Di Susun Oleh:
YUDILIA, S.Tr.Keb
NIM: 1590121080
Di Susun Oleh:
YUDILIA, S.Tr.Keb
NIM: 1590121080
Menyetujui
Preseptor Pembimbing
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat hidayah dan
rahmat-Nya yang diberikan kepada penulis berupa kesehatan rohani dan jasmani
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Klinik dengan judul
“Asuhan Kebidanan BBL Pada bayi Ny. A Dengan Diaper Rash Di PMB
Isnani, S.Tr.keb Beureunueun, Kab. Pidie ”, yang dapat diselesaikan dengan
baik.
Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, penulis banyak menemukan
hambatan, tetapi berkat dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang telah
membantu serta para dosen-dosen yang telah banyak membantu penulis dengan baik,
penulis dapat menyelesaikannya dengan baik. Untuk itu tidak lupa penulis
Tidak lupa penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum
sempurna, oleh karena itu untuk memperbaiki makalah ini penulis mengharapkan
kritik-kritik dan saran-saran yang membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya, serta dapat dimanfaatkan
dengan baik untuk menjadi pedoman bagi mata kuliah selanjutnya. Atas perhatiannya
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ruam popok adalah iritasi pada kulit bayi Ibu di daerah pantat. Ini bisa
terjadi jika ia popok basahnya telat diganti, popoknya terlalu kasar dan tidak
menyerap keringat, infeksi jamur atau bakteri atau bahkan eksema. Ruam popok
merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi yang ditandai dengan
timbulnya bercak-bercak merah dikulit, biasanya terjadi pada bayi yang memiliki
kulit sensitif dan mudah terkena iritasi. Bercak-bercak ini akan hilang dalam
beberapa hari jika dibasuh dengan air hangat, dan diolesi lotion atau cream
khusus ruam popok, atau dengan melepaskan popok beberapa waktu, angka
pengetahuan orang tua (pengasuh) tentang tata cara penggunaan popok dan
bayi berkisar antara 7-35%, dengan angka terbanyak pada usia 9-12 bulan.
Sementara itu Rania Dib, MD menyebutkan ruam popokk berkisar 4-35 % pada
Ibu, namun biasanya tidak berbahaya. Ruam popok umumnya terjadi pada bayi
dengan kulit yang lebih sensitive. Jika ruam pada bayi Ibu disebabkan oleh popok
yang basah atau infeksi jamur, maka hanya dengan melepas popok dan
membiarkan kulitnya terkena angin sudah mampu menyembuhkan.Pastikan Ibu
sebelum memakaikan yang baru. Bisa juga menggunakan krim khusus untuk
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Ruam popok (diaper rash) adalah iritasi pada kulit bayi Ibu di daerah
pantat. Ini bisa terjadi jika ia popok basahnya telat diganti, popoknya terlalu
kasar dan tidak menyerap keringat, infeksi jamur atau bakteri atau bahkan
eksema.
Ruam popok merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi yang
bayi yang memiliki kulit sensitif dan mudah terkena iritasi. Bercak-bercak ini
akan hilang dalam beberapa hari jika dibasuh dengan air hangat, dan diolesi
lotion atau cream khusus ruam popok, atau dengan melepaskan popok beberapa
waktu.
Ruam popok (diaper rash) adalah gangguan yang lazim ditemukan pada
sekitar alat kelamin, pantat, dan pangkal paha bagian dalam. Ruam popok sering
dialami oleh bayi baru lahir. Biasanya berwarna kemerahan disertai lecet-lecet
ringan dan gatal. Ruam popok terjadi karena ada gesekan antara popok dengan
kulit bayi. Hal ini karena kulit bayi masih sangat peka dan sensitif. Jika dia
popok.
