Hemoragik ec
Pre Eklampsia
Regilda Garcia (2210070200078)
Saqdyah Khairunnisa (2210070200116)
Preseptor :
dr. Edi Nirwan, Sp.S, M.Biomed
01
Pendahuluan
Latar Belakang
Stroke adalah suatu penyakit deficit neurologis yang disebabkan oleh peradarahan
ataupun sumbatan dengan gejala dan tanda yang sesuai pada bagian otak yang
terkena, yang dapat menimbulkan cacat atau kematian
Preeklamsia adalah kondisi akibat dari tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
pada ibu hamil. Kondisi preeklamsia pada ibu hamil harus segera ditangani. Jika
tidak, kondisi preeklamsia dapat berkembang menjadi eklampsia dan memiliki
komplikasi yang fatal baik bagi ibu maupun bagi janinnya.
Rumusan Masalah
Makalah ini membahas mengenai definisi, epidemiologi, etiologi dan faktor
risiko, patofisiologi, manifestasi klinik, diagnosis dan diagnosis banding,
komplikasi, tatalaksana dan prognosis dari Stroke Hemoragik dan Preeklampsia.
Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
mengenai penyakit Stroke Hemoragik dan Preeklampsia
Manfaat Penulisan
Melalui makalah ini diharapkan bermanfaat untuk menambah ilmu dan
pengetahuan mengenai penyakit Stroke Hemoragik dan Preeklampsia.
Metode Penulisan
Makalah ini ditulis mengunakan studi kepustakaan dengan merujuk pada
berbagai literatur.
02
Tinjauan
Pustaka
Stroke
Hemoragik
Definisi Stroke Hemoragik
Stroke Hemoragik adalah serangan terjadi
pada otak yang mengalami kebocoran atau
pecahnya pembuluh darah di dalam otak,
sehingga darah menggenangi atau menutupi
ruang – ruang jaringan sel otak
Perdarahan Perdarahan
Subarachnoid Intraserebral
Faktor Resiko Stroke Hemoragik
Usia
Jenis Kelamin
Genetik
Modifiable Well Documented
2 4 6
Merokok DM Dislipidemia
Potentially Modifiable
Radang &
Migrain
Infeksi
Penggunaan Kadar
Narkoba & Lipoprotein
Alkohol Tinggi
Patofisiologi Stroke Hemoragik
Manifestasi Klinis Stroke Hemarogik
● merasa lemah secara tiba-tiba atau mati rasa
pada bagian wajah, lengan dan atau kaki, paling
sering terjadi pada 9 sebagian tubuh.
● Bingung
● Gangguan berbicara serta pemahaman ucapan
● Gangguan penglihatan salah satu / keduanya
● Gangguan berjalan
● Pusing
● Kehilangan keseimbangan tubuh
● Sakit kepala hebat hingga pingsan
Diagnosis Stroke Hemoragik
Anamnesis
Beberapa hal yang dapat ditanyakan adalah :
• penurunan kesadaran
• mual muntah
• sakit kepala
• faktor yang mempengaruhi timbulnya stroke seperti hipertensi dan
komorbiditas seperti atrial fibrilasi, infark miokard, penyakit jantung
bawaan, aterosklerosis, obesitas dan dislipidemia.
• Penggunaan antikoagulan seperti heparin dan warfarin
• Gaya hidup seperti merokok, konsumsi alcohol dan aktivitas fisik
Diagnosis Stroke Hemoragik
Pemeriksaan Fisik
pada pemeriksaan fisik, pasien stroke dapat menunjukkan
adanya gangguan gait, paresis pada separuh badan, paresis
fasial, abnormalitas penglihatan, dan defek lapangan pandang.
Pasien juga bisa menunjukkan disartria dan nystagmus
• Kesadaran • Kepala
• Tekanan darah • Leher
• Detak jantung dan nadi • Paru-paru
• Status gizi • jantung
Diagnosa Stroke Hemoragik
Pemeriksaan Neurologis
Nervus Kranialis
Motorik
Sensorik
• Mengidentifikasi penyebab potensial terjadinya stroke yaitu dengan cara menghitung atau
melakukan pemeriksaan darah lengkap yang meliputi hematokrit, WBC, trombosit.
• LED
• Glukosa serum
• Elektrolit
• Profil lipid dan fibrinogen
• PT, PTT, dan INR
• Antibodi anticardiolipin
• Reagin plasma cepat untuk neurosifitis
• Skin urin untuk kokain atau amfetamin jika dicurigai.
