Anda di halaman 1dari 19

Suspek Lesi Pra Kanker

dan Kanker Serviks


Magdalena Sri Febiolita
102013260/E7

Skenario 11

Seorang perempuan berusia 42 tahun


datang dengan riwayat keputihan berulang

Rumusan masalah

Seorang perempuan usia 42 tahun datang


dengan keluhan keputihan berulang

Mind Map
anamn
Pemeri
esis
progno
ksaan
sis
fisik Pemeri
Kompli
ksaan
kasi
penunj
ang
Penceg
ahan

Wd ,
dd

Penata
Epide
laksan
miologi
aan
Manife
Etiolog
stasi
i
klinis Patofisi
ologi

Anamnesis

Sejak berapa lama mengeluh sering keluar


darah dari kemaluan? Terus menerus?
Terjadi terutama setelah berhubungan
suami istri?
apakah keputihan berbau? Ada gatal?
Ada benjolan sekitar vagina?
Keadaan berat badan?
Keluhan cepat lelah?
Ada anemia?
Bagaimana nafsu makan?

Apakah sudah menikah?


Menikah berapa kali?
Menikah pada usia berapa?
Lamanya berapa tahun?
Pertama kali mens umur berapa?
Hai teratur 28 hari atau tidak?
Lama haid berapa?
Haidnya banyak atau sedikit?
Saat haid sakit atau tidak?

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : BAIK


Konjungtiva : (-)/(-), ikterus (-) ?
Kesadaran: kompos mentis
Tekanan darah : ? mmHg
Nadi : ? x/menit
Pernapasan : ? x/menit
Temperatur : ? C. ( TTV DALAM BATAS NORMAL)
Hati dan limpa teraba tidak ?
Edema -/-, varises -/-, refleks fisiologis +/+, refleks patologis -/Payudara hiperpigmentasi -/- ?
Jantung : gallop (-), murmur (-)?
Paru-paru : bising nafas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-. Keadaan gizi ?
Berat badan : ? kg
Tinggi badan : ? cm
IMT : 26

Status Ginekologis
Pemeriksaan luar : abdomen : datar , lemas tidak
teraba massa , fundus uteri teraba tidak? Nyeri
tekan?
Inspekulo : keadaan portio ?(licin) Rapuh ? Mudah
berdarah? Ukuran? Cm , infiltrasi (+) ? , flour?
(+) , fluksus? (-) , ostium uteri externum
tertutup , dilakukan IVA test tampak lesi epitel
putih (acetowhite) pada bibir atas porsio (+)
Bimanual : corpus uteri bentuk dan ukuran
normal . Kedua adnexa normal

Pemeriksaan Penunjang

PAP SMEAR low grade squamous


intraephitelial lesion

Teknik IVA (inspeksi visual dengan asam asetat)

Biopsi serviks

Etiologi
Infeksi HPV tipe onkogenik yang beresiko
tinggi menyebabkan kanker leher rahim
yang ditularkan melalui hubungan seksual
(sexually transmitted disease) .
16&18

Epidemiologi
Diantara tumor ganas ginekologi kanker
servix menduduki peringkat pertama dari 5
kanker terbanyak di Indonesia.
Umur penderita antara 30-60 tahun,
terbanyak antara 45-50 tahun .
Hanya 9% dari wanita berusia < 35 tahun
yang menunjukan kanker serviks yang
invasif saat di diagnosis, sedangkan 53%
dari KIS terdapat pada wanita dibawah usia
35 tahun

Faktor Resiko

Sasaran yang akan menjalani skrining


setiap perempuan yang berusia antara 25-35 tahun,
yang belum pernah menjalani tes Pap sebelumnya, atau
pernah mengalami tes Pap 3 tahun sebelumnya atau
lebih.
Perempuan yang ditemukan lesi abnormal pada
pemeriksaan tes Pap sebelumnya
perempuan yang mengalami perdarahan abnormal
pervaginam, perdarahan pasca sanggama atau
perdarahan pasca menopause atau mengalami tanda
dan gejala abnormal lainnya
perempuan yang ditemukan ketidaknormalan pada
leher rahimnya

WHO rekomendasikan
Bila skrining hanya mungkin dilakukan 1 kali
seumur hidup maka sebaiknya dilakukan
pada perempuan antara usia 35-45 tahun.
Untuk perempuan usia 25-49 tahun, bila
sumber daya memungkinkan, skrining
hendaknya dilakukan 3 tahun sekali.
Untuk perempuan dengan usia diatas 50
tahun, cukup dilakukan 5 tahun sekali.
Bila 2 kali berturut-turut hasil skrining
sebelumnya negatif, perempuan usia diatas
65 tahun, tidak perlu menjalani skrining.
Tidak semua perempuan direkomendasikan
melakukan skrining setahun sekali.

Pencegahan
Vaksinasi HPV (vaksin
pencegahan&pengobatan)
tumor associated antigen yaitu molekul
yang diekspresikan oleh tumor dan tidak
oleh sel normal , digunakan peptida atau
DNA sebagai antigen. Antigen DNA
biasanya lemah dan untuk memperkuat
potensi imunogeniknya dilakukan
dengan.berbagai rekayasa .

Penatalaksanaan
Cervarik
Gardasil

Protein L1 dari HPV diekspresikan oleh


recombinant baculovirus vector dan VLP
dari kedua tipe ini diproduksi dan kemudian
dikombinasikan sehingga menghasilkan
suatu vaksin yang sangat merangsang
sistem imun. Preparat ini diberikan secara
intramuskuler dalam tiga kali pemberian
yaitu pada bulan ke 0, kemudian diteruskan
bulan ke 1 dan ke 6 masing-masing 0,5 ml
secara intramuskuler

vaksin quadrivalent 40 g protein HPV 11 L1


HPV ( GARDASIL yang diproduksi oleh Merck)
Protein L1 dari VLP HPV tipe 6/11/16/18
diekspresikan lewat suatu rekombinant vektor
Saccharomyces cerevisiae (yeast). Tiap 0,5 cc
mengandung 20g protein HPV 6 L1, 40
gprotein HPV 11 L1, 20 g protein HPV18 L1.
Tiap 0,5 ml mengandung 225 amorph
aluminium hidroksiphosphatase sulfat. Formula
tersebut juga mengandung sodium borat. Vaksin
ini tidak mengandung timerasol dan antibiotika.

Anda mungkin juga menyukai