Anda di halaman 1dari 7

Asuhan pada Bayi, Balita dan Anak Prasekolah

MASALAH YANG SERING DITEMUKAN OLEH


BIDAN PRAKTIK

Dosen pembimbing : Mariyani, M.Keb

Disusun :

Eva Nurlaela / (180601003)

Megawati Iriana Hutagaol / (180601013)

Sarjana Kebidanan Tk. III

STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA


Jalan Kubah Putih No. 7 RT.01/RW.14, Jatibening, Pondok Gede,
Kota Bekasi, Jawa Barat 17412
TAHUN AJARAN 2020/2021
Tugas Kelompok
33. Permasalahan pada lingkup asuhan kebidanan Bayi, Balita dan Anak Prasekolah
yang “Kudisan”.
1. Analisa mengapa masalah tersebut bisa terjadi?
Analisis Masalah :
Scabies/Kudis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh kutu Sarcoptes
scabiei. Tungau tersebut bereproduksi pada permukaan kulit, lalu masuk ke dalam kulit
untuk bertelur, sehingga menyebabkan rasa gatal. Tungau ini biasanya terdapat di sprei,
gorden, bantal, atau pakaian orang yang terinfeksi. Adapun bentuk-bentuk khusus skabie
yang sering terjadi pada manusia adalah sebagai berikut (Sunaryanto, 2009).
a. Skabies pada orang bersih (scabies of cultivated)
Bentuk ini ditandai dengan lesi berupa papul dan terowongan yang sedikit
jumlahnya sehingga sangat sukar ditemukan.
b. Skabies pada bayi dan anak
Lesi skabies pada anak dapat mengenai seluruh tubuh, termasuk seluruh kepala, leher,
telapak tangan, telapak kaki, dan sering terjadi infeksi sekunder berupa impetigo, ektima
sehingga terowongan jarang ditemukan. Pada bayi, lesi juga dapat ditemukan di daerah wajah.
c. Skabies di daerah kulit kepala
Hal ini sangat jarang terjadi pada orang dewasa, namun jika seandainya terjadi maka
akan menyertai atau memicu terjadinya dermatitis seborrhoik. Skabies di kulit kepala dapat
terjadi pada bayi dan anak-anak, orang tua, penderita AIDS, dan pasien dengan
dermatomyositis.
d. Skabies bullosa
Gambaran vesikula sering ditemui pada pasien skabies anak-anak namun sangat
jarang ditemukan pada orang dewasa. Jika terjadi pada orang dewasa, maka gambarannya
sulit dibedakan dengan pemphigoid bullosa.

2. Buat patofisiologi tentang masalah tersebut!


Patofisiologi :
Ketika tungau masuk ke dalam lapisan kulit seseorang, maka ia mulai mengalami
gejala skabies. Lesi primer yang terbentuk akibat infeksi skabies pada umumnya berupa
terowongan yang berisi tungau Sarcoptes scabiei, telur, dan hasil metabolisme/ekskresinya
(Gambar 2.1). Terowongan berwarna putih abu-abu, tipis dan kecil seperti benang dengan
struktur linear atau berkelok-kelok kurang lebih 1-10 mm, yang merupakan hasil dari
pergerakan tungau di dalam stratum korneum. Terowongan dapat ditemukan bila belum
terdapat infeksi sekunder. Ketika menggali terowongan, tungau mengeluarkan sekret yang
dapat melisiskan stratum korneum. Sekret dan produk eksresi tersebut akan menyebabkan
sensitisasi sehingga menimbulkan lesi sekunder, berupa papul, vesikel, yang dapat ditemukan
di ujung terowongan dan terkadang berupa pustule dan bula. Selain itu, dapat pula terbentuk
lesi tersier berupa ekskoriasi, eksematisasi, dan pioderma (Gambar 2.2 dan 2.3). Namun,
tungau hanya dapat ditemukan pada lesi primer. ( Hilma, et.al., 2014)
3. Adakah penatalaksanaan/pengobatan/rujukan untuk kasus tersebut?
Penatalaksanaan :
Kesenjangan waktu antara terjadinya infeksi dan timbulnya gejala, menyebabkan
banyak kontak asimtomatik, namun tidak terinfeksi, terutama kontak di rumah tangga.Oleh
karena itu, penanganan kontak kasus rumah tangga sangat penting dalam penatalaksanaan
semua kasus. Risiko investasi ulang akan meningkat jika kontak tidak ditangani, terutama jika
kontak adalah bayi atau anak kecil (Myra, et al.,2017).
Setelah pengobatan ruam-ruam di kulit dimulai, rasa gatal masih meningkat dalam
beberapa hari. Oleh karena itu, fenomena ini harus dijelaskan kepada pasien untuk
menghindari persepsi kegagalan pengobatan. Rasa gatal yang terkait dengan kudis, dapat
ditangani dengan pelembab, kortikosteroid topikal ringan atau antihistamin oral. Jika
pengobatan kudis telah berhasil, semua gejala, termasuk gatal, biasanya akan sembuh selama
empat minggu. Nodul gatal dan sensasi gigitan intensif, terkadang masihterjadi berbulan-
bulan setelah pengobatan berhasil, kemungkinan besar merupakan akibat reaksi
hipersensitivitas terhadap antigen tungau yang tertahan(Myra, et al., 2017).
 Penatalaksanaan Non-Farmakologik.
Menjaga kebersihan tubuh sangat penting untuk menjaga infestasi
parasit.Sebaiknya mandi dua kali sehari, serta menghindari kontak langsung dengan
penderita, mengingat parasit mudah menular pada kulit.Walaupun penyakit ini hanya
merupakan penyakit kulit biasa, dan tidak membahayakan jiwa, namun penyakit ini
sangat mengganggu kehidupan sehari-hari. Bila pengobatan sudah dilakukan secara
tuntas, tidak menjamin terbebas dari infeksi ulang, langkah yang dapat diambil adalah
sebagai berikut :
1. Cuci sisir, sikat rambut dan perhiasan rambut dengan cara merendam di
cairan antiseptik.
2. Cuci seua handuk, pakaian, sprei dalam air sabun hangat dan gunakan
seterika panas untuk membunuh semua telurnya, atau dicuci kering.
3. Keringkan peci yang bersih, kerudung dan jaket.
4. Hindari pemakaian bersama sisir, mukena atau jilbab.
 Penatalaksanaan Farmakologik
Pengobatan andalan untuk skabies adalah dengan menggunakan agen topikal.
Pengobatan lini pertama untuk skabies adalah permetrin topikal 5% krim, yang harus
dioleskan ke seluruh tubuh (tidak termasuk kepala dan leher pada pasien selain bayi),
dan dicuci setelah delapan jam.Semua kontak rumah tangga harus diobati secara
bersamaan/serentak.
Jika aplikasi pertama dilakukan secara menyeluruh, diperlukan dosis
pengulangan, karena permetrin aktif terhadap semua tahap siklus hidup
parasit. Jika gejalanya menetap, anjurkan aplikasi pengulangan 7-14 hari setelah
perawatan pertama. Permetrin sangat efektif dan umumnya dapat ditoleransi dengan
baik, tetapi efektivitasnya dapat berkurang pada aplikasi yang tidak adekuat atau
dengan mencucinya secara insidentil.
Benzil benzoat 25% adalah agen topikal lini kedua.Biasanya menyebabkan
iritasi kulit, dan harus diencerkan dengan air, bila digunakan untuk anak dan bayi.
Obat ini dioleskan dan kemudian dibiarkan selama 24 jam sebelum dicuci.
Ivermektin adalah antiparasit lakton makrosiklik yang berasal dari produk
fermentasi bakteri Streptomyces avermitilis. Aktivitas antiparasitiknya sangat luas,
termasuk melawan Onchocerciasis filariasis limfatik dan transmisi cacing
tanah. Obat ini aktif melawan kudis, tetapi tidak untuk telurnya, dan memiliki waktu
paruh pendek yaitu 12-56 jam. Oleh karena itu, ulangi dosis 7-14 hari setelah dosis
pertama yang diperlukan untuk membunuh tungau yang baru menetas.Ivermektin
adalah satu-satunya obat oral yang tersedia saat ini yang efektif untuk terapi kudis.
Pada penelitian yang menggunakan hewan percobaan, ivermektin
menunjukkan gejala neurotoksisitas, meskipun pada manusia ivermektin tidak dapat
melintasi sawar darah otak. Karena data keamanan yang terbatas, ivermektin tidak
disarankan untuk digunakan pada anak-anak di bawah usia 5 tahun atau berat kurang
dari 15 kg. Ivermektin juga tidak dianjurkan untuk digunakan pada wanita hamil dan
menyusui. Ivermektin dianggap aman pada orang tua, tetapi umumnya harus
dihindari pada usia sangat tua dan lemah. Ivermektin sekarang terdaftar di
Pharmaceutical Benefits Scheme (PBS), dengan otoritas yang efisien untuk
pengobatan skabies klasik bagi pasien yang telah gagal dalam perawatan berurutan
dengan permetrin topikal dan benzil benzoate yang digunakan empat minggu
sebelumnya, atau memiliki kontraindikasi terhadap pengobatan topikal.Efek samping
meliputi gatal, sakit kepala, pusing, dan nyeri perutdan sendi, bersifat sementara
(Myra, et al., 2017).
4. Apa yang akan saudara lakukan bila menghadapi masalah tersebut?
Tindakan bidan :
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan bahwa An. M suspect skabies.
2. Edukasi penyebab terjadinya skabies disebabkan oleh tungau.
3. Konseling pencegahan penyakit skabies seperti menjaga personal hygiene, menjemur sprei,
bantal, kasur dan selimut di bawah sinar matahari selama beberapa jam.
4. Merujuk pasien ke Dokter Spesialis Kulit dikarenakan pemberian therapi bukan wewenang
bidan.
5. Dokumentasi tindakan.
5. Apa inovasi saudara agar masalah tersebut angka kejadian bisa berkurang atau tidak
terjadi di wilayah saudara?
Inovasi Pemecahan Masalah :
- Membuat poster dinding yang disebarkan di setiap rumah. Dengan adanya poster yang
- Membuat buku saku keluarga. Dimana buku ini membahas lebih dalam tentang scabies.
Sehingga pengetahuan keluarga semakin meningkat. Buku ini hanya khusus diperoleh di
klinik bidan dengan membelinya langsung.

