Anda di halaman 1dari 25

Dispesing Obat Penyakit Kulit

Kelompok 1
Yolanda Ramadani
Silva Fitri Arianti
Nurhadilah
Scintia Monika Putri
Dispensing
Dispensing merupakan proses sejak diterimanya
resep sampai obat diberikan kepada pasien diikuti
dengan pemberian informasi obat yang memadai.
Dispensing obat merupakan proses yang
mencakup berbagai kegiatan, yang dilakukan oleh
seorang Apoteker, mulai dari penerimaan resep
dengan memastikan penyerahan obat yang tepat
bagi pasien serta kemampuannya mengonsumsi
sendiri dengan baik.
Hal yang harus diperhatikan dalam dispensing :
• Kualitas lingkungan kerja
• Proses dispensing
• Ketersediaan obat
• Alur kerja
• Penataan obat
Praktek dispensing yang baik adalah suatu praktek yang
memastikan suatu bentuk yang efektif dari obat yang benar,
ditujukan kepada pasien yang benar, dalam dosis dan kuantitas
sesuai instruksi yang jelas, dan dalam kemasan yang memelihara
potensi obat
Definisi Kulit
Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh
bagian tubuh, memiliki fungsi melindungi bagian tubuh dari
berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Fungsi
perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis,
seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus,
respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan
keringat serta pembentukan pigmen melanin untuk melindungi
kulit dari bahaya sinar ultra violet matahri.
Kulit yang tidak sehat dapat menyebabkan timbulnya penyakit
tertentu, seperti psoriasis vulgaris, eksem, pioderma dan
dermatomikosis atau penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi
jamur.
Terapi Topikal didefinisikan sebagai aplikasi obat
dengan formulasi tertentu pada kulit yang
bertujuan mengobati penyakit kulit atau penyakit
sistemik yang bermanifestasi pada kulit. Metode
pengobatan topikal telah lama digunakan pada
berbagai kebudayaan kuno di dunia.
Terapi topikal merupakan metode yang nyaman,
namun keberhasilannya bergantung pada
pemahaman kita mengenai fungsi sawar kulit.
Keuntungan utama dari terapi topikal adalah
dapat memintas jalur metabolisme obat
pertama (first –pass effect) di hati.
Terapi topikal juga dapat menghindari resiko dan
ketidaknyamanan seperti pada terapi yang
diberikan secara intravena, serta berbagai hal
yang mempengaruhi penyerapan obat pada
terapi peroral.
Klasifikasi Penyakit Kulit
• Eksim ialah rasa gatal pada kulit : merah- merah, pecah-pecah, ada gelembung kecil, karena
alergi, penggunaan obat, paparan mtahari, adanya zat kimia tertentu
• Bisul merupakan infeksi seperti benjolan (berisi air atau nanah) terasa nyeri karena s.aureus
• Campak  karena virus
• Kudis terasa gatal, pada tangan dan jari kaki
• Kurap  karena jamur
• Psioriasis  tanda sama kayak eksim, pergantian kulit 2-3 hari, ada tonjolan yang menebal
• Kanker kulit melanoma --> paling berbahaya
• Inpetigo  karena bakteri dan menular, gatal-gatal, melepuh
• Herpes  virus dan bakteri
• Jerawat 
• Ketombe  Sisik-sisik putih
• Panu
• Urtika (kelainan pd kulit, terasa gatal, ada bintik menonjol pd kulity krna alergi makanan)
Definisi, tanda dan gejala dari acne?
Definisi : acne vulgaris adalah obstruksi dan inflamatif
yg trjadi pada kel.minyak / sebaseae, tanda awal
msuknya pubertas, tmbuh satu thun sblm haid pertama
kali. Bisa di leher, pungggung, dada dan wajah