B. Anatomi Fisiologi
Organ Kulit
1) Epidermis (Kutilkula)
Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit, yang memiliki struktur tipis
dengan ketebalan sekitar 0,07 mm terdiri atas beberapa lapisan, antara lain seperti
berikut :
Letak lapisan ini berada paling luar dan merupakan kulit mati. Jaringan
epidermis ini disusun oleh 50 lapisan sel-sel mati, dan akan mengalami
b) Stratum lusidum
banyak melanin yang dihasilkan dari sel-sel ini, maka warna kulit akan
menjadi semakin gelap. Selain memberikan warna pada kulit, melanin ini
juga berfungsi untuk melindungi sel-sel kulit dari sinar ultraviolet matahari
hari yang terik, karena ingin menghindari sinar ultraviolet ini. Hal ini
disebabkan karena ternyata sinar ultraviolet ini dapat membuat kulit semakin
c) Stratum granulosum
Menghasilkan pigmen warna kulit, yang disebut melamin. Lapisan ini terdiri
atas sel-sel hidup dan terletak pada bagian paling bawah dari jaringan
epidermis.
d) Stratum germinativum,
Sering dikatakan sebagai sel hidup karena lapisan ini merupakan lapisan yang
kulit teluar. Sel-sel yang baru terbentuk akan mendorong sel-sel yang ada di
atasnya selanjutnya sel ini juga akan didorong dari bawah oleh sel yang lebih
baru lagi. Pada saat yang sama sel-sel lapisan paling luar mengelupas dan
gugur.
2) Dermis
Jaringan dermis memiliki struktur yang lebih rumit daripada epidermis, yang
terdiri atas banyak lapisan. Jaringan ini lebih tebal daripada epidermis yaitu
sekitar 2,5 mm. Dermis dibentuk oleh serabut-serabut khusus yang membuatnya
lentur, yang terdiri atas kolagen, yaitu suatu jenis protein yang membentuk sekitar
30% dari protein tubuh. Kolagen akan berangsur-angsur berkurang seiring dengan
bertambahnya usia. Itulah sebabnya seorang yang sudah tua tekstur kulitnya kasar
dan keriput. Lapisan dermis terletak di bawah lapisan epidermis. Lapisan dermis
a) Akar Rambut
Di sekitar akar rambut terdapat otot polos penegak rambut (Musculus arektor
pili), dan ujung saraf indera perasa nyeri. Udara dingin akan membuat otot-
otot ini berkontraksi dan mengakibatkan rambut akan berdiri. Adanya saraf-
b) Pembuluh Darah
tumbuh
Kelenjar minyak terdapat di sekitar akar rambut. Adanya kelenjar minyak ini
botol dan bermuara di dalam folikel rambut. Bagian tubuh yang banyak
terdapat kelenjar keringat adalah bagian kepala, muka, sekitar hidung, dan
lain-lain. Kelenjar keringat tidak terdapat dalam kulit tapak tangan dan
telapak kaki.(Sukma)
e) Serabut Saraf
Pada lapisan dermis terdapat puting peraba yang merupakan ujung akhir saraf
Jaringan dermis juga dapat menghasilkan zat feromon, yaitu suatu zat yang
memiliki bau khas pada seorang wanita maupun laki-laki. Feromon ini dapat
Beberapa faktor penyebab terjadinya ruam popok ( diaper rash, diaper dermatitis,
2. Kurangnya menjaga hygiene. popok jarang diganti atau terlalu lama tidak segera
Pada bayi, struktur kulitnya lebih tipis, ikatan antar selnya lebih lemah dan
lebih halus. Kulit bayi juga memiliki pigmen yang lebih sedikit, dan tidak mampu
mengatur temperatur seperti halnya anak-anak dengan usia lebih tua atau orang
dewasa. Munculnya kemerahan dan peradangan pada kulit merupakan salah satu
gejala dari reaksi alergi pada tubuh bayi. Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit
1. Intertrigo
Intertrigo mengacu pada suatu peradangan pada lipatan tubuh. Hal ini
biasanya terletak di paha bagian dalam, ketiak, dan bagian bawah payudara
atau perut. Lipatan tersebut membuat kulit tampak merah, gatal dan
menyebabkan rasa sakit bila terjadi gesekan. Umumnya terjadi pada bayi
yang gemuk.
