SEKRETARIS
RAHILA RAMADESRI
1910070100015
ANGGOTA
Retrosternal
02
Apa yang menyebabkan nyeri dada pada tuan kardio ?
Adanya penyempitan pembuluh darah koroner yang
berimbas pada otot jantung yang kekurangan darah
sehinga terjadi gangguan fungsi jantung
Step 1
05
Apa hubungan hipertensi dengan penyakit pasien
sekarang ?
Tekanan darah tinggi secara terus menerus menyebabkan
kerusakan sistem pembuluh darah dengan perlahan-lahan
akibatnya perubahan struktur arteri terjadi hipertropi
serta penebalan fibrosis lalu berakhir dengan terjadinya
penyemepitan pembuluh darah
Step 1
Pola hidup yang kurang aktivitas serta stressor psikososial juga ikut
berperan dalam menimbulkan masalah pada jantung. Rosenman dan
Friedman telah mempopulerkan hubungan antara apa yang dikenal sebagai
pola tingkah laku tipe A dengan cepatnya proses aterogenesis. Hal yang
termasuk dalam kepribadian tipe A adalah mereka yang memperlihatkan
persaingan yang kuat, ambisius, agresif, dan merasa diburu waktu. Stres
menyebabkan pelepasan katekolamin, tetapi masih dipertanyakan apakah
stres memang bersifat aterogenik atau hanya mempercepat serangan.
PATOFISIOLOGI
INFARK MIOKARD AKUT DENGAN ST ELEVASI
Infark miokard akut dengan elevasi ST (STEMI) umumnya terjadi jika aliran
darah koroner menurun secara mendadak.
Pada sebagian besar kasus, infark terjadi jika plak aterosklerosis mengalami
fisur, ruptur atau ulserasi dan jika kondisi lokal atau sistemik memicu
trombogenesis, sehingga terjadi trombus mural pada lokasi ruptur yang
mengakibatkan oklusi arteri koroner. Penelitian histologis menunjukkan plak
koroner cenderung mengalami ruptur jika mempunyai fibrous cap yang tipis
dan inti kaya lipid (lipid rich core). Pada STEMI gambaran patologis klasik
terdiri dari fibrin rich red trombus, yang dipercaya menjadi dasar sehingga
STEMI memberikan respons terhadap terapi trombolitik.
Selanjutnya pada lokasi ruptur plak, berbagai agonis (kolagen, ADP,
epinefrin, serotonin) memicu aktivasi trombosit, yang selanjutnya akan
memproduksi dan melepaskan tromboksan A2 (vasokonstriktor lokal yang
poten). Selain itu aktivasi trombosit memicu perubahan konformasi reseptor
glikoprotein IIb/IIIa. Setelah mengalami konversi fungsinya, reseptor
mempunyai afinitas tinggi terhadap sekuen asam amino pada protein adhesi
yang larut (integrin) seperti faktor von Willebrand (WWF) dan fibrinogen, di
mana keduanya adalah molekul multivalen yang dapat mengikat 2 platelet
yang berbeda secara simultan, menghasilkan ikatan silang platelet dan
agregasi.
Kaskade koagulasi diaktivasi oleh pajanan tissue factor pada sel endotel yang
rusak. Faktor VII dan X diaktivasi, mengakibatkan konversi protrombin
menjadi trombin, yang kemudian mengkonversi fibrinogen menjadi fibrin.
Pembentukan trombus pada kaskade koagulasi dapat dilihat pada gambar 3.
Arteri koroner yang terlibat (culprit) kemudian akan mengalami oklusi oleh
trombus.
Interaksi agregasi trombosit (fibrinogen, glikoprotein IIb/Illa) dan aktivasi
kaskade koagulasi menghasilkan trombin yang menginduksi pembentukan
bekuan yang kaya fibrin. Fibrin akan berikatan dengan faktor XIII yang
meningkatkan kekuatan bekuan (clot). Antikoagulan oral menghambat
produksi faktor koagulasi, obat lain menghambat aksi faktor pembekuan
yang teraktivasi. Target fibrinolisis adalah degradasi fibrin, melalui plasmin.
FDP,s fibrin degradation products; LMWH, low molecular weight heparin;
OAC, oral anticoagulans; PT, prothrombin (II),;T, Thrombin (IIa);
UFH,unfractionated heparin; WWF, von Willebrand factor. terdiri agregat
trombosit dan fibrin.
Pada kondisi yang jarang, STEMI dapat juga disebabkan oleh oklusi arteri
koroner yang disebabkan oleh emboli koroner, abnormalitas kongenital,
spasme koroner dan berbagai penyakit inflamasi sistemik.
MANIFESTASI KLINIS
INFARK MIOKARD AKUT DENGAN ST ELEVASI
➢ Sebagian besar pasien cemas dan tidak bisa istirahat (gelisah).
➢ Seringkali ekstremitas pucat disertai keringat Dingin.