• GCS.
Diagnosis Stroke Hemoragik
Pemeriksaan Penunjang
Penunjang Diagnostik :
• CT Scan
• MRI
• Angiografi
• Ultrasonografi karotis
• Pungsi lumbal
Diagnosis Banding Stroke Hemoragik
Sindrom Hematoma
Vasokontriksi Meningitis
Subdural Akut
Serebral
Reversibel
Malformasi Infark
Arteri-Vena Hemoragik
Tatalaksana Stroke Hemoragik
1. Terapi farmakologis
• Neuroprotektan : Citicoline, piracetam
• Diuretic : Inhibitor karbonat anhydrase, loop diuretic, tiazid, Diuretika
hemat kalium
• Antihipertensi
• Antikoagulan
2. Terapi non-farmakologis
Memonitoring tekanan darah, olahraga tertaur, tidak mengkonsumsi alkohol
secara berlebihan, menghindari stress hingga depresi, dan tidak merokok
Komplikasi Stroke Hemoragik
2-8%
Terjadi pada kehamilan di
seluruh dunia
11,86%
Pre eklampsia di Indonesia
menduduki peringkat
kedua sebagai penyebab
kematian ibu setelah
perdarahan
Etiologi Pre Eklampsia
Etiologi preeklampsia belum diketahui
secara pasti. Preeklampsia diperkirakan
terjadi akibat interaksi berbagai faktor risiko
dengan polimorfisme genetik, yang
menyebabkan sintesis beberapa protein
yang memiliki fungsi berbeda dari fungsi
aslinya.
Etiologi Pre Eklampsia
● Maladaptasi sistem imun
● toksisitas lipoprotein densitas amat rendah (very
low-density lipoprotein)
● kelainan genetic
● ketidakseimbangan faktor angiogenik
● peningkatan apoptosis atau nekrosis trofoblas
● respons inflamasi maternal yang berlebihan
terhadap trofoblas
Patofisiologi Pre Eklampsia
Manifestasi Klinis Pre Eklampsia
● Sakit kepala onset baru yang tidak dapat
dijelaskan oleh diagnosis alternatif lain (yaitu,
riwayat sakit kepala atau migrain) yang tidak
responsif terhadap pengobatan.
● gangguan penglihatan
● Nyeri kuadran kanan atas
● nyeri epigastrium
● Mual atau muntah
● Sesak napas
● Peningkatan pembengkakan
Klasifikasi Pre Eklampsia
Pre
Pre Eklampsia Eklampsia
Ringan Berat
Klasifikasi Pre Eklampsia
Pre Eklampsia Ringan
- Ditandai tekanan darah sebesar 140/90 mmHg atau lebih atau
ditandai dengan kenaikan diastolik sebesar 15 mmHg atau lebih,
ditandai dengan kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih.
- Edema umum pada kaki, jari tangan, dan muka, atau ditandai dengan
kenaikan berat 1 kg atau lebih perminggu
Sindrom
Antibodi Mikroangiopati
Antifosfolipid Trombotik
Diagnosis Banding
Lupus Epilepsi
Komplikasi Umum :
• Takikardia
• Hipotensi
• sakit kepala
• Kelainan penelusuran jantung janin menggunakan labetalol, hydralazine,
atau nifedipine.
• Penggunaan magnesium sulfat untuk profilaksis kejang juga membawa
efek samping tambahan dan risiko komplikasi, seperti depresi pernapasan
dan serangan jantung
Komplikasi Pre Eklampsia
● Diagnosis dini, intervensi medis tepat waktu, dan pengawasan ibu dan
janin yang tepat secara signifikan meningkatkan hasil ibu dan
janin. Karena preeklampsia terus menjadi penyebab hingga
seperempat kematian ibu pada latar belakang etnis tertentu (populasi
Karibia dan Amerika Latin, diikuti oleh populasi Asia dan Afrika),
perawatan yang cepat dan pemantauan rutin menurunkan morbiditas
dan mortalitas.
03
Laporan
Kasus
ANAMNESA
1. Keluhan Utama :
● Pasien datang dengan penurunan kesadaran sejak pukul 07.00 pagi sebelum masuk ruamh sakit.