Penyebabnya bisa terjadi karena lembab berlebihan pada lipatan bayi, yang
Yang harus dilakukan : Cuci bagian dalam lipatan kulit bayi Anda dengan
melindungi kulit bayi.
2. Biang keringat
pada leher, wajah, punggung, atau bokong bayi. Secara klinis miliari terlihat
dengan adanya kulit kemerahan disertai rasa gatal sehingga bayi rewel,
Penyebab : Udara panas, cuaca lembab, pakaian yang ketat dan aktivitas bayi
Yang harus dilakukan : Sedapat mungkin hindari bayi Anda dari suhu yang
terlalu panas dan berikan pakaian yang longgar. Dengan begitu, ruam akan
3. Seborrhea
bagian tubuh lainnya seperti belakang telinga, leher, pipi, dan dada. Penyakit
ini yang paling sering terjadi pada bayi di bawah usia 6 bulan. Pada kulit
4. Eksim
Eksim dapat muncul di manapun pada tubuh bayi mulai dari usia 3 sampai 4
Eksim atau sering disebut eksema, atau dermatitis adalah peradangan hebat
kulit hingga akhirnya pecah dan mengeluarkan cairan. Kondisi yang lebih
parah, penyakit ini juga dapat menyebabkan kulit berubah menjadi merah,
Penyebab : Apa pun bisa menjadi pemicu bayi rentan terhadap eksim (dengan
memegang sabun atau deterjen akan merasakan gatal yang luar biasa, ada pula
yang disebabkan oleh bahan atau alat rumah tangga yang lain
rasa gatal untuk mencegah terjadinya infeksi. Ketika kulit terasa sangat
kering dan gatal, lotion dan krim pelembab sangat dianjurkan untuk membuat
peradangan.
5. Dermatitis kontak
Dermatitis kontak adalah inflamasi pada kulit yang terjadi karena kulit telah
Dermatitis kontak akan menyebabkan ruam yang besar, gatal dan rasa
terbakar.
Penyebab : Jika ruam terjadi di seluruh tubuh bayi Anda, maka sabun atau
deterjen mungkin menjadi salah satu penyebabnya. Jika dada dan lengan yang
Yang harus dilakukan : Pada kasus ringan dan sedang, penghindaran bahan
Pada kasus yang berat, obat yang diminum jenis kortikosteroid dan antiradang
Enterobacteriaceae. Jenis ruam popok karena infeksi kuman yang kerap dijumpai
yang jarang terjadi. Biasanya timbul karena terlalu lama iritasi dan infeksi mikro-
Saat ini sekitar 50 % bayi dan balita yang menggunakan popok sering mengalami
Bersihkan kulit dengan air hangat setelah buang air besar. Gunakan sabun,
bilas sampai bersih lalu keringkan. Anginkan sebentar baru pakai popok yang
baru
Agar kulit bayi/balita tidak lembab, setiap hari paling sedikit 2-3 jam
Perawatan kulit yang seksama dan higienis adalah penanganan terpenting ruam
popok. Berikut beberapa tips perawatan ruam popok yang dapat membantu
Cuci bersih kulit bayi dengan sabun yang lembut, lalu keringkan.
beberapa saat.
Jika ruam disebabkan oleh dermatitis alergi, hentikan penggunaan sabun atau
anti jamur.