Hiperproliferasi  menyebabkan sumbatan pda folikel


Hormonal  peningkatkan androgen
Inflamasi  hiperproliferasi  penrunan asam lineloat
 penyumbatan folikel
Kolonisasi dari p.acne  p acne (memecah trigliserida di
sebum)
Tanda dan gejala :
Komedo  terbuka/hitam dan tertutup/putih
Papula  bentol merah
Pastula  merah bag sekitar
Nodul  peradangan krn inflamasi
Kista  lebih dalam
Jar.parut terbentk saat acne sdh pecah
Lesi inflamasi
Hiperpigmentasi residual
Scar  espik (dalam dan sempit), prolling (dangkal, luas dan
ada undulasi), boscar (scar luas dan berbatas tegas),
hipertropik
Klasifikasi jerawat
Dibagi 4 berdasar lesi dan jumlah :
• Ringan  muncul komedo < 10 buah, ada papul (bentol merah) < 10
buah tidak tumbuh nodul (bentol, dlm nya ada nanah) dan jar.parut
(nodul pecah)  (ada lesi polipustular, hanya terjadi pda wajah)
• Sedang komedo <20, papul >10 dan <50, ada tanda2 inflamasi, ttp
tidak ada nodul dan jar parut (lesi lebih banyak, meluas ke bag.leher,
timbul nodul ttpi ringan)
• Berat  komedo >20, papu >50-100, ada tnda inflamasi, ada nodul,
memungkinkan adanya jar parut (ada lesi, sampai kesistemik, tidak
sembuh selama 6 bln dengan pengobatan)
• Sangat berat  komedo > 50, papul >100, nodul >5, terjadi
inflamasi pada acne dan ada jar parut
Ada tiga :
• Acne komedonal  terjadi komedo tanpa inflamasi
• Acne papulpotular  komedo + ada inflamasi
• Papul berat  acne keras, ada inflamasi dan rasa nyeri

Berdasar penyebab ada 2


• Vulgaris  A.klasik (usia, pubertas); A,infartil (usia 3-12
bln, hilang usia 4-6 thn); A.dewasa ; a.berat (nodul dan
inflamasi berat), a.gejala sistemik (seluruh tubuh merah2)
• Sekunder  sindrom hormonal , pada wanita, krn
peny.genetik; sindrom cusing; acne karma penyakit tumor
Etiologi Jerawat
• Etiologi : faktor genetik, peningkatan sebum,
bakteri, hormon androgen, estrogen dan
progesteron, makanan yang tinggi lemak,
faktor psikis, kosmetik, iklim (terlalu panas
dan lembab); adanya hiperkeratonosit,
• Gejala : ada timbul bintik merah yang
ditandai radang dan sakit jika ditekan, timbul
bintik putih dan hitam (komedo)
• Komedo terbuka (hitam);tertutup (putih)
Patofisiologi Jerawat
• peningkatan sebum dan pengelupasan
keratonosid memicu pelebaran kanal 
oversekresi bercampur dengan
keratonosit  sumbatan keratonosid 
komedo (black : akumulasi melanin ; white
: luka smakin meradang)
• Karena peningkatan androgen  memicu
sebum  kel.minyak produksi sebum
secara berlebih
• Faktor risiko :
• Kosmetik, pola hidup (menggaruk wajah), paparan
lingkungan, obat obatan steroid, fenitoin, inh,
makanan tinggi lemak (coklat, mak manis), susu,
faktor gen, tingkat stress yang berlebih, merokok,
ras, gender (wanita lbh tinggi resikonya), bakteri

• Beda acne wanita dan pria


Pria  androgen stabil tidak seperti wanita
Wanita  peningkatan androgen terutama
Prosedur Dispensing
• Memastikan resep (skrining)
• Memastikan bentuk sediaan  membuat
sediaan.
• Pemberian etiket putih (oral), biru
(topikal)
• Pemberian KIE
Skrinning resep :
Administratif : tgl pmbuatan ga ada, usia, TB,
BB, no resep, paraf dokter
Farmasetis : penggunaan krg jelas (frekuensi),
kekuatan sediaan
Klinis : diagnosis tdk ada

Untuk pasien akan lebih baik dengan gel


dibanding krim
Persiapan resep dan copy resep
• Penulisan copy resep :
Logo, nama, no telp, nama apt, SIA, no resep,
nama resep, R/, det (sdh dserahkan), ne det (blm)
, ada tulisan pcc, diparaf apoteker, pro, usia

Etiket (identitas apotek, pro, nama obat, cara


penggunaan, paraf)

Copy resep  tergantung permintaan pasien


Terapi Farmakologi
Secara umum :
Ringan  AB topical, keratolitik, retinoid
Sedang sampai berat  AB (eritro, klinda, tetrasiklin),
kontrasepsi oral
Berat  derivat vit A isotretinoin, tidak boleh pada ibu hamil
(teratogenik)

Topikal  untuk ringan, mengandung unsur sulfur, astringen. AB


dalam bentuk krim dosis rendah.
Sistemik  AB (tetra, eritro), derivat asam retinoat (menurunkan
produksi sebum), steroid
Terapi Non Farmakologi
• Jangan terlalu sering mencuci muka (cukup 2x sekali)
• Membersihkan wajah dengan pembersih yg lembut
• Pilih produk dengan kandungan water base
• Gunakan sunblock
• Jangan gunakan handuk berulang-ulang
• Perhatikan apa saja yang menyentuh kulit
• Jangan memainkan jerawat
• Dapat menjalani chemical pilling (memicu sel2 baru); terapi dengan sinar (blue
light), facial, injeksi steroid, pemberian kolagen, dermabrasi, laser leserfi,
operasi kulit.
• Menghindari faktor risiko seperti makanan (kacang)
• Jangan banyak berkeringat
• Hindari stress
• Hindari rambut dari muka terutama saat lepek
• Pake suplemen vitamin A dan asam lemak omega 3
Apakah Terapi Sudah Tepat?
Erymed tube  biasa digunakan untuk yang sudah parah
(radang)
Benzolac tube  untuk acne vulgaris berat

Pada kasus : Jerawat pda bobby tdk berat, tingkatan masih


ringan  pengatasan dengan tx non farmako terlebih dahulu
(rajin membersihkan wajah, px cek jenis kulitnya
(memudahkan dalam pemilihan produk), facial, pilling, oxigenasi
Farmakologi  preparat yg mengandung asam salisilat, unsur
sulfur, tretinoin, adapassen (semua dlm bntuk topikal)
Steroid tdk terlalu disarankan  jangka panjang justru akan
memperparah jerawat
Monitoring, edukasi dan KIE
Monitoring :
• Keparahan acne  penilaian acne (ringan-
berat)
• Reaksi alergi obat

Edukasi : menjaga kebersihan, pake sabun


wajah sesuai jenis kulit, jaga pola makan,
rajin OR teratur, kurangi stress, utk topikal
(kulit dibersihkan dahulu)
Monitoring, evaluasi dan KIE kepada
pasien?
Monitoring dan evaluasi  tingkat keparahan acne; AB (dgnkan slama 4 minggu);
rx alergi; menghindari timbulnya rx sekunder; kepatuhan px;

KIE :
- Menjaga kebersihan tangan (jgn sentuh muka jika tangan kotor !) dan tubuh
- Membershkan kulit dengan sabun khusus (cek kulit terlbh dahulu)
- Bag. yang dioleskan dibersihkan dahulu
- Cara penggunaan yg benar
- Topikal (maks 1x/hari harus sdh dibershkan)
- Hindari makan tertentu
- Hindari sinar mtahari langsung
- OR teratur
- Jaga kebersihan muka, jangan digosok terlalu keras
- Gunakan pelembut muka dgn efek mengeringkn wajah
- Penggunaan hanya pada bagian yg berjerawat
DRP dan non DRP’s beserta
penanganannya?
DRP :
1. Benzolac tube  pemilihan obat tidak tepat karena BT digunakan untuk acne
sedang-berat  takutnya menimbulkan iritasi

Solusi : retinoid topikal (ex: tretinoin  meningkatkan perombakan sel pda dinding
folikular dan menrunkn kohesifitas sel penghmbatan komedo)
Pilihan : krim 0,025% , px disarankan menggunakn 30 mnt setelah mencuci muka (2
hari sekali  sehari 1x  2x sehari untuk meningkatkan tolerabilitas)
(+) Erimed tube  tetap dipakai, krna kombinasi dengan retinoid menurunkan
kreatinisasi

2. Erimed tube  hanya dipakai sedang – berat (tidak digunakan)


Solusi: Cuma pake retinoid

Non DRP : kurang menjaga kebersihan (pernah kena panu), suka menggaruk jerawat
DRP:
3. Ringan : hanya ada komedo dan dgn papula dan pastula
Tx ringan dengan papula dan pastula (topikal retinoid dan BPO)

Pilihan :
- adapallen (gel/krim 0,1%), lebih safety dibanding 0,3% dgn
efikasi sama.
- BPO (saling sinergis dengan adapallen)  non antibiotik ttpi
pnya efek anti mkroba

4. Terapi ringan dengan papula dan pastula : retinoid + AB


topikal

Anda mungkin juga menyukai