Anda di halaman 1dari 20

Laporan kasus

Acne Vulgaris

Pembimbing:
dr. Ika Soelistina, Sp.KK
Disusun Oleh:
Greetty Permatahati
112018184

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KULIT DAN KELAMIN


UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SURABAYA
PERIODE : 06 MEI – 08 JUNI 2019
Identitas pasien

– Nama : Nn. Vina


– Tanggal Lahir : 20 tahun
– Alamat : Surabaya
– Agama : Islam
– Pendidikan : Mahasiswi
– Pekerjaan :-
– Tanggal Pemeriksaan : 10 Mei 2019
– Ruangan : Poli Kulit Kelamin RS Bhayangkara Surabaya
AUTOANAMNESIS

Keluhan
Utama

Terdapat jerawat pada dahi, pipi kiri


dan kanan
Anamnesis

Timbul jerawat di daerah wajah yaitu dahi, pipi kiri dan pipi kanan. jerawat sudah
ada sejak 5 tahun yang lalu. Keluhan disertai dengan adanya rasa gatal kadang-
kadang. Pasien sudah pernah berobat sebelumnya ke klinik kecantikan tetapi tidak
ada perbaikan. Setiap hari pasien melakukan aktivitas fisik dan rutin membersihkan
wajah sehabis beraktivitas (sehari 3 kali) dengan menggunakan sabun khusus
perawatan muka
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak mempunyai riwayat diabetes, alergi, maupun minum obat-obatan
tertentu.

Riwayat penyakit keluarga


Di keluarga pasien ada yang mempunyai keluhan yang sama yaitu ayah, ibu dan
kakak pasien.
Status Dermatologis

– Lokasi : Dahi, pipi kanan, pipi


kiri
– Efloresensi : papula eritem multipel, komedo
30-50 (whitehead & blackhead), lesi inflamasi
15-20, total lesi 40-50
Resume

– Seorang wanita usia 20 tahun datang dengan keluhan timbul jerawat di daerah
wajah yaitu dahi, pipi kanan, pipi kiri sejak 5 tahun SMRS. Jerawat sudah ada
sejak 5 tahun yang lalu tetapi dirasakan bertambah parah. Pasien sehari-hari
rutin melakukan aktivitas fisik dan rutin membersihkan wajah selepas
beraktivitas (sehari 3 kali). Jerawat semakin banyak ketika 7 hari sebelum pasien
menstruasi. Pada pemeriksaan dermatologis ditemukan papula eritem multipel,
komedo 30-50 (whitehead & blackhead), lesi inflamasi 15-20, total lesi 50-60.
diagnosis banding Diagnosis

•Erupsi akneiformis •Acne Vulgaris


•Rosasea derajat sedang
•Folikulitis
•Dermatitis seroboik
•Dermatitis perioral
Tatalaksana

Non Medikamentosa:
– Menjaga kebersihan wajah
– Mencuci muka setelah melakukan aktivitas fisik
Medikamentosa:
– Gel Benzoyl Peroxide 5% + Clindamycin Phospate 1,2% dioleskan 2x
sehari secara merata pada wajah di waktu pagi dan sore setelah
mandi
– Tretinoin cream 0.05% 2x sehari dioleskan pada wajah yang berjerawa
Edukasi

1. Pengobatan acne vulgarius merupakan pengobatan jangka panjang sehingga


pasien harus rutin kontrol.
2. Kontrol dilakukan setiap satu bulan sekali atau jika obat habis dan gejala masih
ada.
Prognosis

– Quo ad Vitam : Ad bonam


– Quo ad Functionam : Ad bonam
– Quo ad Sanationam : Ad bonam
Tinjauan
Pustaka

Acne Vulgaris
Akne vulgaris

suatu peradangan kronik folikel pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo,
papul, pustul, dan kista. Akne vulgaris merupakan penyakit yang dapat sembuh
sendiri. Predileksi akne vulgaris pada daerah-daerah wajah, bahu bagian atas,
dada, dan punggung
Epidemiologi

– Usia 12-15tahun
– Puncak tingkat keparahan pada usia 17-21 tahun
– Wanita = pria
Etiologi

1. Produksi sebum meningkat


2. Bakteri kolonisasi Propionibacterium acnes
3. Herediter
4. Hormon
 Hormon androgen berasal dari testis, ovarium, dan kelenjar adrenal.
 menyebabkan kelenjar sebasea bertambah besar dan produksi sebum meningkat pada
remaja laki-laki dan perempuan
5. Diet
 Makanan  coklat, kacang
6. Iklim  dapat meningkat oleh paparan cahaya matahari langsung
7. Iatrogenik  Kortikosteroid baik topikal maupun sistemik dapat meningkatkan
keratinisasi duktus polisebasea.
Patogenesis

Terdapat 4 hal yang


berpengaruh:
– Peningkatan produksi sebum
– Hiperploriferasi keratinosit
– Kolonisasi
Propionibacterium acnes
– Proses Inflamasi
klasifikasi menurut
Lehmann dkk
Derajat Lesi

Akne Ringan Komedo <20


Lesi inflamasi <15, atau
Total lesi <30

Akne Sedang Komedo 20-100


Lesi Inflamasi 15-50, atau
Total lesi 30-125

Akne Berat Kista >5


Lesi Inflamasi >50, atau
Total lesi >125
Diagnosis banding
Erupsi akneiformis Rosasea Folikulitis Dermatitis perioral Dermatitis seroboik

• Akne yang disebabkan • penyakit kronik yang • Peradangan dari folikel • penyakit kulit dengan • penyakit
oleh induksi obat, etiologinya belum rambut karakteristik papul dan papuloskuamosa kronis
seperti kortikosteroid, diketahui secara pasti • Folikulitis superfisial: pustul kecil yang yang menyerang bayi
Isoniazid, barbiturat, • Penyakit kulit kronis papul/pustule yang terdistribusi pada dan orang dewasa
bromida, iodida, yang ada pada daerah eritematosa dan daerah perioral, sering dutemukan pada
difenilhidantoin, dan sentral wajah (hidung, ditengahnya terdapat dengan predominan di bagian tubuh dengan
ACTH. pipi,dagu,kening, alis) rambut biasanya sekitar mulut. folikel sebasea yang
• Klinis erupsi berupa • di tandai dengan multiple • Dermatitis perioral tinggi danaktif yaitu
papul di berbagai kemerahan pada kulit • Folikulitis profunda: biasanya pada wanita termasuk wajah, kulit
tempat tanpa komedo, dan telangiektaksis papul atau pustule yang muda, sering kepala, telinga, badan
timbul mendadak tanpa disertai episode eritematosa dan teraba ditemukan di sekitar bagian atas dan
disertai demam peradangan yang infiltrate di subkutan mulut, namun dapat fleksura (aksila, inguinal
memunculkan erupsi pula di sekitar hidung dan inframma).
papul, pustule dan dan mata. • Lesi dermatitis seroboik
edema • Etiologi: penggunaan tipikal adalah bercak-
steroid topical dan bercak eritema, dengan
kosmetik sisik-sisik yang
berminyak.
BPO: benzoyl peroxide

Anda mungkin juga menyukai