merekomendasikan krim atau obat anti jamur. Jika ruam bukan karena infeksi
salep steroid topikal. Jika bayi memiliki impetigo (infeksi bakteri), dokter
2. Crupsi pada daerah kontak yang menonjol, seperti pantat, alat kemaluan, perut
4. Kulit kemerahan dan lecet. Kulit pada lipatan kaki lecet dan berbau tajam.
8. Bila penyakit telah berlangsung lebih dari 3 hari, daerah tersebut sering
Hampir semua bayi pernah mengalami ruam atau lecet karena pemakaian
popok. Lokasi yang sering terkena adalah bagian pantat, sekitar kemaluan, maupun
paha. Bahkan, jika bakteri yang terdapat dalam urine bayi Anda terurai menjadi
amonia, ruam ini bisa bertambah parah. Tentu saja keadaan ini sangat tidak
Bayi yang senang tidur lama sebenarnya tidak ada masalah. Tetapi masalahnya bila
popoknya basah berkali-kali dan membuatnya lembab. Karena penyebab ruam popok
yang paling utama adalah popok yang lembab. Popok yang lama terkena air seni dan
tinja bisa menimbulkan iritasi pada kulit. Bila Bunda tak segera membersihkannya,
bakteri dan jamur akan tumbuh. Selain karena lembab ada juga bayi yang memang
alergi terhadap popok sekali pakai. Lebih baik gunakan popok tradisional dengan
resiko Bunda harus lebih sering menggantinya bila bayi buang air kecil atau besar.
Penggunaan produk bayi yang mengandung parfum juga bisa meningkatkan resiko
terkena ruam popok termasuk juga deterjen untuk mencuci pakaiannya. Disarankan
menggunakan diapers tanpa pewangi. Tetapi alangkah baiknya bila melakukan upaya
pencegahan, seperti :
1. Ganti popok sesering mungkin. Bila si kecil buang air besar, jangan menunda-
3. Hindari menggesek kulit bayi walau pun dengan handuk lembut. Sebaiknya tepuk-
tidak hilang lebih dari 3 hari konsultasikan segera ke dokter, terutama bila timbul
6. Jangan mengolesi ruam (bintik-bintik merah) dengan lotion atau baby oil.
Gunakan salep anti jamur yang mengandung Zinc di bawah pengawasan dokter.
H. Manifestasi Klinis
umumnya terjadi pada minggu ketiga hingga minggu kedua belas, namun dapat
pula dialami oleh anak yang lebih tua dan orang dewasa yang mengalami inkontinensia
urin. Gambaran yang paling sering dijumpai pada diaper rash ini berupa eritema yang
meluas pada permukaan kulit yang bersentuhan dengan popok (diaper), yakni bokong,
genital, perut bawah dan area pubis serta paha bagian atas. Bagian yang lebih dalam
dari lipatan kulit biasanya tidak mengalami eritema. Sulit untuk dibedakan dengan
dermatitis kontak alergi. Diaper rash sendiri dapat diakibatkan oleh beberapa keadaan,
dengan gambaran vesikel yang tersebar dan bulla, Pada Infeksi Streptococcus grup A
muncul eritema perianal, disuria, gatal pada vagina, dan inflamasi vulva. Apabila glans
penis mengalami erupsi yang berat, maka dapat timbul gejala retensi urin.
Beberapa varian dari diaper rash dapat terjadi, invasi sekunder oleh C. albicans
apabila terjadi, memberikan gambaran eritem yang lebih kemerahan, dan juga
melibatkan area lipatan kulit. Pinggiran dari lesi semakin jelas, sedikit bergerigi dan
memiliki skuama pada pinggirnya. Dalam area marginal, dapat juga ditemukan adanya
pustul kecil dan juga ditemukan pada daerah sekitar dari eritem yang memberikan
gambaran lesi satelit. Diaper rash Menunjukkan erosi, skuama pada pinggir, dan lesi
satelit Jacquet erosive dermatitis merupakan bentuk terberat dari diaper rash Kondisi
ini dapat muncul ada diare, dengan gambaran klinis berupa erosi, nodul eritem, ulkus
dengan batas tegas dan pinggiran yang meninggi. Milaria juga dapat muncul pada
daerah dimana popok menutup kelenjar ekrin kulit. Pada reaksi akut, eritem tampak
mengkilap dan juga kulit tampak terkelupas. Hipopigmentasi pasca inflamasi juga
dapat terjadi pada bayi yang memiliki banyak pigmen. Bentuk lain yang juga dapat
ditemui, area eritem dengan batas yang tegas namun memiliki skuama psoariasiformis
Erupsi kulit terbatas hanya pada daerah yang tertutupi oleh popok, atau
mungkin juga menunjukkan daerah yang sering mengalami gesekan dengan popok.
