara kompetitif menduduki resptor organ
target di kelenjar sebasea:
• Estrogen (50 mg/hari selama 21 hari dalam sebulan)
• Antiandrogen siproteron
• Vitamin A sebagai anti keratinisasi (50.000 ui –
150.000 ui/hari).
• Isotretinoin (0,5 – 1 mg/kgBB/hari) untuk
menghambat produksi sebum pada akne
nodulokistik dan konglobata
TERAPI AKNE
VULGARIS
PROGNOSIS AKNE VULGARIS

Prognosis penakit ini umumnya baik. Akne vulgaris


umumnya sembuh sebelum mencapai usia 30-40
tahun. Jarang terjadi akne vulgaris yang menetap
sampai tua atau mencapai gradasi yang sangat
berat hingga perlu dirawat inap di rumah sakit.
KOMPLIKASI AKNE VULGARIS

1. Pembentukan skar akne


2. Hiperpigmentasi post inflamasi pada kulit yang
lebih gelap
3. Folikulitis gram negatif sebagai komplikasi dari
penggunaan jangka panjang eritromisin atau
tetrasiklin
4. Infeksi
5. Psikis: kecemasan, depresi, dan lain-lain
ROSASEA
DEFINISI

• Adalah penyakit kulit kronis pada daerah sentral


wajah (yang menonjol/cembung)
• Ditandai dengan kemerahan pada kulit dan
telangiektasi disertai episode peradangan yang
memunculkan erupsi papul, pustul, dan edema.
ETIOLOGI

• Demodex folliculorum namun akhir-akhir ini mulai


ditinggalkan
FAKTOR RESIKO

• Makanan
• Psikis
• Obat
• Infeksi
• Musim
• Imunologis
• Lainnya
EPIDEMIOLOGI

• Sering diderita umur 30-40an


• Umumnya perempuan lebih sering terkena
dibanding laki-laki
• Ras kulit putih (kaukasia) lebih banyak terkena dari
kulit hitam(negro) atau berwarna polinesia,
dinegara barat lebih sering pada mereka yang
bertaraf sosio-ekonomi rendah
PATOFISIOLOGI

• Pembulih Darah
• Iklim atau Musim
• Makanan dan obat obatan
• Mikroorgansme
• Imunologi
• VEGF berlebihan
GEJALA KLINIS

• Eritema, talengektasis(Tanda Khas)


• Papul, Edema, pustul
• Papul kemerahan tidak nyeri
STADIUM ROSASEA

• Stadium I: Eritema tanpa sebab atau akibat


sengatan matahari. Eritema menetap
diikuti timbulnya talengektasis
• Stadium II: Eritema persisten, papul, pustul,
edema, banyak talengektasis.
• Stadium III: Eritema persisten yang dalam,
banyak talengektasis, papul, pustul,
nodus, edema
KLASIFIKASI

• Erythematotelangiectatic Rosacea (ETR)


• Papulopustular Rosacea (PPR)
• Phymatosa
• Rosasea okuler
• Rosasea granulomatous dan Rosasea glandular
1.Topikal:
• Tetrasiklin, Klindamisin, Eritromisin (salep 0,5-2%)
• Metronidazol 0,75% gel/krim 2%  papul,
pustul
• Imidazol/dengan ketokonazol/sulfur 2-5%
• Antiparasit: lindane, krotamiton/bensoil
benzoat
2.Sistemik
• Tetrasiklin, eritromisin, doksisiklin, minosiklin
• Isotretinoin 0,5-1/kgBB
• Metronidazol 2x500 mg/hari: std awal & lanjut
3.Tambahan
• Sunblock SPF 15/lbh
• Diet rokok, alkohol, kopi, pedas
• Bedah kulit: skalpel/dermabrasi  rinofima,
bedah listrilk  telangiektasis
BEDAH

• Laser resurfacing. Operasi laser


menghilangkan lapisan kulit.

• Dermabrasi. Prosedur ini dapat


menghaluskan kulit kasar dan benjolan dari
hidung yang disebabkan oleh rinofima.

• Bedah kosmetik. Bedah rekonstruksi dan


bedah plastik dapat membentuk kembali
atau menghilangkan benjolan pada
hidung oleh karena rinofima.
PROGNOSIS

Prognosis perkembangan rosacea bervariasi dari


orang ke orang, tergantung pada faktor-faktor seperti
genetika, sensitivitas kulit, warna kulit, lamanya waktu
yang dihabiskan di bawah sinar matahari tanpa tabir
surya, konsumsi alkohol dan makanan pedas, dan
paparan suhu panas dan dingin yang ekstrim.
pengobatan dan menghindari pemicu yang tepat,
rosacea umumnya dapat dikendalikan dengan baik.
KOMPLIKASI

• Rinofima
• Inflamasi Okular
• Rosasea limfedema
• Komplikasi lainnya: blefaritis,
meibomianitis, trikiasis,
episkleritis, kalazion dan
hordeolum

Anda mungkin juga menyukai