Seboroik dan
Miliaria
Regilda Garcia
1910070100014
Definisi
etiologi dan faktor risiko
patofisiologi
manifestasi klinis
diagnosa
diagnosa banding
tatalaksana
komplikasi
prognosis
edukasi dan pencegahan
Definisi
Dermatitis seboroik bisa digambarkan seperti bercak
eritema dengan sisik bewarna putih-kekuningan pada
kulit. Paling sering muncul di daerah wajah, kulit kepala,
punggung dan dada.
Etiologi dan Faktor Risiko
Etiologi dari dermatitis seboroik ini belum diktehaui pasti namun, ada beberapa
pendapat bahwa dermatitis seboroik disebabkan oleh 3 faktor utama
✓ Produksi sebum
Sebum merupakan bentuk kompleks dari lipid yang diproduksi oleh kelenjar sebasea
dalam tubuh, dimana sebum memiilki peran yang erat dengan terjadinya dermatitis
seboroik. Dermatitis ini sering muncul pada daerah yang memiliki aktivitas kelenjar
sebasea yang tinggi ( wajah,kulit kepala, dada, punggung)
✓ Malassezia spp
Malassezia spp. Merupakan flora normal yang ada pada permukaan kulit tubuh
manusia. Jamur Malassezia spp. di permukaan kulit akan menghasilkan enzim lipase
yang akan digunakan untuk mendegradasi lipid yang juga ada di permukaan kulit.
Proses degradasi ini akan mengubah trigliserida yang terkandung dalam sebum
menjadi asam lemak bebas. inilah yang nanti akan menginisiasi terjadinya respon
inflamasi serta iritasi pada kulit yang bersangkutan dan bisa menyebabkan dermatitis
seboroik
✓ Kerentanan individu
Banyak faktor yang mendasari perbedaan tersebut, antara lain
respon imun tubuh, kondisi barrier epidermis, stress, dan juga faktor
nutrisi. Higienitas yang buruk juga menjadi salah satu faktor yang
dapat mendukung terjadinya kejadian dermatitis seboroik.
Gejala Klinis
✓ Digambarkan seperti bercak eritema dengan sisik bewarna putih- kuning pada kulit. Bentuk
paling sederhana salah satunya ketombe. Gatal.
✓ Distribusi dari lesi dermatitis seboroik biasanya simetris, tersebar di daerah-daerah yang
banyak menghasilkan sebum.
Diagnosa
Anamnesa
- Keluhan utama (kwantitas dan kwalitas)
- Onset penyakit
- Faktor eksogen yang mempengaruhi penyakit
(suhu/iklim)
- Faktor pencetus (infeksi staphylococcus)
- Faktor presdiposisi penyakit (genetik, penyakit
sistemik yang mendasari, imunitas tubuh)
- Riwayat penyakit dan perkembangan terapi
Diagnosa
Lokalisasi
Ditempat yang banyak mengandung kelenjar sebasea,
misalnya kulit kepala, belakang telinga, alis mata,
cuping hidung, dada, ketiak
Efloresensi/ sifatnya
Makula eritematosa yang ditutupi oleh papul-papul
miliar berbatas tidak tegas, dan skuama halus putih
berminyak. Kadang-kadang ditemukan erosi dengan
krusta yang sudah mengering bewarna kekuningan
Diagnosa Banding
Umum :
Hindari semua faktor yang memperberat, makanan berlemak, dan stress emosi.
Perawatan rambut: Dicuci dan dibersihkan dengan shampoo
Khsuus :
Sistemik
- Antihistamin H1 sebagai penenang anti gatal
- Vitamin B kompleks
- Kortikosteroid oral dapat menurunkan insiden dermatitis seboroik
- Antibiotik : Penicilin dan eritromisin pada infeksi sekunder
- Flukonazol, ketokonazol, itrakonazol
Topikal
- Cuci rambut dengan selenium sulfida, larutan salisil 1% / larutan belerang 2-4% bentuk krim
- Kortikosteroid topikal/ krim dapat memberi kesembuhan sementara
Komplikasi
Gejala utama :
- Gatal-gatal seperti ditusuk-tusuk
- Disertai warna kulit yang kemerahan
- Gelembung berair ukuran kecil (1-2mm)
- Bisa berulang terutama jika udara panas
dan berkeringat
Gejala dan Klasifikasi
Miliaria Crystallina
obstruksi duktus yang paling dangkal, terjadi di
stratum corneum. Klinis, bentuk ini menghasilkan
papul kecil, rapuh, jelas vesikula noninflamasi.
Sering terjadi pada bayi di lingkungan yang hangat,
juga pada bayi dengan perawatan ICU dimana
mndapat terapi agen kolinergik dan adrenergic.
Miliaria rubra
Penyumbatan di dalam epidermis dan dermis bagian atas. Sering
terjadi pada bayi, namun juga dapat terjadi pada anak-anak dan
orang dewasa setelah episode keringat berulang di lingkungan
yang paanas dan lembab. Erupsi biasanya menghilang dalam
satu hari disaat berada di lingkungan yang sejuk. Klinis, sangat
gatal, dan papula erythematous.
Miliaria profunda
Jika terjadi peradangan dari miliaria rubra. Miliaria profunda,
obstruksi duktus terjadi pada dermal-epidermal junction.
Patofisiologi
Folikulitis
Penatalaksanaan
Khusus:
- Sistemik : Berikan antibiotik jika terdapat infeksi
sekunder, dan antihistamin sebagai antipruritus
- Topikal : Bedak kocok yang bersifat
mendinginkan mengandung bahan antipruritus
(bedak salisil 2% / lotio kummerfeldi. Dapat juga
diberikan antibiotik topikal (Krim kloramfenikol