diaper rash
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
b) Pembuluh Darah
Pembuluh darah banyak terdapat di sekitar akar rambut. Melalui pembuluh darah ini akar-
akar rambut mendapatkan makanan, sehingga rambut dapat tumbuh.
c) Kelenjar Minyak (glandula sebasea)
Kelenjar minyak terdapat di sekitar akar rambut. Adanya kelenjar minyak ini dapat menjaga
agar rambut tidak kering.
d) Kelenjar Keringat (glandula sudorifera)
Kelenjar keringat dapat menghasilkan keringat. Kelenjar keringat berbentuk botol dan
bermuara di dalam folikel rambut. Bagian tubuh yang banyak terdapat kelenjar keringat
adalah bagian kepala, muka, sekitar hidung, dan lain-lain. Kelenjar keringat tidak terdapat
dalam kulit tapak tangan dan telapak kaki.
e) Serabut Saraf
Pada lapisan dermis terdapat puting peraba yang merupakan ujung akhir saraf sensoris.
Ujung-ujung saraf tersebut merupakan indera perasa panas, dingin, nyeri, dan sebagainya.
Jaringan dermis juga dapat menghasilkan zat feromon, yaitu suatu zat yang memiliki bau
khas pada seorang wanita maupun laki-laki. Feromon ini dapat memikat lawan jenis Dermis
(Kulit Jangat).
2.5 Patofisiologi
Hampir semua bayi pernah mengalami ruam atau lecet karena pemakaian popok. Lokasi
yang sering terkena adalah bagian pantat, sekitar kemaluan, maupun paha. Bahkan, jika
bakteri yang terdapat dalam urine bayi Anda terurai menjadi amonia, ruam ini bisa bertambah
parah. Tentu saja keadaan ini sangat tidak menyenangkan buat si kecil.
Bayi yang senang tidur lama sebenarnya tidak ada masalah. Tetapi masalahnya bila
popoknya basah berkali-kali dan membuatnya lembab. Karena penyebab ruam popok yang
paling utama adalah popok yang lembab. Popok yang lama terkena air seni dan tinja bisa
menimbulkan iritasi pada kulit. Bila tidak segera membersihkannya, bakteri dan jamur akan
tumbuh. Selain karena lembab ada juga bayi yang memang alergi terhadap popok sekali
pakai. Lebih baik gunakan popok tradisional dengan resiko harus lebih sering menggantinya
bila bayi buang air kecil atau besar.
Penggunaan produk bayi yang mengandung parfum juga bisa meningkatkan resiko
terkena ruam popok termasuk juga deterjen untuk mencuci pakaiannya. Disarankan
menggunakan diapers tanpa pewangi. Tetapi alangkah baiknya bila melakukan upaya
pencegahan, seperti :
1. Ganti popok sesering mungkin. Bila si kecil buang air besar, jangan menunda-nunda untuk
segera menggantinya.
2. Minimalisasikan penggunaan tissue basah untuk membersihkan area popoknya. Air bersih
adalah pilihan terbaik.
3. Hindari menggesek kulit bayi walau pun dengan handuk lembut. Sebaiknya tepuk-tepuk dan
angin-anginkan saja pantat si kecil untuk mengeringkannya.
4. Beri sirkulasi udara untuk area kulitnya yang terkena popok dengan cara menggunakan
popok kain, khususnya pada waktu tidur.
5. Jangan mengikat atau merekatkan popok terlalu kencang.
6. Bila ruam tidak hilang lebih dari 3 hari konsultasikan segera ke dokter, terutama bila timbul
demam dan tidak nafsu makan.
7. Jangan mengolesi ruam (bintik-bintik merah) dengan lotion atau baby oil. Gunakan salep anti
jamur yang mengandung Zinc di bawah pengawasan dokter.
2.6 Penatalaksanaan
1. Gantilah popok segera setelah anak kencing atau buang air besar. Hal ini mencegah lembab
pada kulit. Janganlah memakai popok dengan ketat khususnya sepanjang malam hari.
Gunakan popok dengan longgar sehingga bagian yang basah dan terkena tinja tidak
menggesek kulit lebih luas. Bersihkan dengan lembut daerah popok dengan air. Anda tidak
perlu menggunakan sabun setiap kali mengganti popok atau setiap kali buang air besar. (Bayi
yang mendapat ASI dapat BAB sebanyak 8 kali per hari). Gunakan sabun hanya bila tinja
tidak mudah keluar.
2. Jangan menggunakan bedak bayi atau talk karena dapat menyebabkan masalah dengan
pernapasan pada bayi.
3. Hindari selalu membersihkan dengan usapan yang dapat mengeringkan kulit. Alkohol atau
parfum pada produk tersebut dapat mengiritasi kulit bayi.
5. Gunakan air bersih untuk membersihkan area popok setiap kali mengganti popok. Gunakan
air mengalir sehingga anda dapat membersihkan dan membilas tanpa tidak perlu menggosok.
6. Tepuk sehingga kering; jangan menggosok. Biarkan area di udara terbuka sehingga benar-
benar kering
7. Gunakan tipis-tipis ointment atau krim pelindung (seperti yang mengandung zinx ixide atau
petrolatum) untuk membentuk lapisan pelindung pada kulit. Salep ini biasanya tebal dan
lengket dan tidak hilang, seluruhnya pada penggantian popok berikutnya. Perlu diingat
garukan keras atau gosokan kuat hanya akan lebih memperberat kerusakan kulit.
8. Konsultasikan dengan dokter anda bila ruam: melepuh atau terdapat nanah, tidak hilang
dalam waktu 48 sampai 72 jam, menjadi lebih berat
9. Gunakan krim yang mengandung steroid hanya bila dokter anda merekomendasikan. Krim
tersebut jarang diperlukan dan mungkin berbahaya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Meskipun ruam popok menyebabkan sakit dan sangat mengganggu bayi Ibu,
namun biasanya tidak berbahaya. Ruam popok umumnya terjadi pada bayi dengan kulit
yang lebih sensitive.Jika ruam pada bayi Ibu disebabkan oleh popok yang basah atau infeksi
jamur, maka hanya dengan melepas popok dan membiarkan kulitnya terkena angin sudah
mampu menyembuhkan.Pastikan Ibu mengganti popoknya dengan rutin. Membasuh pantat
bayi dan mengeringkannya sebelum memakaikan yang baru. Bisa juga menggunakan krim
khusus untuk membantu melindungi iritasi pada kulit bayi akibat ruam popok.
3.2 Saran
Jika ruam pada bayi Ibu disebabkan oleh popok yang basah atau infeksi jamur, maka
hanya dengan melepas popok dan membiarkan kulitnya terkena angin sudah mampu
menyembuhkan. Pastikan Ibu mengganti popoknya dengan rutin. Membasuh pantat bayi dan
mengeringkannya sebelum memakaikan yang baru. Bisa juga menggunakan krim khusus
untuk membantu melindungi iritasi pada kulit bayi akibat ruam popok. Berikut tips untuk
menghindari ruam popok:
1. Gunakan popok kain dari bahan katun yang lembut.
2. Jangan terlalu ketat memakakan diaper, agar kulit bayi tidak tergesek.
3. Bila diaper penuh, sudah menggelembung atau menggantung, segera ganti dengan yang
baru.
4. Hindari pemakaian diaper yang terlalu sering (bahkan saat bepergian).
5. Jangan ada sisa urine/kotoran saat membersihkan bayi, karena kulit yang tidak bersih
sangat mudah mengalami ruam popok.
6. Jangan menggunakan sabun bila kulit bayi yang tertutup diaper merah dan kasar.