2. Riwayat Penyakit Sekarang:
● Pasien perempuan usia 43 tahun datang ke IGD RSAM Bukittinggi tidak sadarkan diri. Sebelumnya pasien
mengeluhkan wajah hingga kaki kiri tidak bisa digerakan. Pasien sedang hamil 7 bulan G5P4A0. Pasien
mengalami hipertensi selama kehamilan. Nafas terasa sesak sejak masuk rumah sakit. Seperti ada dahak
dikerongkongan. Pasien merupakan rujukan RS Yarsi
3. Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat DM (-)
- Pasien seorang ibu rumah tangga tinggal dengan suami dan 4 orang anak
- Merokok (-)
PEMERIKSAAN FISIK
1. UMUM
• Keadaan Umum: Berat
• Kesadaran : Stupor
• Kooperatif :-
• Nadi : 130 kali/menit
• Pernafasan : 24 kali/menit
• Tekanan darah : 234/133 mmHg
• Suhu : 36,7oC
• SpO2 : 98%
STATUS NEUROLOGIKUS
GCS : E1 M2 V1 (4): stupor
A. Tanda Rangsangan Selaput Otak
• Kaku Kuduk : (-)
• Brudzinki I : (-)
• Brudzinki II : (-)
• Tanda Kernig : (-)
B. Tanda Peningkatan Tekanan Intrakranial
• Pupil : isokor
• Reflek cahaya : (menurun)
• Reflek babinski : (+)
Nervus kranialis
● Nervus I (Olfaktorius)
Penciuman Kanan Kiri
• Subjectif Tidak dilakukan Tidak dilakukan
• Objectif Dengan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Bahan
● Nervus II (Opticus)
Pengelihatan Kanan Kiri
• Tajam Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Pengelihatan
• Melihat Warna Tidak dilakukan Tidak dilakukan
• Lapang Pandang Tidak dilakukan Tidak dilakukan
• Funduskopi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
● Nervus III (Okulomotorius)
Kanan Kiri
Bola Mata Simetris Simetris
Ptosis Tidak ada Tidak ada
Gerakan Bulbus Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Strabismus Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Nistagmus Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Ekso/Endofthalmus Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Pupil Isokor Isokor
Bentuk Bulat Bulat
Refleks Cahaya menurun menurun
Reflek Akomodasi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Reflek Konvergensi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Nervus IV (Troklearis)
Kanan Kiri
Gerakan Mata Kebawah Tidak ada Tidak ada
Sikap Bulbus Tidak ada Tidak ada
Diplopia Tidak ada Tidak ada
● Nervus V (Trigeminus)
Kanan Kiri
Motorik
• Membuka Mulut Normal Normal
• Menggerakan Rahang Tidak ada Tidak ada
• Menggigit Tidak dilakukan Tidak dilakukan
• Mengunyah Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sensorik - -
Divisi Opthalmica
• Reflek Kornea Tidak dilakukan Tidak dilakukan
• Sensibilitas Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Divisi Maksila
• Reflek Massester Tidak dilakukan Tidak dilakukan
• Sensibilitas Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Divisi Mandibula
• Sensibilitas Tidak dilakukan Tidak dilakukan
● Nervus VI (Abdusen)
Kanan Kiri
Gerakan Mata Kebawah Normal Normal
Sikap Bulbus Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Kanan Kiri
Suara Berisik Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Detik Arloji Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Rinne Test Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Weber Test Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Scwabach Test Tidak dilakukan Tidak dilakukan
● Ekstremitas
Superior Inferior
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan Tidak Tidak Tidak Tidak
dilakukan dilakukan dilakukan dilakukan
Kekuatan 000 000 000 000
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Tonus Eutonus Eutonus Eutonus Eutonus
● Fungsi luhur
Kesadaran Tanda Dementia
Reaksi Bicara Tidak ada Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Fungsi Intelek Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Reaksi Emosi Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Pemeriksaan Penunjang