Erupsi kulit dapat juga terlokalisir pada daerah lateral dari paha atas, bokong,
umumnya unilateral namun dapat juga bilateral pada posisi perekat dari popok
bersentuhan. Pola ini mungkin menunjukkan diaper rash akibat efek iritasi, namun
I. Pemeriksaan penunjang
dan juga spongiosis akut, subakut ataupun kronik, atau infiltrasi inflamasi pada lapisan
dermis.
J. Penatalaksanaan
1. Pencegahan
a) Gantilah popok segera setelah anak kencing atau berak. Hal ini mencegah
basah dan terkena tinja tidak menggesek kulit lebih luas. Bersihkan dengan
lembut daerah popok dengan air. Anda tidak perlu menggunakan sabun setiap
kali mengganti popok atau setiap kali buang air besar. (Bayi yang mendapat
ASI dapat BAB sebanyak 8 kali per hari). Gunakan sabun hanya bila tinja tidak
mudah keluar.
b) Jangan menggunakan bedak bayi atau talk karena dapat menyebabkan masalah
Alkohol atau parfum pada produk tersebut dapat mengiritasi kulit bayi.
2. Penanganan
b) Gunakan air bersih untuk membersihkan area popok setiap kali mengganti
zinx ixide atau petrolatum) untuk membentuk lapisan pelindung pada kulit.
Salep ini biasanya tebal dan lengket dan tidak hilang, seluruhnya pada
penggantian popok berikutnya. Perlu diingat garukan keras atau gosokan kuat
3. Pengobatan
a) Konsultasikan dengan dokter anda bila ruam: Melepuh atau terdapat nanah
BAB III
TINJAUAN KASUS
DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bayinya sudah 2 hari anaknya tampak gelisah dan
ada bintik – bintik merah pada daerah punggung
DATA OBJECTIF
1. Pemeriksaan umum
Keaadaan umum ; Lemah
Kesadaran ; Composmentis
Pernapasan ; 58 x/ menit
Nadi ;110 x/ menit
Suhu ; 36º C
2. Pemeriksaan fisik
Kepala ; Tidak ada caput, normal
Ubun-ubun : normal, tidak benjolan
Muka : Simetris, tidak pucat dan tidak oedema
Mata : Conjungtiva merah muda, sclera putih
Telinga : Simetris, tidak ada serumen yang keluar
Hidung : Tidak ada benjolan, tidak ada nafas cuping
Mulut : Tidak ada bibir sumbing (labioskisis dan
labio palatokosis)
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
kelenjar limfe
Dada ; simetris
Abdomen ; normal, tidak kembung
Refleks
rangsangan mendadak.
Antopometri
a. Lingkar Kepala : 32 cm
b. Lingkar Dada : 30 cm
c. LILA : 11cm
d. PB / BB : 50 cm /3000 gram
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium : Tidak dilakukan
ASSESMENT
PLANNING
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa bayinya sedang mengalami
diaper rush atau ruam popok, yaitu bintik merah pada daerah bokong
disebabkan oleh iritasi dari kulit terkena urin atau kotoran yang
2. Memberitahu ibu untuk mengganti popok bayi setiap kali basah, setiap
mengoleskan 2 x sehari pagi dan sore hari setelah bayi dimandikan pada
daerah bokong yang terdapat bintik – bintik merah
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diaper rash adalah infeksi jamur yang di sebabkan karena adanya kelembaban
yang berlebihan pada lipatan popok. Sehingga terjadi iritan yang dapat mengiritasi
B. Saran
Jika ruam pada bayi Ibu disebabkan oleh popok yang basah atau infeksi jamur,
maka hanya dengan melepas popok dan membiarkan kulitnya terkena angin sudah
pantat bayi dan mengeringkannya sebelum memakaikan yang baru. Bisa juga
menggunakan krim khusus untuk membantu melindungi iritasi pada kulit bayi akibat
ruam popok.
DAFTAR PUSTAKA