Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK SAKIT

DENGAN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN


"RUAM POPOK"
Dosen Pembimbing:
Adin Mu'afiroh, ST.,Ns.M.Kes

Disusun Oleh:
Kelompok 1 Reg B
1.Ahmad Rofiq Wahyu K (P27820720049)
2.Alfi Lutfiya (P27820720050)
3.Nada Bulan Pertiwi (P27820720075)
4.Naris Wari Maswaiyah Q (P27820720076)
5.Shintia Febby Aschaina (P27820720085)
Konsep Teori Kasus PDA pada anak
Definisi
Diaper rash (Ruam popok) dapat berupa ruam yang terjadi di dalam
area popok. Pada kasus ringan kulit menjadi merah, dan pada kasus-
kasus yang lebih berat mungkin terdapat rasa sakit. Biasanya ruam
terlihat pada sekitar perut, kemaluan, dan di dalam lipatan kulit paha
da pantat. Kasus ringan dapat menghilang dalam 3-4 hari tanpa
pengobatan. Ini bisa terjadi jika ia popok basahnya telat diganti,
popoknya terlalu kasar dan tidak menyerap keringat, infeksi jamur
atau bakteri atau bahkan eksema.
 
Ruam popok merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi yang
ditandai dengan timbulnya bercak-bercak merah dikulit, biasanya
terjadi pada bayi yang memiliki kulit sensitif dan mudah terkena
iritasi.
Etiologi
Ruam disebabkan oleh roseola dan erythema infectiosum (penyakit fith) adalah tidak berbahaya dan
biasanya mereda tanpa pengobatan. Ruam disebabkan campak, rubella, dan cacar air menjadi tidak
umum karena anak mendapatkan vaksin.
Beberapa faktor penyebab terjadinya ruam popok( diaper rash, diaper dermatitis,napkin
dermatitis ) antara lain:
• Iritasi atau gesekan antara popok dengan kulit.
• Faktor kelembaban.
• Kurangnya menjaga hygiene. popok jarang diganti atau terlalu lama tidak segera diganti setelah
pipis atau BAB (feces).
• Infeksi mikro-organisme (terutama infeksi jamur dan bakteri)
• Alergi bahan popok.
• Gangguan pada kelenjar keringat di area yang tertutup popok.
Beberapa keadaan bayi rentan ruam popok:
• Bila bayi mulai makan makanan padat
• Mengonsumsi antibiotik
• Bayi masih menyusui
• Bayi bertambah usia (8-10 bulan)
• Bayi sering BAB
Manifestasi Klinis
Gejalanya antara lain ruam kemerahan atau lecet pada kulit di daerah yang
ditutupi popok. Selain itu, bayi biasanya terlihat rewel, terutama saat
penggantian popok. Bayi juga mungkin menangis saat kulit di daerah yang
ditutupi popok dicuci atau disentuh. Terdapat bercak-bercak kemerahan pada
daerah pantat karena iritasi popok.
 
Patofisiologi
Hampir semua bayi pernah mengalami ruam atau lecet karena pemakaian
popok. Lokasi yang sering terkena adalah bagian pantat, sekitar kemaluan,
maupun paha. Bahkan, jika bakteri yang terdapat dalam urine bayi Anda terurai
menjadi amonia, ruam ini bisa bertambah parah. Tentu saja keadaan ini sangat
tidak menyenangkan buat si kecil.
Pathway
Komplikasi Penyakit
Jika tidak diobati atau diabaikan maka dapat terjadi:
• Disuria, yaitu rasa sakit yang timbul saat buang air kecil
• Retensio urine, yaitu tidak bisa buang air kecil. Hal ini
biasanya terjadi karena adanya rasa sakit, maka anak akan
menahan keinginannya untuk buang air kecil.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang meliputi :
1.    Pemeriksaan laboratorium
2.    Pemeriksaan histologi
3.    Pemeriksaan lain
Diagnosis Ruam Popok/diaper rash umumnya dapat didiagnosa secara klinis. 
Riwayat penyakit yang ditelusuri secara rinci  akan memberikan petunjuk dan
mempersempit diagnosis banding. Infeksi akibat candida albicans dapat didiagnosa
dengan menggunakan tes kalium hidroksida (KOH) ataupun kultur.
Pemeriksaan laboratorium hanya memiliki sedikit indikasi dan kegunaannya terbatas.
Hitung darah lengkap mungkin dapat menolong khususnya ketika timbul demam dan
dicurigai adanya infeksi sekunder. Pewarnaan gram maupun kultur Staphylococcus
aureus dapat memperkuat diagnosis. Gambaran histology yang tampak umumnya
berupa spongiosis dan inflamasi ringan pada daerah dermis.
Penatalaksanaan
Jika ruam pada bayi Ibu disebabkan oleh popok yang basah atau infeksi jamur,
maka hanya dengan melepas popok dan membiarkan kulitnya terkena angin sudah
mampu menyembuhkan.
Pastikan Ibu mengganti popoknya dengan rutin. Membasuh pantat bayi dan
mengeringkannya sebelum memakaikan yang baru. Bisa juga menggunakan krim
khusus untuk membantu melindungi iritasi pada kulit bayi akibat ruam popok. 
Berikut tips untuk menghindari ruam popok
1. Sering-seringlah mengganti popok. Jangan biarkan popok yang sudah basah
karena menampung banyak urin berlama-lama dipakai bayi. Kontak yang lama
antara urin atau tinja dengan kulit bayi dapat menimbulkan ruam popok.
2. Saat membersihkan bayi, tepuk daerah yang biasa ditutupi popok (bokong, paha,
selangkangan, dan daerah genital bayi) secara perlahan dengan handuk bersih.
Usahakan menghindari menggosok-gosok dengan keras daerah tersebut.
3. Sesekali biarkan bokong bayi terbuka (tidak memasang popok) selama beberapa
saat. Tindakan ini mungkin berguna menjaga daerah popok tetap kering dan bersih.
4. Hati-hati dalam memilih popok, karena beberapa jenis bahan popok dapat
merangsang ruam popok. Jika hal itu terjadi, gantilah popok merk lain yang lebih
cocok.
5. Jika bayi anda memakai popok kain yang digunakan berulang kali, cucilah popok
kain tersebut dengan deterjen yang formulanya tidak terlalu keras. Hindari memakai
pelembut, karena pewangi dalam pelembut tersebut dapat mengiritasi kulit bayi.
Pastikan untuk membilas popok dengan baik agar deterjen tidak tertinggal di dalam
popok.
6. Hindari memasang popok terlalu kuat. Usahakan ada ruang antara popok dengan
kulit bayi.
7.Gunakan popok kain dari bahan katun yang lembut.
8. Jangan terlalu ketat memakakan diaper, agar kulit bayi tidak tergesek.
9. Bila diaper penuh, sudah menggelembung atau menggantung, segera ganti
dengan yang baru.
10.  Hindari pemakaian diaper yang terlalu sering (bahkan saat bepergian).
11.  Jangan ada sisa urine/kotoran saat membersihkan bayi, karena kulit yang tidak
bersih sangat mudah mengalami ruam popok.
12.  Jangan menggunakan sabun bila kulit bayi yang tertutup diaper merah dan
kasar.
13.  Jika ruam belum hilang, bicaralah dengan dokter.
Pengobatan :
 
Yang biasa diberikan adalah salep yang mengandung zinc oksida yang bersifat
mengeringkan,  serta mengandung zat anti-jamur dan atau anti-bakteri Salah satu
 sediaan  yang  tersedia  di  pasaran  adalah  miconazole  yang selainbersifat antijamur
juga memiliki aktivitas anti-bakteri
 
Konsep Asuhan Keperawatan

1. PENGKAJIAN 
Aktivitas/ istrahat
Gejala :  kelemahan umum
Tanda :   penurunan aktifitas
Sirkulasi.
Gejala : baik
Eliminasi.
Gejala : oliguri
Tanda : penurunan frekuensi BAK akibat bayi menahan keinginanya
untuk BAK akibat nyeri yang di rasakan
Makanan/cairan.
Gejala : ada keinginan untuk makan
Tanda : tidak ada penurunan BB
Nyeri/Kenyamanan
Gejala : nyeri pada area pemakaian popok, Nampak kemerahan dan
iritasi, lecet
Tanda : Tingkah laku gelisah dan rewel
Pernapasan
Gejala :  pernapasan baik
Dampak hospitalisasi bagi orang tua​
Gejala :  kecemasan
Tanda : khawatir dengan keadaan klien
Prioritas keperawatan
•Mengatasi nyeri pada anak
•Memperbaiki integritas kulit
•Meningktkan pemenuhan aktifitas anak
•Mencegah infeksi
•Mengurangi/menghilangkan kecemasan pada orang tua anak
•Meningkatkan haluaran urin
 
Analisa data

No. Data Etiologi Masalah


keperawatan
1. Ds :Ibu klien mengatakan anaknya rewel dan Alergi bahan popok,factor Nyeri
sering menangis kelembaban dan gangguan
Do :-Klien Nampak rewel,gelisah-Area kelenjar keringat Pemakaian
pemakain popok Nampak kemerahan,lecet popok pada bayi Popok yang
kasar,iritasi karena air seni
Gesekan pada kulit Bercak-
bercak kemerahan Lecet pada
kulit Luka pada kulit nyeri
2. Ds :Ibu klien menyatakan pada area Lecet pada kulit Destruksi Gangguan integritas kulit
popok anaknya lecet jaringan Kerusakan permukaan
Do :Nampak Destruksi kulit Gangguan integritas kulit
jaringan,lecet,Nampak kerusakan
permukaan kulit

3. Ds : - Iritasi karena air seni Infeksi Resiko tinggi infeksi


Do :-Nanpak iritasi karena air seni- mikroorganismemeningkat
Ibu klien nampak tidak menjaga Kurangnya orang tua menjaga
hygieneArea popok hygiene Resiko tinggi infeksi
DIAGNOSE KEPERAWATAN
 
1. nyeri berhubungan dengan lecet, perlukaan pada area pemakaian
popok di tandai dengan kulit bercak-barcak kemerahan
2. gangguan integritas kulit berhubungan dengan destruksi jaringan,
kerusakan permukaan kulit di tandai dengan kulit Nampak melepuh
3.  Resiko infeksi berhubungan dengan kurangnya menjaga hygiene
 
INTERVENSI  DAN RASIONAL

No Intervensi Rasional
Diag-Nosa I Pastikan ibu mengganti Supaya permukaan kulit tidak
popoknyasecara rutin dalam keadaan lembab atau basah
Berikan tempat tidur ayunan Peninggian linen dari luka
secara indikasi membantu menurunkan nyeri
Melepas popok dan membiarkan Mempercepat penyembuhan ruam
kulitnya terkena angin popok
Diag-nosa II Berikan perawatan ruam Menyiapkan jaringan baru
popokdengan tepat dan tindakan danmenurunkan infeksi
control infeksi
Tinggikan area graft bila mungkin Menurunkan
pembengkakkan/Mengatasi resiko
pemisahan graft
Pantau kondisi luka yang terjadi Memberikan informasi dasar
akibat ruam popok tentang kebutuhan
penanamankulit
Cuci sisi dengan sabun ringan lalu Kulit graf baru dan sisi donor
minyaki dengan krim yang sembuh memerlukan
perawatan khusus
Diag-nosaIII Pertahankan posisi tubuh tepat Meningkatkan fungsional pada
dan dukungan ekstremitas
Lakukan rehabilitasi pada Akan lebih mudah membuat
penerima partisipasi
Berikan obat sebelum Menurunkan kekuatan otot/
aktivitas/latihan jaringan
Bersihkan daerah luka dengan Eksisi dini diket untuk
cepat menurunkan jaringan parut serta
resiko infeksi
 DISCHANGER PLANNING/PERENCANAAN PULANG
 
Pertumbuhan dan perkembangan serta perubahan kebutuhan bayi, selalu
menjadi tanggung jawab orang tua dalam memenuhinya dengan mengikuti
aturan dan gambaran yang diberikan selama perawatan di Rumah Sakit dan
perawatan lanjutan dirumah.
Faktor yang harus disampaikan agar ibu dapat melakukan tindakan yang
terbaik dalam perawatan bayi Ruam popok, yaitu :
a.Anjurkan ibu mengungkapkan atau melapor bila bayi
mengalami ruam kembali  akibat penggunaan popok.
b. Menasehatkan pada ibu untuk mempertimbangkan pemakaian popok
secara terus-menerus, kalau bisa melepas popok dan membiarkan kulitnya
terkena angin, untuk beberapa saat untuk mengeringkan ruam popok
c.  Mengajarkan tentang Tips untuk menghindari ruam popok, yaitu :
1.  Sering-seringlah mengganti popok. Jangan biarkan popok yang sudah basah
karena menampung banyak urin berlama-lama dipakai bayi. Kontak yang lama
antara urin atau tinja dengan kulit bayi dapat menimbulkan ruam popok.
 
 2.​Saat membersihkan bayi, tepuk daerah yang biasa ditutupi popok
(bokong, paha, selangkangan, dan daerah genital bayi) secara
perlahan dengan handuk bersih. Usahakan menghindari menggosok-
gosok dengan keras daerah tersebut.
 3.  Sesekali biarkan bokong bayi terbuka (tidak memasang popok)
selama beberapa saat. Tindakan ini mungkin berguna menjaga daerah
popok tetap kering dan bersih.
 4. Hati-hati dalam memilih popok, karena beberapa jenis bahan
popok dapat merangsang ruam popok. Jika hal itu terjadi, gantilah
popok merk lain yang lebih cocok.
 5. Jika bayi anda memakai popok kain yang digunakan berulang kali, cucilah popok kain tersebut
dengan deterjen yang formulanya tidak terlalu keras. Hindari memakai pelembut, karena pewangi
dalam pelembut tersebut dapat mengiritasi kulit bayi. Pastikan untuk membilas popok dengan bai
k agar deterjen tidak tertinggal di dalam popok.
 6. Hindari memasang popok terlalu kuat. Usahakan ada ruang antara popok dengan kulit bayi.
 7. Gunakan popok kain dari bahan katun yang lembut.
 8. Jangan terlalu ketat memakakan diaper, agar kulit bayi tidak tergesek.
 9. ​Bila diaper penuh, sudah menggelembung atau menggantung, segera ganti dengan yang baru.
10. Hindari pemakaian diaper yang terlalu sering (bahkan saat bepergian).
11. Jangan ada sisa urine/kotoran saat membersihkan bayi, karena kulit yang  tidak bersih sangat
mudah mengalami ruam popok.
12.  Jangan menggunakan sabun bila kulit bayi yang tertutup diaper merah dan kasar.
PENUTUP
 Kesimpulan  
Meskipun ruam popok menyebabkan sakit dan sangat mengga
nggu bayi Ibu, namun  biasanya tidak berbahaya. Ruam popok
umumnya terjadi  pada bayi dengan kulit yang lebih sensitive.J
ika ruam pada bayi Ibu disebabkan oleh popok yang basah ata
u infeksi jamur, maka hanya dengan melepas popok dan mem
biarkan kulitnya terkena angin sudah mampu menyembuhkan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document_downloads/direct/375329496?extension=docx&
ft=1629041854&lt=1629045464&user_id=530682902&uahk=4rS-Zg17iGPW2ticjhxHz
fQvqF4
Defka. 2010. Asuhan Keperawatan Ruam Popok.http://defkanurse.wordpress.com/20
10/08/06/asuhan-keperawatan-ruam-popok/. 23 september 2010.
Gitta Saifuddin. Ruam Popok. http://www.clubnutricia.co.id/my_baby/my_baby_heal
th/ baby_common_problem/article/nappy_rash. 23 september 2010.
Nursalam. Rekawa Susilaningrum dan Sri Utami. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan
Anak (untuk Perawat dan Bidan). Jakarta : Salemba Medika.
Buku Saku. Diagnosis Keperawatan, Edisi 13
THANKS

Anda mungkin juga menyukai