6. Berikan contoh kasus yang pernah anda lihat/dengar/baca 3 sd 5 kejadian (membaca


lampirkan bukti copy bacaannya)!
Contoh Kasus :
1. An. M umur 7 tahun datang ke Puskesmas Natar dibawa oleh ibunya dengan keluhan gatal-
gatal hampir di seluruh tubuh sejak dua minggu yang lalu. Gatal dirasakan terutama pada
malam hari di daerah sela-sela jari, tangan, punggung, dada dan perut. Awalnya timbul bintil-
bintil di sela-sela jari lalu menyebar ke tangan, punggung, dada serta perut. Pasien sering
menggaruk bagian tubuh yang gatal sehingga timbul koreng dan bekas luka. Keluhan lain
seperti demam serta alergi makanan atau obat-obatan disangkal.
Pasien pernah berobat sebelumnya. Ibu pasien mengaku bahwa pasien sering datang
ke Puskesmas Natar karena keluhan gatalnya. Keluhan ini dirasakan sejak 11 bulan yang lalu
dan ibunya mengatakan jika salepnya habis keluhan gatal timbul kembali. Selain pasien,
anggota keluarga lainnya yang tinggal serumah juga memiliki keluhan yang serupa.
Pasien sering menggunakan pakaian yang sama berulang kali sebelum dicuci. Saat
mandi pasien menggunakan handuk bergantian dengan anggota keluarganya. Dalam sehari
pasien mandi sebanyak dua kali. Aktifitas pasien setelah pulang sekolah bermain dengan
teman sebayanya di lingkungan rumah. Ibunya mengatakan bahwa pasien sering bermain
pasir dengan teman sebayanya.
Ibu pasien mengaku bahwa sekitar 1 tahun yang lalu yang pertama kali mengalami
gatal-gatal yaitu bibinya. Bibinya yang baru saja bebas dari penjara sempat tinggal serumah.
Beberapa hari kemudian ayah pasien lalu ibunya yang terkena. Ibu pasien mengatakan bahwa
di lingkungan sekitar rumah seperti tetangga-tetangganya memiliki keluhan yang serupa.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan penampilan sesuai usia, berat badan 17 kg, tinggi
badan 109 cm, HR : 88x/m, RR : 20x/m, BMI : kesan dalam batas normal. Pada status
dermatologis, didapatkan pada regio manus dekstra et sinistra, antebrachii dextra et sinistra,
brachii sinistra terdapat pustula dan krusta multipel ukuran lentikuler, diskret-konfluens. Pada
regio manus dekstra et sinistra, trunkus anterior et posterior dan regio abdomen terdapat maku
hiperpigmentasi dan hipopigmentasi multipel ukuran milier-lentikuler, diskret-konfluens.
Penegakkan diagnosis klinik skabies pada pasien ini sudah tepat, berdasarkan
anamnesis dari pasien dan keluarga, didapatkan keluhan berupa gatal-gatal di seluruh tubuh
terutama di sela-sela jari tangan yang dirasakan meningkat pada malam hari. Selain pasien,
ayah dan ibu pasien juga merasakan keluhan yang sama. Berdasarkan pemeriksaan fisik,
status generalis tidak ditemukan adanya kelainan. Dari pemeriksaan status dermatologis,
didapatkan pada regio manus dekstra et sinistra, antebrachii dextra et sinistra, brachii sinistra
terdapat pustula dan krusta multipel ukuran lentikuler, diskret-konfluens. Pada regio manus
dekstra et sinistra, trunkus anterior et posterior dan regio abdomen terdapat makula
hiperpigmentasi dan hipopigmentasi multipel ukuran milier-lentikuler, diskret-konfluens.
Sesuai dengan teori yang ada bahwa untuk menegakkan diagnosis skabies harus memiliki
minimal dua dari empat kriteria diagnosis skabies sendiri. Adapun kriteria skabies antara lain
gatal pada malam hari, mengenai secara berkelompok, adanya terowongan di tempat-tempat
predileksi dan ditemukannya tungau. Untuk memastikan diagnosis skabies adalah dengan
pemeriksaan laboratorium dengan mikroskop untuk melihat ada tidaknya kutu Sarcoptes
scabiei atau telurnya.

2. Puluhan Warga Pontianak Barat Terkena Penyakit Gatal-Gatal Scabies

Sumber : https://youtu.be/FthRf3ghW6s

3. Musim Hujan Membuat Udara Lembab, Waspada Kutu yang Membuat Infeksi Pada
Kulit!

Sumber : https://youtu.be/znp813UWt9w

Anda mungkin juga menyukai