● CT-Scan kepala
● Laboratorium Darah lengkap Normal
HB 10,5g/dl 12-14
RBC 3,69 (103/ul) 4-6 (103/ul)
WBC 14,48(103/ul) 5-10 (103/ul)
PCT 358 (103/ul) 150-400 (103/ul)
HT 31,3% 36-41 %
MCV 84,8 80-100
MCH 28,5 26-30
MCHC 33,5 31-34
Kimia klinik
Natrium 137 mEq/l 135-147 mEq/l
Kalium 4,20 mEq/l 3,5-5,5 mEq/l
Klorida 110 mEq/l 100-106 mEq/l
Serologi
SGPT 22 U/L 0-41
SGOT 40 0-40
Kolesterol total 208 mg/dl 0-200
Glukosa 166 mg/dl 74-109
HDL 66 mg/dl 35-65
LDL 124 mg/dl 0-100
TG 241 mg/dl 0-200
1. Diagnosis
2. Terapi
- IV MgSO4
- Drip nicardipin 0,5 mcg
- Inj. Kalnex 4x1gr
- Inj. Ranitidin 2x
- Inj. Citicolin 2x250
- Ceftriaxon 2x1 gr
- Bisolvon 5ml 3x1
Follow up
04
Diskusi
● Pada tanggal 7 Aguatus, pasien perempuan usia 43 tahun hamil 7 bulan
G5P4A0 rujukan dari RS Yarsi datang ke IGD RSAM Bukittinggi tidak sadarkan
diri. Berdasarkan allo anamnesis kepada suami pasien, sebelumnya pasien
mengeluhkan wajah hingga kaki kiri tidak bisa digerakan sejak pagi sebelum
masuk rumah sakit. Setelah itu, pasien mulai tidak sadarkan diri. Pasien
diketahui mengalami hipertensi selama kehamilan. Nafas terasa sesak sejak
masuk rumah sakit dan seperti ada dahak dikerongkongan. Pasien tidak
memiliki riwayat DM dan trauma. Selain itu, riwayat keluarga pasien tidak ada
memiliki riwayat stroke, hipertensi, dan DM.
● Pasien tidak sadar dan wajah hingga kaki sebelah kiri pasien tidak bisa
digerakan menunjukan adanya serangan terjadi pada otak yang mengalami
kebocoran atau pecahnya pembuluh darah di dalam otak, sehingga darah
menggenangi atau menutupi ruang – ruang jaringan sel otak. Hal ini dapat
disebabkan pre eklamsi yang terjadi pada wanita hamil (Hipertensi berat).
Akibat sklerosis vaskular dan remodeling arteriol abnormal plasenta
menyebabkan iskemia plasenta progresif, pelepasan penanda tekanan, seperti
faktor antiangiogenik dan proinflamasi, memfasilitasi ketidakseimbangan
persaingan yang meningkat dengan tempat pengikatan untuk faktor
pertumbuhan angiogenik dan esensial. Hal ini menyebabkan efek hilir dari
pembentukan pembuluh darah yang abnormal dan akomodasi vaskular yang
tidak adekuat untuk berbagai sistem organ, terutama kardiovaskular, ginjal,
dan hati.
● Pada pemeriksaan fisik keadaan umum berat deangan kesadaran GCS: E1
M2 V1 (4), nadi 130 kali/menit, Pernafasan 24 kali/menit, Tekanan darah
234/133 mmHg, Suhu 36,7oC, SpO2 98% (memakai oksigen), Kaku Kuduk (-
), Tanda Kernig (-), Pupil isokor, Reflek cahaya menurun, Reflek babinski (+).
Gejala stroke biasanya ditandai dengan merasa lemah secara tiba-tiba atau
mati rasa pada bagian wajah, lengan dan atau kaki, paling sering terjadi
pada 9 sebagian tubuh. Selain itu juga ditandai dengan rasa bingung,
gangguan berbicara serta pemahaman ucapan, gangguan penglihatan salah
satu atau keduanya, gangguan berjalan, pusing, kehilangan keseimbangan
tubuh, rasa sakit kepala yang parah tanpa diketahui penyebabnya hingga
penurunan kesadaran.
05
Penutup
Kesimpulan
Stroke Hemoragik adalah serangan terjadi pada otak yang mengalami kebocoran
atau pecahnya pembuluh darah di dalam otak, sehingga darah menggenangi atau
menutupi ruang – ruang jaringan sel otak. Stroke hemoragik terbagi menjadi sub
arachnoid dan intracerebral. Stroke hemoragik dapat disebabkan oleh tingginya
tekanan darah salah satunya pre eklamsi yang terjadi pada ibu hamil. Preeklampsia
adalah gangguan hipertensi pada kehamilan yang diperkirakan terjadi akibat interaksi
berbagai faktor risiko dengan polimorfisme genetic. Diagnosis ditegakkan
berdasarkan riwayat penyakit, gambaran klinis dan gambaran radiologis.
Thanks