➢ Kombinasi nyeri dada substernal 30 menit Dan banyak keringat dicurigai
kuat adanya STEMI
➢ Sekitar seperempat pasien infark anterior mempunyai Manifestasi
hiperaktivitas saraf simpatis (takikardia dan/ Atau hipotensi)
➢ hampir setengah pasien infark inferior Menunjukkan hiperaktivitas
parasimpatis (bradikardia dan/ Atau hipotensi)
DIAGNOSA
INFARK MIOKARD AKUT DENGAN ST ELEVASI
❖ Anamnesis
Pasien yang datang dengan keluhan nyeri dada perlu dilakukan anamnesis
secara cermat apakah nyeri dadanya berasal dari jantung atau dari luar
jantung. Jika dicurigai nyeri dada yang berasal dari jantung perlu dibedakan
apakah nyerinya berasal dari koroner atau bukan. Perlu dianamnesis pula
apakah ada riwayat infark miokard sebelumnya serta faktor-faktor risiko
antara lain hipertensi, diabetes melitus, dislipidemia, merokok, stres serta
riwayat sakit jantung koroner pada keluarga.
❖ Pemeriksaan fisik
Sebagian besar pasien cemas dan tidak bisa istirahat (gelisah). Seringkali
ekstremitas pucat disertai keringat dingin. Kombinasi nyeri dada substernal
>30 menit dan banyak keringat dicurigai kuat adanya STEMI. Sekitar
seperempat pasien infark anterior mempunyai manifestasi hiperaktivitas saraf
simpatis (takikardia dan/ atau hipotensi) dan hampir setengah pasien infark
inferior menunjukkan hiperaktivitas parasimpatis (bradikardia dan/ atau
hipotensi).
❖ Pemeriksaan fisik
Tanda fisis lain pada disfungsi ventrikular adalah S4 dan 53 gallop, penurunan
intensitas bunyi jantung pertama dan split paradoksikal bunyi jantung kedua.
Dapat ditemukan murmur midsistolik atau late sistolik apikal yang bersifat
sementara karena disfungsi aparatus katup mitral dan pericardial friction rub.
Peningkatan suhu sampai 38°C dapat dijumpai dalam minggu pertama pasca
STEMI.
❖ Pemeriksaan Laboratorium
• Petanda (Biomarker) Kerusakan Jantung
• Gagal jantung
➢ Hipotensi
➢ Kongesti paru
➢ Keadaan output rendah
➢ Syok kardiogenik
❖ Gangguan Hemodinamik
➢ Aritmia ventricular
➢ Sinus bradikardi dan blok jantung
❖ Komplikasi kardiak
• Regurgitasi katup mitral
• Ruptur jantung
• Ruptur septum ventrikel
• Infark ventrikel kanan
• Perikarditis
• Aneurisma ventrikel kiri
• Trombus ventrikel kiri
TATALAKSANA
INFARK MIOKARD AKUT DENGAN ST ELEVASI
Tatalaksana IMA dengan elevasi ST saat ini mengacu pada data-data dari
evidence based berdasarkan penelitian randomized clinical trial yang terus
berkembang ataupun konsensus dari para ahli sesuai pedoman (guideline).
Tujuan utama tatalaksana IMA adalah diagnosis cepat, menghilangkan nyeri
dada, penilaian dan implementasi strategi reperfusi yang mungkin dilakukan,
pemberian antitrombotik dan terapi antiplatelet, pemberian obat.
❖ Tatalaksana Awal
• Tatalaksana Pra Rumah Sakit
Elemen utama tatalaksana pra hospital pada pasien yang dicurigai STEMI
antara lain:
➢ Pengenalan gejala oleh pasien dan segera mencari pertolongan
medis
➢ Segera memanggil tim medis emergensi yang dapat melakukan
tindakan resusitasi
➢ Transportasi pasien ke Rumah Sakit yang mempunyai fasilitas
ICCU/ICU serta staf medis dokter dan perawat yang terlatih
➢ Melakukan terapi reperfusi
❖ Tatalaksana Awal
• Tatalaksana di Ruang Emergensi
Tujuan tatalaksana di IGD pada pasien yang dicurigai STEMI mencakup:
➢ mengurangi/menghilangkan nyeri dada
• Faktor risiko yang dapat dimodifikasi: gaya hidup, merokok, stres, kurang
olahraga, kebersihan oral buruk, konsumsi alkohol, diabetes melitus,
hipertensi, obesitas, dan dislipidemia
• Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi: umur ≥65 tahun, jenis
kelamin laki-laki, dan riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau
sudden death
KESIMPULAN
Infark miokard akut dengan elevasi segmen ST (ST Elevation Myocardial
Infarct) merupakan bagian dari spektrum sindrom koroner akut (SKA) yang
terdiri atas angina pektoris tak stabil, IMA tanpa elevasi ST, dan IMA
dengan elevasi ST. Pada tahun 2013, ± 478.000 pasien di Indonesia
didiagnosa penyakit jantung koroner. Saat ini, prevalensi STEMI meningkat
dari 25% hingga 40% berdasarkan presentasi infark miokard. ada lima faktor
risiko yang dapat diubah (modifiable) yaitu merokok, tekanan darah tinggi,
hiperglikemia, kolesterol darah tinggi, dan pola tingkah laku. Infark miokard
akut dengan elevasi ST (STEMI) umumnya terjadi jika aliran darah koroner
menurun secara mendadak.
THANKS!
-TUTOR 2-
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik