OLEH:
Ida Samidah
ANATOMI KULIT
ANATOMI KULIT
Kulit menutupi seluruh bagian tubuh dan
beratnya sekitar 7% dari total berat tubuh.
Dalam 1 centimeter persegi luas kulit terdiri
dari 70 cm pembuluh darah.
100 kelenjar keringat, 15 kelenjar minyak,
230 penerima rangsangan, dan sekitar
500.000 sel kulit yang secara berkala mati,
dan memperbaharui.
ANATOMI KULIT
Tebal Kulit mulai dari 1.5 sampai 4 mm atau
lebih.
Dua lapisan yang jelas. Lapisan paling luar adalah
lapisan epidermis, sebuah jaringan membran yang
tebal dan lapisan yang kedua dermis, sebuah
jaringan serabut yang saling berhubungan.
Dan dibawah dermis terletak lapisan lemak yang
bernama hypodermis.
FUNGSI KULIT
Kulit memberi bantalan dan melindungi organ
tubuh dan melindungi keseluruhan badan dari
kerusakan fisik seperti pukulan, dan luka sayat.
Kulit juga memberikan perlindungan dari bahan
kimia yang berbahaya, kerusakan thermal (seperti
panas dan dingin), dan melindungi dari serangan
bakteri.
Epidermis adalah lapisan yang tahan air,
mencegah kehilangan air yang berlebihan dari
permukaan tubuh.
FUNGSI KULIT
Kulit kaya akan aliran darah dan kelenjar keringat yang
mengatur lepasnya panas dari tubuh, membantu
mengendalikan temperatur tubuh.
Kulit juga berfungsi sebagai system pembuangan kecil :
Urea, garam, dan air, keluar sebagai keringat.
Kulit juga mengurangi radiasi sinar Ultraviolet (UV) dari
matahari, dan sel-sel epidermis menggunakan sinar UV ini
untuk mensintesa vitamin D.
penerima sensor), yang berhubungan dengan pangkal saraf.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
BEBERAPA PENYAKIT KULIT YANG LAZIM
PADA ANAK
Diaper Rash
Dermatitis
SCABIES
IMPETIGO
ASKEP PD ANAK DENGAN
Diaper Rash
Dermatitis popok iritan primer (DPIP) merupakan
istilah yang lebih tepat digunakan dimana erupsi
yang terjadi akibat kontak iritan dengan bahan
excreta.
Banyak faktor yang menimbulkan atau
memperhebat keadaan ini, misalnya kebersihan
kulit yang tidak terjaga akibat jarang ganti popok
setelah bayi kencing, keadaan lingkungan yang
panas dan lembab atau akibat mencret
ETIOLOGI
Kontak dengan amonia
Sering diare yang mengiritasi kulit
Sabun pada popok yang tidak tercuci
dengan baik
Pathofisiologi
Timbul pada bayi baru lahir 1-3 bullan dan
mencapai puncaknya pada usia 7-12 bullan.
Terjadi iritasi primer pada kulit yang
terkena dan muncul sebagai erythema.
Erupsi terdapat pada daerah kontak yang
menonjol seperti pantat, alat kelamin, perut
bawah dan paha atas. Dalam bentuk yang
lebih parah akan terdapat papula
erythemathosa, vesicula dan ulserasi.
Gambaran Klinis
Eritema yang konfluen nampak pada permukaan
konveks yang bersentuhan langsung popok seperti
: bokong, genital, abdomen bagian bawah dan
paha bagian atas.
pada kasus ringan biasanya hanya tampak eritema
yang jika dibiarkan akan mengelupas dan udem,
mungkin disertai vesikel dan bulla
GAMBAR DIAPER RASH
Proses keperawatan
Pengkajian
Subyektif :
a) Keluarga mengatakan popok jarang diganti
b) Riwayat gesekan kulit dengan popok atau
kontak lama dengan urine dan atau tinja.
c) Pakaian yang dicuci kurang bersih.
Obyektif :
a) Bayi rewel gelisah karena gatal
b) Eritema dan skuama pada kulit yang terkena,
seringkali lesi papulavesikel, bulla, fisura dan
erosi
c) Personal hygiene yang kurang terpelihara
d) Jarang terlihat pada daerah lipatan paha dan alat
kelamin.
Diagnosa keperawatan dan
Intervensi
Nyeri berhubungan dengan lesi kulit
– Hindarkan atau kurangi stimulus
eksternal yang memperberat
ketidaknyamanan
– Implementasikan tehnik pereda nyeri
nonfarmakologis yang tepat
– Atur posisi yang nyaman agar tidak
terjadi penekanan pada daerah lesi
Nyeri berhubungan dengan lesi
kulit
Djuanda, dkk, 1993, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi III, FKUI, Jakarta
http:// www.idai.co.id
http:// www.acii.net
picture from situs internet (Diaper rash,Dermatitis,Scabies,Impetigo)
Wijaya dan Anugerah, 1996, Atlas berwarna saripati penyakit kulit, EGC,
Jakarta